Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

LATAR BELAKANG
Aktivitas fisik atau olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik anak dan
remaja seperti meningkatkanlean body mass, kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan
jantung, peredaran darah, dan mengontrol berat badan. Lebih jauh, olah raga memiliki manfaat
nonfisik, antara lain meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar dan berlatih,
meningkatkan kesehatan mental psikologis, dan membantu anak mengurangi stres.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), seorang anak membutuhkan sekitar 60
menit berolahraga fisik setiap harinya. Total 60 menit ini tidak harus didapatkan dalam satu
waktu yang sama, tetapi dapat dijumlahkan dalam sehari menjadi 60 menit.
Bentuk olahraga yang dianjurkan antara lain jogging, olahraga aerobik, berlari, naik
sepeda cepat, berjalan menanjak, dan bela diri. Olahraga jenis ini termasuk dalam vigorousintensity activity, yang menggunakan energy lebih dari 7 kcal per menit dan memiliki manfaat
lebih baik dibandingkan dengan moderate-intensity yang menggunakan energi sekitar 3,5-7 kcal
per menit. Contoh dari olahraga moderate-intensity antara lain berjalan hingga berjalan cepat,
senam, dan naik sepeda santai.
Salah satu masalah yang harus kita perhatikan dalam keseharian dan kesehatan anak kita
adalah physical inactivity, yaitu anak kurang melakukan kegiatan fisik. Contoh keadaan ini
antara lain anak cenderung memilih diantar ke sekolah menggunakan kendaraan dibandingkan
bersepeda atau jalan kaki, anak memilih bermain video games atau menonton televisi dibanding
bermain di luar rumah dan lainnya. Kadang, orangtua juga turut mendukung kondisi ini karena
berbagai alasan seperti takut membiarkan anak bermain di luar rumah yang dapat
membahayakan diri anak. AAP merekomendasikan bahwa anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya
tidak dibolehkan menonton televisi, sedangkan anak usia di atas 2 tahun hanya boleh menonton
televisi paling lama 2 jam per hari.

Olahraga bayi usia di bawah 1 tahun


Stimulasi merupakan sarana bermain dan belajar bagi bayi. Orangtua dapat mulai
mengajarkan aktivitas fisik yang akan membantu perkembangan, khususnya perkembangan
motor kasar. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bayi harus diletakkan di tempat yang
aman dan orangtua memfasilitasi aktivitas fisik serta tidak menghalangi bayi untuk bergerak baik
untuk gerakan motor kasarnya maupun perkembangan lainnya. Dengan memberikan kebebasan
bayi bergerak di tempat yang aman, akan memberikan kesempatan bayi untuk mengeksplorasi
lingkungan, belajar, serta membentuk dan memperkuat ototnya.
Olahraga anak usia 1-4 tahun
Pada periode usia ini, seorang anak diharapkan sudah dapat berjalan, berlari, dan
melompat. Pada masa ini, olahraga diperlukan untuk memperkuat kemampuan dasar motor kasar
dan kemudian melatih fungsi dan kemampuan motorik, serta perkembangan lainnya seperti
kemampuan koordinasi mata-tangan (motor-halus), keseimbangan, dan ritme gerak fisik. Bentuk
paling sering dari aktivitas fisik pada masa ini adalah bermain secara aktif seperti berjalan,
berlari, memanjat, dan lainnya. Bentuk lain adalah yang disebut interactive guided play atau
bermain interaktif dengan arahan seperti berlatih menari, yang juga melatih anak untuk
mengikuti instruksi.
Sebuah penelitian di Iowa, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa anak-anak yang secara
aktif bermain memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan tulang yang optimal. Banyak
penelitian lain yang membuktikan bahwa bermain aktif mencegah anak dari kelebihan berat
badan dan obesitas.
Olahraga anak usia 5-10 tahun
Pada usia ini, anak sudah lebih lincah dan dapat beraktivitas dalam bentuk permainan
yang lebih bervariasi. Pada usia 5-6 tahun, anak mulai dapat bermain yang memerlukan sedikit
instruksi, fokus pada kesenangan, bukan fokus pada kompetisi. Bentuk kegiatan berupa aktivitas
fisik yang berulang-ulang, hindari gerakan yang terlalu kompleks dan dapat melatih keterampilan
berpikir. Kegiatan yang dilakukan antara lain berlari, berenang, melempar, dan menangkap bola.
Pada usia 7-11 tahun, aktivitas fisik juga lebih kepada kesenangan bukan kompetisi, bermain

dengan peraturan dan instruksi yang fleksibel. Misalnya bermain sepak bola yang memerlukan
aktivitas yang lebih kompleks dan keterampilan kognitif, serta perlu bekerja sama dalam tim.
INTAKE CAIRAN UNTUK OLAHRAGA
Untuk menghindari dehidrasi, sebaiknya minumlah sebelum merasa haus karena jika
haus, berarti telah terjadi dehidrasi ringan. Sebaiknya minum cairan yang sejuk (bukan dingin),
sebelum, selama dan setelah olahraga. Jumlah sekitar 200-250 cc (1 gelas) setiap 20 menit
berolahraga. Sport drinks umumnya mengandung 6-8 persen gula dan elektrolit. Jenis minuman
ini bermanfaat untuk olahraga yang berlangsung lebih dari satu jam.
PENCEGAHAN CEDERA SAAT BEROLAHRAGA
1. Melakukan pemanasan sebelum berolahraga.
2. Menggunakan pelindung sesuai kebutuhan seperti helm.
3. Batasi waktu untuk olahraga yang spesifik, yang membutuhkan gerakan yang sama
secara berulang-ulang.
4. Perhatikan kecepatan gerakan dan berhati-hatilah akan terjadi cedera akibat gerakan.

Penulis: Bernie Endyarni Medise (Ikatan Dokter Anak Indonesia)


Dimuat di harian Kompas (10/11/2013 dan 17/11/2013
Bab 2
Pengertian Olahraga
Pada hakekatnya makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam
Websters New Collegiate Dictonary (1980), olahraga yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk

mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan
(athletic games di Amerika Serikat)
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau
usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan
rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973), olahraga harus bergerak dari
konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain;
a. Terpisah dari rutinitas
b. Bebas,
c. Tidak produktif
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku
Deni Ariyadi.2008. Definisi Olahraga. Diakses dari http://hidupsehatt.blogspot.com/2009/05/definisiolahraga.html. Tanggal 12 November 2010, pukul 19.00.
KLASIFIKASI OLAHRAGA
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen saat berolahraga, olahraga dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
a. Aerobik adalah : Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen
masihdapat dipenuhi tubuh. Misalnya : Jogging, senam, renang, bersepeda.
b.

Anaerabik adalah : Olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh
tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100m, tenis lapangan, bulu tangkis. (Karim, 2002)

MANFAAT OLAHRAGA
Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dengan kegiatan olah raga diantaranya adalah:

a.

Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan denyut
nadi istirahat menurun, isi sekuncup bertambah, kapasitas bertambah, penumpukan asam laktat
berkurang, meningkatkan pembuluh darah kolateral, meningkatkan HDL Kolesterol, Mengurangi
aterosklerosis.

b.

Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai dengan optimalnya
pertumbuhan pada anak, sedangkan pada orang dewasa ditandai dengan penguatan massa tulang,
menurunkan nyeri sendi kronis pada pinggang, punggung dan lutut.

c.

Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera.

d.

Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan mempertahankan berat badan
ideal.

e.

Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, mengurangi
tekanan sistolik dan diastolik, mengurangi resiko penyakit jantung koroner dengan meningkatnya
HDL-kolesterol dan mengurangi lemak tubuh, mengurangi resiko kencing manis dengan
terjadinya menambah sensitifitas insulin, dan mengurangi kuatnya infeksi melalui meningkatkan
sistem imunitas.

f.

Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan tubuh.

g.

Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan


pengaturan kekebalan tubuh.
Uraian tersebut menunjukkan tentang arti pentingnya olah raga bagi kesehatan jasmani
manusia yang merupakan fungsi penting untuk menunjang kebugaran jasmani. Kebugaran
jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai
kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas atau profesi masingmasing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi
kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (health related physical fitness) dan kelompok

yang berhubungan dengan ketrampilan (skill related physical fitness). Adapun komponenkomponen kebugaran jasmani meliputi (Karim, 2002: 6):
a. Komposisi tubuh
Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah berumur 60
tahun.
b.

Kelenturan (fleksibilitas) tubuh


Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu
paksaan atau tekanan. Kelenturan dipengaruhi oleh jenis sendi, struktur tulang, jaringan sekitar
sendi, otot, tendon dan ligamen. Pada wanita (terutama ibu hamil) fleksibilitas tubuh lebih besar
daripada laki-laki. Sementara itu, fleksibilitas anak-anak lebih besar dari orang dewasa. Puncak
kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas. Kelenturan ini cukup penting pada setiap gerak
tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot dan dapat mengurangi cedera (orang yang
kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami cedera). Pengukuran fleksibilitas
dilakukan dengan duduk tegak depan Flexometer.

c. Kekuatan Otot
Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan kemampuan untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Pada laki-laki, kira-kira 25% lebih besar dari
wanita. Kekuatan otot dapat diukur dengan dinamometer.
d. Daya tahan jantung paru
Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada
waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh
tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh.
Kemampuan otot-otot besar digunakan untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu
lama secara terus menerus. Daya tahan jantung dan paru ini merupakan komponen kebugaran
jasmani terpenting. Pengukuran daya tahan jantung dan paru dilakukan dengan test lari 2,4 km
(12 menit), Bangku Harvard test, dan Ergocycles test.
e. Daya tahan otot
Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau untuk
berkontraksi terus menerus dalamsuatu waktu tertentu. Daya tahan otot yang baik identik dengan

kemampuan otot dalam mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot ini dapat dilakukan
dengan push up test dan sit up test.
Kebugaran jasmani manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:
a. Umur. Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30
tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira
sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai
separuhnya.
b.

Jenis Kelamin. Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama
dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunayi nilai
yang jauh lebih besar.

c. Genetik. Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel
darah dan serat otot.
d. Makanan. Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi
protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olah raga yang memerlukan kekuatan otot
yang besar.
e.

Rokok. Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang berpengaruh terhadap daya
tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar
pengeluaran

energi

dan

mengurangi

nafsu

makan.

(Karim, 2002)
BAB 3
KESIMPULAN
Kebugaran fisik atau kebugaran jasmani adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tugas ataupekerjaan fisik dan tidak merasakan kelelahan disaat melakukan pekerjaan atau tugas
tersebut.Kebugaran sangat bermanfaat untuk menyiapkan anak sebagai calon penerus bangsa. Latihan
kebugaran aerobic merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak. Namun
harusdiberikan secara teratur dan berkesinambungan serta memperhatikan aturan dalam memberikan
beban latihan agar tidak terjadi overload/beban berlebih sehingga latihan dapat efektif dan efisien. Anak
yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik akan siap untuk melakukan segala aktivitas fisik

maupun berfikir sehingga dimungkinkan dapat meraih prestasi yang optimal di masa sekarang maupun
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai