Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA PADA KULIT DAN

INFEKSI MENULAR SEKSUAL


Oleh : IG A A Praharsini

Pemeriksaan KOH
Indikasi :
Untuk pemeriksaan penunjang diagnosis infeksi dermatofitosis (tinea) dan non dermatofitosis
(pitiriasis versikolor dan kandida)
Peralatan dan bahan
1.Lampu periksa
2.Gelas obyek dan penutup
3.Scalpel no.13-15 atau selotip plastik
4.Larutan KOH 10-20 %
5.Larutan alkohol
6.Lampu Bunsen
Tahap tahap pemeriksaan :
1.Daerah yang dipilih (tepi lesi yang aktif/eritem) dibersihkan dengan alcohol
2.Pengambilan bahan kerokan dari skuama pada tepi lesi yang aktif(eritem)
3.Selotip plastik ditempel pada tepi lesi yang aktif dipindahkan atau skuama yang dikerok
ditampung di atas gelas obyek dan ditutup dengan penutup.
4.Teteskan larutan KOH pada tepi gelas penutup.
5.Panaskan slide di atas api, jangan sampai menguap
6.Periksa di bawah mikroskop, mulai dengan pembesaran 100x sampai 400x
Interpretasi
Infeksi Dermatofit
Ditemukan : Hifa dan spora
Bentuk seperti benang panjang lurus bersepta atau berlekuk dan sering bercabang bentuk
uniform, warna terang tepi gelap

Infeksi Kandida
Ditemukan : Pseudohifa dan budding spora
Bentuknya seperti benang yang panjang, lurus atau berkelok tidak bersepta dan terdapat
bentukan sel bulat atau oval (budding).

Infeksi Pitiriasis versikolor


Tampak gambaran spaghetti dan meat ball:
Bentuknya berupa benang pendek-pendek dan panjang
disertai dengan spora yang berkelompok dengan ukuran
yang sama

PEMERIKSAAN GRAM
Indikasi
Untuk menunjang pemeriksaan infeksi bakteri gram positif dan negatif pada kelainan kulit
(pioderma) dan infeksi menular seksual (Gonore).
Alat dan bahan
1. Lampu periksa
2. Gelas obyek dan penutup
3. Lidi kapas steril
4. Larutan Kristal violet (gram A
5. Larutan Lugol (gram B)
6. Larutan alcohol (gram C)
7. Larutan counter stain Safranin (gram D)
8. Lampu Bunsen
Tahap-tahap pemeriksaan
1. Daerah lesi dibersihkan dengan NaCL 0.9%\
2. Pengambilan sediaan (pus, sekret purulent) diambil dengan lidi kapas steril, didapat
dengan mengusap lidi kapas pada dasar lesi, jika tertutup krusta maka dibersihkan
terlebih dahulu.
3. Sediaan yang diambil dioleskan pada obyek gelas secara satu arah
4. Fiksasi sediaan dengan pemanasan dengan lampu Bunsen
5. Gelas obyek digenangi dengan larutan Kristal violet (gram A) selama 1 menit kemudian
dibilas dengan air mengalir
6. Gelas obyek digenangi dengan Larutan Lugol (gram B) selama 1 menit kemudian dibilas
dengan air mengalir.
7. Dekolorisasi dengan tetesan alcohol sampai luntur kemudian bilas dengan air
8. Gelas obyek digenangi dengan Larutan counter stain Safranin (gram D) selama 30 detik
kemudian dibilas dengan air mengalir.
9. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 x samapi 400 kali.

Interpretasi
3

A.Bakteri gram negatif akan berwarna merah

Diplococcus gram negative

B. Bakteri gram positif akan berwarna ungu

A Staphyloccocus

B Streptoccocus
4

C. Leukosit

Eosinophil.
The cytoplasm is eosinophilic (stained red inHematoxylin-Eosin). Note the
multiple nuclei

Neutrophil.
A neutrophil has a multiple segmented nuclei. In skin, cytoplasm of neutrophils is less
eosinophilic than that of eosinophils

PEMERIKSAAN ZIEHL NIELSEN


Indikasi
Sebagai penunjang pemeriksaan kelainan kulit (Kusta) dengan penyebab bakteri tahan asam
(Mycobacterium Leprae)
Alat dan bahan
1. Lampu periksa
2. Gelas obyek dan penutup
3. Scalpel no11
4. Sraung tangan
5. Lampu Bunsen
6. Larutan alcohol
7. Larutan ziehl Nielsen carbolfuchin
5

8. Larutan methylene blue


Tahap tahap pemeriksaan
1. Pemeriksaan mengambil di cuping telinga kanan dan kiri, 2 lesi kulit yang aktif
2. Pakai sarung tangan
3. Jepit lesi dengan jari samapi pucat
4. Daerah lesi dipijit buatlah incises denganscalpel memanjang lebih kurang 5 mm dengan
dalam 3 mm
5. Kerok luka dibagian dasar dan tepinya, agar didapat eksudat dan sedikit jaringan
6. Buat hapusan diatas gelas obyak
7. Teteskan larutan carolfuchin pada slide biarkan elama 20 menit atau panaskan diatas api
selama 5 menit.
8. Teteskan larutan alcohol 2-5 detik, kemudian cuci dengan air
9. Teteskan larutan methelene blue selama 2 menit , kemudian cuci dengan air, biarkan
kering
10. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 100-400 kali.
Interpretasi
Mycobacterium leprae
Berupa basil tahan asam berbentu batang dengan susunan berkelompok /globus atau tersebar
Perhitungan bakteri dalam lapangan pandang disebut Indeks bakteri

Untuk menentukan hasil terapi (pemeriksaan jumlah basil yang hidup) menggunakan indeks
morfologi dengan rumus
Jumlah basil solid

x 100 %

Jumlah basil solid + non solid

Pemeriksaan Giemsa (Tzanck Test)


Indikasi
Pemeriksaan Giemsa dilakukan sebagai penunjang diagnosis
kelainan kulit berupa vesikel maupun bula (infeksi virus,
autoimun)
Alat dan bahan
1. Lampu periksa
2. Gelas obyek dan penutup
3. Gunting kecil berujung runcing
4. Scalpel no. 13-15
5. Kassa steril
6. Larutan Giemsa atau Wright atau Toluidin blue
Tahap tahap pemeriksaan
1. Pilihlah bulla atau vesikel yang utuh. Bila tidak dijumpai bulla atau vesikel yang utuh,
gunakan daerah erosi yang bersih atau membuat lesi baru dengan menggosok-gosok
epidermis;
2. Dengan menggunakan scalpel atau gunting kecil berujung runcing, angkat dinding bulla
atau vesikel;
3. Hisap air/serum yang terdapat didalamnya dengan hapusan hasil kerokan diatas gelas
obyek
7

4. Kerok dasar erosi bulla atau vesikel dengan menggunakan scalpel;


5. Sediaan yang telah diambil diletakkan pada gelas obyek dengan cara membuat hapusan
pada gelas obyek;
6. Fiksasi spesimen melalui penghangatan/pemanasan dengan lampu Bunsen selama 10
detik;
7. Gelas obyek digenangi dengan larutan Giemsa atau Wright atau Toluidin blue, diamkan
20-30 menit, kemudian bilas dengan air mengalir;
8. Biarkan sediaan mengering;
9. Periksa dibawah mikroskop, identifikasi dimulai dengan pembesaran 100 kali sampai 400
kali.

Interpretasi
Multinucleated giant cell
Sel ini jauh lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis dan mengandung inti yang banyak
didalam satu sel

Sel acantholytic (Tzanck)


Sel ini adalah sel epidermis yang berbentuk bulat, dengan
pengecatan warna gelap dan sitoplasma dibagian tepi yang
tampak padat. Sel ini hampir tidak pernah dijumpai
berkelompok, biasanya soliter. Intinya gelap dibagian tepi dan
intinya relatif berukuran besar dibandingkan sitoplasma

Pemeriksaan Ektoparasit (kerokan kulit)


Indikasi :
Pemeriksaan ektoparasit dilakukan sebagai penunjang diagnosis
kelainan kulit dengan kemungkinan karena infestasi parasit
(Skabies)
8

Alat dan bahan


1.Lampu periksa
2. Gelas obyek dan penutup
3. Gunting kecil berujung runcing
4. Scalpel no. 13-15
5. Pinset
6. Kaca pembesar (loupe)
7. Minyak immerse

Tahap tahap pemeriksaan


1. Pilihlah lesi untuk pengambilan spesimen berupa burrow/track, vesikel atau papul yang
utuh tanpa ekskoriasi juga dapat dipilih. Papul dengan keradangan hebat/bernanah atau
ekskoriasi tidak dijumpai parasit. Kutu/parasit scabies pada umumnya banyak dijumpai
didaerah akral, maka pilihlah lesi yang terdapat di tangan, jari, pergelangan tangan, kaki
dan penis;
2. Teteskan setetes minyak immersi pada daerah lesi atau di scalpel yang ditujukan agar
sampel tetap menempel pada scalpel;
3. Keroklah seluruh lesi dengan scalpel sampai timbul bintik perdarahan;
4. Alternatif lain dengan cara membuka burrow dengan jarum dan membukanya. Cari
dengan kaca pembesar kutunya yang berupa bintik hitam di akhir burrow;
5. Letakkan dan/atau buat hapusan spesimen diatas gelas obyek;
6. Letakkan gelas penutup dan periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran obyektif 10
kali.

PEMERIKSAAN LAPANGAN GELAP (Dark Filed Microscopy)


Indikasi :
Pemeriksaan penunjang infeksi treponema pallidum (sifilis stadium Ipada ulkus durum dan
sifilis II pada kondiloma lata)

Alat dan bahan


1.Lampu periksa
2.Gelas obyek dan penutup
3. Larutan Na Cl 0,9%
4. Ose / lidi kapas steril, kain kasa
5. Mikroskop lapangan gelap
9

Tahap tahap pemeriksaan


1.
2.
3.
4.

Ulkus dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi dengan Nacl 0.9%
Ulkus ditekan dianatra ibu jari dan telunjuk samapi kelura cairan serum
Serum diambil dengan ose dan digoreskan pada kaca obyek searah selanjutnya ditutup.
Dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop lapangam gelap

ulkus durum

Interpretasi

Treponema pallidum berbentuk spiral


Pemeriksaan Serological Test for Syphilis
A. VDRL
1. Kualitatif
Jika terbentk flokulasi berarti reaktif
Jika tidak terbentuk flokulasi berarti non rekatif
2. Kuantitatif
Perhatikan flokulasi terjadi
Pada pengenceran tertinggi terjadi flokulasi menandakan titer reaktif ( 1:4, 1:8, dst)
B. TPHA
Merupakan tes treponemaa yang dianjurkan karena tehnis dan pembacaan hasil mudah,
cukup spesifik dan sensisitif menjadi reaktif cukup dini
Sebaiknuya dilakukan secara kwantitatif yakni dengan pengenceran antara 1/80-1/1024

10

Anda mungkin juga menyukai