Anda di halaman 1dari 15

TAFSIR SURAT

AL-LAHAB
Oleh:

Syaikh Muhammad bin Shalih


Al-Utsaimin

Source:
Almanhaj.or.id

Download > 100 ebook Islam, Gratis!!!


kunjungi.
www.ibnumajjah.wordpress.com

TAFSIR SURAT AL-LAHAB1


Allah berfirman:





.
Artinya :
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan
sesungguhnya dia akan binasa

Disalin dari kitab Tafsir Juz Amma, edisi


Indonesia Tafsir Juz Amma, penulis Syaikh
Muhammad
bin
Shalih
Al-Utsaimin,
penerjemah Abu Ihsan Al-Atsari, penerbit AtTibyan Solo

2. Tidaklah berpelajaran kepadanya harta


bendanya dan apa yang ia usahakan
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api
yang bergejolak
4. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa
kayu bakar
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut. [QS.
Al-Lahab : 1-5]
Mengenai basmalah
penjelasannya.

telah

berlalu

Dalam surat ini terdapat bukti-bukti


yang sangat banyak dan jelas bahwa
Rasulullah di atas kebenaran.
Beliau tidak mengajak demi mendapatkan
kekuasaan, kehormatan dan jabatan di
kalangan kaumnya.
Dalam mensikapi Rasulullah ,
para paman beliau terbagi menjadi tiga
kelompok.
1. Kelompok
yang
beriman,
berjihad
bersama beliau dan tunduk kepada Allah
Rabb sekalian alam.
2. Kelompok
yang
mendukung
dan
menolong beliau, namun tetap kafir.

3. Kelompok yang ingkar dan berpaling.


Mereka ini kafir terhadap agama beliau.
Adapun kelompok pertama, seperti AlAbbas bin Abdul Muthalib dan Hamzah bin
Abdul Muthalib. Hamzah lebih afdhal dari
pada Abbas, karena beliau dijuluki sebagai
syuhada yang terbaik disisi Allah , dan
Rasulullah memberinya gelar
asadullah dan asudarasuluhu (singa Allah
dan rasulNya)2. Beliau terbunuh pada
perang Uhud di tahun kedua hijrah.3
Adapun
yang
mendukung
serta
menolong
tetapi
masih
tetap
dalam
kekafiran, seperti Abu Thalib. Dia telah
bersikap baik kepada Rasulullah
serta membela dan mendukung beliau,
namun wal iyaadzu billah- Allah telah
menentukan
adzab
untuknya,
tidak
2

Hadits riwayat Al-Bukhari dalam Kitab Tarikh


Kabir (VIII/438) dan Ibnu Abi Ashim dalam
kitab Jihad no. 249
Hadits riwayat Al-Bukhari dalam Kitab
Peperangan, bab : Terbunuhnya Hamzah
Radhiyallahu anhu no. 4072

memeluk agama Islam sampai akhir


hayatnya. Di detik-detik akhir kehidupannya
Rasulullah mengajaknya masuk
Islam tetapi ia tetap enggan dan meninggal
dengan pernyataannya bahwa ia berada di
atas agamanya Abdul Muthalib4. Kemudian
Rasulullah memintanya syafaat
untuknya
(untuk meringankan
adzab)
hingga diadzab di naar dengan cara
dipakaikan sandal lalu menggelegak isi
otaknya.5
Ketiga yaitu yang ingkar dan berpaling,
seperti Abu Lahab. Allah menurunkan satu
surat penuh, yang dibaca di dalam shalat
wajib
dan sunnah, shalt
sir
(yang
bacaannya
pelan)
dan
jahar
(yang
bacaannya terang) diberi pahala orang yang
4

Hadits riwayat Al-Bukhari dalam Kitab Tafsir,


bab : Firman Allah : Innaka laa tahdii man
ahbabta, no. 472. Dan Muslim dalam kitab
Al-Iman, bab : Dalil sahnya keislaman orang
yang menhadapi sekarat, dan dalil bahwa
orang yang tetap syirik hingga mati akan
menjadi penghuni naar, no. 24, 39
Telah disebutkan takhrijnya. Lihat hal.382

membacanya,
kebaikan.

setiap

huruf

sepuluh

Allah berfirman:


Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan
sesungguhnya dia akan binasa [QS. AlLahab : 1]
Ini merupakan bantahan terhadap Abu
Lahab, ketika Rasulullah
mengajak
mereka
ke
jalan
Allah,
mengingatkan dan memberi mereka kabar
gembira. Berkata Abu Lahab :


Celakalah engkau! Hanya untuk inikah
engkau kumpulkan kami? 6
Perkataan hanya untuk inikah engkau
kumpulkan
kami
adalah
untuk
meremehkan. Artinya, ini adalah perkara
6

Hadits riwayat Al-Bukhari dalam Kitab Tafsir,


bab : FirmanNya Sayashla naaran dzaata
lahab no. 4973

sepele, sehingga tidak perlu mengumpulkan


para pemimpin Quraisy. Yang demikian ini
sama seperti firman Allah Taala.


Apakah ini orang yang mencela ilahilah kalian? [QS. Al-Anbiyaa: 36]
Yaitu meremehkannya. Tidak acuh dan
tidak peduli. Sebagaimana firman Allah
.



Dan
mengapa
mereka
berkata:
Mengapa Al-Qutan ini tidak diturunkan
kepada seorang besar dari salah satu dua
negeri (Mekah dan Thaif) ini? [QS. AzZukhruf : 31]
Wal
hasil,
Abu
Lahab
berkata:
Celakalah engkau, hanya untuk inikah
engkau kumpulkan kami?
Maka Allah
Taala membantah dengan menurunkan
surat ini

Al-Tabaab

artinya
Al-Khasaar
yaitu
kerugian.
Sebagaimana firman Allah Taala.


Dan tipu daya Firaun itu tidak lain
hanyalah membawa kerugian [QS. AlMumin : 37]
Yaitu kerugian. Dan Allah memulai
dengan menyebutkan tangan sebelum yang
lainnya, karena kedua tanganlah yang
sering bekerja dan bergerak, mengambil
dan memberi dan lain-lain. Dan gelar Abu
Lahab adalah gelar yang pantas dan sesuai
dengan kondisi dan tempat kembalinya.
Gelar ini pantas untuknya karena ia akan
dimasukkan ke dalam naar yang menyalanyala yang mengeluarkan lidah api yang
dahsyat. Berkata seorang penyair.
Katakan, tidaklah matamu melihat
seorang yang punya gelar
Kecuali kamu akan berfikir makna dari
gelarnya

Ketika Suhail bin Amr datang pada


perang Hudaibiyah, Rasulullah
bersabda. Ini adalah Suhail bin Amr,


aku tidak melihat kecuali
mudahkan urusan kalian 7

ia

telah

Karena nama tersebut sesuai dengan


perbuatannya.
Allah berfirman:


Tidaklah berpelajaran kepadanya harta
bendanya dan apa yang ia usahakan [QS.
Al-Lahab : 2]
-Maberkemungkinan
mempunyai
makna istifham (pertanyaan) yang berarti :
Manfaat apa yang ia dapatkan dari hartanya
dan apa yang ia usahakan? Jawabnya:
Tidak ada sama sekali. Atau bermakna naf
7

Hadits riwayat Al-Bukhari dalam Kitab SyaratSyarat, bab : Syarat-syarat dalam Jihad, no.
2731

(penolakan), berarti maknanya: Tidaklah


bermanfaat kepadanya harta bendanya dan
apa yang ia usahakan. Kedua makna
tersebut saling berkaitan, yaitu ; bahwa
harta dan apa yang ia usahakan tidak
bermanfaat sedikitpun untuknya ? Padahal
menurut kebiasaan, harta itu bermanfaat.
Harta dapat dijadikan alat penebus jika
seseorang ditawan musuh. Ia katakana :
Jika engkau membebaskanku maka aku
akan memberimu uang sekian-sekian.
Dengan meminta harta sedikit atau banyak,
musuhnya akan membebaskannya. Jika
seseorang,
sakit
atau
lapar
dapat
memanfaatkan hartanya. Harta sangatlah
bermanfaat,
namun
dikatakan
tidak
bermanfaat jika tidak dapat menyelamatkan
pemiliknya dari naar. Oleh karena itu, Allah
Taala berfirman yakni
hartanya tidak dapat menyelamatkannya
dari siksaan Allah Taala. FirmanNya

dikatakan maknanya adalah anaknya.


Yakni, tidak bermanfaat baginya harta dan
anaknya. Sebagaimana yang dikatakan Nabi
Nuh


. Dan telah mengikuti orang-orang
yang
harta dan
anak-anaknya tidak
menambah kepadanya melainkan kerugian
belaka [QS. Nuh : 21]
Maka mereka artikan ialah
anak. Pendapat ini juga didukung dengan
sabda Nabi .



Sebaik-baik hasil yang kamu makan
adalah hasil dari jerih payahmu, dan anakanakmu tersebut termasuk dari hasil jerih
payahmu 8
Pendapat yang benar adalah ayat
tersebut lebih umum dari yang demikian.
Ayat di atas mencakup anak. Juga
8

Hadits riwayat At-Tirmidzi dalam kitab


Hukum-hukum, bab : Si bapak boleh
mengambil harta anaknya, no. 1358. Ia
berkata : hadits hasan shahih

mencakup harta yang sedang ia usahakan


untuk ia dapatkan, juga mencakup apa yang
ia usahakan untuk meraih kemuliaan dan
kehormatan. Setiap usaha yang dilakukan
untuk
menambah
kemualian
dan
kehormatan, tidak bermanfaat untuknya
sedikitpun =
Tidaklah
berfaedah
kepadanya
harta
bendanya dan apa yang ia usahakan.
Firman Allah:


Kelak dia akan masuk ke dalam api
yang bergejolak [QS. Al-Lahab : 3]
Huruf sin- pada untuk attanfis yang menunjukkan al-haqiqah
(hakiki) dan al-qurb (waktu dekat). Yakni,
Allah Taala mengancamnya dalam waktu
dekat dia akan masuk ke dalam api yang
bergejolak. Karena kemewahan dunia, dan
bagaimanapun lamanya tinggal di dunia,
tetap saja dikatakan akhirat itu dekat.
Sehingga manusia yang ada di alam
barzakh merasa sebentar walaupun tahun
demi tahun yang panjang telah berlalu.

Allah berfirman.



mereka (merasa) seolah-olah tidak
tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada
siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang
cukup, maka tidak dibinasakan melainkan
kaum yang fasik [QS. Al-Ahqaaf : 35]
Sesaat yang ada di siang hari tentunya
waktu yang sangat singkat.
Firman Allah:


Dan (begitu pula) isterinya, pembawa
kayu bakar [QS. Al-Lahab : 4]
Yaitu wanita (istri) yang yang ada
bersamanya. Dia adalah wanita terhormat di
kalangan suku Quraisy, namun kehormatan
tersebut tidak bermanfaat untuknya karena
ikut
membantu
suaminya
dalam
permusuhan dan dosa serta tetap di dalam

kekafiran. Firman Allah : =


pembawa kayu bakar, dibaca nashab
(fathah) atau rafa (dhamah). Adapun jika
dibaca nasab, maka menunjukkan keadaan
istrinya. Yaitu, keadaan istrinya membawa
kayu bakar. Atau manshub dengan arti
celaan. Karena naat yang terputus boleh
dinashabkan dengan maksud pencelaan.
Artinya, Aku mencela si pembawa kayu
bakar. Adapun jika dibaca rafa menunjukan
sifat si wanita tersebut, -- bentuk
mubalaghah, artinya banyak membawa.
Disebutkan bahwa ia membawa kayu yang
berduri kemudian ia letakkan di jalan yang
dilalui Rasulullah , untuk
menyakiti Rasulullah .
Firman Allah:


Yang di lehernya ada tali dari sabut
[QS. Al-Lahab : 5]
Al-jid ialah al-unuq artinya leher. Habl
ialah tali, al-masad : sabut. Yakni, ia pergi

ke gurun dengan membawa tali untuk


mengikat kayu-kayu berduri yang akan ia
letakkan di jalan yang dilalui Rasulullah
, naudzubillah min dzalik. Hal ini
mengisyaratkan rendahnya cara berfikir,
karena ia menghinakan dirinya sendiri.
Seorang
wanita
dari
kabilah
yang
terkemuka dari kalangan suku Quraisy pergi
ke gurun dengan melilitkan tali sabut di
lehernya. Tetapi demi untuk menyakiti
Rasulullah

ia
rela
melakukannya.
Nas alullah alafiyah. Sampai di sini
selesailah penjelasan surat ini dengan
kemudahan dari Allah .

Anda mungkin juga menyukai