Anda di halaman 1dari 11

Unsur Intrinsik Cerpen

Tema
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai
titik tolak pengarang dalam memaparkan karya yang diciptakannya. (Aminudin, 2004: 83)
Keraf (1994: 107) menyatakan bahwa kata tema berasal dari kata tithenai,
bahasa Yunani yang berarti menempatkan atau meletakkan.
Alur
Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa
sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu
cerita(Aminuddin, 2004: 83).
Alur meliputi:
Satuan peristiwa
Tahapan alur
Konflik
Latar
Latar adalah tempat, waktu, maupun situasi tertentu yang melatarbelakangi
peristiwa-peristiwa dalam cerita, baik latar ynag bersifat fisikal (berhubungan dengan tempat)
maupun latar yang bersifat psikologis (berupa lingkungan atau benda-benda dalam
lingkungan tertentu yang mampu menuasakan suatu makna yang mampu mengapit emosi
pembaca) (Aminudin, 2000 : 69).
Latar alam
Latar sosial
Latar tempat
Latar ruang
Tokoh dan pernokohan
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa itu mampu menjalin suatu
cerita sedangkan cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut
denganpenokohan (Aminudin, 2004 : 79).
Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita
yang dipaparkannya (Aminudin, 2004 : 90). Dalam menyuguhkan cerita, pengarang dapat
mengambil atau memilih suatu posisi serta kedudukan tertentu terhadap suatu kisah yang
dipaparkannya.
Amanat
Amanat adalah gagasan yang mendasari cerita atau pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat merupakan pemecahan suatu tema yang
mencerminkan pandangan hidup pengarang.
Amanat meliputi nilai-nilai yang terkaandung dalam cerpen seperti nilai agama, nilai moral,
nilai sosial, nilai budaya.
Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen
Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang
bersumber dari agama tertentu.

Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika.
Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang
buruk/jelek.
Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang
berlaku pada suatu daerah.
Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu
masyarakat.

dalam

Unsur intrinsik dan penjelasan


1) Alur
Rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita
Bagian-bagian alur:
a. Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi
cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap pemunculan konflik
Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwaperistiwa yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c. Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik
intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d. Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan
keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e. Tahap penyelesaian
Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata sedih.
2. Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap,
sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh
protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh
pendukung cerita.
3. Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran,
ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
2 metode yang digunakan:
a. Metode analitik
Metode penokohan yang memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misal,
pemarah, penakut, sombong, pemalu, keras kepala.
b. Metode dramatik
Metode penokohan yang tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh
melalui:

1.
2.
3.

Penggambaran fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)


Penggambaran melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain
Teknik reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.

4. Latar
Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya
peristiwa pada sebuah karya sastra
Jenis-jenis latar :
a. Latar waktu
Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b. Latar tempat
Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar suasana
Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.

a.
b.
c.
d.

5. Sudut pandang
Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti aku sebagai pelaku utamanya.
Sudut pandang orang ke dua
Menggunakan kata ganti kamu sebagai pelaku utamanya.
Sudut pandang orang ke tiga
Menggunakan kata ganti ia, dia, mereka sebagai pelaku utamanya.
Sudut pandang campuran
Menggunakan kata ganti aku dan kamu sebagai pelaku utamanya.
6. Tema
Gagasan utama/pikiran pokok.
Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai
keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk
menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagianbagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat
dengan unsur-unsur yang lainnya.
7. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar.
Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.

MACAM-MACAM PUISI LAMA 1.MANTRA Mantra adalah merupakan puisi tua,


keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra,
melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. Contoh:
Assalammualaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu
2.GURINDAM Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India) CIRI-CIRI
GURINDAM: a. Sajak akhir berirama a a ; b b; c c dst. b. Berasal dari Tamil (India) c.
Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui
sebab akibat. Contoh : Kurang pikir kurang siasat (a) Tentu dirimu akan tersesat (a) Barang

siapa tinggalkan sembahyang ( b ) Bagai rumah tiada bertiang ( b ) Jika suami tiada berhati
lurus ( c ) Istri pun kelak menjadi kurus ( c ) 3. SYAIR Syair adalah puisi lama yang berasal
dari Arab. CIRI CIRI SYAIR : a. Setiap bait terdiri dari 4 baris b. Setiap baris terdiri dari 8
12 suku kata c. Bersajak a a a a d. Isi semua tidak ada sampiran e. Berasal dari Arab
Contoh : Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman
sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a) Negeri bernama Pasir Luhur (a) Tanahnya
luas lagi subur (a) Rakyat teratur hidupnya makmur (a) Rukun raharja tiada terukur (a) Raja
bernama Darmalaksana (a) Tampan rupawan elok parasnya (a) Adil dan jujur penuh wibawa
(a) Gagah perkasa tiada tandingnya (a) 4.PANTUN Pantun adalah puisi Melayu asli yang
cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat. CIRI CIRI PANTUN : 1. Setiap bait
terdiri 4 baris 2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran 3. Baris 3 dan 4 merupakan isi 4. Bersajak a
b a b 5. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata 6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh : Ada pepaya ada mentimun (a) Ada mangga ada salak (b) Daripada duduk melamun
(a) Mari kita membaca sajak (b) Sedangkan pantun juga terbagi atas : a) . DILIHAT DARI
BENTUKNYA 1. PANTUN BIASA Pantun biasa sering juga disebut pantun saja. Contoh :
Kalau ada jarum patah Jangan dimasukkan ke dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan
dimasukan ke dalam hati 2. SELOKA (PANTUN BERKAIT) Seloka adalah pantun berkait
yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa
bait. CIRI-CIRI SELOKA: a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai
baris pertama dan ketiga bait kedua. b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai
sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga c. Dan seterusnya Contoh : Lurus jalan ke
Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan, Turun angin patahlah dahan Ibu mati bapak berjalan, Ke mana
untung diserahkan 3. TALIBUN Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat
baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris,
susunannya tiga sampiran dan tiga isi. Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat
sampiran dan empat isi. Jadi : Apabila enam baris sajaknya a b c a b c. Bila terdiri
dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d Contoh : Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu
cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu 4. PANTUN KILAT ( KARMINA ) CIRICIRINYA : a. Setiap bait terdiri dari 2 baris b. Baris pertama merupakan sampiran c. Baris
kedua merupakan isi d. Bersajak a a e. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a) Dahulu sayang sekarang benci (a) 5. PANTUN ANAKANAK Contoh : Elok rupanya si kumbang jati Dibawa itik pulang petang Tidak terkata besar
hati Melihat ibu sudah datang 6. PANTUN ORANG MUDA Contoh : Tanam melati di ramarama Ubur-ubur sampingan dua Sehidup semati kita bersama Satu kubur kelak berdua 7.
PANTUN ORANG TUA Contoh : Asam kandis asam gelugur Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur Teringat badan tidak sembahyang 8. PANTUN JENAKA
Contoh : Elok rupanya pohon belimbing Tumbuh dekat pohon mangga Elok rupanya berbini
sumbing Biar marah tertawa juga 9. PANTUN TEKA-TEKI Contoh : Kalau puan, puan
cemara Ambil gelas di dalam peti Kalau tuan bijak laksana Binatang apa tanduk di kaki b)
DILIHAT DARI ISINYA Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas : Balada
adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing
dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah
menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam
bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Balada
Matinya Seorang Pemberontak. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau
pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang
pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian
himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian

terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ketuhanan.
Contoh: Bahkan batu-batu yang keras dan bisu Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku bawah sayatan khianat dan dusta. Dengan hikmat
selalu kupandang patung-Mu menitikkan darah dari tangan dan kaki dari mahkota duri dan
membulan paku Yang dikarati oleh dosa manusia. Tanpa luka-luka yang lebar terbuka dunia
kehilangan sumber kasih Besarlah mereka yang dalam nestapa mengenal-Mu tersalib di
datam hati. (Saini S.K) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan
gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia,
bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum. Contoh: Generasi
Sekarang Di atas puncak gunung fantasi Berdiri aku, dan dari sana Mandang ke bawah, ke
tempat berjuang Generasi sekarang di panjang masa Menciptakan kemegahan baru Pantun
keindahan Indonesia Yang jadi kenang-kenangan Pada zaman dalam dunia (Asmara Hadi)
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani
epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran
untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan. Contoh: Hari ini tak ada tempat berdiri Sikap
lamban berarti mati Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan Yang menunggu sejenak
sekalipun pasti tergilas. (Iqbal) Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih
sayang, rindu dendam, serta kasih mesra Elegi adalah puisi yang berisi ratap
tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah
karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang. Contoh: Senja di
Pelabuhan Kecil Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada
cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya
mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram,
desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air
tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap
harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan
bisa terdekap (Chairil Anwar) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari
bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak
puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc) Contoh: Aku
bertanya tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang
bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan
delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dl kaki dewi kesenian. (WS
Rendra
Make Money at : http://bit.ly/copy_win

TEKS BIOGRAFI
Teks biografi (biography) merupakan teks yang mengisahkan
tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Biografi merupakan
riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh orang lain. Akan tetapi, jika
riwayat hidup seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut, hasilnya disebut
autobiograf

Ciri-ciri Teks Biograf:


1. Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Peristiwa/ Masalah, dan Reorientasi.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual) dalam bentuk narasi.
3. Faktualnya berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang patut
diteladani.
Agar memudahkan kamu memahami teks biografi, ada empat hal yang harus kamu
cermati, yaitu :
(1) judul biografi,
(2) hal menarik dan mengesankan yang ditampilkan dalam kehidupan tokoh,
(3) hal mengagumkan dan mengharukan yang muncul dalam kehidupan tokoh, dan
(4) hal yang dapat dicontoh dari kehidupan tokoh.
Struktur teks biograf :
1. Orientasi
Bagian pengenalan tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam
teks biografi
2. Peristiwa dan Masalah
Bagian peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Berisi peristiwa atau kejadian
berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi
atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan,
dan mengharukan yang dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian peristiwa.
3. Reorientasi
Bagian penutup, berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan.
Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
Unsur kebahasaan teks biograf :
1. Kata Hubung
2. Merujuk Kata
3. Kata Kerja
4. Waktu, aktivitas dan tempat
Keterangan :
1. KATA HUBUNG
Kata hubung atau kata sambung sering juga disebut dengan konjungsi, yaitu
kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu
kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk mengubungkan satu kalimat
dengan kalimat yang lain.
a. konjungsi intrakalimat

Jika kata hubung tersebut berfungsi sebagai penghubung kata dalam satu
kalimat. Misalnya : dan, tetapi, lalu, kemudian.
kata hubung intrakalimat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Kata hubung koordinatif
digunakan untuk menghubungkan dua unsur atau lebih
yang sama pentingnya.
Misalnya dan, serta, tetapi.
2. kata hubung korelatif
digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang memiliki status yang
sama, biasanya dipisahkan oleh salah satu kata atau frasa.
Misalnya : baik maupun, tidak hanya , tetapi juga.
3. kata hubung subordinatif
digunakan untuk menghubungan dua kata atau frasa yang tidak memiliki status
yang sama.
Misalnya : setelah, agar, sehingga, karena
b. konjungsi antarkalimat
jika kata hubung tersebut berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain. misalnya ; akan tetapi, meskipun demikian, oleh karena itu.
Makna Kata Hubung :
1. Bermakna hubungan penambahan
misalnya : dan
2. Bermakna pertentangan
misalnya : meskipun demikin, akan tetapi,
3. Bermakna kelanjutan
misalnya : kemudian
2. MERUJUK KATA
Perhatikan contoh berikut :
Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan
pengabdian pada kepentingan bangsa dan negaranya.
Contoh kalimat di atas memperlihatkan nya pada kata negaranya, -nya
merujuk pada Ki Hajar Dewantara.
Komentar

Pendidikan bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa

Posting Terkait

Memahami dan menyimpulkan isi Dialo...

Pengertian, Ciri-ciri, Bentuk, Jeni...

Pengertian, Contoh, Struktur teks, ...

Silabus, Pembagian alokasi waktu, P...

Pengertian, Contoh dan penggunaan k...

5 comments:

Rifqy Wahyu said...


good
October 29, 2014 at 7:09 PM
Rifqy Wahyu said...
sorry, ty
October 29, 2014 at 7:11 PM
nata@rem4antibonex said...

Thanks saya jadi bisa mengerjakan dgn mudah


November 2, 2014 at 4:20 AM
matthew patria said...
Contoh Teks Reorientasinya Mana?
November 5, 2014 at 5:16 AM
nifs said...
mantaf nih
November 14, 2014 at 5:50 AM
Post a Comment
Links to this post
Create a Link
Posting Baru Posting Lama

Page views
220901
Powered by Blogger.

Labels

BAHASA INDONESIA

Bahasa Jawa

Umum

About Me

kurnia latifah
View my complete profile

Blog Archive

October (1)

September (3)

August (4)

June (1)

May (3)

April (2)

March (39)

Random Post

Menyimpulkan Isi Berita yang Dibacakan dalam Beberapa Kalimat

Tegese ukara agnya, tuladha, lan jenise...

PUISI. pengertian puisi, ciri-ciri dan jenis puisi lama dan puisi baru,

DISKUSI. Pengertian diskusi, metode diskusi, tujuan diskusi, dan jenis-jenis diskusi

Pengertian teks biografi, ciri-ciri teks biografi, struktur teks biografi, dan unsur
kebahasaan teks biografi

Hymne Pramuka, Dasa Dharma Pramuka, Tri Satya Pramuka

KATA BAKU DAN KATA TIDAK BAKU. pengertian dan contoh kata baku dan kata
tidak baku

WARA-WARA. tegese, wujude lan tuladhane wara-wara

GEGURITAN. Kasusastran Jawa Tradisional/klasik, Kasusastran Jawa Moderen lan


apresiasi geguritan

SURAT DINAS. pengertian, fungsi, ciri-ciri cara membuat dan contoh surat dinas

Test Footer

FOOTER 2

Footer 3
Copyright 2013 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah: Pengertian teks biografi,
ciri-ciri teks biografi, struktur teks biografi, dan unsur kebahasaan teks biografi Template by
CB Blogger Template. Powered by Blogge

Anda mungkin juga menyukai