Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah kami
tentang perkembangan politik dan ekonomi pada masa pemerintahan
Presiden K.H Abdurrahman Wahid.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai masa pemerintahan
Presiden K.H Abdurrahman Wahid. Adapun tujuan kami membuat makalah ini
yang utama untuk memenuhi tugas dari guru pembimbing kami dalam mata
pelajaran SEJARAH. Di sisi lain, kami membuat makalah untuk mengetahui
lebih Tentang masa pemerintahan Presiden K.H Abdurrahman Wahid..
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan
makalah kami untuk ke depannya. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat
bagi
kita
semua
terutama
bagi
siswa/siswi
yang
mau
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
1
DAFTAR
ISI
... 2
BAB
PENDAHULUAN
3
1.1
Latar
Belakang
.... 3
1.2
Rumusan
Masalah
... 4
1.3
Tujuan
. 4
BAB
II
PEMBAHASAN
..
5
A
Pemilihan
umum
Tahun
1999
... 5
B
Sidang
Umum
MPR
Hasil
Pemilihan
Umum
1999
.. . 5
C
Masa
pemerintahan
K.H.
Abdurrahman
Wahid
. 6
2
.. 9
E
Kelebihan
kekurangan
pemeritahan
Abdurrahman
Wahid
... 11
BAB
III
PENUTUP
. 12
Kesimpulan
12
DAFTAR
PUSTAKA
... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awal tahun 1998 rezim Orde Baru sudah tidak mampu
membendung arus Reformasi yang bergulir begitu cepat. Setelah Presiden
Soeharto mengundurkan diri maka bangsa Indonesia memasuki babak baru.
Yang dimulai dari Presiden BJ.Habibie segera melakukan langkah-langkah
pembaruan sebagaimana tuntutan Reformasi. Yang selanjutnya dilanjutkan
oleh Presiden Abdurrahman Wahid yang menampilkan energi yang luar
biasa, tekad untuk menggulingkan unsur-unsur sentralistis dan hierarkis
yang represif (menindas) semasa pemerintahan Soeharto dan kesediaan
untuk
berfikir
kreatif
sehingga
banyak
pihak
mengaguminya.
Yang
pengeboman,
KKN,
maupun
bencana
alam.
Setelah
masa
yang
sebelumnya
tidak
diperbolehkan.
Akibat
munculya
memilih
dan
mengangkat
Megawati
Soekarnoputri
sebagai
B.
C.
D.
E.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.3.1 Mengetahui Pemilihan umum Tahun 1999.
1.3.2 Mengetahui Hasil Sidang Umum MPR Hasil Pemilihan Umum 1999.
1.3.3 Mengetahui Masa pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid.
1.3.4 Mengetahui Jatuhnya Pemerintahan K. H. Abdurrahman Wahid.
1.3.5 Mengetahui Kelebihan kekurangan pemeritahan Abdurrahman Wahid
BAB II
ISI
A. Pemilihan Umum Tahun 1999
Pemilihan Umum yang dilaksanakan tahun 1999 menjadi sangat
penting, karena diharapkan dapat memulihkan keadaan Indonesia yang
sedang dilanda multikrisis. Pemilu tahun 1999 juga merupakan ajang pesta
rakyat Indonesia dalam menunjukkan kehidupan berdemokrasi. Sifat pemilu
ini Luber Jurdil Presiden Habibie menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai
waktu pelaksanaan pemiliahan umum. Selanjutnya lima paket undangundang tentang politik dicabut. Sebagai gantinya DPR berhasil menetapkan
tiga undang-undang politik baru yang disahkan pada tanggal 1 Februari 1999
dan ditandatangani oleh Presiden Habibie. Ketiga udang-udang itu antara
lain
undang-undang
partai
politik,
pemilihan
umum,
susunan
serta
Dengan
munculnya
undang-undang
politik
banyak
parpol
hasil
pemilihan
presiden
yang
dilaksanakan
secara
voting,
DEN
dimaksudkan
untuk
memperbaiki
ekonomi
Indonesia yang belum pulih akibat krisis yang berkepanjangan. Ketua DEN
adalah Prof. Emil Salim dengan wakilnya Subiyakto Cakrawerdaya,
Sekretaris Dr. Sri Mulyani Indrawati. Anggota DEN adalah Anggito
Abimanyu, Sri Ningsih, dan Bambang Subianto.
mengatasi
Gus
masalah
Dur
disintegrasi
memberikan
dan
kebebasan
konflik
antarumat
dalam
kehidupan
pembaharuan-pembaharuan
di
atas,
Gus
Dur
juga
yang
dianggap
ketatanegaraan,
berjalan
sendiri,
tanpa
mau
menaati
aturan
berdasarkan pendapat
kerabat dekatnya, bukan menurut aturan konstitusi negara. Kebijakankebijakan yang menimbulkan kontroversial dari berbagai kalangan yaitu :
1) Pencopotan Kapolri Jenderal Polisi Roesmanhadi yang dianggap Orde
Baru.
2)
Pencopotan
dilatarbelakangi
Kapuspen
oleh
Hankam
adanya
Mayjen
pernyataan
TNI
Sudradjat,
yang
bahwa
Presiden
bukan
tetapi,
ketenangan
masyarakat
setelah
terpilihnya
Presiden
menimbulkan
dikelurakannya
peringatan
resmi
kepada
Presiden
lewat
itu,
hubungan
pemerintah
Indonesia
dibawah
pimpinan
Abdurrahman Wahid dengan IMF juga tidak baik, terutama karena masalah
amandemen UU No. 23 tahun 1999 mengenai Bank Indonesia; penerapan
otonomi daerah, terutama menyangkut kebebasan daerah untuk pinjam
uang dari luar negeri; dan revisi APBN 2001 yang terus tertunda
pelaksanaannya.
Tidak
tuntasnya
revisi
tersebut
mengakibatkan
IMF
Akibatnya,
kondisi
perekonomian
nasional
pada
masa
12
Nota
tersebut
berisi
diadakannya
Sidang
Khusus
MPR
dimana
pemakzulan Presiden dapat dilakukan. Anggota PKB hanya bisa walk out
dalam menanggapi hal ini. Nota ini juga menimbulkan protes di antara NU. Di
Jawa Timur, anggota NU melakukan protes di sekitar kantor regional Golkar.
Di Jakarta, oposisi Gus Dur turun menuduhnya mendorong protes tersebut.
Gus Dur membantah dan pergi untuk berbicara dengan demonstran di
Pasuruan. Namun, demonstran NU terus menunjukan dukungan mereka
kepada Gus Dur dan pada bulan April mengumumkan bahwa mereka siap
untuk mempertahankan Gus Dur sebagai presiden hingga mati.
Pada bulan Maret, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melawan
disiden pada kabinetnya. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril
Ihza Mahendra dicopot dari kabinet karena ia mengumumkan permintaan
agar Gus Dur mundur. Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot
dengan
alasan
berbeda
visi
dengan
Presiden,
berlawanan
dalam
dalam
inagurasi
penggantian
menteri.
Pada
30
April,
DPR
yang
pertama
sedangkan
memorandum
yang
kedua
keadaan
darurat.
Yudhoyono
menolak
dan
Gus
Dur
penunjukan
pemberlakuan
dekrit
kekuatan.
yang
Gus
berisi
Dur
(1)
kemudian
pembubaran
mengumumkan
MPR/DPR,
(2)
14
E.
Kelebihan
kekurangan
pemeritahan
Abdurrahman
Wahid
1. Kelebihan sistem Pemerintahan Abdurrahman Wahid
a) Sukses melakukan kesepahaman dengan GAM.
b) Sukses membawa Indonesia ke Forum Ekonomi Dunia.
c) Sukses melaksanakan persamaan hak menyatakan pendapat di muka
umum
d) Etnis Tioghoa yang berpuluh-puluh tahun dikekang diberikan kebebasan
sama seperti orang pribumi.
e) Jadwal ketat kunjungan ke luar negeri menghasilkan banyak mitra luar
negeri.
Di
bulan
April,
Wahid
mengunjungi
Afrika
Selatan
dalam
h) Muncul dua skandal pada tahun 2000, yaitu skandal Buloggate dan
Bruneigate.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Abdurrahman Wahid adalah presiden ke-4 RI, walaupun pada awalnya
masa kepemimpinannya banyak diragukan dari berbagai pihak tetapi
ternyata Abdurrahman Wahid dapat menunjukkan energi yang besar dan
kuat kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, beliau juga telah berhasil
menjalin hubungan kerja sama dan mitra dengan negara-negara lain. Pada
pertengahan 2001 tampak jelas bahwa pola perilaku warisan masa lalu tidak
akan mudah diubah. Tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme tak dapat lepas
dari masa pemerintahan presiden yang dikenal dengan nama Gus Dur. Masa
kepresidenan yang kacau itu berakhir pada bulan juli 2001, dia berusaha
dengan dekret membekukan lembaga perwakilan untuk menghindar dari
turunan jabatan, namun tidak ada yang menghiraukan, akhirnya MPR
mengadakan sidang istimewa, memberhentikan Abdurrahman Wahid dan
melantik Megawati sebagai Presiden Indonesia yang kelima.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.
2009.
Pemerintahan
Abdurrahman
Wahid.
(Online),
16
http://dwiayuindaswarynhb.blogspot.co.id/2012/04/makalah-sejarahsejarah-pemerintahan.html
http://marianajheweelytha.blogspot.co.id/2014/02/makalah-sejarah-masapemerintahan-bj.html
http://wartasejarah.blogspot.co.id/2014/12/kh-abdurrahman-wahid.html
http://memey7894.blogspot.co.id/2014/02/perekonomian-indonesia-padamasa.html
17