Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGA.
Manual mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas
UPTD
Puskesmas
ABCD.
Kabupaten
EFGH.
Provinsi
IJKL.
Semua
ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam manual ini merupakan acuan
untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas Sistem manajemen mutu ini mulai
berlaku ....
UPTD Puskesmas ABCD. dengan karyawan 43 orang, terdiri dari terdiri dari satu orang
dokter umum, satu orang dokter gigi, 7 orang pendidikan D3 Keperawatan, 5 orang bidan
Puskesmas, 4 orang bidan desa, satu orang Asisten Apoteker, satu orang tenaga analis, satu
orang S1 gizi, satu orang sanitarian, dua orang Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan latar
belakang manajemen pelayanan kesehatan dan teknik kesehatan lingkungan, satu orang
D3 rekam medik, dan lainnya adalah tenaga pekarya kesehatan.
1
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
C. KEBIJAKAN MUTU.
1. VISI
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Pilihan Utama Masyarakat.
2. MISI
a. Memberikan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
b. Meningkatkan pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak serta lansia
c. Mendorong kemandirian hidup sehat sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit
d. Mengembangkan sumber daya secara profesional
e. Mengoptimalkan fungsinya jejaring dan jaringan Puskesmas
3. Tujuan (Jabarkan masing- masing Pelayanan baik UKM maupun UKP)
4. NILAI- NILAI PUSKESMAS SENTOLO II
SE
: SELARAS
: NUHONI
TO
: TOTALITAS
LO
: LOYAL
: DEDIKASI
: UNGGUL
: AKUNTABEL
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
b. Nuhoni : Nuhoni berasal dari kata Tuhu yang artinya benar, betul, tepat, tulus, dan
bersungguh-sungguh. Nuhoni bermakna pelayanan yang bersungguh-sungguh
menurut standar dan dengan keiklasan.
c. Totalitas : bahwa pelayanan mengedepankan segenap kemampuan yang dimiliki
baik individu (meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku), maupun kerja tim
(harmonisasi, efektifitas dan efisiensi) serta diperketat dengan adanya supervisi
monitoring dan evaluasi secara berkala.
d. Loyal : bahwa pelayanan bernuansa atas dasar pengabdian dan kepercayaan
kepada negara, bangsa dan masyarakat sehingga melahirkan pelayanan yang
terbaik dan bertanggungjawab kepada pelanggan internal dan eksternal.
e. Dedikasi : yaitu semangat pengabdian dengan pengorbanan, waktu dan tenaga dan
fikiran demi keberhasilan misi untuk mencapai visi Puskesmas Sentolo II
f. Unggul : memberi pelayanan yang memiliki nilai lebih dibanding layanan yang
diberikan sarana kesehatan lain disekitarnya.
g. Akuntabel : berasal dari bahasa inggris : account (v) menjelaskan menjelaskan,
mempertanggungjawabkan, menerangkan, dan able artinya mampu/dapat. Jadi
akuntable memiliki makna seseorang
KEBIJAKAN MUTU
Untuk mencapai Visi dan Misi dan tujuan Puskesmas, kami seluruh karyawan
berkomitmen untuk:
1.
2.
3.
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
Sasaran
Pelayanan Minimal dan Tahapan Pencapaian Pelayanan Kesehatan sesuai Surat Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten EFGH. No 188/78 tanggal 30 Juli 2013 sebagai
berikut :
Meningkatkan kompetensi pegawai Puskesmas minimal dari 80 %, menjadi 90%
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dengan:
a. Indeks Kepuasan Pelanggan dari 70 menjadi 80% (semua pelayanan)
b. Keluhan pelanggan yang masuk dari 10 keluhan menjadi < 5 /bulan
c. Kesesuaian Anamnesa, Diagnosa dan Terapi dari 80 % menjadi 90 % (KIA, BP Gigi,
Umum, Ruang Tindakan)
d. Deteksi dini bumil resti dari 75 % menjadi 85% (KIA)
e. Waktu pemeriksaan urin lengkap 40 menit, menjadi 30 menit
f. Tidak ada kesalahan penyerahan obat (Kamar Obat)
g. Keakuratan penyediaan obat dari 95 % menjadi 100% (Kamar obat)
h. Keakuratan status rekam klinis dari 75 % menjadi 85% Pendaftaran
i. Tingkat kejadian KIPI pada pemberian imunisasi dari 4 % menjadi < 2% (KIA)
j. Tingkat komplikasi pemakaian alat kontrasepsi dari 3,5 % menjadi < 2% (KIA)
k. Angka Kunjungan Konsultasi Gizi dari min 10 menjadi 15 orang/ bulan,
l. Angka Kunjungan Konsultasi Sanitasi dari 5 menjadi 10 orang/ bulan,
m. Pemcapaian Asi eklusif dari 40 % menjadi 55 %,
n. Pencapaian K4 dari 95 % menjadi 100 %,
BAB. II.
LADASAN HUKUM
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
Didalam operasinal penerapan anajemen mutu di UPTD. Puskesmas ABCD. landasan hukum dan
peraturan perundangan adalah sebagai berikut:
A. PERATURAN PERUNDANGAN
1. Peraturan perundangan yang sifatnya nasional adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014,
tentang UPTD. Puskesmas.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015,
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
d. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
2. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten EFGH. Nomor 188/78 tanggal 30 Juli 2013,
tentang standar pelayanan minimal,
3. Dst jabarkan
BAB III
RUANG LINGKUP
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
Manual Sistem Manajemen Mutu ini digunakan pada seluruh proses pelayanan di UPTD
Puskesmas ABCD. Kabupaten EFGH. sesuai fungsi Puskesmas mencakup Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan, dengan rincian sebagai berikut:
A. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM) jabarkan
1. UKM esensial:
2. UKM pengembangan
B. Pelayanan Kesehatan Perorangan
1. Pendaftaran Pasien dan Rekam Medis (Jabarkan)
2. Unit Rawat Jalan meliputi :
a. Klinik Umum
1) Pelayanan Kesehatan Umum
2) Pelayanan Kesehatan Lansia
3) Pelayanan Prolanis
b. Klinik Gigi
c. Klinik Ibu
1) Pelayanan ANC
2) Pelayanan KB
3) Pelayanan IMS
4) Pelayanan Kesehatan Reproduksi
d. Klinik Anak
1) Pelayanan Imunisasi
2) Pelayanan MTBS
3) Pelayanan SDIDTK
e. Klinik Konsultasi
a. Konsultasi Gizi
b. Konsultasi Kesling (Kesehatan Lingkungan)
c. Konsultasi Kespro (Kesehatan Reproduksi)
3. Unit Tindakan
4. Unit Laboratorium
5. Unit Pelayanan Obat
Secara garis besar maaping proses pelayanan di UPTD Puskesmas ABCD. adalah sebagai
berikut: (didalam lampiran:
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB IV.
SISTEM MANAJEMEN MUTU
A.Persyaratan Umum.
Sistem manajemen mutu untuk diterapkan oleh organisasi dalam hal ini Puskesmas untuk
mencapai sasranan organisasi yang dicapai, dengan peningkatan mutu pelayanan, akan
memberikan kepuasan kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun ekternal.
Penerapan manajemen mutu UPTD. Puskesmas dengan menerapkan delapan prinsip mutu
yaitu: Pusat perhatian pada pelanggan (client centered), Kepemimpinan, Keterlibatan
personil, Pendekatan proses, Pendekatan sistem untuk pengelolaan, Peningkatan
berkesinambungan,
Pembuatan
keputusan
berdasarkan
fakta,
Hubungan
saling
B. Pengendalian Dokumentasi
Dokumen di UPTD. Puskesmas Sentolo II, baik dokumen internal maupun dokumen
ekternal dikendalikan/ diatur didalam Pedoman Pengendalian Dokumen pada Kriteria
2.3.11. elemen penilaian4, dengan pedoman pengendalian dokumen nomor:.dst ,
dengan dilengkapi prosedur
1. Dokumen Kebijakan Mutu dan sasaran mutu
2. Dokumen Pedoman Mutu
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
C. Pengendalian Rekaman
Manual Mutu ini termasuk dokumen yang dikendalikan. Tatacara pengendaliaannya
mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang dalan prosedur pengendalian dokumen.
Manual Mutu ini akan ditinjau ulang serahun sekali untuk penyesuaian/ perbaikan.
Sistem manajemen mutu Puskesmas didokumentasikan dalam bentuk dokumen dan arsip,
yaitu:
Dokumen rekam adalah berbagai dokumen termasuk catatan yang ditentukan oleh
Puskesmas untuk menjamin dalam merencanakan, melaksanakan dan memeonitoring
proses Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Mutu Pelayanan.
Dokumen lain ini dapat berupa prosedur kerja, pedoman, diagram alir, petunjuk pelaksaan,
petunjuk teknis, pengalaman puskesmas sebagainya. Dokumen lain ini dapat berasal dari
luar Puskesmas (dokumen eksternal) dalam berbagai bentuk media (cetak, file, computer,
gambar, kaset/magnetic dan sebagainya).
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB V
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan dan
penerapan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
2. Tanggung jawab
a.
Kepala Puskesmas
1) Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja,
2) Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala
3) Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
4) Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait
dengan pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.
5) Memastikan adanya
pelayanan
Klinis,
Koordinator UpayaPuskesmas
10
Administrasi
Manajemen/
Ka.TU
dan
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
Puskesmas
memiliki
komitmen
terhadap
pengembangan
persyaratan lain.
c. Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas dan memastikan sasaran mutu
kinerja dipenuhi.
d. Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat Tinjauan
Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
e. Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi sumber
daya
infrastruktur.
e. Dokumen Terkait
a. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas,
b. SOP Rapat Tinjauan Manajemen.
11
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
coordinator
unit
penerima
informasi
persyaratan
pelanggan
C. KEBIJAKAN MUTU
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan kebijakan mutu Puskesmas dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
Mengesahkan kebijakan mutu Puskesmas,
12
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
b. Koordinator
pelayanan
Klinis,
Administrasi
Manajemen/
Ka.TU
dan
Koordinator UpayaPuskesmas
Memeriksa, meninjau dan memberi masukan mengenai kebijakan mutu
Puskesmas
c. Ketua Tim Mutu.
1) Menyiapkan dan mensosialisasikan kebijakan mutuPuskesmas,
2) Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah tanggung
Kinerja.
d. Puskesmas memastikan Kebijakan Mutu berjalan sesuai dengan ketentuan
e. Dikomunikasikan dan dipahami seluruh karyawan.
f. Ditinjau agar terus menerus sesuai kebutuhan.
4. Dokumen Terkait
Kebijakan Mutu Puskesmas.
13
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
pelayanan
Klinis,
Administrasi
Manajemen/
Ka.TU
dan
Koordinator UpayaPuskesmas
1. Memastikan pelaksanaan
aktivitas yang
berada di bawah
tanggung
14
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
3. Kebijakan
a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana
Manajemen Mutu untuk mencapai
kebijakanPuskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi :
1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran
pada setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.
2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan
ada
perubahan
pelayanan
baru,
pada
atau
aktivitas
adanya
rencana
pelayanan,
terjadi
manajemen jika
ketidaksesuaian,
aktivitas Pengembangan
Pelayanan
Puskesmas.
d. Dokument Terkait
Sasaran dan Rencana Manajemen Mutu Kinerja Puskesmas.
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
1. Ruang Lingkup
Pedoman
ini
menjelaskan
tanggung
15
komunikasi
dalam
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
dan
wewenang
b.
c.
Koordinator
pelayanan
Klinis,
Administrasi
Manajemen/
Ka.TU
dan
koordnator UpayaPuskesmas
1) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan
2) Memastikan bahwa personil yang berada di bawahnya
melaksanakan
menyediakan
sumber
daya
untuk
penerapan
dan
16
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
2)
3)
yang
ditetapkan
dalam
Puskesmas
proses
komunikasi
dan dijalankan
sesuai
untuk
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
1)
2)
Manajemen
c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan Koordinator
UpayaPuskesmas serta seluruh pelaksana.
Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Tinjauan Manajemen.
17
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
3. Kebijakan
Kepala Puskesmas menetapkan dan melaksanakan Tinjauan Manajemen sekurangkurangnya 6 (enam) bulan sekali dalam bentuk Rapat Tinjauan Manajemen
dengan cara :
a. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas penerapan Sistim Manajemen
Mutu .
b. Memastikan masukan dari tinjauan manajemen sebagai
Agenda Rapat
meliputi :
1) Hasil internal atau eksternal audit.
2) Umpan balik pelanggan (Keluhan pelanggan dan hasil pengukuran
kepuasan pelanggan).
3) Kinerja proses dan kesesuaian hasil pelayanan
4) Pembahasan Kebijakan dan Sasaran Mutu
5) Status Tindakan perbaikan dan pencegahan.
6) Tindak lanjut Tinjauan Manajemen sebelumnya.
7) Perubahan yang berdampak pada Sistim Manajemen Mutu dan
Lingkungan
8) Peluang untuk peningkatan
c. Keluaran Tinjauan Manajemen meliputi :
1) Perbaikan dari efektivitas Sistim Mnajemen Mutu
2) Perbaikan produk yang terkait dengan persyaratan pelanggan.
3) Sumber daya yang dibutuhkan.
4) Memastikan hasilhasil dari Rapat Tinjauan Manajemen didokumentasikan.
4. Dokumen Terkait
SOP Telaah mutu dan kinerja.
18
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja karenanya sistem komunikasi dipastikan
diatur dengan baik dan menekan hal-hal sbb:
1. Koordinator unit mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya dipastikan
berjalan lancer
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan
dipenuhi
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi
6. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu pada karyawan
7. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
8. Penyelenggaraan rapat koordinasidan diatur dengan baik
9. Pimpinan puskesmas mengadakan pertemuan rutin dengan seluruh karyawan
sebulan sekali dan pertemuan khusus apabila diperlukan
10. Informasi ke setiap unit dengan menggunakan papan pengumuman puskesmas,
SMS dan buku pemberitahuan tertulis.
19
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB VI
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Evaluasi Merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem
Manajemen Mutu.
1. Wakil manajemen melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6 bulan sekali
2. Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi/dinotulenkan
3. Agenda tinjauan manajemenditentukan jauh hari sebelum evaluasi dilaksanakan
B. MASUKAN TINJAUAN
Agenda ditinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sbb:
1. Hasil audit internal
2. Umpan balik/keluhan pelanggan
3. Kinerja proses/pelayanan Puskesmas
4. Hasil tindakan koreksi/perbaikan
5. Hasil tindakan prevensi/pencegahan
6. Tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya
7. Rencana perubahan/perbaikan Sistem Manajemen Mutu
20
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
C. LUARAN TINJAUAN
a. Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
b. Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan/kesimpulan mengenai
tindakan-tindakan yang perlu diambil
c. Tatacara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam prosedur tinjauan
manajemen.
Dokumen Terkait
Prosedur tinjauan manajemen
21
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB VII
MANAJEMEN SUMBER DAYA
A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan penyediaan sumber daya untuk pelaksanaan dari Sistem
Manejemen Mutu Puskesmas dan Sistem Pelayanan di Puskesmas.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
Memastikan tersedianya
sumber daya
yang
unit.
3. Kebijakan Puskesmas:
Menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk:
a.
Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan terus menerus memperbaiki keefektifannya.
22
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
4. Dokument Terkait
a. Penerimaan dan pembelian sarana Puskesmas.
b. SOP
pemeliharaan, penyediaan
Lingkungan
kerja.
c. Daftar Inventaris
23
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
3. Kebijakan :
a. Menetapkan persyaratan personel yang terlibat dalam pelayanan kesehatan
yang bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat pendidikan, pelatihan,
kemampuan dan pengalaman.
b. Menindaklanjuti
perbedaan
antara
kompetensi
personel
dengan
d.
e.
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan
dan
tersebut
meliputi
peralatan kesehatan,
peralatan-peralatan
dilingkungan Puskesmas.
4. Dokumen Terkait,
1) SOP pemeliharaan lingkungan kerja,
2) SOP pemeliharaan sarana dan prasarana.
25
pembantu
peralatan utilitas,
pelayanan pasien
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB VIII
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. UPAYA PUSKESMAS
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
meneyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat. Pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas ABCD. mencakup pelayanan:
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
Bertolak dari empat pelayanan tersebut diatas maka usaha pokok UPTD
Puskesmas ABCD. bertanggung jawab meneyelenggarakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang merupakan
pelayanan kesehatana tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi 2 yakni :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial:
a. Kesehatan Ibu/Anak dan Keluarga Berencana
b. Program Perbaikan Gizi
c. Kesehatan Lingkungan
d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
e. Promosi Kesehatan
26
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
3. Upaya Kesehatan lainnya
a. Program pembinaan Usila
b. Program UKK
c. Program Jiwa
Selain upaya kesehatan wajib dan pengembangan diatas, ada upaya pelayanan
penunjang beruba laboratorium medis. Laboratorium kesehatan masyarakat dan upaya
pencatatan dan pelaporan.
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
operasional, indikato kinerja, ukuran/ satuan, rujukan (buku pedoman standar teknis),
target nasional untuk tahun 2013 dan 2017, cara perhitungan pencapaian kinerja/ target/
rumus satuan, pembilang, dan penyebut, rumus perhitungan, sumber data, langkahlangkah kegiatan, kebutuhan sumber daya manusia untuk masing-masing indikator
SPM Bidang Kesehatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 memberikan penjelasan bahwa
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal,
terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar, baik daerah provinsi maupun daerah
kabupaten/kota. Dalam penerapannya SPM harus menjamin akses masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintahan Daerah sesuai dengan ukuran-ukuran
yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, baik dalam perencanaan maupun
penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-prinsip SPM yaitu sederhana,konkrit,
mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan serta
mempunyai batas pencapaian yang dapat diselenggarakan secara bertahap.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 6 Tahun 2007, proses penyusunan SPM Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengkaji standar jenis pelayanan dasar yang sudah ada dan/atau standar teknis
yang mendukung penyelenggaraan jenis pelayanan dasar.
2. Menyelaraskan jenis pelayanan dasar yang tertuang dalam RPJMN, RKP, dan
dokumen kebijakan, serta konvensi/ perjanjian internacional.
3. Menganalisa dampak, efisiensi, dan efektivitas dari pelayanan dasar terhadap
kebijakan dan pencapain tujuan nacional.
4. Menganalis dampak kelembagaan dan personil.
28
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
5. Mengkaji status pelayanan dasar saat ini, termasuk tingkat pencapaian tertinggi
secara nasional dan daerah.
6. Menyusun rancangan SPM.
7. Menganalisis pembiayaan pencapaian SPM secara nasional dan daerah (dampak
keuangan).
8. Menganalisis data dan informasi yang tersedia.
9. Melakukan konsultasi dengan sector-sektor terkait dan daerah.
10. Menggali masukan dari masyarakat dan kelompok-kelompok profesional.
Dalam pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan untuk jangka waktu tertentu
ditetapkan target pelayanan yang akan dicapai, yang merupakan spesifikasi peningkatan
kinerja pelayanan yang harus dicapai dengan tetap berpedoman pada standar teknis
yang ditetapkan guna mancapai status kesehatan yang diharapkan. Puskesmas ABCD.
menetapkan SPM sesuai dengan kondisi sumber daya yang dimiliki. Indikator SPM
yang ada di Puskesmas ABCD. adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan Kesehatan Dasar.
a. Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4.
b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani.
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
d.
e.
f.
g.
h.
i.
kompetensi kebidanan.
Cakupan pelayanan nifas.
Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani.
Cakupan kunjungan bayi.
Cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
Cakupan pelayanan anak balita.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin.
j. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan.
k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat.
l. Cakupan peserta KB aktif.
m. Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin.
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
a. Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.
29
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
b. Persentase cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberi sarana
kesehatan (RS) di kabupaten/ kota.
3. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit
Persentase cakupan desa/ kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam.
4. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Persentase cakupan desa.
5. Kesehatan Lingkungan
a. Cakupan inspeksi sanitasi.
b. Cakupan kualitas air bersih.
c. Cakupan kepemilikan jamban.
d. Cakupan pemeriksaan jamban.
e. Cakupan kualitas jamban.
f. Cakupan pemeriksaan rumah sehat.
g. Cakupan kulaitas rumah sehat.
h. Cakupan pemeriksaan tempat-tempat umum.
i. Cakupan kualitas tempat-tempat umum.
j. Cakupan pengelolaan limbah medis.
k. Cakupan pemeriksaan jentik.
l. Cakupan angka bebas jentik.
m. Cakupan pengawasan sanitasi institusi.
n. Cakupan tindak lanjut klinik sanitasi.
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama berarti puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara meneyeruh, terpadu
dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab puskesmas meliputi:
1. Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (privat
goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencengahan penyakit.
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan bersifat public (public goods)
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
30
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
31
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB IX
PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PENYEMPURNAAN
A. PENGUKURAN
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan pengukuran dan pemantauan untuk penerapan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas
2. Tanggung Jawab
a. Ketua Tim Mutu Puskesmas
1) Menetapkan dan memelihara
pelanggan.
2) Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan Internal Audit
b. Koordinator
pelayanan
Klinis,
Administrasi
Manajemen/
Ka.TU
dan
pemantauan proses
dan
koordnator UpayaPuskesmas.
Menetapkan dan
pelayanan dalam
memelihara
Sistem
Manajemen
Mutu Puskesmas
3. Kebijakan Puskesmas:
a. Mengukur kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
b. Menyelenggarakan audit internal minimal setiap 6 bulan sekali untuk
menentukan apakah Sistem Manajemen Mutu Puskesmas :
32
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
menyediakan informasi
sesuai untuk
dan
memantau
layanan
untuk
menunjukkan
bahwa
2)
B. ANALISIS DATA
a. Ruang Lingkup
Pedoman ini
Kepala Puskesmas
Melakukan perbaikan dan peningkatan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
2) Koordinator
pelayanan
Klinis,
Administrasi
Manajemen/Ka.TU
dan
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
3) Menetapkan
dan
memelihara
tindakan
yang
diperlukan
untuk
menganalisa
data
untuk
menunjukkan
dimana
peningkatan berkesinambungan
terhadap
Sistem
1) Kepuasan Pelanggan
2) Kesesuaian pada persyaratan layanan
3) Sifat dan kecenderungan proses dan layanan
tindakan pencegahan
4) Pemasok/ supplier bila ada,
4) Dokumen Terkait
SOP Analisis Data,
34
termasuk
peluang
untuk
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
C. PENYEMPURAN
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan sistem perbaikan berkesinambungan, tindakan
koreksi dan tindakan pencegahan untuk penerapan Sistim Manajemen Mutu
Puskesmas dan knerja Puskesmas,
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan memelihara sistem perbaikan berkesinambungan yang
berhubungan dengan aktivitasnya untuk memelihara Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas.
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas,
1) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tindakan Perbaikan dan
pencegahan.
2) Memastikan peningkatan terus menerus Sistem Manajemen Mutu
3) Melaporkan hasil tindakan dan pencegahan dalam tinjauan manajemen
c.
3. Kebijakan Puskesmas
a. Melakukan
perbaikan
berkesinambungan untuk
meningkatkan keefektifan
sistem melalui penerapan kebijakan, tujuan dan sasaran, hasil audit, analisis,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.
35
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
b. Melakukan
tindakan
koreksi
untuk
meghilangkan
penyebab
1)
akar
penyebab
ketidaksesuaian
untuk
memastikan
tindakan
pencegahan
untuk
menghilangkan
penyebab
36
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
4. Dokumen Terkait
a. SOP Tindakan (korektif),
b. SOP Pencegahan (preventif)
c. SOP Keluhan Pelanggan
37
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
BAB X
PENUTUP
Demikian manual mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas
untuk dijadikan ancuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan sistem manajemen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai
dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
38
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
39
Manual Mutu
Nomor
:
Terbit
:
No.Revisi
:
Mulai berlaku:
Halaman
: 1-
40