Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul IPTEK DAN BUDAYA
ISLAM ini.
Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam
Program Studi Diploma III Universitas Diponegoro Semarang. Dalam makalah ini berisi
tentang informasi mengenai konsep iptek dan budaya islam, sumber iptek dan budaya
islam ,hubungan iptek dengan budaya islam dalam kehidupan bermasyarakat, dan
kontribusi umat Islam dalam iptek dan budaya islam. Diharapkan pembaca makalah ini
bisa menjadi lebih paham mengenai iptek dan budaya islam. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan
selanjutnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Semarang, 8 September 2016

Penulis

P a g e 1 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. TUJUAN
BAB II.ISI
2.1. KONSEP IPTEK DAN PENGARUH BUDAYA ISLAM TERHADAP
PENGEMBANGAN IPTEK
2.2. AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN PENGEMBANGAN IPTEK
2.3. HUBUNGAN IPTEK DENGAN BUDAYA ISLAM
2.4. KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM IPTEK
BAB III.PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

P a g e 2 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam menjalani hidup, manusia membutuhkan agama sebagai pedoman dalam
membimbing dan mengarahkan kehidupannya agar selalu berada di jalan yang benar.
Agama tidak sekedar dijadikan sebagai identitas belaka, melainkan benar-benar di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar kehidupan manusia dapat terbimbing
dan terarah. Islam sebagai agama penyempurna sehingga sangat berperan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di orientasikan sebagai sarana
ibadah pengabdian muslim kepada ALLAH SWT dan melaksanakan amanat khalifatullah
dimuka bumi.
Budaya islam juga dapat memberi imbas baik untuk kemajuan ilmu pengetahuan
karena dapat meminimalisir penyimpangan yang terjadi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Disisi lain budaya islam dapat menjadi tolak ukur dan standarisasi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang
berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana
modern industri, komunikasi, dan transportasi. Tapi di sisi lain, tak jarang iptek
berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat
manusia. Lingkungan hidup seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak sedikit
mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat buruk. Beberapa varian tanaman
pangan hasil rekayasa genetika juga diindikasikan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tak sedikit juga yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan
kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan, dan
perjudian yang sangat menyimpang dari ajaran agama Islam. Maka, dari itu budaya islam
dapat memberi efek positif bila dijadikan tolak ukur pengembangan ilmu pengetahuan

P a g e 3 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Di sinilah, peran agama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


menjadi sangat penting untuk ditinjau kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar
kita memperoleh dampak iptek yang positif, sehingga dapat mengeliminasi dampak
negatifnya semaksimal mungkin.

1.2 TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk bertambahnya pemahaman mengenai
hubungan antara Ilmu Pengetahun (iptek) dan Budaya Islam. Dan memahami konsep
Budaya islam yang dapat berefek baik terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan (iptek)
karena secara tidak langsung dapat menyeleksi perkembangan ilmu pengetahuan. Serta
dapat memahami konsep Ilmu pengetahuan (iptek) dalam islam.

P a g e 4 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

BAB II
ISI
2.1

KONSEP PENGEMBANGAN IPTEK DAN PENGARUH BUDAYA ISLAM


TERHADAP PENGEMBANGAN IPTEK
Allah menciptakan manusia memiliki potensi akal dan pikiran sebagai bekal

untuk hidup di dunia. Melalui akal dan pikiran tersebut, manusia dapat memahami dan
menyelidiki elemen-elemen yang terdapat di alam serta memanfaatkannya untuk
kesejahteraan mereka. Akal dan pikiran tersebut merupakan kelebihan dan keistimewaan
yang diberikan oleh Allah kepada manusia sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al Isra
70:


Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
Manusia juga diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di muka Bumi dengan kedudukan
yang lebih tinggi dibandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya di alam ini. Ketika Allah
dalam firman-Nya di Q.S. Ar Radu 2 memilih kata sakhkhara yang berarti
menundukkan atau merendahkan, hal tersebut menunjukkan bahwa alam dengan
segala manfaat yang dapat diperoleh darinya harus tunduk dan dianggap sebagai sesuatu
yang posisinya berada di bawah manusia.

P a g e 5 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Artinya: Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan.
masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhlukNya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini Pertemuan
(mu) dengan Tuhanmu.
Dengan demikian, dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
memanfaatkan alam yang ditundukkan oleh Allah untuk manusia, manusia hendaknya
memahami konsep dan tugasnya sebagai khalifah di Bumi. Manusia jangan sampai
ditundukkan oleh alam melalui nilai-nilai materialistik dan keserakahan karena
sesungguhnya hal tersebut melanggar kodrat manusia yang diberikan oleh Allah.

Arah Pengembangan Teknologi


Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam hendaknya
memiliki dasar dan motif bahwa yang mereka lakukan tersebut adalah untuk memperoleh
kemakmuran dan kesejahteraan di dunia sebagai jembatan untuk mencari keridhaan Allah
sehingga terwujud kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman dalam Q.S. Al
Bayyinah 5:


Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus.
Kondisi

Umat

Islam

dalam

Perkembangan

Iptek

Saat

Ini

Terhambatnya kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
disebabkan umat Islam tidak memahami konsep dan mengoptimalkan fungsinya sebagai
khalifah di Bumi. Seharusnya, dengan memahami konsep dan fungsinya sebagai khalifah
di Bumi, umat Islam mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka menguasai dan memanfaatkan alam demi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

P a g e 6 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Terlebih lagi, umat Islam adalah umat pilihan Allah yang dianugerahi iman dan petunjuk
berupa Al Quran dan sunnah rasul.
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib
dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek
yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan
iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.
Aqidah Islam seharusnya dijadikan sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma
inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada
sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan
pemikiran (qaidah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti
menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan
menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai
dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan
dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam
(yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan
sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam,
bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar
syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada
ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan
iptek, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia
menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengantar
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak
positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern
industri, komunikasi, dan transportasi.
2.2 AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN PENGEMBBANGAN IPTEK
Al-Quran adalah kitab suci agama islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW, sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Nabi Muhammad SAW.
menerima wahyu pertama kali di Gua Hira, dan surat pertama yang diturunkan adalah

P a g e 7 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

surat Al-Alaq yang berbunyi iqra, yang memiliki arti bacalah. Kata ini memiliki
makna bahwa Allah SWT. memerintahkan umat manusia untuk membaca Al- Quran
sebagai petunjuk dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Selain sebagai kitab suci agama islam, Al-Quran memiliki banyak rahasia terpendam di
dalamnya. Jika digali lebih dalam, Al-Quran bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan dan
teknologi. Berbagai penelitian dari abad ke-20 hingga awal abad ke-21 ini membuktikan
banyak fakta yang terjadi sesuai dengan apa yang telah tertulis dalam Al-Quran. Berikut
adalah ayat-ayat Al-Quran yang menjadi dasar penelitian dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di era modern dewasa ini:
1. Bidang Kesehatan: Pemberian ASI Eksklusif Selama Dua Tahun
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. (QS. Al-Baqarah: 233)
Pemberian ASI eksklusif terhadap bayi memberikan manfaat yang cukup signifikan
bagi pertumbuhan dan perkembagan bayi. ASI mengandung protein, lemak, serta
nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan organ, usus, dan otak pada bayi.
Penelitian yang dilakukan UNICEF, American Academy of Pediatrics, dan Canadian
Pediatric Society membuktikan bahwa ASI memiliki imunologi berupa colostrum,
yang dapat meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh bayi.
Penjelasan ayat di atas tentang pemberian ASI untuk bayi selama dua tahun juga
merupakan salah satu perhitungan yang sangat akurat. Hal ini dibuktikan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prof. Benjamin Chaffe di University of California, San
Francisco. Objek penelitiannya melibatkan 458 bayi di kota kecil Porto Alerge, Brasil.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa bayi yang disusui dengan ASI eksklusif selama
lebih dari dua tahun, beresiko lebih tinggi mengalami kerusakan pada gigi susu, serta
bayi tersebut rentan terkena gangguan pada rongga mulut dan mengalami gigi berlubang.
Maka penjelasan yang ada dalam ayat Al- Quran memang telah sesuai dengan porsinya.

2. Bidang Fisika: Planet dan Matahari Bergerak Pada Garis Edarnya


Ilmu fisika modern membuktikan bahwa matahari, planet, satelit dan benda- benda
langit lainnya bergerak melewati garis edarnya masing-masing. Garis edar inilah yang

P a g e 8 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

dalam ilmu fisika modern disebut dengan Orbit. Jauh sebelum penelitian tentang sistem
tata surya ini dilakukan, di dalam Al-Quran telah dijelaskan dalam
surat Al-Anbiya ayat 33:
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masingmasing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS. Al- Anbiya: 33)

3. Bidang Kimia: Manfaat Besi Bagi Kehidupan Manusia


Tidak dapat dipungkiri bahwa modernisasi di era global ini juga melibatkan sektor
pembangunan sebagai indikator utamanya.

Dewasa ini, ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang bangunan semakin spesifik. Arsitektur, Teknik Sipil, Teknik


Kimia, Teknik Fisika, Teknik Metalurgi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang
linier membahas tentang ilmu bangunan. Hingga memasuki abad ke-21 ini, setiap
bangunan yang ada di bumi tidak lepas dari besi. Peranan besi sebagai penyokong
sekaligus pilar bangunan cukup vital. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam AlQuran yang terdapat dalam surat Al-Hadid ayat 25:
Dan Kami turunkan besi (hadid) yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia. (QS. Al-Hadid: 25)
Dalam bahasa Arab, setiap huruf mempunyai angka tersendiri. Jika dilihat dari nama
surat, Hadid (tanpa Al), jumlah hitungan angka arabnya adalah 26. Angka ini sama
persis dengan nomor atom besi dalam Tabel Periodik Unsur yang ada dalam ilmu
Kimia. Selain itu Al-Hadid merupakan surat ke-57 dalam Al-Quran, angka ini juga sama
dengan nomor massa besi dalam Tabel Periodik Unsur.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwasannya sangat banyak manfaat yang
bisa diambil dari Al-Quran. C. Morrison, mantan direktur Academy of Science di New
York dan direktur New York Institute, yang juga menjadi Executive commite for
National Research USA, dalam bukunya yang berjudul Man Does Not Stand Alone,
mengemukakan fakta bahwa berdasarkan ilmu pengetahuan, Allah adalah pencipta alam
ini, dan Allah SWT pula yang menciptakan segala sesuatu. Morrison juga
menyebutkan bahwa sistem pencernaan yang ada dalam tubuh manusia bagaikan
laboratorium terbesar di dunia, yang di dalamnya terdapat sistem yang berjalan secara
teratur.

P a g e 9 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jauh sebelum ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang cukup pesat seperti sekarang ini, Allah SWT.
telah berfirman dalam Al-Quran, dan segala yang terjadi saat ini telah termaktub dalam
Al-Quran sekitar 14 abad silam.

Hikmah yang bisa diambil adalah umat islam

dianjurkan untuk membaca dan memahami Al-Quran. Karena jika melihat kembali ayat
pertama yang diturunkan Allah SWT. yakni iqra, kata yang memiliki arti bacalah
tersebut seolah memberikan isyarat supaya umat islam membaca dan memahami AlQuran, agar dapat mengambil manfaatnya.

P a g e 10 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

2.3 HUBUNGAN ANTARA IPTEK DAN BUDAYA ISLAM


Islam dan Ilmu pengetahuan selalu masih mendapat pandangan dikotomis. Kebanyakan
dari kita selalu memisahkan antara agama dan Ilmu Pengetahuan. Beragam pandangan
yang berbeda dalam melihat hubungan antara agama dan Ilmu Pengetahuan. Kebanyakan
menganggap bahwa antara agama dan ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang tidak
memiliki hubungan satu sama lain. Freud malah pernah menegaskan bahwa salah satu
ciri masyarakat primitif adalah masyarakat yang beragama, yang memiliki kepercayaan
terhadap sesuatu yang bersifat abstrak yang dapat dijadikan Solusi terhadap persoalan
yang dihadapinya yang tidak dapat terjangkau oleh kekuatan akal manusia. Akan tetapi
tentu pandangan ini berbenturan dengan paham lain yang memiliki cara pandang berbeda
melihat hubungan agama dan Ilmu pengetahuan. Secara ringkas berikut ini akan
diuraikan pandangan dan paradigma hubungan antara Agama Islam dengan IPTEK.
Pandangan tentang hubungan agama dan IPTEK berbeda dalam sudut pandang Islam.
Sebagai agama yang universal hubungan Agama dan IPTEK adalah sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah
Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan.
Aqidah Islam adalah yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam Al-Qur`an dan
Al-Hadits menjadi qaidah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di
atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia (AnNabhani, 2001). Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala
pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami
dari ayat yang pertama kali turun (artinya): Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan. (QS Al-al-Alaq [96]: Dalam konsep ajaran Islam, dipahami bahwa
tanpa Ilmu pengetahuan, maka seseoran tidak akan dapat memeiliki ke-imanan. Iman
akan lahir dari pengenalan, pemahaman, yang kemudian menumbuhkan keyakinan.
Tidak ada Iman tanpa Ilmu. Dengan demikian kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam
sIlam menempati posisi tertinggi.
Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia juga mengalami
perkembangan dan mengalami perubahan positif dan perubahan negatif. Teknologi yang
muncul saat ini merupakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut
metode ilmiah. Sedangkan teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang
merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek.

P a g e 11 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Perkembangan iptek saat ini meliputi berbagai bidang diantaranya meliputi


bidang komunikasi, kesehatan, transportasi dan bidang-bidang lainnya yang semakin
kompleks. Islam sebagai agama yang tawazun, tidak melarang manusia memanfatkan
berbagai macam teknologi saat ini. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan
Allah S.W.T. yang paling sempurna sekaligus sebagai khalifah di bumi, manusia perlu
mengungkap seluruh nikmat Allah yang masih tersembunyi dengan Ilmu pengetahuan
sebagai wujud syukur manusia terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah S.W.T. Ilmu
pengetahuan tersebut dikembangkan menjadi teknologi yang mampu mempermudah
manusia untuk hidup di dunia. Tidaklah heran bila Islam mewajibkan umatnya untuk
menuntut ilmu, bahkan dalam hadist mengatakan

Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina


Allah S.W.T. juga akan memberikan karunia yang melimpah bagi orang yang mau
menuntut ilmu.
Dalam surah Al-Alaq ayat 1, Allah S.W.T. berfirman:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa manusia telah diperintahkan untuk
membaca guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala
pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi
rabbika, yaitu tetap berdasarkan iman kepada Allah, yang merupakan asas Aqidah Islam.

P a g e 12 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

2.4 KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM PENGEMBANGAN IPTEK


Kita pasti sudah tak asing lagi jika mendengar nama nama seperti al Kindi, arRazi, al-Farabi, ibnu Sina, ath-Thabari, al-Ghazali, Omar Khayyam, Jabir bin Hayyan,
dan lain lain. ya, mereka adalah ilmuwan ilmuwan muslim yang sangat berjasa pada
kemajuan ilmu pengetahuan untuk zaman modern sekarang ini, berkat usaha dan
perjuangan mereka pulalah dunia keilmuan islam mencapai kemajuan yang mengesankan
karena ilmu ilmu dan penemuan penemuan yang menakjubkan dari para ilmuwan
tersebut. Proses tradisi keilmuan ini sebenarnya lahir dari pandangan hidup tradisi
keilmuan yang berasaskan Al Quran, yang tidak bisa terlepas hubungannya dengan
Tuhan. Islam mengajarkan umatnya untuk menuntut ilmu, dalam berbagai redaksi dari Al
Quran maupun Hadits Nabi, banyak sekali perintah perintah untuk menuntut ilmu,
seperti: berfikir, bertadabbur, mengamati, menghargai pencari ilmu, menjadikan ilmu
sebagai alat berpedoman dalam hidup, dan berbagai keutamaan menuntut ilmu yang lain.
Mesjid selain menjadi tempat untuk beribadah juga merupakan tempat
bermusyawarah dan bermuamalah, juga dijadikan tempat oleh ulama sebagai tempat
mengajar murid muridnya dalam sebuah majlis, dan seiring perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan tersebut serta sudah tidak dapat lagi menampung aktivitas aktivitas
ilmiah yang semakin kompleks maka didirikanlah berbagai lembaga pendidikan islam
diluar kompleks mesjid seperti majlis, bait al-hikmah atau Darul Hikmah dan
observatorium. Peran para ulama atau ilmuwan muslim tersebut sangat besar sekali dalam
proses keilmuan, sehingga berbagai macam penemuan mereka masih bisa kita nikmati
hingga sekarang, jasa mereka begitu nyata besar dan hal itu tak dapat dipungkiri lagi,
ilmu-ilmu tentang filsafat, politik, sosial, kedokteran, matematika, astronomi, dan lain
sebagainya jika diteliti lebih jauh sebenarnya bukan ilmuwan-ilmuwan barat yang
pertama kali mencetuskannya, tapi nama-nama penemu ilmu itu adalah nama-nama arab
dan mereka itu adalah orang-orang muslim, mereka telah terlebih dahulu mewarnai
dunia ilmu pengetahuan, jauh sebelum lahirnya ilmuwan barat,tapi orang barat sudah
terlebih dahulu mempelajari teori-teori dari temuan ilmuwan muslim itu serta
mengadopsinya,dan prestasi ilmuwan muslim kerap terlupakan bahkan dengan sengaja
barat menutup-nutupi prestasi mereka demi menjaga citra kegemilangan
peradabannya sehingga akan dikatakan bahwa merekalah yang pertama kali menemukan
atau mencetuskannya,padahal mereka hanya mengembangkan temuan-temuan ilmuwan
muslim yang sudah ada.
Ilmu mereka sampai ke barat dengan cara: pertama, para pelajar orang orang Eropa
menimba ilmu di universitas universitas islam di Spanyol, serta membawanya pulang ke

P a g e 13 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

negerinya dan kedua, dengan penerjemahan karya karya cendikiawan muslim dari bahasa
arab ke bahasa mereka sendiri.
Eropa terbangun oleh gaung para ilmuwan dan filsuf kita yang mengkaji ilmuilmu ini di masjid Sevilla. Cordoba, Granada, dan lain-lainnya. Pelopor-pelopor Barat
yang belajar di sekolah-sekolah kita sangat mengagumi dan menggemari ilmu-ilmu ini.
Mereka menyimaknya dalam suasana kebebasan yang tidak mereka kenal padanannya di
negeri-negeri mereka.
Pada waktu ilmuwan ilmuwan kita berbicara dalam majlis-majlis keilmuan dan karangan
karangan mereka mengeanai peredaran bumi dan benda benda langit, akal orang orang
Eropa masih dipenuhi khurafat dan takhayul mengenai kenyataan-kenyataan ini. Karena
itu muncul dikalangan orang orang Barat gerakan penerjemahan dari bahasa Arab ke
bahasa Latin, dan mulailah buku buku pra ilmuwan kita diajarkan diperguruan perguruan
tinggi Barat.
Pada abad ke-12 diterjemahkan buku Al Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai
kedokteran. Diakhir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al Hawi karya Ar-Razi yang
lebih luas dan lebih tebal dari Al Qanun. Kedua buku ini hingga abad ke-16 masih tetap
menjadi buku pegangan bagi pengajaran ilmu kedokteran di perguruan perguruan tinggi
Eropa.
Adapun buku-buku filsafat malah terus berlangsung penerjemahannya lebih banyak dari
itu. Bangsa barat belum pernah mengenal fisafat Yunani kecuali melalui karangankarangan dan terjemahan-terjemahan dari bahasa Arab.
Banyak orang-orang barat yang jujur mengakui bahwa di abad-abad pertengahan Islam
adalah guru-guru bangsa Eropa selama tidak kurang dari enam ratus tahun. Gustave
Lebon mengatakan bahwa terjemahan buku-buku bangsa Arab, terutama buku-buku
keilmuwan hampir mejadi sumber satu-satunya bagi pengajaran di perguruan-perguruan
tinggi Eropa selama lima atau enam abad.
Bahkan dapat dikatakan bahwa pengaruh bangsa Arab dalam beberapa ilmu seperti ilmu
kedokteran, masih terus berlanjut hingga masa sekarang. Buku buku Ibnu Sina pada akhir
abad yang lalu masih diajarkan di Montpellier. Lebon juga mengatakan bahwa hanya
buku buku berbahasa arab sajalah yang dijadikan rujukan oleh Roger Bacon, Leonardo de
Vinci, Arnold de Philippi, Raimond Lull, Sun Thomas, Albertus Magnus dan Alfonso X
dari Castella.
Monsieur Renan Juga mengatakan bahwa Albertus Magnus adalah penganut Ibnu Sina
sedangkan san Thomas dalam filsafatnya menganut Ibnu Rusyd (Averroes).
Dalam buku Misykat, Dr Hamid Fahmi menyebutkan bahwa Pemikiran Ibn Rusyd
populer dibarat karena gagasan integrasi filsafat dan agamanya. Sejak diterjemahkan
(1230), pemikirannya tersebar luas di Eropa dan diterapkan di gereja-gereja, sehingga
menjadi gerakan Averroisme.
Namun, Averroisme ternyata adalah tidak murni mengikuti Ibn Rusyd, tapi telah
bercampur dengan Aristotelianisme radikal dan heterodok.
Orientalis Sedillot berkata, Bangsa Arab (baca: peradaban Islam) adalah pemikul panji
panji peradaban abad pertengahan. Mereka melenyapkan arbarisme Eropa yang

P a g e 14 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

digoncangkan oleh serangan serangan suku suku utara. Bangsa Arab melanglang
mendatangi sumner sumber filsafat yunani yang abadi. Mereka tidak berhenti pada batas
yang telah diperoleh berupa khazanah-khazanah ilmu pengetahuan, tetapi terus berusaha
mengembangkannya dan membuka pintu pintu baru bagi pengkajian alam.
"Ketika menekuni astronomi, bangsa Arab memberikan perhatian yang khusus terhadap
seluruh ilmu-ilmu pasti. Bangsa Arab berjasa besar dalam ilmu-ilmu tersebut, bahkan
mereka pada hakikatnya adalah guru-guru kami di bidang ini.
Selanjutnya ia berkata lagi,
Pada tahun 1250, Alfonso memerintahkan penyebaran kalender-kalender astronomi yang
memuat namanya. Jika Roger Imenganjurkan pengkajian ilmu-ilmu bangsa Arab di
Sicilla, terutama buku-buku Al Idrisi, maka kaisar Friedrich II tidak lebih sedikit
anjurannya. Dia menganjurkan agar dilakukan pengkajian ilmu-ilmu bangsa Arab.
Putera-putera Ibnu Rusyd tinggal di istana kaisar ini, kemudian mengajarkan kepadanya
sejarah alam tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang.
Dalam bukunya mengenai alam (fisika), Humbold berkata,
"Bangsa Arab lah yang menciptakan apotek kimia. Dari mereka lah datangnya wasiatwasiat pertama yang sempurna yang dianut oleh sekolah Salermo sehingga tersebar di
Eropa selatan beberapa waktu kemudian. Apotik dan bahan kedokteran yang menjadi
landasan ilmu pengobatan itu menyebabkan timbulnya pengkajian ilmu kimia dan botani
dalam waktu yag sama melalui dua jalan yang berbeda.
Berkat bangsa Arab-lah terbuka babak baru bagi ilmu tersebut. Pengetahuan mereka
mengenai flora (dunia tumbuh-tumbuhan) mendorong mereka untuk lebih banyak jenis
rumput thliforida sampai 2000 jenis melengkapi apotik mereka dengan sejumlah jenis
rumput yang belum pernah dikenal sama sekali oleh bangsa Yunani."
.

Keilmuan ilmuwan muslim banyak yang berperan dalam sejarah peradaban baik barat
maupun umat islam sampai saat ini, diantaranya dalam bidang
1. Astronomi
Astronomi atau ilmu falak adalah salah satu bidang ilmu yang paling digemari oleh
para ilmuwan muslim selain Matematika, karena keduanya sangat mendukung
peribadatan islam, seperti penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha, dan sebagainya. Diantara para astronom Muslim yang tersohor adalah: alBirruni, al Battani, abul Wafa (penemu kemiringan bulan), Hassan Ibn Haitam (penemu
optik yang menjadi dasar teropong Roger Bacon dan Kepler), dan lainnya.
2. Matematika
Dalam bidang Matematika ada penulis buku Al Jabar, yakni Muhammad bin Musa
bin Khawarizmi, yang lebih dikenal oleh orang orang barat sebagai Algoritme, beliau
adalah salah satu ahli matematika muslim pada masa khalifa al Mamun.
3. Fisika

P a g e 15 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Ilmu fisika juga berhubungan erat dengan ilmu Astronomi. Sehingga karya karya
tentang optik yang ditemukan oleh Hassan Ibnu Haitam (965-1039 M) dijadikan dasar
bagi bangunan ilmu fisika, yakni dasar bagi Bacon dan Kepler dalam penemuan
teropong, teleskop, maupun mikroskop dan dasar dari fotografi.
4. Kimia
Dalam bidang ilmu ini ada salah satu ilmuwan muslim yaitu Abu Musa Jakfar al-Kufi

5.Ilmu Hayat
Bangsa Arab melakukan kajian dan observasi secara intensif, karena tidak puas
dengan hasil dari penerjemahan dari bangsa Yunani. Mereka kemudian berhasil
memperkaya daftar macam macam tumbuhan yang tercantum dalam Daftar
Dioscorides yang berisi sekitar 2000 spesies.
6.Ilmu Kedokteran
Salah seorang ahli kedokteran Muslim yang sangat terkenal di dunia Barat adalah Abu
Ali Hussein bin Abdullah bin Sina yang lebih dengan dengan sebutan Ibnu Sina
(Avicenna) dengan bukunya al-Qonun fi at-Tib, lalu ada juga Ibnu Zohr yang
memperkenalkan aspek hukum dalam observasi, dan ada juga Ibnu Nafis yang telah
berhasil mempertontonkan sistem sirkulasi darah secara akurat
7.Filsafat
Ibnu Sina juga merupakan ahli filsafat dengan karya-karya utamanya kitab alShifa dan kitab al-Isharat wal Tanbihat dan juga ada Abdul Wahid Ibnu Rusyd (Averrous)
yang mengomentari karya filsafat Aristoteles
8. Sastra
Para ilmuwan muslim juga memberikan kontribusi besar terhadap dunia sastra,
diantara tokohnya yaitu Muhyidin ibnu Arabi, Abul Ala al-Maari dan juga Ibnu Tufail.
9. Geografi dan Sejarah
Dalam geografi kita punya Hasan Ali al-Masudi, Nasrudin Tusi dan al-Khosaji, serta
dalam bidang sejarah, ada Ibnu Sibawaih dengan bukunya Tajarib al-Umam yang berisi
tentang sejarah peperangan antara Persia dan Arab
10. Sosiologi dan Ilmu Politik
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) merupakan pemikir filsafat sosiologi dan sejarah yang
terkenal dalam peradaban Islam. Salah satu bukunya yang disebut sebagai Prolegomena
membahas refleksi umum sejarah manusia dan berbagai macam peradaban manusia.

P a g e 16 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Sementara al-Farabi menulis buku yang sangat terkenal tentang filsafat politik yang
berjudul al-Madinatul Fadhilah
11. Arsitektur dan Seni Rupa
Arsitektur Muslim tampak dalam bentuk istana maupun masjid yang gemerlapan.
12. Musik
Seorang musikus Muslim bernama Abul Hasan ibn Nafis atau sering dipanggil
Ziriyab telah mendirikan konservatium musik-musik Andalusia.
Dan masih dalam banyak bidang lagi seperti dalam operasi bedah, mesin terbang, optik,
sikat gigi, dan lain-lain.
Maka menjadi sangat penting bagi kita untuk kembali menggali khazanah mereka para
ulama terdahulu yang telah banyak memberikan kontribusi mereka bagi ilmu
pengetahuan di dunia yang hingga sekarang masih digunakan dizaman modern sekarang
ini, namun, sayangnya kebanyakan dari kita sudah tidak berminat lagi terhadap
penemuan-penemuan menakjubkan mereka,kesempatan ini telah diambil terlebih dahulu
oleh orang orang barat dan kita juga masih belum peduli dengan hal tersebut,oleh karena
itu, sudah seharusnya kita kembali ke zaman mereka yang lebih berperadaban daripada
kita zaman sekarang. Kemajuan Eropa baru bermula ketika mereka orang orang Eropa
belajar di Andalusia (Spanyol), merekalah yang pertama kali meletakkan dasar dasar
kemajuan di Eropa lalu mereka memindahkan ilmu pengetahuan dari Andalusia ke Eropa
dan mereka maju juga setelah membuka dan menemukan benua yang baru ditimur yakni
Amerika.
Peradaban hanya akan lahir atau bangkit dengan ilmu, sebagaimana Prof. Dr.
Alparslan Acykgenc berkata: ilmu itu bagian dari peradaban Islam. Maka tradisi
keilmuan merupakan fondasi dari pembentukan ilmu-ilmu dalam suatu peradaban
(masyarakat). Tugas kitalah untuk mengembangkan karya karya mereka agar dapat
kembali terbangun peradaban yang pernah diraih oleh Islam.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

P a g e 17 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

3.2 SARAN
1. Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat mengerti konsep pengembangan Ilmu
Pengetahuan (IPTEK) dalam pandangan Islam.
2. Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat memahami pentingnya Budaya Islam
dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan saat ini.

P a g e 18 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

3. Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membedakan antara pengembangan


Ilmu Pengetahuan yang didasari oleh Budaya Islam dan mana yang bukan.

DAFTAR PUSTAKA

Alshafa, W. Konsep Pengembangan IPTEK dalam Islam. 2011.

P a g e 19 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

http://dyuliastuti.blogspot.co.id/2008/02/peran-islam-dalam-perkembangan-iptek.html
Yusuf M, Muhammad. Islam: Suatu Kajian Komprehensif. Jakarta: Rajawali
Pers. 1998.
Anonim. Al-Quran dan Ilmu-ilmu Eksakta. 2015.
Perwiratama, Atriyo, Tradisi Keilmuan dan Intelektualitas Muslim Terdahulu, dalam
majalah Gontor: Media Perekat Umat (PT. Gontor Media Jaya: Jakarta, Thn X edisi
06/Oktober 2012)
Miranti, Edithya dan Devi Lusianawati, Tradisi Keilmuan dan Intelektualitas Muslim
Terdahulu, dalam majalah Gontor: Media Perekat Umat (PT. Gontor Media Jaya: Jakarta,
Thn X edisi 06/Oktober 2012)
http://marhedychanigo.blogspot.co.id/2013/03/islam-dan-iptek.html

P a g e 20 | 20
PSD III TEKNIK ELEKTRO

Anda mungkin juga menyukai