Disusun oleh :
Adita Choiri F
(01)
Dian Woro P
(15)
Nur Maya S
(33)
Yumna Suci A
(47)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2). Kebutuhan fisiologis
oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai
organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan
berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan
meninggal (Asmadi, 2008)
Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan
fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh.
Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih memahami
tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan gangguan
oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan
oksigenasi.
A. TUJUAN
a. Tujuan umum
Mengetahui asuhan keperawatan dengan gangguan kebutuhan oksigenasi
b. Tujuan khusus
c. Menjelaskan konsep dasar kebutuhan oksigenasi
a. Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan
oksigenasi, meliputi :
a. Pengkajian gangguan oksigenasi.
b. Mengidentifikasi
diagnosa
keperawatan
pasien
dengan
gangguan
kebutuhan oksigenasi.
c. Melakukan perencanaan pada pasien dengan gangguan kebutuhan
oksigenasi.
BAB II
KONSEP DASAR
A DEFINISI
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia
atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon
dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal
pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.
(Wahit Iqbal Mubarak, 2007)
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali
bernapas.(Wartonah Tarwanto, 2006)
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara
normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernafas.
Oksigenasi adalah tindakan, proses, atau hasil pengambilan oksigen.
Terapi
oksigen
merupakan
salah
satu
terapi
pernafasan
dalam
2.
B ETIOLOGI
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma bronkhial.
1.
Faktor predisposisi
a. Genetik
bisa diturunkan.
Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering
mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan
faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan
berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau,
musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga
dan debu.
Stress
Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma,
selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada.
Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita
asma yang mengalami stress/gangguanemosi perlu diberi nasehat
untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
EKG
Echocardiography
Kateterisasijantung
Angiografi
tesastrup
oksimetri
X-ray thoraks
Bronkhoskopi
CT scan paru
F KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi dari ganguan pemenuhan oksigen adalah:
Penurunan kesadaran
Hipoksia
Disorientasi
Gelisah dan cemas
G PENATALAKSANAAN
1. Medis
a. Pemantauan hemodinamika
b. Pengobatan bronkodilator
c. Melakukan tindakan delegatif oleh dokter misalnya nebulizer, nasal kanul
d. Penggunaan ventilator mekanik
e. Fisioterapi dada
2.
Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
-latihan batuk efektif
-pengisapan lendir
b.
c.
H PENGAJIAN FOKUS
Beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat dalam hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi antara lain:
1.
Riwayat keperawatan
a. Masalah pernafasan yang pernah dialami
c. Riwayat kardiovaskuler
d. Gaya hidup
2.
3.
Keluhan utama: sesak nafas, batuk, nyeri dada, produksi sputum, panjang
pendeknya nafas.
4.
Riwayat sakit saat ini: onset, durasi, lokasi, frekuensi, terapi, kualitas.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
INTERVENSI
1. Pola nafas tidak efektif b.d. kelelahan otot pernafasan, cemas, nyeri, disfungsi
neuromuskular, penurunan energi.
NOC: Status respirasi ventilasi, dengan kriteria hasil klien :
Tidak tersedak
3.
Identifikasi kebutuhan klien akan insersi jalan nafas baik aktual maupun
potensial.
Auskultasi suara nafas, tandai area penurunan atau hilangnya ventilasi dan
adanya bunyi tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta
McCloskey & Gloria M Bulechek. (1996). Nursing Intervention Clasification. Mosby. USA
NANDA. 2011. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Prima Medika
Wartonah dan Tarwoto. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika