Anda di halaman 1dari 55

CV.

SIGMA MOMENT CONSULTANT

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

DAFTAR ISI PENAWARAN TEKNIS

A.

DATAPENGALAMAN PERUSAHAAN
1. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
2. DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
3. URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

B.

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
2. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
3. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
4. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
5. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

C.

KUALIFIKASI TENAGA AHLI


1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONIL YANG DIUSULKAN
2. SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN DARI PERSONIL YANG
DIUSULKAN

LAMPIRAN :
1. DOKUMEN PENDUKUNG
2. LAIN-LAIN

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

A. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN


1. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
1.1. UMUM
Program pembangunan sarana dan prasarana air minum merupakan salah satu upaya Pemerintah
dalam menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Nasional, untuk itu Pemerintah Kota
Payakumbuh, melalui PDAM Kota Payakumbuh melaksanakan Pekerjaan Perencanaan
Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm)
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan, pengembangan maupun
pengelolaan sarana dan prasarana tersebut untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Terdorong oleh tujuan tersebut di atas, kami CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT, dalam hal ini
sebagai salah satu Konsultan yang diundang untuk mengajukan / memberikan alternatif
penanganan, sangat ingin ikut untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas,
khususnya dalam penanganan pekerjaan Pekerjaan Perencanaan Peningkatan Sistem
Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm) di lingkungan PDAM
Kota Payakumbuh, dengan sumber dana dari RKAP PDAM Kota Payakumbuh Tahun Anggaran
2016.
Mengingat Pertimbangan pengalaman, ketersediaan personil tenaga ahli, peralatan dan
kemampuan teknis kami, kami mampu dan berkeinginan untuk turut serta menangani pekerjaan
tersebut di atas.
Untuk maksud tersebut diatas, pada bab ini kami sampaikan mengenai pengalaman, latar
belakang, dan lingkup pelayanan perusahaan CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT.
1.2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
Pembangunan di Indonesia dari tahun ke tahun selalu berkembang sesuai dengan tuntutan jaman.
Khususnya di bidang Jasa Industri Konstruksi telah mengalami banyak kemajuan yang cukup
berarti dan dapat dirasakan oleh kita sekalian. Begitupun di sektor Jasa Industri Non Konstruksi
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut akan terwujud dengan ditunjang dari
berbagai pihak ataupun disiplin ilmu, mulai dari studi kelayakan perencanaan sampai dengan
pelaksanaan maupun pengawasan, sehingga pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh segenap
masyarakat luas.
Dalam rangka partisipasi untuk berperan serta dalam pembangunan, kami berniat untuk dapat ikut
menjadi bagian dari sistem pembangunan yang diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal.
Untuk mencapai hasil pembangunan yang optimal baik mutu maupun nilai ekonomis, dibutuhkan
proses perencanaan yang matang dan secara terpadu. Dalam menghadapi era tinggal landas
sangat dibutuhkan Konsultan Perencana dan Pengawasan di Indonesia sebagai penunjang
keberhasilan pembangunan. Melatar belakangi kebutuhan tersebut CV. SIGMA MOMENT
CONSULTANT yang didirikan di Padang tanggal 01 Maret 2010 berkeinginan mengikuti dan
berpartisipasi dalam pengadaan jasa konsultansi Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan
Air Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm).
Untuk menjamin keberhasilan, CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT telah menghimpun banyak
tenaga, baik tenaga teknis maupun non teknis yang diantaranya lulusan-lulusan Perguruan Tinggi
dan Swasta di Indonesia yang terdiri dari Sarjana Arsitektur, Lingkungan, Sipil, Transportasi,
Geodesi, Mekanikal Elektrikal Ekonomi, dan tenaga administrasi untuk menunjang keberhasilan
suatu pekerjaan.

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

SMC yang berkedudukan di Padang sebagai pusat kegiatan dan aktifitas, juga melayani
pembangunan yang tersebar di seluruh Propinsi Sumatera Barat.
1.3.

LINGKUP PELAYANAN PERUSAHAAN


Layanan yang dikerjakan oleh CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT berupa pemberian saransaran untuk menyusun suatu rencana induk atau rencana perluasan dan juga diikuti dengan jenis
kegiatan Survey Collecting Data, Studi Pendahuluan Ruang lingkup kegiatan itu meliputi aspekaspek Feasibility Study, Planning, Engineering Design, Construction Supervision dan Project
Management.
Secara singkat lingkup pelayanan CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT dapat dirinci sebagai
berikut:
1) Bidang Sipil
a. Prasarana Keairan
Irigasi, bendung dan bendungan
Rawa, sungai dan pengendalian banjir
Pengendalian erosi, konversi tanah
b. Transportasi
Jalan dan jembatan, Simpang Susun dan terowongan
Teknik dan Pengendalian Lalu Lintas
Jalan Kereta Api
Landasan
Pelabuhan dan Prasarana Angkutan SDP
c. Struktur Bangunan
Struktur bangunan ringan/ sederhana
Struktur bangunan berat/ tinggi
Konstruksi tambang
Fasilitas perminyakan lepas pantai
2) Bidang Lingkungan
a. Aspek Teknik Lingkungan
Pemilihan lokasi
Kawasan penyangga
Substitusi dan minimasi sumber daya
Modifikasi proses dan pergudangan
Pengembangan sistem pemantauan
b. Pengelolaan Air Limbah
Sistem aerobik dan anaerobik
Sistem UASB
Sistem Carrousel dan Carrousel-2000
Penanganan logam berat
Stabilisasi dan pengolahan lumpur
c. Pengendalian Pencemaran Tanah dan Air Tanah
Analisis tingkat pencemaran
Penanganan pencemaran tanah
Penanganan pencemaran air tanah
Pemulihan tanah dan air tanah
d. Pengendalian Tingkat Kebisingan
Pengukuran tingkat kebisingan
Pencegahan polusi kebisingan
Pembuatan model kebisingan lalu lintas
Metode dan teknologi pengendalian kebisingan
e. Pengendalian Polusi Udara
Pengukuran dan pemantauan emisi
Sistemn pengendalian polusi udara
3

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Filtrasi biologi
Pengelolaan Lingkungan
Audit lingkungan
Prosedur operasi standar lingkungan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Analisis resiko lingkungan
Upaya pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL dan UPL)

f.

2. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Struktur organisasi perusahaan CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT, sebagai berikut :

3. PENGALAMAN KERJA PERUSAHAAN


Seperti yang telah diuraikan di atas tentang lingkup jasa pelayanan perusahaan CV. SIGMA MOMENT
CONSULTANT, khususnya dalam bidang pekerjaan Perencanaan dan Pengawasan bersama ini kami
lampirkan Daftar Pengalaman Kerja Sejenis Periode 10 (sepuluh) tahun terakhir.

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

No.

Nama Paket Pekerjaan

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Lokasi

Pemberi Tugas/Pejabat Pembuat


Komitmen
Nama

Alamat/
Telepon

No / Tanggal
011/PPBJ/BPSPDG/2011
13 April 2011
01/PA/DISHUBPARPAS/2011
20 April 2011
030J/PPBJ/BPSPDG/2011
30 Juni 2011
15/SPK-DED/BINTEKPRASKIM/VII-2011
11 Juli 2011
1065.A/F2/OR/2011
28 Juni 2011
164/X/BT/SPKDAU/DPUK-PS/2011
24 Oktober 2011
12/SPK-SPV/BINTEKPRASKIM/XI-2011
18 November 2011

Nilai

Kontrak

BA Serah
Terima

12.700.000

27 Apr 11

27 Apr 11

19.500.000

04 Mei 11

04 Mei 11

11.300.000

14 Juli 11

14 Juli 11

97.564.000

10 Okt 11

10 Okt 11

16.250.000

13 Juli 11

20 Des 11

49.676.000

7 Des 11

7 Des 11

14.680.000

17 Des 11

17 Des 11

Perencanaan Pamagaran
Kantor BPS Kota Padang

Perencanaan Balai Pengujian


Kendaraan Bermotor

Lubuk
Sikaping

Dishub & Pariwisata


Kab. Pasaman

0753-20790

Penataan Halaman Kantor


BPS Kota Padang

Padang

BPS Kota Padang

Jl. By Pass KM
13 Padang

Perencanaan DED Air Minum


Kws. Rao Pasaman

Rao
Pasaman

Dinas Prasjaltarkim
Sumbar

0751-7051700

Perencanaan Lanj. Pemb. RKB


PPLP Sumbar

Padang

Masterplan TPA Sampah


Painan (Gn. Bungkuk)

Painan

Pengawasan PSAM Kws


Bayang Utara

Bayang

Dinas Prasjaltarkim
Sumbar

0751-7051700

Penyusunan Rencana Standar


Pelayanan Minimal Bid. Ling.
Hdp.

Pariaman

Kantor Lingkungan
Hidup Kota Pariaman

Jl. Diponegoro
48 Pariaman

16/SPK/KLH-2011
24 Oktober 2011

37.485.000

22 Des 11

22 Des 11

SID Pengembangan Kawasan


Manggis

Manggis
Solok
Selatan

0755-583338

520/05/PML/PERENC/PP
K-HOR/DPPP-SS/2011
24 November 2011

55.161.000

24 Des 11

24 Des 11

10

Rencana Pembuatan SID


Pengembangan Jeruk

Jeruk
Solok
Selatan

0755-583338

520/054//PERENC/PPKHOR/DPPP-SS/2011
23 November 201

17.970.000

23 Des 11

23 Des 11

11

Perencanaan Pemagaran BPS


Pessel

Pesisir
Selatan

BPS Pesisir Selatan

8.800.000

25 Jan 12

25 Jan 12

12

Perencanaan Penataan
Halaman BPS Pessel

Pesisir
Selatan

BPS Pesisir Selatan

6.000.000

20 Mar 12

20 Mar 12

Agam

BPS Agam

6.800.000

15 Feb 12

15 Feb 12

Agam

BPS Agam

9.400.000

15 Feb 12

15 Feb 12

Padang
Pariaman

BPS Padang Pariaman

7.200.000

15 Feb 12

13
14
15

Perencanaan Pemagaran BPS


Agam
Perencanaan Penataan
Halaman BPS Agam
Perencanaan Pemagaran BPS
P. Pariaman

Padang

BPS Kota Padang

Dinas Pendidikan
Pemuda & Olah Raga
Dinas Pekerjaan
Umum Kab. Pesisir
Selatan

Dinas Pertanian,
Peternakan &
Perikanan Kab. Solok
Selatan
Dinas Pertanian,
Peternakan &
Perikanan Kab. Solok
Selatan

Jl. By Pass KM
13 Padang

Tanggal Selesai
Menurut

Kontrak

0751-20152
0756-7464130

54/PPBJ/BPSPes.Selatan/2012
11/01/2012
63/PPBJ/BPSPes.Selatan/2012
20/02/2012
015/SPK/II/Tahun 2012
01/02/2012
016/PPBJ/BPSAgam/2012
002/SPK/II/Tahun 2012
01/02/2012

15 Feb 12

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

16

Perencanaan Penataan
Halaman BPS P. Pariaman

Padang
Pariaman

BPS Padang Pariaman

17

Perencanaan Kantor BPS


Batusangkar

Batusangk
ar

BPS Batusangkar

18

DED Air Bersih Kambang

Kambang

Dinas PU Kab. Pssr.


Selatan

0755-7464130

19

Peningkatan Sistem Pelayanan


Air Minum di Kab. Agam

Agam

Dinas Prasjaltarkim

0751-7051700

20

Perencanaan Pemagaran BPS


Tanah Datar

Tanah
Datar

BPS Tanah Datar

21

Perencanaan SPAM MBR


Punggasan

Punggasan

Dinas PU Kab. Pssr.


Selatan

0755-7464130

22

Review Disain SPAM IKK


Salido Ketek

Salido
Ketek

Dinas PU Kab. Pssr.


Selatan

0755-7464130

Pasaman
Barat

Dinas Prasjaltarkim

0751-7051700

Bukittingg
i

BPS Kota Bukittinggi

Sawahlunt
o

BPS Kota Sawahlunto

Kab.
Tanah
Datar

Dinas PU Kab. Tanah


Datar

0751-71814

23

24

25

26

Penyusunan DED Air Minum


Kws. Kec. Kinali Kab.
Pasaman Barat
Revitalisasi Rumah Dinas
Badan Pusat Statistik Kota
Bukittinggi
REVITALISASI GEDUNG
KANTOR BPS KOTA
SAWAHLUNTO
Penususan Dokumen Upaya
Pengkajian & Penmantauan
Lingkungan Hidup Jalan
Batang Tombang Sangkua

27

Perencanaan SPAM Nagari


Sei. Nyalo

Kab.
Pesisir
Selatan

Dinas Prasjaltarkim

0756-7464130

28

Pembuatan DPLH Puskesmas


Palupuh Kec. Matur

Kab. Agam

Dinas Kesehatan Kab.


Agam

0752-76655

29

Perencanaan Perkuatan
Tangga Depan Kanwil DJPBN

Padang

Dirjen Perbedaharaan
Sumbar

0751-7051253

30

UKL/UPL Jalan Pinggir Pantai


Sago - Salido

Kab.
Pesisir
Selatan

Dinas Prasjaltarkim

0756-7464130

003/SPK/II/Tahun 2012
22/02/2012
010/PPBJBPS/KABTANAHDATAR/20
12
17/01/2012
05/I/BT/SPK-DAU/DPUKPS/2012 tggl 27/01/2012
04/SPKPERC/AM/BINTEKPJTRP/VI-2012 Tggl
04/06/2012
141/PPBJBPS/KABTANAHDATAR/20
12
16/08/2012
127/XI/BT/SPKDAU/DPUK-PS/2012 tggl
05/11/2012
135/XI/BT/SPKDAU/DPUK-PS/2012 tggl
05/11/2012
02/SPK-DED/BINTEKPJTRP/VIII-2012
Tggl 10/08/2012

9.400.000

7 Mar 12

7 Mar 12

87.290.000

1 Mar 12

1 Mar 12

24.624.000

25 Feb 12

25 Feb 12

79.500.000

4 Juli 12

4 Juli 12

8.500.000

30 Agus 12

30 Agus 12

45.476.000

20 Des 12

20 Des 12

21.457.000

4 Des 12

4 Des 12

85.100.000

10 Okt 12

10 Okt 12

011/PBJ/BPS-BKT/2013
Tggl 21/02/13

16.250.000

21 Feb 2013

13 Mar
2013

011/PPBJ/BPS-SWL/2014

49.924.000

18 Mar
2014

16 Apr 2014

03/KONSLT-BP/2015
Tggl 26/10/2015

37.620.000

26 Okt
2015

25 Des
2015

45.000.000

28 Okt
2015

11 Des
2015

38.000.000

26 Okt
2015

24 Des
2015

12.496.000

4 Sep 2015

18 Sep
2015

46.710.000

12 Okt
2015

25 Nov
2015

90/Perkim/PLDAU/Pjtarkim-PS/X/2015
Tggl 28/10/2015
12/PemkesKesling/X/2015
Tggl 26/10/2015
023/WPB.03/2015
Tggl 4/09/2015
69/Perkim/PLDAU/Pjtarkim-PS/X/2015
Tggl 12/10/2015

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

3. URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR


PROYEK : Perencanaan SPAM Nagari Sei. Nyalo
NAMA KEGIATAN

: Perencanaan SPAM Nagari Sei. NEGARA


Nyalo

: Indonesia

LOKASI
PENUGASAN
KEGIATAN

: Kabupaten Pesisir Selatan

TENAGA PROFESIONAL
YG DISEDIAKAN

PEMBERI KERJA

: Dinas Prasjal Tarkim, Prop. Sumbar

JUMLAH TENAGA

: 3

ALAMAT PEMBERI : Jl.Taman Siswa No. 1 Padang 0756- JUMLAH


KERJA
7464130
BULAN/ORANG (M/M)

: 3

TGL MULAI

TGL PENYELESAIAN

: Rp. 45.000.000

28 Oktober 2011

11 Desember 2015

NILAI KONTRAK

PERUSAHAAN MITRA KERJA / ASOSIASI :


NAMA TENAGA AHLI YANG TERLIBAT DAN FUNGSI YANG DILAKUKAN
1.

(Ketua Tim/ Ahli Lingkungan)

2.

(Ahli Teknik Sipil)

3.

(Ahli Lingkungan)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :


1. Identifikasi & Analisis Jaringan Distribusi Eksisting
2. Identifikasi Potensi & Kendala Fisik Wilayah Perencanaan
3. Penelitian Struktur Tanah Wilayah Perencanaan
4. Penyusunan Blok Plan & Out Line Plan Wilayah Pengembangan Distribusi
5. Pra Design

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

PROYEK : Penyusunan DED Air Minum Kws. Kec. Kinali Kab. Pasaman Barat
NAMA
KEGIATAN

: Penyusunan DED Air Minum Kws. NEGARA


Kec. Kinali Kab. Pasaman Barat

: Indonesia

LOKASI
PENUGASAN
KEGIATAN

: Kabupaten Pasaman Barat

TENAGA PROFESIONAL
YG DISEDIAKAN

PEMBERI KERJA

: Dinas Prasjal Tarkim, Prop. Sumbar

JUMLAH TENAGA

: 3

ALAMAT
PEMBERI KERJA

: Jl.Taman Siswa No. 1 Padang 0756 - JUMLAH


7464130
BULAN/ORANG (M/M)

TGL MULAI

TGL PENYELESAIAN

10 Agustus 2012

10 Desember 2012

NILAI KONTRAK

: 9
: Rp 85.100.000

PERUSAHAAN MITRA KERJA / ASOSIASI :


NAMA TENAGA AHLI YANG TERLIBAT DAN FUNGSI YANG DILAKUKAN
1.

(Ketua Tim/ Ahli Lingkungan)

2.

(Ahli Teknik Sipil)

3.

(Ahli Lingkungan)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :


1. Identifikasi & Analisis Sumber Air Minum
2. Identifikasi Potensi & Kendala Fisik Wilayah Perencanaan
3. Penelitian Struktur Tanah Wilayah Perencanaan
4. Penyusunan Blok Plan & Out Line Plan Wilayah Pengembangan Distribusi
5. Pra Design

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

B. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


1.

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja ini disusun oleh Tim Tenaga Ahli yang diusulkan dalam
pekerjaan ini berdasarkan pengalaman menangani pekerjaan sejenis, yang berkaitan dengan
perencanaan system air minum
Secara umum tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja ini disusun setelah Tim Konsultan
mempelajari dan mencermati :
Mempelajari Dokumen Tender khususnya Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Mengikuti Aanwijzing kantor
Mempelajari Berita Acara hasil aanwijzing
Review data-data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait
Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja pekerjaan
1.1. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG
Uraian latar belakang pekerjaan dalam KAK dapat meningkatkan pemahaman Konsultan terhadap
pencapaian maksud, tujuan, sasaran dan hasil / keluaran dari pelaksanaan pekerjaan ini.
Adapun tanggapan konsultan terhadap latar belakang pekerjaan Perencanaan Peningkatan
Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm) adalah dapat
dimaklumi bahwa peningkatan jaringan distribusi air bersih perlu dilakukan secepatnya.
Pengembangan daerah layanan memerlukan jaringan perpipaan yang terencana dengan baik. Untuk
itu sangat tepat sekali Pemerintah Kota Payakumbuh melalui PDAM Kota Payakumbuh melakukan
perencanaannya.
1.2. TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Maksud Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh
(Paket 1/Pipa 300 mm) adalah : melakukan survei, pengukuran dan membuat perencanaan teknis
jaringan pipa distribusi terhadap daerah layanan yang berkembang.
Tujuan Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh
(Paket 1/Pipa 300 mm) adalah menyediakan pedoman teknis untuk melaksanakan pembangunan
sistem jaringan pipa distribusi.
Sasaran dari Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh
(Paket 1/Pipa 300 mm) adalah tersedianya Dokumen Pengadaan sebagai pedoman dalam proses
pengadaan pembangunan fisik.
Maksud,tujuan dan sasaran Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota
Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm) sangat jelas sekali dimana inti dari perencanaan ini adalah
tersedinya dokumen pegadaan berupa gambar rencana, engineering estimate dan dokumen lelang
yang akan dilaksanakan konstruksi fisiknya, sehingga membantu terselenggaranya proses
pelelangan konstruksinya.
1.3. TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan dan jenis pekerjaan yang diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah
sesuai dengan tujuan pekerjaan dan telah disebutkan item-item jenis pekerjaannya, sehingga
konsultan hanya tinggal menguraikan secara rinci alur kegiatan dari tahap awal hingga akhir
kegiatan dan dengan demikian akan memudahkan dalam menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan
konsultan.

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

1.4. TANGGAPAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah 30 (tiga puluh) hari kalender atau 1
(tsatu) bulan kelender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.
Konsultan beranggapan waktu tersebut cukup dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga semua ini
akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan serta konsultan
akan meningkatkan dan menerapkan pola kerja seefektif dan seefisien mungkin agar target tersebut
bisa dicapai dengan mutu baikLingkup pekerjaan perencanaan ini meliputi :
1.5. TANGGAPAN TERHADAP PELAPORAN
Berdasarkan dari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK), keluaran / hasil dan syarat laporan yang
dibutuhkan sudah cukup memadai dan cukup jelas dan sudah disebutkan pula jumlah pelaporan
yang harus diserahkan.
1.6. TANGGAPAN TERHADAP TENAGA AHLI
Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik, adalah mutlak dibutuhkan tenaga ahli yang
kompeten dan handal. Oleh karena itu konsultan akan memperhatikan dengan sungguh -sungguh
masalah tenaga ahli ini.
Oleh karena itu konsultan akan membentuk dan menurunkan Tim Ahli yang benar-benar kompeten
di bidang masing-masing untuk melakukan kegiatan ini.Tenaga ahli yang diperlukan cukup bervariasi
untuk menunjang kegiatan, dan setelah memahami isi dari lingkup pekerjaan dalam KAK, menurut
hemat konsultan tenaga ahli yang diperlukan sudah cukup memadai untuk menunjang pekerjaan.
Menanggapi tugas dan tanggung jawab tenaga ahli ini Konsultan mencoba untuk menguraikan
beberapa tugas dan tanggung jawab dari tenaga ahli dalam melaksanakan pekerjaan ini, walaupun
tidak terbatas pada apa yang akan diuraikan pada bab tersendiri, Tenaga Ahli dan Tanggung
Jawabnya.
2. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
2.1. URAIAN PENDEKATAN
2.1.1. Persyaratan Umum Layanan Jasa Konsultan
Jenis layanan yang disiapkan oleh Konsultan, ialah Tim Perencana yang akan melaksanakan
perencanaan pekerjaan Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM
Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm).
Koordinasi kegiatan Tim perencana dan teknis akan dilakukan bersama-sama dengan
Pejabat Pembuat Komitmen atau yang berwenang dalam hal ini PDAM Kota Payakumbuh.
2.1.2. Fasilitas Untuk Layanan Keahlian
Semua fasilitas keperluan pekerjaan jasa Konsultan untuk Profesional Staf, seperti
komunikasi dan Dokumentasi merupakan tanggung jawab konsultan sesui dengan kontrak
konsultan. Begitu pula untuk Sub Profesional Staf, Sedangkan untuk kantor, furniture dan
ruang rapat sipatnya pleksible.
2.1.3. Tata Usaha dari Layanan Keahlian
PDAM Kota Payakumbuh akan menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen, untuk mengatur
dan mengendalikan pelaksanaan Layanan Jasa Konsultan, sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja atau Tugas ini. Pejabat pembuat komitmen akan bertanggung jawab atas koordinasi
pelaksanaan tugas Layanan Jasa Konsultan termasuk sistim pembayaran atas Layanan Jasa
Konsultan ini secara keseluruhan.

10

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

2.1.4. Apresiasi Terhadap Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota
Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm).
Apresiasi konsultan terhadap pekerjaan Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air
Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm) berdasarkan hubungan antara
latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan serta sasaran yang diinginkan sesuai Kerangka
Acuan Kerja.
Seperti kita ketahui bahwa pada umumnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terkendala
dengan tidak adanya biaya pengembangan jaringan baru untuk daerah layanan yang
potensial. Perlu diketahui bahwa pengembangan jaringan distribusi pada daerah layanan baru
yang mempunyai potensi sambungan rumah (SR) di atas 1000 SR sangat menguntungkan
dari sisi bisnis terhadap PDAM. Namun demikian kendala kendala yang dihadapi baik dari
segi modal/biaya juga terdapat nantinya kendala kendala dari segi teknis, seperti kapasitas
air yang dialirkan, tekanan air yang disyaratkan pada pelanggan dan operasianalpemeliharaan.
Untuk itu PDAM Kota Payakumbuh harus mampu mengembangkan manajemen perusahaan
yang efektif dan efisien dalam pengelolaan air minum perkotaan.
2.1.5. Inovasi Terhadap Terhadap Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum
PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm).
Inovasi disini dimaksudkan untuk memberikan masukan, ide ide maupun saran atas
Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh
(Paket 1/Pipa 300 mm). agar bisa berjalan dengan lancar, cepat serta dalam operasionalnya
nanti ruang tersebut betul betul bisa efisien dan efektif.
Peningkatan system pelayanan air minum di Kota Payakumbuh dengan merencanakan jalur
distribusi baru untuk daerah layanan harus memperhatikan :
1. Memperhatikan lahan untuk jalur distribusi baru, apakah telah bebas atau belum.
2. Pipa distribusi eksisting yang akan dikoneksikan kepada distribusi baru.
3. Sistem koneksi yang digunakan.
4. Tekanan eksisting pada ujung pipa distribusi eksisting
5. Asesoris pipa untuk peningkatan jalur baru.
Untuk itu konsultan melakukan pengumpulan data peta jaringan distribusi eksisting, serta
melakukan evaluasi data data pipa pipa distribusi eksisting tesebut untuk keperluan
desain jaringan pipa baru.
2.2.

METODOLOGI PEKERJAAN PERENCANAAN


Metodologi perencanaan ini kami sajikan sebagai bahan pertimbangan Usulan Teknis dalam
rangka mengikuti seleksi Konsultan Perencana untuk :
Pekerjaan
: Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota
Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm).
Lokasi
: Kecamatan Payakumbuh Utara
Tahun Anggaran : 2016
Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka semakin meningkat pula kebutuhan air
minum bagi masyarakat. Pendistribusian air yang tidak merata seringkali menjadi penyebab
kecemburuan atau resahnya masyarakat yang tidak mendapatkan alokasi air, kondisi ini juga
dialami oleh masyarakat di Kota - Kota yang mengalami kekurangan air, terutama pada musim
kemarau.

11

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Setelah memahami permasalahan pasokan air minum yang terjadi di wilayah studi, konsultan
bertekad untuk dapat membantu Pemberi Kerja dalam merumuskan solusi yang aplikatif dan
terarah.
Pendekatan dan metodologi kerja yang akan dilakukan oleh pihak Konsultan mempertimbangkan
beberapa hal, diantaranya:
i) aspek teknis sesuai dengan lingkup KAK dan kriteria perencanaan
ii) aspek waktu pelaksanaan
iii) aspek tenaga kerja.
Aspek teknis merupakan prioritas utama yang akan dicapai. Disamping tetap mengacu pada KAK,
konsultan juga akan bekerja berdasarkan standar/ketetapan yang berlaku, diantaranya adalah:
a. Undang undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan
Sistem Peyediaan Air Minum.
c. Pedoman Teknis Penyediaan Air Bersih Perkotaan
d. Buku Utama Sistem Jaringan Pipa
e. Serta beberapa literatur yang berhubungan dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Penyimpangan terhadap standar/ketetapan yang sedang berlaku akan didasari dengan
penjelasan teknis dan alasan yang memadai serta menunjuk pada suatu referensi, serta disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
Aspek Waktu Pelaksanaan, merupakan pembatas yang harus disikapi oleh konsultan dengan
menyusun Rencana Kerja secara sistematis tanpa mengurangi batasan teknis yang berlaku dan
berdasarkan keterlibatan personil dalam melaksanakan masing-masing tugasnya.
Aspek Tenaga Kerja, dipilih sesuai dengan kualifikasi serta jumlah yang memadai agar dapat
menyelesaikan pekerjaan secara tepat mutu dan tepat waktu.
Secara singkat konsep dasar pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Peningkatan Sistem
Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm) sebagai berikut :

Kerangka
Acuan Kerja

Perumusan Pendekatan
& Metodologi Pelaksana
Pekerjaan

Hasil Yang
Diinginkan

Batasan-batasan:
Alokasi Dana Pelaksanaan Pekerjaan
Alokasi Waktu Pelaksanaan
Lokasi Daerah Studi

Gambar 2.1 Konsep Dasar Pelaksanaan Pekerjaan

12

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

2.2.1. Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan


Tata laksana prosedur pekerjaan yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang tepat waktu, kualitas
yang baik, sesuai dengan maksud tujuan dan sasaran sesuai yang terkandung dalam KAK. Tata
laksana prosedur yang baik, memperhatikan beberapa hal, diantaranya:
i) organisasi pelaksana,
ii) komunikasi,
iii) tahapan pelaksanaan dan metodologi,
iv) aspek teknis dan
v) dana serta peralatan yang memadai.
Organisasi Pelaksana
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara optimal, CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT
mengusulkan tenaga ahli maupun tenaga pendukung dengan pengalaman yang memadai sesuai
bidang masing-masing. Dengan pengalaman CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT serta didukung
dengan pengalaman proyek-proyek, Team Direksi beserta tenaga ahli CV. SIGMA MOMENT
CONSULTANT diharapkan mampu dan siap untuk melaksanakan pekerjaan ini.
Komunikasi
Ketua Team/Tenaga Ahli akan senatiasa melakukan komunikasi internal maupun eksternal, termasuk
dengan instansi terkait, diantaranya: Pemkab, Dinas PU (Sub Dinas Cipta Karya), Dinas Kesehatan,
PDAM, Kantor Kecamatan, Kantor Desa/Kelurahan, Lembaga Masyarakat dan masyarakat sekitar
lokasi sumber air
dan daerah rencana layanan.
Team Leader bersama Tenaga Ahli terkait akan selalu melakukan fungsi koordinasi baik intern maupun
ekstern serta merumuskan kesimpulan hasil akhir dari masing-masing topik bahasan serta mencari
alternative solusi pemecahan yang baik.
Tahapan Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ini sesuai yang ada di dalam KAK dan tidak menutup kemungkinan
pihak Konsultan akan menambahkan beberapa jenis pekerjaan yang dianggap perlu.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang ada didalam KAK meliputi:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Survey dan Identifikasi
3. Tahap Analisis dan Formulasi
4. Tahap Perencanaan Detail
5. Tahap Pelaporan
6. Tahap Diskusi
Aspek Teknis
Penyelesaian penyusunan detail desain pengembangan air baku tidak hanya sekedar
merekomendasikan pembuatan jaringan perpipaan saja, akan tetapi harus meninjau permasalahan
yang lebih komprehensip, diantaranya :
Mengevaluasi kondisi air baku, dari hasil survei lapangan dan evaluasi proyeksi kebutuhan
air, maka diperlukan evaluasi kondisi air baku. Air baku yang baik harus memenuhi standar
kualitas air yang ada dan kapasitas air baku harus mencukupi bagi kebutuhan masyarakat..
Mengevaluasi proyeksi kebutuhan air baku penduduk, evaluasi proyeksi kebutuhan air baku
penduduk ini sangat vital dalam penentuan kapasitas air baku yang harus didistribusikan.
Semakin meningkat laju pertumbuhan penduduk, maka semakin meningkat pula kapasitas
air baku yang harus didistribusikan.
Pengembangan Air Baku, dalam perencanaan distribusi jaringan air baku perlu diadakan
kegiatan pengembangan air baku untuk 20 tahun kedepan. Dalam pengembangan air baku ini,
juga direncanakan pengembangan sistem jaringan transmisi dan distribusi.
Analisa sosial ekonomi masyarakat
13

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Kajian analisis data dan desain akan dilakukan berdasarkan data atau fakta lapangan yang
diperoleh pada tahap survey dan identifikasi melalui prosedur dan tata cara yang baik dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
Dana Dan Peralatan
Dana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kurang lebih sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) sesuai yang tertera di dalam KAK. Sedangkan peralatan yang
dibutuhkan dalam menunjang kegiatan ini antara lain:
Komputer
Printer
Faximile
Pesawat telepon
Pesawat faxcimile
Waterpass, theodolite, bak ukur, kompas
Alat sondir, Hand Auger, Mobil bak
Current meter
Roda 2
Roda 4
Dll
Referensi
Referensi yang dipilih dan cukup relevan dengan Perencanaan Peningkatan Sistem Pelayanan Air
Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm), diantaranya adalah:
Pedoman Teknis Penyediaan Air Bersih Perkotaan, Direktorat Air Bersih-Departemen Pekerjaan
Umum.
Buku Utama Sistem Jaringan Pipa, Direktorat Air Bersih-Departemen Pekerjaan Umum.
Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air Untuk Rumah Tangga, Perkotaan dan Industri, Pedoman
Penunjang Buku 3, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah-Direktorat Sumber Daya Air,
2001.
Kualitas Air, Pedoman Penunjang Buku 4, Departemen Permukiman dan Prasarana WilayahDirektorat Sumber Daya Air, 2001.
Biaya dan Evaluasi Ekonomi, Buku Penunjang 7, Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah-Direktorat Sumber Daya Air, 2001.
Dll
2.2.2. Tahapan Pelaksanaan Dan Metodologi
Berdasarkan pemahaman dan pendalaman terhadap lingkup Kerangka Acuan Kerja (KAK), dapat
disusun tahapan pelaksanaan dan metodologi kegiatan secara menyeluruh sebagaimana diperlihatkan
pada Diagram Alir Pelaksanaan dan Metodologi Kegiatan.
Secara garis besar tahapan rencana kerja konsultan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Survey dan Investigasi
3. Tahap Analisa dan Formulasi
4. Tahap Perencanaan Detail
5. Tahap Pelaporan
6. Tahap Diskusi
2.2.3. Tahapan Persiapan
1. Mobilisasi Persiapan Kerja, Penyediaan Personil dan Peralatan Kerja
Persiapan personil dan peralatan sebagaimana diusulkan dalam Dokumen Penawaran Teknis akan
segera disiapkan begitu juga dengan rencana lokasi Kantor Lapangan. Kegiatan ini akan dimintakan
persetujuan dengan Direksi Pekerjaan.

14

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

2. Penyusunan Rencana Kerja


Dengan bekal hasil analisa awal, rencana kerja untuk survey dan analisa akan dapat dilaksanakan
secara cepat. Rencana kerja yang disusun merupakan review dan pendetailan dari rencana kerja serta
metode yang telah dibuat dalam Dokumen Penawaran Teknis, meliputi :
Struktur organisasi & tenaga pelaksana
Jangka waktu pelaksanaan dan jumlah man month personil yang terlibat
Rencana penanganan proyek (definitif)
Rencana daftar dan schedule peralatan yang akan digunakan
Rencana dan metode untuk kegiatan survey lapangan
Metode dan pendekatan masalah dalam pengembangan jaringan air baku
3. Pengumpulan Data Sekunder Kondisi Eksisting Sistem Penyediaan Air Minum dan Studi Terkait
Setelah masing-masing tenaga ahli telah memahami tugasnya masing-masing, maka langkah
selanjutnya team konsultan akan segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data sekunder,
informasi dan laporan terdahulu yang ada hubungannya dengan proyek. Konsultan akan mengunjungi
kantor yang dimungkinkan mengelola dan memiliki data tersebut, dan untuk kelancaran pekerjaan ini
diperlukan surat pengantar dari Pihak Direksi Pekerjaan. Jenis data yang akan dikumpulkan, kegunaan
dan instansi yang dikunjungi terangkum dalam Tabel berikut.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel 2. 1 Jenis Data Yang Dikumpulkan


Jenis Data
Sumber Data
Peta Topografi
Bakosurtanal Bandung
Peta Geologi
Bakosurtanal Bandung
Peta Hidrogeologi
Bakosurtanal Bandung
Peta Lokasi Sumber Air
Bappeda Kota Payakumbuh
Peta Distribusi Layanan Air
PDAM Kota Payakumbuh
RTRW Kota Payakumbuh
Bappeda Kota Payakumbuh
Data Statistik, Sosek Kota Payakumbuh
Badan Pusat Statistik
Kota Payakumbuh dalam Angka
Bappeda Kota Payakumbuh
Kondisi Eksisting dan Daerah Layanan PDAM
PDAM Kota Payakumbuh
Studi terdahulu di Dinas Terkait tentang
Dinas Terkait
Penggunaan Sumber Air

Pengumpulan Data sebelum ke lokasi survey di lakukan di tingkat Pusat, Tingkat Propinsi dan terutama
di tingkat Kabupaten dengan tujuan :
Untuk mendapatkan data peta topografi daerah pelayanan
Untuk mengumpulkan informasi sumber air yang ada di lokasi
Data yang dibutuhkan :
Fotocopy atau cetakan peta topografi dengan skala besar, yang mencakup daerah/lokasi yang
akan disurvey.
Peta geologi dan hidrogeologi untuk daerah proyek.
4. Kajian Data Sekunder
Analisa awal dilakukan dengan menggunakan data dan laporan yang berhasil dikumpulkan. Fokus
analisa awal ini adalah konsultan akan melakukan seleksi, tabulasi, evaluasi dan analisa data tersebut
yang nantinya akan dapat digunakan untuk menyusun program kerja.
Untuk dapat memahami dan mengevaluasi kondisi aktual, konsultan akan melakukan kajian yang
cukup mendalam berkaitan dengan sejarah (historis) konsep awal Perencanaan Peningkatan Sistem
Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm) meliputi aspek :
Latar belakang proyek
Pengembangan wilayah
Kajian sumber air baku
Kajian kondisi sosial ekonomi masyarakat
15

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Proyeksi kebutuhan air baku


Dengan mempelajari konsep awal pengembangan, evaluasi data sekunder, dan peninjauan lapangan
pendahuluan diharapkan sudah dapat ditarik kesimpulan sementara mengenai problem yang terjadi
serta memudahkan untuk menyusun program kerja detail.
5. Survey Pendahuluan
Pada kegiatan ini dilakukan survey daerah layanan
Tujuan :
Untuk menyiapkan peta daerah pelayanan secara teliti.
Untuk mengetahui batas daerah pelayanan, lokasi dan jumlah rumah.
Untuk memperkirakan kapasitas sistem.
Menyiapkan Peta Daerah pelayanan
o Peta Desa skala 1:2500.
o Menyiapkan peta daerah pelayanan dengan peta desa/daerah dari camat/desa.
o Melengkapi peta dengan :
Jalan-jalan yang ada (jalan utama desa dan jalan setapak).
Tipe jalan (aspal, beton batu atau tanah)
Elevasi/ketinggian muka tanah pada persimpangan jalan yaitu setiap 500 meter di daerah
datar dan 100 meter di daerah perbukitan.
Lokasi bangunan-bangunan utama (kantor, sekolah, tempat ibadah dll)
Sungai dan Jembatan
Jalan Kereta Api (bila ada)
Jaringan listrik
Patok-patok utama (bila ada).
Menyamakan peta layanan dengan peta desa
Menggambar batas daerah pelayanan didalam peta
Penentuan titik simpul/node dan menyantumkan pada :
Setiap persilangan jalan
Setiap jarak 500 meter jalan lurus
Batas daerah pelayanan
Cara Pengukuran :
- Elevasi/ketinggian diukur dengan dengan alat GPS.
- Jarak diukur dengan pita ukur.
Pemberian nama setiap titik simpul/node dengan angka 1,2,3 dst.
6. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Semua kegiatan yang menyangkut persiapan, pengumpulan data sekunder, analisa awal, penyusunan
rencana kerja akan disusun dalam bentuk laporan pendahuluan. Secara umum, laporan ini berisikan:
Pendahuluan Kondisi daerah studi Tahapan pelaksanaan dan metode kegiatan Pelaksanaan
pekerjaan Hasil studi pendahuluan
7. Pembahasan Rencana Kerja
Selanjutnya, konsultan menyerahkan Draft Laporan Pendahuluan dan Rencana Kerja ke Direksi
Pekerjaan untuk dilaksanakan pembahasan dalam rangka mendapatkan masukan, koreksi
penyempurnaan dan rekomendasi dari Direksi Pekerjaan.
2.2.4. Tahap Survey Dan Investigasi
1. Survey Pengukuran Topografi
Maksud dan Tujuan
Maksud dilakukannya pekerjaan Topografi adalah melakukan pekerjaan pengukuran topografi pada
lokasi yang telah ditentukan dengan volume yang telah ditentukan.

16

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Sedang tujuannya adalah untuk memperoleh data-data teknis pengukuran yang akan dipakai sebagai
dasar untuk melakukan pekerjaan detail desain.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pengukuran Topografi antara lain adalah:
1. Pengukuran dan pemetaan situasi sumber air baku skala 1 : 2.000
2. Pengukuran situasi rencana bangunan, skala 1 : 1.000.
3. Pengukuran situasi rencana jalur pipa utama.
4. Pengukuran memanjang dan melintang trase jaringan pipa
Pemasangan Patok Kayu, BM dan CP
a. Pemasangan Patok Kayu
Bentuk dan ukuran Patok

Pemasangan patok ditempatkan pada jalur kerangka dan dipasang sepanjang sungai dengan
interval jarak 100 m.
Patok kayu yang dipasang berukuran 5 x 7 x 50 cm.
Patok kayu dipasang di lokasi yang aman dan stabil dan bagian atas yang muncul + 10 cm di
permukaan.
Untuk titik centring dipasang paku seng.
Bagian atas patok dicat warna merah dengan tulisan warna hitam untuk membedakannya dengan
patok yang dipasang pihak lain.
Pemberian simbol (nama) patok yang tidak mengikuti trase sungai diberi simbol a, b, c dan
seterusnya.
Pemberian simbol (nama) patok yang mengikuti sungai diberi simbol sesuai nama sungainya.
b. Pemasangan Patok Beton/Bench Mark (BM) dan Control Point (CP)
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemasangan BM di lapangan, diantaranya adalah
:
Patok beton (Bench Mark / BM) yang akan dipasang mempunyai ukuran 20 x 20 x 100 cm dan
dipakai sebagai kerangka utama dalam pemetaan situasi.
Patok beton pembantu (Control Point = CP) dipasang sebagai patok pendamping untuk orientasi
arah dan untuk memudahkan dalam uji petik (cross check). CP mempunyai ukuran dengan
diameter 10 x 75 cm.
Dalam pemasangan BM/CP akan disesuaikan pula untuk kebutuhan pengukuran trase sungai,
sehingga patok patok ini dapat dipakai untuk pengukuran trase sungai.
Penentuan rencana lokasi pemasangan BM/CP dilakukan atas dasar sketsa rencana jalur
kerangka utama, yaitu dengan interval maksimum 5,00 Km.
Pemasangan BM/CP akan ditempatkan pada lokasi yang aman dan stabil, serta mudah
diketemukan kembali.
17

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Dibuat foto Bench Mark/CP untuk deskripsi BM/CP.


Bagian BM/CP yang muncul di permukaan adalah + 20 cm.
Penomoran BM dicantumkan pada marmer (12 x 12) cm dengan cara cekungan, sedangkan untuk
CP dibuat dalam ukuran (8 x 8) cm.
Bentuk dan Ukuran Patok Beton/Bench Mark (BM) :

c. Pembuatan Diskripsi BM
Bentuk formulir dan cara pengisian dibuat sesuai format yang telah ditentukan dalam buku Standar
Perencanaan Irigasi (KP-07).
Bentuk formulir dan cara pengisian dibuat sesuai format yang telah ditentukan dalam buku Standar
Perencanaan Irigasi (KP-07).
Sketsa lokasi dan keterangan letak BM/CP, dibuat sejelas mungkin untuk memudahkan dalam
pencarian BM dikemudian hari.
Foto BM/CP dibuat dalam posisi close-up dan posisi penampakan daerah sekitarnya. Pemotretan
diusahakan dibuat sedemikian rupa, agar nomor BM/CP dan keterangan yang diperlukan tampak
jelas pada foto.
Foto, sketsa data koordinat (X,Y), data elevasi (z) dan keterangan lokasi BM/CP dicantumkan pula
dalam format standar tersebut.
Bentuk dan Ukuran Patok Beton/Control Point (CP)

18

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Pemetaan Topografi
Pada dasarnya metode pekerjaan Pemetaan Topografi baik untuk skala 1 : 2000 maupun 1 : 500
adalah sama, hanya berbeda pada kerapatan pengukuran detailnya. Pemetaan situasi strase pipa
skala 1 : 2000 dengan interval kontur 1 meter, pemetaan situasi rencana bangunan skala 1 : 200
dengan interval kontur 0,5 meter. Pada umumnya pekerjaan pemetaan topografi terdiri dari kegiatankegiatan sebagai berikut:
a. Pekerjaan Lapangan
Penentuan batas pemetaan dan jalur kerangka pemetaan
Batas pemetaan ditentukan berdasarkan pada rencana batas pemetaan yang dibuat pada
peta kerja. Sepanjang jalur batas pemetaan, dilakukan perintisan dan pemasangan patok kayu
tiap jarak 25 meter.
Patok-patok kayu tersebut merupakan titik-titik kerangka pemetaan poligon dan leveling dan
juga sebagai titik ikat (awal dan akhir) pengukuran situasi detail dengan cara raymeter dan
radial. Alat ukur yang dipakai adalah Theodolite Wild T-0 dan pita ukur.
Pengukuran poligon
Pengukuran poligon dilakukan di sepanjang jalur batas pemetaan dan jalur kerangka
pemetaan mengikuti patok kayu dan BM yang telah dipasang, sehingga semua patok kayu dan
BM dapat dihitung koordinatnya (x, y).
Pengukuran sudut dilakukan dengan Theodolith T-0 atau yang sederajat dan jarak dengan
EDM. Sudut horizontal dibaca 2 seri ganda, dengan setting pada bacaan 00 dan 900,
sehingga didapat 4 (empat) buah sudut (setting 00, biasa, seting 00 luar biasa, setting 900,
biasa, setting 900 luar biasa).
Perbedaan ke 4 (empat) sudut tersebut terhadap rata-ratanya tidak lebih dari 10, bila lebih
dari 10, maka pengukuran di ulang, sudut vertikal yang dipakai adalah yang telah dikoreksi
dengan kalibrasi (B + LB 3600), bila sudut vertikal merupakan sudut zenith. Jarak
diukur dengan alat EDM, dengan pembacaan pulang pergi masing-masing dibaca 5 kali.
Pengukuran Sipat Datar
Pengukuran leveling dilakukan mengikuti jalur pengukuran poligon, sehingga semua patok
kayu dan BM dapat dihitung koordinat dan elevasinya (x, y, z).
Pengukuran dilakukan dengan atat waterpass.
Pengukuran leveling
Pengukuran leveling dilakukan mengikuti jalur pengukuran poligon, sehingga semua patok
kayu dan BM dapat dihitung koordinat dan elevasinya (x, y, z). Pengukuran dilakukan dengan
alta automatic level Wild Nak 2 dilengkapi dengan rambu ukur dan nivo rambu. Pembacaan
dilakukan double stand dengan jalur pengukuran tertutup (loop) atau terikat pada 2 (dua) BM.
Pembacaan pada stand I dilakukan lengkap BA, BT dan BB, sedangkan pembacaan pada
stand II cukup BT saja. Sebagai kontrol pengukuran, maka perbedaan 2 x BT dengan BA + BB
tidak boleh lebih dari 2 mm dan perbedaan beda tinggi ?H stand I dan stand II tidak boleh
lebih dari 2 mm.
Pengukuran situasi detail
Pengukuran situasi detail dilakukan dengan alat ukur Theodolite Wild T-0 dengan bacaan 1
(satu menit) untuk sudut (horizontal dan vertikal) dan jarak dengan tachometry menggunakan
rambu ukur.
Pengukuran dimulai dan diakhiri dari patok kayu yang telah diketahui koordinat dan elevasinya
(x, y, z) hasil pengukuran poligon dan leveling, sehingga dapat dilakukan kontrol terhadap
hasil ukurnya. Pengukuran dilakukan secara poligon ray dan kombinasikan dengan system
radial setiap kali berdiri alat dan poligon ray satu dengan lainnya dibuat sejajar dengan jarak
25 meter. Poligon ray dimulai dari patok kayu dan diakhiri ke patok kayu pada batas
pemetaan. Titik-titik poligon ray dibuat tidak lebih dari 50 meter dilandasi dengan patok kayu.
b. Pekerjaan Perhitungan
Pekerjaan perhitungan dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
19

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Perhitungan Sementara dan Perhitungan Final.


Perhitungan Sementara
Perhitungan sementara dilakukan tiap hari terhadap hasil ukur, misalnya sudut rata-rata hasil
ukur 2 (dua) seri ganda, jarak rata-rata hasil ukur pulang pergi dan pemasukan data sudut dan
jarak ke dalam formulir hitungan koordinat. Perhitungan sementara untuk leveling dilakukan
dengan menghitung beda tinggi stand I dan stand II dan beda tinggi rata-rata stand I dan stand
II, jarak muka dan jarak belakang dan memasukkan data-data tersebut ke dalam formulir
hitungan leveling.
Perhitungan sementara untuk situasi detail dilakukan dengan menghitung jarak datar dan
beda tinggi titik-titik detail pada formulir situasi detail.
Perhitungan Final
Perhitungan final dilakukan setelah semua pekerjaan pengukuran selesai dilakukan. Hitungan
poligon dan sifat datar dilakukan dengan cara Least square.
Ketelitian pengukuran yang harus dipenuhi adalah:
Poligon :
- Ketelitian koordinat = 1 : 10.000
- Salah penutup sudut horizontal = 10 N
Leveling :
- Salah penutup elevasi = 10 D
Keterangan :
N = jumlah titik poligon
D = jarak dalam kilometer
Hasil perhitungan final adalah berupa tabel koordinat (x,y) dan elevasi (z) dari titik poligon dan
titik situasi detail.
c. Pekerjaan Penggambaran
Pekerjaan penggambaran dilakukan dalam dua tahap, yaitu: Penggambaran Sementara dan
Penggambaran Final.
Penggambaran Sementara
Penggambaran sementara (draft) akan dilakukan pada kertas milimeter.
Semua yang ada dilapangan seperti jalan, bangunan, kunuran, batas vegetasi, sungai dan
sebagainya akan digambarkan pada draft.
Penggambaran Final
Penggambaran final akan dilakukan pada kertas kalkir A1 dengan ukuran luas peta 80 x 60 cm.
Pengukuran Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang sungai dilakukan setiap jarak interval 100 m dengan skala 1 : 100
yang pada umumnya pekerjaan pengukuran penampang tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
Pengukuran potongan melintang
Pengukuran potongan melintang dilakukan dari patok kayu yang telah dipasang terlebih dahulu
(kerangka poligon).
Pengukuran dilakukan dengan cara Tachmetri dengan alat ukur Theodolite Wild T-0, dengan arah
diusahakan setegak lurus mungkin terhadap rencana trase. Poligon sekunder tersebut harus
tertutup terhadap titik tetap terdekat BM guna mencetak ketelitiannya.
Pengukuran profil melintang dilakukan pada setiap titik memanjang dan dibuat tegak lurus rencana
trase atau jalur profil memanjang.
Pengukuran profil melintang dilakukan tiap interval 100 untuk rencana trase yang relatif lurus dan
landai, setiap 25 m untuk rencana trase yang menikung dan berbukit.
Lebar untuk profil melintang diambil 50 m ke kiri dan 50 ke kanan dari tiap rencana trase.
Alat ukur digunakan Theodolith Wild T-0 atau yang sederajat.

20

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Penggambaran final akan dilakukan pada kertas kalkir A1.

Pekerjaan penggambaran dilakukan dalam dua tahap, yaitu: Penggambaran Sementara dan
Penggambaran Final.
Penggambaran Sementara
Penggambaran sementara (draft) akan dilakukan pada kertas milimeter.
Penggambaran Final
Penggambaran final akan dilakukan pada kertas kalkir A1 dengan ukuran luas peta 80 x 60 cm.
Pengukuran Situasi Detail Rencana Bangunan
Pengukuran situasi detail bangunan fasilitas dilakukan pada lokasi yang ditentukan bersama direksi
pekerjaan. Pengukuran situasi rencana bangunan fasilitas dengan skala 1 : 200. pada umumnya
metodologi pengukuran situasi untuk bangunan fasilitas adalah sama dengan pengukuran situasi
sungai utama, namun karena pengukuran ini akan dipakai untuk pekerjaan perencanaan, maka
pengukuran dilakukan lebih detail mengingat produk akhir pekerjaan ini adalah peta situasi dengan
skala 1 : 200. Total luasan yang akan dipetakan 1 Ha.
Ketelitian pengukuran yang harus dipenuhi adalah:
Poligon :
- Ketelitian koordinat = 1 : 10.000
- Salah penutup sudut horizontal = 10 N
Leveling :
- Salah penutup elevasi = 10 D
Keterangan :
N = jumlah titik poligon
D = jarak dalam kilometer
Hasil perhitungan final adalah berupa tabel koordinat (x,y) dan elevasi (z) dari titik poligon dan
titik situasi detail.
Plotting Posisi
Dalam pelaksanaan kegiatan kontrol posisi/koordinat suatu lokasi agar mencapai tingkat keakuratan
hasil secara maksimal, digunakan alat bantu pembacaan posisi yang sering disebut GPS (Global
Positioning System). Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta
informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca
kepada banyak orang secara simultan.
GPS, singkatan dari Global Positioning System (Sistem Pencari Posisi Global), adalah suatu jaringan
satelit yang secara terus menerus memancarkan sinyal radio dengan frekuensi yang sangat rendah.
Alat penerima GPS secara pasif menerima sinyal ini, dengan syarat bahwa pandangan ke langit tidak
boleh terhalang, sehingga biasanya alat ini hanya bekerja di ruang terbuka. Satelit GPS bekerja pada
referensi waktu yang sangat teliti dan memancarkan data yang menunjukkan lokasi dan waktu pada
21

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

saat itu. Operasi dari seluruh satelit GPS yang ada disinkronisasi sehingga memancarkan sinyal yang
sama. Alat penerima GPS akan bekerja jika ia menerima sinyal dari sedikitnya 4 buah satelit GPS,
sehingga posisinya dalam tiga dimensi bisa dihitung. Pada saat ini sedikitnya ada 24 satelit GPS yang
beroperasi setiap waktu dan dilengkapidengan beberapa cadangan. Satelit tersebut dioperasikan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengorbit selama 12 jam (dua orbit per hari) pada ketinggian
sekitar 11.500 mile dan bergerak dengan kecepatan 2000 mil per jam. Ada stasiun penerima di bumi
yang menghitung lintasan orbit setiap satelit dengan teliti.

Sistem Posisi Global / Global Positioning System (GPS)


1. Survey Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Pada dasarnya kegiatan ini adalah merupakan pengumpulan data sosial dan ekonomi dari masyarakat
yang diperoleh secara langsung maupun tak langsung dan selanjutnya dilakukan analisa terhadap data
yang telah
diperoleh.
Pengumpulan data secara tak langsung adalah dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh
dari berbagai lembaga/instansi pemerintah maupun dari sumber lainnya. Sedangkan untuk
memperoleh data primer adalah dengan cara menyebarkan kuisioner ataupun tanya jawab langsung
dengan masyarakat dengan materi pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
2.2.5. Tahap Analisis Dan Formulasi
Kajian Kondisi Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Dalam analisa dibuat penilaian secara kasar terhadap keadaan pemukiman, keadaan fasilitas sosial
ekonomi, keadaan kesehatan masyarakat, tingkat kesulitan mendapatkan air bersih, konsumsi pemakaian
air saat ini serta kemauan dan kemampuan masyarakat akan pelayanan air bersih.
Pemukiman
Setelah dapat digambarkan dalam peta (dari hasil survey) daerah mana yang pemukimannya
mengelompok dan daerah pelayanan air dengan sistem perpipaan, yaitu daerah pemukiman
mengelompok.
Daerah pemukiman yang jauh dari pusat (menyebar), dilayani dengan sistem non perpipaan.
Fasilitas Sosial Ekonomi
Jumlah fasilitas sosial ekonomi, merupakan jumlah sambungan langsung non rumah tangga.
Tingkat Kesehatan Masyarakat Dan Kemudahan/Kesulitan Cara Mendapatkan Air Bersih
Data erat kaitannya dengan penentuan daerah pelayanan air.
Setelah daerah rawan penyakit dan daerah rawan air (sulit air) dapat digambarkan pada peta
desa dari hasil survey, maka daerah tersebut termasuk ke dalam daerah pelayanan air
Apabila daerah tersebut merupakan daerah pemukiman yang mengelompok maka pelayanan air
dengan sistem perpipaan. Apabila merupakan daerah pemukiman yang menyebar (jauh dari
pusat desa), maka pelayanan air dengan sistem non-perpipaan.
Konsumsi Pemakaian Air

22

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Dengan mengkonsumsikan konversi ukuran volume 1 ember ke dalam ukuran liter dari data
kependudukan dan diketahui jumlah jiwa/kk, maka dapat ditentukan berapa liter/orang/hari rata-rata
pemakaian airnya
Hasil tersebut dibandingkan dengan kriteria, apakah termasuk kategori pemakaian air 30
liter/orang/hari atau 90 liter/orang/hari

Kemauan dan Kemampuan


Tingkat kemauan yang dinyatakan dalam persentase jumlah penduduk yang berkeinginan
mendapatkan atau pelayanan air bersih, merupakan persentase tingkat pelayanan penduduk
Tingkat kemampuan dinyatakan dalam persentase jumlah penduduk yang mempunyai penghasilan
atau pengeluaran rata-rata per KK
Prasarana Desa
Jenis jalan yang ada dicantumkan pada peta desa atau pelayanan untuk membantu menentukan
jalur pipa
Ada tidaknya prasarana listrik ikut menentukan perlu tidaknya pompa listrik atau pompa diesel.
Kesimpulan
Yang dapat ditentukan dari hasil analisa diatas adalah:
a. Sistem pelayanan air yang sesuai dengan rencana daerah pelayanan, misalnya : sistem
perpipaan atau sistem non perpipaan
b. tingkat pelayanan penduduk (% terhadap total penduduk)
c. konsumsi pemakaian air rata-rata penduduk (liter/orang/hari)
d. ratio SR/HU
Semua data tersebut dipakai untuk menentukan perkiraan kebutuhan air rata-rata
Penentuan Ratio/Perbandingan SR/HU
Hasil analisa yang diperlukan:
Bandingkanlah nilai % dari ketiga hasil analisa tersebut
Nilai % terkecil diambil, yaitu merupakan % pelayanan dengan sambungan rumah (SR).
Bila nilai tingkat kemauan (tingkat pelayanan penduduk) sama dengan % pelayanan SR
tersebut, maka pelayanan dengan HU berarti nihil (SR/HU=100/0%)
Nilai SR/HU yang dinyatakan dalam perbandingan % terhadap penduduk dirubah menjadi
% terhadap tingkat pelayanan penduduk
Bila nilai tingkat kemauan (tingkat pelayanan penduduk) lebih besar dari tingkat
kemampuan maka % pelayanan HU adalah kemauan dikurangi kemampuan.
Analisa dan Proyeksi Kebutuhan Air Minum
Analisis proyeksi kebutuhan air minum dilakukan untuk memberikan gambaran tentang perkiraan dalam
satuan waktu dan jumlah yang dibutuhkan dalam hal tersedianya prasarana air bersih. Metode yang
digunakan dalam perhitungan proyeksi kebutuhan air minum berdasarkan metode langsung. Pelanggan
dikategorikan menjadi pelanggan rumah tangga, kran umum dan non domestik. Pemakaian air tiap
kategori diproyeksikan dan dijumlah, kemudian yang hilang ditambahkan untuk mendapatkan jumlah air
keseluruhan yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan sebagaimana yang diproyeksikan.
Langkah dalam perhitungan kebutuhan air baku masa mendatang dapat ditunjukkan dalam Gambar di
bawah ini.

23

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Diagram Alir Penentuan Kebutuhan Air Baku


Metode proyeksi yang digunakan ada 2, yaitu metode aljabar/aritmetika, dan metode geometri. Dari
kedua metode tersebut kemudian dilakukan analisis regresi untuk menentukan metode mana yang
paling tepat digunakan.
Metode Aljabar / Aritmatika
Dengan mengunakan persamaan aljabar/aritmetika :
Pn = Po (1 + Ka.n)

dimana : Pn

: Hasil proyeksi jumlah penduduk tahun ke n


Po

: Data penduduk pada tahun akhir sebelum


proyeksi (tahun ke- 0).

Ka

: Rasio pertumbuhan penduduk, dihitung

24

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

dengan mempergunakan rumus :

(Pi - Pi-1)

i =1

Ka

______________________

N - 1

dimana :

= jumlah data

Pi

= jumlah penduduk pada data ke I

Pi-1

= jumlah penduduk pada data ke i-1

= jumlah tahun proyeksi

Metode Geometri
Proyeksi dengan mengguakan metode geometri dilakukan dengan menggunakan rumus :
Pn = Po (1 + R)n

dimana : Pn

: Hasil proyeksi jumlah penduduk tahun ke n


Po

: Data penduduk pada tahun akhir sebelum


proyeksi (tahun ke-0).

: Rasio pertumbuhan penduduk, dihitung


dengan mempergunakan rumus :
N

(Pi / Pi-1)

i =1

______________________

N-1

dimana :

= jumlah data

Pi

= Jumlah penduduk pada data ke I

Pi-1

= Jumlah penduduk pada data ke i - 1

= Jumlah tahun proyeksi

Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih

25

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Besarnya pemakaian air bersih oleh masyarakat pada suatu daerah tidaklah konstan, namun terjadi
fluktuasi pada jam-jam tertentu bergantung aktifitas keseharian masyarakatnya. Hal tersebut berlangsung
setiap hari dan membentuk suatu pola penggunaan air yang relatif sama.
Pada saat-saattertentu terjadi peningkatan aktifitas penggunaan air sehingga memerlukan pemenuhan
kebutuhan air bersih lebih banyak dari kondisi normal, sementara pada saat-saat tertentu juga tidak
terdapat aktifitas yang memerlukan air.
Adapun kriteria tingkat kebutuhan air pada masyarakat dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Kebutuhan air rata-rata, yaitu penjumlahan kebutuhan total (domestik dan non domestik)
ditambah dengan kehilangan air
2. Kebutuhan harian maksimum, yaitu kebutuhan air terbesar dari kebutuhan rata-rata harian
dalam satu minggu
3. Kebutuhan air pada jam puncak, yaitu pemakaian air tertinggi pada jam-jam tertentu selama
periode satu hari
Kebutuhan harian maksimum dan jam puncak sangat diperlukan dalam perhitungan besarnya kebutuhan
air bersih, dimana tiap-tiap kota berbeda tergantung pada pola konsumsi air masyarakatnya. Untuk itu,
besarnya
koefisien pada tiap parameter harus diperhitungkan dengan teliti untuk keperluan tersebut. Dalam
perencanaannya dapat menggunakan angka koefisien sebagai berikut (Anonim, 1999 : 7-2) :
Kebutuhan harian maksimum = 1,15 x kebutuhan air rata-rata
Kebutuhan jam puncak = 1,56 x kebutuhan air maksimum
Kriteria Perencanaan Sistem Air Baku

26

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Faktor Pengali (Load Factor) Kebutuhan Air Bersih Dalam Satu Hari

Secara garis besar penggunaan air dapat dikelompokkan menjadi:


1. Penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga, adalah jumlah air yang digunakan untuk makan,
minum, cuci dan lain-lain dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Bagian-bagian pelayanananya
terdiri dari:
Sambungan langsung
Berdasarkan standar internasional no. 1172 tahun 1957 konsumsi air menunjukkan nilai 135
liter/hari. Untuk Indonesia pada tahun 1974 ditetapkan sebesar 86,4 liter/hr.
Sedang pada tahun 1980 angka tersebut diharapkan di atas 100 liter/hari.
Sambungan tidak langsung atau keran umum.
Satu buah keran umum akan melayani 200 jiwa penduduk dengan
27

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

pemakaian air rata-rata 30 liter/orang/hari.


2. Penggunaan air untuk industri adalah banyaknya air yang dibutuhkan untuk industri. Jumlah air yang
dibutuhkan tergantung dari bentuk kegiatan dan jenis industrinya. Untuk daerah yang memiliki industri
tidak terlalu besar, air yang dibutuhkan oleh rumah tangga 20 25 %.
3. Penggunaan air untuk fasilitas sosial Kebutuhan air untuk fasilitas sosial umumnya dilihat dari jumlah
penduduk dan jenis fasilitasnya. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang biasa digunakan oleh Dirjen
Cipta Karya Deprtemen PU serta Direktorat Teknik Penyehatan, maka didapatkan angka rata-rata
kebutuhan air:
Kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan +15 liter/murid/hari.
Kebutuhan air untuk fasilitas perkantoran + 20 liter/pegawai/hari.
Kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan + 200 liter/orang/hari.
Kebutuhan air untuk fasilitas tempat ibadah + 5 m3/bangunan/hari.
Kebutuhan air untuk fasilitas perdagangan + 12 liter/murid/hari.
Analisis Pengembangan Jaringan Transmisi dan Distribusi
Jaringan Transmisi
Yang dimaksud dengan jaringan pipa transmisi adalah jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan
air baku dari bangunan penyadap air ke bangunan pengolahan air atau dari bangunan penyadap air
langsung ke reservoir (bila tidak menggunakan bangunan pengolahan). Pipa transmisi ini pada umumnya
hanya merupakan satu atau beberapa jalur pipa saja. Jaringan pipa transmisi ini harus mampu
mengalirkan air dengan debit aliran rata-rata pada hari maksimum.

A. Pemilihan Jalur Pipa (Pipeline Alignment)


Pemilihan jalur pipa air baku ditetapkan dengan pendekatan sebagai berikut :
Jalur transmisi melalui jarak paling dekat atau jarak terpendek
Menggunakan jalan akses yang telah ada untuk kemudahan pelaksanaan kontruksi dan kegiatan
pasca kontruksi
Jalur pipa harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan head pompa terlalu
tinggi akibat static head
Tinggi hidrolis pipa minimum di atas pipa, sehingga cukup menjamin operasi air valve
Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar sehingga tidak ada perbedaan kelas pipa
Untuk jalur pipa yang melalui rawa atau di bawah permukaan laut, perlu dibuat kontruksi khusus
Pada daerah-daerah dimana korosifitas tanah cukup tinggi, perlu dipasang sistem proteksi katodik
pipa
B. Perlengkapan Pada Jaringan Pipa Transmisi
Jenis pipa yang digunakan sebagai pipa transmisi adalah pipa DCIP dan HDPE dan sebagainya. Pipa
transmisi ini umumnya dilengkapi dengan :
28

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

1. Alat Pengukur Debit Air


Alat pengukur debit air biasanya dipasang pada bagian awal dari pipa transmisi dan digunakan untuk
mengukur debit/jumlah air baku yang dialirkan melalui pipa transmisi.
2. Alat Pengukur Tekanan Air
Alat pengukur tekanan air biasanya dipasang pada bagian awal dan bagian akhir dari pipa transmisi
serta pada tempat-tempat lain yang dianggap perlu sepanjang pipa transmisi.
Dengan adanya alat pengukur tekanan air ini maka bila tekanan-tekanan air pada jaringan pipa
transmisi terlalu rendah atau terlalu tinggi, diharapkan dapat segera diketahui.
3. Katup Pengatur Aliran Air
Katup ini digunakan untuk mengatur air serta untuk membuka/menutup aliran air pada jaringan pipa
transmisi. Dipergunakan pada pipa induk, terutama untuk diameter besar. Keuntungannya tahan
terhadap tekanan yang besar dan pada bukaan yang lebar hampir tidak ada head yang hilang.
Jarak antara gate valve maksimum 3.000 meter untuk pipa transmisi dan antara 500 meter sampai
1.000 meter untuk distribusi. Lokasi gate valve adalah pada titik awal, pipa outlet pompa,
persimpangan antara pipa eksisting pada pipa baru, persimpangan antara diameter berbeda, bagian
hilir dari perunitan, antara pipa primer dan sekunder, antara sistem loop dan unit dan bagian hulu dan
hilir dari bangunan penting (jembatan, siphon, penyebrangan jalan dan lain-lain).
Dimensi sesuai dengan dimensi pipa.
Pemasangan katup sepanjang jalur pipa transmisi dimaksudkan agar pengurasan dan perbaikan pipa
debit aliran dapat dilakukan bagian demi bagian dan lebih mudah.
4. Check Valve
Untuk pipa transmisi yang menggunakan pompa, biasanya digunakan katup pencegah aliran/tekanan
balik (check valve). Katup ini dipasang pada pipa outlet pompa dan tempat-tempat lain dimana
diharapkan tidak terjadi aliran balik. Dengan adanya katup ini diharapkan aliran/tekanan balik tersebut
tidak mengenai pompa.
5. Katup Udara
Udara di dalam pipa akan menghambat aliran di dalam pipa. Udara dapat masuk ke dalam pipa
melalui bak penampung air baku atau melalui perpipaan pompa yang kurang baik. Untuk membuang
udara di dalam pipa, dipasang katup udara pada tempat-tempat yang relatif tinggi dan jembatan pipa
dengan perletakan L (L adalah panjang bentang jembatan), dari arah aliran.
Jenis katup udara yang digunakan di Indonesia ada 2 (dua) macam, yakni:
- Katup udara tunggal
- Katup udara ganda
Adapun prinsip kerja dari katup udara adalah sebagai berikut :
Pada saat pipa diisi air, maka pelampung akan naik ke atas secara perlahan-lahan dan udara
dalam pipa akan keluar melalui lubang katup
Pada saat pipa penuh dengan air, maka lubang akan tertutup pelampung akibat adanya gaya
tekan ke atas dari pelampung
Pada saat air di dalam pipa tidak penuh atau kosong, maka pelampung akan turun sehingga
lubang udara pada katup udara akan terbuka dan udara masuk ke dalam jaringan perpipaan
melalui lubang udara tersebut.
Tetapi dalam keadaan tertentu kita juga perlu memasukkan udara, yaitu pada saat sebagian dari jalur
pipa kosong air, maka akan terjadi tekanan negatif yang dapat mengakibatkan aliran balik (back

29

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

siphonage). Dalam hal ini kita perlu memasukkan udara ke dalam pipa agar aliran balik tersebut
dapat dihindarkan.
6. Katup Penguras (wash out)
Berfungsi untuk mengeluarkan lumpur yang terendapkan dalam pipa dan juga untuk mengosongkan
pipa apabila ada perbaikan. Diameter wash out berkisar antara 1/4 sampai 1/2 dari diameter pipa.
Wash out ditempatkan pada :
Lokasi terendah dimana lumpur dapat berkumulasi
Ujung-ujung saluran yang mendatar dan menurun
Titik awal jembatan pipa
7. Sambungan Pipa
Sambungan, pipa berfungsi untuk menyambung pipa sejenis dan seukuran atau lain jenis dan
ukuran. Sambungan tersebut dapat berupa :
Socket
Fungsi socket adalah untuk menghubungkan pipa yang berbeda ukuran dan jenisnya.
Flens
Penyambungan dengan flens dilakukan untuk pipa yang kedudukannya diatas permukaan tanah
dengan diameter lebih besar dari 50 mm.
Water mur dan niple
Pipa yang disambung dengan water mur dapat dibuka kembali.
Water mur mempunyai ulir dalam, sedangkan niple berulir luar
C. Bangunan Penunjang
1. Booster Station
Berfungsi untuk menambah tekanan air dalam pipa dengan menggunakan pemompaan. Cara
penerapan penambahan tekanan dengan langsung dipasang pompa pada pipa atau menggunakan
reservoir penampungan. Ditempatkan pada tempat-tempat dimana air dalam pipa kurang dari
tekanan air minimum.
2. Jembatan Pipa
Pemasangan pipa dengan bentang lebih besar dari 6 (enam) meter menggunakan jembatan,
sedangkan untuk bentang dibawah 6 meter menggunakan crossing Merupakan bagian dari pipa
transmisi yang menyeberang sungai/saluran di atas permukaan tanah. Pipa yang digunakan
disarankan pipa baja atau DCIP. Sebelum bagian pipa masuk dilengkapi gate valve dan wash out.
Dilengkapi dengan air valve yang diletakkan pada jarak bentang dari titik masuk jembatan pipa.
3. Blok Penahan (Thrust Block)
Berguna untuk mencegah agar peralatan (fitting-fitting) tidak bergerak jika beban tekanan diberikan.
Blok penahan ini memindahkan beban dari fitting-fitting pada bidang tanah sekitamya. Block penahan
merupakan pondasi/bantalan dudukan perlengkapan pipa seperti bend, tee, katup/valve yang
berdiameter lebih besar dari 40 mm.
Dipasang pada tempat-tempat dimana perlengkapan pipa dipasang, yaitu pada belokan pipa,
persimpangan/percabangan pipa, sebelum dan sesudah jembatan pipa, syphon serta perletakan
valve/katup. Blok penahan dibuat dari pasangan batu atau beton bertulang.
4. Tandon
Tandon merupakan komponen dari sistem jaringan distribusi air bersih yang memiliki fungsi untuk
menampung dan menyimpan air untuk digunakan pada kondisi tertentu. Pengisian tampungan tandon
dilakukan apabila kebutuhan air bersih tidak mencapai puncak atau dibagi antara keduanya apabila
kapasitas debitnya mencukupi.
30

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Perencanaan suatu tandon perlu memperhatikan aspek kuantitas dan kontinuitas. Kapasitas
tampungan dari sebuah tandon nantinya harus mampu untuk melayani areal pelayanan dan mampu
beroperasi sesuai rencana pengembangan seiring dengan meningkatnya kebutuhan air bersih setiap
tahunnya (Anonim, 1999 : 6-26).
Adapun untuk menghitung volume yang diperlukan dalam sistem jaringan distribusi air bersih
didasarkan pada rumus berikut. (Anonim, 1995 : 5-25) :
V = 0,13.Q.T
dengan :
V
0,13
Q
T

= volume tandon yang diperlukan


= koefisien pengali
= kebutuhan harian maksimum (lt/det)
= waktu dalam 1 hari
= 86.400 det

5. Pompa
Tipe pompa sangat beraneka ragam, antara lain didasarkan pada posisi sumbu dan konstruksinya. Untuk
menciptakan suatu pompa yang khusus kadang-kadang diadakan penggabungan diantara berbagai tipe
pompa.
Pemilihan pompa secara garis besarnya didasarkan pada fungsi pompa, jenis cairan yang akan dipompa,
kapasitas dan tinggi tekanan total. Selain pemilihan pompa, juga harus diperhatikan kemungkinan
terjadinya kavitasi, kondisi lapangan dan harganya. Kavitasi adalah suatu gejala yang penting untuk
dipertimbangkan karena dapat mempercepat kerusakan pompa.
Jenis pompa memberikan gambaran mengenai bentuk dasar pompa dan dapat dibedakan dalam
beberapa jenis, yakni pompa jenis aliran semi aksial, aliran aksial dan volut, yang terutama didasarkan
pada tinggi tekanan.
Pompa jenis aliran semi aksial mempunyai kapasitas yang mudah berubah-ubah oleh adanya perubahan
tinggi tekanan dengan daya sumbu yang hampir konstan. Dibandingkan dengan pompa jenis aliran aksial,
maka jenis aliran semi aksial lebih efisien.
Jenis aliran semi aksial lebih mudah digunakan pada kondisi tinggi tekanan yang mudah berubah-ubah.
Pada pompa jenis aliran aksial daya sumbunya sangat berubah dan efisiensinya sangat menurun apabila
tinggi tekanan menyimpang dari tinggi tekanan rencana. Pemakaian pompa jenis ini paling efisien untuk
tinggi tekanan antara 3,5 4,0 m tetapi akan timbul suara apabila pompa ini bekerja pada tekanan yang
melampaui
139% dari tinggi tekanan rencana dan terjadilah peningkatan daya sumbu yang sangat menyolok.
Pompa transmisi air minum ke reservoir ditentukan berdasarkan debit hari maksimum. Perioda operasi
pompa antara 20-24 jam per hari.

31

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Jumlah dan Debit Pompa

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan pompa adalah :


1. Efisiensi pompa
Kapasitas dan total head pompa mampu beroperasi dengan efisiensi tinggi dan bekerja pada titik
optimum sistem.
2. Tipe pompa
a. Bila ada kekhawatiran terendam air, gunakan pompa tipe vertikal.
b. Bila total head kurang dari 6 m ukuran pompa (bore size), lebih dari 200 mm gunakan tipe mixed
flow atau axial flow.
c. Bila total head lebih dari 20 m, atau ukuran pompa lebih kecil dari 200 mm, digunakan tipe
centrifugal.
d. Bila head hisap lebih dari 6 m atau pompa tipe mixed-flow atau axial flow yang lubang pompanya
(bore size) lebih besar dari 1500 mm, gunakan pompa tipe vertikal.
3. Kombinasi pemasangan pompa
Kombinasi pemasangan pompa harus memenuhi syarat titik optimum kerja pompa yang terletak pada
titik potong antara kurva pompa dan kurva sistem. Penggunaan beberapa pompa kecil lebih
ekonomis dari pada satu pompa besar.
4. Pompa cadangan
Pompa cadangan diperlukan untuk mengatasi sulai air saat terjadi perawatan dan perbaikan pompa.
Pemasangan beberapa pompa sangat ekonomis, dimana pada saat jam puncak semua pompa
bekerja dan apabila salah satu pompa tidak dapat berfungsi, maka kekurangan suplai ke daerah
pelayanan tidak terlalu banyak.
5. Peningkatan stasiun pompa eksisting
Peningkatan stasiun pompa eksisting dapat ditingkatkan dengan penambahan jumlah pompa,
memperbesar ukuran impeller pompa atau mengganti pompa lama dengan pompa baru.

32

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Tipe Pompa Intake

Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pipa Transmisi


Pengoperasian dan pemeliharaan jaringan pipa dimaksudkan agar pengaliran air dari sumber ke unit
pengolahan atau ke reservoir dapat terjamin dengan baik dan berjalan lancar.
Beberapa pekerjaan yang perlu dilakukan dalam operasi dan pemeliharaan pipa transmisi adalah:
Melakukan patroli dan inspeksi jalur pipa secara berkala
Mencatat/membuat laporan hasil patroli (inspeksi jalur pipa termasuk kerusakan dan perbaikan) pada
jalur pipa transmisi
Setiap tiga bulan sekali memeriksa dan mencatat serta membuat grafik tekanan air pada jaringan
pipa transmisi
Setiap enam bulan sekali memeriksa, memperbaiki dan mencatat perlengkapan pipa transmisi,
seperti katup pengatur aliran air, katup udara, katup penguras dan sebagainya
Dalam pengoperasian dan pemeliharaan jaringan pipa transmisi ini perlu dilengkapi dengan peta dan
formulir mengenai keadaan/pemeriksaan perlengkapan jaringan pipa.
Jaringan Distribusi

33

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Yang dimaksud dengan jaringan pipa distribusi adalah jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan
air baku dari bangunan pengolahan air ke sambungan hidran umum (HU), sambungan rumah tangga (SR)
atau sambungan non domestik.
Pipa distribusi ini pada umumnya merupakan beberapa jalur pipa. Jaringan pipa distrubusi ini harus
mampu mengalirkan air dengan debit aliran rata-rata pada hari maksimum.
Penyusunan Model Sistem Jaringan Distribusi Rencana Pengembangan
Yang dimaksud adalah alternatif sistem penyediaan air bersih pedesaan, termasuk teknologi sistemnya,
berdasarkan alternatif unit-unit sistem seperti pada butir 1 sampai dengan 4 dan bentuk lokasi
pemukiman.
a. Alternatif sistem penyediaan air bersih dengan sistem perpipaan
- sistem perpipaan penangkap mata air gravitasi.
- sistem perpipaan penangkap mata air dengan pompa.
- sistem perpipaan sumur dalam (bor)+ pompa.
- sistem perpipaan saringan pasir lambat.
- sistem perpipaan sederhana sumur dangkal + pompa.
Sistem perpipaan dengan mata air gravitasi
Sumber
: Mata air gravitasi yaitu mata air yang terletak pada ketiggian lebih besar 30 meter
diatas daerah pelayanan.
Pengolahan : Chlorinasi, pada titik awal pengaliran dari bangunan penangkap mata air.
Transmisi
: Pengaliran gravitasi langsung ke daerah pelayanan distribusi.
Distribusi :
Pengaliran selama 24 jam.
Pelayanan dengan Sambungan Rumah dan Hidran Umum.
Setiap pemakaian SR diharuskan mempunyai bak penampungan air minimal 200 liter.
Sambungan Hidran Umum, Setiap Hidran Umum diharuskan mempunyai bak penampungan
air minimal 2000 liter.
Sistem perpipaan penangkap mata air dengan pompa
Sumber
: Mata air yang terletak pada ketinggian kurang dari 30 meter dari daerah
pelayanan.
Pengolahan : Chlorinasi, pada titik awal pengaliran dari bangunan penangkap mata air.
Transmisi
:
Dengan sistem pemompaan 12 jam/hari ke reservoir distribusi yang terletak pada ketinggian
lebih dari 30 meter diatas daerah pelayanan distribusi.
Pengaliran secara gravitasi ke ground reservoir distribusi
Setiap pemakaian SR diharuskan mempunyai bak penampungan air minimal 200 liter.
Setiap Hidran Umum diharuskan mempunyai bak penampungan air minimal 2000 liter.
Distribusi
:
Pengaliran secara gravitasi selama 24 jam/hari
Dengan sistem pemompaan selama 12 jam/hari.
Sistem perpipaan sumur dalam (bor)+ pompa
Sumber
: Air tanah (sumur dalam/sumur bor).
Pengolahan : Chlorinasi
Transmisi
: Pengaliran gravitasi langsung ke daerah pelayanan distribusi.
Distribusi :
Pengaliran secara gravitasi.
Pelayanan melalui sambungan rumah dan hidran umum.
Setiap pemakaian SR diharuskan mempunyai bak penampungan air minimal 200 liter.
Sambungan Hidran Umum, Setiap Hidran Umum diharuskan mempunyai bak penampungan
air minimal 2000 liter.
34

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Sistem perpipaan dengan sumber air permukaan


Sumber
: A ir permukaan (sungai/danau).
Pengolahan :
Saringan pasir lambat.
Pra sedimentasi dan Saringan Pasir Lambat.
Transmisi
: Diusahakan menggunakan sistem gravitasi ke daerah distribusi.
Distribusi :
Pengaliran secara gravitasi.
Pelayanan melalui sambungan rumah dan hidran umum.
Setiap pemakaian SR diharuskan mempunyai bak penampungan air minimal 200 liter.
Sambungan Hidran Umum, Setiap Hidran Umum diharuskan mempunyai bak penampungan
air minimal 2000 liter.
b. Alternatif sistem penyediaan air bersih dengan sistem non perpipaan
sumur gali
sumur gali dengan pompa tangan
sumur pompa tangan dan sumur pantek (SPT.DKL)
sumur dalam dengan pompa tangan (SPT.DLM)
perlindungan mata air (PMA)
saringan rumah tangga dan saringan pasir sederhana
penampungan air hujan (PAH)
Pengembangan alternatif sistem dari segi teknologinya ditentukan melalui pemilihan teknologi sistem
sehingga didapatkan beberapa alternatif sistem yang mungkin dapat diterapkan.
Penyusunan Laporan Pertengahan
Semua kegiatan yang menyangkut kegiatan survey dan identifikasi akan disusun dalam bentuk laporan
pertengahan. Secara umum, laporan ini berisikan :
Hasil survey lapangan dan pengumpulan data primer dan sekunder.
Hasil evaluasi komponen eksisting.
Alternatif sistem penyediaan air bersih
2.2.6. Tahap Perencanaan Detail
Pada suatu sistem penyediaan air bersih, selalu ada bagian-bagian dimana air mengalir di dalam pipa.
Perencanaan Air Minum merupakan suatu usaha untuk memproduksi dan mendistribusikan air dari
sumber ke pemakai air. Untuk mendistribusikan air tersebut diperlukan suatu analisa, yaitu analisa
dimensi komponen baru yang berhubungan dengan perhitungan aliran air di dalam pipa. Analisa hidrolika
di dalam jaringan pipa dilakukan untuk menghitung tekanan dan kecepatan aliran air. Tekanan aliran air
didalam pipa dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

dimana:
Q = tekanan aliran air (m3/dt)
A = luas penampang pipa (m2 )
d = diameter pipa (m)
V = kecepatan aliran di dalam pipa (m/dt)
C = koefiesien Chezy
R = jari-jari hidrolis (m)

35

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

P = keliling basah (m)


S = slope kemiringan pipa
D = diameter pipa (m)
Dalam sistem distribusi air bersih, kecepatan air yang mengalir dalam pipa biasanya berkisar 0,8 - 10
m/dt. Sedang tekanan air dalam pipa berkisar antara 10 - 40 m tinggi air
Analisa hidrolika aliran air di dalam pipa terdiri dari:
Prinsip kontinuitas
Kekelan energi
Kehilangan energi pada aliran air di dalam pipa
a. Prinsip kontinuitas di dalam pipa
Prinsip kontinuitas adalah jumlah air yang masuk dalam suatu sistem perpipaan sama dengan jumlah air
yang keluar dari sistem perpipaan. Persamaan umum yang digunakan dalam perhitungan prinsip
kontinuitas adalah sebagai berikut :
Pipa Tunggal Diameter Tetap

Jumlah aliran air yang masuk melalui 1-1 (Q1) harus sama dengan jumlah aliran air yang melalui 2-2 (Q2 ).

Atau :

Dimana :
Sehingga :

Pipa Tunggal Berubah Diameter Antara Potongan 1-1 dan 2-2

Jumlah aliran air yang masuk melalui 1-1 (Q1 ) harus sama dengan jumlah aliran air yang melalui 2-2 (Q2 ).

Atau :

Dimana :
Sehingga :

36

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Pipa Bercabang Dua

Jumlah aliran air yang masuk melalui 1-1 (Q1) harus sama dengan jumlah aliran air yang melalui 2-2 (Q2 ) dan
3-3 (Q3).

Atau :

b. Persamaan Energi Aliran Air Dalam Pipa


Dengan menghitung (energi) tekanan air pada suatu aliran air di dalam pipa kita dapat mengetahui
energi tekanan air pada titik tersebut. Seperti kita ketahui, air yang mengalir dalam pipa mempunyai 3
(tiga) bentuk energi, yaitu :
Energi Tekanan (hp)
Dimana :
hp
= energi tekanan (m)
P
= tekanan (N/m2)
W
= berat jenis air (N/m3)
Energi Ketinggian (h)
dimana h adalah ketinggian (m)
Energi Kecepatan (hv)

Dimana :
hv
= energi kecepatan (m)
V
= kecepatan aliran (m/dt)
g
= percepatan gravitasi (m/dt2)
= 10 m/dt2
Pada dasarnya suatu energi tidak dapat hilang, tapi hanya dapat berubah bentuk menjadi energi
yang lain. Hukum kekekalan energi dari Bernoulli menyebutkan bahwa jika tidak ada energi yang
lolos atau diterima antara dua titik di dalam suatu sistem tertutup, maka energi totalnya tetap
konstan. Ilustrasi mengenai garis energi antara dua titik pada saluran tertutup dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini.

37

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Persamaan Energi Aliran Air Dalam Pipa


Persamaan kekekalan energi dari teori Bernoulli adalah sebagai berikut :
Dimana :
V1
= kecepatan aliran pada titik 1 (m/dt)
V2
= kecepatan aliran pada titik 2 (m/dt)
P1
= tekanan pada titik 1 (N/m2 )
P2
= tekanan pada titik 2 (N/m2 )
h1
= tinggi energi dari datum pada titik 1 (m)
h2
= tinggi energi dari datum pada titik 2 (m)
g
= percepatan gravitasi (m/dt2)
= 10 m/dt2
W
= berat jenis air (N/m3)
hf
= kehilangan energi (m)
c. Kehilangan Energi
1. Kehilangan Energi Akibat Gesekan
Akibat gesekan antara air dengan dinding pipa bagian dalam, maka sebagian dari energi air tersebut
berubah menjadi energi panas, dimana panas ini akan keluar dan diserap udara luar. Oleh karena itu
perubahan energi panas ini sering disebut dengan kehilangan energi. Persamaan yang sering
digunakan untuk menghitung kehilangan energi adalah:
Persamaan Darcy

dimana :
hf
f
L
V
D
g

= kehilangan energi (m)


= koefisien gesekan (Darcy)
= panjang pipa (m)
= kecepatan aliran air (m/dt)
= diameter pipa (m)
= percepatan gravitasi (m/dt2)
= 10 m/dt2

Koefisien gesekan dari persamaan Darcy ini adalah ukuran dari kekasaran pipa. Koefisien gesekan
ini tergantung dari kekasaran pipa yang digunakan dan temperatur air. Dengan bertambah kasar
pipa, makin besar pula nilai koefisien gesekan pipa dan berarti makin besar pula kehilangan tekanan

38

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

yang terjadi. Sedangkan makin tinggi temperatur air maka makin kecil nilai koefisien gesekan pipa
dan berarti makin kecil pula kehilangan tekanan yang terjadi.
Persamaan Hazen Williams

dimana :
hf
= kehilangan energi (m)
C
= koefisien gesekan (Hazen Williams)
L
= panjang pipa (m)
V
= kecepatan aliran air (m/dt)
D
= diameter pipa (m)
Koefisien gesekan Hazen Williams ini antara lain tergantung dari:
- jenis pipa (kekasaran pipa)
- diameter pipa
- umur pipa
Koefisien Gesekan Hazen Williams (C)

2. Kehilangan Energi Di Pemasukan


Kehilangan energi di pemasukan dapat dihitung dengan persamaan:

dimana :
hL
KL
V
g

= kehilangan energi (m)


= koefisien kehilangan energi
= kecepatan aliran air (m/dt)
= percepatan gravitasi (m/dt2)
= 10 m/dt2

3. Kehilangan Energi Di Aksesoris Pipa


Kehilangan Energi Di Tikungan Horisontal
Kehilangan energi di tikungan horisontal dapat dihitung dengan persamaan :

dimana :
fb1
= koefisien kehilangan energi 900
fb2
= faktor koreksi

39

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Q
D
g

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

= sudut antara pipa ( 0 )


= debit aliran (m3/dt)
= diameter pipa (m)
= percepatan gravitasi (m/dt2)
= 10 m/dt2

Kehilangan Energi Di Tikungan Vertikal


Kehilangan energi di tikungan vertikal dapat dihitung dengan persamaan :

dimana :
fb1
fb2

Q
D
g

= koefisien kehilangan energi 900


= faktor koreksi
= sudut antara pipa ( 0 )
= debit aliran (m3/dt)
= diameter pipa (m)
= percepatan gravitasi (m/dt2)
= 10 m/dt2

Kehilangan Energi Di Kran


Kehilangan energi di kran dapat dihitung dengan persamaan :

dimana :
fiv
f

Q
A
D
g

= koefisien kehilangan energi kran = t/D


= ketebalan minimum
= sudut antara pipa ( 0 )
= debit aliran (m3/dt)
= luas penampang pipa (m2)
= diameter pipa (m)
= percepatan gravitasi (m/dt2)
= 10 m/dt2

d. Mekanisme Pengaliran Dalam Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih Pipa Dengan Bantuan Pompa
Pemakaian pompa dimaksudkan untuk lebih memperbesar tekanan pada suatu titik agar dapat melayani
area tertentu yang cukup luas. Jika pompa digunakan ntuk menaikkan air dari suatu tandon A ke tandon
B, maka akan dibutuhkan suatu daya pompa untuk mengalirkannya seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut :

Skema Jaringan Distribusi Air Bersih Dengan Bantuan Pompa


(Sumber : Hariwibowo, 2001 : 20)

40

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Dengan melihat gambar di atas, maka tinggi garis gradien hidraulik atau tekanan di titik B (Hariwibowo,
2001 : 20) adalah :

dengan :
HB
ZA
ZB
HP
HL

= tekanan di titik B
= tinggi elevasi titik A (m)
= tinggi elevasi titik B (m)
= tinggi tekan pompa (m)
= kehilangan tinggi tekan (m)

Sistem Perpipaan
Sistem pemipaan dalam jaringan distribusi air bersih dapat dibagi menjadi dua yaitu hubungan seri dan
hubungan paralel. Penggunaan dua sistem pemipaan ini bergantung pada kondisi lapangan dan melihat
tingkat kebutuhan airnya.
a. Pipa Hubungan Seri
Apabila suatu saluran pipa terdiri dari beberapa pipa berdiameter sama atau berbeda dalam kondisi
tersambung, maka pipa-pipa tersebut terpasang dalam hubungan seri. Pada pipa hubungan seri,
debit aliran di semua titik adalah sama sedangkan kehilangan tekanan di semua titik berbeda. Hal
tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah :

Pipa Dalam Hubungan Seri Sumber : Rizka Aryza, 2001 : 19


Debit pada setiap pipa dengan kondisi ini dapat dituliskan sebagai berikut (Triatmodjo, 1993 : 61) :
dengan :
Q1 = Q2 = Q3 = debit pada tiap pipa (m3 /det)
Sedangkan kehilangan tinggi tekan pada kondisi ini dapat dituliskan sebagai berikut (Triatmodjo, 1993
: 65)

:
dengan :
hftot
= total kehilangan tekanan pada pipa terpasang seri (m)
hf1 = hf2 = hf3 = kehilangan tekanan pada tiap pipa (m)
Sehingga persamaan Bernoulli menjadi (Triatmodjo, 1993 : 61) :

41

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

b. Pipa Hubungan Paralel


Apabila dua pipa atau lebih yang letaknya sejajar dan pada ujung - ujungnya dihubungkan oleh satu
titik simpul (junction), maka pipa-pipa tersebut terpasang dalam hubungan paralel. Pada pipa
hubungan paralel, debit total merupakan penjumlahan debit aliran di tiap pipa, sedangkan kehilangan
tekanan pada tiap pipa sama. Kehilangan tinggi tekan pada kondisi ini dapat dituliskan sebagai
berikut (Triatmodjo, 1993 : 61) :
dengan :
hf1 = hf2 = hf3 = kehilangan tekanan pada tiap pipa (m)
Sedangkan debit pada pipa dengan kondisi ini dapat dituliskan sebagai berikut (Triatmodjo, 1993 : 61)
:

dengan :
Qtot
= total debit pada pipa terpasang paralel (m3 /det)
Q1 = Q2 = Q3 = debit pada tiap pipa (m3 /det)

Pipa Dalam Hubungan Paralel Sumber : Rizka Aryza, 2001 : 20


e. Pekerjaan Analisis Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih Dengan Software Komputer
Perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih merupakan suatu perencanaan yang rumit. Penyebab
utama rumitnya perencanaan itu dikarenakan banyaknya jumlah proses trial and error yang harus
dilakukan pada seluruh komponen yang ada pada sistem jaringan distribusi air bersih jaringan tersebut.
Akan tetapi kerumitan dalam perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih dapat diatasi dengan
bantuan program komputer untuk perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih sehingga proses trial
and error dapat dilakukan dalam waktu singkat dengan tingkat kesalahan yang relatif kecil karena
programlah yang akan menganalisisnya.
Beberapa program komputer di bidang rekayasa dan perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih
diantaranya adalah program Loops, Wadiso, Kypipe, Epanet dan WaterCAD. Dalam kajian ini digunakan
program WaterCAD karena program ini tergolong baru dan belum banyak diketahui dalam fungsinya
untuk menganalisis sistem jaringan distribusi air bersih. Berikut ini akan dipaparkan mengenai langkahlangkah penggunaan program WaterCAD.
1. Deskripsi Program Water Distribution Modelling (WaterCAD)
Program WaterCAD merupakan produksi dari Haestad tahun 2001 dengan jumlah pipa yang mampu
dianalisis yaitu 250 buah pipa sesuai pemesanan spesifikasi program WaterCAD pada Haestad.
Program ini dapat bekerja pada sistem Windows 95, 98 dan 2000 serta Windows NT 4.0. Program
ini memiliki tampilan interfacenya yang memudahkan pengguna untuk menyelesaikan lingkup
perencanaan dan pengoptimalisasian sistem jaringan distribusi air bersih, seperti (Haestad, 2001) :
menganalisis sistem jaringan distribusi air pada satu kondisi waktu (kondisi permanen)
menganalisis tahapan-tahapan atau periodisasi simulasi pada sistem jaringan terhadap adanya
kebutuhan air yang berfluktuatif menurut waktu (kondisi tidak permanen)
42

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

menganalisis skenario perbandingan atau alternatif jaringan pada kondisi yang berlainan pada
satu file kerja
menganalisis kondisi jaringan pada saat kondisi ekstrim untuk keperluan pemadam kebakaran
atau hydrant (fire flow analysis)
menganalisis kualitas air pada sistem jaringan distribusi air bersih
menghitung konstruksi biaya dari sistem jaringan distribusi air bersih yang dibuat
Adapun kelebihan program WaterCAD dibandingkan dengan program lain adalah (Haestad, 2001) :
mendukung GIS database connection pada program ArcView, ArcInfo, ArcCAD, MapInfo dan
AutoCAD yang memudahkan untuk penggabungan model hidraulik WaterCAD (shared) dengan
database utama pada program tersebut
mendukung program Microsoft Office, Microsoft Excel dan Microsoft Access untuk sharing data
pada file WaterCAD
mendukung program Epanet dan KYpipe sehingga dapat mengubah file jaringan pipa program
tersebut ke dalam bentuk file WaterCAD (.wcd)
2. Tahapan-Tahapan Dalam Penggunaan Program WaterCAD
A. Welcome Dialog
Pada setiap pembukaan awal program WaterCAD, akan diperlihatkan sebuah dialog box yang
disebut welcome dialog. Kotak tersebut memuat tutorials, create new project, open existing
project serta exit WaterCAD seperti terlihat pada gambar di bawah. Melalui welcome dialog ini
pengguna dapat langsung mengakses ke bagian lain untuk menjalankan program ini.

Tampilan Welcome Dialog Pada WaterCAD Sumber : Haestad, 2001


Tutorials, digunakan untuk mempelajari program dengan melihat contoh jaringan yang telah
disediakan. WaterCAD akan menuntun kita memahami cara menggunakan program ini. Untuk
membuka tutorial dilakukan dengan mendouble klik kotak tutorial. Dan create new project
digunakan untuk membuat lembar kerja baru. Sedangkan open existing project digunakan untuk
membuka kembali pekerjaan atau data yang telah disimpan sebelumnya. Untuk membuka menu
ini pun digunakan cara yang sama seperti pada tutorials. Exit WaterCAD digunakan apabila ingin
mengakhiri program ini melalui dialog box.
B. Pembuatan Lembar Kerja
Pembuatan lembar kerja baru atau create new project pada program WaterCAD ini dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu melalui welcome dialog box atau melalui pilihan new pada menu
utama File. Sebelum proses penggambaran atau pengubahan jaringan dilakukan, terlebih dahulu
akan ditemui tampilan project setup wizard. Project setup wizard ini terdiri dari empat tahapan
yaitu penamaan file, pemilihan rumus, penentuan besaran dari skala dan dimensi dalam
penggambaran serta penentuan prototipe dari komponen-komponen dalam sistem jaringan.

43

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Penamaan File Kerja Pada WaterCAD Sumber : Haestad, 2001


Setelah penamaan file maka tampilan berikutnya adalah pemilihan formula dari Darcy-Weisbach,
Hazen-Williams dan Manning seperti pada gambar di bawah. Rumus yang dipilih itulah yang
nantinya digunakan sebagai dasar dalam perhitungan WaterCAD.

Pemilihan Rumus Pada WaterCAD Sumber : Haestad, 2001


Proses selanjutnya adalah pemilihan metode penggambaran jaringan yang dapat dibuat skalatis
atau skematis sesuai kebutuhan pengguna. Penentuan skala dimensi dalam penggambaran
skalatis jaringan pipa ditentukan oleh pengguna sesuai kebutuhan perencanaan dan keinginan
dari pengguna.
Bagian terakhir dari project setup wizard adalah pengisian data-data teknis dan pemodelan
komponen-komponen sistem jaringan distribusi air bersih yang akan dipakai dalam
penggambaran yang memudahkan untuk pengecekan.
Komponen tersebut terdiri dari 6 macam yaitu pipa, titik simpul, tandon, katup, tandon dan
pompa.

44

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Pemilihan Metode Penggambaran Pada WaterCAD Sumber : Haestad, 2001

Penentuan Prototipe Dari Komponen-Komponen Sistem Jaringan


PadaWaterCAD, Sumber : Haestad, 2001

C. Pemodelan Komponen-Komponen Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih


Dalam WaterCAD, komponen-komponen sistem jaringan distribusi air bersih seperti titik simpul,
pipa, tandon, mata air dan pompa tersebut dimodelkan sedemikian rupa sehingga mendekati
kinerja komponen tersebut di lapangan. Untuk keperluan pemodelan, WaterCAD telah
memberikan penamaan setiap komponen tersebut secara otomatis yang dapat diganti sesuai
dengan keperluan agar memudahkan dalam pengerjakan, pengamatan, penggantian ataupun
pencarian suatu komponen tertentu.
Agar dapat memodelkan setiap komponen sistem jaringan distribusi air bersih dengan benar,
perancang harus mengetahui cara memodelkan komponen tersebut dalam WaterCAD. Adapun
jenis-jenis pemodelan komponen sistem jaringan distribusi air bersih dalam WaterCAD adalah :
1. Pemodelan titik-titik simpul (junction)
Titik simpul merupakan suatu simbol yang mewakili atau komponen yang bersinggungan
langsung dengan konsumen dalam hal pemberian air bersih. Ada dua tipe aliran pada titik
simpul ini, yaitu berupa kebutuhan air (demand) dan berupa aliran masuk (inflow). Jenis
aliran yang berupa kebutuhan air bersih digunakan bila pada simpul tersebut ada
pengambilan air, sedangkan aliran masuk digunakan bila pada titik simpul tersebut ada
tambahan debit yang masuk. Data yang dibutuhkan sebagai masukan bagi titik simpul antara
lain elevasi titik simpul dan data kebutuhan air bersih pada titik simpul tersebut.

45

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

2. Pemodelan kebutuhan air bersih


Kebutuhan air bersih pada tiap-tiap titik simpul dapat berbeda-beda yang bergantung dari
luas cakupan layanan dan jumlah konsumen pada titik simpul tersebut. Kebutuhan air
menurut WaterCAD dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan tetap (fixed demand) dan kebutuhan
berubah (variable demand). kebutuhan tetap adalah kebutuhan air rerata tiap harinya
sedangkan kebutuhan berubah atau berfluktuatif adalah kebutuhan air yang berubah setiap
jamnya sesuai dengan pemakaian air.
Data fixed demand atau yang disebut pula baseline flow kurang akurat bila digunakan untuk
perancangan kebutuhan air bersih. Umumnya data ini hanya digunakan untuk mengetahui
besar kebutuhan tiap jam atau harian secara rata-rata. Data variable demand inilah yang
digunakan untuk mendekati kondisi nyata di lapangan. Situasi pada saat kebutuhan air
seperti ini disebut dengan Extended Period Simulation (EPS).
Saat kebutuhan air diatur pada baseline flow, kondisi aliran di dalam pipa berupa aliran tetap
(steady flow). Maka secara otomatis WaterCAD akan mengatur skenario menjadi Steady
State Simulation. Sedangkan bila tersedia data kebutuhan air yang berfluktuatif (variable
demand) maka
skenario WaterCAD dapat diatur menjadi Extended Period Simulation (EPS) dan aliran yang
terjadi adalah aliran berubah beraturan menurut waktu.
3. Pemodelan Pipa
Pipa adalah suatu komponen yang menghubungkan katup (valve), titik simpul, pompa dan
tandon. Untuk memodelkan pipa, memerlukan beberapa data teknis seperti jenis bahan,
diameter dan panjang pipa, kekasaran (roughness) dan status pipa (buka-tutup). Jenis bahan
pipa oleh WaterCAD telah disediakan sehingga dapat dipilih secara langsung sesuai dengan
jenis bahan pipa yang digunakan di lapangan. Sedangkan diameter dan panjang pipa dapat
dirancang sesuai dengan kondisi di lapangan melalui prototypes tools. Apabila diatur secara
skalatis, maka ukuran panjang pipa secara otomatis berubah sesuai dengan perbandingan
skala ukuran yang dipakai. Sedangkan dalam pengaturan skematis, panjang pipa dapat
diatur tanpa memperhatikan panjang pipa di layar komputer.
4. Pemodelan katup (valve)
Katup atau valve digunakan untuk memenuhi suatu kondisi tertentu di lapangan agar aliran
dalam jaringan pipa berfungsi dengan baik. Misalnya kondisi aliran yang terlalu kecil akibat
beda tekanan yang terlalu besar atau karena adanya perbaikan jalan maka pipa pada daerah
tersebut ditutup menggunakan katup. WaterCAD memberikan beberapa model jenis katup
(Haestads, 2001 : 277) yakni :
Flow Control Valve (FCV)
Digunakan untuk membatasi aliran pada nilai tertentu yang melalui katup dari hulu ke
hilir. Hal ini dimaksudkan untuk membatasi permintaaan maksimum pada suatu titik agar
tidak mempengaruhi kinerja dan kapasitas sistem.
Pressure Reducer Valve (PRV)
Digunakan untuk menanggulangi tekanan yang terlalu besar di hilir katup dari nilai yang
ditetapkan agar tidak merusak sistem. Jika tekanan naik hingga melebihi nilai batas,
maka PRV akan menutup dan akan terbuka penuh bila tekanan di hulu lebih rendah dari
nilai yang telah ditetapkan pada katup tersebut.
Pressure Sustaining Valve (PSV)
Digunakan untuk menanggulangi penurunan secara drastis pada tekanan di hulu dari
nilai yang telah ditetapkan. Jika tekanan di hulu lebih rendah dari batas minimumnya,
maka katup akan menutup

46

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Pressure Breaker Valve (PBV)


Digunakan untuk memberikan tekanan tambahan pada tekanan yang menurun di katup.
Di samping itu, katup jenis ini juga dapat memberikan tambahan tekanan pada aliran
yang berbalik arah (karena tekanan di hilir lebih tinggi dari tekanan di hulu) sehingga
tekanan di hilir lebih rendah dari tekanan di hulu
Throttle Control Valve (TCV)
Katup jenis ini digunakan untuk mengontrol minor losses yang berubah setiap waktu
Untuk pemodelan katup diperlukan beberapa data yaitu elevasi katup, dan karakteristik katup
seperti jenis, diameter dan status katup.
5. Pemodelan pompa (pump)
Pemodelan pompa pada WaterCAD membutuhkan data masukan seperti model dan
kekuatan pompa, data tinggi head dan debit pompa serta elevasi pompa. WaterCAD
memberikan enam model pompa (Haestad,2001 : 276) yakni Constant Power, Design Point
(One Point), Standard
(Three Point), Standard Extended, Custom Extended dan Multiple Point.
Pompa dapat dipasang secara paralel dan secara seri. Pada pemasangan secara paralel,
pompa dipasang sejajar pada dua pipa yang ujung-ujungnya disatukan. Debit yang dihasilkan
pada pompa paralel menjadi dua kali lipat, namun tinggi tekannya sama dengan satu unit
pompa saja. Sedangkan pada pemasangan seri, pompa yang satu diletakkan di hilir pompa
yang lain. Pada pemasangan seperti ini, debit yang dihasilkan sama dengan satu unit pompa
saja, namun tinggi tekannya menjadi dua kali lipat.

Kurva Sistem Operasi Pompa (Sumber : Haestad, 2001 : 275)

Kurva Operasional Pompa Pada Pemasangan Seri Dan Paralel ( Sumber : Haestad, 2001 :
257)
6. Pemodelan tandon (watertank)
Untuk pemodelan tandon diperlukan beberapa data yaitu ukuran bentuk dan elevasi tandon.
Pada kondisi steady state simulation, permukaan air dalam tandon akan menjadi konstan
(constant water surface elevation) dan pada kondisi Extended Period Simulation permukaan
air di dalam tandon menjadi berubah-ubah sesuai kebutuhan. WaterCAD memberikan pilihan
untuk menentukan ketinggian atau kedalaman suatu tandon yaitu dengan memasukkan data
elevasinya atau menentukan ketinggiannya (level). Data elevasi yang dibutuhkan oleh tandon
meliputi tiga macam yaitu elevasi maksimum, elevasi minimum dan elevasi awal kerja (initial
elevation) dimana elevasi awal kerja harus berada pada kisaran elevasi minimum dan elevasi
maksimum.
47

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

7. Pemodelan mata air (reservoir)


Pada program WaterCAD, reservoir digunakan sebagai model dari suatu sumber air seperti
danau dan sungai. Di sini reservoir dimodelkan sebagai sumber air yang tidak bisa habis atau
elevasi air selalu berada pada elevasi konstan pada saat berapapun kebutuhan airnya. Data
yang dibutuhkan
untuk memodelkan sebuah mata air adalah kapasitas debit dan elevasi mata air tersebut.
D. Proses Penggambaran Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih
Setelah pengisian project setup wizard dan pemodelan komponen telah selesai dilakukan, maka
proses pembuatan jaringan pipa dapat dimulai. Pada sisi samping dan atas lembar kerja terdapat
berbagai tools untuk menggambarkan jaringan pipa beserta komponennya.
Proses penggambaran cukup sederhana dan mudah, dengan memilih model atau komponen
yang akan digambar kemudian diletakkan pada lembar kerja. Yang perlu dipastikan yaitu antar
komponen-komponen pada seluruh jaringan harus benar-benar tersambung agar tidak
menyebabkan kesalahan dalam perhitungan dan analisis nantinya.

Proses Penggambaran Suatu Jaringan Dengan WaterCAD Sumber : Haestad, 2001


E. Perhitungan Dan Analisis Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih
Setelah jaringan tergambar dan semua komponen tertata sesuai dengan yang diinginkan, maka
untuk menganalisis sistem jaringan tersebut dilakukanlah running (GO). Ada dua pilihan analisis
yang dapat dilakukan yaitu steady state dengan fasilitas fire flow analysis dan extended period
dengan fasilitas water quality analysis. Untuk memberi nilai hasil analisis yang dilakukan, ada tiga
buah tanda hasil analisis yaitu warna hijau, kuning dan merah.
Warna hijau berarti bahwa sistem jaringan distribusi air bersih benar-benar baik tanpa ada
masalah. Warna kuning berarti sistem jaringan dapat bekerja, namun ada beberapa bagian
komponen yang tidak bekerja normal. Sedangkan warna merah berarti sistem tersebut tidak
dapat bekerja seperti yang
diharapkan karena ada kesalahan dalam perencanaan maupun pada penggambaran.
Pada setiap tanda warna kuning dan merah, selalu ada catatan-catatan dari hasil analisis.
Catatan-catatan tersebut dapat dilihat pada bagian report yang akan selalu diberikan setelah
proses analisis selesai dilakukan. Sedangkan hasil analisis pada setiap komponen sistem
jaringan dapat ditampilkan dengan meng-klik komponen sistem jaringan tersebut, apabila
diinginkan tampilan secara keseluruhan dari komponen tersebut maka dapat meng-klik tabular
report dan memilih report komponen yang akan akan ditampilkan.

48

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Tampilan Proses Running Sistem Jaringan Dengan WaterCAD Sumber : Haestad, 2001
F. Pembuatan Alternatif-Alternatif (Scenario)
Dalam sebuah perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih harus memperhatikan segi
efisiensi sistem tersebut agar mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat secara optimal.
Pemecahan masalah tersebut adalah metode coba dengan menambah ataupun mengganti
beberapa komponen
jaringan pipa untuk optimalisasi perencanaan. Pada WaterCAD alternatif-alternatif (scenario)
tersebut dapat dirancang pada satu model dengan mudah berdasarkan pada sistem jaringan
yang sudah ada, kemudian diperbandingkan secara bersamaan (Scenario Comparison) sehingga
dapat dipilih alternatif yang terbaik.

Pembuatan Skenario Sistem Jaringan Dengan WaterCAD Sumber : Haestad, 2001


ANALISA BIAYA
Perhitungan biaya proyek meliputi :
1. Pembuatan rincian volume pekerjaan
Hal yang perlu diperhatikan :
a. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) disesuaikan dengan spesifikasi yang
dipakai.
b. Perhitungan kuantitas pekerjaan dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitungan mencakup
lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item).
c. Perhitungan harga satuan untuk setiap pay item.
49

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Volume pekerjaan disiapkan dari perhitungan desain, gambar-gambar dan spesifikasi, dalam sebuah
format dan pada sebuah tingkatan rinci. Hal ini ditinjau seteliti mungkin dari jumlah atau volume dari
pekerjaan yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan.
2. Pembuatan rincian biaya proyek
a. Konsultan akan mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan yang akan digunakan, di lokasi
pekerjaan.
b. Konsultan akan menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua mata
pembayaran yang mengacu pada ketentuan yang berlaku
c. Konsultan akan menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan konstruksi
Perkiraan biaya yang didapat dari analisis ini dibandingkan dengan proyek-proyek sebelumnya atau
pekerjaan-pekerjaan sejenis di daerah itu, bila terjadi perbedaan maka akan dicari sebabnya dan
diadakan penelitian kembali sehingga didapatkan harga yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Setelah itu dilakukan pembuatan jadual konstruksi yang meliputi rencana tahapan dan prioritas
pembangunan yang disesuaikan dengan penanganan banjir.
3. Pembuatan metoda, jadual serta spesifikasi pelaksanaan pekerjaan
4. Perhitungan rincian volume pekerjaan
5. Perhitungan rencana anggaran proyek
Hasilnya kemudian didiskusikan dengan Direksi untuk mendapatkan persetujuannya
2.2.7. Tahap Pelaporan
Tahap Pelaporan dilakukan untuk mencapai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh pihak
Konsultan secara tertulis. Tahap Pelaporan ini meliputi:
1. Laporan Pendahuluan (Interception Report)
Laporan pendahuluan ini berisi latar belakang kegiatan, maksud, tujuan, sasaran kegiatan, lingkup
kegiatan, deskripsi wilayah perencanaan (letak geografis, penduduk dan wilayah administrasi,
topografi, klimatologi, metodologi pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja, organisasi dan tenaga ahli,
pelaporan, jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil. Laporan Pendahuluan ini
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
2. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan interim berisikan tentang hasil pelaksanaan pekerjaan berupa pengumpulan, pengolahan
data sekunder, survei dan analisa. Laporan Antara ini diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
3. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
Konsep Laporan Akhir berisikan tentang konsep perencanaan secara keseluruhan, perhitungan
desain, pra desain dan draft gambar rencana. Konsep Laporan Akhir ini diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku.
4. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan akhir berisikan hasil akhir perencanaan secara keseluruhan yang telah dilakukan refisi
refisi. Laporan Akhir ini diserahkan sebanyak 5 (lima) buku
5. Eksekutif Summary
Eksekutif Summary berisikan kesimpulan kesimpulan hasil akhir perencanaan secara keseluruhan
yang telah dilakukan refisi refisi. Eksekutif Summary ini diserahkan sebanyak 5 (delapan) buku
6. Dokumen Lelang
Dokumen Lelang ini terdiri dari:
Buku 1 : Rencana Kerja Dan Syarat Syarat
Buku 2 : Daftra Kuantitas Dan Harga
Buku 3 : Gambar Rencana (A3)

: 5 Buku
: 5 Buku
: 5 Buku

7. Soft Copy Laporan berupa CD sebanyak

: 5 keping
50

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

2.2.8. Tahap Diskusi


Pelaksanaan diskusi dalam kegiatan ini sangat diperlukan guna memperoleh hasil pekerjaan
perencanaan yang sesuai dengan maksud dan tujuan yang diinginkan. Dalam tahap ini diskusi ini
Konsultan akan memperoleh masukan dan saran dari pihak terkait yang dapat digunakan sebagai bahan
penyempurnaan hasil pekerjaan. Pelaksanaan diskusi dan asistensi dalam kegiatan ini, antara lain:
Asistensi Rutin, Diskusi Laporan Pendahuluan dan Diskusi Laporan Akhir.
1. Konsultansi/Asistensi Rutin
Asistensi rutin merupakan diskusi yang dilakukan konsultan terhadap direksi pekerjaan, asistensi ini
diusahakan dilakukan sesering mungkin. Asistensi rutin akan memudahkan Direksi Pekerjaan dalam
mengontrol tahap pekerjaan yang telah dicapai Konsultan guna mendapatkan saran dan masukan.
2. Diskusi Laporan Pendahuluan
Dalam diskusi ini Konsultan menyampaikan hasil survey pendahuluan, inventarisasi data dan
permasalahan, metode pendekatan yang digunakan dan rencana kerja konsultan guna
mendapatkan saran dan masukan demi penyempurnaan tahap-tahap pekerjaan.
3. Diskusi Draft Akhir
Diskusi Laporan Akhir merupakan diskusi yang dilakukan pada akhir pekerjaan guna membahas
hasil pekerjaan perencanaan yang telah dilakukan Konsultan. Dalam diskusi ini Konsultan
mendapatkan saran dan masukan demi penyempurnaan Laporan Akhir.
2.3.

PROGRAM KERJA
Di dalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik
dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan. Program kerja yang akan dilaksanakan
disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of References (TOR).
Dalam penyusunan program kerja antara lain dan tidak terbatas pada :
Ruang lingkup pekerjaan
Volume pekerjaan
Batas waktu
Keahlian personil
Jumlah personil
Peralatan yang dipakai
Schedule mobilisasi
Arahan Pemberi Tugas / Pengguna Jasa
Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya
Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini :
Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan
dilaksanakan sesuai dengan jadual kerja yang direncanakan.
Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan yang efektif dan sesuai
dengan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistematis dengan tujuan agar
tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.
Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan untuk menggunakan sumber
daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu perencanaan dan pelaksanaan
sistem layanan konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas
pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar.
Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengenalan
terhadap proyek dan pada umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal ini
diupayakan dihindari.
51

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

Secara umum, pelaksanaan pekerjaan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan dengan urutan kerja
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Lingkup kegiatan persiapan, meliputi :
Mobilisasi, penyediaan personil dan peralatan kerja;
Persiapan administrasi dan perijinan
Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Penyusunan Rencana Kerja
Pengumpulan data sekunder kondisi eksisting sistem penyediaan air minum dan Studi
terkait
Identifikasi awal lokasi dan potensi sumber air baku
Survey Pendahuluan
Penyusunan Laporan Pendahuluan
Pembahasan Rencana Kerja
2. Tahap Survey Dan Investigasi
Kegiatan pada tahap survey dan investigasi ini meliputi :
Survey/ Pengukuran Topografi
Survey Sosial Ekonomi dan Lingkungan
3. Tahap Analisis Dan Formulasi
Kegiatan Analisis dan Formulasi ini dilakukan untuk menganalisa dan mengolah data-data yang
diperoleh. Kegiatan ini, meliputi :
Kajian Kondisi Sosek dan Lingkungan
Analisis Kebutuhan air dan proyeksi kebutuhan
Analisis Pengembangan Sumber Air Baku
Analisis Pengembangan Jaringan Transmisi dan Distribusi
Penyusunan Model Sistem Jaringan Distribusi
Rencana Pengembangan
Penyusunan Laporan Sisipan
4. Tahap Perencanaan Detail
Kegiatan ini dilakukan untuk menyempurnakan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan sebelumnya sehingga akan diperoleh detail desain pengembangan air baku yang
sesuai dengan maksud dan tujuan yang adal di dalam KAK. Kegiatan ini meliputi :
Perhitungan Dimensi Komponen Baru
Mekanisme Pengaliran Dalam Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih Pipa
Pekerjaan Analisis Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih dengan Software Komputer
Penyempurnaan Konsep Rencana Pengembangan Sistem
Pembuatan Gambar Rencana
Analisis/Perhitungan Biaya Investasi
Penyusunan Konsep Laporan Akhir
Penyusunan Laporan Akhir

52

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

5. Tahap Pelaporan
Tahap Pelaporan dilakukan untuk mencapai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan
oleh pihak Konsultan secara tertulis, meliputi :
a. Laporan Pendahuluan (Interception Report)
b. Laporan Antara (Interim Report)
c. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
d. Laporan Akhir (Final Report)
e. Eksekutif Summary
f. Dokumen Lelang
Dokumen Lelang ini terdiri dari:
Buku 1 : Rencana Kerja Dan Syarat Syarat
Buku 2 : Daftra Kuantitas Dan Harga
Buku 3 : Gambar Rencana (A3)
g. Soft Copy Laporan berupa CD
6. Tahap Diskusi Dan Asistensi
Tahap Diskusi diperlukan untuk penyempurnaan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan pihak Konsultan. Diskusi akan dilaksanakan setelah penyerahan :
Laporan Pendahuluan
Draft Laporan Akhir
Selain itu juga dilakukan asistensi kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Kabag Teknik PDAM
Kota Payakumbuh yang dilakukan secara rutin selama masa pekerjaan berlangsung.

3. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Untuk menjamin ketepatan waktu penyelesaian dan kelancaran tugas maka tim konsultan akan selalu melakukan
kerja sama antar staf secara berkesinambungan, melakukan diskusi / konsultasi dengan Pengguna Jasa dan
instansi terkait lainnya. Dan berdasar identifikasi pekerjaan utama tersebut di atas, konsultan dapat menyusun
jadwal waktu pelaksanaan tersebut. Jadwal pelaksanaan kegiatan pekerjaan tersebut di atas diperlihatkan pada
Tabel dibawah ini.

53

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT


BULAN KE I

NO.

URAIAN PEKERJAAN

MINGGU KE

MINGGU KE

MINGGU KE

MINGGU KE

II

III

IV

KET.

1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP SURVEY DAN INVESTIGASI
3. TAHAP ANALISIS DAN FORMULASI
4. TAHAP PERENCANAAN DETAIL
5. TAHAP PELAPORAN
a. Laporan Pendahuluan
b. Lapaoran Interim
c. Draft Laporan Akhir
d. Laporan Akhir
e. Ekcekutive summary
6. TAHAP DISKUSI DAN ASISTENSI

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERIODE KONTRAK 1 BULAN

4. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN


Konsultan akan menempatkan tenaga ahli yang berpengalaman untuk tiap bidang keahlian yang
disyaratkan oleh Kerangka Acuan Kerja, tujuan akhir penempatan tenaga ahli dengan spesifikasi sesuai
Kerangka Acuan Kerja adalah untuk memberikan layanan jasa Konsultan pada Pekerjaan Perencanaan
Peningkatan Sistem Pelayanan Air Minum PDAM Kota Payakumbuh (Paket 1/Pipa 300 mm) dan
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan bertanggung jawab. Selain itu, dasar
pemilihan tenaga ahli yang ditempatkan pada pekerjaan ini juga dilandasi pertimbangan akan perlunya
kerja sama yang baik antara disiplin ilmu. Proses ini ditunjukan untuk membuat Team Work yang
kompak.
Adapun tenaga ahli yang akan ditugaskan pada pekerjaan ini diusulkan sesuai di bawah ini :

Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli sangat diperlukan, sehingga bisa mendapatkan hasil pekerjaan
pengawasan yang optimal dan sesuai dengan standar yang berlaku.

54

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

CV. SIGMA MOMENT CONSULTANT

5. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI


Untuk pelaksanaan pekerjaan ini agar benar-benar efektif dan sesuai dengan rencana jadwal waktu
yang diinginkan, maka Jadwal Penugasan Personil disusun seperti terlihat pada Tabel di bawah ini.

55

Anda mungkin juga menyukai