Anda di halaman 1dari 13

TEORI AKUNTANSI

STRUKTUR INSTITUSIONAL AKUNTANSI


KEUANGAN

DISUSUN OLEH :
AHMAD
SOLIKIN

F1314
007

AZHARI
SALAM

F1314
020

ELI SETIYANTI

F1314
036

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

STRUKTUR INSTITUSIONAL AKUNTANSI


KEUANGAN
Sebelum tahun 1930 di Amerika Serikat, akuntansi tidak diatur
secara menyeluruh. Penerapan dan prosedur akuntansi digunakan oleh
perusahaan yang pada umumnya dianggap rahasia. Sehingga, sebuah
perusahaan yang minim pengetahuan tentang prosedur tersebut diikuti
oleh perusahaan lainnya. Tak pelak hasilnya adalah kesalahan yang sama
mengenai penerapan akuntansi terjadi diantara perusahaan-perusahaan
tersebut, baik dari tahun ke tahun dan pada industri yang sama.
Bankir dan kreditor sebagai pengguna utama laporan keuangan
menyediakan arahan nyata dalam praktik akuntansi. Penekanan bank dan
kreditor bertujuan utama pada pengungkapan kas dan sumber daya
setara kas yang dapat digunakan untuk membayar hutang.
Penekanan pada kemampuan membayar hutang dapat ditelusuri
kembali pada kondisi ekonomi dan sosial di Amerika Serikat sebelum
berakhirnya Perang Dunia I. Masyarakat AS sebenarnya tidak
menginvestasikan dana yang besar pada sektor korporat hingga tahun
1920-an. Ketika pemerintah federal membuat pembayaran lump-sum
terhadap pelepasan Obligasi Liberty, masyarakat mendadak memiliki
persediaan kas dalam jumlah yang besar.
Perusahaan swasta berkembang dan pemimpin perusahaan beserta
pemerintah mendorong masyarakat untuk berinvestasi di bisnis Amerika.
Konsep Kapitalisme Rakyat mengambil alih, dan jumlah pemegang
saham individu meningkat drastis. Sayangnya pelaporan keuangan
tertinggal dibelakang kebutuhan investor, karena laporan berlanjut hanya
disiapkan terutama untuk kebutuhan kreditor.
Tidak sampai pada saat runtuhnya pasar saham pada 1929, para
investor pemegang saham mulai mempertanyakan apakah akuntansi dan
penerapan pelaporan cukup memadai untuk penilaian investasi. Realisasi
atas laporan keuangan yang berdasarkan pada berbagai praktik akuntansi
yang luas dan sering menyesatkan bagi investor dan calon investor
membawa pada periode pertama dari tiga periode dalam perkembangan
standar akuntansi:
1. Periode Pembentukan (1930-1946)
2. Periode Pasca Perang (1946-1959)
3. Periode Modern (1959-sekarang)

Sebelum mendalami ketiga periode tersebut, secara singkat kita akan


melihat perkembangan akuntansi di AS sebelum tahun 1930.

Akuntansi di Amerika Serikat Sebelum 1930


Pada 1880an, saat itu telah jelas bahwa akuntansi merupakan
instrumen penting di Amerika untuk menjalankan bisnis. Sebuah
organisasi yang disebut American Association of Public Accountants
(AAPA) dibentuk pada tahun 1886 dengan jumlah 10 anggota.
Pada 1896, organisasi ini bersama dengan grup lain The Institute
of Bookkeepers and Accountants menjadi bagian keberhasilan dalam
New York State of the law yang membentuk Certified Public Accountant.
Pada 1913, 31 negara bagian menyepakati diterbitkannya sertfikat
Certified Public Accountant (CPA). Akan tetapi, terdapat sedikit perbedaan
di berbagai negara bagian terkait persyaratan CPA.
Pencapaian signifikan lainnya adalah diterbitkannya Jurnal Akuntansi
pada 1905. Publikasi ini berlanjut menjadi sebuah jurnal profesional
penting hingga saat ini.
Hasil pekerjaan sebelumnya dari asosiasi ini termasuk perjanjian
komite mengenai terminologi yang menghasilkan daftar istilah dan definisi
yang diadopsi pada 1915. Istilah-istilah lainnya didefinisikan dalam
berbagai keluaran Jurnal Akuntansi, yang menghasilkan publikasi 126
halaman yang memuat definisi-definisi tersebut pada 1931.
Sebuah keuntungan besar bagi perkembangan profesi akuntansi
adalah pengumuman Kongres tentang aturan pajak penghasilan pada
1931. Dorongan lain bagi profesi ini terjadi pada tahun 1917 dengan
masuknya AS di Perang Dunia I. Isu spesifik yang melibatkan akuntan
publik adalah kontrak militer di pabrik-pabrik yang harus diganti dengan
dasar biaya tambahan.
The American Institute of Accountants (AIA) dibentuk pada 1916
sebagai kelanjutan dari American Association of Public Accountants
(namanya berubah menjadi American Institute of Certified Public
Accountants [AICPA] pada tahun 1957). Organisasi yang baru menjadi
organisasi nasional. Pembentukan organisasi tersebut tidak dimaksudkan
untuk mengganti organisasi-organisasi di negara bagian tapi untuk saling

melengkapinya.
Organisasi
ini
berusaha
untuk
meningkatkan
keseragaman dan standarisasi atas kualifikasi dan prasyarat keanggotaan.
Sementara itu, organisasi kedua The American Society of Certified
Public Accountants (ASCPA) dibentuk pada 1921. Sebaliknya, AIA
berfokus pada penyatuan pandangan nasional untuk ujian dan kualifikasi,
sedangkan ASCPA lebih memperhatikan menjaga kekuatan di berbagai
negara bagian. Rivalitas kedua organisasi ini sangatlah sengit. Atas
desakan New York State Society, kedua organisasi ini digabung pada 1936
dengan nama AIA.
Selama persaingan antara kedua organisasi tersebut, AIA
merupakan pencetus dalam hal penyebarluasan materi teknis.
Sebagaimana jauh ke belakang pada 1918, institusi ini bekerja sama
dengan Federal Trade Comission (FTC), memublikasikan sebuah pamflet
yang berjudul Approved Methods for the Preparation of Balance Sheet
Statements.
Dokumen tersebut dipublikasikan di Buletin Federal dan
dipertimbangkan oleh badan tersebut untuk menyusun standar minimum
atas audit neraca. Kemudian pamflet tersebut direvisi pada 1929 dibawah
arahan umum Dewan Pengurus Federal. Dokumen tersebut sebagian
besar berisi prosedur audit, namun juga membahas akuntansi keuangan
yang diperlukan.
Faktor lain yang membawa pada peningkatan permintaan atas
layanan audit sebagaimana halnya atas penerapan akuntansi adalah
serangan Depresi Besar pada 1929. Pertanyaan yang muncul adalah
apakah akuntansi justru membawa pada keputusan yang buruk dalam
bisnis, namun masalah tersebut tak pernah terbukti.
Akan tetapi, depresi dan terpilihnya Franklin D. Roosevelt sebagai
presiden pada 1932 dan pengumuman legislasi Kesepakatan Baru
membawa pada perubahan besar dalam bidang akuntansi, memunculkan
periode pertama dari tiga periode perkembangan standar akuntansi.
Formative Years (1930-1946)
Pada periode ini , praktik akuntansi di AS sangat dipengaruhi oleh
kejatuhan pasar modal AS tahun 1929
Pada tahun 1930, NYSE dan AICPA berkerjasama untuk membuat
dokumen yang amat penting sebagai reaksi atas kejatuhan pasar modal
tahun 1929 yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang seragam bagi setiap
perusahaan yang listing di bursa karena kekhawatiran akan variasi praktik
akuntansi yang diterapkan setiap perusahaan. awalnya AICPA menilai

soulusi terbaik untuk melakukannya ialah dengan 2 pendekatan, yaitu :


1. Mendidik pengguna laporan keuangan terkait keterbatasan laporan
keuangan
2. Meningkatkan kualitas laporan agar lebih informatif bagi pengguna
laporan
Namun, akhirnya AICPA menyarankan solusi akhir kepada komite di NYSE,
yaitu :
Alternatif yang dapat dijalankan dengan segera ialah memberikan
keleluasaan kepada perusahaan untuk memilih metode akuntansinya
sendiri dengan batasan yang sangat sedikit namun diwajibkan untuk
mengungkapkan metode tersebut dan menerapkannya secara konsisten
setiap tahun. dengan batasan dan penafsiran yang luas, maka investor
tidak perlu terlalu dipusingkan dengan aturan ataupun guidelines mana
yang diadopsi oleh perusahaan dalam melaporkan pendapatannya,
investor hanya perlu mengetahui metode yang digunakan oleh
perusahaan dan memastikan apakah perusahaan menerapkannya secara
konsisten.
Komite AICPA kemudian membuat draft "Five Broad Accounting Principles"
yang disetujui oleh NYSE pada 22 Sept 1932. draft ini menandai awal
mula pengembangan GAAP. 5 prinsip ini kemudian dipublikasikan dalam
chapter 1 Accounting Research Bulletin (ARB)
Kejadian penting lainnya pada masa formative years
ini adalah
pembentukan SEC (Security Exchange Commission) pada 1934. yang
bertujuan untuk melaksanakan securities Act tahun 1933 dan security and
exchange act tahun 1934 sebagai paket UU pertama yang mengatur
sekuritas di AS. UU ini memberikan kewenagan kepada SEC untuk
menetapkan informasi apa yang harus ada dalam LK tiap perusahaan
yang listing dan melaporkannya ke SEC.
SEC awalnya memberikan keleluasaan bagi organisasi profesi akuntansi di
AS untuk menyusun prinsip akuntansinya sendiri. namun semakin lama
SEC menajdi semakin tidak sabar dengan kinerja organisasi profesi yang
tidak maksimal terutama untuk secara cepat untuk membuat dan
melakukan update terhadap standar akuntansi yang ada karena tidak
adanya kewenangan.
Pada tanggal 25 april 1938, SEC dalam press release nya di ASR No.4
mengatakan secara implisit, jika organisasi profesi tidak membuat
lembaga otoritatif untuk pengembangan standar akuntansi, maka SEC
yang akan menentukan praktek akuntansi yang harus dijalankan dan

dilaporkan ke SEC.
Kemudian dibentuklah CAP (Committee on Accounting Procedure) tahun
1936. awalnya CAP ingin untuk mengembangkan satu set prinsip
akuntansi yang komprehensif sebagai panduan umum untuk masalah
praktik akuntansi spesifik , namun banyak yang mengatakan bahawa
upaya tersebut akan memakan waktu lama (setidaknya 5 tahun) ndan
tentu saja SEC tidak akan sabar menunggu. akhirnya CAP memutuskan
untuk men tackle setiap problem yang muncul dan memberikan alternatif
metode akuntansi sebagai solusi.
CAP pun melaksanakan tugasnya sebagai respon ancaman SEC , mulai
1939 mengeluarkan pernyataan standar akuntansi sebagai perwujudan
suatu authoritative body. selama 2 tahun , CAP mengeluarkan 12 ARB
(Accounting Research Bulletin). CAP sering melakukan konsultasi dengan
SEC apakah ARB yang akan dikeluarkan dapat diterima oleh SEC.
SEC awalnya puas dengan upaya profesi untuk mengeluarkan standar,
namun SEC telah memberikan peringatan apabila profesi tidak lagi
produktif untuk menyeklesaikan problem praktik akuntansi, SEC akan
mengambil alih.
Proses penetapan standar oleh CAP ini juga banyak dikritik, salah satunya
oleh AAA yang menilai proses penetapan standar tidak didukung oleh
penelitian yang ekstensif dan metode pengambilan kesimpulan yang baik.
Era formative years tidak menghasilkan set prinsip akuntansi yang
komprehensif, namun era ini memberikan 2 kontribusi penting yaitu 1.
penigkatan signifikan terkait keseragaman praktik akuntansi 2. sektpor
swasta menjadi sumber utama perancangan kebijakan akuntansi di AS.
Kemudian saat perang dunia II dimulai pengembagan aturan akuntansi
menurun dengan signifikan, selama PD, sebagian besar standar yang
dikeluarkan CAP adalah mengenai transaksi terkait perang. dari 13 ARB
yang dikeluarkan dari tahun 1942 sampai 1946, 7 diantaranya adalah
mengenai transaksi terkait perang.
Post war Period (1846-1959)
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada masa pascar perang di AS.
industri membutuhkan modal yang besar untuk ekspansi. ekspansi ini
kemudian menghasilan lebih banyak uang dan pekerjaan dalam ekonomi.,
kemudian perusahaan mulai secara aktif mencarai dana publik melalui
pasar modal. tahun 1940 diperkirakan ada 4 juta pemegang saham di AS,
tahun 1952 jumlahnya mencapai 7 juta, tahun 1962 17 juta, sehingga
semakin banyak masyarakat amerika yang punya kepentingan keuangan

langsung dengan berbagai korporasi di AS.


Laporan keuangan merupakan sumber informasi penting dalam
pengambilan keputusan terkait investasi, untuk pertama kalinya topik
mengenai kebijakan akuntansi menjadi sesuatu yang menarik perhatian
nasional. masalah yang paling mengemuka adalah keseragaman dan
comparability pelaporan laba antar perusahaan. media keuangan dan SEC
menekan organisasi profesi untuk menghilangkan metode akuntansi yang
berbeda yang secara signifikan mempengaruhi pendapatan bersih yang
dilaporkan untuk transaksi yang sama.
Selama masa pasca perang, CAP mengalami periode yang sibuk, total 18
ARB dikeluarkan antara tahun 1946-1953. walaupn dianggap sukses
dalam menjawab berbagai problem spesifik dalam praktik akuntansi,
namun CAP dianggap gagal untuk membuat rekomendasi terkait prinsip
umum akuntansi, sehingga ada terlalu banyak prinsip akuntansi berbeda
yang diterapkan dikarenankan tidak adanya teori akuntansi yang
mendasari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan. era ini juga ditandai
adanya konflik antara pihak SCE dan ARB terkait penerapan ARB 32
tentang konsep current operating performance yang tidak memasukkan
extraordinary gain/losses yang ditentang SEC untuk tidak menjalankan
ARB 32 ini dan sebagai gantinya, mengadopsi konsep all inclusive income
statement. akhirnya CAP dan SEC berkompromi dengan memasukkan
extraordinary items sebagai item terakhir dalam laporan laba rugi
Price Lecel Problem
pada akhir 1953 profesi akuntansi memiliki concern terhadap tingkat
perubahan harga . organisasi profesi mengalihkan perhatiannya
sepenuhnya kepada permasalahan ini. Sebagai hasilnya, sedikit kemajuan
yang diperoleh terkait pengembangan prinsip akuntansi selama 3 tahun.
pendorong utama terjadinya debat terkait tingkat perubahan harga adalah
biaya depresiasi. biaya depresiasi berbasis biaya historis tidak secara
akurat mengukur pengurangan nilai aset tetap terhadap daya beli
sekarang. hasilnya adalah overstatement dalam laporan laba rugi. secara
umum, kemudian profesi akhirnya memutuskan bahwa perubahan standar
untuk mengukur kekuatan daya beli membingungkan pengguna laporan.
sebagai hasilnya, perdebatan ini pun ditinggalkan, dan mengalihkan
perhatiannya ke pengembangan standar akuntansi.
Tahun dibubarkannya CAP
tahun 1957-1959 merepresentasikan periode transisi pengembangan
standar akuntansi di AS. kritik kepada CAP meningkat , bahkan salah satu
pilar pendiri CAP tidak setuju akan keberadaan CAP.. akhirnya Presiden

AICPA Alvin Jennings, mengusulkan adanya pendekatan baru dalam


pengembangan prinsip akuntansi.
selama pertengahan hingga akhir 1950 an, ketertarikan terhadap
pengembangan prinsip akuntansi meningkat , bari dari dalam maupun
dari luar organisasi. semakin banyak yang mengkritik CAP terkait proses
penyusunan standarnya. banyak manajer keuangan dan praktisi akuntansi
mengeluh karena tidak disediakan waktu hearing yang cukup untuk
menyampaikan opini mereka terhadap draft ARB. banyak juga yang
mengkritik CAP terlalu lamban untuk membahas isu akuntansi penting
dan menghindari untuk membahas topik yang kontroversial.
Leonard Spacek, Managing Partner di Arthur Andersen, mendesak
organisasi profesi untuk menyiapkan standar komprehensif untuk prinsip
akuntansi dasar. tahun 1957, AAA kemudian mempublish statement of
underlying conceptand definition yang menggunakan pendekatan
deduktif, yang mana sejak awal ditolak oleh CAP karena dianggap
menghabiskan banyak waktu. faktanya CAP mengalokasikan waktunya
untuk menyelesaikan problem spesifik dengan basis piecemeal, tanpa
mengembangkan prinsip fundamental akuntansi keuangan apalagi
mengembangkan suatu teori yang komprehensif
Pendekatan Baru
Alvin Jennings selaku Presiden AICPA, mengusulkan reorganisasi AICPA
untuk mengembangkan prinsip akuntansi tahun 1957, dia menekankan
pentingnya metode yang ilmiah melalui penelitian sebagai bagian dari
proses penyusunan standar, dengan kata lain dia mengusulkan
pendekatan konseptual untuk menggantikan pendekatan piecemeal yang
telah diterapkan CAP selama 20 tahun. profesi pun siap untuk
mempertimbangkan usul jennings. AICPA membentuk Special Committee
on Research program yang kemudian mengeluarkan laporan yang isinya
saran untuk pembentukan APB (Accounting Principle Board) dan divisi
riset akuntansi.
CAP banyak dikritik , namun CAP merupakan representasi dari usaha
profesi untuk mengembangkan prinsip dan aturan akuntansi pertama
yang yang dapat diterapkan. selama berjalan, CAP mengeluarkan total 51
ARB. dan saat dikeluarkan, ARB diakui sebagai standar pertama yang
bersifat otoritatif dan memiliki efek dalam praktik akuntansi.

Periode Modern (Tahun 1959 s/d sekarang)

Pada periode ini, perkembangan sejarah akuntansi dibagi menjadi 2


tahapan, yaitu :
1. Tahap Kontribusi Profesional (1959-1973)
2. Tahap Politisasi (1973 Sekarang)

1. Tahap Kontribusi Profesional (1959-1973)


a. Pada tahap ini organisasi profesional dan pemerintah secara

bersama - sama mengatur praktik akuntansi . Campur tangan


pemerintah dalam hal ini untuk memberikan konsekuensi :
1) organisasi profesi dan pemerintah tidak percaya pada kerangka
kerja teoritis yang telah dikembangkan sebelumnya
2) ada ketidakjelasan teori akuntansi antar organisasi satu dengan
lainnya
3) adanya banyak perlakuan alternatif yang menganjurkan

keluwesan dalam memilih teknik akuntansi


Divisi Riset pada AICPA mengadakan riset, hasil riset itu
dipublikasikan dalam Accounting Research Studies (ARS). Dua
publikasi yang pertama menghasilkan :

dalil-dalil dasar akuntansi


kumpulan prinsip akuntansi yang lebih baik

b. Awal Tahun Pendirian APB (Accounting Principles Board)


Pendirian APB ini ditandai dengan kegagalan dan keragu-raguan.
Studi riset tidak diterima oleh profesi dan kontroversi pajak investasi
merupakan tantangan serius bagi KAP besar. Lalu pada tahun 1959
didirikan APB yang bertugas menyusun standar atau prinsip
akuntansi. APB terdiri dari 18-21 anggota (semua anggota AICPA)
mewakili KAP besar dan kecil, akademisi dan industri, diharapkan
statemen - statemen APB didasarkan pada hasil studi divisi riset.
Statemen penting yang dikeluarkan oleh APB adalah :

Statemen 1 : Mengenai ARSs 1 dan 3.


ARS 1 the Basic Postulates of Accounting karya Maurice
Moonitz dipublikasikan tahun 1961, awalnya tidak mendapatkan
reaksi yang baik, baik dari APB maupun dari profesi secara
umum. Mengenai ARS 3 A Tentative Set of Broad Accounting

Principles for Business Enterprises karya Robert Sprouse dan


Moonitz terbit 1962 dan mendapat banyak kritikan.
Dewan meyakini bahwa studi 1 dan 3 adalah kontribusi yang
bernilai bagi pemikiran akuntansi yang berbeda secara radikal
dengan GAAP yang ada sekarang yang dapat diterima saat ini.

Statemen nomor 2 tentang disclosure of supplementary financial


information by diversified companies.
November 1962 dikeluarkan APB Opinion 2 yang menguraikan
kredit pajak investasi yang disebabkan masalah lain. Terdapat 2
pendapat yang berbeda dalam perhitungan ITC :
1. metode flow-through (mengakui keuntungan pajak pada tahun

penerimaaanya)
2. metode deferral (mengakui keuntungan pajak sepanjang umur

aktiva terkait)
APB Opinion 2 memutuskan menggunakan metode deferral,
akibatnya 3 KAP besar tidak mengharuskan kliennya mengikuti
opini tersebut. Kemudian pada Januari 1963 SEC mengeluarkan
ASR 96 yang mengizinkan menggunakan metode flow-through
atau metode deferral

Statemen nomor 3 tentang financial statement restate for


general price level change
Statemen nomor 4 tentang basic concept and accounting
principles underlying financial statement business enterprises
dengan dasar ARS 7 tahun 1970.
Statemen ini lanjutan dari permasalahan kredit pajak investasi,
akhirnya APB membolehkan penggunaan dua metode diatas
dalam perhitungan ITC. Tujuan dari statemen nomor 4 :
1. sebagai dasar untuk mengevaluasi penyajian praktik
akuntansi, membantu memecahkan masalah akuntansi dan
memandu pengembangan akuntansi keuangan pada masa
yang akan datang
2. meningkatkan pemahaman terhadap tujuan akuntansi
keuangan,
sifat
dari
proses
dan
kekuatan
yang
membentuknya dan keterbatasan laporan keuangan dalam
menyediakan informasi yang dibutuhkan

APB gagal dalam tanggung jawabnya untuk menyusun keempat


postulat dan prinsip akuntansi yang lebih luas
Terdapat 2 kritikan terhadap penyusunan standar

Opini terlalu terbatas dan prosesnya terlalu lambat


Masalah penggabungan badan usaha terlalu lama akibat
banyaknya tekanan dari pihak yang kurang tepat

Dalam ARS 5 dan 10 membahas mengenai Kontroversi


Penggabungan Usaha dan Goodwill. ARS 5
Critical Studi of
Accounting for Business Combinations oleh Arthur Wyatt (tahun
1963) dan ARS 10 Accounting for Goodwill oleh George Catlett dan
Norman Olson (tahun 1968). Keduanya menyimpulkan adanya
perbedaan dengan prinsip akuntansi yang ada.

2. Tahap Politisasi (1973 Sekarang)


a. Pembentukan FASB
Pada bulan Maret 1972, direkomendasikan :
1. Pendirian Financial Accounting Foundation, dengan 9 wakil
bertugas memilih anggota FASB dan mengumpulkan dana
operasional
2. Pendirian FASB, dengan 7 anggota full-time dan bertugas
menetapkan standar laporan keuangan
3. Pendirian Financial Accounting Standards Advisory Council,
dengan 20 anggota, dengan tugas berkonsultasi dengan FASB
untuk menetapkan prioritas dan tugas untuk menanggapi usulan
standar
Rekomendasi diterima AICPA Juni 1972 dan FASB berdiri 1 Juli 1973.
FASB :

Memiliki divisi riset yang mernetapkan dan melaporkan SAK


dengan efesien dan lengkap Tidak diharuskan menetapkan
postulat dan prinsip akuntansi sebagai kerangka dasar
Pernyataan FASB lebih teliti dari CAP atau APB
Membuat proyek Conseptual Frameork sebagai konstitusi dalam
penyusunan standar

MEKANISME OPERASI FASB


Prosedur Penyusunan Standar
1) Identifikasi masalah (dengan membentuk tim kerja yang
membuat nota identifikasi isu dan alternatif solusinya dan
disampaikan pada pihak yang berkepentingan

2) Public hearing dengan pihak terkait untuk memberi masukan


pada Dewan
3) Mengeluarkan draft awal dan meminta komentar tertulis
4) Penetapan draft akhir
PENILAIAN TERHADAP FASB (Oleh Dewan Perwakilan FAF)

Proses penetapan standar akuntansi yang baru membutuhkan


pertimbangan mendalam dari seluruh unsur pemakai
Proses membutuhkan penilaian unjtuk memperkirakan dampak
yang mungkin timbul dari standar yang diusulkan

Keberhasilan sebuah standar tidak ditentukan oleh penyusun,


tetapi harus diasimilasikan dengan pemakai

Proses asimilasi membutuhkan pendidikan untuk memperlihatkan


nilai-nilai dalam standar yang diajukan

FASB menghasilkan 135 PSAK yang disebut Gerakan Pembersihan


Neraca dan menghasilkan neraca yang lebih konservatif. Kemudian
antara tahun 1978 dan 1985 mengeluarkan 6 Pernyataan Konsep
Akuntansi Keuangan (SFAC) yang disebut sebagai statement of
conceptual framework di USA, yaitu menyajikan tujuan yang akan
dicapai dalam :

pelaporan keuangan
diskripsi kualitas informasi dalam pelaporan keuangan agar
informasi dapat berguna

penjelasan tentang difinisi elemen dalam laporan keuangan


perusahaan bisnis

penjelasan tentang difinisi elemen dalam laporan keuangan


perusahaan non bisnis

serangkaian criteria pengakuan dan pengukuran dan petunjuk


tntang informasi apa yang seharusnya masuk dalam informasi
keuangan

diskripsi tentang difinisi elemen dalam laporan keuangan

b. Usaha Mengikis Kekuatan FASB

AICPA (pada tahun 1972) membentuk Accounting Standards


Executive Committee (AcSEC) sebagai penghubung antara FASB
dengan AICPA bertugas merespon nota diskusi, memimnta
komentar dan membuat usulan draft awal untuk FASB. AcSEC
mempunyai 2 publikasi

1. Statement of Position (SOP)


2. Industry Accounting Guides (Guides)

Emerging Issues Task Force, yang dibentuk tahun 1984 dengan


fokus
-

Persoalan
teknis
seperti
mempengaruhi perusahaan

instumen

Persoalan khusus institusi keuangan

keuangan

yang

Anda mungkin juga menyukai