Anda di halaman 1dari 5

Oki Purwaningsih

PING! TERAKHIR

Kisah ini diawali ketika aku menuliskan nomor telepon ku di sebuah


grup di facebook. Malam harinya ada nomor baru yang menyapa di
WhatsApp.

Hai,
Iya,
Salam kenal yah,
Iya salam kenal juga,
Aku dr Kudus, km?
dr Purwokerto
Hanya sampai disitu obrolan malam itu. Dia tak menanyakan namaku dan aku
pun tak mau memulai untuk bertanya namanya. Dan hari-hari berikutnya, dia masih
menghubungi ku walau tak setiap hari. Kami juga berkomunikasi lewat BBM. Dari
BBM lah aku sedikit mengetahui beberapa hal tentangnya.
Namanya Fariz, Dia anak pondok, dia aktif di organisasi keagamaan, beberapa hal
yang membuatku sedikit kagum. Apalagi dia mengatakan dipmnya bahwa seluruh
nafasnya hanya untuk bersholawat. Masya Allah,
Aku memang tipe orang yang gampang kagum terhadap lelaki yang agamis,
maupun yang aktif di organisasi, atau lelaki yang mempunyai tipe kepemimpinan. Ah
hanya sebatas kagum, layaknya aku mengagumi teman laki2 ku yang lain.
Sampai suatu hari, aku baru menyadari bahwa akun BBM nya sepi, tak pernah
chat, tak pernah ganti dp, tak juga update pm nya dan ternyata memang tak ada akunnya
lagi dalam kontak BBM ku. Beberapa pikiran menghantui ku, dia menghapus kontakku?
Why? Apakah aku bukan kenalan yang baik?
Aku sempat kesel dengan sikapnya, ternyata dia sama saja dengan yang lain,
hanya main2, tak berniat berteman dengan tulus. Lalu sudah sampai disitu aku
menganggapnya ada.
Selanjutnya aku menjalankan hari2ku seperti biasanya ketika aku dulu belum
mengenalnya. Ada atau tidak ada dia, semua sama, biasa saja.
Hal itu juga menyadarkan ku kembali, bahwa aku hidup di dunia nyata, teman2 ku
yang aku dapat ketika berkenalan di dunia maya tak semuanya menceritakan apa yang
memang nyata menjadi hidupnya.
1

Oki Purwaningsih

Aku juga menjadi sedikit berhati2 ketika ada nomor baru masuk di WhatsApp.
Kebanyakan dari mereka tidak saya jawab.
Namun berbeda untuk yang satu ini. Aku jawab karena ada salam.
Assalamualaikum.
Waalaikumsalam.
Fariz inget?
Dia lagi? Ah sebenarnya aku males, namun aku berusaha bersikap ramah.
Yang dari Kudus?
Hu.um. inget?
Ooh iya inget. Apa kabar?
Alhamdulillah baik. Kamu apa kabar?
Iya baik juga
Gimana kuliahnya?
Masih ngisi data2 registrasi :D
Ooh. Jadinya dimana?
Unnes. Kamu si dimana yah?
Prodi apa? Aku diluar, hehe
Pend. Kimia. Luar Negri? :O
Itu sbm ta? Iyaahehe
Iya sbm. Serius? Negara apa?
Disini

Dia kembali membuatku kagum. Universitas Al-Azhar. Waaaahh, luar biasa.


Bagiku itu sangat mengagumkan, mungkin karena baru kali ini ada lelaki yang aku
kenal bisa kuliah disana. Aku bingung harus membalas apa. Berulang kali aku menulis,
tapi dihapus lagi, tulis lagi hapus lagi. Sampai akhirnya aku hanya membalas dengan
kata-kata ini.
2

Oki Purwaningsih

Ahh mauu. Selamat ya


Iya makasih. Selamat juga kamu
Makasih juga. Itu keren
Kamu juga keren
Setelahnya hari2 ku kembali dibuat terkagum2 terhadap prestasinya. Aku tidak
ada apa2nya dibanding dia. Kembali kata bijak terbukti adanya, diatas langit masih ada
langit. Aku menceritakan pada sahabat2 ku, namun tak ku perkenalkan namanya. Aku
menjadi sangat termotivasi untuk mengejar mimpi2 ku untuk masa depan ku. Ahh,
kamu. Terima kasih.
Selanjutnya? Tak juga ada yang istimewa. Hanya beberapa kali chat yang biasa
saja, hanya tau apa yang dilakukannya kalau sesekali dp atau pmnya muncul.
Selebihnya, aku dengan kehidupanku dia dengan kehidupannya.
Hari ini, hari pertama di bulan Agustus.
Ping!
Iya?
Aku minta maaf ya, kalau aku punya salah sama kamu
Iya, lg kenapa nihh?
Aku mau berangkat tolabul ilmi.
Deg. Ada yang aneh dengan dada ku, tiba2 menjadi sedikit sesak.
Bulan ini? Kapan tuhh?
Iyaa nanti sore. Senang bisa mengenalmu.
Air mata ku tiba2 menetes, juga saat ini ketika aku menulis kisah ini.
Iya, selamat hidup dinegri orang, semangat menuntut ilmu, semoga ketemu
ketika kelak telah sama2 sukses
Aku menambahkan icon senyum di chatku padahal disini air mataku
terus mengalir.

Ya Allah apa ini? Selama ini aku hanya menganggapnya

biasa, tak ada yang spesial, tak juga istimewa. Mengapa air mata ini bisa
terjatuh hanya karena sepenggal kalimat yang dia berikan? Aku bergegas
mengambil wudhu karena adzan berkumandang.
Aku menangis dalam sholatku, aku berdoa dalam sholatku. Ya Allah apa
ini? Selama ini aku berusaha menjaga prinsipku untuk tidak berpacaran dan
juga menuruti perintahMu untuk tidak bermaksiat. Lalu apa yang hamba
rasakan kali ini? Apakah ini pertanda darimu bahwa selama ini aku tidak
3

Oki Purwaningsih

istiqamah dengan prinsipku dan telah melanggar perintahMu dalam bergaul


dengan lawan jenis. Ya Allah maafkan hamba.

Seusai sholat ada balasan darinya.


Aamiin. Iya kamu juga. Jangan lupain aku
Oke
Oiyaa kamu boleh dc bm ku ko, drpd menuhin kontakmu.
Emang nanti kalau disana udah gak bisa kontak lagi?
Ping!
Sudah tak ada lagi jawaban darinya.
Ya Allah air mata ini terus mengalir, dia bukan siapa2 ku, aku bahkan tak
pernah bertemu dengannya. Kenapa ini bisa tejadi Ya Allah.
Beberapa saat aku termenung. Memikirkan apa yang tlah terjadi pada diriku.
Dari dulu aku telah berprinsip untuk tidak berpacaran karena memang tak ada pacaran
dalam islam. Aku juga sangat berusaha untuk tidak jatuh cinta pada lawan jenis. Pun
saat aku memikirkan semua tentang dirinya (Fariz), aku berusaha menata hatiku
senetral mungkin sehingga aku hanya menganggapnya biasa saja. Namun hari ini aku
menangis ketika mengetahui dia akan pergi.
Apakah ini pertanda dari Allah, caraku bergaul dengannya telah salah, lebih
tepatnya hatiku. Karena memang Allah lah Maha Mengetahui apa yang aku rasakan
dalam hatiku.
Apakah ini pertanda dari Allah agar aku tetap istiqamah dengan prinsipku dan
ketaatanku padaNya. Sehingga dia segera menyadarkan ku dengan memberitau lewat
tangisanku bahwa aku telah jatuh hati pada seseorang yg belum tentu jodohku, dan Dia
juga segera menjauhkan dirinya dariku. Entahlah, Allah yang mengetahui semuanya
dengan pasti. Kini yang ku yakini bahwa selalu ada hikmah dalam setiap kejadian.
Untukmu, terima kasih telah singgah sebentar dalam lembaran kisah hidup
didunia ku ini. Siapapun kamu, dan bagaimana pun keadaan mu semoga senantiasa
dalam lindungan Allah, semoga dilancarkan dan dimudahkan studinya (Arikunto,
Sudjana, & Castellan, 2005).
#23

Oki Purwaningsih

Anda mungkin juga menyukai