Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Amrina Rosyada

14030174018

2. Wahyu Okta Handayani

14030174024

3. Eva Kurnia Zuriatuh M.

14030174032

4. Arif Ahmad Muzakki

14030174041

5. Atik Dian Widiastuti

14030174045

2014 A

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2016
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kemudahan sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Media Pembelajaran.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang sekitar, diantaranya orang tua, dosen pengajar, dan temanteman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca khususnya calon guru dan guru dapat memperluas
materi tentang Media Pembelajaran yang akan diaplikasikan pada proses belajar mengajar.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pengajar, kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

Surabaya, 28 Agustus 2016


Penyusun

Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
MEDIA PEMBELAJARAN................................................................................1
1. Pengertian dan Landasan Media Pembelajaran..................................1
a. Pengertian Media Pembelajaran......................................................1
b. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran....................................2
2. Prinsip Media Pembelajaran................................................................4
a. Prinsip-prinsip dalam Pemilihan Media Pembelajaran......................4
c. Prinsip-prinsip dalam Penggunaan Media Pembelajaran..................5
3. Jenis Media Pembelajaran...................................................................5
4. Peran Media Pembelajaran.................................................................9
5. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran.........................................11
a. Fungsi Media Pembelajaran...........................................................11
b. Manfaat Media Pembelajaran.........................................................13
6. Klasifikasi Media Pembelajaran.........................................................15
7. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran..............................22
a. Kelebihan Media Pembelajaran......................................................22
b. Kekurangan Media Pembelajaran...................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................iii

MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian dan Landasan Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran

Media secara etimologis berasal dari bahasa Latin medio atau medius yang
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti pengantar, atau
perantara.Sedangkan dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Secara khusus, media dapat diartikan
sebagai alat atau sarana komunikasi yang digunakan sebagai perantara atau pengantar
pesan yang berisi informasi dari sumber ke penerima pesan.
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan
media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat
dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan
tujuan pembelajarannya. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
Menurut Gerlach dan Ely dalam Pengembangan Media dan Sumber Belajar
(Musfiqon.2012:26) pengertian media ada 2 macam, yaitu arti sempit dan arti luas.
Arti sempit, bahwa media itu berwujud : grafik, foto, alat mekanik dan elektronik
yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi.
Menurut Arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi sehingga
memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang baru. Hainich dan kawan-kawan dalam Media Pembelajaran (Susilana. 2009:6)
mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara
sumber dan penerima. Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkanpesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatiandan minat siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. Menurut Musfiqon (2012:28) media pembelajaran didefinisikan
sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai
perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih
efektif dan efisien. Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan
utuh serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat ditarik garis besar dari
pengertian media pembelajaran ialah segala bahan, alat, metode ataupun teknik yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber (guru) ke penerima informasi
(siswa) selama proses pembelajaran sehingga dicapai proses pembelajaran yang lebih
bermutu.
b. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
1) Landasan Filosofis
Secara harfiah, filosofis menurut Sukmadinata dalam Pengembangan Media
dan Sumber Pembelajaran (Musfiqon. 2012: 53) berarti cinta akan kebijakan.

Orang belajar bersfilsafat agar ia menjadi orang yang mengerti dan berbuat secara
bijak. Untuk dapat mengerti kebijakan dan berbuat secara bijak, ia harus tahu dan
berpengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh melalui proses berpikir yaitu
berpikir secara sistematis, logis, dan mendalam. Pemikiran demikian dalam
filsafat sering disebut sebagai pemikiran radikal, atau berfikir sampai ke akarakarnya. Berfilsafat diartikan pula sebagai berfikir secara radikal, berfikir sampai
ke akar.
Secara akademik, filsafat berarti upaya untuk menggambarkan dan
menyatakan suatu pandangan yang sistematis dan komprehensif tentang alam
semesta dan kedudukan manusia di dalamnya. Berfilsafat berarti menangkap
sinopsis peristiwa-peristiwa yang simpang siur dalam pengalaman manusia.
Filsafat memberikan landasan-landasan dasar bagi ilmu. Keduanya dapat
memberikan bahan-bahan bagi manusia untuk membantu memecahkan berbagai
masalah dalam kehidupannya.
Mengacu pada pengertian filsafat di atas, seorang guru dalam menggunakan
media pembelajaran perlu memperhatikan landasan filosofis. Artinya penggunaan
media semestinya didasarkan pada nilai kebenaran yang telah ditemukan dan
disepakati banyak orang. Baik kebenaran akademik maupun kebenaran sosial.
Media yang digunakan guru perlu dicek kembali kebenaran dan
ketepatannya. Guru memilih media belum sesuai dengan materi yang akan
disampaikan berarti media tersebut tidak benar, tidak bagus, dan tidak indah.
Artinya penggunaan media yang tidak tepat belum mempertahankan landasan
filosofis.
2) Landasan Psikologis
Belajar adalah proses yang kompleks dan unik; artinya, sesorang yang
belajar melibatkan segala aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental.
Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan nampak dari perilaku belajar
orang itu. Perilaku belajar yang nampak adalah unik; artinya perilaku itu hanya
terjadi pada orang itu dan tidak pada orang lain. Setiap orang memunculkan
perilaku belajar yang berbeda.
Keunikan perilaku belajar ini disebabkan oleh adanya perbedaan
karakteristik yang menentukan perilaku belajar, seperti: gaya belajar (visual vs
auditif), gaya kognitif (field independent vs field dependent ), bakat, minat,
tingkat kecerdasan, kematangan intelektual, dan lainnya yang bisa diacukan pada
karakteristik individual siswa. Perilaku belajar siswa yang kompleks dan unik ini
menuntut layanan dan perlakuan pembelajaran yang kompleks dan unik pula
untuk setiap siswa. Komponen pembelajaran yang bertanggungjawab untuk
menangani masalah ini adalah strategi penyampaian pembelajaran, lebih khusus
lagi media pembelajaran. Strategi (media) pembelajaran haruslah dipilih sesuai
dengan karakteristik individual siswa. Ia sedapat mungkin harus memberikan
layanan pada setiap siswa sesuai dengan karakteristik belajarnya. Umpamanya,
siswa yang memiliki gaya belajar visual harus mendapatkan rangsangan belajar
visual, seperti halnya siswa yang memiliki gaya auditif harus mendapatkan
rangsangan belajar auditif.

Landasan psikologis sangat penting diperhatikan dalam penggunaan media


pembelajaran, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi dalam
menentukan hasil belajar. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penjelasan persepsi, hendaknya diupayakan secara optimal agar proses
pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Landasan psikologis perlu diperhatikan
karena dengan pemilihan media yang tepat dapat menarik perhatian siswa dan
memberikan kejelasan objek yang diamatinya selain itu media pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan pengalaman
siswa. Dalam hal psikologis, anak akan lebih mudah mempelajari hal yang bersifat
konkrit daripada yang bersifat abstrak.
3) Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang
signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar visual
akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual,
seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih tipe
belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman
suara, atau ceramah guru. Akan kebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua
tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan
rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan
atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara
karakteristik pebelajar, karakteristik media pelajaran, dan karakteristik media itu
sendiri.
4) Landasan Sosiologis
Menurut Musiqon dalam Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran
(2012: 64) penggunaan media pembelajaran tidak bisa dilepaskan dengan kondisi
sosiologis peserta didik karena kondisi sosiologis juga mempengaruhi repon
peserta didik terhadap jenis media yang digunakan guru dalam pembelajaran.
Kesesuaian media dengan kondisi sosial peserta didik dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi media yang digunakan. Sebaliknya, penggunaan media
pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi sosial peserta didik akan
menimbulkan bias dalam pembelajaran, karena fokus peserta didik tidak pada isi
media namun pada media itu sendiri.
Dalam menggunakan media, guru perlu mempertimbangkan latar belakang
sosial peserta didik dalam sekolah, sebab jika media yang digunakan tidak sesuai
dengan latar belakang sosial peserta didik maka materi pembelajaran atau pesan
yang dikirim tentunya tidak bisa disampaikan secara optimal.
2. Prinsip Media Pembelajaran

a. Prinsip-prinsip dalam Pemilihan Media Pembelajaran


Menurut Musfiqon dalam Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran
(2012 : 116) ada tiga prinsip utama yang bisa dijadikan rujukan bagi guru dalam
memilih media pembelajaran yaitu : (1) prinsip efektifitas dan efisiensi, (2) prinsip
relevansi, dan (3) prinsip produktifitas.
1. Prinsip efektifitas dan efisiensi
Dalam konsep pembelajaran, efektifitas adalah keberhasilan pembelajaran
yang diukur dari tingkat ketercapaian tujuan setelah pembelajaran selesai
dilaksanakan. Sedangkan efisiensi adalah pencapaian tujuan pembelajaran dengan
menggunakan biaya, waktu, dan sumber daya lain seminimal mungkin.
Dalam memilih media pembelajaran seorang guru juga dituntut bisa
memperhatikan aspek efektifitas dan efisiensi tersebut. Media yang digunakan
dalam pembelajaran seharusnya bisa mendukung dan mempercepat pencapaian
tujuan pembelajaran. Jangan sampai bagian yang digunakan tidak mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Prinsip relevansi
Pertimbangan kesesuaian (relevansi) media dengan materi yang akan
disampaikan juga perlu menjadi pertimbangan guru dalam memilih media
pembelajaran. Guru dituntut bisa memilih media yang sesuai dengan tujuan, isi,
strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
3. Prinsip produktifitas
Produktifitas dalam pembelajaran dapat dipahami pencapaian tujuan
pembelajaran secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang ada, baik
sumber daya manusia, maupun sumber daya alam. Dalam pemilihan media
pembelajaran, guru dituntut untuk bisa menganalisis apakah media yang akan
digunakan bisa meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran atau tidak. Jika
media yang digunakan bisa menghasilkan dan mencapai target dan tujuan
pembelajaran lebih bagus dan banyak maka media tersebut dikategorikan media
produktif.
Satu contoh, seorang guru yang memilih media visual berupa papan tulis
dengan guru yang memilih media visual berupa slide akan terdapat perbedaan
dari sisi produktifitas mengajarnya. Guru yang memilih media slide akan lebih
produktif dibandingkan mengajar dengan menggunakan papan tulis aja. Sebab
guru yang menggunakan papan tulis harus kehilangan waktu untuk menulis dulu,
sedangkan guru yang menggunakan slide tinggal klik sudah muncul materi
pembelajaran yang akan disampaikan.
b. Kriteria Pemilihan Media
1. Kesesuaian dengan tujuan
2. Ketepatgunaan
3. Keadaan peserta didik

4. Ketersediaan
5. Biaya kecil
6. Keterampilan guru
7. Mutu teknis
c. Prinsip-prinsip dalam Penggunaan Media Pembelajaran
Arsyad dalam Peranan, Fungsi, dan Media Pembelajaran (Arina. 2016)
menyebutkan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran antara lain:
1) Proses Pembelajaran menjadi Menyenangkan
Pembelajaran yang menyenangkan dapat dibuat sedemikian rupa, misalnya
dengan permainan instruksional, atau dengan yang lainnya.
2) Proses Pembelajaran menjadi Lebih Interaktif
Dengan media pembelajaran yang baik, maka proses pembelajaran diharapkan
akan menjadi lebih interaktif. Membuat media pembelajaran yang mudah
digunakan oleh siswa, akan membuat siswa lebih tertarik dan berperan aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran.
3) Tersedia Feedback (Umpan Balik)
Media pembelajaran yang baik, seharusnya tersedia umpan balik atau feedback
yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa, sehingga jika terdapat
kesalahan yang dikerjakan siswa dapat dengan segera diketahui dan dipahami.
Media pembelajaran yang menyediakan feedback dapat meningkatkan motivasi
diri pada siswa, dengan menginformasikan hasil yang didapat oleh siswa saat
mengerjakan.
3. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Ayuni dalam Media Pembelajaran (2011) ada beberapa jenis media
pembelajaran.
Berdasarkan dimensinya, media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Media Dua Dimensi
Media dua dimensi sering disebut media grafis. Media dua dimensi adalah
media yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Grafis sebagai media pengajaran
dapat mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat
melalui perpaduan antara ungkapan atau grafik.Kata-kata dan angka-angka
dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram, poster,
kartun dan komik.Sedangkan sketsa, lambing bahkan foto digunakan untuk
mengartikan fakta, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai penyajian
grafis. Contoh media dua dimensi (media grafis), yaitu:

1) Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan
simbol.
2) Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3) Bagan, yaitu kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang
dirancanguntuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok
atas gagasan. Fungsi bagan adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan,
jumlah relative, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.
4) Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar
atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
5) Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat
penempel lainnya.
6) Poster, yaitu kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan makna danpesan
dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapicukup lama
menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Posterberguna untuk
motivasi, peringatan dan pengalaman yang kreatif.
7) Kartun, yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang,gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini
masyarakat.Kegunaan kartun dalam pengajaran dapat memperjelas rangkaian isi
bahandalam satu urutan logis atau mengandung makna. Pemilihan kartun
memperhatikan hal-hal tersebut :
Pemakaiannya sesuai dengan tingkat pengalaman
Kesederhanaan
Lambang yang jelas
- Penggunaan kartun yaitu: Untuk motivasi, Sebagai ilustrasi, untukkegiatan
siswa
- Komik, yaitu suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengangambar
dan dirancang untuk memberi hiburan kepada para pembaca.
b. Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi yaitu media yang mempunyai panjang, lebar dan isi. Media
tiga dimensi yang sering dipakai adalah model dan boneka. Dalam
perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dikelompokkan
kedalam empat kelompok yaitu:
1) Media hasil teknologi cetak.
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui prosespercetakan
mekanis atau photografis. Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain:
teks, grafik, foto atau representasi fotografik. Karakteristik media hasil cetak:
- Teks dibaca secara linear
- Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
- Ditampilkan secara statis atau diam

Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan


Berorientasi atau berpusat pada siswa. Pendekatan yang berorientasi pada
siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan
kebutuhan siswa secara individual.Sedang lembaga pendidikan dan para
pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja.Sistem pendekatan
yang berorientasi pada siswa ini didesainsedemikian rupa. Sehingga siswa
dapat belajardengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat
membenntuk gaya belajarnya masing-masing. Dalam hal ini guru dan
lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa
yang sedang belajar.
- Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai
2) Media hasil teknologi audio-visual.
Teknologi audi-visual cara menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan
pesanpesan audio-visual penyajian pengajaran secara audio-visual jelas
bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti,
mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar. Karakteristik
media hasil teknologi audio-visual:
- Bersifat linear
- Menyajikan visual yang dinamik
- Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
- Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
- Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
- Berorientasi pada guru
- Pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem
pendidikan yang konfensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran
dikendalikan penuh oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam
sistem ini guru mengkomunikasikan pengetahuannya kepada siswa dalam
bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus.Biasanya
pembalajaran
berlangsung
dan
selesai
dalam
jangka
waktu
tertentu.Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya,
biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face
to face).
3) Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.
Teknologi berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-suber yang berbasis microprosesor. Berbagai aplikasi teknologi berbasiskomputer dalampembelajaran
ummumnya dikenal sebagai computer assisted instruction. Aplikasi tersebut
apabila dilihat dari cara penyajiandan tujuan yang ingin dicapai melipiti
tutorial,penyajian materi secara bertahap, drills end practice latihan untuk
membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan
dan simulasi (latihan untuk mengaplikaskan pengetahian dan keterampiln yang
baru dipelajari) dari, dan basis data (sumber yang dapat membantu siswa
menambah informasi dan penegtahuan sesuai dengan keinginan masingmasing). Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan komputer:

- Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear


- Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
- Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
- Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
- Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
4) Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi komputer
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan
materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang
dikendalikan komputer. Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat
seperti jumlah random akses memori yang besar, hard disk yang besar, dan
monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan pararel (alat-alat tambahan),
seperti: vidio disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu
jaringan dan sistem audio. Keunggulan penggunaan media hasil gabungan
teknologi cetak dan computer antara lain sebagai berikut :
- Dapat digunakan secara acak, sekuensial, linear.
- Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan
dan diinginkan oleh perancangnya.
- Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut
apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa.
- Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalampengembangan
dan penggunaan pelajaran.
- Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga
pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan.
- Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa.
- Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.
Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis,
daya liput, dan bahannya :
a. Berdasarkan jenisnya, media terbagi menjadi :
1) Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder,
peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan
pendengaran.
2) Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan,
dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film bisu, dan film kartun.
3) Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media
yang pertama dan kedua. Media ini dibagi dalam:
- Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar derasal dari
satu sumber seperti video kaset.
- Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang unsur gambarnya
berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
b. Berdasarkan daya liputnya, media terbagi menjadi :

1) Media dengan daya liput luas dan serentak.


Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkaujumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.seperti
radio dan televisi serta internet.
2) Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat.
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus
seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutup
dan gelap.
3) Media untuk pembelajaran invidual.
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.termasuk media ini adalh
modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
c. Berdasarkan bahannya, media terbagi menjadi :
1) Media sederhana.
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, danpenggunaannya tidak sulit.
2) Media kompleks.
Media ini adalah media yang bahan dasarnya kompleks sulit didapat serta mahal
harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang
memadai.
4. Peran Media Pembelajaran
Beberapa peranan media dalam pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
a. Dapat Menghindari Terjadinya Verbalisme.
Memperjelas penyajian pesan dan informasi agar tidak hanya bersifat verbal
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau tulisan) sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Membangkitkan Minat atau Motivasi
Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
c. Mengatasi Keterbatasan Indera, Ruang, dan Waktu
Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu :
1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas
dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model;
2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat
disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar;

3) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan
tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping
secara verbal.
4) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan
secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer;
5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan
dengan media seperti komputer, film, dan video.
6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atauproses yang dalam
kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu
dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film,
video, slide, atau simulasi komputer.
d. Mengefektifkan Pemberian Rangsangan untuk Belajar
Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa
di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungankunjungan ke museum atau kebun binatang.
e. Mengaktifkan Siswa dalam Belajar
Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif
anak didik
Peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai berikut:
a. Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan
pelajaran. Dalam hal ini, media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal
mengenai bahan pembelajaran.
b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan
dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru
dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau simulasi belajar
siswa.
c. Sumber belajar bagi siswa. Artinya media tersebut adalah bahan-bahan yang
harus dipelajari para peserta didik baik individual maupun kelompok. Dengan
demikian, akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajarnya.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk
membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran.
5. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
a. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Ayuni dalam Media Pembelajaran (2011) terdapat dua fungsi utama
media pembelajaran, pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan
fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat
ditelaah dalam ulasan di bawah ini:
1) Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran
yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu,
tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa
media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa
globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat
bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media
akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.
2) Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber
belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat
memperkaya wawasan siswa. Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat
dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan
Lentz (1982) dalam Media Pembelajaran (Ayuni. 2011), itu karena media
pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu :
a) Fungsi atensi
Yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau menyertai teks materi dan pelajaran.Seringkali pada awal pelajaran siswa
tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah
satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak
memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui
overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan
untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b) Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat

menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut


masalah social atau ras.
c) Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi compensations
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran
berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima
dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.
Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa yaitu:
1) Berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:
a) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi
belajar.
b) Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasaitujuan
pembelajaran dengan baik.
c) Metode pengajaran akan bervariasi.
d) Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
2) Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana
menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal
yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton Media Pembelajaran (Ayuni.
2011), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
1) Memotivasi minat atau tindakan
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan
dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan
minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul
tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material).
Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
2) Menyajikan informasi
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka
penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau
pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau

teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa
bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada
persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
3) Memberi instruksi
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat
dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun
dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi
harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsipprinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping
menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai
berikut:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2)

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:


-

Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film, atau model;
- Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau
gambar;
- Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse
atau high-speed photography;
- Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
- Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dan lain-lain.
- Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain)
dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
- Menimbulkan kegairahan belajar;
- Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan;
- Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakan

lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan
media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
- Memberikan perangsang yang sama;
- Mempersamakan pengalaman;
- Menimbulkan persepsi yang sama.
Menurut Dale dalam Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
(Herminegari. 2012) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat
memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system
pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi
pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
1) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
2) Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
3) Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa
dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
4) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
5) Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
6) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan
melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil
belajar;
7) Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa
menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
8) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang
berkala dapat kembangkan;
9) Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran
nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
10) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika
mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Menurut Sudjana dan Rivai dalam Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
(Herminegari. 2012) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar;
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Manfaat media pembelajaran bagi pengajar pembelajar:
Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
a)
Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
b)
Menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
c)
Memberikan kerangka sistematis secara baik.
d)
Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
e)
Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.
f)
Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
g)
Meningkatkan kualitas pembelajaran
Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
a) Meningkatkan motivasi belajar pembelajar
b) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
c) Memberikan struktur materi pelajaran
d) Memberikan inti informasi pelajaran
e) Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
f) Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
g) Pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan
pengajar .
6. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok yaitu :
a. Kelompok Kesatu: Media Grafis, Bahan Cetak, dan Gambar Diam
1) Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Jenis media ini
adalah grafik, diagram, dan sebagainya.
Kelebihan Media Grafis
1) Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan
yang disajikan.
2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian
siswa.
3) Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis
1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk
grafis yang lebih kompleks.
2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

2) Media Bahan Cetak


Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya
melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini yaitu buku teks,
modul, bahan pengajaran terprogram.
Kelebihan Media Bahan Cetak
a) Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
b) Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan,
minat, dan kecepatan masing-masing.
c) Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
d) Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
e) Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan Media Bahan Cetak
a) Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
b) Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat
siswa untuk membacanya.
c) Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
3) Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang
dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam
a) Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
b) Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
c) Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Gambar Diam
a) Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran
kelompok besar.
b) Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan
persepsi.
b. Kelompok kedua: Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector,
Slide, dan Filmstrip.
1) Media OHP dan OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari
bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang
dapat digunakan sebagai OHT yaitu write on film (plastik transparansi), PPC
transparency film (PPC= Plain Paper Copier) dan Infrared transparency film.
OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk
memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat
ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu :

a) OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen
untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang
lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
b) OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana,
sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.
Kelebihan Media OHT/OHP
a) Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
b) Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan
warna-warna yang menarik.
c) Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk
mencatat hal-hal yang penting.
d) Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan
penggelapan ruangan.
e) Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
f) Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
a) Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
b) OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah
gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
c) Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

2) Media Opaque Projektor


Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang
digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus
pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang
tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan
transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya
dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak
dilengkapi dengan tape recorder. Kelebihan dan kelemahan media opaque projector
ini hampir mirip dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide.
Oleh karena opaque projector dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi
sebagai OHP dan Slide Projector.
3) Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat
dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya
tergantung pada bahan/ materi yang akan disampaikan.
Kelebihan Media Slide
a) Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang
disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.

b) Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang
kongkrit.
c) Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya
terpisah-pisah.
d) Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media Slide
a) Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
b) Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang
dibuatnya cukup panjang.
c) Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
d) Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun
dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
4) Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi
diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini
terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang,
dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Kelebihan
filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya
karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar
karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi
filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.
c. Kelompok ketiga: Media Audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima
oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.
Jenis media audio ini diantaranya :
1) Media Radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan
(penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi
melalui suatu alat (microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap
penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan klasifikasi penerima pesan
(pendengar) menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat radio di rumahrumah atau para siswa mendengarkannya di kelas-kelas.
Kelebihan Media Radio
a) Memiliki variasi program yang cukup banyak.
b) Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
c) Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
d) Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik,
sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
e) Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
Kelemahan Media Radio
a) Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).

b) Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk


mendengarkannya.
c) Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan
dengan kemampuan belajar siswa secara individual.
2) Media alat perekam pita magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang
menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio
yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
a) Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
b) Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
c) Mengembangkan daya imajinasi siswa.
d) Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
e) Penggandaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
a) Daya jangkauannya terbatas.
b) Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

d. Kelompok keempat: Media Audio Visual Diam


Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat
diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini
antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam.
Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.
e. Kelompok kelima: Film (Motion Pictures)
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar
diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga
menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan
pesan audiovisual dan gerak. Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film
bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak
memerlukan penggelapan ruangan.
Kelebihan Media Film
a) Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
b) Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
c) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
d) Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
e) Memebrikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelebihan Media Film
a) Harga produksinya cukup mahal.
b) Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
c) Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.

d) Memerlukan penggelapan ruangan.


f. Kelompok keenam: Televisi
Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan secara audiovisual dan
gerak (sama dengan film). Jenis media televisi diantaranya:
1) Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian
pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian
pesan
tadi
diterima
oleh
pemirsa
melalui
pesawat
televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
a) Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
b) Jangkauan penyebarannya sangat luas.
c) Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
d) Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
e) Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
f) Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Televisi Terbuka
a) Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
b) Sifat komunikasinya hanya satu arah.
c) Gambarnya relatif kecil.
d) Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan
magnetik.
2) Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian
pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain,
kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang
mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke
pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas. Kelebihan televisi siaran
terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi
dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan
melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol.
Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.
3) Media Video Cassette Recorder (VCR)
Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan
menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan
media film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan
gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar. Secara umum, kelebihan
media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka.
Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat
diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.
g. Kelompok ketujuh: Multimedia
Pengertian multimedia sering dikacaukan dengan pengertian multi image.
Multimedia merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai

jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul
belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan
multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang
digabungkan lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan
pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.
Kelebihan Multimedia
a) Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
b) Dapat menghilngkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih
bervariasi.
c) Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan Multimedia
a) Biayanya cukup mahal.
b) Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.

7. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran


h.

Kelebihan Media Pembelajaran

Menurut Ayuni dalam Media Pembelajaran (2011) meskipun dalam


penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa
dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secara umum terdapat beberapa
kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Di antara kelebihan atau kegunaan
media pembelajaran yaitu:
1) Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk katakata, tertulis atau lisan belaka)
2) Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
- Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai,
-

film atau model


Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau

gambar
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame

lapse atau high speed photografi


Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat

rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal


Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan

model, diagram, dll


Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di

visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.


3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif
anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk :
- Menimbulkan kegairahan belajar

Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dan kenyataan


Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan

minat masing-masing
4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan.
Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa
juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan
kemampuan dalam:
- Memberikan perangsang yang sama
- Mempersamakan pengalaman
- Menimbulkan persepsi yang sama. Ada beberapa kelemahan sehubungan
dengan gerakan pengajaran visual, antaralain terlalu menekankan bahanbahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain
yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan
pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual
dipandang sebagai alatbantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran
sehingga keterpaduan antara bahanpelajaran dan alat bantu tersebut
diabaikan.Kelemahan audio visual : terlalu menekankan pada penguasaan
materi dari padaproses pengembangannya dan tetap memandang materi
audio visual sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran.
i.

Kekurangan Media Pembelajaran

Ada
beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan
pengajaran visual antar lain terlalu menekankan bahan-bahan
visualnya sendiri dengan tidak menghiraukan kegiatan-kegiatan
lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan, produksi,
evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga
bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru
dalam proses pmbelajaran sehingga keterpaduan anatara bahan
pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan. Kelemahan audio
visual terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada
proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio
visual sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran dan
media yang berorientasi.

DAFTAR PUSTAKA
Herminagri. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran. 27 Agustus
.https://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/fungsi-dan-manfaat-mediapembelajaran/

2016.

Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta : PT. Prestasi
Pustakaraya
Orange, Sasyi. Peranan dan Pentingnya Media Pembelajaran. 27 Agustus 2016.
http://sasyi.blogspot.co.id/2011/03/peranan-dan-pentingnya-media.html
Susilana, Rudi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima

Anda mungkin juga menyukai