Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Sejarah Perkembangan Teater yang dimana
tugas ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas Sekolah Menengah Kejuruan kami dengan
mata pelajaran kami tentang Seni Budaya.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
karya tulis ini. Kami berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejarah mencatat, seni teater berfungsi hanya sebagai upacara ritual (keagamaan), melainkan
berfungsi pula sebagai kesenian atau hiburan. Peristiwa teater yang mensyaratkan
kebersamaan, waktu, dan tempat, tetaplah menjadi persyaratan utama kehadiran teater sejak
ribuan tahun sebelum Masehi, sehingga pada zaman Yunani teater pun selalu hadir dengan
persyaratan yang serupa. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sesuatu
dapat disebut teater jika ada keutuhan tiga kekuatan, berupa: orang teater, tempat, dan
komunitas (penonton). Tiga kekuatan inilah yang bertemu dan melahirkan peristiwa teater.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
Menyelesaikan Tugas sekolah tentang Seni Budaya
Memberikan Informasi mengenai tentang Sejarah Perkembangan Teater.
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Teater
Kata Teater berasal dari kata yunani kuno yakni theatron, yang dalam bahasa inggris seeing
place dan dalam bahasa Indonesia tempat untuk menonton adalah cabang dari seni
pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran di depan penonton dengan
menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan
lain-lain.
Teater merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan
tubuhnya sebagai unsure utama yang menyatakan dirinya yang mewujudkan dalam suatu
karya seni pertunjukan (pementasan) yang didukung dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan
rupa yang dijalin dalam cerita (lakon).
B.Beberapa macam arti teater:
Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
Dalam arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah
yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dan sebagainya.
C.Sejarah Perkembangan Teater di Dunia
Teater Yunani Klasik
Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 Tahun yang
lalu. Teater ini dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah lingkaran dengan tempat duduk
penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut Amphiteater. Ribuan orang
mengujungi amphiteater untuk menonton teater-teater, dan hadiah diberikan bagi teater
terbaik. Naskah lakon teater
penikmatan yang asli dimiliki oleh masyarakat Romawi dengan ciri-ciri sebagi berikut :
1.Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita tetapi juga
menjadi ilustrasi cerita.
2.Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah.
3.Karekteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang tua yang bermasalah dengan anakanaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua dan lain sebagainya.
4.Seluruh adegan terjadi di rumah, di jalan dan di halaman.
Bentuk bentuk pertunjukan yang terkenal di Zaman Romawi Klasik adalah:
Satu-satunya bentuk tragedi yang terkenal dan berhasil diselamatkan adalah karya Lucius
Anneus Seneca ( 4 SM-65 M).
Farce Pendek. Farce (pertunjukan jenaka) sejak abad 1 SM menjadi bagian sastra dan
menjadi bentuk drama yang terkenal.
Mime muncul di zaman Yunani sekitra abad 5 SM dan kemudian masuk Romawi sekitar
tahun 212 S
Bentuk pertunjukan teater tertua pada zaman teater Romawi Klasik ini ciri-cirinya adalah
sebagai berikut:
1.Selalu menggunakan tokoh yang sama, misalnya tokoh badut tolol yang bernama Maccus.
Tokoh yang serakah dan rakus bernama Bucco. Sedangkan Pappus adalah tokoh yang tua dan
mudah ditipu.
2.Plot cerita berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para badut dimana
musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga jalannya cerita.
3.Menggunakan Setting suasana alam pedesaan.
Sebelum Masehi dan lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta
munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi tahun 533.
Teater Zaman Elizabeth
Pada tahun 1576, selama pemerintahan Ratu Elizabeth I, gedung teater besar dari kayu
dibangun di London Inggris. Gedung ini dibangun seperti lingkaran sehingga penonton bisa
duduk dihampir seluruh sisi panggung. Gedung teater ini sangat sukses sehingga banyak
gedung sejenis dibangun disekitarnya.salah satunya yang disebut Globe, gedung teater ini
bisa menampung 3.000 penonton. Globe mementaskan drama-drama karya William
Shakespeare, penulis drama terkenal dari inggris yang hidup dari tahun 1564 sampai
tahun1616. Ia adalah seorang aktor dan penyair, selain penulis drama. Beberapa ceritanya
melakukan monolog panjang, yang disebut solloquy, yang menceritakan gagasan-gagasan
mereka kepada penonton. Ciri-ciri teater zaman Elizabeth adalah:
1.Pertunjukan dilaksanakan siang hari dan tidak mengenal waktu istirahat.
2.Tempat adegan ditandai dengan ucapan dengan disampaikan dalam dialog para tokoh.
3.Tokoh wanita dimainkan oleh pemain anak-anak laki-laki. Tidak pemain wanita.
4.Penontonya berbagai lapisan masyarakat dan diramaikan oleh penjual makanan dan
minuman.
5.Menggunakan naskah lakon.
Teater Abad 20
Seiring dengan perkembangan waktu. Kualitas pertunjukan teter dianggap semakin menurun
dan membosankan. Hal ini mendorong para pemikir teater untuk menemukan satu bentuk
ekspresi baru yang lepas dari konvensi yang sudah ada. Pada awal abad 20 inilah istilah teater
Eksperimental berkembang. Banyak gaya baru yang lahir baik dari sudut pandang pengarang,
sutradara, aktor ataupun penata artistik. Tetapi tidak jarang pula usaha mereka berhenti pada
produksi pertama. Lepas dari hal itu, usaha pencarian kaidah artistik yang dilakukan oleh
seniman teater modern patut diacungi jempol karena usaha-usaha tersebut mengantarkan kita
pada keberagaman bentuk ekspresi dan makna keindahan.
3
b.Makyong merupakan teater yang berasal dari Riau. Lakon Makyong menggambarkan
perjuangan seorang putra mahkota dalam mencapai cita-citanya serta bertahan dari kerasnya
kehidupan. Di dalam penyajiannya , Makyong menggunakan tari dan lagu untuk
menyampaikan maksud tertentu. Pementasanya biasanya dalam bentuk komedi atau
melodrama. Makyong bisa dipentaskan pada siang atau malam hari di ruang ruang terbuka.
Iringan musiknya terdiri atas gendang,seruai,rebab,gong,dan mong mong (gong kecil). Semua
pemain menggunakan topeng dan hampir semuanya perempuan kecuali peran pelawak (tokoh
Awang dan temanya).
c.Randai merupakan teater dari sumatra barat dan mendapat pengaruh dari basijobang, tonil
Belanda, dan Komidi bangsawan. Terbentuknya teater Randai dimulai dari sebuah kelompok
Komidi bangsawan yang pada tahun 1932 memutuskan untuk menyempurnakan basijobang
dengan unsur tonil belanda serta seni pencak silat setempat.
d.Bakaba merupakan teater yang berasal dari sumatra barat. Teater ini dituturkan oleh tukang
kaba dalam bentuk prosa liris yang didendangkan (dilagukan) dengan diiringi alunan musik
rebah atau kecapi, saluang (suling). Untuk menggelar kaba sekurang kurangnya harus ada dua
tukang kaba ,seorang penyanyi yang berserita,dan seorang lagi sebagai pengiring musik.
Kaba biasanya dipentaskan sebagai bagian dari upacara perkawinan, menempati rumah
baru,panen , dan sebagainya. Waktu pementasan terjadi interaksi dengan penonton.
4
Longer
menampilkan
adegan
humor
(lawakan),Drama
j.Ketoprak Pada mulanya, Ketoprak hanya merupakan permainan klotekan dan berkembang
dengan memasukan adegan drama sederhana. Ceritanya diambil dari lingkungan setempat
dan disajikan dalam bentuk lawakan (humor) dan dikenal dengan ketoprak Lesung. Sejak
tahun 1927 , pementasan ketoprak menggunakan gamelan sebagai musik pengiringnya.
l.Teater dari Jawa timur yang paling populer adalah Ludruk. Ludruk merupakan perubahan
dari teater tradisional Lerok Berutan. Lakon dalam ludurk adalah kehidupan masyarakat
sehari hari. Ludruk dalam pementasannya dibuka dengan tarian Remo.
m.Teater Bali,Cak sudah ada sejak zaman para-Hindu tetapi mulai menjadi suatu pertunjukan
sejak tahun 1935, di Desa Bendulu. Dengan dukungan dari dua seniman asal Eropa, Cak
berkembang menjadi pertunjukan hiburan. Lakon Ramayana dimasukan dalam pertunjukan
Cak. Sejak tahun 1969, lakon tunggal diperluas menjadi epos utuh.
n.Drama Gong Adalah teater tradisional Bali yang merupakan drama lisan yang diiringi
gamelan gong. Drama Gong menjadi salah satu seni pertunjukan yang memadukan drama
Bali tradisional dan drama modern (budaya barat). Drama gong ini memiliki kemiripan
dengan ketoprak jawa. Drama Gong,muncul pertama kali pada tahun 1966. Penciptanya
adalah Anak Agung Dede Raka Payadnya. Drama Gong menggabungkan unsur pertunjukan
dan teknik berbagai bentuk seni pertunjukan tradisional seperti gong kebyar,drama tari
arja,sendratari Bali modern dengan unsur drama modern ( Barat ).
A.Kesimpulan
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya
sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni
pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam
cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Proses terjadinya atau munculnya teater
tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini
disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung
kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater
tradisional
lahir. Tetaer juga dikenal dengan seni yang kolektif di mana dalam sebuah tetaer tidak
terlepas dari yang namanya sutradara sebagai pengkordinasi pementasan. Sehingga menjadi
seorang sutradara harus menguasai apa-apa yang harus di lakasanakan karena baik/tidaknya
pementasan tergantung dari seorang sutradaranya. Sehingga dalam seni teater juga memiliki
peran yang sangat penting dalam lingkup sosisal. Ini sudah jelas karena yang namanya seni
pertunjukan pasti dipertunjukan di depan orang banyak dalam hal ini salah satu contohnya
adalah masyarakat. Seni teater bisa dijadikan media penyampaian segala bentuk rasa atau
argumen yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
B.Saran
Makalah ini merupakan bagian dari media pembelajaran, maka dengan itu kepada semua
pihak bisa menggali ilmunya ( khususnya ilmu tentan seni teater ) dengan mendalami isi
makalah ini.
Khususnya kepada kaum muda agar seni teater tidak hilang begitu saja tetapi bisa diwariskan
kepada segenap penerus bangsa sehingga negara Indonesia bisa disebut sebagai salah satu
negara yang hebat dalam dunia seni.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang .. 1
B. Rumusan Masalah .. 1
C. Tujuan Penulisan . 1
BAB II PEMBAHASAN .. 2
A. Pengertian teater.2
B. Macam-macam arti teater 2
C. Sejarah perkembangan di dunia 2
D. Ciri-ciri teater 3
E. Pengarang teater 3
F. Jenis-jenis teater. 4
BAB III PENUTUP 5
A. Simpulan .. 5
B. Saran ..5
iii
Disusun oleh:
Fani Nurfadila
XI-Keperawatan
SMK KES KH MOH ILYAS RUHIAT
TAHUN PENGAJARAN 2016-2017
SINGAPARNA-TASIKMALAYA