BAPETEN, Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat, Kode Pos 10120
Magister Sistem & Teknologi Energi, Fak. Teknik, Univ. Gadjah Mada, Jl. Grafika No. 2, Yogyakarta
Abstrak
SIMULASI MODIFIKASI REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG DENGAN BAHAN BAKAR
JENIS PELAT. Latar belakang penelitian, yaitu bahan bakar di TRIGA Mark 2000 akan habis, dan PT.
Batan Teknologi mampu memproduksi bahan bakar reaktor penelitian dan PLTN, serta mengekspor radiasi
yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien (tracer). Tujuan penelitian adalah menghitung parameter
neutronik dan termal hidrolik (konveksi alami). Metode penelitian berupa simulasi menggunakan software
SRAC dalam sistem operasi Windows Vista, ukuran teras tetap, reflektor (Grafit) tidak diganti, bahan bakar
berbentuk pelat, komposisi UMo kerapatan 8,5 gram U.cm-3, batang kendali Boron Karbida (B4C), daya 2
MWth, pembuangan panas secara konveksi alami. Hasil penelitian menyatakan, reaktor kritis k-eff > 1,071,
fluks neutron lambat 1,61E+12 n.cm-2.s-1, dengan koefisien reaktifitas void pendingin -5,4E-3 dk.k-1/%,
koefisien reaktifitas suhu bahan bakar -2,0E-5 dk.k-1.Celcius-1, koefisien reaktifitas suhu pendingin -6,0E-5
dk.k-1.Celcius-1, batang kendali empat buah, pembuangan panas secara konveksi alami, DNBR > 2.
Katakunci: TRIGA, SRAC, UMo, konveksi alami
Abstract
SIMULATION OF MODIFICATION TRIGA 2000 REACTOR IN BANDUNG USING PLATE
TYPE FUEL. Background of this research are Uranium-235 inventory in nuclear fuel at TRIGA MARK 2000
Bandung will reach its usage limit, and PT. Batan Teknologi able to produce fuel for research reactor and
nuclear power plant, also export radiation for tracer. Aim of the research are computing neutronic and
termal hydraulic parameter (natural convection). Method of the research are simulation using SRAC operate
in Windows Vista, core dimension does not change, Grafit as reflector, fuel type is plate, meat composition
UMo 8,5 g U.cm-3, control rod Boron Carbida (B4C), operating power 2 MWth, using natural convection.
Result of the research are reactor able to critical with k-eff > 1.071, thermal neutron flux 1,61E+12 n.cm-2.s1, coolant void reactivity coefficient -5,4E-3 dk.k-1/%, fuel temperature reactivity coefficient -2,0E-5 dk.k1.Celcius-1, coolant temperature reactivity coefficient -6,0E-5 dk.k-1.Celcius-1, using four control rod,
DNBR > 2.
Keywords: TRIGA, SRAC, UMo, natural convection
PENDAHULUAN
Selain mampu memodifikasi 100 % teras reaktor
nuklir di Bandung, Indonesia juga mampu
menghasilkan bahan bakar nuklir. Baik itu berupa
bahan bakar nuklir untuk reaktor daya, maupun
bahan bakar untuk reaktor penelitian. Bahan bakar
Gede A.M.
769
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
memproduksi bahan bakar, memodifikasi reaktor,
diikuti pula dengan keberhasilan meng-ekspor zat
radioaktif yang akan dimanfaatkan untuk
kedokteran nuklir. Jika daya reaktor makin besar,
maka fluks neutron akan makin besar, akhirnya
produksi zat radioaktif akan meningkat.
TRIGA 2000 dioperasikan oleh BATAN cabang
Bandung.
Reaktor ini digunakan untuk
memproduksi zat radioaktif, analisa aktivasi
neutron, pabrikasi paduan logam, dan penelitian
mengenai reaktor nuklir.
Reaktor TRIGA 2000 Bandung mulai
beroperasi di tahun 1964 dengan daya 250 kW.
Kemudian daya dinaikkan menjadi 1000 kW di
tahun 1971. Modifikasi selanjutnya dilakukan
untuk menaikkan daya reaktor menjadi 2000 kW
pada tahun 2000, yang dimulai dari tahun 1996.
Dengan daya yang lebih besar, maka reaktor
TRIGA 2000 Bandung makin mampu menjadi
cadangan untuk Reaktor Serba Guna GA Siwabessi
(RSG-GAS) di Serpong, Jakarta.
METODE
Aspek Neutronik
Konfigurasi Teras Terbaik
Target dari konfigurasi teras ada dua, pertama k-eff
< 0.987 di saat satu batang kendali macet, dan tujuh
batang kendali yang lain semuanya masuk (fully
down). Kedua, k-eff < 1,071 di saat semua batang
kendali ditarik (fully up). Jika semua batang kendali
ditarik, maka akan didapatkan reaktifitas lebih.
Dengan batas tingkat muat U7Mo 8,5 gram
U.cm-3 , TRIGA 2000 standard dapat dibuat kritis.
Riset U7%Mo di laboratorium di luar negeri sudah
hampir selesai, yang perkembangannya dapat
dilihat di www.euronuclear.org.
Batang kendali yang digunakan berjumlah
empat buah.
Kurva S yang menggambarkan
pengaruh kedalaman pemasukan batang kendali
terhadap k-eff tampak pada Gambar 2.
770
Gede A.M.
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
Perkiraan Burnup
Fraksi bakar yang digunakan di dalam usulan
modifikasi ini terdiri dari dua, yaitu fraksi bakar ke1 dan ke-8. Karena adanya fisi, maka bahan bakar
akan menyusut, fraksi bakar akan berubah, yaitu
dari fraksi ke-1 menjadi ke-3. Hal ini akan
menurunkan k-eff. Diasumsikan batas yang masih
dianggap mampu mengatasi pengaruh peningkatan
suhu pendingin dan Xenon k-eff > 1,052.
Untuk perhitungan burnup yang sederhana,
maka dicari fraksi bakar yang akan menyebabkan keff < 1,052. Didapatkan hasil reaktor mampu
beroperasi selama 7 tahun 1 bulan 25 hari.
Gede A.M.
771
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
Dengan susunan seperti tadi, maka reaktor
Chernobyl dan CANDU memiliki nilai p yang lebih
sulit untuk diubah dari reaktor yang moderator dan
pendingin jadi satu. Sehingga untuk mematikan
reaktor perlu gerakan batang kendali. Tentu saja,
gerakan batang kendali kalah cepat dari pada
pemuaian air. Dengan demikian reaktor yang
moderator dan pendinginnya jadi satu lebih aman
dari reaktor yang moderator dan pendinginnya
terpisah-walaupun masalah ini sudah berhasil
diatasi dengan moderator ganda.
Gambar 7. Distribusi fluks neutron
(a) cepat dan (b) termal
772
Gede A.M.
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
Gambar 8 menampilkan distribusi daya reaktor yang
beroperasi di 2 MWth. Karena di tengah teras tidak
ada bahan bakar, maka daya di tengah teras menjadi
nol. Daya secara dominan dihasilkan dari hasil
interaksi neutron termal dan bahan bakar. Dengan
statistik, dihitung simpangan baku dari q (x, y, z)
di mid plane teras aktif
di mana
x =
q di suatu region bahan bakar
=
rata-rata
dari
himpunan
yang
anggotanya berupa x
N =
jumlah bundel bahan bakar
Didapatkan = 16,2313 watt/cm3 dan
3,05.
Aspek Termalhidrolik
(4-5)
Gede A.M.
773
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
modifikasi layak untuk diuji.
7.
KESIMPULAN.
1.
2.
8.
9.
10.
11.
12.
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada BAPETEN
(Pak As Natio Lasman, Pak Suhartono Zahir, Pak
Martua Sinaga, Pak Heddy Krishyana, Pak Reno
Alamsyah, Pak Dedik Eko Sumargo, Bu Andajani,
staf), Jurusan Teknik Mesin UGM (Made Suardjaja,
staf), Jurusan Teknik Fisika UGM (Pak Sihana, Pak
Andang Widi Harto, staf), BATAN (Pak Tagor M.
Sembiring, Bu Endiah, staf).
13.
14.
6. DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
774
Gede A.M.
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
22. Pasqualini E., Monolithic UMo Nuclear Fuel
Plates With Non Aluminium Cladding, CNEA,
Argentina (2008).
23. Primm R. T., Analysis of an LEU Fuel with
Spatially-Dependent Thickness in Two
Dimensions, Oak Ridge National Laboratory,
USA (2007).
24. Ravnik M., Description of TRIGA Reactor.
25. Ravnik M., TRIGA Reactor Power Upgrading
Analysis, 2nd Regional Meeting; Nuclear
Energy in Central Europe, Slovenia (1995).
26. Sacristan P., A Full Programme for A World
Wide Qualified UMo Fuel, RRFM, France
(2000).
27. Saha D., Phenomena Associated with Natural
Circulation, IAEA, Trieste (2007).
28. Sang-Hyun L., Thermal Conductivity of UMo/Al Alloy Dispersed with Oxide Materials,
Thermophys Prop, Japan (2005).
29. Sembiring T. M., Core Conversion Study from
Silicide to Molybdenum Fuel in Indonesian 30
MW Multi Purpose Reactor GA Siwabessy
(RSG-GAS), BATAN, Indonesia (2005).
30. Suwardiyono, Analisis Kinematika dan
Dinamika Dismantling Komponen Internal
Reaktor TRIGA Mark II, Pusat Pengembangan
Pengelolaan Limbah Radioaktif, Bandung
(1999).
31. Umar E., Prediction of Mass Flow Rate and
Pressure Drop in the Coolant Channel of The
Triga 2000 Reactor Core, Atom Indonesia,
Jakarta (2001).
32. Utama I., Analisa dan Evaluasi Sistem
Termohidrolik Rancangan Reaktor Penelitian
Dan Produksi Dengan Daya 5 MW,
Departemen Teknik Fisika-ITB, Bandung
(2006).
33. Wiencek T., Development of Technology of
High Density LEU Dispersion Fuel
Fabrication, Argonne National Laboratory,
USA (2007).
34. Yazid P. I, Percobaan Kekritisan Teras Reaktor
TRIGA 200 Bandung Dengan Program MCNP4B, Puslitbang Teknik Nuklir, Batan, Bandung
(2000).
35. Villa M., The TRIGA Mark-II Reactor, Vienna
University of Technology, Austria (2007).
2.
Jawaban:
1.
2.
TANYA JAWAB
Pertanyaan:
1.
Apakah
simulasi
ini
bisa
diterapkan/diaplikasikan
di
lapangan,
mengingat Reaktor Bandung hingga saat ini
sedang mengalami masalah teknis? (Syahrudin
Yusuf)
Gede A.M.
775
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
776
Gede A.M.