Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja
KESEHATAN KERJA
pekerjaan
pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya
KESEHATAN KERJA
KESEHATAN KERJA
utama dalam system kesehatan kerja. Dimana hubungan interaktif dan serasi
antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik
dan optimal.
Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja yang
baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja
terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan
seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja pada saat
bekerja, misalnya panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam
tambahan trhadap pekerja. Beban beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri
atau bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja.
Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko bahaya di
tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam bekerja. Dalam
Undang-undang No. 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa kesehatan kerja
diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan tenaga
kerja.
KESEHATAN KERJA
Pembinaan Program
Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerja
formal & informal melalui sistem yankes yang sudah berjalan & potensi
pranata sosial yang sudah ada.
Kerja
melalui
Kabupaten/Kota Sehat
2)
Pembinaan Institusi
Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, Klinik
KESEHATAN KERJA
Kabupaten/Kota.
melalui Diklat.
Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi
terkait.
medik.
Permenakertrans RI No.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan kerja
dimana Pelayanan Kesehatan kerja diadakan tergantung pada jumlah
tenaga kerja & tingkat bahayanya
KESEHATAN KERJA
1.
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif dan
Pelayanan Rujukan
Perbaikan gizi, menu seimbang & pemilihan makanan yang sehat &
2.
kesehatan.
Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum
maupun penyakit akibat kerja.
Terapi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan terapi kasual/utama & terapi
simtomatis
4.
pekerja
untuk
dapat
menggunakan
KESEHATAN KERJA
RUJUKAN MEDIK > pengobatan & rehabilitasi > Pos UKK >
Puskesmas > BKKM > RSU/RS.Khusus
RUJUKAN KESEHATAN :
1. Sampel Lingkungan > Balai Teknik Kesehatan Lingkungan/Balai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2. Sampel Laboratorium > Balai Latihan Kerja
3. Kasus Pencemaran > Kabupaten/Kota
H. Gangguan Kesehatan Dan Daya Kerja
Beberapa factor yang mempengaruhi kesehatan dan daya kerja :
1) Beban kerja :
Fisik
Mental
Sosial
3) Kapasitas kerja :
ketrampilan
jenis kelamin
keserasian/fittness usia
gizi
ukuran tubuh
4) Faktor bahaya
Suara
Suhu
Cahaya
Radiasi
Tekanan tinggi
Getaran
Bahan kimia
Debu, uap, gas, larutan
biologics
fisiologis
KESEHATAN KERJA
mental-psikologis
tuli, ggn komunikasi
heat stroke, heat cramps,
hyperpyrexia
frostbite
ggn penglihatan, silau, kecelakaan
kelainan kulit, kelainan ssn darah
katarak pada lensa mata
conjunctivitis photoelectrica
caisson disease
kelelahan, ggn. gerak, penglihatan
pneumoconiosis, dermatosis
keracunan, dermatitis, metal fume
fever
hewan, tumb, parasit, kuman dll
konstruksi mesin, sikap, cara kerja
hubungan sosial tk, monoton
5) Faktor Fisik
faktor fisik adalah faktor didalam tempat kerja yg bersifat fisika
diantaranya adalah :
iklim kerja
kebisingan
pencahayaan
Getaran
gelombang mikro, dll
6) Faktor Kimia
Debu
: menyebabkan pneumoconiosis,silicosis
Uap menyebabkan
: metal fume fever, dermatitis, keracunan
gas menyebabkan
: keracunan mis H2S, CO dll
larutan menyebabkan
: dermatitis, keracunan dll
awan, kabut menyebabkan: keracunan
7) Ergonomi
Mempermasalahkan hal-ihkwal manusia kerja dg tujuan membina
keserasian antara kesanggupan tenaga kerja dg sarana kerjanya, tata kerja dan
lingkungannya shg diperoleh efisiensi dan produktivitas kerja tinggi dan akhirnya
KESEHATAN KERJA
bergantian
semua sikap tubuh yang tak alami hindari. bila tak mungkin usahakan
8) Gizi Kerja
Gizi kerja adalah nutrisi (zat makanan) yg diperlukan pekerja unt
memenuhi kebutuhan sesuai dg jenis pekerjaan, sehingga kesehatan dan daya
kerja menjadi setinggi-tingginya.
gizi pd umumnya: mempelajari bgmn memberikan makanan sebaik-baiknya shg
kesehatan tubuh optimal dipertimbangkan dlm menyusun menu :
pola makan
: kebiasaan makanan pokok
kepercayaan / agama : pantang makanan tertentu
keuangan
: ekonomis tetapi tetap bergizi
daya cerna
: makanan yg biasa dimakan masyarakat sekitar
praktis
: mudah diselenggarakan
volume
: cukup mengenyangkan
variatif
: jenis menu bervariasi
KESEHATAN KERJA
antara pekerjaan dan kesehatan. Kapasitas kerja merupakan status kesehatan kerja
dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar
pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
Beban kerja merupakan beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja
terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan
seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja, misalnya
panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap
pekerja. Beban - beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama
sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja
Strategi dalam Kesehatan kerja meliputi :
1. Pembinaan program
2. Pembinaan institusi
3. Peningkatan profesionalisme.
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif dan
Pelayanan Rujukan
Sasaran kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi Tenaga Kerja & orang
KESEHATAN KERJA
KESEHATAN KERJA