Anda di halaman 1dari 1

EVALUASI SKRINNING FITOKIMIA DAN EKSTRAKSI LIKOPEN DARI

SEMANGKA DENGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM


Lalitha Govindaraj dan Suseela Vivek / 2015

Analisis fitokimia dari ekstrak buah mengungkapkan keberadaan senyawa bioaktif seperti
fenolat, alkaloid, saponin, tanin, steroid, dan flavonoid dalam ekstrak. Isolasi senyawa likopen
dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom (lycopene 68,0285 mg/kg buah melon).
Akibatnya semangka terbukti sebagai sumber antioksidan dan dapat digunakan sebagai bahan baku
dalam formulasi obat.
Tanaman dan produk tanaman dapat digunakan sebagai ibat-obatan sejak awal peradaban
manusia. Selain itu sekitar 80% dari populasi dunia tergantung pada obat nabati. Buah telah diakui
sebagai sumber vitamin dan mineral. Orang-orang yang memakan buah dalam menjalani diet sehat
pada umumnya memiliki penurunan risiko penyakit kronis. Semangka memiliki kontribusi sebagai
antioksidan (lycopene, beta-karoten, dll), beberapa asam amino tertentu, dan folat yang berfungsi
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Semangka merupakan sumber potasium yang baik dan
mengandung magnesium, kalsium, fosfor, dan zat besi. Beberapa tanaman obat dan buah-buahan bisa
dijadikan sebagai sumber obat yang efektif karena mudah diakses dan murah.
Mula-mula buah dikumpulkan kemudian 10 gram daging buah diambil dan dimaserasi dalam
100 mL pelarut yang berbeda yaitu metanol, etanol, dan air kemudian didiamkan pada suhu ruang
selama 24 jam. Filtrat yang dihasilkan disaring dengan kertas saring Whatmann no.1. Lalu dilakukan
pengujian sebanyak 3 kali ulangan dalam waktu satu minggu dan selama pengujian ekstrak disimpan
pada suhu -20C sampai digunakan.
Skrinning fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa dalam buah semangka
dan dilakukan sesuai dengan standar. Pengujian dilakukan terhadap Alkaloid, Flavonoid, Glikosida,
Saponin, Tanin, Fenol, Steroid, Asam amino, dan Antrakuinon.

Anda mungkin juga menyukai