1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior).
Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng. Proses adopsi
perilaku, menurut Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003), sebelum seseorang
mengadopsi sesuatu, di dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses yang
berurutan yaitu:
a. Awareness (kesadaran), individu menyadari adanya stimulus.
b. Interest (tertarik), individu mulai tertarik kepada stimulus
c. Evaluation (menimbang-nimbang), individu menimbang-nimbang tentang
baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Pada tahap ini subjek
memiliki sikap yang lebih baik.
d. Trial (mencoba), individu sudah mulai mencoba perilaku baru.
e. Adoption,
individu
telah
berperilaku
baru
sesuai
dengan
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real). Aplikasi disini
dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, prinsip dan
sebagainya dalam konteks lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja seperti dapat
menggambarkan
(membuat
bagan),
membedakan,
memisahkan
Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana orang tua mendidik sejak
kecil mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh remaja dalam berfikir
selama jenjang hidupnya (Notoatmojo, 2007).
2.1.1.4. Tingkat Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006), tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat
dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Baik
2. Cukup
3.Kurang