PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut
sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah
menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam
aliran
darah.
hormon
berperan
sebagai
pembawa
pesan
untuk
sebagai
seorang
calon
perawat
harus
mengerti
dan
bias
mengaplikasikan dalm dunia kerja nantinya. Oleh sebab itu, kami sebagai
penulis tertarik untuk mengambil tema kelenjar pada ssitem endokrin yang
berjudul KELENJAR HIPOFISE (PITUITARI).
B. Pokok Pembahasan
Kelenjar Hipofise adalah suatu kelenjar yang terletak di dasar
tengkorak dibawah Hypothalamus yang memegang peranan penting dalam
sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Hormon yang
diproduksi sebagai Stimulator dan provokator organ organ lain sehingga
yang
menghasilkan
hormon
somatotropin
atau
hormon
pertumbuhan.
2. Sel-sel iactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter
27-350 nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.
3. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihadral, mengar.-'ung granula sekretori
dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.
4. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung
granula sekretori, menghasilakan FSH dan LH.
5. Sel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan
granula terbesar, menghasilkan ACTH.
6. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel
kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim
digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering
dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah selsel yang
berfolikel.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Kelenjar Pituitary
Kelenjar Hipofise adalah suatu kelenjar yang terletak di dasar
tengkorak dibawah Hypothalamus yang memegang peranan penting dalam
sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Hormon yang
yang
menghasilkan
hormon
somatotropin
atau
hormon
pertumbuhan.
2. Sel-sel iactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter
27-350 nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.
3. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihadral, mengar.-'ung granula sekretori
dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.
4. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung
granula sekretori, menghasilakan FSH dan LH.
5. Sel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan
granula terbesar, menghasilkan ACTH.
6. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel
kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim
digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering
dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah selsel yang
berfolikel.
Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hon-non
tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran
sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran.
Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung
aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of
gland.
C. Fungsi Kelenjar Hipofise (pituitari)
Tabel Fungsi Dan Kerja Hormone Pada Kelenjar Hipofise
Lobus
nterior
Hormon
Fungsi, Kerja hormon
Growth hormone (GH) Merangsang pertumbuhan jaringan tubuh
dan tulang
tidur.
Merangsang pertumbuhan jaringan
Prolaktin(LTH)/Lituitropi
k hormone
Thyrotropic hormone
(TSH)
korteks adrenal
Dapat merangsang korteks adrenal; dapat
hormone (ACTH)
Melanocyte-stimulating.
Posterior
Hormon (MSH)
Antidiuretic hormone
mempengaruhi pigmentasi
(ADH, vassopressin)
Oksotoksin
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Hiperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi
akibat tumor atau hiperplasi hipofisisme sehingga menyebabkan
peningkatkan sekresi salah satu hormone hipofise atau lebih.
Hiperpituitary adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi
yang berlebihan satu atau lebih hormone- hormone yang
disekresikan oleh kelenjar pituitary {hipofise} biasanya berupa
hormone- hormone hipofise anterior.
2.
Etologi
Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar
hipofisis atau hipotalamus, penyebab mencakup :
a. Adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone,
biasanya sel penghasil GH, ACTH atau prolakter.
Patofisiologi
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk
bergantung pada sel mana dari ke lima sel-sel hipofise yang
mengalami hiperfungsi.
Kelenjar biasanya mengalami pembesaran disebut adenoma
makrostopik bila diameternya >10mm atau adenoma mikroskopik
bila diameternya <10mm yang terdiri atas satu jenis sel / beberapa
jenis sel
Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel
laktotropik (juga dikenal sebagai prolaktinomus). Tumor yang
kurang umumnya yang terjadi adalah adenoma somatotropik
kortikotropik.
Manifestasi Klinis
a. Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ organ dalam
(seperti tangan, kaki, jari jari tangan, lidah, rahang,
b.
c.
d.
e.
f.
g.
5.
kardiyamegali)
Impotensi
Visus berkurang
Nyeri kepala
Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita), infertilitas
Libido seksual menurun
Kelemahan otot, kelelahan dan letargi
Diagnosa
1. Diagnosa utama
a. Perubahan citra tubuh berhubungan dengan penampilan
fisik
b. Disfungsi
seksual
berhubungan
dengan
penurunan
libido;infertilitas
2.
Diagnose tambahan
a. Nyeri (kepala /punggung) berhubungan dengan penekanan
jaringan oleh tumor hormon; pertumbuhan yang berlebihan.
b. Takut berhubungan dengan ancaman kematian akibat
tumor otak.
c. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap perubahan
status kehidupan.
d. Koping individu
tidak
efektif
berhubungan
dengan
Definisi
Hipopituitary adalah kelainan akibat berkurangnya atau
menghilangnya sekresi dari satu atau lebih hormon hipofisis dan
menyebabkan gangguan pertumbuhan yaitu ukuran tubuh kecil
atau cebol, timbulnya tanda-tanda dan gejala-gejala biasanya
lambat dan tersembunyi, tergantung dari cepatnya serangan dan
hebatnya faktor kerusakan hipotalamus, hipofisis yang dipengaruhi
oleh dasar patogenesis.
Hipopituitarisme dapat merupakan keadaan primer yang
disebabkan oleh kerusakan kelenjar hipofisis pars posterior atau
sekunder
sebagai
akibat
dari
defisiensi
faktor
stimulator
Etiologi
1. Bersifat primer
a. Tumor hipofisa
b. Berkurangnya aliran darah ke hipofisa (akibat perdarahan
2.
a.
b.
c.
3. Patofisiologi
Penyebab Hipopituitary ada 2 yaitu primer dan sekunder. Primer
apabila mempunyai gangguan pada kelenjar hipofise, sekunder apabila
mempunyai gangguan pada hipotalamus yang dapat menyebabkan
hipogonadisme, tumor, iskemia, dan infeksi peradangan dari penyebab
primer dan sekunder ites dapat merusak sel-sel sekretorikyang nantinya
menyebabkan penghentian penyebaran factor-faktor dari hipotalamus.
Sehingga akan merusak pelepasan bahan pengatur dari hipotalamus itu
sendiri dan terjadilah detisiensi tumor yang di kenal dengan sebutan
Hipopituitary menyebabkan hipofungsi kelenjar hipofise.
4. Manifestasi Klinik
a. Pertumbuhan lambat.
b. Hipotermia.
c. Rambut tumbuh berkurang.
d. Hipotensi.
e. Anorexia.
f. Nyeri kepala.
g. Kelemahan dan kelelahan.
h. Gangguan penglihatan
i. Perubahan siklus menscruasi (pada wanita ).
j.
k.
l.
m.
5.
Diagnosa
Diagnosa utama
a. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur
tubuh dan fungsi tubuh akibat defisiensi hormone pertumbuhan.
b. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido,
Infertilitas.
Diagnosa tambahan
3. Patofisiologi:
Kemajuan biologi molekuler membuktikan tumor ini berasal dari
monoclonal, yang tumbuh dari mutasi sel tunggal diikuti oleh ekspansi
klonal. Neoplasia hipofisis merupakan proses multi-step yang meliputi
Bentuk idiopatik
Bentuk non familiar
Bentuk familiar
Pascahipofisektomi
Trauma
Fraktur dasar tulang tengkorak
Tumor
mycobacterium tuberculosis
Sifilis: infeks menular sistemik yang disebabkan oleh
dari ginjal
Obstruksi ureteral
Gagal gnjal lanjut
Ganguan elektrolit
Hipokalemia: rendahnya kadar kalim dalam darah
Hiperkalsemia: simtoma tingginya kadar kalsium di dalam
plasma darah
Obat-obatan
Litium: digunakan dalam pengobatan alami dan penyakit tiroid
Lain-lain
Multiple myeloma: kanker yang di mulai di sel plasma dalam
sumsum tulang
Amiloidosis: sebutan untuk berbagai macam kondisi dengan
terbentuknya granuloma pada kelenjar getah benung, paruparu, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya
Manifestasi Klinis
DAFTAR PUSTAKA
http://caksandi.com/penyebab-diabetes-insipidus-dangejala/#ixzz3dTlAClgx