Anda di halaman 1dari 10

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

RANGKUMAN DAN ANALISIS KESESUAIAN SKRIPSI

OLEH :
Nama

: Nurwidayanti

NIM

: ACC 113 021

Dosen

: Prof. Dr. Suandi Sidauruk, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2016

IDENTITAS SKRIPSI

Nama Peneliti :
Muhammad Untung (ACC 107 001)
Judul Penelitian :
Keefektifan
Kooperatif

Model
Tipe

Pembelajaran

Numbered

Head

Together (NHT) Pada Siswa Kelas X


SMA Negeri 6 Palangka Raya Tahun
Ajaran 2011/2012 Dalam Memahami
Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa
Hidrokarbon

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Menurut Subagia (1998) disebutkan bahwa proses pembelajaran tata
nama senyawa hidrokarbon umumnya tidak selalu menarik bagi siswa
bahkan banyak siswa merasa sulit untuk mengartikannya. Menurutnya ada
dua alasan yang menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam mempelajari
topik tersebut, yaitu materi belajar berisikan fakta-fakta yang memiliki
jumlah istilah yang banyak dan bervariasi yang sulit dihafalkan siswa, serta
istilah-istilah tersebut merupakan nama-nama senyawa yang masih dianggap
asing dan tidak ditemukan di lingkungan sekitar siswa.
Pendapat Subagia ini kemudian dibandingkan dengan penelitian relevan
lainnya yang terkait dengan materi tata nama senyawa hidrokarbon. Tidak
hanya membandingkan pendapat dengan hasil penelitian, peneliti juga
melakukan observasi ke sekolah dengan melakukan wawancara dengan guru
mata pelajaran Kimia. Hasil wawancara yang didapatkan bahwa siswa ratarata mengalami kesulitan dalam memahami konsep tata nama senyawa
hidrokarbon, hal ini dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa setelah
menerima materi tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata
pelajaran Kimia di sekolah yang bersangkutan, peneliti mengidentifikasi
masalah yang dituangkan di dalam latar belakang masalahnya. Penyebab
siswa merasa sulit dalam memahami materi tata senyawa hidrokarbon
menurut peneliti adalah (1) Proses pembelajaran kurang mengaktifkan siswa,
dan (2) Tidak tersedianya model pembelajaran yang digunakan oleh guru
pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga siswa sulit dalam
menerima maupun memahami materi.
Berdasarkan uraian masalah diatas, peneliti memilih salah satu model
pembelajaran yang menurutnya cocok untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran mengenai materi yang terkait dengan merujuk ke berbagai
penelitian relevan. Dalam hal ini, peneliti mengambil keputusan untuk
melakukan penelitian yang berjudul Keefektifan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 6 Palangka Raya Tahun Ajaran 2011/2012 dalam
Memahami Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa Hidrokarbon.

1.2

Rumusan Masalah

Bagaimanakan keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada


pada Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Palangka Raya Tahun Ajaran 2011/2012
dalam Memahami Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa Hidrokarbon?
1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pada Siswa Kelas X SMA Negeri 6
Palangka Raya Tahun Ajaran 2011/2012 dalam Memahami Pokok Bahasan
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Efektifitas Pembelajaran
2.1.1 Definisi Efektifitas

Efektifitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah


ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperhitungkan, sesuai pula
dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya
atau berusaha melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun nonfisik
untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun
kualitatif menurut Said (1981) dalam Amjun (2011).
2.1.2 Ciri-ciri Efektifitas
Menurut Harry Firman (1987) dalam Amjun (2011) keefektifan
program pembelajaran ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut :
a) Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional
yang telah ditetapkan.
b) Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara
aktif.
c) Memiliki sarana-sarana belajar yang atraktif.
2.1.3 Kriteria Efektifitas
Kriteria efektifitas pada penelitian ini mengacu pada :
a) Ketuntasan belajar, dikatakan tuntas dalam belajar apabila 85% dari
jumlah siswa telah memperoleh nilai 65 dalam peningkatan hasil
belajar.
b) Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat
dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi termotivasi
untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Serta siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan.
2.2Pengertian Belajar dan Mengajar
Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1995).
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan
kondisi atau system lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk
berlangsungnya proses belajar (Sadirman,2001).
2.3Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap
anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bagian
pembelajaran.

Menurut Winkle (2005) yang harus diperhatikan dalam proses mengajar


kelompok adalah melalui bekerja sama dalam kelompok diharapkan akan
tercipta suasana belajar kooperatif sehingga hasil yang diperoleh akan lebih
baik.
2.3.1 Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Koperatif
Menurut Asmarawaty (2000) prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif
ada lima, yaitu :
a) Saling ketergantungan yang positif
b) Interaksi berhadap-hadapan
c) Dalam kelompok kecil terdiri dari 4-5 orang anggota
d) Kemampuan melaporkan secara individu
e) Menggunakan keterampilan soosial
f) Proses kelompok
2.3.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang
menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut :
a) Fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
b) Fase 2 : menyajikan informasi
c) Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
d) Fase 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar
e) Fase 5 : evalusi
f) Fase 6 : memberikan penghargaan

2.4Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT


Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pola struktur-struktur khusus
yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa dalam
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan isi akademik. Sebagai
pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas, guru menggunakan
empat langkah sebagai berikut : (a) Penomoran, (b) Pengajuan pertanyaan,
(c) Berpikir bersama, dan (d) Pemberian Jawaban.
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan menjadi enam
langkah sesuai dnegan kebutuhan pelaksanaan penelitian ini yang meliputi :
a) Langkah 1 Persiapan
b) Langkah 2 Pembentukan kelompok
c) Langkah 3 Pembagian bahan bacaan
d) Langkah 4 Diskusi masalah
e) Langkah 5 Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
f) Langkah 6 Memberikan kesimpulan
2.5Tata Nama Senyawa Hidrokarbon

Dalam materi pembelajaran mengenai tata nama senyawa hidrokarbon ini


dibagi menjadi submateri yang meliputi Alkana, Alkena, dan Alkuna.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan metode
deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan fenomena
yang diteliti secara seksama dan apa adanya. Sesuai dengan tujuan
penelitiannya, maka yang akan dideskripsikan adalah keefektifan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam memahami tata nama senyawa
hidrokarbon pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Palangka Raya tahun ajaran
2011/2012.
3.2Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Keefektifan pembelajaran
Kriteria keefektifan pembelajaran dalam penelitian ini adalah :
a. Ketuntasan belajar siswa
b. Model pembelajaran yang efektif
2) Pembelajaran kooperatif
3) Model pembelajaran Number Head Tgether (NHT)
4) Materi yang dibahas
3.3Subjek Penelitian
Populasi yang diambil dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 6 Palangka Raya tahun ajaran 2011/2012 yaitu 30 siswa
kelas X-A, 30 siswa kelas X-B, dan 33 siswa kelas X-C. Dari keseluruhan
kelas yang menjadi populasi penelitian diambil satu kelas sebagai sampel

yang diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe


NHT pada pokok bahasan tata senyawa hidrokarbon. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan sampel random (acak)
dengan asumsi bahwa semua populasi homogen sehingga diperoleh kelas XA yang terdiri atas 30 siswa yang terpilih sebagai sampel penelitian.

3.4Tahap-tahap Penelitian
3.4.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi perijinan, observasi sekolah, penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran, dan penyusunan instrumen penelitian.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Palangka Raya pada kelas X-A
pada hari senin, 28 Mei 2012. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 150 menit.
Adapun tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a) Melakukan pembeagian kelompok sebelum dilaksanakan pretes-postes
dan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT.
Pembagian kelompok berdasarkan kemampuan belajar siswa. Kelompok
yang dibentuk berjumlah 6 kelompok dengan anggota masing-masing
kelompok sebnayak 5 orang yang dibagi secara heterogen.
b) Pemberian pretes yang mencakup topik hidrokarbon dengan subtopik tata
nama senyawa hidrokarbon.
c) Penyampaian topik tata nama senyawa hidrokarbon menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Pada proses pembelajaran berlangsung, model pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini memiliki 4 tahap utama, yaitu tahap penomran,
tahap pertanyaan, tahap berpikir bersama, dan tahap pemberian jawaban.
d) Pemberian postes untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah
pembelajaran.
3.5Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran. instrumen ini digunakan
untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada topik tata nama senyawa
hidrokarbon yang diisi oleh 2 orang pengamat.
2) Lembar Aktivitas Siswa untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat
mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT. Instrumen ini diisi oleh 2 orang pengamat pada saat
pembelajaran berlangsung.
3) Angket Respon Siswa, digunakan untuk mengetahui bagaimana respon
siswa

terhadap

pembelajaran

menggunakan

model

pembelajaran

kooperatif tipe NHT pada topik tata nama senyawa hidrokarbon.


Instrument ini diisi oleh siswa pada akhir pembelajaran.
4) Soal, berupa Tes Hasil Belajar (THB) yang diberikan pada siswa sebelum
(pretes) dan setelah pembelajaran (postes). Soal THB pretes dan postes
adalah sama. Soal THB berisi 9 butir soal dalam bentuk esay.
Instrumen penelitian ini telah divalidasi oleh dua orang rater yaitu satu
orang Dosen Pendidikan Kimiadan satu orang Guru mata pelajaran Kimia
SMA Negeri 6 Palangka Raya yang diketahui oleh Ketua Program Studi
Pendidikan KimiaFKIP UPR. Berdasarkan hasil validasi yang telah
dilakukan, instrument dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai alat
pengumpul data.
3.6Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes pada siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran (pretes dan postes). Pengumpulan data
pengelolaan pembelajaran dan data aktivitas siswa dilakukan selama
pembelajaran. sedangkan pengumpulan data respon siswa dilakukan setelah
pembelajaran.
3.7Teknik Analisis Data
3.7.1 Teknik Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran
Penggelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dianalisis dengan menentukan rata-rata penilaian dari dua pengamat
untuk aspek yang diamati dan hasil tersebut dideskripsikan.
Tabel Nilai Konversi Pengelolaan Pembelajaran
Nilai Konversi
Angka

Huruf

80-100
60-79
40-59
<40

A
B
C
D

Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik

3.7.2 Teknik Analisis Data Aktivitas Siswa


Aktivitas siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dianalisis dengan menentukan rata-rata penilaian dari dua pengamat untuk
aspek yang diamati dan hasil tersebut dideskripsikan.
Tabel Nilai Konversi Pengelolaan Pembelajaran

Nilai Konversi
Angka

Huruf

80-100
60-79
40-59
<40

A
B
C
D

Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik

3.7.3 Teknik Analisis Data Respon Siswa


Data hasil angket respon siswa dianalisis dengan menghitung persentase (%).
3.7.4 Teknik Analisis Data THB
Data Tes Hasil Belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
berupa hasil pretes dan postes dianalisis secara deskriptif dengan cara
membandingkan jawaban siswa kelas atas dan siswa kelas bawah pada tes
awal (pretes) dan tes akhir (postes).

Anda mungkin juga menyukai