Anda di halaman 1dari 32

H

F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

PLANT GROWTH & DEVELOPMENT

KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Growth and Development

Pembelahan sel
1.
Mitosis pada nucleus
2.
Cytokinesis
2.
Pembesaran sel
3.
Diferensiasi sel Proses ketika selsel tumbuh menjadi terspesialisasi
(dalam proses biokimia, fisiologi, dan
struktural)
GROWTH (PERTUMBUHAN)

Pertambahan ukuran, berat dan/atau


jumlah sel tanaman yang irreversible

Tinggi tanaman, diameter batang,


jumlah daun/cabang, luas daun,
volume akar, berat segar / berat
kering tanaman
DEVELOPMENT (PERKEMBANGAN)
Proses Pertumbuhan dan Differensiasi
individu sel menjadi jaringan, organ
dan individu tanaman

1.

KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

PEMBELAHAN SEL
1.
Anticlinal
2.
Periclinal
MORPHOGENESIS
Morpho = bentuk, Genesis =
asli / asal
Merupakan proses
perkembangan tanaman
yang lebih ditekankan
pada proses pembentukan
jaringan dan organ
tanaman sehingga
masing-masing individu
tanaman mempunyai
bentuk morfologi yang
khas
Ada keterlibatan hormon
Contoh: Perubahan fase
vegetatif ke fase generatif
KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Tahap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman


Menurut Leopold & Kriedemann:
n
Perkecambahan
n
Pertumbuhan Bibit (Seedling)
n
Muda (Juvenile)
n
Dewasa/Masak
(Adult/Mature)
n
Aging & Senescence
Menurut Michurin:
n
Embryonis
n
Juvenil
n
Produktif Remaja
n
Produktif Dewasa
n
Senil

KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Kurva Pertumbuhan Sigmoid &


Bentuk Lonceng

KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

BIJI
Biji dewasa secara fisiologis mempunyai 4 komponen
penting, yaitu:
1.
Seed coat merupakan pelindung
2.
Embrio merupakan suatu tanaman embryonic
atau sporophyte
3.
Penyimpan cadangan makanan dan mineral
4.
Enzim dan Hormon dibutuhkan untuk
merombak cadangan makanan dan sintesis
jaringan baru selama perkecambahan
Bewley & Black (1978) membagi biji menurut tempat
menyimpan cadangan makanan menjadi 3, yaitu:
1.
Endosperm rumput2an, tomat, gandum, jarak
2.
Embrio kacang2an, selada
3.
Perisperm dari nucellus kopi, beet
Biji Jagung:

Karbohidrat & protein endosperm (aleurone)

Lemak embrio

KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

I. PERKECAMBAHAN
Proses Perkecambahan adalah:
Serangkaian tahapan mulai dari
pengambilan air yang menuntun pada
pecahnya seed coat oleh radicle
(embryonic root/shoot), pembelahan sel,
pembesaran sel, dan peningkatan
semua aktivitas metabolisme
(perombakan makanan dan assimilasi)
Perkecambahan meliputi peristiwa fisiologis
dan morfologis berikut ini:
1.
Imbibisi dan absorpsi air
2.
Hidrasi jaringan
3.
Absorpsi O2
4.
Aktivasi enzim dan perombakan
5.
Transpor molekul yang terhidrolisis ke
embryo axis
6.
Peningkatan respirasi dan assimilasi
7.
Inisiasi pembelahan dan pembesaran sel
8.
Embrio berkecambah
KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Beberapa Fitohormon yang menginisiasi dan memediasi proses


perkecambahan:
1.
Gibberellin mengaktivasi enzim hydrolytic untuk perombakan
2.
Cytokinin menstimulasi pembelahan sel, mengakibatkan
munculnya radicle dan plumula. Pembesaran coleorhiza melalui
pembelahan sel
3.
Auxin merangsang pertumbuhan melalui pembesaran
coleorhiza, radicle, plumula, dan aktivasi geotropisme (positif dan
negatif)
Enzim yang aktif dalam degradasi endosperm -amylase, amylase, dan Ribonuclease
Setelah imbibisi mulai mensintesis protein dan RNA
Setelah radicle muncul:

Mulai mensintesis DNA dan aktivitas mitosis

Dapat diblokir oleh penyinaran atau inhibitor dari sintesis DNA


Pada biji yang berkecambah, enzim dapat muncul dari 2 sumber:
1.
Dilepas atau diaktivasi dari protein yang ada Amylopectin, yang
aktivitasnya meningkat segera dalam 3 jam sejak imbibisi
2.
Disintesis de novo melalui sintesis protein secara langsung amylase, Phenylalanine ammonia-lyase, Protease, Lipase, dan
Nitrat Reductase
KRT-2008

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Review Proses Perkecambahan Biji Serealia


1.

2.

3.
4.
5.

6.

7.

Absorpsi air dari tanah yang menyebabkan embrio


memproduksi sejumlah kecil gibberellin
Gibberellin kemudian berdifusi ke dalam sel lapisan
aleurone yang mengelilingi sel endosperm jaringan
penyimpan, mengakibatkan pembentukan enzim
Yang menuntun Sel-sel endosperm hancur dan mencair
Cytokinin dan Auxin terbentuk dalam proses tersebut
Cytokinin dan Auxin kemudian merangsang
pertumbuhan embryo melalui pembelahan dan
pembesaran sel
Jika shoot mengarah turun ke dalam tanah, auxin
cenderung berpindah ke sisi yang lebih bawah dari
kecambah, menyebabkan sisi yang lebih bawah
tumbuh lebih cepat dan kemudian membelokkan titik
tumbuh shoot ke arah atas menju permukaan tanah
Sekali shoot terkena cahaya matahari, tanaman mulai
memproduksi makanannya sendiri melalui fotosintesis

KRT-2008

10

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Dormansi Biji
Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkecambahan Air, O2 dan Suhu
Bila faktor lingkungan mendukung tetapi biji tetap tidak mau berkecambah
DORMANSI
Faktor lingkungan yang mengendalikan dormansi biji:
1.
Air diperlukan untuk proses imbibisi
2.
Suhu biji yang perlu suhu rendah (untuk menekan Growth Inhibitor)
3.
Cahaya biji yang perlu cahaya merah
Tipe Dormansi:
1.
Embrio belum dewasa Orchidaceae
embrio dewasa dapat terjadi selama dalam penyimpanan
diatasi dengan pemberian Cytokinin
2
Impermeable Seed Coat: Diatasi dengan cara SKARIFIKASI

3
4

Terhadap air : Leguminosae


Terhadap oksigen : Gramineae
Seed coat resisten secara mekanis diatasi dengan cara STRATIFIKASI
Fisiologis:
Biji yang mengandung inhibitor pertumbuhan
Suplai perangsang pertumbuhan dalam embyo sac, seed coat atau hull
(sekam) tidak cukup untuk menginisiasi proses perkecambahan

KRT-2008

11

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Bahan Kimia Yang Dapat Digunakan Untuk Merangsang


Perkecambahan
1.
2.

3.

4.
5.

KNO3 biji rumput2an dan biji Photoblastic


H2O2 (Hidrogen Peroksida) efektif untuk biji
barley, tomat, kacang2an
Gibberellin untuk menggantikan kebutuhan
cahaya dan suhu rendah pada biji Photoblastic
GA3, GA4 dan GA7
Ethylene (C2H4) kacang tanah
NH2CSNH2 (Thiourea) tidak dapat untuk
menggantikan perlakuan cahaya atau suhu
species tertentu (untuk pertumbuhan tunas
kentang)

KRT-2008

12

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

II. PERTUMBUHAN BIBIT


Organ Vegetatif:
1.
Akar
2.
Daun
3.
Batang / Cabang
4.
Umbi
Akar:
Organ utama yang mensuplai air, mineral, dan substansi
penting (gibberellin dan cytokinin) bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Fungsi Akar:
1.
Pelekat untuk melekatnya tanaman pada media
2.
Absorbsi air dan mineral dan mentranspornya ke
batang
3.
Penyimpan cadangan makanan wortel, lobak
4.
Bahan perbanyakan tanaman

KRT-2008

13

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Inisiasi dan Pertumbuhan Akar


Pemanjangan akar sebagai akibat dari
pemanjangan sel di dekat meristem apikal.
Meristem apikal akar mempunyai aktivitas DNA,
RNA dan mitosis yang relatif lebih rendah dari
meristem apikal tunas
Tudung akar berperan penting dalam melindungi
meristem akar dari kerusakan fisik selama
menembus tanah dan juga sebagai petunjuk
arah
Pada kasus kerusakan atau pemotongan akar,
Quiescent center (terdapat pada ujung apical
meristem) meregenerasi meristem baru dan
menyimpan karaker geotropis dalam 36 jam
pada suhu yang menguntungkan. Selanjutnya,
berlangsung perluasan akar dan pembaruan
tudung akar
Pemotongan ujung akar dapat menghilangkan
apikal dominansi dan merangsang pembentukan
akar lateral
KRT-2008

14

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Pertumbuhan Akar Lateral


Akar lateral terbentuk dari meristem pericycle yang
terletak beberapa cm dari ujung akar
Akar lateral (baru) menembus endodermis dan
cortex sebagai hasil pembelahan dan
pemanjangan sel yang mendorong ujung akar
baru tersebut ke arah permukaan tanah
Pembentukan akar lateral berada di bawah kendali
genetik meskipun sangat dipengaruhi oleh
lingungan:
1.
Produksi -inhibitor dalam ujung akar yang
berhubungan dengan apikal dominansi
2.
Produksi substasi pertumbuhan dalam tunas
yang ditranspor ke akar (auxin, thiamine,
adenine, dan nicotinic acid)
3.
Keseimbangan atau interaksi antara substansi
perangsang pertumbuhan dan substansi
penghambat pertumbuhan

KRT-2008

15

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Sistem Perakaran Monokotil & Dikotil


Sistem perakaran Monokotil halus dan tidak ada
kambium untuk penebalan sekunder, sehingga
disebut perakaran serabut
Sistem perakaran Monokotil (Jagung) mempunyai dua
fase:
1. Seed Roots (disebut: Akar Seminal)
2. Crown Roots (disebut: Akar Adventif)
Sistem perkaran Dikotil umumnya luas, geotropis
positif, berupa akar primer dengan percabangan
lateral yang halus
Jika terjadi penebalan sekunder sepanjang akar
primer umbi wortel dan bit
Jika terjadi pembengkakan atau penebalan
sekunder di daerah hypocotyl dari akar primer
umbi radish dan turnip
KRT-2008

16

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi


Pertumbuhan & Distribusi Akar
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

Genotype Growth Hormone


Kompetisi tanaman
Defoliasi
Atmosfir tanah O2 dan CO2
pH tanah < 6,0 dapat
meningkatkan Al, Mn, Fe toxic
menghambat pertumbuhan akar
Temperatur tanah
Air
Kesuburan tanah
KRT-2008

17

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Pertumbuhan Daun
n

Primordia daun mula2 berupa sebuah tonjolan


jaringan kecil pada sisi meristem ujung suatu kuncup
Pada saat ujung pucuk tumbuh primordia daun
baru mulai terbentuk menurut suatu pola yang khas
sesuai dengan jenis tanaman
Pada tumbuhan yang daunnya bertangkai,
primordiumnya memanjang menjadi suatu struktur
yang mirip jari, yang akan menjadi tulang tengah dan
tangkai daun pada daun dewasa
Meristem tepi mulai membelah diri dengan cepat
untuk membentuk helaian daun yang memipih lateral
q Jika meristem ini sinambung spanjang bakal
tulang tengah, maka akan terbentuk daun tunggal
q Jika tidak sinambung maka akan terbentuk daun
menyirip

KRT-2008

18

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

N
y
bu
to
k
lic

c u-tr a c k

new leaf
tunica
apical
meristem
corpus
leaf trace
axillary
meristem
procambium

cortex
KRT-2008

pith

19

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Pertumbuhan Daun
n

Perluasan helaian daun utama disebabkan oleh


kegiatan meristem intercalary (meristem lempeng)
pembelahan anticlinal helaian daun itu sama
tebal di semua bagian, kecuali pada bagian tempat
berkembangnya jalur procambium. Meristem ini
terus aktif, meskipun meristem tepi berhenti tumbuh
Semasa daun masih dalam bentuk primordium yang
mirip jari sistem pembuluh mulai berdiferensiasi
ikatan pembuluh daun segera bergabung dengan
ikatan pembuluh batang bahan makanan dapat
diangkut ke jaringan primordium yang sedang
berkembang cepat tersebut
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
daun:
q Genotipe
q Lingkungan air, nutrisi, cahaya, suhu

KRT-2008

20

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Phyllotaxis / Tata Letak Posisi Daun


Masing-masing species tanaman
mempunyai tata letak posisi daun
(Phylotaxis) yang spesifik
primordia daun berkembang pada
posisi yang teratur (tidak secara
acak) pada batang
Ada 2 teori:
1.
Adanya substansi pertumbuhan
yang berdifusi dari apex ke sisi
yang lain
2.
Substansi pertumbuhan tersebut
dikonsumsi oleh primordia daun
yang sudah terbentuk ada
persaingan ruang dan bermacammacam substansi di antara
primordia daun
Plastochron selang waktu yang
dibutuhkan untuk terbentuknya
primordia daun yang berurutan
Phyllochron selang waktu yang
dibutuhkan untuk munculnya
ujung daun yang berurutan

KRT-2008

21

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Pertumbuhan Batang
n

n
n

Batang terdiri dari ruas (node) dan antar ruas


(node) dengan daun-daun yang melekat
Pertumbuhan panjang batang terjadi pada
meristem intercalary dari internode
Internode memanjang melalui peningkatan
jumlah sel dan pembesaran sel
Pada rebung bambu 2,5 cm/jam
Pada tanaman lain 10-100 kali lebih
lambat tergantung pada:
q
q

n
n

Genotipe
Lingkungan: cahaya, nutrisi, air

Giberellin & Auxin pemanjangan /


pembesaran sel
Apical Dominance tumbuh ke atas
Pada tanaman Dikotil dari ketiak daun
dapat tumbuh cabang samping
KRT-2008

22

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

KRT-2008

23

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Modifikasi Batang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Corm Gladiolus
Bulb Tulip, Bawang merah
Tuber Kentang
Crown African Violets
Spurs Pear, Apel
Rhizome Canna, Jahe
Stolon Strawberry

KRT-2008

24

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Fungsi Batang
1.

2.

3.

4.

Tempat melekatnya daun


sehingga terpapar cahaya
matahari
Translokasi air dan
mineral dari akar ke daun
Xylem
Translokasi fotosintat dari
daun ke bagian lain, akar
Phloem
Tempat cadangan
makanan

KRT-2008

25

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

III. JUVENIL / MUDA


Mulai fase Perkecambahan Biji sampai fase
Pertumbuhan Vegetaif Cepat tanaman
tidak dapat diinduksi untuk berbunga
Tanaman akan berbunga bila sudah memasuki
fase Dewasa / Maturity
Pada fase Juvenil:
1.
Juvenil Morfologi dapat dilihat dari bentuk
daun, batang, dan percabangan
2.
Juvenil Fisiologi:
1.
2.
3.

Laju Petumbuhan Relatif Kuat


Apical Dominance
Geotropisme Batang

KRT-2008

26

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Memodifikasi Periode Juvenil


Usaha untuk mengintensifkan pertumbuhan
dan melewati fase juvenil lebih cepat
Stek dari tanaman induk yang sudah pernah
berbunga
Grafting / Budding dengan menggunakan
rootstock juvenil & scion dari tanaman induk
yang sudah pernah berbunga
2. Usaha untuk menghambat pertumbuhan
tanaman sehingga pembungaan dapat terjadi
lebih awal aplikasi zat pengatur tumbuh
MINIMUM AGE:
Ukuran / fase perkembangan yang dibutuhkan
tanaman untuk responsif bila dilakukan induksi
pembungaan
1.

KRT-2008

27

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

IV. DEWASA / MATURE


n

Fase Dewasa tercapai setelah


tanaman melalui transisi
morfologi, laju pertumbuhan
cepat, dan akhirnya mampu
berbunga
Pada fase Dewasa mulai terjadi
persaingan fotosintat di antara
bagian-bagian tanaman
Lamanya fase Dewasa
tergantung pada:
q
q
q

Genetik
Lingkungan
Pemeliharaan
KRT-2008

28

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

V. AGING & SENESCENCE


SENESCENCE Proses yang secara alami mengakhiri
fungsi kehidupan organ, atau organisme secara
serentak dan mengarah pada kematian
Selama SENESCENCE terjadi:
1.
Perubahan kadar asam nukleat dan protein
2.
Perubahan struktural membran dan organel. Pada
taraf substrat terjadi mobilisasi nutrisi mineral dan
organik ke sink yang lebih kompetitif (daun muda, buah,
dll.)
3.
Perubahan aktivitas enzim memacu akumulasi
enzim hydrolitic (meningkatnya Ribonuclease dan
Protease) sehigga kegiatan degradasi RNA dan
Protein menngkat dan kegiatan sintesis RNA dan
Protein menurun
4.
Perubahan kadar hormon pemacu dan penunda
Senescence
5.
Kemunduran integritas pada bagian tanaman
ditandai dengan terbentuknya lapisan absisi
6.
Kerusakan Kloroplas sehingga kadar klorofil berkurang
KRT-2008

29

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

Pola Senescence Tanaman


Overall Senescence annual grains
2.
Top Senescence perennial hebs
3.
Deciduous Senescence Deciduous woody
Plants merontokkan daun
4.
Progressive Senescence senescence dari
daun sampai batang mulai dari daun bagian
bawah bagian atas secara berangsu-angsur
Penghilangan bunga dan buah dapat menunda
Senescence
Faktor lingkungan yang memacu Senescence:
1.
Kegelapan
2.
Defisiensi air dan nutrisi (Nitrogen)
3.
Suhu
Peranan Zat Pengatur Tumbuh:
n
Penunda Senscence Cytokinin, GA3, dan
Auxin
n
Pemacu Senescence ABA, Ethylene
1.

KRT-2008

30

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

KRT-2008

31

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

H
F-XC A N GE

H
F-XC A N GE

c u-tr a c k

N
y
bu
to
k
lic

KRT-2008

32

.d o

.c

.d o

lic

to

bu

O
W
!

PD

O
W
!

PD

c u-tr a c k

.c

Anda mungkin juga menyukai