WAE REBO Publish
WAE REBO Publish
KETIKA TERSENYUM
Yani Haryanto, S. Kom
Sukmono Fajar Turido, S. Ant
(Diolah dari perjalanan lapangan dan berbagai sumber)
P
E
R
J
A
L
A
N
A
N
Jalur Selatan, jalan Kabupaten tatanan batu dan tanah menyusuri tebing laut.
Denge Labuan Bajo : 100 Km, 5 jam kendaraan
Jalur
Utara
Jalur Selatan
Bermula pada 1997, penelitian antropologi oleh Catherine Allerton, fotofoto kampung Wae Rebo dan Mbaru Niang (Rumah Bundar) kemudian
menyebar ke seluruh dunia lewat kartu pos.
November 2011, Mbaru Niang Waerebo mendapat penghargaan dari Ikatan
Arsitek Indonesia (IAI) kategori bangunan konservasi.
27 Agustus 2012, mendapat UNESCO Award of Excellence pada AsiaPacific Heritage Awards for Cultural Heritage Conservation 2012 di
Bangkok, menyisihkan 42 warisan budaya dari 11 negara di Asia.
Denge Waerebo : 5 km
Jarak Tempuh : 9 Km
Elevasi : 30
Keluar dari
dusun dan
kembali
membawa
sesuatu,
dijadikan
bahan
makanan
cadangan
atau bahan
bangunan
BERSELIMUT HALIMUN
Kayu worog,
untuk tiang
utama niang,
berjumlah 9.
Bisa ditebang
setelah
berukuran dua
pelukan orang
dewasa.
PANGGUNG BUNDAR
BERUSIA 1080 TAHUN?
Dikisahkan dibangun dengan
bantuan penunggu hutan. Berupa
manusia gagah, mampu mengangkat
batu besar dengan satu tangan.
Masing-masing tangan dan kakinya
memiliki jari berjumlah enam.
Rambut sangat
panjang dan
parasnya rupawan.
Setelah panggung
ini selesai, tarian
Caci digelar dengan
diiringi tabuhan
gendang (mBata).