1.
Situasi
1.1
2.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi Penyediaan
4.
3.1.
3.2.
Pekerjaan Finishing
Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan meliputi :
4.1. Pekerjaan Persiapan
4.2. Pekerjaan Galian dan Urugan
4.3. Pekerjaan Pasangan
4.4. Pekerjaan Beton
4.5. Pekerjaan Kap, Kusen dan Plafond
4.6. Pekerjaan Finishing
4.7. Pekerjaan Kunci & Penggantung
4.8. Pekerjaan Instalasi Listrik dan air
4.9. Pekerjaan style bali
4.1.
Pekerjaan Persiapan
1) Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaaan persiapan meliputi :
a. Pembuatan Papan nama proyek
b. Pembersihan & pengukuran/uitzet
c. Pamasangan Bowplank
2) Bahan/Material :
a. Sebelum pekerjaan
perlengkapannya yang terdiri dari sebuah papan tempat menempel gambar kerja,
papan tulis, satu set meja kerja direksi, mesin tulis/ketik, mesin hitung, alat ukur,
alat komunikasi, satu set kursi tamu dan kotak P3K yang tidak boleh dicantumkan
dalam penawaran.
e. Rekanan harus membuat papan nama proyek dengan ukuran 80 x 120 cm.
Papan nama proyek ini harus sudah selesai dan terpasang pada tempat yang
disetujui direksi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah hari penandatanganan kontrak.
g. Bak penampung air untuk keperluan pekerjaan dan sumber pembangkit listrik untuk
4.2.
Satuan pengukuran
Lumpsum
Lumpsum
Meter panjang
Pekerjaan Galian
2) Bahan/Material :
Bahan galian berupa sampah atau bongkahan yang tidak memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai bahan timbunan hendaknya segera disingkirkan/dipindah dari
lokasi kerja agar tidak mengganggu.
3) Pelaksanaan pekerjaan :
Sebelum mulai pekerjaan Kontraktor harus memberitahu direksi rencana pekerjaan
tersebut dengan membuat gambar (shop drawing) yang disetujui oleh direksi.
a. Buat patok-patok ukuran pada lokasi rencana galian, dengan ukuran sesuai gambar
b.
c.
d.
e.
rencana atau atas petunjuk direksi. Galian harus mempunyai ukuran yang cukup
untuk penempatan konstruksi.
Dasar galian harus telah mencapai tanah dasar yang kuat. Bila dipandang perlu
Direksi dapat merubah ukuran atau peil pondasi agar pondasi dapat berfungsi
dengan baik.
Kedalaman galian pada gambar rencana hanya bersifat pendekatan, perubahan
sesuai dengan ketentuan/permintaan Direksi dapat dilakukan tanpa tambahan
biaya.
Pekerjaan galian material hasil galian yang tidak bisa digunakan sebagai bahan
urugan segera dipindahkan dari lokasi pekerjaan atau ditimbun pada tempat
sementara yang diijinkan oleh Direksi.
Jika terjadi kesalahan posisi galian dan sudah terlanjur digali, maka kontraktor
harus segera menimbun kembali lubang galian tersebut dan dipadatkan seperti
semula .
4) Pengendalian Mutu
Bila diminta oleh direksi, kontraktor harus bersedia melakukan pemadatan terhadap
tanah dasar galian untuk mengetahui apakah tanah dasar tersebut memenuhi
persyaratan spesifikasi. Test dapat dilakukan dengan uji
Laboratorium atau uji pengendalian di lapangan.
5) Pengukuran Pekerjaan
Untuk Pengukuran Galian diukur dalam jumlah meter kubik volume galian yang
dihitung dari potongan melintang yang ada dalam gambar rencana atau diukur di
lapangan.
4.2.2.
Urugan
1) Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan Urugan adalah pekerjaan penimbunan disertai dengan
pemadatan, baik menggunakan material tanah yang diperoleh dari sumber diluar
maupun dari material tanah hasil galian yang memenuhi persyaratan untuk bahan
urugan. Urugan tanah digunakan untuk menimbun tanah dasar site dan untuk timbunan
peninggian lantai. Urugan dengan pasir urug digunakan untuk dasar galian pondasi dan
dibawah lantai kerja. Tebal urugan sesuai dengan gambar rencana.
2) Bahan/Material
a. Bahan galian berupa sampah atau bongkahan yang tidak memenuhi syarat untuk
b. Bahan urugan berupa tanah urug dan pasir urug harus dipilih dari sumber - sumber
pengadaan yang disetujui oleh Direksi, bebas dari bahan organik/sampah serta
telah memenuhi persyaratan kualitas. Semua material urugan sebelum digunakan
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
pekerjaan dan telah mendapat persetujuan dari Direksi. Lokasi penempatan diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menggangg u area kerja, bebas dari kotoran dan
air, tapi juga dekat dengan rencana penghamparan atau pada tempat yang telah
ditentukan oleh Direksi.
d. Bahan urugan yang tidak diterima/ditolak oleh Direksi, segera dipindahkan dari
lokasi dan diganti dengan bahan yang memenuhi persyaratan.
3) Pelaksanaan pekerjaan
a. Tentukan, sesuaikan dengan gambar rencana, patok -patok /bowplank. Patok harus
dipasang kuat dengan jarak yang cukup dari rencana urugan, sehingga tidak akan
terganggu atau berubah selama pelaksanaan. Patok tersebut juga sebagai acuan
penentuan peil urugan.
b. Periksakan hasil pengukuran tersebut kepada direksi. Pekerjaan urugan baru bisa
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi. Ukuran peil rencana urugan
disesuaiakan dengan gambar rencana atau atas petunjuk Direksi.
c. Material hasil galian yang tidak bisa digunakan sebagai bahan urugan segera
dipindahkan dari lokasi pekerjaan atau ditimbun pada tempat sementara yang
diijinkan oleh direksi.
d. Jika terjadi kesalahan urugan dan sudah terlanjur diurug, maka kontraktor harus
e. Pekerjaan urugan pasir dibawah pondasi dapat dilakukan setelah pekerjaan galian
tanah pondasi mencapai tanah dasar yang keras sesuia dengan gambar Rencana
atau petunjuk Direksi. Pasir urug ditebar merata dan dipadatkan serta disiram air.
Ketebalan urugan dalam gambar adalah ketebalan setelah dipadatkan.
g. Urugan pasir bawah pondasi dan bawah lantai mempunyai ketebalan minimal 10
cm, pastikan daerah yang akan di urug sudah bersih dan bebas dari kotoran atau
sampah serta batuan. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan alat
pemadat penggetar dan material urugan terlebih dahulu dihampar merata, ditimbris
serta disiram air secukupnya agar diperoleh hasil pemadatan maksimum.
4) Pengendalian Mutu
Bila diminta oleh direksi, kontraktor harus bersedia melakukan test terhadap bahan
urugan dan test terhadap hasil akhir urugan yang digunakan untuk mengetahui apakah
bahan tersebut memenuhi persyaratan spesifikasi. Test dapat dilakukan dengan uji
Laboratorium atau uji pengendalian di Lapangan.
6) Dasar Pembayaran
Volume galian yang diukur akan dibayar persatuan pengukuran harga-harga yang
bersangkutan yang dimasukkan dalam daftar penawaran. Biaya -biaya lain seperti
pengangkutan, memadatan, pengujian bahan sudah dikompensasi dalam harga satuan
daftar penawaran dan tidak boleh ada item pembayaran sendiri.
Uraian
Pekerjaan Galian
Pekerjaan Urugan
4.3.
Satuan pengukuran
Meter kubik
Meter kubik
Pekerjaan Pasangan
1) Lingkup pekerjaan Pasangan :
a. Pasangan Batu kali untuk Pondasi .
b. Pasangan Batako, untuk dinding bangunan,.
c. Plesteran, untuk dinding batako
d. Laburan, lapisan penutup plesteran. Laburan digunakan sebagai penutup pada
plesteran tembok agar terlindung dari cuaca dan air. Acian semen digunakan pada
dinding agar kedap terhadap air, seperti dinding pondasi atau beton.
f.
2) Mutu Bahan/Material
a. Batu Kali
Batu Kali yang digunakan berupa batu kali yang mempunyai permukaan kasar/batu
belah, keras, awet, padat/tidak porous serta tahan terhadap cuaca/tidak lapuk dan
cocok digunakan sebagai pasangan batu untuk pondasi, diameter yang digunakan :
20 30 cm. Batu kali yang masih bulat/halus permukaannya, harus dibelah dahulu
sebelum dipasang.
Standar spesifikasi batu harus sesuai dengan AASHTO (T.96, T.85, T.104) dan
mendapat persetujuan Direksi. Batukali digunakan untuk pasangan pondasi.
b. Batako
Batako digunakan mutu yang mempunyai daya dukung yang kuat, tidak mudah
pecah atau rompal, untuk pasangan dinding/tembok. Sebelum digunakan terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan direksi.
Penggunaan Batako untuk dinding tembok,
c. Bahan Plesteran/Adonan
Agregat Halus/pasir
Agregat halus terdiri dari pasir alam atau bagian halus dari batu atau kerikil
pecah, bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh partikel
lolos saringan 4,75 mm, dan bahan yang lolos saringan 0,075 mm (#200)
sebanyak 3%
Agregat halus/pasir harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan
tanah, sesuai dengan standar AASTHO T.21.
Penggunaan pasir, sebagai bahan pengisi untuk campuran/adukan, plesteran,
campuran beton, untuk urugan peninggian lantai dan bawah pondasi.
Semen (PC)
Semen yang digunakan harus dipilih dari salah satu PC(Portland Cement)
berikut ini yang memenuhi Spesifikasi AASTHO M.85 :
Type I : Pemakaian Umum tanpa sifat-sifat khusus Type II :
Pemakaian Umum dengan tahan sulfat moderat
Type III : Pemakaian untuk pencapai kekuatan awal tinggi Type
IV : Pemakaian untuk panas hidrasi yang rendah Type V :
Pemakaian untuk tanah (resistensi) yang tinggi
Kecuali atas seijin direksi Teknik, semen yang digunaka padapekerjaan harus
diperoleh dari satu sumber pabrik.
Penggunaan semen sebagai bahan pengikat pada campuran/adukan,
plesteran dan campuran beton.
Air
Air yang digunakan untuk pencampuran harus bersih dan bebas dari bahanbahan seperti olie, garam, asam, alkali, gula, atau bahan bahan organik lain,
yaitu harus memenuhi spesifikasi standar AASTHO
T.26.
d. Bahan Laburan
Laburan tembok menggunakan acian semen dicampur mill, dengan persyaratan
mutu semen sebagaimana yang diuraikan di atas.
e. Keramik.
Keramik yang digunakan adalah Keramik kwalitas 1 setara Asia Tile ukuran 40x40
untuk ruangan, 20/20 anti slip untuk KM/Wc, dan plin keramik
10x40, keramik dinding 20/25 warna muda.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan pasangan Batu Kali
Pondasi sebelum dipasang terlebih dahulu harus dipastikan bahwa dasar galian
pondasi sudah siap dan sudah dihampar pasir urug padat dan pasangan batu
kali kosong setebal satu lapis batu kali diameter 15 20 cm
Pasang patok terpil pada kedua ujung galian dan hubungkan benang pada
kedua patok sesuai dengan ukuran yang tercantu m dalam gambar rencana.
Guna terpil adalah agar pasangan bisa lurus, rapi dan ukuran sesuai dengan
yang diharapkan.
Batu harus bersih, dipasang pada alas adonan campuran 1pc : 5 psr dengan
ketebalan 2-5 cm, dan setiap rongga antara batu harus diisi adonan/spesi. Batu
harus diletakkan hati -hati untuk menghindari
pergeseran dari batu yang sudah dipasang. Ukuran pasangan batu kali seperti
yang tercantum dalam gambar rencana.
Pertemuan dinding batako dengan kolom beton harus di beri angker besi 8
panjang 25-30 cm, setiap ketinggian pasangan 60 cm.
Semen dan pasir kering yang telah diukur komposisinya dicampur dalam mixer
( pencampur ) beton, atau menggunakan bak pencampur dan diaduk hingga
menghasilkan campuran yang warnanya merata, kemudian ditambah air yang
cukup dan diaduk selama 5 10 menit, sampai didapat suatu adonan dengan
kekentalan yang sesuai standar.
d. Laburan tembok
Laburan adalah pasta semen dicampur mill yang digunakan sebagai penutup
plesteran. Pelaksanaannya dikerjakan setelah plesteran benar - benar kering.
Permukaan Laburan harus rata dan halus, serta tidak boleh retak.
e. Pasangan Keramik
Sebelum pemasangan, keramik harus direndam dalam air sampai jenuh.
Bidang yang akan di pasang keramik harus dibersihkan dari kotoran.
Keramik dipasang dengan adukan spesi 1 pc : 5 psr dengan ketebalan
3 cm. pemasangan harus menggunakan water pas agar benar -benar datar.
Untuk pemasangan keramik lantai, pastikan peil permukaan lantai dengan tepat
sesuai gambar rencana. Lantai Ruang kerja, dipasang datar, peil lantai dalam
KM/WC lebih rendah dari lantai luar dan mempunyai kemiringan 2% kearah
lubang pembuangan/floor drain, demikian juga lantai pada teras, harus
mempunyai kemiringan yang cukup ke arah reiling teras serta diberi berapa pipa
pembuangan 2 pada jarak tertentu, agar teritisan air hujan tidak menggenang.
Pada pertemuan keramik lantai datar anak tangga/trap dengan keramik vertikal,
harus diberi pinggulan agar tidak tajam dari acian semen atau bahan lain yang
disetujui direksi.
Setelah pasangan keramik cukup kuat, segera tutup lubang nat dengan pasta
semen grouting. Sisa semen grouting dibersihkan dengan kain basah.
4) Pengendalian Mutu
a. Walaupun secara visual semua material yang akan digunakan sudah kelihatan
bersih, rapi, ukuran presisi, tanpa cacat/retak, namun Pengawasan terhadap mutu
dapat dilakukan dengan test laboratorium jika Direksi meragukan mutu bahan,
maka kontraktor harus melakukan tes laboratorium atas permintaan Direksi.
b. Pengawasan
terhadap
mutu
pelaksanaan
dilakukan
dengan
pengendalian/pemeriksaan lapangan dan jika diperlukan Direksi dapat meminta
Kontraktor untuk melaksanakan tes langsung dilapangan.
b. Pasangan batako merah untuk pembayaran diukur dalam meter persegi pekerjaan
yang terselesaikan dan telah diterima dengan baik, untuk pekerjaan pasangan
dinding dengan total volume dalam daftar penawaran
c. Plesteran, pengukuran dalam satuan meter persegi satuan luas, dihitung luas total
pekerjaan yang telah dilaksanakan dan telah diterima dengan baik oleh direksi.
d. Pasangan Keramik akan dihitung dalam satuan meter persegi satuan luas, dihitung
luas total pekerjaan yng telah dilaksanakan dan telah diterima dengan baik oleh
direksi.
6) Dasar Pembayaran
Volume sebagai mana di atas akan dibayar persatuan pembayaran sesuai dalam daftar
penawaran dan telah diterima dengan baik. Hasil pekerjaan yang tidak diterima harus
segera diperbaiki/dibongkar tidak dihitung da lam volume yang akan dibayar
Uraian
Satuan Pembayaran
Meter Kubik
Meter Kubik
Meter persegi
Plesteran
Meter persegi
Meter persegi
Laburan Tembok
Meter persegi
Meter persegi
Meter panjang
Meter panjang
Uraian umum
Pekerjaan beton meliputi :
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah semua pekerjaan beton sesuai dengan
gambar rencana, seperti :
a. Pekerjaan beton bertulang pada kolom, sloof, balok, dan lainnya yang menggunakan
beton, menggunakan campuran beton dengan perbandingan
1Pc :2Ps :3Kr dengan mutu dan spesifikasi sesuai dengan gambar rencana atau
petunjuk Direksi.
2)
Mutu Bahan/Material
Beton merupakan campuran antara semen, agregat halus/pasir dan agregat kasar/koral
dengan perbandingan komposisi tertentu sesuai dengan persyaratan pada Peraturan
Beton Indonesia (PBI) tahun 1971.
Bahan/material beton terdiri dari :
mutu U.32 (Besi Polos) dengan tegangan leleh 3200 kg/cm , diameter yang
digunakan untuk, kolom, sloof dan ring, minimal besi test
12 mm.
Mutu Besi beton yang digunakan minimal harus mutu U .24 dengan tegangan leleh
2400 kg/cm2, digunakan untuk beugel, kolom praktris, beton non struktur sesuai
persyaratan PBI 1971 (MI-2). Diameter yang digunakan minimal besi test 8 mm
untuk beugel.
Besi Beton harus dalam keadaan bersih, bebas karat dan min yak. Diameter baja
untuk tulangan pokok pada beton struktur harus sesuai dengan gambar rencana
atau atas petunjuk direksi dan mengikuti peraturan PBI 1971, demikian juga untuk
besi beugel, diameter minimal 8 mm.
Batang tulangan harus diikat bersama beugel dengan menggunakan kawat ikat
dari baja.
3)
4)
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Peralatan
Peralatan yang digunakan mencampur beton, untuk pekerjaan struktur dicampur
dilapangan dengan menggunakan mesin pencampur /beton mixer
(molen), waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 1,5 menit, untuk mesin
kapasitas 0,3 m3. Apabila kontraktor menggunakan campuran beton siap pakai
(Ready Mix Concrete), diwajibkan untuk menunjukkan kepada Direksi hasil test beton
yang sudah memenuhi syarat mutu beton yang diinginkan dan digaransi/dijamin oleh
produsen ready mix atas mutu beton yang akan dihasilkan.
Beton untuk pekerjaan nonstruktur seperti beton rab at pencampuran bisa
menggunakan cara lain yang disetujui oleh direksi dapat menggunakan pengaduk
dengan tenaga manusia/tangan jika volumenya kecil.
Pencampuran dilakukan diatas bak pencampur yang permukaannya keras, bersih
dan kedap air.
b. Persiapan lapangan
Lapangan pekerjaan untuk pekerjaan beton harus disiapkan, termasuk peralatan,
material yang telah diuji atau telah mendapat persetujuan Direksi siap untuk
digunakan.
Semua kaki, dasar pondasi dan galian diperiksa agar selalu bersih dan kering
sebelum beton di cor.
Semua acuan/begisting, penulangan dan pelengkap lainnya harus dalam posisi dan
ukuran yang benar dan dicegah agar tidak mengalami perpindahan setempat.
c. Acuan/Begisting
Acuan/begisting harus dari bahan yang disetujui, siap pakai, cocok untuk jenis dan
letak pekerjaan beton serta memenuhi persyaratan :
Acuan fabrikasi dapat dari bahan kayu atau baja dengan sambungan kedap terhadap
adonan, permukaan harus rata, halus dan bebas dari kotoran, tidak
menyerap/mengurangi kadar air beton atau diolesi dengan minyak mineral anti karat
sebelum digunakan.agar kuat menahan desakan beton acuan perlu diberi penguat.
Kayu/papan begisting yang tidak diserut hanya dapat digunakan pada struktur beton
dibawah lantai dasar, atas persetujuan Direksi.
Penguatan Acuan terdiri dari bout/klem atau bahan lain untuk mencegah
merenggangnya acuan setelah diberi campuran beton dan acuan harus dibuat
sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
d. Besi Beton
Besi beton yang dimaksud adalah besi beton untuk tulangan pokok dan besi beton
untuk beugel.
Pekerjaan pembesian meliputi
penempatan Batakong tulangan.
pengadaan,
pemotongan,
pembengkokan,
Jika mutu baja yang diragukan direksi dapat meminta baja tersebut untuk diuji.
Besi Beton harus dalam keadaan bersih, bebas karat dan minyak. Jenis, jumlah dan
diameter baja untuk tulangan pokok pada beton struktur harus sesuai dengan
gambar rencana atau atas petunjuk direksi dan mengikuti peraturan PBI 1971,
demikian juga untuk besi beugel, diameter minimal 8 mm.
Fabrikasi baja tulangan harus pada tempat yang bersih dan aman, tulangan baja
dipotong dengan panjang menurut ukuran yang diperlukan.
Pembengkokan untuk baja tulangan paling sedikit 5 kali diameter untuk
U.24, atau 6,5 kali untuk mutu yang lebih tinggi.
Batang tulangan harus diikat bersama beugel dengan menggunakan kawat ikat dari
baja. Apabila diperlukan penyambungan tulangan maka panjang lewatan (lapped
splice) harus minium 40 kali diameter tulangan pokok dan harus dilengkapi dengan
kait.
Penyambungan dengan pengelasan tidak diijinkan kecuali diijinkan oleh direksi
secara tertulis.
Baja tulangan yang telah siap di pasang pada acuan beton diberi beton tahu/decking
setebal 2,5 cm diantara sisi luar besi dan dinding dalam acuan, untuk menjamin
bahwa setelah pengecoran, besi beton mempunyai selimut beton setebal 2,5 cm.
f. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan dengan mesin penggetar(concrete vibrator) di dalam. Alat
penggetar dimasukkan kedalam adukan beton sejajar dengan sumbu memanjang,
dan digetarkan selama 3 menit pada setiap lokasi berjarak masing-masing 45 cm
(PBI 1971)
Pada lokasi tertentu jika disetujui oleh direksi menggunakan pemadatan manual,
harus menggunakan tongkat memadat dirojok kedalam campuran beton, dibantu
dengan alat pemukul, pemukulan dilakukan pada sisi luar acuan dan dilakuan
bersamaan dengan merojok tongkat ke dalam beton.
Jumlah penggetar yang diperlukan ditentukan dengan volume boton yang dicor
setiap jam, dengan persyaratan minimum dua penggetar untuk beton 4 meter kubik.
Selama pengecoran beton harus dilindungi dari hujan, panas terik matahari dan
kotoran, hal tersebut selalu dijaga sampai acuan beton siap di bongkar.
h. Pemeriksaan akhir
Pada umumnya pekerjaan beton tersebut dapat diterima setelah berumur 28 hari
asalkan semua cara serta spesifikasi dan petunjuk direksi telah dipenuhi. Apabila
ternyata terjadi kesalahan dan kerusakan terhadap pekerjaan tersebut dan
memerlukan perbaikan atau harus dibongkar agar sesuai dengan spesifikasi dan
petunjuk direksi teknik maka, kontraktor bertanggung jawab melakukan perbaikan
dan biaya ditanggung oleh kontraktor.
5)
Pengendalian Mutu
tekan beton sesuai dengan standar PBI dan AASTHO harus dilakukan oleh
kontraktor.
6)
a. Volume Beton yang diukur untuk pembayaran adalah jumlah dalam meter kubik
beton yang digunakan dan diterima dalam pekerjaan yang sesuai dengan ukuran
pada gambar rencana serta kelas beton yaitu :
Beton bertulang untuk struktur (K.175), kelas yang dicantumkan dalam daftar
penawaran.
b. Tidak ada tambahan kelonggaran untuk pekerjaan galian atau pekerjaan persiapan
lainnya, termasuk perbaikan pekerjaan beton yang tidak memuaskan.
7)
Dasar Pembayaran
Volume sebagaimana yang ditentukan di atas akan dibayar untuk pengukuran persatuan
harga sesuai dengan yang dimasukkan dalam daftar penawaran dimana harga
pembayaran merupakan kompensasi penuh semua pekerjaan dan biaya-biaya yang
diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan beton seperti diuraikan sebelumnya :
Uraian
Satuan Pengukuran
Beton Bertulang
Meter Kubik
Beton Rabat
Meter kubik
Beton praktis
Meter panjang
a.
b.
c.
d.
e.
f.
b. Penutup Atap menggunakan genteng press jenis Plentong yang berkualitas baik,
tidak retak/mudah pecah, kuat dan berasal dari satu sumber serta memenuhi
persyaratan PUBB 1971
d. Lisplank, menggunakan papan kamper 3/18 , 3/8 cm, tatap 3/8 cm.
Semua kayu yang dipakai harus kering, tua, lurus dan tidak retak/bebas dari cacat
dengan kelembaban maksimal 15 % serta memenuhi persyaratan
PKKI-NI 5, dengan ukuran sesuai gambar rencana atau atas petunjuk
Direksi.
e. Ikut celedu paras diukir dengan panjang 1 meter dan Murda bahan paras cor diukir
dengan tinggi 80 cm
3) Pelaksanaan Pekerjaan :
Seluruh material yang akan digunakan harus mendapat persetujuan direksi
Pihak kontraktor menyiapkan semua struktur ring balok penopang kuda - kuda
dengan kondisi rata air (waterpas level) dan menjamin kekutan dan ketahanan
semua struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda -kuda.
Untuk itu diperlukan koordinasi terlebih dahulu antara kontrak tor dengan
produsen system kuda-kuda yang akan dipakai, terutama struktur penunjang
tumpuannya, sampai dinyatakan bahwa struktur penunjangnya benar telah siap
dan mampu untuk menahan seluruh beban atap sesuai dengan persyaratan.
Pemasangan bracing rangka atap harus dipasang secara benar se suai design,
sehingga system rangka atap dapat bekerja secara bersamaan.
Potongan kayu usuk 5/7 dipasang pada setiap ujung tepi kuda -kuda rangka
baja menggunakan paku ulir/ bout sekrup 7 cm minimal 2 paku ulir/bout sekrup.
c. Pemasangan Genteng
Genteng yang akan dipasang diperiksa agar bebas dari cacat /retak.
Antara genteng satu dan lainnya harus saling mengunci dengan rapat dan
alurnya lurus.
Pastikan genteng bertumpu dengan kuat pada reng, terpasang lurus dan rata.
Ujung akhir genteng keluar minimal 10 cm dari tepi tatap pada lisplank.
d. Pemasangan Bubungan
Bubungan harus satu jenis dengan genteng press, di bawah bubungan harus
diberi adukan spesi yang cukup tebal dengan campuran 1 pc : 3 psr dan di beri
kawat jaring agar speci tidak pecah/retak, demikian juga sambungan antara
bubungan diberi spesi kemudian diaci.
4)
Pengendalian Mutu
Pengendalian terhadap mutu bahan, yaitu bahwa semua bahan sebelum digunakan
harus mendapat persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus segera mengganti
bahan/material yang tidak sesuai dengan spesifikasi dengan bahan lain yang memenuhi
dan diterima oleh Direksi. Kontraktor harus memberikan sertifikat garansi atas produk
baja ringan yang dipergunakan dengan waktu 20
Tahun konstruksi.Terhadap mutu pelaksanaan, kontraktor diharuskan membuat gambar
Shop Drawing yang disampaikan kepada direksi sampai mendapat persetujuan/diterima
oleh Direksi untuk di laksanakan. Kontraktor harus memperbaiki atau membongkar
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat dan semua biaya ditanggung kontraktor.
5)
B.
1.
Satuan pengukuran
Meter persegi
Meter panjang
Meter persegi
Meter panjang
Buah
Buah
2. Spesifikasi bahan
Pengujian
Semua pengujian yang diperlukan atau yang diminta oleh direksi harus diperlihatkan
contoh bahan dan hasil ujiannya untuk mendapatkan persetujuan direksi atas beban
biaya Pemborong.
Peralatan
Jumlah dan kualitas peralatan harus memadai dan cukup baik untuk menjamin mutu
dan kelancaran pekerjaan.
1. Pekerjaan Kusen
a. Bahan
Kusen pintu, daun jendela menggunakan kayu kamper,
b. Persyaratan Teknis
lurus, tidak
Balok-balok kayu kamper 5/
cacat dan cukup kering.
melengkung
Sebelum dipasang, kusen harus tetap
) dan terhindar dari kerusakan ( cacat).
jarak maksimum
Pemasangan kusen pada dinding harus memakai angker dengan besi beton o 8 mm, minimal dalam
60 cm satu sama lain dicor beton 1:2:3.
Neut kusen pintu setinggi 10 cm diatas lantai finish.
Permukaan
kusen yang
menempel harus dicuci
terlebih
dahulu . beton, disekrup dengan dynabolt o 8 mm
pada
Kusen
yangakan
akan
pada
balok/
jarak
maksimum
1m,menempel
dan lubang
sekrup
padakolom
kusen
harus ditutup
kembali
dengan
kayu.
sudutnya.
Pekerjaan
pintudaun
dan
jendela,
kayu tersebut
harus
diketam
rapipada
dan
diprofil
yang sama.
Kusen,kusen,
daun daun
pintu dan
jendela dibuat
rapi, tidak
baling
dan siku
sudut2. Pekerjaan daun pintu dan Jendela
a. Bahan
Daun Pintu menggunakan pintu panil kayu kamper. Daun Jendela kaca mengunakan kayu
kamper, dan daun pintu KM/WC menggunakan rangka kayu kamfer dengan penutup plywood
lapis aluminium
b.Persyaratan teknis.
- Tebal daun pintu / jendela minimal 3 Cm, dengan toleransi 3 mm dan dengan lebar sesuai
dengan gambar.
- Bahan bahan yang rusak ( tidak disetujui oleh direksi ) harus diganti dan
disingkirkan dari tempat pekerjaan.
-
3. Pekerjaan Kaca
Pekerjaan kaca meliputi pekerjaan jendela kaca dan kaca mati
Kaca yang digunakan adalah kaca bening tebal 5 mm produk kwalitas setara ASAHI MAS.
Permukaan kaca harus bening dan tidak cacat, ukuran kaca harus pas pada rangka, kelonggaran
tidak lebih dari 2 mm.
4. Pengendalian Mutu
Material/bahan yang akan dipergunakan haru s mendapat persetujuan dari Direksi, sebelum
dipasang.
Terhadap mutu pelaksanaan, kontraktor diharuskan membuat gambar Shop Drawing yang
disampaikan kepada direksi sampai mendapat persetujuan/diterima oleh Direksi untuk di
laksanakan. Kontraktor harus me mperbaiki atau membongkar pekerjaan yang tidak memenuhi
syarat dan semua biaya ditanggung kontraktor.
Satuan pengukuran
Meter kubik
Meter persegi
Meter persegi
Meter persegi
Kaca mati
Meter persegi
C. Pekerjaan Plafond.
1)
Uraian Umum
Lingkup pekerjaan plafond meliputi :
a. Rangka Plafon menggunakan Rangka Hollow 4/4 cm untuk rangka utama dan 2/4
b.
untuk rangka pembagi. tebal 0,4 mm, bahan baja ringan dengan lapisan anti karat
warna silver.
Profil Penggantung/Bracket penopang profil C 4/4 cm dan profil L sebagai tumpuan.
Pelaksanaan Pekerjaan :
Seluruh material yang akan digunakan harus mendapat persetujuan D ireksi.
Pasang profil L kecil pada dak beton lantai di atasnya dengan paku tembak
Pasang besi mur penggantung, masukkan kedalam lubang profil bracket dan
kunci dengan ring dan mur.
Pada pertemuan antara calsiboard, diberi plester kain dan ditutup dengan lapisan
cornice.
standar 5 cm. Pemasangan Lis plafon harus rapi dan lurus serta rata plafon dan
dinding. Untuk penguat lis agar dipaku ke dinding.
4)
Pengendalian Mutu
Material/bahan yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi,
sebelum dipasang.
Terhadap mutu pelaksanaan, kontraktor diharuskan membuat gambar Shop Drawing
yang disampaikan kepada direksi sampai mendapat persetujuan/diterima oleh Direksi
untuk di laksanakan. Kontraktor harus memperbaiki atau membongkar pekerjaan yang
tidak memenuhi syarat dan semua biaya ditanggung kontraktor.
5)
Satuan pengukuran
Meter persegi
Meter panjang
Uraian Umum
Lingkup pekerjaan Finishing meliputi :
a. Mengecat kayu
b. Mengecat tembok
c. Mengecat Plafond
d. Pekerjaan Waterprofing
2)
a. Untuk cat tembok luar digunakan cat dari produk Vinilex, yangtahan terhadap cuaca
b.
3)
Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Bagian-bagian bangunan yang dicat adalah sesuai dengan gambar kerja dan atau
sesuai dengan petunjuk direksi.
menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh. Pekerjaan ini
dilakukan atas biaya pemborong.
d. Bagian / bidang-bidang yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dan dijaga agar
tidak kena debu.
e. Bidang kayu yang akan dicat diberi cat dasar menie 1 kali (cat Acrylic Primer
Undercoat), kemudian didempul kayu sampai lubang -lubang/pori-porinya terisi
penuh.
f. Setelah dempul kering, permukaan diamplas halus dan dibersihkan dari debu dempul.
Bidang pekerjaan dicat akhir 2 x jalan hingga rata, yang sebelumnya diamplas mesin
hingga rata, yang sebelumnya diamplas mesin hingga halus dan rata.
g. Pengecatan harus diselesaikan dengan baik dan rapi sehingga berbentuk bidang cat
yang utuh, rata dan tidak ada bentuk atau gelembung udara.
Bidang cat dijaga terhadap pengotoran. Kayu yang telah dicat, kemudian tergores
lagi, maka diadakan pengecatan kembali sampai hasil pengecatan mendapat
persetujuan Direksi.
4)
Pengendalian Mutu
Material/bahan yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan dari
Direksi, sebelum dipasang.
Terhadap mutu pelaksanaan, kontraktor diharuskan membuat gambar Shop
Drawing yang disampaikan kepada direksi sampai mendapat persetujuan/diterima oleh
Direksi untuk di laksanakan. Kontraktor harus memperbaiki atau membongkar pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat dan semua biaya ditanggung kontraktor.
5)
Satuan pengukuran
Meter persegi
Meter persegi
Meter persegi
Meter persegi
Meter persegi
Uraian Umum
Lingkup pekerjaan meliputi :
Pemasangan Engsel pintu
Pemasangan Engsel Jendela
Pemasangan Grendel Jendela
Pemasangan Kait angin
Pemasangan Kunci tanam
Pemasangan Expanolet pintu
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2)
Engsel
Engsel
Grendel jendela panjang 5 cm
d.
e. Kunci pintu digunakan kunci dengan dua putaran beserta handlenya setara solid
3)
Pelaksanaan Pekerjaan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4)
Pengendalian Mutu
Material/bahan yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan dari
Direksi, sebelum dipasang.
Terhadap mutu pelaksanaan, kontraktor diharuskan membuat gambar Shop
Drawing yang disampaikan kepada direksi sampai mendapat persetujuan/diterima oleh
Direksi untuk di laksanakan. Kontraktor harus memperbaiki atau membongkar pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat dan semua biaya ditanggung kontraktor.
5)
Satuan pengukuran
Sepasang
Sepasang
Satu buah
Sepasang
Satu buah
Sepasang
Uraian umum
Mutu Bahan/Material :
a. Penangkal Petir
Ujung atas pada atap bangunan menggunakan Batakong tembaga/tumbak
1 (inc) panjang minimal 100 cm, dihubung-50 dibungkus pipa pelindung/conduite pvc 20 mm
menuju grounding. Pipa grounding menggunakan Pipa GalvanisBatakong 1
tembaga/tumbak 1.
b. Instalasi Listrik/penerangan
Kabel yang digunakan untuk Instalasi penerangan haruslah kabel
dengan mutu standard S-PLN, atau yang setara supreme dan disetujui
Direksi, jenis kabel NYM 3x2 , menggunakan condui percabangan kabel gunakan T doos/
Saklar dan Stop Kontak yang digunakan yang mempunyai kemampuan diatas
10 ampere ( 250 volt) setara Broco dan dipasang terlindung dari cuaca, tempat
nya disesuaikan menurut gambar. Embudus menggunakan type MK.
Pemasangan saklar dan stop kontak ke embodus dengan sistem bout sekrup.
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Ujung penangkal petir pada atap dipasang tepat pada masing -masing sumbu
Murda ( 2 unit), kabel tembaga BC dibungkus conduite dipasang rapi diklem pada
rangka kuda-kuda, melalui dinding atau ditanam pada dinding tembok menuju
grounding. Pipa grounding minimal ditanam sedalam 10 meter dari
permukaan tanah dasar menggunakan pipa ga disambung Tombak tembaga 1 dengan menggu
b. Kabel listrik diatas plafon atau yang tertanam dalam dinding harus diberi pelindung
pipa Conduate 5/8
Pada setiap percabangan diberi T doos/ junction box menempel pada dinding
tembok diatas rangka plafon, dan sambungan dilakukan dengan
lasti lasti, ditutup dengan rasdop lastic setara Merk 3 M , kedap air, tidak mudah
pecah.
Titik lampu, Saklar dan Stop Kontak dipasang pada tempat sesuai gambar rencana
atau atas permintaan Direksi. Saklar dan Stop kontak dipasang rapi/tidak miring
menggunakan bout sekrup dengan embodus.
Panel Box SDP dipasang pada tempat yang terlindung terhadap cuaca atau atas
petunjuk Direksi di masing -masing lantai dipasang satu Box MCB.
4)
Uraian Umum
Lingkup pekerjaan sanitasi meliputi :
Pas. Pipa air bersih PVC
Pas. Pipa air Limbah
Pas. Kloset Duduk monoblock
Pas. Wastafel
Pas. Bak mandi fibreglass
Pas. Kran air
Pas. Floordrain
Pas. Septictank dan peresapan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Satuan pengukuran
unit
Titik
Titik
Buah
unit
2)
d. Wastafel yang yang digunakan adalah wastafel gantung setara American Std
e. Bak mandi menggunakan bak Fibreglass ukuran standard, tdak bocor atau cacat.
f. Zing pada pantry menggunakan zink aluminium
g. Kran air menggunakan bahan logam anti karat, tidak bocor ukuran
h. Floordrain menggunakan bahan anti karat, mempunyai saringan kotoran dan sifon.
i. Septictank, menggunakan dinding pasangan Batako merah diplester kedap air dan
3)
Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Instalasi pipa air PVC yang melalui lantai ditanam dengan kedalaman galian yang
cukup, menghubungkan pompa air pada saluran pipa PDAM exsisting terdekat
dengan site ke rencana penempatan keran. Sambungan /tekukan pipa,
menggunakan sock/knee di lem dengan lem PVC, tidak dibolehkan membengkokkan
pipa dengan panas api. Pastikan bahwa tidak ada kebocoran pipa sebelum galian
ditimbun kembali bersama pipa. Pipa yang melewati dinding harus di tanam dalam
pasangan dinding kemudian diplester dan diaci. Pertemuan ujung pipa dengan Kran
disambung dengan sockdrat yang terbuat dari logam anti karat dilapisi seltip.
b. Instalasi Pipa limbah dipasang dari Kloset Km/Wc menuju Septictank dengan
kemiringan yang cukup. Sedangkan air limbah mandi dihubungkan langsung ke
peresapan menggunakan pipa berbeda.
c. Sebelum pemasangan kloset duduk harus dipastikan pipa limbah dalam posisi yang
d. Dasar Bak air dibuat sejajar dan sama tinggi dengan dasar kloset. Bak
air fibreglas dipasang menggunakan perekat speci semen.
e. Keran air yang akan digunakan dipastikan tidak bocor atau rusak, terbuat dari bahan
logam dengan pelapis anti karat, sesuian ukuran keran dengan sockdrat
h. Resapan dibuat dari pasangan Batako tanpa plesteran, kemudian diisi pasir, koral
dan lapisan ijuk, volume resapan 2,5 m3, atau sesuai dengan gambar rencana.
Penutup Septictank dan Peresapan dibuat dari plat beton bertulang tebal minimal 8
cm, dan pada penutup septictank diberi lubang udara menggunakan pipa PVC.
4)
Pengendalian Mutu
Material/bahan yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan dari direksi,
sebelum dipasang.
Terhadap mutu pelaksanaan, kontraktor diharuskan membuat gambar Shop
Drawing yang disampaikan kepada direksi sampai mendapat persetujuan/diterima oleh
direksi untuk di laksanakan. Kontraktor harus memperbaiki atau membongkar pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat dan semua biaya ditanggung kontraktor.
5)
Satuan pengukuran
Meter panjang
Meter panjang
set
Buah
set
set
buah
buah
Unit
2. Tempat, bentuk dan ukuran pekerjaan style Bali sesuai dengan gambar kerja.
3. B a h a n.
a. Paras Bali : ex Kerobokan/sarwagenep, kualitas terbaik, warna senada.
b. Paras Putih : ex Yogya, kualitas terbaik, warna putih merata.
c. Batu candi digunakan pada lis pasangan style bali sesuai dengan gambar
2. Cara Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan style bali dilaksanakan, khususnya untuk pekerjaan yang mempunyai
2.
3.
bentuk-bentuk khusus, bekerjaan style bali dapat dilaksanakan setelah gambar dan
rencana pelaksanaannya mendapat persetujuan direksi.
Biaya untuk membuat gambar dan rencana pelaksanaan style bali tersebut menjadi
beban Pemborong.
Pemasangan padas direkat dengan air semen, sehingga pasangannya kuat dan tidak
mudah lepas.
Batu paras dipasang lapis demi lapis dan nat lapisan satu dengan lapisan lainnya harus
berbeda separuh panjangnya.
2. Semen atau bahan lainnya yang digunakan untuk perekat pasangan batu padas tidak
boleh kelihatan dari luar.
3. Pekerjaan style bali dapat dinyatakan selesai setelah disetujui oleh direksi.
4)
Pengendalian Mutu
Material/bahan yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan dari direksi,
sebelum dipasang.
Terhadap mutu pelaksanaan, kontraktor diharuskan membuat gambar Shop
Drawing yang disampaikan kepada direksi sampai mendapat persetujuan/diterima oleh
direksi untuk di laksanakan. Kontraktor harus memperbaiki atau membongkar pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat dan semua biaya ditanggung kontraktor.
5)
Satuan pengukuran
Meter persegi
Ketentuan Lain-lain :
1. Rekanan di haruskan membuat gambar-gambar pelaksanaan ( Shop Drawing ) yang disetujui oleh
Direksi, sebelum memulai pekerjaan, dan gambar As Built Drawing harus diserahkan selambat
lambatnya 14 hari sebelum serah terima pertama (prestasi pekerjaan
100%)
belum sempurna untuk diperbaiki. Semua lantai/halaman dibersihkan dan semua barang-barang
yang tidak terpakai agar diangkut ke luar areal lokasi.
4. Semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan rekanan.
5. Selama masa pemeliharaan, rekanan wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul.
6. Semua hal yang belum diatur dalam persyaratan teknis ini diatur pada saat pelaksanaan di
lapangan.
Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan
Menetapkan :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)