Kehidupan ini adalah tentang kesederhanaan. Sesederhana saat kita dianugerahi
kehidupan dan ditakdirkan menanti kematian. Namun, sesempit itukah siklus kehidupan? Tentu saja tidak. Ibarat jalan, kita masih harus melangkahkan jejak demi jejak dengan porsi dan kekuatan masing-masing. Setiap langkah bagaikan celah untuk melihat tubuh kehidupan yang luas. Coba pandang dan pikirkan apa yang ada di depan kalian. Apakah teman kalian berkulit hitam atau putih? Apakah guru kalian berjilbab atau tidak? Apakah saudara kalian merayakan natal atau waisak? Hay, kawan, sesungguhnya kehidupan bukan untuk selalu memandang perbedaan. Namun, tentang rasa saling menghargai terhadap kemajemukan. Coba langkahkan kakimu sekali lagi dan berdirilah sejenak dengan keteguhan hatimu. Apakah telingamu sama dengan temanmu? Apakah matamu sama dengan kawanmu? Dan apakah yang kau lihat dan suara yang terdengar olehmu sama dengan mereka? Benar. Semuanya berbeda. Satu hal yang sama adalah bahwa kita manusia. Manusia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan siapapun. Lalu, apakah arti perbedaan bagi kita? Perbedaan hanyalah bagian dari kehidupan yang bercabang-cabang mengintari manusia. Sesuatu yang tak perlu diperdebatkan karena diciptakan untuk diserasikan dengan pola penyikapan dalam kehidupan kita. Lalu, mengapa masih ada konflik di antara manusia karena perbedaan? Seseorang bertitah, Suatu waktu, saat kau jatuh cinta. Kau pasti menemukan berbagai hal muncul dalam benakmu. Kemarahan, kecemburuan, atau ketakutan untuk kehilangan, padahal dalam nyatanya kau bukan siapa-siapa. Sederhananya adalah kau tak seharusnya membingungkan sesuatu yang tak berkepastian. Karena sungguh, semua berjalan teramat biasa saja, bukan? Begitu pula kehidupan. Mengapa harus menantang perbedaan? Jika perbedaan adalah kenyataan yang statis, tak dapat dibujuk menjadi sama. Mengapa juga tidak berusaha menghargai, jika akan menjadi teramat berharga saat dapat saling mengasihi? Hidup untuk mati bukan sekadar pikiran yang sempit. Tetapi pengetahuan yang luas tentang orang lain dan kesederhanaan bagi diri yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.