Anda di halaman 1dari 13

Tugas Oceaonografi Fisis

JGOFS
Joint Global Ocean Flux Study

Disusun oleh :
Aprilia Nur Vita

NPT. 13.11.

Dimas Salomo J. Sianipar

NPT. 13.11.

Else Nopianti

NPT. 13.11

Mahdi Kokab Zawawi

NPT. 13.11.2545

Riw Sulsaladin

NPT. 13.11.

Kelas Geofisika 8A

Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika


Tangerang Selatan

1. Pendahuluan
Samudera memiliki 50 kali lebih banyak karbon dioksida dibandingkan dengan di
atmosfer. Perubahan kecil siklus karbon di samudera mengakibatkan konsekuensi
besar pada atmosfer. Perubahan tersebut diyakini memiliki peranan penting pada
iklim selama periode transisi ke dan dari zaman es dan kemungkinan juga
memberikan konsekuensi yang penting bagi iklim global dan lingkungan untuk
aktivitas manusia dalam waktu 50-100 tahun yang akan datang, sebagai hasil dari
peningkatan drastis kadar karbon dioksida di atmosfer dan efek gas rumah kaca.
Dari pemodelan menunjukkan bahwa samudera mengambil secara langsung paling
tidak sepertiga dari karbon dioksida antropogenik dan melarutkannya ke dalam air
yang kemudian membuat terputusnya kontak dengan atmosfer dikarenakan peresapan
atau pencampuran vertikal. Proses biologis mempersulit siklus karbon di samudera
meskipun kemungkinan tidak berpengaruh banyak pada penyerapan karbon dioksida
antropogenik, akan tetapi memiliki peranan penting yaitu sebagai (1) penentu
distribusi sumber karbon alami; (2) pengukuran distribusi sumber variasi musiman
pada siklus biologis; dan (3) memiliki potensi untuk memperbesar efek kimia dan
fisis, melalui pengaruh biologis dalam sistem.
Joint Global Ocean Flux Study (JGOFS) adalah program multi-disiplin internasional
yang terbentuk lebih dari 20 negara untuk mempelajari siklus karbon di samudera.
JGOFS terbentuk pada tahun 1987 saat konferensi perencanaan di Paris dibawah
naungan Scientific Committee of Oceanic Research (SCOR), sebuah komite Dewan
Internasional untuk Sains (ICSU). JGOFS menjadi proyek inti pertama dari
International Geosphere-Biosphere Programme (IGBP). Tujuan utama dibentuknya
JGOFS adalah untuk mengukur secara akurat dan memahami proses pengendalian
fluks karbon regional hingga global dan musiman dengan atmosfer, permukaan
samudera, interior samudera dan sensitivitasnya terhadap perubahan iklim.
2. Sejarah JGOFS
Pada awal tahun 1986, beberapa negara Eropa secara nasional berencana mempelajari
siklus karbon dan fluks dari permukaan samudera dan sedimennya. Namun, untuk
menentukan fluks global dan proses yang mengendalikannya tidak bisa dijangkau
hanya satu negara. Pada Februari 1987, organisasi formal JGOFS (Joint Global Ocean
Flux Study) dibentuk di bawah Scientific Committee of Oceanic Research (SCOR).
Disponsori oleh SCOR dan International Council of Scientific Unions (ICSU), para
ahli terkemuka dalam studi siklus karbon samudera bertemu di Paris dan disepakati
tujuan, unsur-unsur ilmiah, topik penekanan dan struktur organisasi JGOFS pada
bulan Oktober 1987. Komite Eksekutif SCOR disetujui oleh Komite Perencanaan
Internasional untuk JGOFS yang bertemu pertama kalinya pada bulan Januari 1988.
Pada tahun yang sama, JGOFS menerima tanggung jawab untuk program pengukuran
karbon dioksida dan membentuk Joint JGOFS-CCCO.
Pada pergantian dekade, Jerman berencana dalam perencanaan pelayaran penelitian
yang luas di Atlantik Utara untuk memperingati seratus tahun Hensens Plankton

Expedition. Jerman mengambil kesempatan ini untuk mempelajari proses regional


pertama dalam German R/V Meteorsebagai perintis studi JGOFS di Atlantik Utara
tahun 1989. Negara-negara yang berpartisipasi yaitu Jerman, Inggris, Belanda,
Amerika Serikat dan Kanada. Untuk lebih mengukuhkan posisinya di masyarakat
internasional, JGOFS juga mencari link program dengan studi global lainnya di
bawah ICSU dan WCRP, seperti perjanjian formal antara SCOR dan GeosferBiosphere Program Internasional (IGBP) pada tahun 1989. Berdasarkan perjanjian itu,
JGOFS menjadi proyek inti di bawah IGBP, tetapi bertanggung jawab langsung
kepada SCOR.
3. Tujuan Ilmiah JGOFS
Tujuan ilmiah dibentuknya JGOFS adalah :
a. Untuk menentukan dan memahami sacara global proses yang mengendalikan
fluks karbon pada waktu yang bervariasi dan elemen biogenik di samudera. Selain
itu untuk mengevaluasi hubungan pertukaran karbon dengan atmosfer, dasar
samudera dan batas-batas benua.
b. Untuk mengembangkan kapasitas karbon untuk memprediksi respon skala global
terhadap ganguan antropogenik, khususnya terkait perubahan iklim.
Untuk mencapai tujuan-tujan ilmiah tersebut, JGOFS membatasi tugasnya untuk
meneliti pertukaran karbon antara atmosfer dan samudera. Namun dalam jangka
waktu yang lebih lama dari setahun, obyek yang menjadi batas penelitian yaitu fluks
pertukaran karbon antara samudera bagian atas dengan interior samudera.

4. Sasaran JGOFS
Sasaran terbentuknya JGOFS :
a. Pemberian nilai fluks karbon skala besar yang diperoleh dari peningkatan pada
pengamatan jaringan.
b. Sebagai perangkat model yang menjelaskan tentang proses pengendalian fluks
karbon skala besar.
c. Sebagai prosedur untuk mengamati samudera dengan cara synoptik rutin untuk
mendeteksi kemungkinan perubahan siklus karbon samudera yang bertanggung
jawab terhadap perubahan iklim.
d. Untuk penyimpanan data, pengamatan dilakukan sesuai dengan standar protokol
dan sistem yang mudah dianalisa oleh peneliti.
e. Sebagai ilmu pengetahuan dan pemahaman fluks di seluruh tepi benua yang dapat
digambarkan dalam model global.
f. Peningkatan minat jumlah anggota negara yang tergabung dalam JGOFS dengan
melakukan observasi secara tepat yang mencakup skala global.

5. Struktur Organisasi JGOFS

6. Statistik JGOFS
Menurut data yang dikumpulkan Kantor Perencanaan JGOFS Amerika Serikat pada
bulan Februari 2001 terdapat 250 principal investigators, saintis dari sekitar 73
institusi yang bergabung dalam JGOFS, dana bantuan kepada para saintis dalam 26
negara dan distrik Kolumbia, Bermuda, Canada, Inggris, dan Perancis. Para saintis
dari 22 negara berkolaborasi pada proyek JGOFS Amerika Serikat dimana lebih dari
300 lulusan S1 dan S2 didukung oleh bantuan dana JGOFS. Hampir sekitar 657
publikasi ilmiah tercatat hingga tahun 2001 dan 10 terbitan khusus dari jurnal DeepSea Research II dengan beberapa yang sedang berlangsung. Dalam kaitannya dengan
penelitian tersebut sekitar 343 000 mil laut yang merupakan pnjelajahan eksplorasi
samudera ( 16 kali mengelilingi dunia) yang dilakukan dalam 3040 hari. Hampir 1000
pengunjung per hari yang membuka website JGOFS.
7. Survey Medan dan Kantor JGOFS

Untuk mendukung penelitian fluks karbon dan kandungan dalam samudera di seluruh
dunia, terdapat 6 survey medan dan 2 kantor JGOFS (Gambar 1). Keenam survey
medan menurut WHOI (2014) yaitu :
1. Program rangkain waktu di Hawaii Ocean (Hawaii Ocean Time-series Program)
2. Studi Proses Pasifik Ekuatorial (Equatorial Pacific Process Study)
3. Studi rangkaian waktu di Bermuda Atlantic (Bermuda Atlantic Time-series Study)
4. NABE (North Atlantic Bloom Experiment)
5. Ekspedisi Laut Arab (Arabian Sea Expedition)
6. Studi proses di samudera bagian selatan dan sekitar Antarika (Antartic
Environment and Southern Ocean Process Study)
Adapun kantor yang menjadi pusat kinerja para principal investigator ada dua yaitu :
1. Kantor Manajemen Data dan Perencanaan JGOFS (JGOFS Planning and Data
Management Office) yang berada di kota Worcester, Amerika Serikat.
2. Kantor Proyek Internasional JGOFS (JGOFS International Project Office) yang
berada di University of Bergen, Norwegia.

Gambar 1. Lokasi survey medan dan kantor JGOFS.


8. Sponsor JGOFS
JGOFS disponsori oleh lembaga antara lain :
1. International Council for Science atau International Council of Scientific Unions
(ICSU).
ICSU adalah organisasi non-pemerintahan yang didirikan pada 1931 untuk menaungi
para ilmuwan dalam kerjasama internasional. ICSU memiliki 98 anggota ilmiah
multidisiplin nasional (badan riset ilmiah atau akademi sains) dan 26 Perserikatan
Ilmiah untuk mengatasi masalah internasional interdisipliner.
Program utama riset yang diatur ICSU mencakup penelitian sistem sains kebumian,
antara lain :
a. International Geosphere-Biosphere Programme (IGBP)

Program riset ilmiah internasional interdisiplineryang mencakup proses


interaksi global antara hayati dan non hayati yang menentukan kelayakan huni
dan produktifitas planet bumi. Tujuan ilmiah dari program ini adalah untuk
menjelaskan proses interaksi secara fisis, kimiawi dan biologis pada pengatur
sistem bumi.
b. World Climate Research Programme (WCRP), mempelajari sistem fisis
klimatologi, dinamika atmosfer, samudera, permukaan tanah dan lapisan es
c. DIVERSITAS, mempelajari struktur dan fungsi keragaman biologi, meliputi
tumbuhan, binatang, kehidupan mikrobial di tanah, di air tawar dan di laut.
d. International Human Dimensions Programme On Global Environmental
Change (IHDP), merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya
dalam lingkup planet.
2. Scientific Commitee on Oceanic Research (SCOR)
SCOR merupakan badan interdisipliner pertama yang dibentuk ICSU yang bertujuan
untuk promosi dan koordinasi aktifitas kelautan. Dua proyek berskala global yang
pertama hasil dari kegiatan SCOR adalah the World Ocean Circulation Experiment
(WOCE) dan Tropical Ocean Global Atmosphere Study (TOGA). Sejak akhir 1980an,
SCOR mempunyai peranan penting dalam pengembangan dua program perubahan
global terbaru, yang keduanya sekarang menjadi bagian dari IGBP. Keduanya adalah
Join Global Oceanic Flux Study (JGOFS) dan proyek Global Ocean Ecosystem
Dynamic (GLOBEC) yang mempunyai tujuan yang berbeda.
9. Pengukuran JGOFS
Pengamatan perubahan yang terjadi dalam beberapa kurun waktu dapat membantu
saintis mengerti bagaimana cara kerja system. Pengamatan jangka panjang menjadi
bagian kunci program penelitian JGOFS sejak 1988, pada saat studi time-series
diluncurkan di situs samudera lepas dekat Hawaii di Pasifik dan Bermuda di Atlantik.
Pengukuran dimulai tahun 1958 di puncak Mauna Loa di Hawaii dimana tercatat
adanya peningkatan CO2 di atmosfer. Hal ini sama dengan data yang dikumpulkan
stasiun JGOFS yang mendeteksi peningkatan kadar CO2 yang sejajar dengan di
permukaan air samudera (Gambar 2).

Gambar 2. Pengamatan perubahan CO2 di udara dan di permukaan air samudera dari
tahun 1988 hingga 1998.

Sebagian besar karbon di samudera di simpan di perairan dalam dan sedimen dasar
laut. Seberapa banyak dan cepatnya karbon dapat di transfer dari atmosfer menuju
kedalaman samudera menjadi penting kaitannya dengan siklus karbon di dunia. Satu
siklus karbon, oleh para saintis disebut dengan istilah biological pump (Gambar 3).
Dimulai dengan phytoplankton sebagai organisme sel tunggal yang membentuk
jaringan makanan dasar samudera. Organisme ini dan zooplankton yang memakannya
memproduksi partikel karena sudah mati, meleleh atau mengekskresikan zat. Partikel
yang mengandung zat organic terbawa kolom air, membawa karbon menuju samudera
dalam. Selama berhari-hari hingga berminggu-minggu akhirnya sampailah di dasar
laut. Beberapa didekomposisi oleh bakteri atau dimakan zooplankton dan ikan di
perairan dalam.

Gambar 3. Siklus karbon di samudera.(sumber: brosur JGOFS).


JGOFS mempunyai seperangkat peralatan baru untuk memonitoring siklus karbon
sperti gambar dibawah ini (Gambar 4).

Gambar 4. Peralatan baru samudera (1. Ocean sensor and communications satellites;
2. Autonomous underwater vehicle; 3. Free-drifting ocean bio-optical sensor; 4.
Neutrally buoyant sediment trap; 5. Time-series water sampler; 6. Moored profiling
chemical sensors; 7. Benthic rover; 8. Moored air-sea gas flux array; 9. Time-series
sediment traps) (sumber : brosur JGOFS)
10. Data JGOFS
JGOFS memiliki banyak sekali data yang diberikan secara online kepada siapapun
tentang data fisis maupun kimiawi samudera. Data-data tersebut antara lain :
a. Data bottle, mencakup parameter temperatur, salinitas dan nutrisi (oksigen,
fosfat, silikat, nitrat, nitrit dan ammonium).
b. Data ctd, mencakup parameter temperatur, tekanan, konduktivitas, salinitas,
potensial temperatur dan potensial densitas.
c. Data zoo_dv_MOC, mencakup pergerakan volume zooplankton.
d. Data tco2, mencakup total karbon dioksida dan alkalinitas.
e. Data phyc, mencakup konsentrasi pigmen phycoenthrin.
f. Data pigment, mencakup konsentrasi pigmen.
g. Data gas_ratio, mencakup pengukuran O2, N2, dan Ar.
h. Data sediment, mencakup data jebakan sedimen dan fluks partikel biogenis.
i. Data ace_boot, mencakup data pengamatan pantai Atlantik.
j. Data omp_boot, mencakup program margin samudera.
11. Kegiatan JGOFS
Berikut adalah sebagian kegiatan yang telah dilakukan JGOFS.
7-10 Januari, Paris, Prancis
Buka ilmu konferensi internasional "Lautan: Ocean biogeokimia dan ekosistem
analisis", Co-disponsori oleh IGBP dan SCOR
Kontak: SCOR Sekretariat, scor@dmv.com atau IGBP Sekretariat, Wendy Broadgate.
Konferensi ini dirancang untuk membantu pengembangan proyek penelitian
internasional, integrated sepuluh tahun baru berfokus pada dinamika biogeokimia dan
ekosistem laut dalam konteks perubahan Global dan sistem bumi. Anda akan hangat
diajak kunjungi website konferensi di http://www.igbp.kva.se/obe/
24-25 Februari 2003, Goa, India
Lokakarya internasional Biogeochemical proses di Utara Samudera Hindia
Hubungi: Venugopalan Ittekkot, Pusat untuk ekologi laut tropis (ZMT), Universitas
Bremen, Fahrenheitsstrasse - 1, D-28359-Bremen, Jerman, Tel. + 49 421 21 23800,
Fax. + 49 421 23800 30
3-7 Maret 2003, UNESCO HQs, Paris, Prancis
sesi 17th Komite IOC Data Oseanografi internasional dan pertukaran informasi
(IODE)

Hubungi: Peter Pissierssens, Komisi Oseanografi Antarpemerintah UNESCO, 1 rue


Miollis, 75732 Paris Cedex 15, Prancis atau Bernard Avril, kantor proyek
internasional JGOFS, Universitas Bergen, 7800 Post Box, N-5020 Bergen, Norwegia.
Tel.: + 47 5558 4249, Faks: + 47 5558 9687
7-11 April 2003, Nice, Prancis
Uni Eropa Geofisika (EGS/EUG) / American Geophysical Union Dewan gabungan
Hubungi: EGS kantor, kantor EGU atau pusat layanan AGU anggota
Selama EGU 2003 mendatang / AGU Joint Majelis, beberapa sesi khusus
didedikasikan untuk tema-tema yang berkaitan dengan JGOFS:
BG1.04 biogeokimia bahan organik terlarut dalam lingkungan laut dan air tawar--E.
Rochelle-Newall, McKnight D., Carlson C. / metabolisme BG1.05 keseimbangan
antara biogeochemical air di laut global. Perspektif dan masalah--R. Rivkin, Legendre
L., Robinson C. / BG1.06 Coastal biogeokimia dan respon terhadap menemukan
perputaran antropogenik: input, pertukaran gas, karbon dan nutrisi Bersepeda-Gattuso J., Frankignoulle M., Thomas H. Smith S. / BG3.03 respon organisme laut
dan ekosistem global lingkungan mengubah--Riebesell U., D. Karl, Gattuso J. /
CL11.18 The Southern Ocean peran dalam iklim sekarang dan masa lalu--Gersonde
R. , Trguer P., Schofield O. / OS10 sesi terbuka pada biogeokimia siklus karbon
Oceanic--M. berikut, Koeve W. / OS11 Eddy dan frontal skala proses di laut
biogeokimia: pengamatan dan model--Mmery L., D. McGuillicuddy, Williams R. /
sumber daya OS12 besi dan nutrisi Kelautan: kemajuan simulasi lingkungan global-De Baar H., Lancelot C., Maier-Reimer E.
4 Mei, Washington DC, Amerika Serikat
18 JGOFS ilmiah Steering Committee Meeting
Hubungi: Roger Hanson, JGOFS internasional proyek kantor, SMR, Universitas dari
Bergen, PO Box 7800, 5020 Bergen, Norwegia. Tel: + 47 555 84244, Fax: + 47 555
89687
19-24 Juni 2003, Banff, Kanada
Kongres IGBP ke-3
Hubungi: Clemencia Widlund, atau Charlotte Wilson-bos, IGBP Sekretariat
24-27 September 2003, Bergen, Norwegia
Rapat JGOFS
Hubungi: Roger Hanson, JGOFS internasional proyek kantor, SMR, Universitas dari
Bergen, PO Box 7800, 5020 Bergen, Norwegia. Tel: + 47 555 84244, Fax: + 47 555
89687
10-12 November 2003, Nagoya, Jepang
Rapat NPSG
Hubungi: Aleksandr Bychkov, dan Toshiro Saino
8-10 Desember 2003. Liverpool, Inggris
SCOR IGBP pertemuan pada Manajemen Data untuk proyek-proyek riset.
Kontak: Roy Lowry, Edward perkotaan atau Wendy Broadgate.

12. Publikasi JGOFS


Beberapa publikasi dari JGOFS meliputi serangkaian laporan JGOFS (JGOFS Report
Series), sejumlah buku yang dipersembahkan JGOFS, publikasi data elektronik/
DVD/CD-ROMs, publikasi khusus yang dipersembahkan untuk JGOFS, terbitan
khusus berupa jurnal yang direview oleh teman sejawat di JGOFS, dan publikasi
lainnya (JGOFS, 2014). Semua publikasi tersebut disediakan untuk mengembangkan
penelitian samudera yang kaitannya dengan proses fisika, biologi, maupun kimia di
bumi yang berdampak bagi kehidupan manusia.
a. Laporan JGOFS
Laporan JGOFS hingga paling akhir diupdate pada 22 Desember 2003 dapat
diminta dengan cara mengkontak JGOFS International Project Office (JGOFS
IPO). Beberapa laporan yang dipublikasikan oleh Scientific Committee on
Oceanic Research (SCOR) dan JGOFS IPO diantaranya sebagai berikut :
1) No. 1. Report of the Second Session of the SCOR Committee for JGOFS.
The Hague, September 1988
2) No. 2. Report of the Third Session of the SCOR Committee for JGOFS.
Honolulu, September 1989
3) No. 3. Report of the JGOFS Pacific Planning Workshop. Honolulu,
September 1989
4) No. 4. JGOFS North Atlantic Bloom Experiment: Report of the First Data
Workshop. Kiel, March 1990
5) No. 5. JGOFS Science Plan. August 1990
6) No. 6. JGOFS Core Measurement Protocols: Reports of the Core
Measurement Working Groups.
7) No. 7. JGOFS North Atlantic Bloom Experiment, International Scientific
Symposium Abstracts. Washington, November 1990
8) No. 8. Report of the International Workshop on Equatorial Pacific Process
Studies. Tokyo, April 1990.
9) No. 9. JGOFS Implementation Plan (also published as IGBP Report No.
23). September 1992
10) No. 10. The JGOFS Southern Ocean Study. September 1992
11) No. 11. The Reports of JGOFS meetings held in Taipei, October 1992:
Seventh Meeting of the JGOFS Scientific Steering Committee; Global
Synthesis in JGOFS - A Round Table Discussion; JGOFS Scientific and
Organizational Issues in the Asian Region - Report of a Workshop;
JGOFS/LOICZ Continental Margins Task Team - Report of the First Meeting.
March 1993.
12) No. 12. Report of the Second Meeting of the JGOFS North Atlantic
Planning Group.
13) No. 13. The Reports of JGOFS meetings held in Carqueiranne, France,
September 1993: Eighth Meeting of the JGOFS Scientific Steering
Committee; JGOFS Southern Ocean Planning Group - Report for 1992/93;
Measurement of the Parameters of Photosynthesis - A Report from the JGOFS
Photosynthesis
Measurement
Task
Team.
March
1994.
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

14) No. 14. Biogeochemical Ocean-Atmosphere Transfers. A paper for JGOFS


and IGAC by Ronald Prinn, Peter Liss and Patrick Buat-Mnard. March 1994.
15) No. 15. Report of the JGOFS/LOICZ Task Team on Continental Margin
Studies. April 1994
16) No. 16. Report of the Ninth Meeting of the JGOFS Scientific Steering
Committee, Victoria, B.C. Canada, October 1994 and Report of the JGOFS
Southern Ocean Planning Group for 1993/94.
17) No. 17. JGOFS Arabian Sea Process Study. March 1995
18) No. 18. Joint Global Ocean Flux Study: Publications, 1988-1995. April
1995
19) No. 19. Protocols for the Joint Global Ocean Flux studies (JGOFS) core
measurements (reprint). June 1996.
20) No. 20. Remote Sensing in the JGOFS program. September 1996
21) No. 21. First report of the JGOFS/LOICZ Continental Margins Task Team.
October 1996.
22) No. 22. Report on the International workshop on the continental shelf
fluxes of carbon, nitrogen and phosphorus. Julie Hall, Stephen V. Smith, Paul
R. Boudreau. 1996.
23) No. 23. One-Dimensional models of water column biogeochemistry.
Report of a workshop held in Toulouse, France, November-December 1995.
G. T. Evans and V. C. Garon (Eds.). February 1997.
24) No. 24. Joint Global Ocean Flux Study: Publications, 1988-1996. October
1997.
25) No. 25 JGOFS/LOICZ workshop on non-conservative fluxes in the
continental margins.
26) No. 26. Report of the JGOFS/LOICZ Continental Margins Task Team
meeting No. 2. Held on 5th & 9th October 1997 at the LOICZ International
Project Office, Texel, The Netherlands. October 1997.
27) No. 27. Parameters of photosynthesis: definitions, theory and
interpretation of results. August 1998.
28) No. 28. Eleventh & Twelfth Meetings of the JGOFS Scientific Steering
Committee; Second meeting of the North Pacific Task Team. November 1998.
29) No. 29. JGOFS Data Management and Synthesis Workshop, 1998. 24-25
September 1998, Bergen, Norway. R. K. Lowry and B. M. Balio (Eds.).
January 1999.
30) No. 30. Joint Global Ocean Flux Study: Publications 1988-1999. January
2000.
31) No. 31. Thirteenth (1998), Fourteenth (1999) & Fifteenth (2000) Meetings
of the JGOFS Scientific Steering Committee. October 2001.
32) No. 32. Meeting of the Southern Ocean Synthesis Group, Year 1998.
October 2001.
33) No. 33. Joint IGBP EU-US Meeting on the Ocean Component of an
Integrated Carbon Cycle Science Framework. October 2001.
34) No. 34. First, Second & Third Meetings of the North Atlantic Synthesis
Group. October 2001.
35) No. 35. IOSG Synthesis Report on the Arabian Sea Process Study. January
2002.

36) No. 36. Photosynthesis and Primary Productivity in Marine Ecosystems:


Practical Aspects and Application of Techniques. July 2002.
37) No. 37. Data Management Task Team Meeting Minutes, January 2002 &
June 2000. August 2002.
38) No. 38. Global Ocean Productivity and the Fluxes of Carbon and
Nutrients: Combining Observations and Models. July 2003.
39) No. 39. Minutes of the 16th, 17th and 18th Meetings of the Scientific
Steering Committee for the Joint Global Ocean Flux Study. October 2003.
b. Buku JGOFS
Buku yang dipersembahkan JGOFS adalah Ocean Biogeochemistry: The Role
of the Ocean Carbon Cycle in Global Change yang diedit oleh Michael J.R.
Fasham dan The Changing Ocean Carbon Cycle, a midterm Synthesis of Joint
Global Ocean Flux Study yang diedit oleh Roger B. Hanson, Hugh W.
Ducklow dan John G. Field.
c. Publikasi Khusus (Disertasi)
Publikasi khusus yang merupakan disertasi dalam meraih gelar Ph.D. atau
M.Sc yang tentunya berkaitan dengan keilmuwan JGOFS yaitu sebagai
berikut.
1) Antia Avan N. Microzooplankton in the pelagic food web of the EastGreenland Sea and its role in sedimentation processes. Dissertation Univ. Kiel,
Germany, 1991, 109 p.
2) Avril Bernard.Marine dissolved organic carbon. Doctorate manuscript,
Universit Pierre-et-Marie-Curie / Paris 6 (1995), 323 p. [in French]
3) Bakker Dorothee C.E.. Process studies of the air-sea exchange of carbon
dioxide in the Atlantic Ocean. Ph.D. Dissertation (Rijksuniversiteit Groningen,
NL, 1998), ISBN 909011467X
4) Bartlett J.S.. Analysis of factors contributing to ocean colour: application to
remote sensing. M.Sc. Thesis (1995), Dalhousie University, Halifax., 126 p.
5) Bathmann U..Partikelflu im Ozean: Modifikation durch Zooplankter.
Habilitationsschrift, Univ. Bremen (1992). 53 pp.
d. Terbitan Khusus
Sebagian besar dari terbitan khusus dari Deep-Sea Research II, Continental
Shelf Research, Journal Marine Systems, Marine Chemistry atau lainnya
secara langsung merefer pada proyek kerja JGOFS. Diantara terbitan khusus
tersebut adalah Journal of Oceanography hingga tahun 2003 sebanyak 59 (5),
Journal of Marine Systems hingga Pril 2003 sebanyak 41, Deep-Sea Research
II hingga 2003 sebanyak 50 (6-7), Marine Chemistry hingga Desember 2000
sebanyak 72 (2-4), Continental Shelf Research hingga 2000 sebanyak 20(4-5).
e. Jurnal Khusus
Jurnal khusus dari JGOFS antara lain 1) IGBP Science Series No. 2 dengan
judul Ocean Biogeochemistry and Global Change yang terbit bulan Juni 2001;
2) Ambio yang merupakan special report 10 JGOFS pada bulan Mey 2001
tentang Lingkungan manusia; 3) Prosiding dari Indian Academy of Sciences
Section Earth and Planetary Sciences, vol. 109 (4), Special Issue on the

International JGOFS Symphosium on Biogeochmenistry of Arabian Sea


pada bulan Desember 2000; 4)Oceanography vol. 14 (4) Special Issue on
U.S. JGOFS, The Official Magazine of The Oceanography Society pada
bulan Desember 2001; 5)Brosure dengan udul A New Wave of Ocean
Science yang disiapkan oleh kantor perencanaan dan manajemen data JGOFS
bulan Februari 2001; 6) Biogeochemistry of Arabian Sea yang dicetak ulang
dari prosiding Indian Academy of Sciences- Section Earth and Planetary
Science vol. 103 (2).
f. Publikasi Data Elektronik
aPublikasi
data
elektronik
dapat
diunduh
http://ijgofs.whoi.edu/Publications/datasets/datasets.html
melalui http://usjgofs.whoi.edu/jg/dir/jgofs

melalui
alamat
atau juga bisa

Daftar Referensi
Brosur JGOFS. A New Wave of Ocean Science
http://ijgofs.whoi.edu
http://ijgofs.whoi.edu/Central_Frame.html
http://ijgofs.whoi.edu/about.html
http://ijgofs.whoi.edu/organization.html
http://ijgofs.whoi.edu/Publications/Special_Pub/special_publications.html
http://ijgofs.whoi.edu/Publications/Dissertations/published_dissertations.html
http://ijgofs.whoi.edu/Publications/datasets/datasets.html
http://ijgofs.whoi.edu/Publications/Special_Issues/special_issues.html
http://ijgofs.whoi.edu/Publications/Books
http://ijgofs.whoi.edu/calendar.html
http://ijgofs.whoi.edu/sponsors.html
http://usjgofs.whoi.edu/jg/dir/jgofs/

Anda mungkin juga menyukai