LPK Subunit IV
LPK Subunit IV
(Subunit)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
SUB UNIT
: IV (Dusun Tulas)
UNIT
: SMU-02
KECAMATAN
: SIANJUR MULA-MULA
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
Disusun Oleh:
No.
Nama Mahasiswa
No Mahasiswa
1.
12/334195/KT/07346
2.
13/346447/EK/19306
3.
Kurnia Giawa
12/331891/GE/07374
4.
Maisyarah
13/346778/TK/40626
5.
13/348735/TP/10759
6.
13/349164/PT/06546
7.
Togi Hutagaol
13/349843/PA/15589
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
kasih karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan ini dengan baik.
Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami susun sebagai bukti dalam melaksanakan
berbagai kegiatan KKN PPM UGM selama kurang lebih dua bulan di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, khususnya
Dusun III/Tulas. Adapun isi dari laporan ini yaitu berupa pelaksanaan dari rencanarencana kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil survey lapangan yang kami
lakukan selama seminggu setelah kami tiba di lokasi KKN.
Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Winarni Soenarto Putri,
S.U. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan, dan Bapak Jetlin J. Siboro sebagai Kepala
Desa.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Subunit ini masih banyak kekurangan, baik dari segi
pembahasan, sistematika maupun yang lainnya. Kami sangat mengharapkan saran dan
kritik demi menyempurnakan laporan ini. Terima kasih.
Ttd.
Kormasit Sub Unit 4
Togi Hutagaol
:4
UNIT
: SMU - 02
KECAMATAN
: SIANJUR MULA-MULA
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
DisusunOleh
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
adalah salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa
selama
masa
studi.
Kegiatan
ini
juga
merupakan
kegiatan
PEMBAHASAN
: AG 3.45
Jenis Program
: PokokTema
Sifat Program
: Interdisipliner
sangat
kurang,
sehingga
diperlukan
sebuah
tindakan
untuk
antusias
pada
materi
yang
disampaikan
dan
tertarik
untuk
: 2.6.08
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
: 2.6.08
: Pokok Tema
Sifat Program
: Interdisipliner
: 2.2.11
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
Kondisi jenis tanah ladang pertanian warga Dusun Tulas yang berpasir
menyebabkan para petani berketegantungan pada pemakaian pupuk
tersebut
dikembangbiakkan
diajarkan
kepada
sehingga
dapat
warga
menekan
Dusun
Tulas
untuk
pengeluaran
dalam
: 2.3.12
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
: 2.6.08
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
: 1.5.05
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
melaksanakan
KKN
di
Desa
Siboro
ada
beberapa
acara
sub unit terdekat yang di ajak. Dengan menghadiri dan mengikuti acara-acara
kemasyarakatan akan menambah kedekatan tim KKN dengan masyarakat.
Hampir setiap acara yang dilakukan di Desa Siboro berbeda dengan yang biasa
dilakukan di Jawa, sehingga menjadi pengalaman baru dan berharga bagi kami
yang bukan orang keturunan Batak.
KESIMPULAN
Dari keseluruhan kegiatan KKN-PPM UGM 2016 di Desa Siboro yang telah saya
lakukan, maka kegiatan ini dapat saya simpulkan bahwa :
1) Secara umum, masalah yang terjadi di Desa Siboro adalah tentang pertanian
dan banyak terjadi kebakaran lahan. Sehingga program yang dilakukan
terutama dari kluster agro tujuannya adalah agar kelompok tani dapat aktif
kembali sehingga hubungan dengan PPL dapat terjalin dengan baik. Mengenai
kebakaran lahan, di adakan penyuluhan dengan tujuan agar bersama-sama
menjaga lingkungan agar tidak melakukan dan tidak membiarkan terjadi
kebakaran lahan.
2) Kekurangan dari warga Desa Siboro adalah mengenai pola pikir. Oleh sebab
itu, beberapa program yang kami lakukan cenderung agar dapat mengubah
pola pikir mereka.
3) Program-program yang telah dilaksanakan dapat dibilang berhasil, hanya saja
belum merata karena tidak semua warga antusias untuk menghadiri setiap
kegiatan yang kami adakan.
SARAN
Dari keseluruhan kegiatan KKN-PPM UGM 2016 di Desa Siboro yang telah saya
lakukan, maka saran danRekomendasi Program atauKegiatanuntukperiode KKNPPM UGM selanjutnyaadalah:
1) Setelah dilakukan KKN-PPM, sebaiknya pihak pemerintahan melakukan
pendampingan terhadap desa lokasi KKN agar program yang terlaksana dapat
dipastikan berjalan dengan baik.
2) Peran serta pemerintahan dalam mewujudkan desa yang maju sangat penting,
sehingga sebaiknya sejak awal menjalin komunikasi yang baik dengan pihak
pemerintahan.
3) Untuk lokasi KKN di desa-desa yang masih sangat tradisional sebaiknya
program yang diadakan cenderung mengarah pada pembentukan pola pikir.
4) Survey lokasi sebaiknya dilakukan dengan totalitas agar dapat merencanakan
program dengan baik dan memiliki persiapan yang lebih matang.
LAMPIRAN
No Kegiatan
Deskripsi
Kegiatan
mengajar
lingkungan
hidup
mengenai
terhadap
murid
Penyuluhan
dilaksanakan
seusai
EM-4
Lokal
memberikan
warga
dilaksanakan
pengertian
mengenai
bakteri
melakukan
dengan
terhadap
EM-4,
praktek
pengembangbiakan,
serta
memberikan
untuk
resep
mengembangbiakkan.
SUB UNIT
: TULAS (04)
UNIT
: SIBORO (SMU-02)
KECAMATAN
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
Disusun Oleh
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UGM dengan kode unit SMU-02 dilaksanakan
di Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera
Utara. Desa Siboro terletak diantara bukit-bukit dan berbatasan dengan Danau Toba.
Desa Siboro terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Parmonangan, dusun Panjaitan, dan
dusun Tulas yang mana ketiganya terletak menyebar diantara bukit dan tepi danau
Toba. Sebagian besar penduduk Siboro adalah bermata pencaharian petani padi.
Adapun tema besar yang dirancang oleh Tim KKN-PPM UGM 2016 Unit Samosir
adalah Pengembangan Sumberdaya Manusia untuk Mendukung Geopark Toba. Oleh
sebab itu, pendekatan kepada masyarakat sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
permasalahan apa saja yang dihadapi warga
dikembangkan untuk mewujudkan desa Geopark Siboro. Oleh sebab itu selama satu
minggu pertama masa KKN, Tim KKN-PPM unit Samosir melakukan pendekatan
secara langsung dengan cara observasi dan survey langsung ke warga. Hasilnya
adalah ditemukan berbagai permasalahan. Permasalahan ini bisa didapatkan karena
keterbukaan dan penerimaan yang baik dari warga Siboro kepada Tim KKN-PPM UGM
unit Samosir.
Adapun permasalahan umum yang disampaikan oleh masyarakat antara lain:
aliran air bersih yang susah, masalah pertanian, penerangan jalan, dan jalan rusak.
Sedangan permasalahan khusus yang berkaitan dengan pengembangan Sumber Daya
Manusia
adalah
masalah
pendidikan
dimana
anak-anak
tidak
lancar
dalam
antara
lain:
pelatihan
keterampilan
bahasa
inggris,
pelatihan
PEMBAHASAN
Setelah merumuskan permasalahan maka tahapan selanjutnya yang menjadi
tugas kami adalah menyusun rangkaian kegiatan yang dapat memecahkan
permasalahan tersebut. Beberapa kegiatan tersebut antara lain:
1.
boleh berjalan dengan lancar karena dukungan dan izin dari pihak sekolah
yang memperbolehkan kami untuk membagikan ilmu pengetahuan ini.
2.
yang tepat agar mudah dimengerti oleh siswa siswi kelas B. Tantangan lain
adalah mulai berkurangnya kehadiran siswa-siswi disebabkan oleh faktor
waktu pelaksanaan yang bertepatan hari libur sekolah sehingga anak-anak
sedikit yang hadir. Selain itu ada beberapa anak yang dilarang orangtua
untuk berangkat mengikuti sosialisasi ini karena diminta untuk membantu
orangtuanya
di
ladang.
Temuan
unik
yang
saya
dapat
selama
5.
untuk
membiasakan
anak-anak
berani
untuk
berbahasa
Indonesia pada kehidupan sehari-hari. untuk menstimulus keberanian anakanak maka setiap orang yang berani maju pada tiap pertemuan diberi
reward berupa makanan ringan atau alat tulis. Tantangan utama yang saya
hadapi selama melakukan program ini adalah susah mengajak mereka
untuk membiasakan berbicara berbahasa Indonesia kepada teman baik di
dalam sekolah maupun di luar sekolah. Tantangan lain yang berasal dari
luar adalah sedikitnya jumlah siswa yang hadir, hal ini disebabkan oleh
waktu pelaksanaan yang bertepatan hari libur sekolah sehingga anak-anak
malas untuk datang, serta keharusan membantu orangtuanya di ladang.
Temuan unik yang saya dapatkan adalah bahwa pihak guru juga masih
belum mengoptimalkan penggunaan bahasa Indonesia di sekolah. Guru
mengajar dalam dua bahasa yaitu bahasa batak dan Indonesia. Jika siswasiswi dibiasakan maka besar kemungkinan untuk mereka lancar dalam
berbahasa Indonesia baik secara formal dan non-formal.
6.
dalam
pelaksanaan
kegiatan
ini
adalah
bagaimana
saya
7.
9.
dimasukan ke dalam celengan. Hambatan dari luar yang saya hadapi saat
melaksanakan program ini adalah cuaca buruk berupa angin kencang.
Angin kencang menyebabkan anak-anak yang datang ke sekolah sangat
sedikit. Sedangkan tantangan lainnya adalah sama yaitu bagaimana
membawakan materi dengan menyenangkan dan agar mudah dipahami.
Dalam masa observasi saya menemukan bahwa sebagian anak diberi uang
saku yang cukup besar nominalnya sedangkan yang lainnya sedikit bahkan
ada yang tidak diberi uang saku. Hal ini meyebabkan gerakan menabung
belum bisa sepenuhnya terlaksana secara merata dan menyeluruh secara
optimal.
10.
materi
mengenai
pengertian
usaha
dan
bagaimana
agar
mudah
dimengerti.
Tantangan
lain
adalah
harus
13.
15.
Setelah
ditemukan
siapa
pemenangnya
maka
pada
hari
16.
II.
KESIMPULAN
IV. LAMPIRAN
Gambar 1a
Kegiatan
Sosialisasi
Pemilahan
sampah
Gambar 1b
Kegiatan
sosialisasi
Pemilahan
sampah
Gambar 2
Sosialisasi
perguruan tinggi
Gambar 3
Sosialisasi
Profesi
Gambar 4
Literasi Media
TV
Gambar 5a
Pelatihan
Bahasa
Indonesia
Praktis
Gambar 5b
Pelatihan
Bahasa
Indonesia
Praktis
Gambar 6
Sosialisasi
Budaya Anti
Korupsi
Gambar 7
Sosialisasi
budaya disiplin
dan etika
(sedang
berlangsung
pemeriksaan
seragam dan
kuku)
Gambar 8
Sosialisasi Anti
Narkotika
Gambar 9
Sosialisasi
Menabung
Gambar 10
Sosialisasi
Potensi Usaha
Sendiri
Gambar 11
Pelatihan
Bahasa Inggris di
SDN 8 kelas B
Gambar 12a
Pengadaan
Bimbingan
Belajar di kelas
5 SDN 8
Siboro
Gambar 12b
Pengadaan
Bimbingan
Belajar di kelas
5 SDN 8
Siboro
Gambar 13.a
Peningkatan
Administrasi
Kependudukan
(penomoran
rumah)
Gambar 13.b
Peningkatan
Administrasi
Kependudukan
(penomoran
rumah)
Gambar 14
Pembuatan
Mading
Sekolah
Gambar 15
Lomba
Membaca
Puisi
Gambar 16
Kegiatan
pelatihan
bahasa inggris
warga
SUB UNIT
: 04
UNIT
: SMU 02
KECAMATAN
: SIANJUR MULA-MULA
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
Disusun Oleh
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I.
PENDAHULUAN
Pelakasanaan program kegiatan KKN Samosir 2016 kami melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM
periode antar semester tahun 2016 unit SMU-02 yang berlokasi di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara.
Beberapa
program
pelaksanaan
kegiatan
yang
terlaksana
dan
belum
lingkungan masyarakat.
Kondisi geologi dan geomorfologi dilihat dari bentuklahan di desa Siboro
Kecamatan Sianjur Mula Mula, terkait kondisi bentuklahan merupakan daerah
perbukitan dan daerah vulakanik, dan serta penggunaan lahan daerah pertanian,
di domian tubuh daerah semak, serta terdapat geologi struktur batuan vulkanik.
Terkait jenis-jenis batuan geologi yaitu batuan vulkanik, batuan beku, batuan tuff,
dan batuan sedimen.
Kebersihan
masyarakat
akan
lingkungan
pentingnya
di
Desa
Siboro,
kebersihan
masih
lingkungan,
kurang
kesadaran
karena
kebersihan
oleh minimnya akses informasi yang tersedia, sarana prasarana dan infrastruktur
yang kurang memadai. Maka dari itu dibutuhkan penguatan dan pendampingan
bagi masyarakat sekitar dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat lokal
Desa Sianjur Mula Mula, sebagai lokasi pusat pemerintahan Kecamatan Sianjur
Mula-mula dan akses masuk ke objek-objek geosite. Oleh karena itu, salah satu
untuk pengembangan objek wisata di Desa Siboro, untuk membantu agar magnet
wisatawan di dalam atau wisatawan asing semakin banyak wisatawan ke Desa
Siboro.
Terkait Perkembangan kemajuan teknologi seperti leptop, di desa Siboro
masih kurang perhatin belum bisa aplikasinya. Karena sebagian warga atau
hampir semua belum bisa aplikasi komputer dan sebagian juga belum mengenal
atau mengetahui penggunaan komputer. Maka perlu kesadaran pemerintahan
setempat, perlunya dan sangat pentingnya penggunaan komputer untuk generasi
penerus dan perlu pemdampingan dan pelatihan teknologi demi kemajuan
pengetahuan masyarakat.
PEMBAHASAN
A. HASIL KEGIATAN
a. Pembuatan/Pengadaan Tong Sampah
Terkait Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
sangat minim atau kurang peka kebersihan lingkungnya. Terbukti dari banyak
nya sampah yang bertaburan di halaman perkampungan sampai berhari-hari
tetapi tidak ada masyarakat yang merasa terganggu dengan hal itu. Masyarakat
merasa pesimis dengan program ini, dengan beralasan program ini tidak akan
bermamfaat dan tidak akan berlanjut sebab masyarakat tidak akan ada yang
sadar dan bersedia untuk tetap menjaga kelangsungan fungsi tong sampah di
kemudian hari.Mahasiswa KKN mengambil keputusan untuk tetap mengadakan
tong sampah di setiap huta , sembari juga membangun sifat sadar lingkungan
bersih pada masyarakat. Semoga masyarakat bisa mempertimbangkan jerih
payah dari mahasiswa KKN yang telah bersusah payah dalam pembuatan tong
sampah tersebu sehingga masyarakat dapat menjaga keberlangsungan
pengadaan tong sampah tersebut di kemudian hari. Tong sampah ditempatkan
satu disetiap huta, masing-masing huta mempunyai satu tong sampah dengan
dua pembagian jenis sampah yaitu , organik dan anorganik. Pembagian ini
sangat penting, agar masyarakat dapat mengelola sampah kembali menjadi
bahan pupuk kompos.
b. Pembuatan website peta objek wisata
Terkait website objek wisata di Desa Siboro belum ada, sehingga wisatawan sulit
akses internet untuk mempermudah mencari titik potensi wisata terutama di
Desa Siboro. Karena di Desa Siboro sangat berpotensi wisata terutama potensi
danau toba, alamnya bagus, dll. terkait bermasalah tidak ada website objek
wisata, maka perlu pembuatan website khusus untuk website di Desa Siboro,
agar magnet wisatawan makin tinggi di Desa Siboro.
c. Pelatihan Komputer
Terkait pengaplikasian software komputer di Desa Siboro, sebagian besar belum
bisa mengoperasikan atau cara mengaplikasi software komputer, karena hampir
semua masyarakat belum bisa mengeporasikan komputer. Perkembangan
teknologi
sangat
penting
bagi
generasi
masa
depan
dan
kemajuan
apliakasi software. Pengdaan pelatihan komputer untuk anak SD, SMP, SMA,
dan perangkat desa atau umum. Selama kami KKN, kami memiliki hambatan
yaitu listrik sering mati, kurang fasilitas komputer, dll.
d. Pemetaan Penggunaan Lahan
fungsi informasi pemetaan penggunaan lahan bagi masyarakat adalah
mengetahui alih fungsi lahan, perubahan penggunaan lahan, fungsi lahan untuk
bercocok tanam untuk pertanian. Terkait masalah peta penggunanan lahan
belum ada peta penggunaan lahan untuk skala desa.
e. Pembuatan Pusat Baca Untuk Fasilitas
Deskripsi sumberdaya pendidikan di Desa Siboro termasuk tergolog sangat
rendah, karena dilihat rata-rata tamat sekolah sampai tingkat SMA, dan
sedangkan di tingkat partisipasi kuliah sangat rendah. Oleh karena itu, untuk
kemajuan dan perkembangan sumberdaya pendidikan agar tingkat partisipasi di
dunia pendidikan semakin tinggi. Maka perlu solusi dan kebijakan untuk
mengatasi atau mengurangi buta huruf, serta agar tingkat partisipasi pendidikan
semakin tinggi, dan langkah-langkanya yaitu membangun pusat baca, perlu turut
tangan pemerintahan untuk mengatasi masalah pendidikan dll.
Hambatan-
hambatan selama pembuatan pusat baca yaitu masih kurang buku-buku, dll.
f. Pemetaan Rawan Longsor tanah Dekat Permukiman
Kondisi wilayah di Desa Siboro, dilihat dari kondisi tanahnya labil, yang mudah
menimbulkan longsor tanah sangat tinggi dan sebagian wilayah permukiman
penduduk sangat berbahaya bencana alam yaitu longsor tanah. Secara
pandangan ilmu geologi dan perencanaan konservasi. Dilihat dari pandangan
ilmu geologi adalah kondisi geologi daerah rawan longsor sangat tinggi dan
struktur batuan vulkanik, seperti batuan beku, dll. sebagian besar terjadinya
longsor terdapat beberapa titik rawan longsor di Desa Siboro. Secara umum hal
tersebut disebabkan karena kondisi tanah sangat labil, Iklim dan penutup lahan.
Bencana tanah longsor yang terjadi di berbagai lokasi di Desa Siboro, setelah
melakukan servei pemetaan kondisi geologinya, umumnya terjadi pada saat
musim penghujan, sehingga dampak yang ditimbulkan tidak hanya terjadi
setempat (on site) namun juga disebelah hilirnya (off site), yaitu berupa hasil
sedimen yang jumlahnya cukup besar untuk suatu kejadian hujan tertentu.
Penyebab tanah longsor terutama disebabkan oleh ketahanan geser batuan
yang menurun tajam jauh melebihi tekanan geser dan yang terjadi seiring
dengan meningkatnya tekanan air akibat pembasahan atau peningkatan kadar
air, disamping juga karena adanya peningkatan muka air tanah. Identifikasi lahan
berpotensi longsor sangat diperlukan untuk mengetahui sebaran daerah yang
rawan longsor sehingga dapat dilakukan upaya penanganannya.
Secara ilmu konservasi tanah adalah penempatan tiap bidang tanah pada cara
penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah dan memperlakukannya
sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
Konservasi tanah dilihat hanya sebagai control terhadap kerusakan akibat erosi
dan memelihara kesuburan tanah (Lundgren dan Nair, 1985: Young, 1989).
Namun, permasalahnya secara teknik konservasi tanah belum terlaksana karena
sebagian warga lokal atau penduduk lokal sembarangan bakar hutan.
Berdasarkan hasil wawacara kepada penduduk lokal yang tinggal di Desa
Siboro, meraka melakukan bakar hutan untuk kepentingan makan ternak seperti
kambing, dll.
g. Pembangunan Jalan Menuju Ke Gereja Katolik
Infrastruktur jalan memegang peranan penting sebagai salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur
jalan mempermudah akses sesuai dengan kebutuhan. Sarana dan prasarana
fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat
penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Kondisi jalan di Desa Siboro
sangat rusak dan dasar jalannya masih batuan pasir atrinya belum diaspal.
Sebagian besar atau hampir semua infrastruktur jalan di Desa Siboro jalannya
rusak. Salah satu contoh termasuk jalan rusak adalah infrastruktur jalan menuju
ke gereja. Karena kerja sama warga dan umat katolik ikut membangun jalan
tanpa ada dukungan dari pemerintahan. infrastruktur jalan sebelumnya masih
fondasi dasarnya tanah, sehingga akses jalannya tidak mudak melewati
kendaraan motor, dll.
h. Plangisasi Titik Pemboran (Menemukan Dan Membuat Papan Informasi
Yang Berpotesni Sumberdaya Airtanah)
Kondisi air di Desa Siboro, yang tergolong sangat krisis air, sebab kondisi
ketersedian air sangat kekurangan, karena faktor kondisi fisik tanah tidak dapat
akifer dan letak morfologi termasuk perbukitan, faktor iklimnya, serta yang
dominan struktural geologi. Sehingga ketersedian air yang sangat kekurangan
dan kebutuhan air sebagian besar masyarakat di Desa Siboro tidak mencukupi
kebutuhan domestik untuk sehari-hari. Masyarakat yang kekurangan kebutuhan
air, di Desa Siboro di daerah-daerah yang tinggal di perbukitan atau letaknya
jauh dari daratan danau toba. Namun, ada sebagian besar, kondisi ketersedian
air dan kebutuhan air mencukupi untuk sehari-hari. Desa Siboro terdapat 3
Dusun yaitu Dusun Tulas, Dusun Parmonangan, dan Dusun Panjaitan.
Beberapa di Dusun atas, yang saya survei di Di dusun Tulas, karena pembagian
tugas. Di dusun tulas, dekat di daerah daratan danau Toba, letak morfologi
daratan rendah dekat air Toba. Sehingga masyarakat yang bermukim atau
tinggal di daerah di dusun Tulas tidak kekurangan air. Namum kekurangan
masyarakat di Dusun Tulas adalah harus mengambil air danau Toba nya, di
angkut dengan menggunakan ember atau aqua gallon. Hanya sebagian besar
masyarakat menggunakan pompa air, karena sebagian besar masyarakat di
tinggal di Dusun Tulas termasuk pendapatan ekonomi sangat rendah dan
sumberdaya pendidikn rendah, serta kekurangan lowongan kerja.
i.
adat-istiadat
karakteristiknya
dari
berbagai
masing-masing.
daerah
Beberapa
di
yang
Indonesia,
memiliki
watak
melatarbelakangin
warga
pedesaan, namun saya tidak cukup berhenti untuk berdaptasi adat mereka atau
adat warga lokal, seperti upacara-upacara lamaran pernikahan yang agak berbeda
dan perayaan acara-acara tertentu yang melibatkan semua warga masyarakat.
4. Kondisi Iklim Dan Cuaca
Kondisi iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang berpengaruh kondisi
angin yang sangat kencang, dan daerah dingin, sehingga selama pelakasanan
program KKN kami agak terhambat sebab kondisi ikilim tidak bagus. Cuaca menjadi
salah satu tantangan dalam menjalankan program KKN kami.
I. SARAN
Kami tim KKN tak berhenti membangun warga kami indonesia terutama di daerah
pengabdian kami, kami terus berjuang karena wujud hasil pengabdian mahasiswa
UGM untuk masyrakat.
II. LAMPIRAN
1. Dokumentasi pelatihan komputer untun perangkat Desa Siboro
Gambar : foto pada saat plangisasi titik pemboran pengambilan data rawan
longsor
SUB UNIT
:4
UNIT
: SMU 02
KECAMATAN
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
Disusun Oleh
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I.
untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat Desa Siboro.
Pada minggu awal ini saya mendapatkan beberapa masalah yang dikeluhkan oleh
masyarakat Dusun tempat saya tinggal nantinya. Adapun saya akan menetap selama
kurang lebih 50 hari di Dusun Tulas. Masyarakat di Dusun Tulas sangtalah ramah dan
tidak segan untuk membantu kami. Dari hasil evaluasi selama seminggu pertama kami
mengetahui bahwa masyarakat di Dusun Tulas sangat bermasalah dengan hasil panen
mereka dikarenakan angina yang sangat kencang di Dusun ini. Karena angin yang
kencang masyarakat Dusun Tulas sering mengalami gagal panen. Selain itu akses
menuju Dusun Tulas lumayan susah dikarenakan jalan yang jelek dan berbatu batu,
ditambah kurangnya penerangan jalan. Kamipun bertekad untuk dapat mengatasi
masalah tersebut.
PEMBAHASAN
A. Hasil kegiatan
Saya telah merancang dan melaksanakan beberapa program selama menjalani
KKN dalam kurun waktu kurang lebih 50 hari. Program ini saya rancang dan jalankan
dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Desa
Siboro, khususnya Dusun Tulas tempat saya tinggal. Adapun program program yag
telah saya rancang adalah sebagai berikut :
a. Pengambilan data lapangan untuk eksplorasi air tanah di Dusun Tulas
Dusun Tulas merupakan Dusun yang terletak paling dekat dengan Danau Toba,
sehingga dapat dikatakan bahwa sumber air bagi masyarakat Dusun Tulas sangatlah
berlimpah. Hal ini berbeda dengan kondisi dusun lainnya yang berada di Desa Siboro.
Walaupun pada dusun lainnya seperti Dusun Panjaitan dan Dusun Parmonangan
terdapat mata air, namun mata air tersebut sangatlah terbatas dan belum mampu
sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat Dusun Panjaitan dan Parmonangan
yang cukup banyak. Di Dusun Tulas sendiri belum ada peralatan seperti pompa air,
yang mampu menyalurkan air dari danau langsung kerumah warga. Hal ini
menyebabkan warga mau tidak mau menjalankan mandi, cuci dan kakusnya langsung
di sungai. Ataupun mengambil air dengan menggunakan ember dan membawanya ke
rumah mereka masing masing. Warga dusun Tulas tidak pernah mengaami masalah
kekurangan air.
Dan dari hasil eksplorasi air tanah saya berusaha mencari apakah ada potensi
sumber mata air lainnya di Dusun Tulas, namun dari hasil pengambilan data lapangan
yang saya lakukan, saya tidak menemukan adanya sumber mata air lain selain air
Danau dan sungai yang mengalir ke Danau Toba tersebut.
TK ini dengan cara pengecatan dan penghiasan ulang sangatlah penting. Oleh karena
itu saya melakuakn pengecatan PAUD Desa Siboro pada bagian samping.
B. Hambatan dan Tantangan
Beberapa hambatan yang saya rasakan selama menjalani KKN di Desa Siboro adalah
sebagai berikut:
a. Bahasa
Masyarakat di Desa Siboro masih menggunakan bahasa batak sebagai bahasa
dikegiatan mereka sehari hari. Karena seringnya mereka menggunakan bahasa
batak, mereka sampai terbata bata dan memiliki keterbatasan kosakata Bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, saya yang bukan merupakan orang asli batak yang tidak
mengerti bahasa batak mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan masyarakat.
Namun warga yang mengerti dan fasih mengguankan bahasa Indonesia juga tidak
kalah banyaknya.
b. Adat-istiadat yang Kuat
Adat istiadat di Desa Siboro berlangsung dengan sangat ketat. Terdapat beberapa
peraturan, seperti wanita haruslah menggunakan sarung dan tidak boleh mengguankan
celana pendek. Selain itu terdapat banyak tempat tempat sacral di mana kami harus
membawa sirih ketempat tersebut. Dengan adanya adat istiadat yang kuat ini saya dan
teman teman hatus mampu memenuhi dan mematuhinya.
c. Jalan yang Rusak
Saya dan teman teman sub unit saya tinggal di Dusun Tulas. Dusun ini
merupakan Dusun yang paling deat dengan Danau Toba, namun jalan menuju Dusun
ini hampir 80% rusak parah. Jaln masihlah tersusun atas batu batu, ditambah jalan ini
akan snagat gelap saat malam dikarenakan tidak adanya lampu jalan. Sehingga kami
sangat kesulitan jika ada kegiatan di Dusun lainnya. Dikarenakan kami haus naik
dengan berjalan kaki selmaa kurang lebih 40 menit.
d. Cuaca
Cuaca di Desa Siboro sangatlah unik, hal ini dikarenakan desa ini merupakan
sebuah lembah yang dikelilingi oleh bukit. Hal ini menyebabkan cuaca di Desa sangat
dingin dimalam hari dan sangat panas disiang hari. Hal ini lah yang membuat saya sulit
beradaptasi. Selain itu kadang terdapat angin yang sangat kencang, yang dapat
menhambat kegiatan yang kami lakukan.
e. Kebiasaan hidup
Masyarakat di Desa Siboro khusunya Dusun Tulas tempat saya tinggal sangatlah
berbeda denga masyarakat kota. Di sini kami harus mandi dan mencuci di Danau Toba
yang terbuka. Pada awalnya saya rishi untuk mandi di depan umum, namun kelamalaman terbiasa juga.
C. Jejaring Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat
Selama pengamatan yang saya lakukan diminggu awal kedatangan, saya belum
merasakan adanya jejaring kemitraan beserta peran serta masyarakat yang cukup
dalam. Adapun hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti (1) adanya
keterbatasan berinteraksi dengan masyarakat Desa Siboro secara lebih mendalam
dikarenakan adanya keterbatasan bahasa; (2) ketidakmampuan untuk menjalin
komunikasi yang baik diantara pemerintah kecamatan, desa, maupun tokoh masyarakat
setempat, serta (3) adanya perbedaan waktu antara pelaksanaan program program
KKN yang telah kami rancang dengan waktu kerja penduduk, yang biasanya pergi
bercocok tanam dari pagi hingga sore.
D. Keterlibatan dalam Masyarakat
Selama diadakannya program program KKN, antusiasme masyarakat Desa Siboro
cukup baik. Mereka tidak dapat menghadiri segala agenda program yang telah kami
buat dikarenakan terhambat oleh pekerjaan. Sebagian besar penduduk Desa Siboro
bekerja sebagai petani. Hal ini mengharuskan mereka untuk pergi dari pagi hingga sore
ke ladangnya. Oleh karenanya kadang kami harus menyesuaikan jadwal kami dengan
penduduk Desa Siboro. Namun untuk program yang sesuai dengan jadwal penduduk
Desa Siboro, mereka akan ramai ramai dan sangat antusias untuk mengikutinya.
Salah satu program yang melibatkan banyak peran masyarakat adalah saat
pebuatan lapangan voli dan turnamen voli. Saat pembuatan lapangan voli pemuda dari
tiga dusun di Desa Siboro, yaitu Dusun Tulas, Dusun Panjaitan dan Dusun
Parmonangan sangat antusias untuk membantu. Dan saat diadakannya turnamen voli
antar dusun mereka juga tidak absen untuk mengikuti dan meramaikannya. Antusias
dan keterlibatan masyarakat juga dapat dilihat ketika diadakannya acara nontong
bareng di KUD. Saat acara ini berlangsung warga Desa Siboro hampir memenuhi
Kantor Unit Desa. Namun keterlibatan penduduk sangat minim dirasakan saat
berlangsungnya program kerja bakti dusun. Program ini dilaksanakan saat pagi hari
setiap hari Jumat, kurangnya keterlibatan masyarakat seperti yang telah saya katakan
tadi dikarenakan sebagian besar warga sedang berladang.
Antusiasme juga saya rasakan di Dusun Tulas, yaitu tempat saya tinggal. Antusiame
ini dapat saya lihat saat dilakukannya program pelatihan komputer dan pelatihan
bahasa inggris yang diadakan setiap malam pada pukul 21.00. Banyak anak serta
pemuda Dusun Tulas yang mengikuti pelatihan ini. Bisa dikatakan program ini cukup
diminati oleh masyarakat Dusun Tulas.
E. Temuan baru dan/atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan
budaya
Desa Siboro memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat luar biasa. Desa
Siboro sendiri merupakan suatu cekungan yang dikelilingi oleh bukit bukit. Bukit
bukit ini sangatlah hijau, dan kadang ditemukan adanya air mancur pada bukit tersebut.
Selain itu di karenakan masyarakat Desa Siboro sebgaian besar bekerja sebagai
petani, maka kita akan dapat melihat hamparan sawah yang luas di Desa Siboro. Dan
yang paling menarik adalah Desa Siboro juga sangat dekat dengan Danau Toba.
Danau Toba setiap harinya menyuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya,
yang tidak akan membuat kita bosan. Selain itu Desa Siboro juga memiliki kekayaan
budaya. Seperti halnya saat dilakukan upacara adat Maungkalholi, upacara ini
dilakukan saat seorang warga batak yang sudah tua dan sukes meninggal, adapun
acara ini dilaksanakan dengan sangat meriah. Pada acara ini juga dilakukan tarian tor
tor, tarian ini merupakan tarian khas batak.
Salah satu kebudayaan masyarakat Batak di Desa Siboro yang unik adalah,
mereka masih sangat mempertahankan kesakralan beberapa tempat di Desanya.
Sehingga jika kita pergi ketempat tempat tertentu kita diharuskan untuk membawa
sirih, yang berfungsi sebagai pelindung kita.
F. Potensi Pengembangan/Keberlanjutan
Menurut saya dan teman teman, apa yang telah kami lakukan di Desa Siboro
selama kurang leih 50 hari dapat dilanjutkan oleh pihak-pihak terkait, yang berniat untuk
mengembangkan Desa Siboro sebagai desa wisata, terutama Geopark. Perhatian
khusus dari pihak pemrintahan Kabupaten Samosir sangtalah diperlukan. Karena kami
menyadari peran penting pemerintahan inilah kami telah melakukan kegiatan audiensi
dengan pihat pemerintahan Kabupaten Samosir. Adapaun dalam kegiatan tersebut
kami memaparkan segala permasalahan di Desa Siboro dan kegiatan serta program
yang telah kami lakukan untuk mengatasinya. Kami sadar upaya yang kami lakukan
belumlah maksimal dikarenakan adanya keterbatasan di diri kami, oleh karena itu kami
berusaha meminta bantuan dari pihak pemerintahan. Misalnya saja masalah
penerangan jalan dan masalah kurangnya sumber air di Desa Siboro. Dengan adanya
audiensi ini akmi berharap pemerintah akan segera melakukan tindakan untuk dapat
meningkatkan kulaitas sumber daya manusia di Desa Siboro yang sesuai dengan tema
KKN kami. Selain masalah kurangnya penerangan jalan dan sumber air, kami juga
berharap agar Desa Siboro dapat lebih dikembangkan sebagai suatu desa wisata. Hal
ini dikarenakan desa siboro adalah desa yang sangat indah.
KESIMPULAN
Kuliah Kerja Nyata Pelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM di
Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir yang mengangkat
tema mengenai Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan
Geopark menurut saya cukup tepat. Hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia
di Desa Siboro yang memang masih kurang. Hal ini masih bisa dilihat dari keterbatasan
penduduk dalam menggunakan Bahasa Indonesia, dan juga kualitas pendidikan yang
tidak sama seperti di kota besar lainnya di Indonesia. Selain itu keterbatasan penduduk
juga didukung oleh kurangnya infrastruktur yang ada di Desa ini, dengan infrastruktur
yang jelek maka akan menghambat mobilitas masyarakat. Masyarakat sendiri juga
masih sering mengalami masalah dalam hal pertanian dan tidak tahu cara
mengatasinya, dan yang paling penting mereka belum sepenuhnya menyadari diri
mereka sebagai suatu desa wisata. Oleh karenanya program-program KKN-PPM UGM
yang kami adakan dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM agar masyarakat mampu
untuk mengoptimalkan potensi Geopark Kaldera Toba sudah cukup baik dan sudah
mampu memberikan kontribusi terhadap upaya peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakatnya. Dalam melaksanakan program-program KKN, terkadang terdapat
kendala oleh hambatan-hambatan tertentu, akan tetapi secara umum program yang
kami jalankan tetap bisa memberikan sumbangsih terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.
SARAN
Saran saya setelah diadakannya Kuliah Kerja Nyta selam kurang lebih lima
puluh hari adalah agar pemerintahan Kabupaten Samosir lebih memperhatikan Desa
Siboro untuk kedepannya. Saya berharap agar pemerintah melakukan pembangunan
infrastruktur di Desa Siboro, yaitu dari segi jalan, penerangan jalan maupun sarana
MCK. Hal ini dikarenakan kami sudah berusaha untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia di Desa Siboro, namun agar program dan upaya yang telah kami
lakukan selama kurang lebih 50 hari dapat berkelanjutan dan berjalan lebih maksimal
maka sangat diperlukan peran aktif dari pemerintahan Kabupaten Samosir. Semoga
dengan hadirnya kami selama kurang lebih lima puluh hari di Desa Siboro ini dapat
menyadarkan masyarakat bahwa tanah kelahiran mereka ini mempunyai potensi yang
baik untuk pariwisata dan kehidupan yang lebih terjamin. Oleh karena itu saya juga
memberikan saran kepada pemerintah daerah supaya lebih sering terjun ke lapangan
untuk mengontrol aspirasi masyarakat terkait pengembangan Geopark Kaldera Toba,
serta peningkatan pemahaman masyarakat akan potensi wisata geopark tersebut.
LAMPIRAN
Foto 1 : Pengambilan data lapangan untuk eksplorasi air tanah di Dusun Tulas
SUB UNIT
: 4 (DUSUN TULAS)
UNIT
KECAMATAN
: SIANJUR MULAMULA
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa
I.
PENDAHULUAN
Kami tiba di lokasi KKN pada tanggal 19 Juni 2016 tepatnya di
Dusun Parmonangan (Dusun I), Desa Siboro, Kecamatan Sianjur
Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Keesokan harinya
dilakukan acara penyerahan dari pihak UGM yang diwakilkan oleh
Bu Tri selaku DPL kami ke pihak kecamatan dan desa. Setelah kami
diterima secara resmi, kami segera melakukan masa orientasi
berupa pengenalan dan observasi kondisi lokasi KKN ke warga desa
selama lebih kurang 6 hari. Pada masa orientasi tersebut kami
berkenalan dengan warga, menggali kebiasaan dan kondisi
lingkungan
yang
akan
kami
tinggali,
dan
mengidentifikasi
Walaupun
terdapat
perbedaan
dalam
bahasa
dan
PEMBAHASAN
Hasil, hambatan tantangan, jejaring mitra dan peran serta masy,
keterlibatan dlm masy, temuan baru dan atau unik dlm hal kekayaan
alam, tenologi lokal dan budaya, potensi pengembangan masyarkat,
pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
1. Penjelasan dan penampilan gambar-gambar terkait vertikultur
Kode Sub Sektor: 2.2.01
Kode Kegiatan: 2.1
Mayoritas
pekerjaan
sebagai
petani
bukan
berarti
makanan.
Permasalahan
yang
ditemukan
berupa
ini
berupa
pelatihan
dan
pendampingan
yang
penanaman,
sungguh
pupuk,
terkait
dan
dengan
hama.
pertanian
Padahal
saya
seperti
hanya
karena
mereka
dapat
langsung
menanyakan
menjalankan
kegiatan
dalam
program
ini,
ini
merupakan
kelanjutan
dari
program
yang
dihadapi
berupa
waktu
untuk
Oleh
karenanya
melalui
program
ini
saya
ingin
Hambatan
yang
dihadapi
berupa
sudah
pudarnya
yang
dihadapi
berupa
waktu
untuk
program
ini
diharapkan
dapat
memunculkan
II.
KESIMPULAN
Pengabdian di Samosir khususnya di Desa Siboro memberikan
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga untuk saya. Belajar
dari beragam suku, bahasa, budaya, latar belakang, dan kebiasaan
sungguh memperkaya pengetahuan dan pemikiran saya. Sambutan dan
penerimaan warga yang hangat menjadi kenangan terindah yang tidak
akan terlupakan.
Secara keseluruhan, program yang telah dilaksanakan khususnya
bidang agro dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kendala utama yang
dihadapi adalah keterbatasan waktu, bahasa, dan transportasi. Partisipasi
warga di Desa Siboro khususnya di Dusun Tulas sangat tinggi terlihat dari
III.
SARAN
Saran untuk tim KKN-PPM selanjutnya lebih ditingkatkan koordinasi
dengan pihak pemerintahan terkait seperti dinas, kecamatan, desa, dan
dusun sehingga program dapat berjalan lebih optimal. Selain itu juga
semoga hubungan baik yang telah terjalin ini dapat senantiasa
dipertahankan dan terus dilanjutkan.
IV.
LAMPIRAN
Foto 1: Pendampingan penanaman padi sistem jajar legowo
SUB UNIT
: IV
UNIT
: SMU 02
KECAMATAN
: SIANJUR MULA-MULA
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Rizki Fransisca Mustopo
Nomor Mahasiswa : 13/349164/PT/06546
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya, sehingga kami dari Tim KKN Samosir SMU-02 dapat tiba di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dengan keadaan
sehat dan tanpa kurang suatu apapun. Kami dibagi dalam 3 kloter pemberangkatan.
Kloter pertama berjumlah 11 orang dan berangkat pada tanggal 19 Juni 2016 pada
pukul 07.30 dengan maskapai Lion Air dan sampai di Desa Siboro pukul 23.00. Kloter
kedua berjumlah 5 orang dan berangkat pada tanggal 20 Juni 2016 pada pukul 07.30
dengan maskapai Lion Air, dan kloter ketiga berjumlah 14 orang yang berangkat pukul
09.00 dengan maskapai Air Asia. Kloter kedua dan ketiga berangkat bersama dari
Bandara Kuala Namu ke Desa Siboro menggunakan travel dan sampai di lokasi pukul
22.00.
Saya merupakan salah satu anggota yang berangkat pada kloter pertama.
Sehari setelah saya sampai di lokasi, saya dan teman-teman berbagi tugas untuk
menyiapkan
pondokan
di
masing-masing
subunit.
Kami
bertegur
sapa
dan
bersosialisasi dengan warga sekitar, dan kami merasa terkesan karena niatan kami
diterima dengan baik oleh warga sekitar. Warga memberikan respon yang baik
terhadap kedatangan kami dan juga program-program yang kami bawa dari Jogja.
Kami dibagi menjadi 4 subunit dengan 4 pondokan yang berbeda. Dusun RumaRuma, Dusun Hutagalung, Dusun Panjaitan, dan Dusun Tulas adalah tempat dimana
kami menghabiskan waktu kami dalam 50 hari ini. Semua warga dari mulai anak-anak,
pemuda-pemudi, amang-inang, dan opung bersikap ramah dan terbuka terhadap
kedatangan kami.
Kami juga sempat menengok keindahan alam dan keindahan budaya di Desa
Siboro. Kami tertegun dengan Desa Siboro,disini kami belajar bahasa yang baru,
budaya yang baru, dan belajar bagaimana kami bersikap untuk lebih menghargai hidup.
Warga di Desa Siboro juga mengajarkan keramahan yang tidak hanya ditunjukkan
dengan kata-kata melainkan dengan tindakan mereka.
PEMBAHASAN
A. Hasil kegiatan
Dalam 50 puluh hari di Desa Siboro, kami telah mengadakan beberapa
kegiatan yang dirasa dapat memberikan dampak yang baik di Desa Siboro dan
khususnya di Dusun Tulas, seperti:
1. Pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang
Kode Sub Sektor : 2.2.11
Kode Kegiatan : 2.11
Pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang merupakan
program yang dilakukan karena kami melihat limbah peternakan khususnya
feses (kotoran) ternak di Desa Siboro belum termanfaatkan dengan baik, dan
warga belum tahu bagaimana cara pengolahan feses menjadi pupuk. Pelatihan
pembuatan pupuk dibagi menjadi 2 program lagi yaitu pembuatan pupuk padat
dan pupuk cair. Pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang terdiri
dari kegiatan penyuluhan terkait pengomposan yang dilakukan di rumah kepala
dusun Tulas, pelatihan pembuatan pupuk di halaman rumah kepala dusun Tulas,
dan juga pendampingan pembuatan pupuk di dekat kandang warga.
Hambatan dalam menjalankan program pembuatan pupuk kompos yaitu
dalam hal mencari waktu karena warga sibuk pergi ke ladang dari pagi sampai
sore, sehingga sulit mencari waktu yang tepat untuk mengumpulkan warga.
Kegiatan penyuluhan dan simulasi pengomposan kami lakukan bersama dengan
PPL Desa Siboro yaitu Bapak Rudi Sagala. Peserta penyuluhan yang hadir yaitu
13 orang dari 18 undangan. Masyarakat turut terlibat dalam penyiapan bahanbahan pengomposan seperti dedak, air cucian kopi, feses ternak, dan juga
dedaunan. Mahasiswa hanya menyiapkan bakteri Em4 yang dibeli di
Pangururan.
Pembuatan pupuk ini kami tujukan kepada warga Desa Siboro dan
khususnya peternak. Saya menjalankan program ini di Dusun Tulas, dan
harapan saya dengan adanya pelatihan ini maka warga dapat menghemat
pembelian pupuk dan juga dapat mengolah limbah peternakan sehingga
mengurangi adanya global warming.
Tidak ada kendala teknis dalam menjalankan program ini, program secara
umum terkendala dalam hal bahasa. Sasaran dari program ini yaitu warga Dusun
Tulas dan peternak. Harapan kami ke depannya yaitu warga dapat menjalankan
pemeliharaan ternak dengan baik sehingga meningkatkan produktivitas ternak
yang dipelihara.
masalah peternakan dengan PPL Desa Siboro dan juga Bupati Samosir. Kami
mendapatkan beberapa solusi terkait program yang kami jalankan, dan kami
juga
mendapat
wewenang
dari
Bupati
Samosir
untuk
mmelakukan
pertengahan. Program ini kami lakukan karena banyak permintaan dari warga
untuk menguji kandungan tanah di sawah warga sehingga mereka dapat
mengetahui kondisi tanah, tanaman yang cocok ditanam, dan juga pupuk yang
digunakan. Kami mengambil sampel tanah dari 10 titik sawah warga. Kami
melakukan program ini dengan pendampingan dari PPL Desa Siboro. Hasil dari
pengujian kelayakan tanah ini yaitu warga dapat mengetahui komposisi pupuk
yang akan digunakan.
menanam,
dan
cara
merawat
tanaman
yang
baik.
Kami
juga
KESIMPULAN
Sudah 50 hari kami mengabdi di Desa Siboro ini. Kami sangat bahagia dengan
penerimaan dari warga yang sangat luar biasa. Kami datang dengan niatan yang
baik dan kami disambut dengan hati yang baik pula. Program yang kami rancang di
Jogja sudah kami laksanakan dengan maksimal di Desa Siboro. Harapan ke
depannya yaitu program kami ini dapat berkelanjutan dan juga memberikan dampak
yang baik bagi Desa Siboro, apabila suatu saat
Wisata maka warga sudah siap memperkenalkan budaya dan potensi dari Desa
Siboro ini.
Secara umum, program kami dapat terlaksana dengan baik. Kendala dari
program-program kami yaitu keterbatasan bahasa, sulitnya mencari waktu yang
tepat, sulitnya transportasi, dan sulitnya membangun kemauan dari warga.
Partisipasi warga untuk program-program yang kami laksanakan di Desa Siboro dan
di Dusun Tulas pada khususnya sangat baik, warga sangat antusias dalam
menjalankan program-program dari kami. PPL dan juga Bupati Samosir juga
memberikan apresiasi yang baik untuk program-program kami, di bidang agro pada
khususnya.
SARAN
Diharapkan untuk tim KKN selanjutnya, sebaiknya koordinasi dengan tim dan
dengan pemerintah desa dilakukan dengan baik sehingga program yang akan
dilaksanakan dapat berjalan dengan optimal. Sebaiknya pada saat survei benarbenar dilihat kondisi lokasii, sehingga program-program yang disusun tidak banyak
yang berubah. Sebaiknya membangun komunikasi dengan warga dengan baik,
sehingga dapat menjalin hubungan yang baik pula.
LAMPIRAN
Foto Kegiatan
SUB UNIT
: 4 (TULAS)
UNIT
: SMU-02
KECAMATAN
: SIANJUR MULA-MULA
KABUPATEN
: SAMOSIR
PROVINSI
: SUMATERA UTARA
Disusun Oleh
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya, sehingga kami dari Tim KKN Samosir SMU-02 dapat tiba di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dengan keadaan
sehat dan tanpa kurang suatu apapun. Kami dibagi dalam 3 kloter pemberangkatan.
Kloter pertama berjumlah 11 orang dan berangkat pada tanggal 19 Juni 2016 pada pukul
07.30 dengan maskapai Lion Air dan sampai di Desa Siboro pukul 23.00. Kloter kedua
berjumlah 5 orang dan berangkat pada tanggal 20 Juni 2016 pada pukul 07.30 dengan
maskapai Lion Air, dan kloter ketiga berjumlah 14 orang yang berangkat pukul 09.00
dengan maskapai Air Asia. Kloter kedua dan ketiga berangkat bersama dari Bandara
Kuala Namu ke Desa Siboro menggunakan travel dan sampai di lokasi pukul 22.00.
Penulis berada pada kloter pertama.
Di minggu-minggu awal kami tinggal satu rumah di dusun Parmonangan, untuk
selanjutnya dipisah di beberapa dusun yaitu dusun Parmonangan, Panjaitan, dan Tulas.
Penerimaan kami diawali dengan pertemuan dengan pihak kecamatan, Kepala Desa,
Perangkat Desa di Kantor Kecamatan. Setelah resmi diterima oleh Camat, kami langsung
melakukan survey dan sosialisasi dengan warga setempat.
Pengalaman pertama di lokasi yang langsung saya rasakan ketika baru sampai di
sini yaitu tentang kondisi kesehatan serta pola hidup bersih masyarakat. Dalam segi
kondisi kesehatan, terlihat masyarakat terutama kaum laki-laki yang merokok dan
meminum Tuak (minuman ber-Alkohol). Dalam segi pola hidup bersih dan sehat,
masyarakat di desa ini jarang mandi terutama anak-anak. Masyarakat juga ada yang
tidak menggunakan alas kaki jika bepergian, jarang mencuci tangan setelah memegang
sesuatu yang kotor dan hewan ternak seperti babi yang berkeliaran di depan-depan
rumah. Meskipun sudah ada aturan untuk supaya masyarakat memasukan nya ke dalam
kandang, namun ada beberapa masyarakat yang tetap membiarkannya berkeliaran.
Untuk transportasi di desa ini cukup sulit, karena tidak adanya kendaraan umum
untuk bepergian. Untuk bepergian, kami harus berjalan kaki naik dan turun bukit untuk
menuju lokasi lokasi yang jauh dari desa tempat kami tinggal. Terkadang kami juga
meminjam kendaraan masyarakat setempat untuk bepergian ke lokasi yang jauh seperti
ke kecamatan Pangururan. Lokasi Desa Siboro ini juga sangat jauh dari pasar,
sedangkan keberadaan warung yang menjual kebutuhan sehari hari juga sedikit, oleh
sebab itu pemenuhan kebutuhan sehari hari cukup sulit, kami harus berbelanja di Pasar
yang berada di kecamatan Pangururan setiap hari Rabu.
Terlepas dari berbagai keterbatasan tersebut, penerimaan masyarakat kepada tim
KKN kami sangat luar biasa. Mereka sangat terbuka dengan kami dan juga selalu siap
membantu ketika kami mengalami kesulitan. Namun, karena sebagian besar mata
pencaharian warga sekitar adalah sebagai petani maka kebanyakan waktu mereka
dihabiskan di ladang dari pagi hari sampai sore hari. Oleh sebab itu kami cukup kesulitan
melaksanakan program yang melibatkan masyarakat seperti Pemeriksaan kesehatan
keliling karena keberadaan masyrakat dirumah hanya pada malam hari dan pada hari
minggu. Terkait pelaksanaan program, masyarakat Desa Siboro cukup mudah diajak
bekerjasama. Masyarakat selalu berpartisipasi di setiap program yang kami lakukan,
serta sangat antusias untuk turut serta di dalamnya baik dari anak anak maupun orang
dewasa.
PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan KKN UGM tahun 2016 di Dusun Tulas, Desa Siboro, Kecamatan
Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir dengan tema Peningkatan Kualitas Sumber
Daya dalam Pengembangan Geopark Berbasis Agroekowisata secara umum
berjalan dengan baik.
Laporan pelaksanaan ini merupakan realisasi dari rencana kegiatan yang telah disusun
berdasarkan observasi pada minggu pertama pelaksanaan program. Dalam laporan ini
akan dibahas tentang pelaksanaan program-program KKN yang telah dilaksanakan
selama KKN berlangsung.
Secara lebih rinci, seluruh program kerja yang telah dilaksanakan, saya uraikan di bawah
ini :
a. Pembuatan Peta Geologi di Dusun Tulas
Pembuatan peta geologi ini dimaksudkan untuk mengawali pembuatan
peta eksplorasi air tanah di Desa Siboro. Desa Siboro memiliki ketinggian 9101050 meter di atas permukaan laut. Dengan kondisi litologi yang didominasi oleh
batuan beku dan jauhnya sumber air menjadikan daerah Siboro agak kesusahan
air di dataran tinggi. Penduduk Siboro sebagian besar berada di daerah dataran
tinggi di lereng Gunung Pusuk Buhit. Sedangkan penulis berada di daerah Dusun
Tulas, tempat dimana penduduknya paling sedikit (35 Kepala Keluarga) dan
berada di tepi Danau Toba dengan sumber air yang sangat melimpah. Di Dusun
Tulas masih sedikit keluarga yang memakai pompa air untuk mengangkut air dari
danau ke rumah mereka masing-masing. Masih banyak dari antara mereka yang
memakai ember untuk mengangkut air dikarenakan dusun ini masih sebagian
besar petani. Fokus keuangannya sebagian besar ke sektor pertanian. Sedangkan
di Dusun Parmonangan sangat susah untuk mendapatkan air. Air yang didapat
pun tidak sebersih air Danau Toba. Sementara di Dusun Panjaitan sumber air
berada di mata air yang keluar dari tanah dan terjamin kebersihannya, dan
lokasinya pun berada agak jauh dari rumah penduduk. Untuk itulah dilakukan
eksplorasi air tanah di titik tertentu untuk dilakukan pengeboran.
Dalam eksplorasi air tanah ini, pembuatan peta geologi sangat diperlukan karena
dengan peta geologi kita dapat mengetahui bagaimana kondisi litologi di daerah
yang akan di teliti dan dapat ditentukan dimana titik pengeborannya.
Untuk pengeboran di daerah ini agak susah dilakukan, selain karena litologinya
yang sangat keras, water tablenya (aras muka air tanah) agak dalam karena
berada di daerah dataran tinggi. Tidak ada kendala yang dihadapi selama
pembuatan peta geologi ini.
q. Dokumentasi KKN
Penulis juga merangkap
dan
KESIMPULAN
Kuliah Kerja Nyata Pelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM
di Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir yang
mengangkat tema mengenai Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam
Pengembangan Geopark menurut penulis cukup tepat. Hal ini dikarenakan
kualitas sumber daya manusia di Desa Siboro memang masih kurang. Hal ini
masih bisa dilihat dari keterbatasan penduduk dalam menggunakan Bahasa
Indonesia, dan juga kualitas pendidikan yang tidak sama seperti di kota besar
lainnya di Indonesia. Selain itu keterbatasan penduduk juga didukung oleh
kurangnya infrastruktur yang ada di Desa ini, dengan infrastruktur yang kurang
memadai dan kurang diperhatikan maka akan menghambat mobilitas masyarakat.
Masyarakat sendiri juga masih sering mengalami masalah dalam hal
pertanian dan tidak tahu cara mengatasinya, dan yang paling penting mereka
belum sepenuhnya menyadari diri mereka sebagai suatu desa wisata. Oleh
karenanya program-program KKN-PPM UGM yang kami adakan dalam upaya
meningkatkan kapasitas SDM agar masyarakat mampu untuk mengoptimalkan
potensi Geopark Kaldera Toba sudah cukup baik dan sudah mampu memberikan
kontribusi terhadap upaya peningkatan kapasitas sumber daya masyarakatnya.
Dalam melaksanakan program-program KKN, terkadang terdapat kendala oleh
hambatan-hambatan tertentu, akan tetapi secara umum program yang kami
jalankan tetap bisa memberikan sumbangsih terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.
SARAN
Diharapkan untuk tim KKN selanjutnya, sebaiknya koordinasi dengan tim
dan dengan pemerintah desa dilakukan dengan baik sehingga program yang akan
dilaksanakan dapat berjalan dengan optimal. Sebaiknya pada saat survei benarbenar dilihat kondisi lokasi, sehingga program-program yang disusun tidak banyak
yang berubah. Sebaiknya membangun komunikasi dengan warga dengan baik,
sehingga dapat menjalin hubungan yang baik pula.
LAMPIRAN FOTO-FOTO