Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KADAR LEMAK DENGAN METODE PERFORATOR

TUJUAN:
Tujuan analisis kadar lemak ini adalah untuk mengetahui secara pasti kandungan
lemak dalam contoh margarin.
Dalam tubuh manusia, lemak berperan sebagai cadangan energi. Tapi jika
konsumsi lemak terlalu berlebih maka akan berbahaya yaitu menyebabkan
penyakit jantung koroner. Sehingga kita harus mengetahui secara pasti kadar
lemak pada setiap bahan terutama yang menjadi sumber lemak, salah satunya
adalah margarin.
ALAT DAN BAHAN:

Neraca analitik
Gelas piala 100 mL
Penangas air
Corong
Perforator
Labu lemak + batu didih
Oven
Asam klorida 25%
Indikator Metil Merah
Heksan

CARA KERJA:
1. Timbang 1-5 gram sampel dalam gelas piala 100 mL, tambahkan 25 mL
HCl 25%
2. Panaskan diatas penangas air sampai lemak bebas semua dan dinginkan
3. Tambahkan indikator MM
4. Masukkan larutan ke dalam perforator dengan bantuan corong bertangkai
panjang.
5. Sambungkan dengan labu lemak yang berisi batu didih yang telah
diketahui bobotnya.
6. Bilas gelas piala dengan sedikit air, kemudian heksan.
7. Tambahkan lagi pelarut sampai isi labu lemak.
8. Tinggi lapisan air dalam perforator tidak lebih dari 1/3 tinggi reservoir.
9. Ekstraksi selama 4 jam.
10.Suling heksan dalam labu lemak sampai hampir kering.
11.Labu lemak beserta isinya dikeringkan dalam oven 105 oC.
12.Dinginkan, timbang dan lakukan sampai bobot tetap.
ANALISIS BILANGAN IODIUM DALAM SAMPEL MINYAK
TUJUAN:

Minyak adalah trigliserida yaitu ester dari gliserol dan asam-asam lemak. Asamasam lemak penyusunannya bisa beraneka ragam. Ada yang jenuh dan ada yang
tak jenuh. Komposisi asam lemak penyusun minyak sangat mempengaruhi sifat
fisika kimia minyak tersebut.
Selama

proses

digunakan.

ekstraksi,

Kualitas

penyimpanan,

minyak

tersebut

transportasi

dapat

turun.

bahkan

Salah

pada

satunya

saat
dapat

menyebabkan ketengikan pada minyak juga menyebabkan terbentuknya asamasam lemak bebas, hal tersebut menyebabkan minyak menjadi tidak aman
untuk dikonsumsi.
Salah satu analisis untuk mengukur kualitas minyak adalah dengan analisis
bilangan iod. Bilangan iod ini menggambarkan ukuran ketidakjenuhan minyak.
Makin besar nilai bilangan iod suatu minyak, berarti minyak makin tidak jenuh,
hal tersebut mengakibatkan makin cepatnya minyak menjadi tengik selama
penyimpanan.
ALAT DAN BAHAN:

Labu Erlenmeyer bertutup asah


Buret
Kloroform
Pereaksi wijs
Larutan KI 15%
Indikator pati
Larutan Na-thiosulfat 0,1 N

CARA KERJA:
1. Timbang contoh sebanyak 0,1 gram dalam Erlenmeyer bertutup asah 300
mL.
2. Tambahkan 10 mL kloroform.
3. Tambahkan 10 mL pereaksi wijs dan biarkan ditempat gelap selama 30
menit dengan kadang kala dikocok.
4. Kemudian tambahkan 10 mL KI 15% dan tambahkan 100 mL aquades
bebas O2. Segera titrasi dengan larutan Na-thiosulfat 0,1 N sampai larutan
berwarna kuning pucat. Kemudian tambahkan 2 mL larutan pati. Titrasi
dilanjutkan hingga warna biru hilang.
5. Lakukan titrasi blanko, dengan titrat 10 mL pereaksi wijs, 10 mL KI 15%
dan 100 mL aquades bebas O2.

Anda mungkin juga menyukai