Anda di halaman 1dari 111

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Subunit)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016

SUB UNIT

: IV (Dusun Tulas)

UNIT

: SMU-02

KECAMATAN

: SIANJUR MULA-MULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

Disusun Oleh:
No.

Nama Mahasiswa

No Mahasiswa

1.

Budi Ari Sapriyanto

12/334195/KT/07346

2.

Eva Sari Tambunan

13/346447/EK/19306

3.

Kurnia Giawa

12/331891/GE/07374

4.

Maisyarah

13/346778/TK/40626

5.

Ratna Endita Rahma


Putri

13/348735/TP/10759

6.

Rizki Fransisca Mustopo

13/349164/PT/06546

7.

Togi Hutagaol

13/349843/PA/15589

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
kasih karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan ini dengan baik.
Laporan pelaksanaan kegiatan ini kami susun sebagai bukti dalam melaksanakan
berbagai kegiatan KKN PPM UGM selama kurang lebih dua bulan di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, khususnya
Dusun III/Tulas. Adapun isi dari laporan ini yaitu berupa pelaksanaan dari rencanarencana kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil survey lapangan yang kami
lakukan selama seminggu setelah kami tiba di lokasi KKN.
Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Winarni Soenarto Putri,
S.U. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan, dan Bapak Jetlin J. Siboro sebagai Kepala
Desa.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Subunit ini masih banyak kekurangan, baik dari segi
pembahasan, sistematika maupun yang lainnya. Kami sangat mengharapkan saran dan
kritik demi menyempurnakan laporan ini. Terima kasih.

Ttd.
Kormasit Sub Unit 4

Togi Hutagaol

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016
SUB UNIT

:4

UNIT

: SMU - 02

KECAMATAN

: SIANJUR MULA-MULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

DisusunOleh

Nama Mahasiswa : Budi Ari Sapriyanto


Nomor Mahasiswa : 12/334195/KT/07346

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
adalah salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa

selama

masa

studi.

Kegiatan

ini

juga

merupakan

kegiatan

pemberdayaan masyarakat secara terpadu dengan menerapkan setiap bidang ilmu


yang telah diperoleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
KKN-PPM saya dan tim laksanakan di Desa Siboro, Kecamatan Sianjur mulamula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Tim terdiri dari 30 mahasiswa
yang kemudian dibagi menjadi 4 sub-unit di 3 Dusun (Dusun Parmonangan, Dusun
Panjaitan, dan Dusun Tulas). Pembagian lokasi masing-masing sub-unit adalah subunit 1 berlokasi di Dusun Parmonangan (Huta ruma-ruma), sub-unit 2 di Dusun
Parmonangan (Hutagalung), sub-unit 3 di Dusun Panjaitan, dan sub-unit 4 di Dusun
Tulas. KKN-PPM ini kami laksanakan selama 50 hari, dari tanggal 19 Juni hingga
06 Agustus 2016.
Desa Siboro adalah Desa sederhana yang di kelilingi perbukitan dengan
penduduk yang tidak terlalu banyak. Desa ini terletak di pinggir danau Toba.
Matapencahariaan utama warga Desa Siboro adalah bertani dan menanam kopi.
Warga Dusun Tulas yang paling dekat dengan Danau Toba mulai menjadi petani
setelah meninggalkan profesi sebagai nelayan karena ikan pora-pora yang menjadi
tangkapan utama tidak lagi produktif. Tingkat pendidikan di Desa Siboro mencapai
sarjana, hanya saja tidak banyak dan setelah lulus kuliah cenderung merantau.
Pengalaman pertama yang saya rasakan di Desa Siboro adalah warga di desa
ini sama sekali berbeda dengan ekspektasi saya terhadap orang Batak. Mereka
cenderung sangat menyenangkan dan bersahaat. Meskipun banyak hal yang harus
dilakukan dengan usaha lebih dibanding dengan di Yogyakarta, namun semuanya
dapat dilalui berkat bantuan warga sekitar.

PEMBAHASAN

1. Pendidikan Lingkungan Hidup


NomorSektor : 3.4.01
KodeKegiatan

: AG 3.45

Jenis Program

: PokokTema

Sifat Program

: Interdisipliner

Kesadaran untuk menjaga lingkungan oleh warga Desa Siboro dinilai


masih

sangat

kurang,

sehingga

diperlukan

sebuah

tindakan

untuk

menyadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan. Carayang dilakukan


adalah dengan mengadakan sebuah pendidikan lingkungan yang ditujukan
kepada murid SD, dengan tujuan agar penduduk warga Siboro memiliki jiwa
peduli lingkungan sejak dini. Mekanisme yang dilakukan adalah dengan
mengisi kelas di SD yang ada di Desa Siboro (SD N 8 Siboro) pada waktu
libur kenaikan kelas sebanyak 9 kali pertemuan. Materi yang disampaikan
berupa pengenalan lingkungan hidup, praktek menanam, dan membuat
poster lingkungan hidup. Materi disampaikan semenarik mungkin agar para
murid

antusias

pada

materi

yang

disampaikan

dan

tertarik

untuk

mempraktekkan. Pemberian materi selain dilakukan di dalam kelas juga


dilakukan di luar kelas, sehingga dapat menambah wawasan para murid
terhadap lingkungan hidup di sekitar mereka.

2. Penyuluhan Fungsi Pohon dan Hutan


Nomor Sektor

: 2.6.08

Kode Kegiatan: AG 2.30


Jenis Program

: Pokok Tema

Sifat Program

: Monodisipliner

Dari luas lahan bukan pemukiman maupun pertanian di Desa Siboro,


lahan yang dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan berkayu sangat sedikit.
Salah satu penyebabnya adalah karena minimnya pengetahuan warga Desa
Siboro akan fungsi dari pohon dan hutan. Oleh karena itu, diadakan sebuah
penyuluhan mengenai fungsi pohon dan hutan dengan tujuan agar
menambah wawasan warga Desa Siboro akan manfaat menanam tumbuhan
berkayu sehingga dapat menimbulkanketertarikan untuk menanam tumbuhan

berkayu. Penyuluhan diadakan di Dusun Tulas dengan dihadiri oleh warga


Dusun Tulas itu sendiri. Materi yang disampaikan berupa fungsi-fungsi pohon
secara umum disesuaikan dengan kondisi wilayah di Desa Siboro dan sedikit
dikaitkan dengan pertanian, sehingga materi lebih menarik untuk didengarkan
oleh warga Dusun Tulas.

3. Penyuluhan Dampak Buruk Kebakaran


Nomor Sektor

: 2.6.08

Kode Kegiatan: AG 2.48


Jenis Program

: Pokok Tema

Sifat Program

: Interdisipliner

Peristiwa kebakaran lahan di Kabupaten Samosir terbilang sudah


sangat parah. Di setiap musim kemarau tiba hampir setiap hari terdapat lahan
yang dibakar. Pembakaran lahan dilakukan dengan beberapa macam tujuan,
yaitu untuk mendapatkan tunas rumput baru sebagai pakan ternak, membuka
jalan untuk memancing maupun ke ladang, dan ada juga yang hanya sekedar
iseng. Oleh sebab itu warga Kabupaten Samosir perlu disadarkan akan
dampak buruk dari kebakaran dengan dimulai dari Desa Siboro. Penyuluhan
dilakukan dengan dua macam metode, dengan penyuluhan di dalam ruang
dan penyuluhan langsung ke lapangan. Penyuluhan di dalam ruang di
lakukan di Dusun Tulas dan di hadiri oleh warga Dusun Tulas, sedangkan
penyuluhan di lapangan dilakukan di Desa Siboro dengan mendatangi petanipetani dari Desa Siboro yang sedang pergi ke ladang. Materi yang
disampaikan sebisa mungkin tanpa menyinggung perasaan warga. Materi
diberikan dengan memberikan alternatif-alternatif agar tidak perlu melakukan
pembakaran lahan.

4. Pelatihan Pengembangbiakan Bakteri EM-4 Lokal


Nomor Sektor

: 2.2.11

Kode Kegiatan: AG 2.13


Jenis Program

: Pokok Tema

Sifat Program

: Monodisipliner

Kondisi jenis tanah ladang pertanian warga Dusun Tulas yang berpasir
menyebabkan para petani berketegantungan pada pemakaian pupuk

kompos, sehingga harus mengeluarkan biaya lebih agar hasil pertanian


memuaskan. Salah satu bahan pokok pembuatan pupuk kompos adalah
bakteri dekomposer yang disebut EM-4. Di pasar, harga bakteri EM-4 sekitar
Rp 25.000,-/liter. Dalam sebuah pertemuan dengan kelompok sukarelawan
dalam bidang pertanian Boemi Samosir, kami mendapatkan starterbakteri
EM-4 buatan sendiri yang dapat dikembangbiakkan (diperbanyak). Dari
starter

tersebut

dikembangbiakkan

diajarkan

kepada

sehingga

dapat

warga
menekan

Dusun

Tulas

untuk

pengeluaran

dalam

mengkonsumsi pupuk kompos.

5. Pembuatan Katalog Daftar Tumbuhan di Samosir


Nomor Sektor

: 2.3.12

Kode Kegiatan: AG 2.8


Jenis Program

: Pokok Tema

Sifat Program

: Monodisipliner

Dalam program pendidikan lingkungan hidup di SD ditekankan untuk


mengenal lingkungan sekitar mereka, salah satunya adalah mengenal jenisjenis tumbuhan yang hidup di lingkungan tempat mereka tinggal. Oleh karena
itu, dibuat sebuah katalog berisikan nama-nama pohon baik nama lokal dan
ilmiah serta familinya. Dan juga didalamnya disertakan gambar dari bagian
tubuh tumbuhan yang menjadi ciri khas sehingga mudah untuk melakukan
identifikasi. Dalam katalog yang dibuat berisikan 40 nama tumbuhan yang
banyak di jumpai di Kabupaten Samosir terutama Desa Siboro. Katalog yang
dibuat diserahkan di pusat baca yang terletak di Dusun Parmonangan,
sehingga semua orang dapat membacanya. Dari katalog yang telah dibuat
diharapkan dapat menambah wawasan warga Siboro terutama anak-anak SD
mengenai tumbuhan-tumbuhan di sekitar tempat mereka tinggal.

6. FGD Masalah Kehutanan


Nomor Sektor

: 2.6.08

Kode Kegiatan: AG 2.47


Jenis Program

: Pokok Tema

Sifat Program

: Monodisipliner

Dalam menangani masalah kehutanan yang ada di Desa Siboro


diperlukan mensosialisasikan hasil pengamatan di lapangan dan menampung
ide serta saran dari berbagai pihak mulai dari satu tim kluster agro, perangkat
desa, hingga orang-orang dari dinas kehutanan. Selain itu diperlukan juga
mendengarkan keluhan dan aspirasi dari warga Desa Siboro sendiri,
sehingga dalam merencanakan dan menjalankan program akan lebih tertata
dan tepat sasaran. Forum diskusi dilakukan baik secara rutin seminggu sekali
dengan tim agro maupun insidental dengan pihak-pihak tertentu.

7. Pembuatan Taman di Dusun Tulas


Nomor Sektor

: 1.5.05

Kode Kegiatan: AG 2.4


Jenis Program

: Pokok Tema

Sifat Program

: Monodisipliner

Desa Siboro di Dusun Tulas pada khususnya memiliki potensi wisata


yang sangat besar, sehingga besar kemungkinan bakal dikunjungi para
wisatawan. Namun, dari segi estetika keadaan Dusun Tulas masih kurang.
Oleh sebab itu perlu ditingkatkan tingkat Estetika Dusun Tulas dengan
membuat taman di rumah-rumah yang masih kosong. Dengan adanya taman
di setiap rumah di Dusun Tulas akan lebih memanjakan mata para calon
wisatawan, sehingga para calon wisatawan nantinya akan lebih betah berada
di Dusun Tulas dan akan tertarik untuk datang lagi di kemudian hari. Jenisjenis tanaman yang di tanam adalah yang banyak tumbuh di Desa Siboro dan
di ambil dari halaman rumah-rumah di Dusun Parmonangan.

A. HAMBATAN DAN TANTANGAN


1. Tema dari tim KKN ini adalah mengenai pertanian namun dari anggotanya
tidak ada dari mahasiswa fakultas pertanian sehingga memerlukan bantuan
PPL dalam melaksanakan beberapa program dan dalam bentuk saran.
2. Lokasi Dusun Tulas yang paling ujung dengan aksesbilitas yang lumayan
sulit cukup merepotkan.
3. Tidak semua warga Desa Siboro antusias dengan kegiatan yang tim KKN
UGM laksanakan, sehingga yang menghadiri program-program yang kami
adakan terutama penyuluhan hanya sebagian saja.
4. Pola pikir masyarakat dan wawasan masyarakat yang kurang luas
menyebabkan mereka cenderung tetap mempertahankan kebiasaan turun
temurun dan kurang dapat menerima hal baru.

B. JEJARING KEMITRAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Dalam melaksanakan kegiatan KKN di Desa Siboro kami bekerja sama
dengan PPL untuk Kecamatan Sianjur Mula-mula dan orang-orang dari Dinas
Kehutanan Samosir sehingga kami sangat terbantu dalam melaksanakan
beberapa program. Peran serta warga Desa Siboro terutama warga Dusun
Tulas selama kami melaksanakan KKN sangat membantu, baik dalam
melaksanakan program maupun dalam kehidupan sehari-hari. Warga Desa
Siboro cukup antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang kami laksanakan,
mulai dari awal kedatangan kami hingga perpisahan. Selain itu, sumbangan ide,
saran, dan aspirasi warga Desa Siboro juga sangat membantu. Kehangatan dari
warga Dusun Tulas juga memberikan kenyamanan kepada kami sehingga kami
bisa betah dalam melaksanakan KKN di Desa Siboro.

C. KETERLIBATAN DALAM MASYARAKAT


Dalam

melaksanakan

KKN

di

Desa

Siboro

ada

beberapa

acara

kemasyarakatan yang kami ikuti. Bebeapa di antaranya ialah pesta pernikahan,


mangukal holi, dan gotong-royong. Di setiap acara yang di adakan masyarakat
Desa Siboro kami selalu di ajak untuk ikut serta, meskipun beberapa hanya yang

sub unit terdekat yang di ajak. Dengan menghadiri dan mengikuti acara-acara
kemasyarakatan akan menambah kedekatan tim KKN dengan masyarakat.
Hampir setiap acara yang dilakukan di Desa Siboro berbeda dengan yang biasa
dilakukan di Jawa, sehingga menjadi pengalaman baru dan berharga bagi kami
yang bukan orang keturunan Batak.

D. TEMUAN BARU DAN UNIK


1. TemuandalamKekayaanAlam :
Desa Siboro terutama Dusun Tulas berada tepat di pinggir Danau
Toba, sehingga sangat menarik untuk memanjakan mata dan dikunjungi
untuk berwisata. Tidak hanya dengan Danau Tobanya, Desa Siboro
dikelilingi perbukitan yang menjulang dan hamparan sawah yang tidak dapat
ditemukan di kota. Dari kejauhan di antara perbukitan juga terlihat air terjun
yang megah meskipun tidak berlokasi di Desa Siboro. Selain itu di Desa
Siboro masih banyak dihuni berbagai jenis burung terutama burung-burung
pemakan ikan dan juga burung elang yang menarik untuk diamati oleh
pecinta burung dan satwa. Sedangkan dari segi hasil bumi, Desa Siboro
banyak banyak terdapat pohon kopi yang tumbuh dengan suburnya. Selain
kopi juga terdapat pohon-pohon lain yang cukup banyak tumbuh seperti
pohon alpukat, mangga, kemiri, dan lain-lain. Hanya saja warga Desa Siboro
belum dapat mengolah hasil bumi tersebut lebih lanjut sehingga hanya dijual
apa adanya.
2. TemuandalamTeknologiLokal :
Setelah warga Desa Siboro meninggalkan mata pencahariaan sebagai
nelayan karena ikan pora-pora yang tidak lagi produktif, mata pencahariaan
utama mereka adalah menjadi petani. Dalam bertani teknologi yang
digunakan cenderung masih sederhana dan menggunakan teknik biasa,
sehingga tidak ada hal baru yang kami temukan disini.
3. Temuandalambudaya :
Desa Siboro merupakan bagian dari Kecamatan Sianjur Mula-mula
yang merupakan tempat dimana Si Raja Batak dulu berada, sehingga adatistiadat Suku Batak di Desa Siboro masih cukup kental. Di Desa Siboro
masih banyak rumah adat (rumah bolon) bisa di jumpai. Bahkan tempat
ibadah mereka (gereja) juga masih berasa ciri khas Bataknya karena

terdapat desain-desain dan ukiran khas Batak. Selain itu makam-makan di


Desa Siboro juga lekat dengan budaya Batak, yaitu dengan dibangun
sebuah bangunan bertingkat dengan rumah bolon di atasnya. Di setiap
tingkat terdapat ruangan untuk tempat mayat, kemudian ada ruang paling
atas untuk meletakkan tulang. Masyarakat di Desa Siboro mempunyai
kepercayaan bahwa tidak boleh sembarangan di tempat-tempat yang
mereka sakralkan, seperti di Danau Toba, air mata, makam, dan lain-lain.
Di Desa Siboro dalam melakukan suatu acara-acara tertentu berbeda
dengan adat-adat lain. Dalam setiap acara yang diselenggarakan, kerap
dilakukan tarian lokal Batak yaitu manortor, baik dalam pesta pernikahan,
pemakaman, mangukal holi, atau acara-acara besar lainnya. Dalam
melakukan manortor diiringi dengan iringan alat musik lokal gondang naposo
dan para penari maupun hadirin baisanya menggunakan ulos.
Masyarakat di Desa Siboro hampir semuanya adalah orang asli Batak,
meskipun ada beberapa yang pendatang walaupun masih dari daearh
Sumatera juga. Oleh sebab itu, penggunaan bahasa lokal menjadi pilihan
dalam berkomunikasi baik di rumah, luar rumah, bahkan di sekolah.

E. POTENSI PENGEMBANGAN / KEBERLANJUTAN


Ekonomi penduduk Desa Siboro menurun setelah ikan pora-pora yang
menjadi tangkapan utama para nelayan tidak produktif lagi. Oleh sebab itu,
semua nelayan beralih profesi menjadi petani. Pengetahuan dan wawasan para
petani di Desa Siboro dapat dibilang masih kurang, sehingga teknik bercocok
tanam mereka masih tradisional dan banyak keluhan-keluhan yang belum
terjawab, sehingga hasil pertanian belum maksimal. Dari pemerintahan
sebenarnya ada program untuk membantu para petani dengan menyediakan
seorang PPL. PPL dapat bergerak jika kelompok tani dari Desa yang menjadi
tanggung jawabnya memohon bantuan secara resmi karena banyaknya desadesa yang juga menjadi tanggung jawabnya.Hanya saja, kelompok tani di Desa
Siboro cenderung tidak aktif. Oleh sebab itu, diharapkan setelah adanya
program-program KKN di Desa Siboro ini kelompok tani dapat aktif kembali

sehingga dapat mendatangkan PPL untuk membantu meningkatkan produktifitas


pertanian di Desa Siboro.
Desa Siboro memiliki keindahan alam yang menawan, terutama di Dusun
Tulas yang berada di pinggir Danau Toba. Potensi wisata sangat besar karena
pemandangan yang dapat memanjakan mata. Hanya saja, aksesbilitas untuk
menuju Desa Siboro apalagi menuju Dusun Tulas sangat memprihatinkan,
sehingga membuat orang-orang enggan untuk berkunjung. Oleh sebab itu, jika
ada perbaikan aksesbilitas dapat membuat Desa Siboro menjadi desa wisata
dan menciptakan lapangan kerja baru. Ditambah dengan kebudayaan yang
masih sangat kental dapat menjadi daya dukung untuk mendatangkan
wisatawan.

F. PENGAYAAN BATIN DAN PETUALANGAN KEMANUSIAAN


Kegiatan KKN yang kami laksanakan di Desa Siboro selama kurang lebih 50
hari terasa sangat terkenang. Pengalaman-pengalaman yang kami dapatkan
melebihi apa yang telah kami berikan. Kehangatan warga Desa Siboro membuat
kami betah berada di antara mereka, jauh dari ekspektasi tentang orang Batak
kata orang-orang. Tetangga-tetangga sekitar bak seperti keluarga sendiri,
dengan sukarela mendukung dan membantu kegiatan kami baik untuk urusan
program maupun urusan sehari-hari. Kami yang datang latar belakang yang
berbeda-beda semua dapat membaur bersama warga Desa Siboro karena
mereka sangat welcome dengan kedatangan kami. Kami yang hanya beberapa
hari di Desa Siboro seperti dianggap sudah seumur hidup berada disana, karena
kami selalu diajak dalam acara-acara adat maupun kegiatan seperti memancing
dan lain-lain.
Disaat datang hari perpisahan, hari itu seperti datang terlalu cepat karena
kami sudah mulai kerasan berada di Desa Siboro. Perpisahan dilakukan dengan
mengadakan sebuah pesta. Warga Desa Siboro dari semua dusun sangat
antusias mengikutinya. Warga per dusun melakukan tarian manortor dan
memberikan kenang-kenangan kepada kami. Tidak sedikit air mata yang tumpah
ketika itu, baik dari kami maupun dari warga Desa Siboro. Di saat kami akan
meninggalkan desa, banyak warga dan anak-anak yang mengantar kami menuju
bus. Tak sedikit yang menitikkan air mata dan berharap kami akan kembali lagi
ke Desa Siboro.

KESIMPULAN

Dari keseluruhan kegiatan KKN-PPM UGM 2016 di Desa Siboro yang telah saya
lakukan, maka kegiatan ini dapat saya simpulkan bahwa :
1) Secara umum, masalah yang terjadi di Desa Siboro adalah tentang pertanian
dan banyak terjadi kebakaran lahan. Sehingga program yang dilakukan
terutama dari kluster agro tujuannya adalah agar kelompok tani dapat aktif
kembali sehingga hubungan dengan PPL dapat terjalin dengan baik. Mengenai
kebakaran lahan, di adakan penyuluhan dengan tujuan agar bersama-sama
menjaga lingkungan agar tidak melakukan dan tidak membiarkan terjadi
kebakaran lahan.
2) Kekurangan dari warga Desa Siboro adalah mengenai pola pikir. Oleh sebab
itu, beberapa program yang kami lakukan cenderung agar dapat mengubah
pola pikir mereka.
3) Program-program yang telah dilaksanakan dapat dibilang berhasil, hanya saja
belum merata karena tidak semua warga antusias untuk menghadiri setiap
kegiatan yang kami adakan.

SARAN
Dari keseluruhan kegiatan KKN-PPM UGM 2016 di Desa Siboro yang telah saya
lakukan, maka saran danRekomendasi Program atauKegiatanuntukperiode KKNPPM UGM selanjutnyaadalah:
1) Setelah dilakukan KKN-PPM, sebaiknya pihak pemerintahan melakukan
pendampingan terhadap desa lokasi KKN agar program yang terlaksana dapat
dipastikan berjalan dengan baik.
2) Peran serta pemerintahan dalam mewujudkan desa yang maju sangat penting,
sehingga sebaiknya sejak awal menjalin komunikasi yang baik dengan pihak
pemerintahan.
3) Untuk lokasi KKN di desa-desa yang masih sangat tradisional sebaiknya
program yang diadakan cenderung mengarah pada pembentukan pola pikir.
4) Survey lokasi sebaiknya dilakukan dengan totalitas agar dapat merencanakan
program dengan baik dan memiliki persiapan yang lebih matang.

LAMPIRAN
No Kegiatan

Deskripsi

Kegiatan

mengajar

lingkungan

hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup

mengenai

terhadap

murid

kelas 5 (naik kelas 6) SD N 8 Siboro


dilaksanakan ketika libur kenaikan
kelas selama 3 kali seminggu.

Penyuluhan Fungsi Pohon dan Hutan

Penyuluhan dilaksanakan di rumah


kadus Dusun Tulas yang dihadiri oleh
warga Dusun Tulas.

Penyuluhan Dampak Buruk Kebakaran

Penyuluhan

dilaksanakan

seusai

penyuluhan fungsi pohon dan hutan di


tempat dan hadirin yang sama.

Pelatihan Pengembangbiakan Bakteri EM-4 Penlatihan pengembangbiakan bakteri


Lokal

EM-4

Lokal

memberikan
warga

dilaksanakan
pengertian

mengenai

bakteri

melakukan

dengan
terhadap
EM-4,
praktek

pengembangbiakan,

serta

memberikan

untuk

resep

mengembangbiakkan.

Pembuatan Katalog Daftar Tumbuhan di Katalog daftar tumbuhan di Samosir


Samosir

yang telah dibuat yang kemudian


diletakkan di pusat baca di Dusun
Parmonangan.

FGD Masalah Kehutanan

Forum yang dilakukan bersama PPL


dan teman-teman kluster agro lainnya.

Pembuatan Taman di Dusun Tulas

Salah satu bunga yang telah mekar di


taman yang dibuat.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT

: TULAS (04)

UNIT

: SIBORO (SMU-02)

KECAMATAN

: SIANJUR MULA MULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

Disusun Oleh

Nama Mahasiswa : EVA SARI TAMBUNAN


Nomor Mahasiswa : 13/346447/EK/19306

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PENDAHULUAN
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UGM dengan kode unit SMU-02 dilaksanakan
di Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera
Utara. Desa Siboro terletak diantara bukit-bukit dan berbatasan dengan Danau Toba.
Desa Siboro terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Parmonangan, dusun Panjaitan, dan
dusun Tulas yang mana ketiganya terletak menyebar diantara bukit dan tepi danau
Toba. Sebagian besar penduduk Siboro adalah bermata pencaharian petani padi.
Adapun tema besar yang dirancang oleh Tim KKN-PPM UGM 2016 Unit Samosir
adalah Pengembangan Sumberdaya Manusia untuk Mendukung Geopark Toba. Oleh
sebab itu, pendekatan kepada masyarakat sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
permasalahan apa saja yang dihadapi warga

dan potensi apa saja yang perlu

dikembangkan untuk mewujudkan desa Geopark Siboro. Oleh sebab itu selama satu
minggu pertama masa KKN, Tim KKN-PPM unit Samosir melakukan pendekatan
secara langsung dengan cara observasi dan survey langsung ke warga. Hasilnya
adalah ditemukan berbagai permasalahan. Permasalahan ini bisa didapatkan karena
keterbukaan dan penerimaan yang baik dari warga Siboro kepada Tim KKN-PPM UGM
unit Samosir.
Adapun permasalahan umum yang disampaikan oleh masyarakat antara lain:
aliran air bersih yang susah, masalah pertanian, penerangan jalan, dan jalan rusak.
Sedangan permasalahan khusus yang berkaitan dengan pengembangan Sumber Daya
Manusia

adalah

masalah

pendidikan

dimana

anak-anak

tidak

lancar

dalam

menggunakan bahasa Indonesia, kurangnya keterampilan dalam berbahasa Inggris,


tidak bisa menggunakan komputer dan terbatasnya pengetahuan mengenai perguruan
tinggi, dll.
Untuk menanggapi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan,
Tim KKN-PPM UGM kluster sosio-humaniora (soshum) menjalankan berbagai macam
program di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Siboro.
Kedua SDN ini dipilih karena terletak di Desa Siboro dan adanya pertimbangan bahwa
pengetahuan sebaiknya ditanamkan sejak dini. Faktor lainnya karena mayoritas
generasi muda yang menetap di Desa Siboro mengenyam pendidikan SD maka
tepatlah pemilihan SDN 8 dan SDN 10 sebagai tempat pelaksanaan sebagian besar
program soshum sebagai pengembangan SDM masyarakat Siboro.

Selain di sekolah dasar, tim KKN PPM-UGM SMU-02 juga melaksanakan


berbagai macam program dari berbagai kluster yang berguna meningkatkan
pengetahuan pemuda dan warga Siboro secara keseluruhan. Beberapa program yang
dilaksanakan

antara

lain:

pelatihan

keterampilan

bahasa

inggris,

pelatihan

menggunakan komputer, pembuatan vertikultur, dll. Sedangkan program lain yang


berguna menunjang pengembangan desa ialah penomoran rumah. Penomoran rumah
dimaksudkan untuk memberikan identitas rumah dan mempermudah warga Siboro dan
sekitarnya dalam menentukan alamat rumahnya.
Dalam menjalankan program-program ini tentu ada hambatan dan kendala yang
dihadapi serta hal-hal yang menarik yang belum pernah kami temukan dan dapat kami
jadikan feedback yang bermanfaat bagi kehidupan kami. Hal-hal ini akan dijelaskan
lebih lanjut pada bagian pembahasan laporan ini.

PEMBAHASAN
Setelah merumuskan permasalahan maka tahapan selanjutnya yang menjadi
tugas kami adalah menyusun rangkaian kegiatan yang dapat memecahkan
permasalahan tersebut. Beberapa kegiatan tersebut antara lain:

1.

Sosialisasi Pemilahan Sampah di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.4.08
Kode Kegiatan : SH 3.1
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan sosialisasi ini merupakan program pokok pertama yang saya
lakukan di SDN 8 Siboro. Sosialisasi yang berdurasi 2 jam ini saya
laksanakan saat liburan sekolah sehingga peserta didiknya terdiri dari
siswa-siswi kelas 3 dan 4 yang mana selanjutnya diberi nama kelas B.
Adapun tujuan penggabungan kelas ini untuk mengoptimalkan jumlah
peserta untuk tujuan efektivitas dan efisiensi kegiatan. Hasilnya kegiatan ini
diikuti sebanyak 15 orang peserta dari kedua kelas. Terlihat antusias siswasiswi kelas 3 dan 4 dalam memperhatikan materi yang dibawakan. Adapun
materi yang dibawakan adalah pemilahan sampah organik dan nonorganik.
Materi dikemas dengan membuat poster dan menentukan gambar mana
yang termasuk nonorganik dan anorganik. Bagi saya hal ini merupakan
pengalaman yang baru dan menyenangkan dimana saya dapat membagi
sebuah pengetahuan sederhana ini kepada anak-anak usia muda. Namun
hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi saya karena baru pertama kali
mengajar di depan anak-anak usia muda yang membutuhkan perhatian
ekstra. Tantangan lain adalah menyusun kata-kata yang mudah dimengerti
apalagi dengan keterbatasan mereka dalam menggunakan bahasa
Indonesia, maka saya membutuhkan kerja keras untuk meyusun kata yang
mudah dimengerti.

Namun yang saya syukuri ialah bahwa program ini

boleh berjalan dengan lancar karena dukungan dan izin dari pihak sekolah
yang memperbolehkan kami untuk membagikan ilmu pengetahuan ini.

2.

Sosialisasi Perguruan Tinggi di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.4.10
Kode Kegiatan : SH 3.2
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan anak-anak kelas 3
dan 4 mengenai

memilih perguruan tinggi, dan motivasi untuk kuliah

setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA. Kami berharap dengan


dilakukannya sosialisasi ini semakin banyak anak yang berkeinginan kuliah
dan dalam jangka panjang akan mempengaruhi taraf hidup mereka.
Hambatan yang saya hadapi saat melakukan program ini adalah
bagaimana mempermudah dan menyerdehanakan bahasa agar mudah
dipahami dan dimengerti. Namun yang saya syukuri adalah anak-anak
tersebut sangat antusias mendengar dan beberapa diantara mereka mau
untuk bertanya dan mau untuk berkuliah.
3.

Sosialisasi Profesi di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.4.08
Kode Kegiatan : SH 3.3
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan sosialiasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswasiswi SDN 8 Siboro mengenai berbagai macam profesi yang bisa dicapai
mereka di masa depan. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi
mengenai tugas dan peran berbagai macam profesi serta memberikan
motivasi untuk mencapainya. Setelah itu anak-anak diberi kesempatan
untuk menulis cita-cita mereka dan menempelkannya pada media yang
sudah saya siapkan. Diharapkan dengan sosialisasi ini anak-anak SDN 8
Siboro menjadi semakin termotivasi untuk mencapai cita-cita mereka.
Adapun tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sama dengan tantangan-tantangan sebelumnya yaitu pemilihan kata

yang tepat agar mudah dimengerti oleh siswa siswi kelas B. Tantangan lain
adalah mulai berkurangnya kehadiran siswa-siswi disebabkan oleh faktor
waktu pelaksanaan yang bertepatan hari libur sekolah sehingga anak-anak
sedikit yang hadir. Selain itu ada beberapa anak yang dilarang orangtua
untuk berangkat mengikuti sosialisasi ini karena diminta untuk membantu
orangtuanya

di

ladang.

Temuan

unik

yang

saya

dapat

selama

melaksanakan program ini adalah sebagian anak-anak di kelas B memilih


cita-cita karena temannya berkeinginan menjadi seperti itu. Dan banyak
yang saya temukan bahwa anak-anak di kelas B yang ingin berkeinginan
menjadi penyanyi. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan budaya pada
masyarakat batak yang sangat suka bernyanyi.
4.

Sosialisasi Literasi Media TV di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.13.02
Kode Kegiatan : SH 3.4
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan sosialiasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
siswa-siswi SDN 8 Siboro mengenai bagaimana memilih tayangan dan
siaran yang sesuai dengan umur mereka. Kegiatan ini dilakukan dengan
memberikan materi mengenai ciri-ciri siaran yang baik untuk anak lalu
kemudian ank-anak diminta untuk menyebutkan tayangan yang sering
mereka tonton dan bersama-sama menentukan mana siaran yang baik
untuk ditonton. Tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaan kegiatan
ini adalah sama dengan tantangan-tantangan sebelumnya yaitu pemilihan
kata yang sederhana agar mudah dimengerti. Tantangan lain adalah
semakin menurunnya kehadiran siswa-siswi disebabkan oleh faktor waktu
pelaksanaan yang bertepatan hari libur sekolah sehingga anak-anak sedikit
yang hadir, membantu orangtuanya di ladang. Temuan yang saya dapat
selama melaksanakan program ini adalah sebagian besar anak-anak di
kelas B suka menonton film yang tidak sesuai dengan umurnya. Hal ini
disebabkan mereka menonton bersama orangtuanya yang kebanyakan
menyukai siaran sinetron dan serial untuk orang dewasa.

5.

Pelatihan Bahasa Indonesia Praktis di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan


4)
Nomor Sektor : 3.4.01
Kode Kegiatan : SH 3.5
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada
siswa-siswi SDN 8 Siboro untuk menggunakan bahasa Indonesia seharihari secara formal dan non-formal yang baik dan benar. Kegiatan ini
dilakukan beberapa kali dari awal pelaksanaan program libur di SD hingga
akhir program libur. Materi yang dibawakan pada tiap pertemuan berbedabeda. Selain itu program ini dirancang dengan menggunakan praktek yang
berfungsi

untuk

membiasakan

anak-anak

berani

untuk

berbahasa

Indonesia pada kehidupan sehari-hari. untuk menstimulus keberanian anakanak maka setiap orang yang berani maju pada tiap pertemuan diberi
reward berupa makanan ringan atau alat tulis. Tantangan utama yang saya
hadapi selama melakukan program ini adalah susah mengajak mereka
untuk membiasakan berbicara berbahasa Indonesia kepada teman baik di
dalam sekolah maupun di luar sekolah. Tantangan lain yang berasal dari
luar adalah sedikitnya jumlah siswa yang hadir, hal ini disebabkan oleh
waktu pelaksanaan yang bertepatan hari libur sekolah sehingga anak-anak
malas untuk datang, serta keharusan membantu orangtuanya di ladang.
Temuan unik yang saya dapatkan adalah bahwa pihak guru juga masih
belum mengoptimalkan penggunaan bahasa Indonesia di sekolah. Guru
mengajar dalam dua bahasa yaitu bahasa batak dan Indonesia. Jika siswasiswi dibiasakan maka besar kemungkinan untuk mereka lancar dalam
berbahasa Indonesia baik secara formal dan non-formal.
6.

Penanaman Budaya Anti Korupsi di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.12.01
Kode Kegiatan : SH 3.6
Jenis Program : Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner


Kegiatan sosialiasi ini bertujuan untuk menanamkan sikap dan perilaku jujur
sejak dini. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi ajar mengenai
apa itu korupsi, dan bentuk-bentuk tindakan korupsi pada kehidupn seharihari dimulai dengan contoh-contoh sederhana.. Tantangan yang saya
hadapi

dalam

pelaksanaan

kegiatan

ini

adalah

bagaimana

saya

membawakan materi semenarik mungkin dan gampang untuk dimengerti.


Adapun hambatan yang saya hadapi adalah sedikitnya jumlah siswa yang
hadir karena faktor waktu pelaksanaan yang bertepatan hari libur sekolah,
membantu orangtuanya di ladang.

7.

Penanaman Budaya Disiplin dan Etika di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3


dan 4)
Nomor Sektor : 3.4.08
Kode Kegiatan : SH 3.7
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan sosialiasi ini bertujuan untuk menanamkan perilaku disiplin dan
menanamkan sikap-sikap yang baik secara konsisten agar dapat
membudaya. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi mengenai
pengertian disiplin dan etika, lalu contoh-contoh perilaku disiplin dan
manfaat yang didapatkan jika berprilaku etis. Selain itu diakhir sesi anakanak juga diminta untuk maju satu per satu ke depan kemudian dilakukan
pengecekan kelengkapan atribut dan kebersihan seragam yang mereka
kenakan sebagai contoh penerapan budaya disiplin. Tantangan yang saya
hadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah bagaimana membawakan
materi yang menyenangkan kepada anak-anak dengan bahasa yang
sederhana. Hambatan lainnya adalah menurunnya kehadiran siswa-siswi
disebabkan oleh faktor waktu pelaksanaan yang bertepatan hari libur
sekolah sehingga anak-anak sedikit yang hadir, membantu orangtuanya di
ladang. Temuan yang saya dapat selama melaksanakan program ini adalah

masih banyak anak-anak yang belum lengkap menggunakan atribut,


seragam tidak rapi, dan kurang menjaga kebersihan diri. Sosialisasi ini
penting untuk diterapkan secara berkelanjutan agar budaya disiplin dapat
tercipta.
8.

Sosialisasi Anti Narkotika di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.12.01
Kode Kegiatan : SH 3.8
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan sosialiasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
siswa-siswi SDN 8 Siboro mengenai apa itu narkotika, apa bahaya
narkotika, dan bagaimana menjauhkan diri dari bahaya narkotika. Kegiatan
ini dilakukan dengan memberikan materi ajar mengenai narkotika.
Tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sama
dengan tantangan-tantangan sebelumnya yaitu pemilihan kata yang
sederhana agar mudah dimengerti.

9.

Sosialisasi Menabung di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.4.08
Kode Kegiatan : SH 3.9
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan sosialiasi menabung bertujuan untuk menanamkan perilaku hemat
sejak dini dan memberikan pengetahuan mengenai manfaat menabung
sejak usia dini kepada siswa-siswi kelas B mengenai. Kegiatan ini dilakukan
dengan memberikan materi ajar mengenai apa manfaat menabung dan
bagaimana caranya memulai karakter menabung. Setelah menyampaikan
materi, saya membagikan celengan untuk setiap anak. Satu per satu
mereka saya panggil untuk maju ke depan dan kemudian mereka saya
untuk menyisihkan sebagian uang jajan yang diterima dari orangtua untuk

dimasukan ke dalam celengan. Hambatan dari luar yang saya hadapi saat
melaksanakan program ini adalah cuaca buruk berupa angin kencang.
Angin kencang menyebabkan anak-anak yang datang ke sekolah sangat
sedikit. Sedangkan tantangan lainnya adalah sama yaitu bagaimana
membawakan materi dengan menyenangkan dan agar mudah dipahami.
Dalam masa observasi saya menemukan bahwa sebagian anak diberi uang
saku yang cukup besar nominalnya sedangkan yang lainnya sedikit bahkan
ada yang tidak diberi uang saku. Hal ini meyebabkan gerakan menabung
belum bisa sepenuhnya terlaksana secara merata dan menyeluruh secara
optimal.
10.

Pengenalan Potensi Usaha Sendiri di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan


4)
Nomor Sektor : 3.4.02
Kode Kegiatan : SH 3.10
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan sosialiasi ini bertujuan untuk menanamkan karakter sejak dini
untuk melihat potensi diri dalam menciptakan usaha sendiri. Kegiatan ini
dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Kegiatan ini dilakukan dengan
memberikan

materi

mengenai

pengertian

usaha

dan

bagaimana

menciptakan usaha. Lalu pada pertemuan selanjutnya anak-anak diajak


berpikir kreatif bagaimana menawarkan suatu barang agar orang lain
tertarik membelinya. Tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaan
kegiatan ini adalah bagaimana membawakan materi ke dalam bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.
11.

Pelatihan Bahasa Inggris di SDN 8 Siboro Kelas B (Kelas 3 dan 4)


Nomor Sektor : 3.4.01
Kode Kegiatan : SH 3.13
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi siswa-siswi di


SDN 8 Siboro dalam berbahasa inggris. Diharapkan ke depannya siswasiswi dapat senang berbahasa inggris dam menjadi mahir dalam berbahasa
inggris. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 4 kali selama masa liburan.
Kegiatan terdiri dari penjelasan dan praktik percakapan dan bacaan.
Tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sama
dengan tantangan-tantangan sebelumnya yaitu pemilihan kata yang
sederhana

agar

mudah

dimengerti.

Tantangan

mengajarkan mereka dari materi dasar.

lain

adalah

harus

Temuan yang saya dapat

sepanjang melaksanakan program ini adalah anak-anak mulai tertarik


belajar bahasa inggris.
12.

Pengadaan Bimbingan Belajar di SDN 8 Siboro Kelas 5


Nomor Sektor : 3.4.01
Kode Kegiatan : SH 3.14
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan anak-anak dalam
menerima pelajaran di sekolah dan dapat memperdalam mata plajaran
yang dianggap sulit Bimbingan belajar dilakukan selama 1 minggu selama
waktu belajar mengajar. Tantangan dan hambatan yang saya hadapi
adalah bagaimana membuat anak-anak kelas 5 mau memberikan perhatian
mereka secara penuh selama saya mengajar. Tantangan selanjutnya
adalah saya harus mampu menguasai keadaan kelas mulai dari
ketenangan dan ketertiban. Dalam melaksanakan program ini saya
bertugas menjadi pemberi materi mata pelajaran.

13.

Peningkatan Administrasi Kependudukan (Penomoran Rumah) di Dusun


Panjaitan
Nomor Sektor : 3.3.03
Kode Kegiatan : SH 3.17
Jenis Program : Pokok Tema

Sifat Program : Interdisipliner


Program ini merupakan program yang paling lama proses pelaksanaannya
karena membutuhkan banyak tahapan. Dimulai dari mengumpulkan data
dimana data yang dikumpulkan harus berkolaborasi dengan kluster saintek.
Setelah data selesai maka data harus diolah dengan mentepkan sistem
penomoran dan menetapkan nomor rumah. Setelah ditetapkan tahapan
selanjutnya menyiapkan bahan dan alat, lalu mulai pengerjaan media
penomoran rumah. Dan yang terakhir setelah semua selesai maka nomor
rumah didistribusikan. Tantangan dan hambatan yang saya hadapi adalah
proses pengerjaan yang lama, membutuhkan banyak alat dan bahan,
membutuhkan biaya yang mahal, dan susahnya penentuan nomor rumah
karena letak rumah di Siboro yang tidak teratur.
14.

Pembuatan Mading sekolah SDN 8 Siboro


Nomor Sektor : 3.4.03
Kode Kegiatan : SH 3.19
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Hasil dari kegiatan ini adalah satu buah mading yang dapat diisi dengan
penguman sekolah dan hasil kreativitas siswa-siswi SDN 8 Siboro.
Tantangan dan hambatan yang kami hadapi saat pelaksanaan program ini
adalah terbatasnya ketersediaan alat dan bahan yang paling sesuai untuk
digunakan dalam pembuatan mading.

15.

Lomba Membaca Puisi di SD N 8 Siboro


Nomor Sektor : 3.4.04
Kode Kegiatan : SH 3.20
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan ini dilakukan dengan cara membuat kompetisi membaca puisi
indah. Siapa yang paling baik membacakannya sesuai dengan kriteria

penilaian juri (mahasiswa klister soshum) maka ia menjadi pemenangnya.


Lomba membaca puisi dilaksanakan bersamaan dengan lomba yang
lainnya.

Setelah

ditemukan

siapa

pemenangnya

maka

pada

hari

selanjutnya diberikan pengumuman pemenang. Tantangan dan hambatan


yang kami hadapi adalah saat harus mensosialisasikan agar anak-anak
tertarik, jumlah peseta yang sedikit membuat kompetesi semakin tegang
dimana kami harus menentukan pemenng 5 besar dari 3 yang mendaftar.

16.

Pelatihan bahasa inggris warga Dusun Tulas


Nomor Sektor : 3.4.09
Kode Kegiatan : SH 3.23
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kegiatan ini dilakuan

untuk menunjang keterampilan bahasa inggris

pemuda-pemudi dan warga. Dilakuan pada malam hari sekitar pukul 8


hingga pukul 10. Tantangan dan hambatan yang saya hadapi sedikitnya
jumlah warga yang berpartisipasi. Padahal program ini ditujukan untuk
semua warga dusun Tulas baik bapak-bapak, ibu-ibu, dan pemuda namun
pada pelaksanaanya yang banyak ikut adalah muda-mudi saja.

II.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan pelaksanaan KKN-PPM UGM 2016 unit Samosir sangat


bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Bagi mahasiswa program KKN memberikan
tambahan wawasan dan pengetahuan baru yang tidak bisa didapatkan di kampus.
Dengan membaur dengan masyarakat, kami sebagai mahasiswa mendapatkan
pengalaman berharga tentang bagaimana hidup bermasyarakat dan mengelola
keberagaman serta beradaptasi sebagai pendatang. Sedangkan bagi masyarakat
pelaksanaan KKN-PPM UGM memberikan nuansa baru dan menjadi bagian solusi
terhadap berbagai masalah yang mereka hadapi.
Program-program yang dilaksanakan oleh Tim KKN-PPM UGM unit Samosir
terdiri dari program yang sudah direncanakan dari kampus dan tambahan program.
Tambahan program kami dapatkan dari masukan masyarakat maupun berdasarkan
pengidentifikasian masalah langsung di masyarakat selama masa orientasi. Dalam
pelaksanaanya setiap program memiliki tantangan dan hambatannya masing-masing.
Namun berkat kerjasama semua masyarakat program-program dapat dijalankan
dengan semaksimal mungkin.
III. SARAN
Saran diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan KKN-PPM UGM
yang selanjutnya oleh sebab itu berikut beberapa saran yang dapat saya berikan:
1. LPPM sebaiknya meningkatkan pendampingan ke peserta KKN dengan
memberikan arahan yang jelas dan matang.
2. Perbaikan sistem waktu pelaksanaan KKN terkait jumlah jam minimum yang
harus dipenuhi mahasiswa selama KKN.
3. Tim KKN PPM UGM sebaiknya berkomunikasi terlebih dahulu dengan
pemerintah lokasi terkait program-program yang akan dilaksanakan agar ada
kesesuaian antara program tim KKN dengan program pemerintah
4. Tim KKN PPM UGM tetap perlu menjaga komunikasi dengan perangkat desa
dan masyarakat agar program-program jangka panjang dapat dilanjutkan secara
mandiri oleh seluruh masyarakat
5. Pentingnya sinergi antara pemerintah dengan tim KKN agar tema besar KKN
dapat terwujud
6. Warga lebih dilibatkan dalam setiap pelaksanaan program

IV. LAMPIRAN

Gambar 1a
Kegiatan
Sosialisasi
Pemilahan
sampah

Gambar 1b
Kegiatan
sosialisasi
Pemilahan
sampah

Gambar 2
Sosialisasi
perguruan tinggi

Gambar 3
Sosialisasi
Profesi

Gambar 4
Literasi Media
TV

Gambar 5a
Pelatihan
Bahasa
Indonesia
Praktis

Gambar 5b
Pelatihan
Bahasa
Indonesia
Praktis

Gambar 6
Sosialisasi
Budaya Anti
Korupsi

Gambar 7
Sosialisasi
budaya disiplin
dan etika
(sedang
berlangsung
pemeriksaan
seragam dan
kuku)
Gambar 8
Sosialisasi Anti
Narkotika

Gambar 9
Sosialisasi
Menabung

Gambar 10
Sosialisasi
Potensi Usaha
Sendiri

Gambar 11
Pelatihan
Bahasa Inggris di
SDN 8 kelas B

Gambar 12a
Pengadaan
Bimbingan
Belajar di kelas
5 SDN 8
Siboro

Gambar 12b
Pengadaan
Bimbingan
Belajar di kelas
5 SDN 8
Siboro

Gambar 13.a
Peningkatan
Administrasi
Kependudukan
(penomoran
rumah)

Gambar 13.b
Peningkatan
Administrasi
Kependudukan
(penomoran
rumah)

Gambar 14
Pembuatan
Mading
Sekolah

Gambar 15
Lomba
Membaca
Puisi

Gambar 16
Kegiatan
pelatihan
bahasa inggris
warga

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT

: 04

UNIT

: SMU 02

KECAMATAN

: SIANJUR MULA-MULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

Disusun Oleh

Nama Mahasiswa : KURNIA GIAWA


Nomor Mahasiswa : 12/331891/GE/07374

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

I.

PENDAHULUAN
Pelakasanaan program kegiatan KKN Samosir 2016 kami melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM
periode antar semester tahun 2016 unit SMU-02 yang berlokasi di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara.
Beberapa

program

pelaksanaan

kegiatan

yang

terlaksana

dan

belum

terlaksanaan, karena faktor waktu, dan biaya programnya.


Deskripsi kondisi wilayah di Desa Siboro, beberapa permasalahan terkait
pembangunan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Masalah sumberdaya
alam yaitu rawan longsor tinggi, kurang subur pertanian, krisis air, dan lainnya.
Dan sedangkan masalah sumberdaya manusia adalah masalah tingkat pendidikan
rendah, pendapat ekonomi rendah, kekurangan lowongan kerja, kurang bersih
lingkungannya, dan

pemerintahan kurang peka terhadap pembangunan di

lingkungan masyarakat.
Kondisi geologi dan geomorfologi dilihat dari bentuklahan di desa Siboro
Kecamatan Sianjur Mula Mula, terkait kondisi bentuklahan merupakan daerah
perbukitan dan daerah vulakanik, dan serta penggunaan lahan daerah pertanian,
di domian tubuh daerah semak, serta terdapat geologi struktur batuan vulkanik.
Terkait jenis-jenis batuan geologi yaitu batuan vulkanik, batuan beku, batuan tuff,
dan batuan sedimen.
Kebersihan
masyarakat

akan

lingkungan
pentingnya

di

Desa

Siboro,

kebersihan

masih

lingkungan,

kurang

kesadaran

karena

kebersihan

lingkungan merupakan bagian hidup manusia. Kondisi lingkungan di Desa Siboro,


terdapat sampah dimana-mana, kotoran hewan dimana-mana, dan lainnya.
Terkait potensi, yang dimiliki Desa Siboro untuk dijadikan sebagai daerah
wisata berbasis budaya sangatlah baik. Namun, selayaknya masyarakat
pedesaan, masyarakat Desa Siboro masih kurang memiliki kesadaran dan juga
keterampilan untuk mengembangkan potensi besar yang dimiliki dalam bidang
pelestarian alam dan budaya serta bisnis aspek pariwisatanya. Hal ini disebabkan

oleh minimnya akses informasi yang tersedia, sarana prasarana dan infrastruktur
yang kurang memadai. Maka dari itu dibutuhkan penguatan dan pendampingan
bagi masyarakat sekitar dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat lokal
Desa Sianjur Mula Mula, sebagai lokasi pusat pemerintahan Kecamatan Sianjur
Mula-mula dan akses masuk ke objek-objek geosite. Oleh karena itu, salah satu
untuk pengembangan objek wisata di Desa Siboro, untuk membantu agar magnet
wisatawan di dalam atau wisatawan asing semakin banyak wisatawan ke Desa
Siboro.
Terkait Perkembangan kemajuan teknologi seperti leptop, di desa Siboro
masih kurang perhatin belum bisa aplikasinya. Karena sebagian warga atau
hampir semua belum bisa aplikasi komputer dan sebagian juga belum mengenal
atau mengetahui penggunaan komputer. Maka perlu kesadaran pemerintahan
setempat, perlunya dan sangat pentingnya penggunaan komputer untuk generasi
penerus dan perlu pemdampingan dan pelatihan teknologi demi kemajuan
pengetahuan masyarakat.

PEMBAHASAN
A. HASIL KEGIATAN
a. Pembuatan/Pengadaan Tong Sampah
Terkait Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
sangat minim atau kurang peka kebersihan lingkungnya. Terbukti dari banyak
nya sampah yang bertaburan di halaman perkampungan sampai berhari-hari
tetapi tidak ada masyarakat yang merasa terganggu dengan hal itu. Masyarakat
merasa pesimis dengan program ini, dengan beralasan program ini tidak akan
bermamfaat dan tidak akan berlanjut sebab masyarakat tidak akan ada yang
sadar dan bersedia untuk tetap menjaga kelangsungan fungsi tong sampah di
kemudian hari.Mahasiswa KKN mengambil keputusan untuk tetap mengadakan
tong sampah di setiap huta , sembari juga membangun sifat sadar lingkungan
bersih pada masyarakat. Semoga masyarakat bisa mempertimbangkan jerih
payah dari mahasiswa KKN yang telah bersusah payah dalam pembuatan tong
sampah tersebu sehingga masyarakat dapat menjaga keberlangsungan
pengadaan tong sampah tersebut di kemudian hari. Tong sampah ditempatkan
satu disetiap huta, masing-masing huta mempunyai satu tong sampah dengan
dua pembagian jenis sampah yaitu , organik dan anorganik. Pembagian ini
sangat penting, agar masyarakat dapat mengelola sampah kembali menjadi
bahan pupuk kompos.
b. Pembuatan website peta objek wisata
Terkait website objek wisata di Desa Siboro belum ada, sehingga wisatawan sulit
akses internet untuk mempermudah mencari titik potensi wisata terutama di
Desa Siboro. Karena di Desa Siboro sangat berpotensi wisata terutama potensi
danau toba, alamnya bagus, dll. terkait bermasalah tidak ada website objek
wisata, maka perlu pembuatan website khusus untuk website di Desa Siboro,
agar magnet wisatawan makin tinggi di Desa Siboro.
c. Pelatihan Komputer
Terkait pengaplikasian software komputer di Desa Siboro, sebagian besar belum
bisa mengoperasikan atau cara mengaplikasi software komputer, karena hampir
semua masyarakat belum bisa mengeporasikan komputer. Perkembangan
teknologi

sangat

penting

bagi

generasi

masa

depan

dan

kemajuan

pengetahunan masyrakat. Selama KKN, kami mengadakan pelatihan dan


pengenalan komputer, dan bagaimana cara mengeoperasikan komputer

apliakasi software. Pengdaan pelatihan komputer untuk anak SD, SMP, SMA,
dan perangkat desa atau umum. Selama kami KKN, kami memiliki hambatan
yaitu listrik sering mati, kurang fasilitas komputer, dll.
d. Pemetaan Penggunaan Lahan
fungsi informasi pemetaan penggunaan lahan bagi masyarakat adalah
mengetahui alih fungsi lahan, perubahan penggunaan lahan, fungsi lahan untuk
bercocok tanam untuk pertanian. Terkait masalah peta penggunanan lahan
belum ada peta penggunaan lahan untuk skala desa.
e. Pembuatan Pusat Baca Untuk Fasilitas
Deskripsi sumberdaya pendidikan di Desa Siboro termasuk tergolog sangat
rendah, karena dilihat rata-rata tamat sekolah sampai tingkat SMA, dan
sedangkan di tingkat partisipasi kuliah sangat rendah. Oleh karena itu, untuk
kemajuan dan perkembangan sumberdaya pendidikan agar tingkat partisipasi di
dunia pendidikan semakin tinggi. Maka perlu solusi dan kebijakan untuk
mengatasi atau mengurangi buta huruf, serta agar tingkat partisipasi pendidikan
semakin tinggi, dan langkah-langkanya yaitu membangun pusat baca, perlu turut
tangan pemerintahan untuk mengatasi masalah pendidikan dll.

Hambatan-

hambatan selama pembuatan pusat baca yaitu masih kurang buku-buku, dll.
f. Pemetaan Rawan Longsor tanah Dekat Permukiman
Kondisi wilayah di Desa Siboro, dilihat dari kondisi tanahnya labil, yang mudah
menimbulkan longsor tanah sangat tinggi dan sebagian wilayah permukiman
penduduk sangat berbahaya bencana alam yaitu longsor tanah. Secara
pandangan ilmu geologi dan perencanaan konservasi. Dilihat dari pandangan
ilmu geologi adalah kondisi geologi daerah rawan longsor sangat tinggi dan
struktur batuan vulkanik, seperti batuan beku, dll. sebagian besar terjadinya
longsor terdapat beberapa titik rawan longsor di Desa Siboro. Secara umum hal
tersebut disebabkan karena kondisi tanah sangat labil, Iklim dan penutup lahan.
Bencana tanah longsor yang terjadi di berbagai lokasi di Desa Siboro, setelah
melakukan servei pemetaan kondisi geologinya, umumnya terjadi pada saat
musim penghujan, sehingga dampak yang ditimbulkan tidak hanya terjadi
setempat (on site) namun juga disebelah hilirnya (off site), yaitu berupa hasil
sedimen yang jumlahnya cukup besar untuk suatu kejadian hujan tertentu.
Penyebab tanah longsor terutama disebabkan oleh ketahanan geser batuan
yang menurun tajam jauh melebihi tekanan geser dan yang terjadi seiring
dengan meningkatnya tekanan air akibat pembasahan atau peningkatan kadar

air, disamping juga karena adanya peningkatan muka air tanah. Identifikasi lahan
berpotensi longsor sangat diperlukan untuk mengetahui sebaran daerah yang
rawan longsor sehingga dapat dilakukan upaya penanganannya.
Secara ilmu konservasi tanah adalah penempatan tiap bidang tanah pada cara
penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah dan memperlakukannya
sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
Konservasi tanah dilihat hanya sebagai control terhadap kerusakan akibat erosi
dan memelihara kesuburan tanah (Lundgren dan Nair, 1985: Young, 1989).
Namun, permasalahnya secara teknik konservasi tanah belum terlaksana karena
sebagian warga lokal atau penduduk lokal sembarangan bakar hutan.
Berdasarkan hasil wawacara kepada penduduk lokal yang tinggal di Desa
Siboro, meraka melakukan bakar hutan untuk kepentingan makan ternak seperti
kambing, dll.
g. Pembangunan Jalan Menuju Ke Gereja Katolik
Infrastruktur jalan memegang peranan penting sebagai salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur
jalan mempermudah akses sesuai dengan kebutuhan. Sarana dan prasarana
fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat
penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Kondisi jalan di Desa Siboro
sangat rusak dan dasar jalannya masih batuan pasir atrinya belum diaspal.
Sebagian besar atau hampir semua infrastruktur jalan di Desa Siboro jalannya
rusak. Salah satu contoh termasuk jalan rusak adalah infrastruktur jalan menuju
ke gereja. Karena kerja sama warga dan umat katolik ikut membangun jalan
tanpa ada dukungan dari pemerintahan. infrastruktur jalan sebelumnya masih
fondasi dasarnya tanah, sehingga akses jalannya tidak mudak melewati
kendaraan motor, dll.
h. Plangisasi Titik Pemboran (Menemukan Dan Membuat Papan Informasi
Yang Berpotesni Sumberdaya Airtanah)
Kondisi air di Desa Siboro, yang tergolong sangat krisis air, sebab kondisi
ketersedian air sangat kekurangan, karena faktor kondisi fisik tanah tidak dapat
akifer dan letak morfologi termasuk perbukitan, faktor iklimnya, serta yang
dominan struktural geologi. Sehingga ketersedian air yang sangat kekurangan
dan kebutuhan air sebagian besar masyarakat di Desa Siboro tidak mencukupi
kebutuhan domestik untuk sehari-hari. Masyarakat yang kekurangan kebutuhan
air, di Desa Siboro di daerah-daerah yang tinggal di perbukitan atau letaknya

jauh dari daratan danau toba. Namun, ada sebagian besar, kondisi ketersedian
air dan kebutuhan air mencukupi untuk sehari-hari. Desa Siboro terdapat 3
Dusun yaitu Dusun Tulas, Dusun Parmonangan, dan Dusun Panjaitan.
Beberapa di Dusun atas, yang saya survei di Di dusun Tulas, karena pembagian
tugas. Di dusun tulas, dekat di daerah daratan danau Toba, letak morfologi
daratan rendah dekat air Toba. Sehingga masyarakat yang bermukim atau
tinggal di daerah di dusun Tulas tidak kekurangan air. Namum kekurangan
masyarakat di Dusun Tulas adalah harus mengambil air danau Toba nya, di
angkut dengan menggunakan ember atau aqua gallon. Hanya sebagian besar
masyarakat menggunakan pompa air, karena sebagian besar masyarakat di
tinggal di Dusun Tulas termasuk pendapatan ekonomi sangat rendah dan
sumberdaya pendidikn rendah, serta kekurangan lowongan kerja.
i.

Plangisasi titik rawan longsor Di Dusun Tulas


Bencana alam adalah suatu kejadian alam yang mengakibatkan dampak besar
bagi kehidupan manusia, dan aktivitas ekonomi sangat tergangu. Dan persitiwa
alam berupa banjir, longsor gempa bumi, dll. Kondisi Dusun Tulas, dilihat dari
bencana alamnya, termasuk daerah rawan bencana longsor tanah. Karena
rawan bencana longsor tanah, yang menyebabkan faktor parameter kondisi
geologis, iklim, penggunaan lahan, dan geomorfologis. Dari beberapa faktor
tersebut sangat tidak mendukung kondisi. Salah satu penyebab terjadinya rawan
longsor di Dusun Tulas yaitu sering terjadinya kebakaran dan tidak ada resapan
airtanah, sehingga terjadinya longsor tanah.
Tetapi agak jauh dari rumah penduduknya, hanya sebagian besar rumah
penduduk, berdampak daerah rawan longsor. Kami tim KKN untuk membantu
masyarakat dan melakukan perencanaan mitigasi bencana dengan melaui
membuat papan informasi daerah rawan longsor yang dekat daerah permukiman
penduduk tersebut. Adanya perencanan mitigasi bencanan alam di suatu daerah
sangat membantu masyrakata dan siaga2 menghadapi bencana longsor yang
terjadi disekitarnya.

B. Hambatan dan tantangan

1. Logistik untuk program


2. Bahasa
Komunikasi sangat penting. Komunikasi bisa melalui Bahasa. Bahasa sangat
penting. Bahasa merupakan suatu hal pertama yang menjadi hambatan kami, dalam
berkomunikasi dengan warga setempat selama pelaksanaan KKN. Awalnya kami
ragu-ragu untuk berkomikasi dengan warga lokal, tetapi kami tetap semangat
dengan api berkobar2 KKN, kami berusaha dekat dengan masyrakat. Walaupun
bahasa batak sering di pakai di Desa Siboro, kami berusaha mendekati dan akrab
melalui komunikasi.
3. Adat-istiadat
Adat sangat menentukan keperbadian kita sebelumnya. wilayah Indonesia,
terkait

adat-istiadat

karakteristiknya

dari

berbagai

masing-masing.

daerah

Beberapa

di
yang

Indonesia,

memiliki

watak

melatarbelakangin

warga

pedesaan, namun saya tidak cukup berhenti untuk berdaptasi adat mereka atau
adat warga lokal, seperti upacara-upacara lamaran pernikahan yang agak berbeda
dan perayaan acara-acara tertentu yang melibatkan semua warga masyarakat.
4. Kondisi Iklim Dan Cuaca
Kondisi iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang berpengaruh kondisi
angin yang sangat kencang, dan daerah dingin, sehingga selama pelakasanan
program KKN kami agak terhambat sebab kondisi ikilim tidak bagus. Cuaca menjadi
salah satu tantangan dalam menjalankan program KKN kami.

I. SARAN
Kami tim KKN tak berhenti membangun warga kami indonesia terutama di daerah
pengabdian kami, kami terus berjuang karena wujud hasil pengabdian mahasiswa
UGM untuk masyrakat.

II. LAMPIRAN
1. Dokumentasi pelatihan komputer untun perangkat Desa Siboro

Gambar : foto pada saat pelatihan komputer untuk


perangkat desa

2. Dokumentasi pembuatan tong sampah

Gambar : foto saat mengerjakan tong sampah

3. Pelatihan komputer untuk anak SD, SMP, dan SMA

Gambar : foto pada saat pelatihan komputer untuk


anak SD, SMP, dan SMA/SMK

4. Dokumentasi pemetaan penggunaan lahan

Gambar : foto pada saat survei pemetaan penggunaan


lahan

5. Dokumentasi plangisasi titik pemboran (menemukan dan membuat papan


informasi yang berpotesni sumberdaya airtanah)

Gambar : foto pada saat plangisasi titik pemboran

6. Dokumentasi Pengambilan Data Rawan Longsor tanah Dekat Permukiman

Gambar : foto pada saat plangisasi titik pemboran pengambilan data rawan
longsor

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT

:4

UNIT

: SMU 02

KECAMATAN

: SIANJUR MULA - MULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

Disusun Oleh

Nama Mahasiswa : MAISYARAH


Nomor Mahasiswa : 13 /TK/346778/40626

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

I.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


.
PENDAHULUAN
Pertama tama saya ingin mengucapkan puji serta syukur kepada Allah SWT,
karena atas berkat serta rahmat-Nya TIM KKN SAMOSIR 2016 dapat tiba di Desa
Siboro, Kecamatan Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara.
Untuk mencapai Desa Siboro kami menempuh perjalanan yang sangat panjang.
Dimulai dengan keberangkatan dari Yogyakarta pada tanggal 19 Juni 2016 dengan
menggunakan pesawat Air Asia dengan flight pukul 09.00 pagi. Kami sampai di
Bandara Kuala Namu pukul 11.30 siang. Kami tidak langsung meuju lokasi KKN, tetapi
kami menunggu teman teman tim SMU 02 lainnya yang berangkat dengan flight
berbeda. Dari Bandara Kuala Namu kami langsung menuju Desa Siboro yang
menempuh perjalanan darat kurang lebih 6 jam. Kami akhirnya sampai di Desa Siboro
pada pukul 21.00. Setelah sampai kami langsung meletakkan barang barang dan
berbincang dengan pemilik rumah yang akan kami tinggali selama kurang lebih dua
malam. Kami berbincang hingga pukul 00.00 dan kemudian beristirahat. Hal yang
pertama saya rasakan saat sampai di Desa Siboro ini adalah cuacanya yang sangat
dingin di malam hari, yang sedikit kontras dengan cuaca di Kota Yogyakarta.
Saya belum bisa melihat keindahan Desa Siboro seutuhnya dikarenakan sudah
malam dan gelap. Kamipun beristirahat dan tidur hingga pukul 4.00 pagi. Saya dan
teman yang muslim lainnya pun melakukan ibadah sahur sebelum subuh datang.
Walaupun makan dengan sangat sederhana namun kami tetap mensyukurinya. Setelah
sahur beberapa dari kami pun mandi, dikarenakan sudah meiliki segudang agenda.
Pada pukul 08.00 pagi kami pun bersama sama berjalan menuju Kantor Kecamatan
Sianjur Mula Mula yang berada di Desa seberang yaitu Desa Ginolat. Perjalanan tidak
begitu jauh. Sesampainya di kantor kecamatan kami pun disambut oleh pihak
kecamatan. Kami menunggu kedatangan DPL kami yaitu Ibu Tri untuk memulai acara
penyerahan Mahasiswa KKN PPM UGM 2016 SMU 02 kepada pihak Desa. Pada
acara ini juga didatangai oleh kepala Desa Siboro yaitu Bapak Jetlin J. Siboro. Acara
penyerahan berlangsung dengan hitmat dan selesai sekitar pukul 12.00 siang. Kami
pun kembali ke pondokan sementara kami.
Saya merasakan adanya perbedaan kebiasaan masyarakat Batak khususnya
masyarakat Desa Siboro dengan masyarakat Jogjakarta. Namun masyarakat Desa
Siboro adalah masyarakat yang cukup ramah dan dapat menerima kedatangan kami
dengan baik. Selain masyarakatnya yang cukup ramah, pemandangan di Desa Siboro
sangatlah mengagumkan, hal ini sesuai dengan julukannya sebagai Negeri Indah
Kepingan Surga.
Kamipun tinggal bersama selama seminggu dalam satu pondokan yang sama.
Pada mingu awal ini kami melakukan evaluasi dan mempelajari kebiasaan masyarakat
Desa Siboro khusunya Dusun di mana kami akan tinggal nantinya. Hal ini diperlukan

untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat Desa Siboro.
Pada minggu awal ini saya mendapatkan beberapa masalah yang dikeluhkan oleh
masyarakat Dusun tempat saya tinggal nantinya. Adapun saya akan menetap selama
kurang lebih 50 hari di Dusun Tulas. Masyarakat di Dusun Tulas sangtalah ramah dan
tidak segan untuk membantu kami. Dari hasil evaluasi selama seminggu pertama kami
mengetahui bahwa masyarakat di Dusun Tulas sangat bermasalah dengan hasil panen
mereka dikarenakan angina yang sangat kencang di Dusun ini. Karena angin yang
kencang masyarakat Dusun Tulas sering mengalami gagal panen. Selain itu akses
menuju Dusun Tulas lumayan susah dikarenakan jalan yang jelek dan berbatu batu,
ditambah kurangnya penerangan jalan. Kamipun bertekad untuk dapat mengatasi
masalah tersebut.

PEMBAHASAN
A. Hasil kegiatan
Saya telah merancang dan melaksanakan beberapa program selama menjalani
KKN dalam kurun waktu kurang lebih 50 hari. Program ini saya rancang dan jalankan
dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Desa
Siboro, khususnya Dusun Tulas tempat saya tinggal. Adapun program program yag
telah saya rancang adalah sebagai berikut :
a. Pengambilan data lapangan untuk eksplorasi air tanah di Dusun Tulas
Dusun Tulas merupakan Dusun yang terletak paling dekat dengan Danau Toba,
sehingga dapat dikatakan bahwa sumber air bagi masyarakat Dusun Tulas sangatlah
berlimpah. Hal ini berbeda dengan kondisi dusun lainnya yang berada di Desa Siboro.
Walaupun pada dusun lainnya seperti Dusun Panjaitan dan Dusun Parmonangan
terdapat mata air, namun mata air tersebut sangatlah terbatas dan belum mampu
sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat Dusun Panjaitan dan Parmonangan
yang cukup banyak. Di Dusun Tulas sendiri belum ada peralatan seperti pompa air,
yang mampu menyalurkan air dari danau langsung kerumah warga. Hal ini
menyebabkan warga mau tidak mau menjalankan mandi, cuci dan kakusnya langsung
di sungai. Ataupun mengambil air dengan menggunakan ember dan membawanya ke
rumah mereka masing masing. Warga dusun Tulas tidak pernah mengaami masalah
kekurangan air.
Dan dari hasil eksplorasi air tanah saya berusaha mencari apakah ada potensi
sumber mata air lainnya di Dusun Tulas, namun dari hasil pengambilan data lapangan
yang saya lakukan, saya tidak menemukan adanya sumber mata air lain selain air
Danau dan sungai yang mengalir ke Danau Toba tersebut.

b. Pembuatan Peta Mengenai Potensi Geowisata Daerah di Dusun Tulas


Dusun Tulas merupakan dusun yang paling dekat dengan Danau Toba. Hal ini
menyebabkan dusun ini merupakan dusun yang sangat indah dengan segudang
potensi wisatanya. Namun sayangnya potensi wisata di Dusun Tulas ini belumlah
tergali dan terekspose, salah satu penyebab hal ini adalah kurangnya informasi
mengenai objek wisata di Dusun Tulas. Oleh karena itu saya merancang dan
melaksanan program pengambilan data lapangan mengenai potensi wisata Dusun
Tulas, lalu mebuat peta potensi Geowisata, mencetaknya dalam ukran kertas A3. Serta
saya juga membuat plang plang geowisata yang berada di Dusun Tulas. Peta
geowisata Dusun Tulas sendiri berisi plotting koordinat lokasi wisata di Dusun Tulas
pada peta dasar yaitu peta topografi, pada peta geowisata ini juga terdapat foto foto
yang merepresentasikan tempat wisata tersebut, sehingga orang yang melihatnya
mampu membayangkan dan tertarik dengan objek wisata tersebut. Selain itu saya juga
membuat plang plang di titik titik geowisata yang terdapat di Peta Geowisata
sebelumnya. Pada plang ini dilengkapi dengan keterangan dan cerita mengenai objek
wisata yang berada di Dusun Tulas.
c. Pembentukan Kelompok Pengelola Pusat Baca Dari Kalangan Siswa
Salah satu program dari kluster sains dan teknologi adalah membuat suatu pusat
baca, yang dibei nama sebagai Pusat Baca : Pelita Toba. Dengan adanya pusat baca
ini maka saya bertanggung jawab untuk membentuk kelompok pengelola pusat baca.
Adapun Tugas dari kelompok pengelola ini adalah untuk mengurusi pusat baca secara
berkelanjutan setelah kami kembali ke Yogyakarta. Adapun kami tidak lepas tangan
setelah program KKN ini selesai, kami akan selalu berhubungan dan bertindak sebagai
pihak pengawas dan penasihat dengan kelopok pengelola pusat baca yang telah kami
bentuk.
d. Pembuatan walking paper peta bidang Dusun Tulas
Adapun yang dimaksud dengan walking paper adalah selembar kertas yang
memiliki barcode. Pada kertas ini nantinya kita akan membuat sketsa dari tata guna
lahan. Saya sendiri membuat sketsa tata guna lahan pada Dusun Tulas. Adapun tata
guna lahan yang dimaksud adalah rumah rumah serta jalan jalan yang terdapat di
Dusun Tulas. Saya menggambarkan tata letak serta jalan tesebut pada kertas tadi.
Adapun setelah itu kertas yang ebrisi tata guna lahan tadi saya scan dan datanya akan
dapat langusng terupdate di Google Earth. Data ini tingkat akurasinya sangatlah
rendah, namun data ini sangatlah penting. Karena jika terjadi bencana kita dapat
memperkirakan jumlah rumah yang berada pada daerah bencanca yang telah kita
petakan dan dibuat walking paper sebelumnya.

e. Konservasi Rumah Adat Dusun Tulas


Di Dusun Tulas terdapat beberapa rumah adat khas orang Batak. Adapun
terdapat dua jenis rumah adat batak, yaitu jenis bolon dan angkola. Konservasi rumah
adat ini bertujuan untuk mendapatkan data sebanyak banyaknya mengenai rumah
adat batak. Adapun data tersebut berisi tentang pemilik rumah, sejarah rumah adat
tersebut. Serta dari segi keteknikan saya juga melakukan pengukuran dimensi jendela,
pintu, tangga serta pondasi dari rumah adat yang saya temui.
f. Persiapan Materi Ajar Kegunaan Batuan di Lingkungan Desa Siboro
Di sekitar Desa Siboro terdapat banyak singkapan batuan yang meiliki
sejarahnya masing masing. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Desa Siboro
terletak di dekat Danau Toba. Di mana Danau Toba adalah danau yang sangat terkenal
di dunia yang tebentuk akibat letusan yang maha dahsyat dari Gunung Toba kurang
lebih 73 ribu tahun ayng lalu. Letusan yang dahsyat inilah yang akhirnya membentuk
kaldera toba atau di kenal juga sebagai Danau Toba. Efek dan hasil dari letusan beribu
ribu tahun yang lalu ini dapat kita identifikasi dari singkapan batuan yang ditemukan di
sekitar Desa Siboro. Diantaranya terdapat singkapan batua beku berupa dasit.
Hal hal yang saya jelaskan di atas jarang bahkan tidak diketahui oleh anakanak Desa Siboro. Mereka hanya menganggap singkapan batuan tersebut hanyalah
batuan biasa. Oleh karena itu saya membuat materi ajar mengenai apakah batuan dasit
itu, mengapa batuan tersebut dapat berada di sekitar mere dan apakah kegunannya.
Hal ini dapat menambah pengetahuan mereka, dan mulai sekarang meeka tidak akan
melihat batuan di sekitar mereka sebagai batuan biasa saja.
g. Kunjungan Sejarah Danau Toba di SDN 8 Kelas 2
Banyak legenda mengenai asal usul terbentuknya Danau Toba. Karena
banyaknya cerita tersebut membuat anak-anak khususnya yang menajdi siswa dan
siswi di SDN 08 Desa Siboro menjadi bingung mengenai kebenaran cerita terbentuknya
Danau Toba. Oleh karena itu penting diadakannya sosialisasi dan pelatihan mengenai
asal usul terbentuknya Danau Toba secara ilmiah. Sayapun telah mengajarkan sejarah
terbentuknya Danau Toba, baik itu menurut legenda ataupun secara ilmiah menurut
ilmu yang saya tekuni yaitu seara geologi.
h. Pembuatan GIS Data Perumahan Dusun Tulas
Penomoran rumah serta pembuatan peta penomoran rumah di Dusun Tulas
sangatlah penting, hal ini dapat memudahkan pengiriman paket ataupun pencarian
rumah yang berada di Dusun Tulas. Oleh karena itu saya membuat database serta peta
administrasi dari rumah rumah yang ada di Dusun Tulas.

i. Persiapan Materi Ajar Microsoft Powerpoint


Saat ini keterampilan dalam mengguankan komputer sangat penting untuk
dikuasai. Hal ini dikarenakan penggunaan komputer dan segala aplikasi yang ada di
dalamnya, dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan, terutama pekerjaan
perangkat desa yang biasanya hanya memakai mesin ketik konvensional. Oleh karena
itu saya membuat materi ajar mengenai Microsoft powerpoint , nantinya materi ajar
yang telah saya buat akan digunakan oleh perangkat desa maupun masyarakat Dusun
Tulas dalam belajar.

j. Penentuan Titik Lampu Dusun Tulas


Perlu ditentukannya titik - titik lampu untuk penerangan jalan di Dusun Tulas. Hal
ini dikarenakan penerangan jalan adalah hal yang sangat penting karena dengan
adanya penenrangan jalan ini dapat mengurangi kecelakaan serta tingkat kejahatan.
Oleh karena itu saya telah melakukan pengambilan data lapangan dimanakah
sebaiknya lampu lampu diletakkan. Saya mengambil koordinat dari lokasi peletakan
titik lampu tersebut, nantinya akan dibuat peta penyebaran titik lampu yang telah saya
petakan. Dan peta tersebut berguna dalam pembuatan proposal untuk diajukan kepada
pihak PU.
k. Desain Lapangan Olahraga Alternatif 4
Lapangan olahraga sangat penting sebagai sarana untuk membangun jiwa
sportivitas pemuda. Oleh karena itu perlu dibangun lapangan voli, serta pembuatan
acara turnamen voli untuk pertandingan antar dusun di Desa Siboro juga tidak kalah
penting. Oleh karenanya sebelum pembuatan lapangan voli, dilakukan pembuatan
design lapangan voli yang baik.
l. Sosialisasi Lapangan Olahraga Untuk Event Voli Pertandingan 7 Dan 8
Sebagai kelanjutan dari pembuatan lapangan olahraga yaitu lapangan voli yang
bertempat di sebelah Kantor Desa Siboro, maka dibuatlah turnamen voli yang sekaligus
bertindak sebagai peresmian dari lapangan voli baru ini. Oleh karena itu saya
melakuakan sosialisasi mengenai pertandingan 7 dan 8 pada turnamen voli antar
dusun di Desa Siboro ini.
m. Pengecatan PAUD Desa Siboro Bagian Dinding Samping
PAUD dan TK di Desa Siboro merupakan sarana awal pembelajaran bagi anak
anak di Desa Siboro, oleh karena itu suasana belajar yang nyaman dan ceria sangatlah
penting untuk memotivasi mereka dalam belajar. Sehingga pemugaran PAUD sekaligus

TK ini dengan cara pengecatan dan penghiasan ulang sangatlah penting. Oleh karena
itu saya melakuakn pengecatan PAUD Desa Siboro pada bagian samping.
B. Hambatan dan Tantangan
Beberapa hambatan yang saya rasakan selama menjalani KKN di Desa Siboro adalah
sebagai berikut:
a. Bahasa
Masyarakat di Desa Siboro masih menggunakan bahasa batak sebagai bahasa
dikegiatan mereka sehari hari. Karena seringnya mereka menggunakan bahasa
batak, mereka sampai terbata bata dan memiliki keterbatasan kosakata Bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, saya yang bukan merupakan orang asli batak yang tidak
mengerti bahasa batak mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan masyarakat.
Namun warga yang mengerti dan fasih mengguankan bahasa Indonesia juga tidak
kalah banyaknya.
b. Adat-istiadat yang Kuat
Adat istiadat di Desa Siboro berlangsung dengan sangat ketat. Terdapat beberapa
peraturan, seperti wanita haruslah menggunakan sarung dan tidak boleh mengguankan
celana pendek. Selain itu terdapat banyak tempat tempat sacral di mana kami harus
membawa sirih ketempat tersebut. Dengan adanya adat istiadat yang kuat ini saya dan
teman teman hatus mampu memenuhi dan mematuhinya.
c. Jalan yang Rusak
Saya dan teman teman sub unit saya tinggal di Dusun Tulas. Dusun ini
merupakan Dusun yang paling deat dengan Danau Toba, namun jalan menuju Dusun
ini hampir 80% rusak parah. Jaln masihlah tersusun atas batu batu, ditambah jalan ini
akan snagat gelap saat malam dikarenakan tidak adanya lampu jalan. Sehingga kami
sangat kesulitan jika ada kegiatan di Dusun lainnya. Dikarenakan kami haus naik
dengan berjalan kaki selmaa kurang lebih 40 menit.
d. Cuaca
Cuaca di Desa Siboro sangatlah unik, hal ini dikarenakan desa ini merupakan
sebuah lembah yang dikelilingi oleh bukit. Hal ini menyebabkan cuaca di Desa sangat
dingin dimalam hari dan sangat panas disiang hari. Hal ini lah yang membuat saya sulit
beradaptasi. Selain itu kadang terdapat angin yang sangat kencang, yang dapat
menhambat kegiatan yang kami lakukan.
e. Kebiasaan hidup

Masyarakat di Desa Siboro khusunya Dusun Tulas tempat saya tinggal sangatlah
berbeda denga masyarakat kota. Di sini kami harus mandi dan mencuci di Danau Toba
yang terbuka. Pada awalnya saya rishi untuk mandi di depan umum, namun kelamalaman terbiasa juga.
C. Jejaring Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat
Selama pengamatan yang saya lakukan diminggu awal kedatangan, saya belum
merasakan adanya jejaring kemitraan beserta peran serta masyarakat yang cukup
dalam. Adapun hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti (1) adanya
keterbatasan berinteraksi dengan masyarakat Desa Siboro secara lebih mendalam
dikarenakan adanya keterbatasan bahasa; (2) ketidakmampuan untuk menjalin
komunikasi yang baik diantara pemerintah kecamatan, desa, maupun tokoh masyarakat
setempat, serta (3) adanya perbedaan waktu antara pelaksanaan program program
KKN yang telah kami rancang dengan waktu kerja penduduk, yang biasanya pergi
bercocok tanam dari pagi hingga sore.
D. Keterlibatan dalam Masyarakat
Selama diadakannya program program KKN, antusiasme masyarakat Desa Siboro
cukup baik. Mereka tidak dapat menghadiri segala agenda program yang telah kami
buat dikarenakan terhambat oleh pekerjaan. Sebagian besar penduduk Desa Siboro
bekerja sebagai petani. Hal ini mengharuskan mereka untuk pergi dari pagi hingga sore
ke ladangnya. Oleh karenanya kadang kami harus menyesuaikan jadwal kami dengan
penduduk Desa Siboro. Namun untuk program yang sesuai dengan jadwal penduduk
Desa Siboro, mereka akan ramai ramai dan sangat antusias untuk mengikutinya.
Salah satu program yang melibatkan banyak peran masyarakat adalah saat
pebuatan lapangan voli dan turnamen voli. Saat pembuatan lapangan voli pemuda dari
tiga dusun di Desa Siboro, yaitu Dusun Tulas, Dusun Panjaitan dan Dusun
Parmonangan sangat antusias untuk membantu. Dan saat diadakannya turnamen voli
antar dusun mereka juga tidak absen untuk mengikuti dan meramaikannya. Antusias
dan keterlibatan masyarakat juga dapat dilihat ketika diadakannya acara nontong
bareng di KUD. Saat acara ini berlangsung warga Desa Siboro hampir memenuhi
Kantor Unit Desa. Namun keterlibatan penduduk sangat minim dirasakan saat
berlangsungnya program kerja bakti dusun. Program ini dilaksanakan saat pagi hari
setiap hari Jumat, kurangnya keterlibatan masyarakat seperti yang telah saya katakan
tadi dikarenakan sebagian besar warga sedang berladang.
Antusiasme juga saya rasakan di Dusun Tulas, yaitu tempat saya tinggal. Antusiame
ini dapat saya lihat saat dilakukannya program pelatihan komputer dan pelatihan
bahasa inggris yang diadakan setiap malam pada pukul 21.00. Banyak anak serta

pemuda Dusun Tulas yang mengikuti pelatihan ini. Bisa dikatakan program ini cukup
diminati oleh masyarakat Dusun Tulas.
E. Temuan baru dan/atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan
budaya
Desa Siboro memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat luar biasa. Desa
Siboro sendiri merupakan suatu cekungan yang dikelilingi oleh bukit bukit. Bukit
bukit ini sangatlah hijau, dan kadang ditemukan adanya air mancur pada bukit tersebut.
Selain itu di karenakan masyarakat Desa Siboro sebgaian besar bekerja sebagai
petani, maka kita akan dapat melihat hamparan sawah yang luas di Desa Siboro. Dan
yang paling menarik adalah Desa Siboro juga sangat dekat dengan Danau Toba.
Danau Toba setiap harinya menyuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya,
yang tidak akan membuat kita bosan. Selain itu Desa Siboro juga memiliki kekayaan
budaya. Seperti halnya saat dilakukan upacara adat Maungkalholi, upacara ini
dilakukan saat seorang warga batak yang sudah tua dan sukes meninggal, adapun
acara ini dilaksanakan dengan sangat meriah. Pada acara ini juga dilakukan tarian tor
tor, tarian ini merupakan tarian khas batak.
Salah satu kebudayaan masyarakat Batak di Desa Siboro yang unik adalah,
mereka masih sangat mempertahankan kesakralan beberapa tempat di Desanya.
Sehingga jika kita pergi ketempat tempat tertentu kita diharuskan untuk membawa
sirih, yang berfungsi sebagai pelindung kita.
F. Potensi Pengembangan/Keberlanjutan
Menurut saya dan teman teman, apa yang telah kami lakukan di Desa Siboro
selama kurang leih 50 hari dapat dilanjutkan oleh pihak-pihak terkait, yang berniat untuk
mengembangkan Desa Siboro sebagai desa wisata, terutama Geopark. Perhatian
khusus dari pihak pemrintahan Kabupaten Samosir sangtalah diperlukan. Karena kami
menyadari peran penting pemerintahan inilah kami telah melakukan kegiatan audiensi
dengan pihat pemerintahan Kabupaten Samosir. Adapaun dalam kegiatan tersebut
kami memaparkan segala permasalahan di Desa Siboro dan kegiatan serta program
yang telah kami lakukan untuk mengatasinya. Kami sadar upaya yang kami lakukan
belumlah maksimal dikarenakan adanya keterbatasan di diri kami, oleh karena itu kami
berusaha meminta bantuan dari pihak pemerintahan. Misalnya saja masalah
penerangan jalan dan masalah kurangnya sumber air di Desa Siboro. Dengan adanya
audiensi ini akmi berharap pemerintah akan segera melakukan tindakan untuk dapat
meningkatkan kulaitas sumber daya manusia di Desa Siboro yang sesuai dengan tema
KKN kami. Selain masalah kurangnya penerangan jalan dan sumber air, kami juga
berharap agar Desa Siboro dapat lebih dikembangkan sebagai suatu desa wisata. Hal
ini dikarenakan desa siboro adalah desa yang sangat indah.

G. Pengayaan Batin dan Petualangan Kemanusiaan


Selama hidup kurang lebih lima puluh hari di Desa Siboro khususnya Dusun Tulas
ini, saya mengalami pengalaman batin yang luar biasa. Selama 50 hari saya
merasakan hidup yang sangat sederhana. Kegiatan dan kebiasaan yang mereka
lakukan sangatlah berbeda dengan apa yang saya lakukan di Kota Yogyakarta. Namun
dengan banyaknya keterbatasan yang ada di Desa Siboro ini masyarakatnya tidak
pernah mengeuh, mereka tetap dengan bahagia dan ikhlas menjalankan segala
aktifitasnya. Di Desa Siboro ini yang memiliki kendaraan bermotor tidak terlalu banyak.
Sebagian besar dari mereka masih berjalan kaki untuk bepergian ke suatu tempat. Atau
merka dapat menggunakan angkutan umum yang hanya datang satu minggu sekali.
Hal yang paling miris saya rasakan adalah, jeleknya infrastruktur di Desa Siboro ini.
Seperti jalanannya yang sebgaian kecil belum diaspal. Selain itu banyak bangunan
bangunan seperti saran MCK yang masih kurang atau bahkan tidak ada. Mereka
melakukan segala kegiatan MCK di mata air yang tidak memiliki penutup, hal ini
menyebabkan segala kegiatan pribadi tersebut terekspose di muka umum. Awalnya
saya merasa risih dengan hal tersebut, namun setalah berbulan bulan tinggal di Desa
ini, akhirnya saya mulai terbiasa. Selain itu di Desa Siboro penerangan jalan masihlah
snagat kurang, sehingga kalau kita pulang di malam hari sangtalah berbahaya.
Selain itu kebiasaan dan sifat masyarakat Desa Siboro sangatlah berbeda dengan
masyarakat di Yogyakarta. Di sini kitalah yang harus mendekati warga, kitalah yang
harus menyapa terlebih dahulu, hal ini dikarenakan warga Desa Siboro sangtalah
pemalu, namun sesungguhnya mereka adalah orang yang sangat ramah.
Di Desa Siboro sendiri masyarakatnya sangatlah menjunjunng adat istiadat dengan
sangat tinggi. Mereka masih sangat menjaga kesakralan suatu tempat. Sehingga kita
diperingatkan berkali kali untuk selalu menjaga sikap dan perkataan kita di Desa ini.
Selain itu kami juga dianjurkan untuk selalu membawa sirih dan permisi jika pergi ke
tempat tempat yang mereka anggap sakral. Salah satu tempat yang dianggap sakrala
adalah mata air yang ada serta Danau Toba sendiri.

KESIMPULAN
Kuliah Kerja Nyata Pelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM di
Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir yang mengangkat
tema mengenai Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan
Geopark menurut saya cukup tepat. Hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia
di Desa Siboro yang memang masih kurang. Hal ini masih bisa dilihat dari keterbatasan

penduduk dalam menggunakan Bahasa Indonesia, dan juga kualitas pendidikan yang
tidak sama seperti di kota besar lainnya di Indonesia. Selain itu keterbatasan penduduk
juga didukung oleh kurangnya infrastruktur yang ada di Desa ini, dengan infrastruktur
yang jelek maka akan menghambat mobilitas masyarakat. Masyarakat sendiri juga
masih sering mengalami masalah dalam hal pertanian dan tidak tahu cara
mengatasinya, dan yang paling penting mereka belum sepenuhnya menyadari diri
mereka sebagai suatu desa wisata. Oleh karenanya program-program KKN-PPM UGM
yang kami adakan dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM agar masyarakat mampu
untuk mengoptimalkan potensi Geopark Kaldera Toba sudah cukup baik dan sudah
mampu memberikan kontribusi terhadap upaya peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakatnya. Dalam melaksanakan program-program KKN, terkadang terdapat
kendala oleh hambatan-hambatan tertentu, akan tetapi secara umum program yang
kami jalankan tetap bisa memberikan sumbangsih terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.
SARAN
Saran saya setelah diadakannya Kuliah Kerja Nyta selam kurang lebih lima
puluh hari adalah agar pemerintahan Kabupaten Samosir lebih memperhatikan Desa
Siboro untuk kedepannya. Saya berharap agar pemerintah melakukan pembangunan
infrastruktur di Desa Siboro, yaitu dari segi jalan, penerangan jalan maupun sarana
MCK. Hal ini dikarenakan kami sudah berusaha untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia di Desa Siboro, namun agar program dan upaya yang telah kami
lakukan selama kurang lebih 50 hari dapat berkelanjutan dan berjalan lebih maksimal
maka sangat diperlukan peran aktif dari pemerintahan Kabupaten Samosir. Semoga
dengan hadirnya kami selama kurang lebih lima puluh hari di Desa Siboro ini dapat
menyadarkan masyarakat bahwa tanah kelahiran mereka ini mempunyai potensi yang
baik untuk pariwisata dan kehidupan yang lebih terjamin. Oleh karena itu saya juga
memberikan saran kepada pemerintah daerah supaya lebih sering terjun ke lapangan
untuk mengontrol aspirasi masyarakat terkait pengembangan Geopark Kaldera Toba,
serta peningkatan pemahaman masyarakat akan potensi wisata geopark tersebut.

LAMPIRAN

Foto 1 : Pengambilan data lapangan untuk eksplorasi air tanah di Dusun Tulas

Foto 2 : Peta Dasar Potensi Geowisata Dusun Tulas

Foto 3 : Pembentukan Kelompok Pusat Baca

Foto 4 : Pembuatan Walking Paper Dusun Tulas

Foto 5 : Konservasi Rumah Adat Dusun Tulas

Foto 6 : Persiapan Materi Ajar Kegunaan Batuan Desa Siboro

Foto 7 : Kunjungan Sejarah Danau Toba di SDN 08 Siboro

Foto 8 : Perisiapan Materi Ajar Komputer ( Contoh Modul)

Foto 9 : Penentuan Titik Lampu Dusun Tulas

Foto 11 : Sosialisasi Lapangan Olahraga untuk Event Voli

Foto 12 : Pengecatan PAUD

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT

: 4 (DUSUN TULAS)

UNIT

: SMU-02 (DESA SIBORO)

KECAMATAN

: SIANJUR MULAMULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa

: Ratna Endita Rahma Putri

Nomor Mahasiswa : 13/348735/TP/10759

SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN KKN


DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

I.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PENDAHULUAN
Kami tiba di lokasi KKN pada tanggal 19 Juni 2016 tepatnya di
Dusun Parmonangan (Dusun I), Desa Siboro, Kecamatan Sianjur
Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Keesokan harinya
dilakukan acara penyerahan dari pihak UGM yang diwakilkan oleh
Bu Tri selaku DPL kami ke pihak kecamatan dan desa. Setelah kami
diterima secara resmi, kami segera melakukan masa orientasi
berupa pengenalan dan observasi kondisi lokasi KKN ke warga desa
selama lebih kurang 6 hari. Pada masa orientasi tersebut kami
berkenalan dengan warga, menggali kebiasaan dan kondisi
lingkungan

yang

akan

kami

tinggali,

dan

mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi dalam masyarakat.


Secara geografis, Desa Siboro terletak di antara perbukitan dan
berbatasan langsung dengan Danau Toba. Desa Siboro terbagi
dalam 3 dusun, yakni Dusun Parmonangan (Dusun I), Dusun
Panjaitan (Dusun II), dan Dusun Tulas (Dusun III). Jarak antar dusun
cukup jauh dan harus kami tempuh dengan jalan kaki. Jalan yang
harus kami lewati pun berbatu dan berpasir. Desa Siboro terletak
cukup jauh dari kota dimana angkutan umum hanya datang setiap
sekali seminggu pada hari pasar. Selama masa orientasi, kami
tinggal satu tim di Dusun I di salah satu rumah kosong milik warga.
Pada hari Minggu, 26 Juni 2016 kami pindah ke pondokan kami
masing-masing. Tim kami terbagi dalam 4 sub unit. Saya masuk
dalam sub unit 4 yang bertempat tinggal di Dusun Tulas.
Dusun Tulas merupakan dusun yang letaknya paling jauh dari
dua dusun yang lain. Dusun Tulas terletak tepat di tepi Danau Toba.
Dari Dusun Parmonangan menuju Dusun Tulas kami tempuh dengan
jalan kaki dan menghabiskan waktu selama 30-40 menit. Jalan
menuju Dusun Tulas sangat buruk dan terjal berupa bebatuan.
Namun pemandangan yang disajikan selama perjalanan menuju
Dusun Tulas sangat indah. Dusun Tulas dikelilingi oleh perbukitan
dan Danau Toba. Area pemukiman warga Dusun Tulas berbentuk

kotak sehingga ikatan kebersamaan antar warga lebih kuat


dibandingkan dua dusun yang lain.
Penerimaan masyarakat atas kami sangatlah baik. Masyarakat
sangat terbuka dan antusias dengan kedatangan kami. Bahkan,
kebutuhan pondokan kami seperti bahan makanan, peralatan
memasak, tikar, lampu, ember telah dipenuhi oleh masyarakat
sekitar.

Walaupun

terdapat

perbedaan

dalam

bahasa

dan

berkomunikasi, masyarakat tetap mau bersabar dan berbaur dengan


kami. Tidak hanya para orang tua, pemuda dan pemudi pun sangat
antusias dengan keberadaan kami di desanya. Walaupun diawali
dengan pertemuan yang agak canggung, seiring berjalannya waktu,
pemuda dan pemudi menjadi sangat dekat dengan kami. Mereka
sangat baik dan bersedia membantu apapun kesulitan yang kami
hadapi selama tinggal di Desa Siboro. Disini kami mendapatkan
banyak pembelajaran dan pengalaman hidup yang sungguh
berharga.

PEMBAHASAN
Hasil, hambatan tantangan, jejaring mitra dan peran serta masy,
keterlibatan dlm masy, temuan baru dan atau unik dlm hal kekayaan
alam, tenologi lokal dan budaya, potensi pengembangan masyarkat,
pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
1. Penjelasan dan penampilan gambar-gambar terkait vertikultur
Kode Sub Sektor: 2.2.01
Kode Kegiatan: 2.1
Mayoritas

pekerjaan

sebagai

petani

bukan

berarti

melimpahnya komoditi pertanian yang dapat diolah menjadi


bahan

makanan.

Permasalahan

yang

ditemukan

berupa

kesulitan masyarakat untuk memperoleh sayur-sayuran setiap


harinya. Masyarakat harus memiliki stok sayuran untuk kurun
waktu 5 hari di rumahnya. Padahal sayuran merupakan salah
satu bahan makanan yang cepat membusuk. Setelah melakukan
survei dan observasi ke lapangan dengan melakukan pengujian
kelayakan tanah, tampak bahwa kondisi tanah di Desa Siboro

cukup berpotensi untuk ditanami tanaman sayuran tertentu.


Namun ditemukan masalah yang lain berupa tidak adanya lahan
kosong yang mampu ditanami sayur-sayuran. Oleh karenanya
saya melakukan program vertikulur ini.
Program ini berupa penjelasan awal mengenai vertikultur
dan pemberian contoh-contoh vertikultur dalam bentuk gambar
sehingga lebih mudah dipahami. Hambatan yang dihadapi yakni
sulitnya mencari waktu bersama pemuda-pemudi dimana
setengah hari mereka habiskan waktu di sekolah dan membantu
orang tua sehingga harus direncanakan jauh-jauh hari.

2. Simulasi dan pendampingan pembuatan prototype vertikultur


Kode Sub Sektor: 2.2.01
Kode Kegiatan: 2.2
Program

ini

berupa

pelatihan

dan

pendampingan

pembuatan vertikultur mulai dari persiapan alat bahan hingga


perawatant tanaman. Sasaran untuk program ini adalah para
pemudi dikarenakan lebih mudahnya mendapatkan waktu luang
dan kemampuan pemudi dalam memahami hal baru lebih cepat.
Program ini diharapkan dapat mengenalkan teknologi pertanian
yang baru, menambah komoditi pertanian berupa sayuran, serta
dapat memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong dan botol
bekas yang tidak terpakai sebagai media tanam. Hambatan yang
dihadapi yakni sulitnya mencari waktu bersama pemuda-pemudi
dimana setengah hari mereka habiskan waktu di sekolah dan
membantu orang tua sehingga harus direncanakan jauh-jauh
hari.

3. Pendampingan penanaman padi sistem jajar legowo


Kode Sub Sektor: 2.2.01
Kode Kegiatan: 2.9
Program ini dilatarbelakangi oleh mata pencaharian warga
mayoritas sebagai petani. Dengan bantuan Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian dan PPL, kami ingin

membantu warga untuk meningkatkan hasil produksi padi.


Program ini diawali dengan adanya survei permasalahan
penanaman padi di masyarakat, konsultasi dan diskusi dengan
pihak PPL, penyuluhan sistem penanaman padi bernama jajar
legowo, serta pendampingan penanaman dan perawatan
tanaman padi.
Selama menjalankan program ini, tidak terdapat hambatan
yang terlalu berarti. Hal ini dikarenakan warga yang mayoritas
bekerja sebagai petani setiap pagi hingga sore pergi ke sawah
sehingga tidak mengganggu rutinitas warga. Bahkan warga
sangat antusias dan langsung meminta kami praktik di lapangan
dan mendampingi selama proses penanaman. Hampir setiap
kami mendampingi warga menanam di salah satu sawahnya,
warga lain yang melihat langsung tertarik untuk bertanya dan
segera meminta kami untuk mendampingi mereka juga esoknya.
Di samping itu, adalah sebuah tantangan tersendiri untuk saya
karena belum pernah menanam padi sebelumnya. Kondisi fisik
harus kuat karena menanam padi di sawah berjam-jam sangat
menguras tenaga. Selain itu karena keterbatasan pengetahuan
masyarakat mengenai jurusan di kampus, saya dikenal berasal
dari pertanian sehingga banyak masyarakat yang menanyakan
hal-hal

yang

penanaman,

sungguh
pupuk,

terkait

dan

dengan

hama.

pertanian

Padahal

saya

seperti
hanya

mempelajari pertanian pasca panen, bukan pra-panen. Secara


otomatis saya ditantang untuk mempelajari banyak hal baru
mengenai pertanian dalam waktu singkat.
Mitra dalam program kali ini berasal dari Dinas Pertanian
dan PPL. Selama program, saya didampingi oleh PPL yang
bertugas salah satunya di Desa Siboro, bernama Bapak Rudi
Sagala. Terkadang Bapak Rudi juga ditemani oleh PPL yang area
kerjanya dari luar Siboro, bernama Bapak Prince Situmorang.
Bapak Rudi dan Bapak Prince sangat terbuka dalam setiap
diskusi mengenai pertanian di Desa Siboro. Kami banyak
bertukar pikiran, pengetahuan, dan pengalaman mengenai

pertanian. Tidak hanya melalui penyuluhan, pihak PPL juga


mendampingi kami turun langsung ke lapangan. Dengan
kedatangan PPL di Desa Siboro, peran masyarakat bertambah
tinggi

karena

mereka

dapat

langsung

menanyakan

permasalahan pertanian yang dialami.


Selama

menjalankan

kegiatan

dalam

program

ini,

masyarakat terlibat aktif. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan


yang diajukan selama penyuluhan, banyaknya regu tanam yang
tertarik untuk menanam dengan sistem yang baru kami kenalkan,
serta tingginya keinginan masyarakat untuk menggali informasi
mengenai sistem jajar legowo ini.

4. Pengujian kelayakan tanah


Kode Sub Sektor: 2.2.02
Kode Kegiatan: 2.10
Program pengujian kelayakan tanah merupakan program
yang diminta oleh warga khususnya petani di Desa Siboro. Para
petani ingin mengetahui kondisi lahannya sebenarnya. Dalam
pelaksanaan awalnya, program ini didampingi oleh pihak PPL
menggunakan alat PUTS milik dinas. Dengan program ini, petani
dapat mengetahui kandungan N, P, K dan Ph tanah sehingga
dapat disesuaikan dengan komposisi pupuk yang baik untuk
tanaman padi dan bawang merah.
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini
adalah kami tidak memiliki alat PUTS sehingga pelaksanaannya
harus menunggu dari PPL dimana dilakukan pada pertengahan
masa KKN. Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel uji
dari 10 titik sawah warga. Pengujian dilakukan di 3 dusun.

5. Penyuluhan pembuatan nugget sayur


Kode Sub Sektor: 2.2.12
Kode Kegiatan: 2.18
Program

ini

merupakan

kelanjutan

dari

program

pengenalan macam-macam hasil olahan tani. Disini saya ingin

memotivasi masyarakat untuk melakukan inovasi terhadap hasil


pertaniannya. Program ini berjalan bersamaan dengan simulasi
pembuatan nugget ayam. Selain memperkenalkan produk olahan
yang baru

bagi masyarakat, juga menumbuhkan kesadaran

masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya dengan inovasi


ini.
Hambatan

yang

dihadapi

berupa

waktu

untuk

mengumpulkan masyarakat yang agak sulit. Warga hanya dapat


ditemui ketika malam hari, bahkan pada malam hari pun
terkadang warga sudah lelah dan enggan melakukan kegiatan
lain di luar. Alhasil peserta yang ikut dalam program ini tidak
sebanyak yang diharapkan. Antusiasme warga sangat tinggi,
dengan menanyakan bahan-bahan apa saja yang dapat
digunakan untuk olahan nugget selain ayam dan sayur.

6. Penyuluhan dan pendampingan kelompok tani


Kode Sub Sektor: 2.2.14
Kode Kegiatan: 2.26
Petani menjadi mata pencaharian utama di Desa Siboro.
Pertanian menjadi salah satu tonggak dalam perekonomian
khususnya di Kabupaten Samosir. Kemajuan di bidang pertanian
didukung salah satunya dengan adanya kelompok tani. Melalui
kelompok tani inilah, petani dapat saling berbagi pengetahuan
dan pengalaman bidang pertanian, dapat memanfaatkan bantuan
dari pemerintah berupa pendampingan dari pihak PPL maupun
bantuan material seperti bibit, pupuk, dan obat. Permasalahan
yang ditemukan berupa mengendurnya semangat petani untuk
mengembangkan kelompok tani mereka dalam kurun waktu yang
lama.

Oleh

karenanya

melalui

program

ini

saya

ingin

meningkatkan kesadaran dan memotivasi para petani untuk mau


mengaktifkan kembali kelompok tani yang sudah ada, dengan
memaparkan manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya
kelompok tani serta pendampingan pengelolaan kelompok tani.

Hambatan

yang

dihadapi

berupa

sudah

pudarnya

semangat dan kepercayaan petani terhadap keberadaan


kelompok tani. Tantangan bagi saya untuk lebih bersabar dalam
meyakinkan dan membangkitkan kembali semangat para petani
dalam mengembangkan kelompok tani.

7. Pendampingan penanaman bawang merah


Kode Sub Sektor: 2.2.05
Kode Kegiatan: 2.32
Selain padi, bawang merah juga merupakan komoditas
kedua tertinggi yag ditanam petani di Siboro. Program ini dilakuan
dengan didampingi oleh PPL Siboro. Dengan diadakan program
ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan warga mengenai
tanaman bawang merah dan membantu warga memahami cara
penanganan bawang merah yang baik. Sehingga dalam jangka
panjang, tanaman ini dapat meningkat produktivitasnya dan
dapat menjadi salah satu sumber pendapatan warga Siboro.
Tidak ada kendala teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan
program ini. Program berjalan dengan lancar.

8. Penyuluhan pengendalian hama tanaman padi dan bawang


merah
Kode Sub Sektor: 2.2.07
Kode Kegiatan: 2.33
Program ini dilaksanakan atas keluhan dan permintaan
warga terkait banyaknya hama yang menyerang tanaman
mereka, khususnya padi dan bawang merah. Program ini berupa
penyuluhan yang didampingi oleh PPL Siboro. Hambatan dari
program ini adalah jadwal penyuluhan harus menyesuaikan
jadwal PPL, sehingga seringkali muncul perubahan jadwal secara
mendadak. Dengan adanya penyuluhan ini warga menjadi tahu
cara-cara mencegah tanaman padi dan bawang merah terserang
oleh hama.

9. Penyuluhan pengolahan produk dari cabai dan bawang merah


Kode Sub Sektor: 2.2.13
Kode Kegiatan: 2.35
Program ini merupakan keberlanjutan dari program
pengenalan macam-macam hasil olahan tani. Komoditi pertanian
di Desa Siboro yang cukup melimpah adalah tanaman cabai dan
bawang. Melalui program ini saya ingin mengenalkan produk
olahan dengan bahan cabai dan bawang serta memotivasi
masyarakat untuk melakukan inovasi terhadap hasil panen
mereka. Kegiatan yang dilakukan berupa pengenalan produk
olahan cabai dan bawang merah, seperti bubuk cabai yang dapat
memberikan nilai tambah serta meningkatkan ekomoni warga.
Tidak ada kendala teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan
program ini. Semua berjalan dengan lancar, warga pun antusias
dengan materi penyuluhan ini.

10. Penyuluhan pengolahan produk dari ubi ungu


Kode Sub Sektor: 2.2.15
Kode Kegiatan: 2.37
Program ini merupakan keberlanjutan dari program
pengenalan macam-macam hasil olahan tani. Tujuan dari
program ini untuk membangkitkan jiwa entrepeneur bagi warga
Siboro yang mana merupakan dukungan program untuk desa
agrowisata. Tidak ada kendala teknis yang dihadapi dalam
pelaksanaan program ini. Semua berjalan dengan lancar, warga
pun antusias karena belum pernah ada inovasi produk ini di
Siboro, juga cara membuatnya pun mudah.

11. Penyuluhan konsep desa agrowisata


Kode Sub Sektor: 2.2.19
Kode Kegiatan: 2.39
Program ini berkaitan langsung dengan tema KKN kami
yakni mengenai agro-ekowisata. Meleburkan dua potensi antara
pertanian dan pariwisata menjadi konsep utama dalam program

ini. Diawali dengan survei potensi kekayaan agro, survei potensi


wisata, serta penyuluhan konsep desa agrowisata. Penyuluhan
ini berupa pengenalan dan pemberian motivasi kepada
masyarakat untuk sadar akan kekayaan alam khususnya bidang
pertanian yang berpotensi sebagai obyek wisata. Dengan
dijalankannya program ini diharapkan masyarakat termotivasi
untuk melakukan pengembangan dan inovasi bidang pertanian.
Hambatan

yang

dihadapi

berupa

waktu

untuk

mengumpulkan masyarakat yang agak sulit. Warga hanya dapat


ditemui ketika malam hari, bahkan pada malam hari pun
terkadang warga sudah lelah dan enggan melakukan kegiatan
lain di luar. Tantangan yang dihadapi berupa keterbatasan
bahasa antara saya dan orang tua khususnya para lanjut usia dan
minimnya pengetahuan umum sehingga dalam penyampaian
materi harus menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan
diingat.

Antusiasme masyarakat cukup tinggi, mengingat

penyuluhan ini membuka pikiran masyarakat untuk meningkatkan


pendapatan mereka.

12. Penyuluhan peningkatan nilai ekonomi produk pertanian


Kode Sub Sektor: 2.2.19
Kode Kegiatan: 2.40
Program ini masih berhubungan dengan program yang
terkait konsep desa agrowisata dan pengenalan macam-macam
hasil olahan tani. Di dalam pelaksanaannya, program ini
memunculkan penjelasan mengenai sisi positif dan negatif dari
adanya pengolahan bahan pertanian menjadi produk. Dengan
adanya

program

ini

diharapkan

dapat

memunculkan

kekreativitasan warga dalam inovasi produk olahan sehingga


dalam jangka panjang, warga lebih siap untuk menjadi bagian
dalam desa agrowisata. Tidak ada kendala teknis yang dihadapi
dalam pelaksanaan program ini.

13. Pendidikan lingkungan hidup di SDN 8 SIboro


Kode Sub Sektor: 3.4.01
Kode Kegiatan: 3.43
Program ini ditujukan untuk murid kelas 1 SDN 8 Siboro.
Program ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu pengenalan arti
lingkungan hidup, pengenalan fungsi pohon, pengenalan cara
menanam tanaman, pelatihan pembuatan poster lingkungan
hidup, dan ditutup dengan lomba cerdas cermat mengenai topik
lingkungan hidup. Selain pemberian konsep dan teori, kami juga
melakukan praktik menanam dan membuat poster. Murid-murid
diajarkan cara menanam menggunakan prototype mulai dari
pembuatan media hingga perawatan tanaman. Dengan adanya
program ini diharapkan murid-murid memiliki rasa memiliki dan
lebih mencintai lingkungan hidup di sekitarnya. Kendala yang
dihadapi yakni keterbatasan bahasa karena tidak semua murid
paham betul Bahasa Indonesia. Selain itu juga tantangan
tersendiri untuk saya karena untuk mendampingi adik-adik kelas
1 SD tidak semudah yang dibayangkan, diperlukan kesabaran
yang ekstra.

II.

KESIMPULAN
Pengabdian di Samosir khususnya di Desa Siboro memberikan
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga untuk saya. Belajar
dari beragam suku, bahasa, budaya, latar belakang, dan kebiasaan
sungguh memperkaya pengetahuan dan pemikiran saya. Sambutan dan
penerimaan warga yang hangat menjadi kenangan terindah yang tidak
akan terlupakan.
Secara keseluruhan, program yang telah dilaksanakan khususnya
bidang agro dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kendala utama yang
dihadapi adalah keterbatasan waktu, bahasa, dan transportasi. Partisipasi
warga di Desa Siboro khususnya di Dusun Tulas sangat tinggi terlihat dari

semangat warga dalam mengikuti program-program yang kami jalankan.


Dengan adanya program-program agro ini khususnya warga Desa Siboro
lebih mandiri dalam bidangnya pertaniannya dan dalam jangka panjang,
warga Desa Siboro sungguh siap menjadi bagian dalam desa agrowisata.

III.

SARAN
Saran untuk tim KKN-PPM selanjutnya lebih ditingkatkan koordinasi
dengan pihak pemerintahan terkait seperti dinas, kecamatan, desa, dan
dusun sehingga program dapat berjalan lebih optimal. Selain itu juga
semoga hubungan baik yang telah terjalin ini dapat senantiasa
dipertahankan dan terus dilanjutkan.

IV.

LAMPIRAN
Foto 1: Pendampingan penanaman padi sistem jajar legowo

Foto 2: Pendampingan kegiatan vertikultur

Foto 3: Penyuluhan konsep desa agrowisata

Foto 4: FGD masalah pertanian

Foto 5: Pendidikan Lingkungan Hidup

Foto 6: Penyuluhan pengendalian hama tanaman padi dan bawang merah

Foto 7: Pengujian kelayakan tanah

Foto 8: Pendampingan penanaman bawang merah

Foto 9: Penyuluhan dan pendampingan kelompok tani

Foto 10: Koordinasi program dengan pemerintahan desa

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT

: IV

UNIT

: SMU 02

KECAMATAN

: SIANJUR MULA-MULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Rizki Fransisca Mustopo
Nomor Mahasiswa : 13/349164/PT/06546

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

PENDAHULUAN
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya, sehingga kami dari Tim KKN Samosir SMU-02 dapat tiba di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dengan keadaan
sehat dan tanpa kurang suatu apapun. Kami dibagi dalam 3 kloter pemberangkatan.
Kloter pertama berjumlah 11 orang dan berangkat pada tanggal 19 Juni 2016 pada
pukul 07.30 dengan maskapai Lion Air dan sampai di Desa Siboro pukul 23.00. Kloter
kedua berjumlah 5 orang dan berangkat pada tanggal 20 Juni 2016 pada pukul 07.30
dengan maskapai Lion Air, dan kloter ketiga berjumlah 14 orang yang berangkat pukul
09.00 dengan maskapai Air Asia. Kloter kedua dan ketiga berangkat bersama dari
Bandara Kuala Namu ke Desa Siboro menggunakan travel dan sampai di lokasi pukul
22.00.
Saya merupakan salah satu anggota yang berangkat pada kloter pertama.
Sehari setelah saya sampai di lokasi, saya dan teman-teman berbagi tugas untuk
menyiapkan

pondokan

di

masing-masing

subunit.

Kami

bertegur

sapa

dan

bersosialisasi dengan warga sekitar, dan kami merasa terkesan karena niatan kami
diterima dengan baik oleh warga sekitar. Warga memberikan respon yang baik
terhadap kedatangan kami dan juga program-program yang kami bawa dari Jogja.
Kami dibagi menjadi 4 subunit dengan 4 pondokan yang berbeda. Dusun RumaRuma, Dusun Hutagalung, Dusun Panjaitan, dan Dusun Tulas adalah tempat dimana
kami menghabiskan waktu kami dalam 50 hari ini. Semua warga dari mulai anak-anak,
pemuda-pemudi, amang-inang, dan opung bersikap ramah dan terbuka terhadap
kedatangan kami.
Kami juga sempat menengok keindahan alam dan keindahan budaya di Desa
Siboro. Kami tertegun dengan Desa Siboro,disini kami belajar bahasa yang baru,
budaya yang baru, dan belajar bagaimana kami bersikap untuk lebih menghargai hidup.
Warga di Desa Siboro juga mengajarkan keramahan yang tidak hanya ditunjukkan
dengan kata-kata melainkan dengan tindakan mereka.

PEMBAHASAN
A. Hasil kegiatan
Dalam 50 puluh hari di Desa Siboro, kami telah mengadakan beberapa
kegiatan yang dirasa dapat memberikan dampak yang baik di Desa Siboro dan
khususnya di Dusun Tulas, seperti:
1. Pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang
Kode Sub Sektor : 2.2.11
Kode Kegiatan : 2.11
Pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang merupakan
program yang dilakukan karena kami melihat limbah peternakan khususnya
feses (kotoran) ternak di Desa Siboro belum termanfaatkan dengan baik, dan
warga belum tahu bagaimana cara pengolahan feses menjadi pupuk. Pelatihan
pembuatan pupuk dibagi menjadi 2 program lagi yaitu pembuatan pupuk padat
dan pupuk cair. Pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang terdiri
dari kegiatan penyuluhan terkait pengomposan yang dilakukan di rumah kepala
dusun Tulas, pelatihan pembuatan pupuk di halaman rumah kepala dusun Tulas,
dan juga pendampingan pembuatan pupuk di dekat kandang warga.
Hambatan dalam menjalankan program pembuatan pupuk kompos yaitu
dalam hal mencari waktu karena warga sibuk pergi ke ladang dari pagi sampai
sore, sehingga sulit mencari waktu yang tepat untuk mengumpulkan warga.
Kegiatan penyuluhan dan simulasi pengomposan kami lakukan bersama dengan
PPL Desa Siboro yaitu Bapak Rudi Sagala. Peserta penyuluhan yang hadir yaitu
13 orang dari 18 undangan. Masyarakat turut terlibat dalam penyiapan bahanbahan pengomposan seperti dedak, air cucian kopi, feses ternak, dan juga
dedaunan. Mahasiswa hanya menyiapkan bakteri Em4 yang dibeli di
Pangururan.
Pembuatan pupuk ini kami tujukan kepada warga Desa Siboro dan
khususnya peternak. Saya menjalankan program ini di Dusun Tulas, dan
harapan saya dengan adanya pelatihan ini maka warga dapat menghemat
pembelian pupuk dan juga dapat mengolah limbah peternakan sehingga
mengurangi adanya global warming.

2. Teknologi pengolahan hasil ternak


Kode Sub Sektor : 2.4.14
Kode Kegiatan : 2.22

Teknologi pengolahan hasil ternak merupakan program yang kami rancang


setelah survei karena kami merasa di Desa Siboro banyak yang memelihara
ayam dan belum memiliki nilai jual yang tinggi. Kami menawarkan program ini
kepada warga dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual dan juga untuk
memberikan pelatihan pengolahan hasil ternak menjadi sesuatu produk dengan
gizi yang baik. Teknologi pengolahan hasil ternak terdiri berbagai macam
kegiatan yaitu penyuluhan pengolahan nugget ayam dan abon ayam,
pengenalan produk-produk peternakan dengan gizi dan daya jual yang tinggi,
dan pelatihan pembuatan nugget ayam. Sasaran dari program saya ini adalah
warga Dusun Tulas terutama ibu-ibu. Dengan adanya kegiatan ini dapat
meningkatkan pengetahuan yang baru dan juga kebersamaan karena warga
memiliki waktu untuk memasak bersama.
Hambatan dari program ini yaitu sulit untuk mencari waktu dengan ibu-ibu
di Dusun Tulas, sehingga program baru bisa terlaksana malam hari pukul 20.00
dan sulit membeli ayam karena pasar besar hanya diadakan setiap hari Rabu di
Pangururan dan hari minggu di dekat kantor kecamatan. Program terkendala
dengan transportasi untuk membeli alat dan bahan yang akan digunakan.
Semua alat dan bahan yang digunakan yaitu berasal dari mahasiswa. Peserta
yang hadir yaitu 7 orang. Warga membantu dalam proses pengolahan yaitu
mengaduk adonan dan menggoreng. Harapan saya dari program ini yaitu warga
dapat mengolah hasil ternak yang bergizi baik dan meningkatkan daya jual.
Program pengolahan nugget sayur tidak saya jalankan karena kurangnya bahan
dan juga keterbatasan waktu.

3. Penyuluhan manajemen pemeliharaan ternak


Kode Sub Sektor : 2.4.04, dan 2.4.06, dan 2.4.20
Kode Kegiatan : 2.41, 2.42, dan 2.24
Kami melihat bahwa beberapa warga di Desa Siboro yang memelihara
ternak belum terlalu paham manajemen pemeliharaan ternak besar, kami dapat
menyimpulkan ini karena adanya beberapa ternak yang dibiarkan berkeliaran.
Program ini kami bagi menjadi 3 yaitu manajemen pemeliharaan ternak besar,
kambing, dan ayam kampung. Program ini dijalankan dengan penyuluhan terkait
pakan yang diberikan, pengandangan yang baik, kastrasi, dan kebersihan
kandang. Penyuluhan dilakukan secara perseorangan dengan cara mengobrol
santai sehingga bisa saling berdiskusi dengan nyaman.

Tidak ada kendala teknis dalam menjalankan program ini, program secara
umum terkendala dalam hal bahasa. Sasaran dari program ini yaitu warga Dusun
Tulas dan peternak. Harapan kami ke depannya yaitu warga dapat menjalankan
pemeliharaan ternak dengan baik sehingga meningkatkan produktivitas ternak
yang dipelihara.

4. Penyuluhan manajemen kesehatan ternak besar


Kode Sub Sektor : 2.4.20
Kode Kegiatan : 2.25
Penyuluhan manajemen kesehatan ternak besar ini sebagai peringatan
kepada warga bahwa penyakit dari hewan dapat menular ke manusia, sehingga
warga dapat lebih berhati-hati dalam menangani ternak terutama untuk
mengandangkan ternak. Penyuluhan manajemen kesehatan ternak merupakan
satu-kesatuan dengan program pemberian obat cacing. Kami mengenalkan
pentingnya menjaga kesehatan ternak.
Tidak ada kendala teknis dalam menjalankan program ini, program secara
umum terkendala dalam hal bahasa. Sasaran dari program ini yaitu peternak di
Dusun Tulas. Harapan kami ke depannya yaitu warga dapat menjalankan
pemeliharaan ternak dengan baik sehingga meningkatkan produktivitas ternak
yang dipelihara.

5. Pembuatan Pakan Ternak


Kode Sub Sektor : 2.4.02
Kode Kegiatan : 2.28
Banyak jerami yang dihasilkan setelah panen padi, tetapi warga belum
dapat memanfaatkan jerami dengan baik. Sejauh ini warga menangani jerami
hanya dengan membakar jerami di ladang, padahal pembakaran jerami dapat
menyebabkan pH tanah menjadi asam. Dengan adanya permasalahan jerami
yang ada, kami merancang program terkait pembuatan pakan ternak. Program
ini merupakan salah satu program tambahan, kami mendampingi warga di
Dusun Tulas untuk mengolah jerami kering menjadi pakan ternak terutama
pakan babi. Warga sangat antusias ketika mengetahui bahwa jerami dapat
dimanfaatkan sebagai pakan babi karena dapat menghemat biaya pakan dan
juga dapat memanfaatkan limbah pertanian. Sasaran dari program ini yaitu
warga Dusun Tulas terutama peternak dan petani. Program ini terdiri dari

kegiatan penyuluhan pemanfaatan jerami, simulasi pengolahan jerami, dan


pendampingan pembuatan pakan dari jerami.
Kendala dari program ini yaitu sulitnya mendapat jerami karena sudah
dibakar oleh para petani. Warga turut berpartisipasi menyiapkan bahan untuk
pengolahan jerami. . Harapan kami dari program ini yaitu dapat berkelanjutan
sehingga dapat memudahkan warga dalam beternak.

6. Penyuluhan manfaat peternakan dan hasil ternak


Kode Sub Sektor : 2.4.20
Kode Kegiatan : 2.45 dan 2.46
Sedikit warga yang ingin beternak terutama karena banyak yang masih
malas untuk mengurus ternak. Kami mengadakan penyuluhan terkait manfaat
peternakan dan hasil ternak karena kami ingin warga melihat peternakan dari sisi
yang lain, bahwa peternakan dapat meningkatkan perekonomian warga. Kami
melakukan penyuluhan dengan sosialisasi dari rumah ke rumah, dan mengajak
berbincang pada saat sedang berada di ladang. Sasaran dari program ini yaitu
warga yang ada di Dusun Tulas.
Kendala kami dalam menjalankan program ini yaitu keterbatasan dalam
hal bahasa dan sulitnya mengubah pola pikir dan pola hidup warga dari bertani
ke beternak. Warga belum memahami bagaimana dampak peternakan di bidang
ekonomi, sehingga warga menganggap enteng di bidang peternakan. Harapan
kami ke depannya yaitu lebih banyak lagi warga yang mau untuk memelihara
ternak sehingga dapat meningkatkan perekonomian Desa Siboro.

7. FGD (Focus Group Discussion) masalah peternakan


Kode Sub Sektor : 2.4.20
Kode Kegiatan : 2.43
Program ini merupakan salah satu program tambahan yang saya rancang
setelah melihat kondisi di lokasi. Kegiatan dari program ini yaitu melakukan
diskusi berkelompok dengan tim satu unit, tim agro, dan warga terkait
permasalahan peternakan dan program peternakan yang akan dijalankan di
Desa Siboro, khususnya di Dusun Tulas. Kami terkendala dengan bahasa dalam
melaksanakan program ini. Penyampaian dari kami sering disalahartikan karena
ada beberapa peternak yang tidak bisa berbahasa Indonesia, sehingga kami
kurang memahami permasalahan yang ada. Kami juga mengadakan diskusi

masalah peternakan dengan PPL Desa Siboro dan juga Bupati Samosir. Kami
mendapatkan beberapa solusi terkait program yang kami jalankan, dan kami
juga

mendapat

wewenang

dari

Bupati

Samosir

untuk

mmelakukan

pendampingan dari titik yang terbawah. Harapan kami kedepannya yaitu


peternakan lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Samosir
dan juga permasalahan-permasalah terkait peternakan yang ada di Desa Siboro
dapat terselesaikan dengan baik.

8. Penyuluhan penanaman sayur


Kode Sub Sektor : 2.2.19
Kode Kegiatan : 2.44
Tanaman sayur di Desa Siboro sangat sedikit bahkan terbilang tidak ada.
Kami merencanakan suatu program yaitu penyuluhan terkait penanaman sayur.
Kami menjelaskan jenis-jenis tanaman sayur yang potensial dan juga manfaat
dari menanam sayur. Program ini merupakan program tambahan yang baru
dirancang di lokasi. Program ini dilakukan dengan program vertikultur. Kami
terkendala dengan belum adanya kemauan dari warga untuk menanam sayur
karena merasa sudah terlalu sibuk mengurusi sawah dan juga kebun kopi.
Akhirnya kami memutuskan utnuk menjalankan program ini kepada pemudapemudi, sehingga mereka dapat membantu orangtua dalam melakukan
penanaman sayur, dan juga mereka dapat memahami pentingnya menanam
serta mengonsumsi sayur.

9. Pengujian kelayakan tanah


Kode Sub Sektor : 2.2.02
Kode Kegiatan : 2.10
Program pengujian kelayakan tanah merupakan salah satu program
tambahan yang kami laksanakan karena permintaan dari warga. Program
pengujian kelayakan tanah dilakukan dengan menggunakan alat PUTS yang
dipinjamkan oleh PPL Desa Siboro. Pengujian kelayakan tanah bertujuan untuk
mengetahui kandungan tanah (N, P, K) sehingga kami dapat mensosialisasikan
kepada warga terkait pupuk yang baik digunakan dalam penanaman padi dan
bawang. Kendala kami dalam pengujian kelayakan tanah ini yaitu kami tidak
memiliki PUTS, sehingga kami harus meminjam dari dinas pertanian dan
ketahanan pangan yang menyebabkan program kami baru bisa berjalan di

pertengahan. Program ini kami lakukan karena banyak permintaan dari warga
untuk menguji kandungan tanah di sawah warga sehingga mereka dapat
mengetahui kondisi tanah, tanaman yang cocok ditanam, dan juga pupuk yang
digunakan. Kami mengambil sampel tanah dari 10 titik sawah warga. Kami
melakukan program ini dengan pendampingan dari PPL Desa Siboro. Hasil dari
pengujian kelayakan tanah ini yaitu warga dapat mengetahui komposisi pupuk
yang akan digunakan.

10. Sosialisasi kelompok ternak di Dusun Tulas


Kode Sub Sektor : 2.4.15
Kode Kegiatan : 2.16
Kami mengenalkan kelompok ternak di Dusun Tulas sebagai pelengkap
dari penyuluhan terkait peternakan. Ketika sudah banyak yang beternak, kami
berharap ada suatu wadah bagi warga dan peternak untuk belajar beternak
bersama. Program ini terdiri dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan
cara berbicara perseorangan. Program ini merupakan salah satu program
tambahan.
Hambatan dari program ini yaitu hanya sedikit warga yang beternak.
Tujuan utama dari pemeliharaan ternak juga belum terlalu jelas apakah untuk
perekonomian atau untuk upacara adat. Warga masih menganggap bahwa
peternakan bukan sesuatu hal yang penting, sehingga warga kurang berminat
dalam hal kelompok ternak.

11. Pengendalian hama tanaman cabai


Kode Sub Sektor : 2.2.07
Kode Kegiatan : 2.34
Banyak petani yang mengeluh terkait tanaman cabai yang selalu
terserang oleh hama. Program pengendalian hama cabai ini berupa kegiatan
penyuluhan yang kami lakukan bersama dengan PPL Desa Siboro yaitu Bapak
Rudi Sagala. Hambatan dari program ini yaitu sulitnya menyesuaikan jadwal
dengan PPL dan warga karena sedang musim tanam padi. Warga mengeluh
karena cabai yang mereka tanam berubah menjadi keriting. Dengan adanya
penyuluhan pengendalian hama dengan PPL, warga menjadi lebih tahu
bagaimana cara menanggulangi hama cabai dengan baik.

12. Pengenalan lingkungan hidup di SDN 8 Siboro


Kode Sub Sektor : 3.4.01
Kode Kegiatan : 3.43
Program ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pengenalan fungsi pohon,
pengenalan arti lingkungan hidup, pengenalan penanaman, pembuatan poster
lingkungan hidup, dan lomba cerdas cermat kepada siswa-siswi di SDN 8 Siboro.
Program ini saya jalankan untuk siswa yang duduk di bangku kelas 2. Kegiatan
dilakukan dengan memberikan materi kepada siswa-siswi dan juga memberikan
pelatihan menanam, kami membawa benih sayur dari Jogja untuk ditanam dalam
media botol air mineral bekas, dan kami juga memberikan materi terkait
perawatan tanaman. Program yang tidak berjalan yaitu pembuatan kebun mini
dan pengolahan sampah, tetapi program digantikan dengan kerja bakti sebelum
masuk di tahun ajaran baru.
Kendala dari program ini yaitu keterbatasan bahasa, sehingga siswa
kadang kurang mengerti dengan apa yang kami sampaikan. Setelah program ini
kami jalankan, siswa menjadi lebih paham terkait pepohonan, lingkungan hidup,
cara

menanam,

dan

cara

merawat

tanaman

yang

baik.

Kami

juga

mengembangkan kreatifitas siswa dengan cara memberikan tugas poster


lingkungan hidup.

13. Penyuluhan pemisahan sampah


Kode Sub Sektor : 3.4.09
Kode Kegiatan : 3.44
Program ini merupakan program keberlanjutan dari kluster saintek yaitu
pembuatan tong sampah. Pembagian dan pembuatan tong sampah dilakukan
bersamaan dengan penyuluhan pemisahan sampah. Kami menjelaskan
pemisahan sampah yang baik, terkait dengan sampah organik dan anorganik,
serta cara untuk menanganinya. Kendala dari program ini yaitu keterbatasan
tong sampah yang dibuat, sehingga praktik pemisahan sampah berjalan tidak
optimal.

KESIMPULAN
Sudah 50 hari kami mengabdi di Desa Siboro ini. Kami sangat bahagia dengan
penerimaan dari warga yang sangat luar biasa. Kami datang dengan niatan yang
baik dan kami disambut dengan hati yang baik pula. Program yang kami rancang di
Jogja sudah kami laksanakan dengan maksimal di Desa Siboro. Harapan ke
depannya yaitu program kami ini dapat berkelanjutan dan juga memberikan dampak
yang baik bagi Desa Siboro, apabila suatu saat

nanti dijadikan sebagai Desa

Wisata maka warga sudah siap memperkenalkan budaya dan potensi dari Desa
Siboro ini.
Secara umum, program kami dapat terlaksana dengan baik. Kendala dari
program-program kami yaitu keterbatasan bahasa, sulitnya mencari waktu yang
tepat, sulitnya transportasi, dan sulitnya membangun kemauan dari warga.
Partisipasi warga untuk program-program yang kami laksanakan di Desa Siboro dan
di Dusun Tulas pada khususnya sangat baik, warga sangat antusias dalam
menjalankan program-program dari kami. PPL dan juga Bupati Samosir juga
memberikan apresiasi yang baik untuk program-program kami, di bidang agro pada
khususnya.

SARAN
Diharapkan untuk tim KKN selanjutnya, sebaiknya koordinasi dengan tim dan
dengan pemerintah desa dilakukan dengan baik sehingga program yang akan
dilaksanakan dapat berjalan dengan optimal. Sebaiknya pada saat survei benarbenar dilihat kondisi lokasii, sehingga program-program yang disusun tidak banyak
yang berubah. Sebaiknya membangun komunikasi dengan warga dengan baik,
sehingga dapat menjalin hubungan yang baik pula.

LAMPIRAN
Foto Kegiatan

Foto 1: Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN 8 Siboro

Foto 2: FGD masalah peternakan di Dusun Tulas

Foto 3: Penyuluhan pengendalian hama tanaman cabai

Foto 4: Pengujian Kelayakan Tanah

Foto 5: Sosialisasi manfaat sayur

Foto 6: Penyuluhan peternakan

Foto 7: Simulasi pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang

Foto 8: Simulasi pembuatan nugget ayam

Foto 9: Koordinasi dengan PPL Desa Siboro

10. Wisata Budaya ke Tomok

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT

: 4 (TULAS)

UNIT

: SMU-02

KECAMATAN

: SIANJUR MULA-MULA

KABUPATEN

: SAMOSIR

PROVINSI

: SUMATERA UTARA

Disusun Oleh

Nama Mahasiswa : TOGI HUTAGAOL


Nomor Mahasiswa : 13/349843/PA/15589

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

PENDAHULUAN
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya, sehingga kami dari Tim KKN Samosir SMU-02 dapat tiba di Desa Siboro,
Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dengan keadaan
sehat dan tanpa kurang suatu apapun. Kami dibagi dalam 3 kloter pemberangkatan.
Kloter pertama berjumlah 11 orang dan berangkat pada tanggal 19 Juni 2016 pada pukul
07.30 dengan maskapai Lion Air dan sampai di Desa Siboro pukul 23.00. Kloter kedua
berjumlah 5 orang dan berangkat pada tanggal 20 Juni 2016 pada pukul 07.30 dengan
maskapai Lion Air, dan kloter ketiga berjumlah 14 orang yang berangkat pukul 09.00
dengan maskapai Air Asia. Kloter kedua dan ketiga berangkat bersama dari Bandara
Kuala Namu ke Desa Siboro menggunakan travel dan sampai di lokasi pukul 22.00.
Penulis berada pada kloter pertama.
Di minggu-minggu awal kami tinggal satu rumah di dusun Parmonangan, untuk
selanjutnya dipisah di beberapa dusun yaitu dusun Parmonangan, Panjaitan, dan Tulas.
Penerimaan kami diawali dengan pertemuan dengan pihak kecamatan, Kepala Desa,
Perangkat Desa di Kantor Kecamatan. Setelah resmi diterima oleh Camat, kami langsung
melakukan survey dan sosialisasi dengan warga setempat.
Pengalaman pertama di lokasi yang langsung saya rasakan ketika baru sampai di
sini yaitu tentang kondisi kesehatan serta pola hidup bersih masyarakat. Dalam segi
kondisi kesehatan, terlihat masyarakat terutama kaum laki-laki yang merokok dan
meminum Tuak (minuman ber-Alkohol). Dalam segi pola hidup bersih dan sehat,
masyarakat di desa ini jarang mandi terutama anak-anak. Masyarakat juga ada yang
tidak menggunakan alas kaki jika bepergian, jarang mencuci tangan setelah memegang
sesuatu yang kotor dan hewan ternak seperti babi yang berkeliaran di depan-depan
rumah. Meskipun sudah ada aturan untuk supaya masyarakat memasukan nya ke dalam
kandang, namun ada beberapa masyarakat yang tetap membiarkannya berkeliaran.
Untuk transportasi di desa ini cukup sulit, karena tidak adanya kendaraan umum
untuk bepergian. Untuk bepergian, kami harus berjalan kaki naik dan turun bukit untuk
menuju lokasi lokasi yang jauh dari desa tempat kami tinggal. Terkadang kami juga
meminjam kendaraan masyarakat setempat untuk bepergian ke lokasi yang jauh seperti
ke kecamatan Pangururan. Lokasi Desa Siboro ini juga sangat jauh dari pasar,
sedangkan keberadaan warung yang menjual kebutuhan sehari hari juga sedikit, oleh

sebab itu pemenuhan kebutuhan sehari hari cukup sulit, kami harus berbelanja di Pasar
yang berada di kecamatan Pangururan setiap hari Rabu.
Terlepas dari berbagai keterbatasan tersebut, penerimaan masyarakat kepada tim
KKN kami sangat luar biasa. Mereka sangat terbuka dengan kami dan juga selalu siap
membantu ketika kami mengalami kesulitan. Namun, karena sebagian besar mata
pencaharian warga sekitar adalah sebagai petani maka kebanyakan waktu mereka
dihabiskan di ladang dari pagi hari sampai sore hari. Oleh sebab itu kami cukup kesulitan
melaksanakan program yang melibatkan masyarakat seperti Pemeriksaan kesehatan
keliling karena keberadaan masyrakat dirumah hanya pada malam hari dan pada hari
minggu. Terkait pelaksanaan program, masyarakat Desa Siboro cukup mudah diajak
bekerjasama. Masyarakat selalu berpartisipasi di setiap program yang kami lakukan,
serta sangat antusias untuk turut serta di dalamnya baik dari anak anak maupun orang
dewasa.

PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan KKN UGM tahun 2016 di Dusun Tulas, Desa Siboro, Kecamatan
Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir dengan tema Peningkatan Kualitas Sumber
Daya dalam Pengembangan Geopark Berbasis Agroekowisata secara umum
berjalan dengan baik.
Laporan pelaksanaan ini merupakan realisasi dari rencana kegiatan yang telah disusun
berdasarkan observasi pada minggu pertama pelaksanaan program. Dalam laporan ini
akan dibahas tentang pelaksanaan program-program KKN yang telah dilaksanakan
selama KKN berlangsung.
Secara lebih rinci, seluruh program kerja yang telah dilaksanakan, saya uraikan di bawah
ini :
a. Pembuatan Peta Geologi di Dusun Tulas
Pembuatan peta geologi ini dimaksudkan untuk mengawali pembuatan
peta eksplorasi air tanah di Desa Siboro. Desa Siboro memiliki ketinggian 9101050 meter di atas permukaan laut. Dengan kondisi litologi yang didominasi oleh
batuan beku dan jauhnya sumber air menjadikan daerah Siboro agak kesusahan
air di dataran tinggi. Penduduk Siboro sebagian besar berada di daerah dataran
tinggi di lereng Gunung Pusuk Buhit. Sedangkan penulis berada di daerah Dusun
Tulas, tempat dimana penduduknya paling sedikit (35 Kepala Keluarga) dan
berada di tepi Danau Toba dengan sumber air yang sangat melimpah. Di Dusun
Tulas masih sedikit keluarga yang memakai pompa air untuk mengangkut air dari
danau ke rumah mereka masing-masing. Masih banyak dari antara mereka yang
memakai ember untuk mengangkut air dikarenakan dusun ini masih sebagian
besar petani. Fokus keuangannya sebagian besar ke sektor pertanian. Sedangkan
di Dusun Parmonangan sangat susah untuk mendapatkan air. Air yang didapat
pun tidak sebersih air Danau Toba. Sementara di Dusun Panjaitan sumber air
berada di mata air yang keluar dari tanah dan terjamin kebersihannya, dan
lokasinya pun berada agak jauh dari rumah penduduk. Untuk itulah dilakukan
eksplorasi air tanah di titik tertentu untuk dilakukan pengeboran.
Dalam eksplorasi air tanah ini, pembuatan peta geologi sangat diperlukan karena
dengan peta geologi kita dapat mengetahui bagaimana kondisi litologi di daerah
yang akan di teliti dan dapat ditentukan dimana titik pengeborannya.

Untuk pengeboran di daerah ini agak susah dilakukan, selain karena litologinya
yang sangat keras, water tablenya (aras muka air tanah) agak dalam karena
berada di daerah dataran tinggi. Tidak ada kendala yang dihadapi selama
pembuatan peta geologi ini.

b. Pembuatan Peta Dasar di Dusun Tulas


Pembuatan peta dasar ini hampir sama dengan pembuatan peta geologi.
Bedanya adalah dalam peta dasar ini data yang di input adalah data ketinggian
lokasi, jalan, sungai, danau serta morfologi lainnya. Hasil output dari pembuatan
peta dasar ini adalah peta topografi beserta morfologi berupa lembah, gunung,
sungai, danau, dll.

c. Penyatuan Peta Area Dusun Tulas ke Dalam Peta A1


Peta dasar yang tersebut di atas beserta peta dasar dari Dusun
Parmonangan, Panjaitan dimasukkan ke dalam peta berukuran a1 dimana peta ini
nanti akan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan peta rawan longsor, peta
geowisata, dan peta geologi.

d. Penyuluhan Bencana Longsor Berdasarkan Morfologi Daerah dan Distribusi


Vegetasi di Dusun Tulas
Berhubung sebagian besar penduduk di Dusun Tulas adalah petani,
terdapat kendala yang dihadapi penulis ketika akan melakukan penyuluhan. Dari
pagi hingga sore mereka sudah pergi ke ladang, dan pulang ke rumah sudah
capek dan malamnya langsung istirahat. Penyuluhan akhirnya dilakukan lewat
anak-anak di sekolah dan nantinya anak-anak tersebut akan memberikan
informasi yang didapat dari sekolah ke orangtua mereka masing-masing.

e. Pembuatan Peta Rawan Longsor sebagai Media Informasi Bencana Longsor


di Dusun Tulas
Pembuatan peta rawan longsor ini dibuat dari peta geologi dan peta
topografi yang dicompile dan ditambahkan titik-titik rawan longsor. Peta rawan
longsor ini nantinya akan di print dan di tempelkan di kantor desa. Peta ini nantinya
akan dilihat oleh masyarakat Desa Siboro dan akan memiliki wawasan tambahan
soal morfologi wilayah Desa Siboro dan meningkatkan kesadaran akan bencana
(disaster awareness).

f. Sosialisasi Untuk Kegiatan Kesenian di Pusat Baca


Kegiatan kesenian yang dimaksud di sini adalah kegiatan belajar mewarnai,
menyanyi, memainkan alat musik di Pusat Baca Pelita Toba Desa Siboro.
Kegiatan ini nantinya akan diawasi dan dimonitori oleh penjaga Pusat Baca.
Kegiatan kesenian ini nantinya terbuka untuk anak-anak dan untuk orangtua juga
di perbolehkan untuk beberapa kegiatan tertentu.

g. Kunjungan Lapangan (Fieldtrip) endapan Gunungapi Toba untuk SDN 8


Siboro
Kunjungan lapangan ini dimaksudkan agar anak-anak sebagai generasi
penerus di SDN 8 Siboro memiliki wawasan tambahan yang sangat berguna untuk
kedepannya. Selain itu anak-anak akan memahami bagaimana kondisi geologi di
wilayah Danau Toba secara khusus di Desa Siboro.
Dengan adanya kunjungan lapangan atau fieldtrip ini maka anak-anak akan
semakin memahami bagaimana proses terbentuknya gunungapi, danau toba,
kondisi geologi daerah toba yang berupa pegunungan, lembah, danau, dan
sungai.
Anak-anak akan memahami dan semakin menghargai alam dengan menjaga
kelestarian alam Danau Toba yang indah.

h. Persiapan Materi Ajar Gunung Pusukbuhit


Pembuatan materi ajar gunung pusukbuhit untuk anak-anak dilakukan
dengan pendekatan ilmu geologi. Materi ajar gunung pusukbuhit memiliki
kesamaan dengan materi fieldtrip endapan gunungapi toba. Sebab gunung
pusukbuhit merupakan bagian dari gunungapi toba purba.

i. Persiapan Desain Gapura Alternatif


Gapura di Desa Siboro selama ini kelihatan kurang bagus. Kelihatan asal
jadi. Untuk itu tim KKN-PPM UGM unit Samosir berencana untuk membuat gapura
baru yang lebih enak dipandang mata. Persiapan desain gapura ini dilakukan oleh
empat orang mahasiswa. Pembuatan desain gapura dilakukan dengan bantuan
software AutoCAD.
Desain gapura yang telah diselesaikan rencananya akan dibuat dari bambu
beserta ijuk. Ijuk merupakan daun busuk dari pohon enau. Ijuk ini nantinya akan
ditempel pada atap rumah bolon sebagai rumah adat orang batak.

j. Pembuatan Gapura Bagian Pengecoran dan Pemantauan Pasca-instalasi


Setelah desain gapura sudah jadi, maka dilakukan instalasi. Penulis ambil
bagian dalam hal pengecoran gapura. Pengerjaan gapura dilakukan dari siang
hingga malam. Bagian yang paling banyak memakan waktu adalah pemasangan
ijuk pada bagian atas rumah bolon.
Instalasi gapura dimulai dari penggalian tanah sedalam 30 cm yang akan dijadikan
sebagai pondasi gapura. Gapura dibuat dari 8 potong bambu. Bambu ini
dilengkapi oleh papan selamat datang dan di atasnya ditaruh rumah bolon agar
memperindah desain gapura.
Instalasi gapura dibantu oleh beberapa orang penduduk lokal. Mereka juga
menyediakan minuman kopi sebagai penambah energi selama instalasi gapura.
Setelah gapura ditancapkan ke tanah barulah gapura tersebut di cor.
Setelah di cor, penulis melakukan pengawasan terhadap gapura untuk
memastikan apakah gapura dapat bertahan lama atau tidak. Pegecoran dilakukan
dengan sempurna dan dijamin gapura akan bertahan lama.

k. Pengambilan Data Perumahan di Dusun Tulas


Pengambilan data perumahan ini dilakukan dalam rangka pembuatan peta
walking paper dan pembuatan nomor rumah oleh tim KKN-PPM UGM unit
Samosir. Rumah di Dusun Tulas ada sebagian yang kosong. Rumah di Dusun
Tulas dihuni oleh lebih kurang 40 orang Kepala Keluarga. Pengambilan data
perumahan ini dibantu oleh Eva Sari Tambunan dan Maisyarah sebagai teman
satu sub-unit. Pengambilan data dilakukan selama 3 jam. Kendala yang ditemui
selama pengambilan data ini adalah terkadang si pemilik rumah tidak ada di
rumah. Mereka sedang pergi ke ladang, dan karena itu kami menanyakan
langsung kepada tetangga yang kebetulan sedang berada di dalam rumah.

l. Pembenahan Saluran Pipa di Dusun Tulas


Pembenahan saluran pipa ini dimaksudkan untuk perataan pembagian air.
Tetapi di Dusun Tulas masyarakat tidak memerlukannya karena sudah berada
dekat dengan sumber air tanpa batas Danau Toba. Akhirnya penulis membantu
teman dengan program yang sama di dusun lain.

m. Instalasi Lapangan Olahraga


Pembuatan lapangan olahraga ini telah direncanakan karena tidak ada
lapangan olahraga di daerah Desa Siboro. Lapangan olahraga tersebut dapat
dipakai untuk bermain voli, bulu tangkis, dan futsal.
Pembuatan lapangan ini memakan waktu yang sangat lama karena harus
membuat border (dip) lapangan dan menimbun tanah. Penimbunan tanah ini
membutuhkan waktu yang sangat lama. Proses ini memakan waktu satu minggu.
Instalasi lapangan olahraga dibantu oleh pemuda yang sebagian besar berasal
dari Dusun Tulas.

n. Persiapan Logistik Sound System


Setelah lapangan olahraga jadi, maka tak lama kemudian diadakan
turnamen antar dusun. Turnamen ini dihardiri oleh banyak orang.
Penulis ambil bagian dalam persiapan logistik sound system.

o. Kerja Bakti di Dusun Tulas


Penulis mengajak warga Tulas agar gotong royong memperindah Dusun
Tulas dengan cara mengumpulkan sampah, membakar sampah, membersihkan
pekarangan, dan perataan jalan berbatu menuju Tulas.

p. Identifikasi Tumbuhan di SDN 8 Siboro


Penulis juga ambil bagian dalam pembuatan plang tanaman di SDN 8
Siboro. Disini dilakukan identifikasi terhadap berbagai jenis tumbuhan di SDN 8
Siboro dan dilakukan pembuatan plang yang akan ditancapkan di depan tanaman
tersebut. Proses identifikasi dilakukan dengan bantuan internet. Di Desa Siboro
akses internet sangat susah, sehingga harus berjalan ke spot tertentu yang
aksesnya lumayan kencang tetapi jaraknya sangat jauh.

q. Dokumentasi KKN
Penulis juga merangkap

sebagai dokumenter yang meliput

dan

mendokumentasikan segala kegiatan yang dilakukan selama proses KKN ini


berlangsung. Banyak yang didapat selama menjadi dokumenter dan semakin
memperdalam kemampuan fotografi dan videografi yang ada dalam diri penulis.

KESIMPULAN
Kuliah Kerja Nyata Pelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM
di Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir yang
mengangkat tema mengenai Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam
Pengembangan Geopark menurut penulis cukup tepat. Hal ini dikarenakan
kualitas sumber daya manusia di Desa Siboro memang masih kurang. Hal ini
masih bisa dilihat dari keterbatasan penduduk dalam menggunakan Bahasa
Indonesia, dan juga kualitas pendidikan yang tidak sama seperti di kota besar
lainnya di Indonesia. Selain itu keterbatasan penduduk juga didukung oleh
kurangnya infrastruktur yang ada di Desa ini, dengan infrastruktur yang kurang
memadai dan kurang diperhatikan maka akan menghambat mobilitas masyarakat.
Masyarakat sendiri juga masih sering mengalami masalah dalam hal
pertanian dan tidak tahu cara mengatasinya, dan yang paling penting mereka
belum sepenuhnya menyadari diri mereka sebagai suatu desa wisata. Oleh
karenanya program-program KKN-PPM UGM yang kami adakan dalam upaya
meningkatkan kapasitas SDM agar masyarakat mampu untuk mengoptimalkan
potensi Geopark Kaldera Toba sudah cukup baik dan sudah mampu memberikan
kontribusi terhadap upaya peningkatan kapasitas sumber daya masyarakatnya.
Dalam melaksanakan program-program KKN, terkadang terdapat kendala oleh
hambatan-hambatan tertentu, akan tetapi secara umum program yang kami
jalankan tetap bisa memberikan sumbangsih terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.

SARAN
Diharapkan untuk tim KKN selanjutnya, sebaiknya koordinasi dengan tim
dan dengan pemerintah desa dilakukan dengan baik sehingga program yang akan
dilaksanakan dapat berjalan dengan optimal. Sebaiknya pada saat survei benarbenar dilihat kondisi lokasi, sehingga program-program yang disusun tidak banyak
yang berubah. Sebaiknya membangun komunikasi dengan warga dengan baik,
sehingga dapat menjalin hubungan yang baik pula.

LAMPIRAN FOTO-FOTO

Gambar 1. Pengambilan Data Perumahan di Dusun Tulas

Gambar 2. Fieldtrip Endapan Gunungapi

Gambar 3. Kerja Bakti Dengan Warga Panjaitan

Gambar 4. Pembuatan Plang dan Tong Sampah di Dusun Tulas

Gambar 5. Pengajaran dan Pendalaman Microsoft Office di Dusun Tulas

Gambar 6. Fieldtrip Gunungapi Toba

Gambar 7. Pengambilan Data Lapangan Rawan Longsor

Gambar 8. Sosialisasi Segala Program KKN di Dusun Tulas

Anda mungkin juga menyukai