Anda di halaman 1dari 31

BENGKEL SCADA SEMESTER 6

PLANT 1

AGUS MAULANA

4313040001

EKA PUJIANI

4313040008

MAHAR TRI WAHYUDIN

4313040014

NUR FAJRINA

4313040019

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI LISTRIK


INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2016

SOP PLANT 1
RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERBASIS
SCADA

Sebelum memulai melakukan simulasi pada plant terlebih dahulu


melakukan poin-poin berikut ini :
1.

Nyalakan daya panel 1 melalui MCB pada panel daya 380V

2.

Pada panel plant main switch putar pada posisi ON.

3.

Nyalakan MCB sesuai dengan keinginan operator :

4.

a.

MCB 1 : Main Supply

b.

MCB 2 : CB untuk motor 1 dan inverter

c.

MCB 3 : CB untuk motor 2

d.

MCB 4 : CB untuk motor 3

e.

MCB 5 : CB untuk rangkaian kontrol (auxiliary)

f.

MCB 6 : CB untuk PLC dan power suplly

Pada panel plant putar Selector Switch untuk menentukan mode yang akan
dioperasikan. Terdapat 2 (dua) mode yang dapat dipilih yaitu : Mode
Simulasi atau Mode Plant, masingmasing mode dapat beroperasi secara
automatis atau manual.
MODE SIMULASI

AUTOMATIS/
MANUAL

MODE PLANT

Gambar 1.1 Diagram blok pemilihan mode pada plant

5.

Download program leader PLC kedalam modul PLC

6.

Klik tombol START pada HMI, tunggu HMI sampai menampilkan Home
Select Mode, sehingga plant dapat dioperasikan melalui HMI.

7.

Masukan kabel RS 232 kedalam modul PLC untuk mengoperasikan


SCADA InfoU melalui Laptop / PC.

8.

Setelah melakukan praktek matikan MCB pada


a.

MCB 1 : Main Supply

b.

MCB 2 : CB untuk motor 1 dan inverter

c.

MCB 3 : CB untuk motor 2

d.

MCB 4 : CB untuk motor 3

e.

MCB 5 : CB untuk rangkaian kontrol (auxiliary)

f.

MCB 6 : CB untuk PLC dan power suplly

9.

Putar main switch kearah OFF

10.

Matikan daya panel 1 melalui MCB pada panel daya 380V

SOP Mode Plant

1.

Sebelum menyalakan mode plant, kran tangki dan kran motor harus
dibuka terlebih dahulu.

2.

Pada saat memulai mode manual plant, SLV harus dibuka sebelum motor
dinyalakan.

3.

Pemberian frekuensi pada motor 3 fasa dilakukan secara bertahap, dari


mulai 10 - 50Hz.

4.

Saat mengakhiri mode manual plant, motor harus dimatikan sebelum


menutup SLV.

5.

Tombol reset dapat ditekan setelah SLV dan motor dalam keadaan mati.

SOP Mode Simulasi


1.

Pastikan MCB 1, 5, dan 6 dalam kondisi ON.

2.

Pastikan MCB 2, 3 dan 4 OFF agar komponen output tidak bekerja jika
terjadi kesalahan program dan atau wiring selector switch.

3.

Mode simulasi hanya dapat dilihat melalui HMI dan pilot lamp yang
terdapat pada pintu panel.
SOP ketika Gangguan

1.

Ketika terjadi gangguan, buzzer akan berbunyi dan sistem pada plant akan
OFF, jenis gangguan akan dapat dilihat pada monitor HMI atau SCADA.

2.

Buzzer dapat dimatikan melalui tombol yang tersedia pada HMI atau
SCADA.

3.

Jika gangguan telah diperbaiki, tekan tombol reset pada HMI atau
SCADA, sehingga plant dapat bekerja normal kembali.

4.

Ketika sistem mengalami gangguan eror/ mengalali keadaan darurat, tekan


tombol emergency yang tersedia pada pintu panel.

Deskripsi Kerja Modul


Plant ini dirancang dan dibuat sebagai pelatihan untuk melengkapi
Bengkel Teknik Listrik Politeknik Negeri Jakarta dalam rangka menunjang mata
kuliah bengkel semester 6. Plant ini bertujuan untuk sebagai pengatur laju air
berdasarkan lever air pada tangki, sehingga pada tiap level didapatkan kelajuan air
yang masuk di tangki dapat cepat, sedang maupun lambat. Pada plant ini
pengaturan air berdasarkan pengaturan kecepatan motor induksi tiga phasa yang
dilakukan dengan mengatur frekuensi jala-jala yang masuk ke motor, buka
tutupnya valve, dan juga pengaturan on-off motor 1 fase yang berdasarkan output
yang berasal dari sensor seperti pressure transmitter, level transmitter, flow
switch, dan water level control, sehingga didapat pengaturan aliran air yang
berbeda-beda tiap level. Pada pengaturan aliran air menggunakan motor 3 fase
digunakan inverter sebagai pengaturnya. Dimana inverter itu sendiri dikendalikan
melalui PLC, sehingga inverter dapat beroperasikan secara otomatis.
Plant ini terdiri dari 2 tangki dengan 1 panel. Pada panel terdapat PLC,
inverter, touchscreen, dan komponen pendukung sistem yang berfungsi untuk
mengendalikan dan memonitoring valve, motor 3 fase dan motor 1 fase. Pada
modul latih ini PLC digunakan sebagai pengendali inverter dengan memasukan
parameternya pada ladder di PLC sesuai deskripsi kerja yang diinginkan.
Touchscreen berfungsi sebagai tombol operasi sistem dan mengontrol sistem.

RS-232
RS-485
HMI
Inverter

RS-232

Motor 3 Fase

PLC

SCADA
Motor 1 Fase
Level
Transmitter
Preesure
Transmitter

Solenoide Valve

Motorizzed Valve

Water Level
Control
Flow Switch

Gambar 3.1.Diagram blok sistem pengaturan air berbasis PLC dan SCADA

Gambar 3.2. Layout modul sistem pengaturan air

Gambar 3.3 Simulasi impementasi system

Gambar 3.4.Detail komponen dalam panel

Tabel 3.1. Bagian sistem pada modul

Bagian
Sistem
Sensor

Sistem

Komponen dalam
Sistem
Level Transmitter

Sensor untuk membaca level air pada

Pressure Transmitter

tangki 1
Sensor untuk membaca besarnya tekanan

Flow Switch
Water Level Control

air pada pipa


Switch untuk membaca adanya aliran air
Swith untuk membaca level air pada

SCADA Infou

Monitoring

Automasi

tangki 2
Menjalankan dan

mengontrol

SCADA Cimon

melalui Laptop/ PC

Menjalankan

PLC Glofa GM7U

melalui Touchscreen Lsis


Rangkaian kontrol sistem dibuat melalui

Inverter LG SV008

PLC
Mengendalikan kecepatan motor induksi

IG5A-4
Solenoide Valve

dan

mengontrol

sistem

HMI Lsis

Kontrol

Output

Fungsi Komponen dalam Sistem

sistem

tiga fase
Membuka/ menutup aliran air Motorized

Valve
Motor 3 Fase
Fase

Memompa air dari tangki 1 ke tangki 2 Motor 1


Memompa air dari tangki 2 ke tangki 1

3.1.1 Deskripsi Kerja Manual


Deskripsi sistem kerja dalam mode manual yaitu sebagai berikut :

(1)

Semua SLV dapat dikontrol secara manual dengan penguncian.

(2)

Untuk motor 1, kecepatan motor dapat diatur dengan cara memasukan


nilai frekuensi ke dalam inverter dengan catatan ada salah satu atau semua
SLV dalam kondisi terbuka.

(3)

Nilai frekuensi inverter dapat ditambah 1Hz dan dikurangi 1Hz secara
manual dengan tombol.

(4)

MV tetap bekerja sesuai dengan Pressure Transmitter.

(5)

Untuk motor 2 dan motor 3, motor dapat dihidupkan secara momentary

(6)

Kondisi kerja motor 2 dan motor 3 tetap dipengaruhi dengan kondisi level
air di tangki 2

(7)

Kondisi gangguan tetap mempengaruhi kondisi kerja motor dan valve.


Yaitu bila motor mengalami gangguan pada operasi manual, motordan

3.1.2 Deskripsi Kerja Automatis

(1)

Pada kondisi auto, motor 1 diatur menggunakan inverter berdasarkan level


yang ada pada tangki 1 dan membentuk kurva linier antara level air
dengan
frekuensi yang diberikan kepada motor 1
60.00

Frekuensi Motor

50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Gambar 3.6 Grafik fungsi frekuensi motor dan


kecepatan ideal

(2)

Pengaturan SLV dapat dilihat dari tabel logika berikut:

(3)

MV bekerja berdasarkan tekanan air yang dihasilkan dan berfungsi


sebagai penstabil tekanan untuk motor 1.

(4)

Motor 2 dan motor 3 bekerja dengan mengikuti tabel logika berikut:

Tabel 3.3 Sekuen Motor 2&3 untuk deskripsi automatis

Gambar 3.7. Diagram alir sistem kerja automatis

3.1.3 Deskripsi Gangguan


3.1.3.1 Gangguan Overload (Beban Berlebih)
(1)

Jika Motor 1 mengalami gangguan overload, maka sistem akan Off.

(2)

Jika Motor 2 dan atau Motor 3 mengalami gangguan overload, maka


sistem akan Off.

(3)

Buzzer ON, seperti diagram waktu bunyi berikut ini :

Start kondisi gangguan


Dan selanjutnya

1
0
5 dt

1 dt

1 dt

Gambar 3.8. Diagram waktu bunyi overload

3.1.3.2 Gangguan No Flow (Tidak Ada Aliran)


(1)

Bila dalam 10 detik setelah Motor 1 bekerja , tidak ada air yang mengalir
kedalam Tangki 2, maka sistem akan Off.

(2)

Bila dalam 10 detik setelah Motor 1 dan atau Motor 2 bekerja tidak ada air
yang mengalir kedalam Tangki 1, maka sistem akan Off.

(3)

Buzzer ON, seperti diagram waktu bunyi berikut ini :

Start kondisi gangguan


Dan selanjutnya

1
0
1 dt

1 dt

5 dt

1 dt

1 dt

Gambar 3.9. Diagram waktu bunyi no flow

3.1.3.3 Gangguan Flow Break (Aliran Air Terputus)

(1)

Bila pada saat Motor 1 sedang bekerja, tiba-tiba air yang melalui pipa
terputus, maka sistem akan Off.

(2)

Bila pada saat Motor 2 dan atau Motor 3 sedang bekerja, tiba-tiba air yang
melalui pipa terputus, maka sistem akan Off.

(3)

Buzzer ON, seperti diagram waktu bunyi berikut ini :


Start kondisi gangguan
Dan selanjutnya

1
0
1 dt

1 dt

1 dt

5 dt

1 dt

1 dt

1 dt

Gambar 3.10. Diagram waktu bunyi flow break

3.1.3.4 Gangguan Over Preassure (Tekanan Berlebihan)


(1)

Bila pada saat Motor 1 sedang bekerja, preassure transmitter membaca


adanya over preassure, maka sistem akan Off.

(2)

Bila pada saat Motor 2 dan atau Motor 3 sedang bekerja, preassure
transmitter membaca adanya over preassure, maka sistem akan Off.

(3)

Buzzer ON, seperti diagram waktu bunyi berikut ini :


Start kondisi gangguan
Dan selanjutnya

1
0
1 dt

1 dt

1 dt

1 dt

5 dt

1 dt

1 dt

1 dt

1 dt

Gambar 3.11. Diagram waktu bunyi over preassure

3.1.3.5 Kondisi Penunjang ketika Gangguan


(1)

Bunyi Alarm harus dapat dimatikan menggunakan tombol Emergency.

(2)

Kondisi kerja masing-masing motor dapat dilihat melalui lampu tanda,


yaitu bila

motor dalam kondsi On maka lampu tanda akan menyala

berkedip-kedip dengan interval On-Off setiap 1 detik.


(3)

Bila salah satu Motor terjadi gangguan, dan setelah gangguan tersebut
diperbaiki, maka kontrol Motor tersebut baru dapat aktif dengan cara
menekan tombol Reset.

Daftar Input/output PLC


Nama

Alamat PLC

Jenis

Simulation
Selector

Deskripsi
Memberikan

%IX0.0.0

Input Digital

PLC

instruksi

bahwa

plant

Switch

dijalankan secara simulasi

Plant

Memberikan

Selector

%IX0.0.1

Input Digital

Switch
Emergency

bahwa

plant

akan
kepada
akan

dijalankan dengan sesungguhnya


%IX0.0.2

Input Digital

Float 1 Plant

%IX0.0.3

Input Digital

Float 2 Plant

%IX0.0.4

Input Digital

switch

PLC

instruksi

kepada

Mematikan kontrol ketika terjadi


gangguan
Memberikan informasi apabila
air telah mencapai level Medium
Memberikan informasi apabila
air telah mencapai level High
Memberikan informasi apabila

Float 3 Plant

%IX0.0.5

Input Digital

air telah mencapai level HighHigh

Memberikan informasi apabila


Tor 1 Plant

%IX0.0.6

Input Digital

pompa 1 telah terjadi gangguan


overload
Memberikan informasi apabila

Tor 2 Plant

%IX0.0.7

Input Digital

pompa 2 telah terjadi gangguan


overload
Memberikan informasi apabila

Tor 3 Plant

%IX0.0.8

Input Digital

pompa 3 telah terjadi gangguan


overload
Memberikan informasi apabila

Flow Switch
1 Plant

%IX0.0.9

Input Digital

pipa

yang

menghubungkan

pompa 1 dengan tangki 2 telah


dialiri oleh air
Memberikan informasi apabila

Flow Switch
2 Plant

%IX0.0.10

Input Digital

pipa

yang

menghubungkan

pompa 2 dan pompa 3 dengan


tangki 1 telah dialiri oleh air

Float 1
Simulator
Float 2
Simulator
Float 3
Simulator
Tor 1
Simulator

%IX0.0.11

Input Digital

%IX0.0.12

Input Digital

%IX0.0.13

Input Digital

%IX0.0.14

Input Digital

Simulasi

ketika

air

telah

mencapai level Medium


Simulasi

ketika

air

telah

air

telah

mencapai level High


Simulasi

ketika

mencapai level High-High


Simulasi ketika motor 1 terjadi
gangguan overload
Simulasi ketika motor 2 terjadi

Tor 2
Simulator
Tor 3

%IX0.0.15

Input Digital

gangguan overload

%IX0.0.16

Input Digital

Simulasi ketika motor 3 terjadi

Simulator
Flow Switch 1
Simulator

gangguan overload
Simulasi
%IX0.0.17

Input Digital

menghubungkan

Simulator

pipa

yang

pompa

dengan tangki 2 dialiri air


Simulasi

Flow Switch 2

ketika

%IX0.0.18

Input Digital

ketika

pipa

yang

menghubungkan pompa 2 dan


pompa 3 dengan tangki 2 dialiri
air

Buzzer
Kontaktor
Pompa 1
Kontaktor
Pompa 2
Kontaktor
Pompa 3
Solenoid
Valve 1
Solenoid
Valve 2
Solenoid
Valve 3

%QX0.0.0
%QX0.0.1
%QX0.0.2
%QX0.0.3
%QX0.0.4
%QX0.0.5
%QX0.0.6

Output

Memberikan

Digital

terjadi gangguan pada sistem

Output

Menghidupkan atau mematikan

Digital

pompa 1

Output

Menghidupkan atau mematikan

Digital

pompa 2

Output

Menghidupkan atau mematikan

Digital

pompa 3

Output

Menutup atau membuka aliran

Digital

air

Output

Menutup atau membuka aliran

Digital

air

Output

Menutup atau membuka aliran

Digital

air
Lampu

tanda

isyarat

sebagai

ketika

tanda

sedang hidupnya pompa 1 baik


Simulator
Pompa 1

Simulator
Pompa 2

%QX0.0.7

%QX0.0.8

Output

mode simulator maupun plant

Digital

Output
Digital

Lampu

tanda

sebagai

tanda

sedang hidupnya pompa 2 baik


mode simulator maupun plant

Simulator
Pompa 3

%QX0.0.9

%QX0.0.10

Valve 1

%QX0.0.11

tanda

mode simulator maupun plant


tanda

sebagai

tanda

Output

sedang hidupnya Solenoid Valve

Digital

1 baik mode simulator maupun


tanda

sebagai

tanda

Output

sedang hidupnya Solenoid Valve

Digital

2 baik mode simulator maupun


plant
Lampu

Simulator
Valve 3

sebagai

sedang hidupnya pompa 3 baik

Lampu

Valve 2

Solenoid

tanda

plant

Simulator
Solenoid

Digital

Lampu

Lampu

Simulator
Solevoid

Output

%QX0.0.12

tanda

sebagai

tanda

Output

sedang hidupnya Solenoid Valve

Digital

3 baik mode simulator maupun


plant

COM 0 pada terminal keluaran digunakan untuk mencatu daya untuk


keluaran %Q0.0.0. COM 1 untuk mencatu daya untuk keluaran %Q0.0.1. COM 2
untuk mencatu daya untuk keluaran %Q0.0.2. COM 2 untuk mencatu daya untuk
keluaran %Q0.0.2 dan %Q0.0.3. COM 3 untuk mencatu daya untuk keluaran
%Q0.0.4, %Q0.0.5, %Q0.0.6 dan %Q0.0.7. COM 4 untuk mencatu daya untuk
keluaran %Q0.0.8, %Q0.0.9, %Q0.0.10 dan %Q0.0.11. dan COM 5 untuk
mencatu daya untuk keluaran %Q0.0.12, %Q0.0.13, %Q0.0.14 dan %Q0.0.15.
COM 0, COM 1, dan COM 2 dicatu dengan 220VAC sedangkan yang lain dengan
24VDC.

Setting parameter inverter melalui keypad


No

Diplay

Parameter

Nilai
Parameter

Deskripsi Fungsi Parameter


Waktu

Acc

Acceleration Time

10

yang

dibutuhkan

untuk

menaikan frekuensi dari frekuensi


awal

hingga

mencapai

maksimal yaitu 50 Hz

frekuensi

Waktu
2

Decc

Decceleration
Time

10

yang

dibutuhkan

untuk

menurunkan frekuensi dari frekuensi


maksimal hingga mencapai frekuensi
minimal yaitu 0 Hz

No

Diplay

Parameter

Nilai
Parameter

Deskripsi Fungsi Parameter


Pemilihan

Drv

Drive Mode

Frq

Setting Mode

inverter melalui komunikasi


RS-485
Pemilihan

Frequency

pengoperasian

pengoperasian

inverter melalui komunikasi


RS-485

Maximal

F21

F22

Base Frequency

50

F23

Start Frequency

0.5

F50

H30

Frequency

Electronic
Thermal Select
Motor Type
Select

50

1
0.75

Nilai maksimun frekuensi


Nilai

frekuensi

dasar

supply/

frekuensi standar PLN


Nilai frekuensi awal
Parameter ini akan bekerja jika terjadi
overheat pada motor
Pengaturan daya nominal

motor

merujuk pada name plate motor


Masukan jumlah kutub motor, dengan
rumus berikut :

10

H31

Number of The
Poles

Masukan nilai frekuensi slip motor


11

H32

12

H33

13

H72

Frekuensi slip
motor
Motor Rated
Current
Power On Display

1.67

4.8
0

dengan rumus berikut :

Arus nominal motor pada name plate


(In)
Nilai

frekuensi

(frequency

output

inverter

command)

akan

ditampilkan pada monitor inverter


ketika pertama kali inverter

dioperasikan

Monitoring Item

14

H73

15

H77

16

I59

17

I60

Protocol Select
Inverter Number

18

I61

Baud Rate

Select
Cooling Fan
Control
Communication

0
0
1
1
3

Menampilkan tegangan output pada


monitor inverter
Pendingin selalu menyala
Protokol komunikasi dipilih dengan
protokol LS Bus
Stasiun jumlah inverter
Nilai kecepatan transfrer data dipilih
9600 Bps

Deskripsi pengaturan komunikasi PLC dengan inverter


Item

Nilai

Deskripsi

Station No

Inverter yang digunakan hanya 1 maka hanya 1 station

Size (Word)

1-8

PLC yang digunakan


Ukuran masukan kata dalam bit yang digunakan
[optional]

Send/ Receive

(1 = default)
Send dipilih jika PLC digunakan untuk membaca
dan menuliskan data (R/W pada datasheet inverter)
Receive dipilih jika PLC digunakan hanya untuk

Area PLC

membaca data (R pada datasheet inverter)


%MW : dipilih untuk alamat PLC terhadap inverter

LG Inverter

Masukan address parameter yang fungsi parameternya


akan digunakan. Address parameter ini dapat dilihat
pada parameter list dalam buku manual

Parameter yang dimasukan di PLC akan mempengaruhi fungsi inverter dalam mengendalikan kerja motor induksi tiga fase.

Pengaturan parameter inverter melalui PLC


Komunilasi

Address

Nama

Nilai Setting

Address

Data
Read/ Write

Parameter

Parameter

Parameter

PLC

[R/W]

0x0004

Deskripsi Fungsi Parameter


Membuka penguncian pengaturan awal,

Parameter Lock

0x0005

Frequency Reff

0x0006

Run Command

1 : Unlock
5000 Hz [scale
0,01 Hz]

%MW4.1

%MW5000

B0 : Stop

%MW6.0

B1 : Forward

%MW6.1

B3 : Fault Reset

%MW6.3

agar dapat diberikan pengaturan baru oleh


user
Menentukan besarnya frekuensi yang
akan diterima oleh beban dari inverter
Menyediakan perintah
untuk
menghentikan beban (Stop Motor)
Menyediakan perintah untuk motor agar
berputar forward (clockwise)
Menyediakan perintah untuk mereset
rangkaian jika terjadi gangguan

Menyediakan perintah
B4 : Emergency Stop

0x0007

Accell

0x0008

Deccell

100 sec
[scale 0,1 sec]
100 sec
[scale 0,1 sec]

%MW6.4

%MW50
%MW51

untuk

menghentikan kerja inverter jika terjadi


gangguan
Memberikan nilai berupa waktu ketika
menaikan frekuensi dari 0 50 Hz
Memberikan nilai berupa waktu ketika
menurunkan frekuensi dari 50 0 Hz

Komunilasi

Address

Nama

Nilai Setting

Address

Data

Parameter

Parameter

Parameter

PLC

0x0000

Type of Inverter

IG5A

%MW0

Membaca tipe inverter yang digunakan

0x0002

Input Voltage

1 : 440 Voltage

%MW2

Membaca input tegangan inverter

0x0009

Output Current

%MW9

Membaca output arus

0x000A

Output Freq.

%MW234

Membaca output frekuensi

0x000B

Output Voltage

%MW123

Membaca output tegangan

0x000D

Output Power

%MW125

Membaca output daya

0x0015

Rpm Motor

%MW126

Membaca kecepatan putaran motor

Read [R]

Deskripsi Fungsi Parameter

ALAMAT SCADA
A. Digital Tag
No
1
2
3.
4

Nama
Auto Mode
Auto_Sel_SCD
Manual Mode
Reset

Alamat PLC
%MX1010
%MX1012
%MX1011
%MX120

Jenis
Memori Internal
Memori Internal
Memori Internal
Memori Internal

Alamat Scada
01011

Min freq

%MX16

Memori Internal

00017

01012
00121

Max Freq

%MX17

Memori Internal

00018

Sim Mode

%MX20

Memori Internal

00021

Manual SLV 1

%MX200

Memori Internal

00201

Manual SLV 2

%MX201

Memori Internal

00202

10

Manual SLV 3

%MX202

Memori Internal

00203

11

Mnaual pompa 2

%MX205

Memori Internal

00206

12

Manual pompa 3

%MX206

Memori Internal

00207

13

Plant Mode

%MX21

Memori Internal

00022

14

Add freq

%MX30

Memori Internal

00031

151

Float 1

%MX300

Memori Internal

00301

16

Float 2

%MX301

Memori Internal

00302

17

Float 3

%MX302

Memori Internal

00303

18

Flow Switch 1

%MX303

Memori Internal

00304

19

Flow Switch 2

%MX304

Memori Internal

00305

20

Pompa 1

%MX305

Memori Internal

00306

21

Pompa 2

%MX306

Memori Internal

00307

22

Pompa 3

%MX307

Memori Internal

00308

23

SLV 1

%MX308

Memori Internal

00309

24

SLV 2

%MX309

Memori Internal

00310

25

SLV 3

%MX310

Memori Internal

00311

26

Sub Freq

%MX31

Memori Internal

00032

27

Buzzer Off

%MX73

Memori Internal

00074

28

Flow Break 1

%MX80

Memori Internal

00081

29

Flow Break 2

%MX81

Memori Internal

00082

30

No Flow 1

%MX82

Memori Internal

00083

31

No Flow 2

%MX83

Memori Internal

00084

32

Overload 1

%MX84

Memori Internal

00085

33

Overload 2

%MX85

Memori Internal

00086

34

Overload 3

%MX86

Memori Internal

00087

35

Over Pressure

%MX99

Memori Internal

00100

36

Start Manual Pompa 1

%MX90

Memori Internal

00091

37

Stop Manual Pompa 1

%MX91

Memori Internal

00092

38

Buzzer

%MX72

Memori Internal

00073

B. Analog Tag
No

Alamat PLC

Jenis

Alamat Scada

Input Frequensi

Analog Mode

40121

Manual Motorized Valve

Analog Mode

43413

Level Tanki 2

Analog Mode

43454

Level SR

Analog Mode

43461

Unlock Parameter

Analog Mode

Level Transmitter

Analog Mode

44101

Pressure Transmitter

Analog Mode

44102

Motorized Valve

Analog Mode

44103

Forward Command

Analog Mode

10

Stop Command

Analog Mode

11

Out Freq

Analog Mode

40235

12

Out Current

Analog Mode

40010

13

Out Volt

Analog Mode

40124

14

Out Power

Analog Mode

40126

15

Out RPM

Analog Mode

40127

16

Out DClink

Analog Mode

40125

17

IV

Analog Mode

43655

18

Torque

Analog Mode

40095

19

Acell

Analog Mode

40051

20

Dcell

Analog Mode

40052

Anda mungkin juga menyukai