Anda di halaman 1dari 3

Meminimalkan Kesalahan Konfigurasi Dengan Safe Mode

Kategori: Tips & Trik


Share

Kesalahan setting secara sengaja atau tidak sengaja mungkin pernah kita alami, dan
efek terburuk bisa jadi router malah tidak bisa diremote. Akan menjadi sangat
merepotkan ketika router yang sedang kita setting secara remote router berada di
lokasi yang jauh, sehingga kita tidak bisa reset router untuk mengembalikan kondisi
router. Untuk meminimalkan kejadian yang cukup menganggu seperti diatas, kita bisa
memanfaatkan fitur Safe Mode pada Mikrotik.
Safe Mode
Salah satu fitur mikrotik yang berkerja pada sebuah mode "safe" dimana router akan
menyimpan konfigurasi secara sementara. Jika pada saat melakukan setting router
pada kondisi safe mode ini koneksi router terputus, baik karena kesalahan setting atau
kesalahan teknis lain, maka konfigurasi yang sudah dilakukan pada kondisi safemode akan hilang, dan konfigurasi router akan kembali ke konfigurasi sebelum safemode. Jika konfigurasi sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita cukup
menonaktifkan safe-mode untuk menyimpan konfigurasi yang sudah dibuat di safemode. Pada saat melakukan konfigurasi di safe-mode, bukan berarti kemudian rule
yang dibuat tidak dijalankan router. Rule tetap dijalankan oleh router, hanya saja
disimpan secara sementara. System history router menyimpan maksimal 100
perintah, sehingga jika rule yang dibuat di safe-mode terlalu banyak (lebih dari 100),
maka router otomatis kan keluar dari safe-mode dan konfigurasi yang sudah
dilakukan akan disimpan.

Fitur safe-mode bisa kita jalankan dengan menggunakan console, misalkan remote
SSH atau telnet, safe-mode bisa diaktifkan dengan menekan tombol [CTRL]+[X].
Kemudian untuk menyimpan konfigurasi dan keluar dari safe-mode, tekan kembali
tombol [CTRL]+[X]. Untuk keluar dari safe-mode tanpa menyimpan konfigurasi,
tekan [CTRL]+[D].

Jika pada saat safe-mode terjadi kesalahan setting yang mengakibatkan router tidak dapat
diremote, maka router akan mengabaikan konfigurasi yang dilakukan dalam safe-mode, dan
kembali ke konfigurasi sebelum safe-mode kurang lebih dalam waktu 9 menit (TCP
Connection Time Out). Memang agak lama, namun akan lebih baik daripada harus ke lokasi
router jika ternyata router berada di kota lain. Pada winbox, juga menyediakan tombol safemode, akan tetapi fitur safe-mode pada winbox masih dalam tahap pengembangan, kami
sendiri pun menjumpai sendiri safe mode tidak bekerja dengan optimal seperti pada saat
digunakan pada console.

Undo & Redo


MikroTik juga memiliki fitur Undo & Redo, memiliki fungsi hampir sama dengan Undo &
Redo yang sering kita gunakan pada aplikasi Word misalnya. Fungsi Undo digunakan untuk
membatalkan/menghapus konfigurasi yang baru saja dilakukan, jika ternyata tidak bekerja
sebagaimana yang kita inginkan, atau ada kesalahan rule. Sedangkan Redo berfungsi untuk
mengembalikan konfigurasi yang terhapus/hilang karena proses Undo. Untuk menggunakan
fitur Undo & Redo tidak harus berada dalam konsidi safe-mode, kondisi biasa pun fitur ini
bisa dijalankan. Posisi tombol Undo & Redo pada winbox terletak dibawah tittle bar dengan
icon tanda panah berbelok.

Jika kita ingin melakukan Undo atau Redo padahal kita sedang remote via console, ssh
misalnya, Undo & Redo tetap bisa dijalankan dengan perintah console. Cukup ketikkan
perintah :

Kemudian untuk mengetahui konfigurasi apa saja yang bisa di Undo atau Redo. Bisa dilihat
melalui console dengan perintah : /system history print

Akan muncul informasi konfigurasi dan flag dibagian kanan. Flag U (Undoable)
artinya konfigurasi tersebut bisa dibatalkan. Flag R (Redoable) artinya konfigurasi
tersebut bisa dikembalikan setelah terhapus oleh proses Undo.

Anda mungkin juga menyukai