Anda di halaman 1dari 11

ANALISA AIR 2

I.

II.

III.

TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti menggunakan alat Waterproof


Cyberscan PCD 650 dengan baik dan benar untuk mengukur parameter fisik air
seperti PH, conductivity, TDS, resistivity, dan kadar oksigen.

Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari hubungan antara jumlah


ion,tegangan larutan dan salinitas suatu larutan elektrolit.

ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :

Waterproof cyberscan PCD 650

Gelas kimia
Bahan yang digunakan :

Air kemasan (Aqua,Total 8+,Alfa,Galon,Air ledeng,Mizone)

DASAR TEORI
Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen.Airbersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar,yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia
ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis
gas dan banyak macam molekul organik.
Air dialam meliputi :
1. air tanah yang berasal dari mata air atau dari sunur dangkal/artesis
2. air permukaan yang disebut juga air badan air,misalnya air sunga,air danau,
air waduk,dll
3. Air laut
4. Air permandian umum.
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur
kimia lain selain H2O (air) itu sendiri.Kandungan dalam air yang bersih dialam sangat
banyak oleh standar kualitas tertentu dan dapat digolongangkan beberapa
golongan.yakkni golongan A,golongan B,golongan C,golongan D,serta golongan E.
Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 22
ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia.Upaya penyehatan air bertujuan
untuk menjamin tersedianya air minum ataupun air bersih yang memenuhi
persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan.
Untuk menjamin tersedianya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut,

berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, seperti


pembangunan dan perbaikan sarana air bersih/air minum, Upaya pengawasan kualitas
air dan penyuluhanpenyuluhan mengenai hubungan kesehatan dengan tersedianya air
yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Salah satu aspek yang sangat esensial untuk terjaminnya kualitas air yang
memenuhi persyaratan tersebut adalah tersedianya suatu perangkat yang dapat
nengatur dan mengawasi pihak yang memproduksi air dan pihak konsumen, yang
meliputi hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi terjaminnya
kuantitas dan kualitas air.
A. Penggolongan Air
Berdasarkan pasal 7, penggolongan air menurut peruntukannya dapat dibedakan
menjadi :
1.
Air golongan A :air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air minum
secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2.
Air golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah
menjadi air minum dan keperluan rumah tanga lainnya.
3.
Air golongan C : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikananperikanan dan petrnakan.
4.
Air golongan D : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian dan
dapat dimanfaatkan untuk usaha diperkotaan,industry dan lstrik tenaga air.
Pengolongan air yang diatas masih termasuk dalam bagian air badan air atau air
permukaaan,dimana pada air badan air ini memiliki batas syarat yang disesuiakn
dengan peruntukannya.Selain bahan-bahan beracun,adanhya pencemaran zat organic
diketahui antara lain dengan memeriksa kadar ooksigen terlarut (dissolved
oxygen=DO),kebutuhan biologic akan oksigen (bologycal oxygen demand =
BOD),kebutuhan kimiawi akan oksigen (chemical oxygen demand=COD).
Air badan air mempunyai daya pemurnian alami (self ppurification).Bila
kemasukan bahan pencemar akan diuraikan secara biologic oleh mikroorganisme
yang ada di dalam air dengan kebutuhan oksigen terlarut menjadi hasil uraian yang
stabil.Dari zat organic diuraikan menjadi senyawa nitrat sulfat,karbonat,fosfat dan
sebagainya oleh bakteri aerob.Akan tetapi bila bahan pencemar organiknya terlalu
tinggi,oksigen terlarut yang ada akan makin berkurang sampai menjadi nol.Akibatnya
yang bekerja adalah bakteri anaerob,dengan hasil akhir nitrit,amonia,asam sulfide dan
sebagainya yang manimbulkan bau,dalam hal ini terjadi pembusukan.
BOD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk menguraikan zat organic
dalam air secara biologic,sampai menjadi senyawa yang stabil.Makin tinggi kadar zat
organic dalam air,makin tinggi angka BOD nya.begitu pula kadar DO dapat dipakai
sebagai petunjuk adanya pencemaran organic.Sedangkan angka COD menunjukan
banyaknya oksidator kuat yang diperluakan untuk mengoksidir zat organic dalam
air,dihitung sebagai oksigen.
Dalam melakukan pengolangan air kita harus mangetahui bagaimana melakukan
analisa kimia air seyogyanya dikerjakan dengan tepat dan teliti ,agar diperoeh hasil
yang benar.tepat (accurate) artinya didapat hasil yang dianggap mendekati hasil atau

keadaan yang sebenarnya .Teliti(precise)artinya sedikit sekali selisih antara hasil


beberapa penetapan dengan cara dan jumlah yang sama.
Untuk mendapat hasil analisa yang tepat dan teliti, beberapa kesalahan yang
dapat mempengaruhi hasil analisa harus dicegah.
Kesalaha-kesalahan itu antara lain :
1.
Kesalahan cara bekerja dan perorangan
Hal ini disebabkan pemeriksa tidak mengikuti teknik analisa yang
benar.misalnya kehlangan bahan yang diperiksa secara mekanik pada
langkah suatu analisa,endapan yang kurang atau terlalu banyak dicuci,
pemijaran endapan pada suhu yang salah, krus yang belum dingin sudah
ditimbang, membiarkan zat tang hidroskopik menyerap air selama
pemincangan dan lain-lain.Kesalahan perorangan timbul bila pemeriksa
tidak bekerjadengan teliti dan hati-hati.
2.
Kesalahan alat dan reagensia
Timbul karena kesalahan konstruksi timbangan, pemakaian alat
penimbang atau pengukur volume yang tidak ditera,penggunaan reagensia
yang mengandung kotoran.
3.
Kesalah metoda
Dapat berasal dari penimbangan sampel yang tidak banar, atau reaksi
kimia yang tidak sempurna.pada grafimetri karena kelarutan endapan, kopresipitasi, post-presipitasi, dekomposisi, atau penguapan zat yang akan
ditimbang
pada
volumetric
karena
reaksi
dari
bahan
pengganggu,perbedaan antara titik akhir pemeriksaan dengan titik akhir
suatu reaksi stoichiometri.
B. Standar Kualitas Air
Bagaimana cara mengetahui kondisi kualitas air?
Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air
tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji
kenampakan (bau dan warna). Sayangnya, cara-cara pengujian tersebut memerlukan
biaya yang cukup mahal, disamping prosedur pengujian yang tidak mudah. Ada cara
praktis yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk menilai kualitas air, yaitu dengan
melihat hewan air (makroinvertebrata) yang spesifik hidup pada air berkualitas baik.
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan
secara terpadu dengan pendekatan ekosistem. Keterpaduan yang dimaksud adalah
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air yang diinginkan
sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya. Pengendalian pencemaran
air dilakukan untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui
upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air.
Upaya pengelolaan kualitas air dilakukan pada :
1. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung;
2. Mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan
3. Akuifer air tanah dalam.

Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai


kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air
tetap dalam kondisi alamiahnya.Penentuan standar kualitas air minum maupun air
limbah berdasarkan pertimbangan bahwa :
Bahan-bahan beracun yang apabila kadarnya dalam air minum melebihi batas
akan membahayakan kesehatan, misalnya timbal, selenium, arsen, kromium, sianida,
cadmium, air raksa.Bahan-bahan kimia kimia spesifik yang dapat mempengaruhi
kesehatan apaila kadarnya dalam air melebihi batas akan merugikan kesehatan
misalnya,flourida, dan nitrat.Flourida yang kadarnya melebihi batas akan berpengaruh
kurang baik terhadap gigi.Nitrat yang kadarya melebihi batas menimbulkan keracunan
darah pada bayi yang disebut blue babies.Bahan kimia atau sifat fisik yang
mempengaruhi air minum yaitu mangan, tembaga,seng,kalsium fenol.Bahan kimia
yang merupakan pejunjuk adanya pencemaran yaitu zat organic jumlah, kebutuhan
biologic akan oksigen,kebutuhan kimiawi akan oksigen,nitrogen jummlah,nitrit,fosfat.
Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan
penggunaan air yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta
meningkatkan kualitas air. Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup :
1. Pengamatana lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses
produksi dan distribusi.
2. Pemeriksaan contoh air.
3. Analisis hasil pemeriksaan.
4. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dalam hasil
kegiatan a,b,dan c.
5. Kegiatan
tindak
lanjut
berupa
pemantauan
upaya
penanggulangan/perbaikan termasuk kegiatan penyuluhan.
Berdasarkan
standar
peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih terdiri dari:

Persyaratan Fisik
Kualitas fisik yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata
dengan pertimbangan dari segi kesehatan saja akan tetapi juga menyangkut
keamanan dan dapat diterima oleh masyarakat pengguna air dan mungkin pula
menyangkut segi estetika.

Persyaratan Kimiawi
Kandungan unsur kimia di dalam air harus mempunyai kadar dan tingkat
konsentrasi tertentu yang tidak membahayakan kesehatan manusia atau mahluk
hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, atau tidak membahayakan kesehatan pada
penggunaannya dalam industri serta tidak minumbulkan kerusakan-kerusakan
pada instalasi sistem penyediaan air minumnya sendiri. Beberapa unsur tertentu,
sebaliknya diperlukan dalam jumlah yang cukup untuk penciptaan suatu kondisi
air minum yang dapat mencegah suatu penyakit atau kondisi kualitas yang
menguntungkan.
Dalam hubungannya dengan masalah kualitas kimiawi tersebut di atas
pada dasarnya unsur-unsur kimiawi dapat dibedakan atas 4 golongan:

Unsur-unsur yang bersifat racun.


Unsur-unsur tertentu yang dapat mengganggu kesehatan.
Unsur-unsur yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem atau
penggunaannya untuk keperluan atau aktivitas manusia.
Unsur-unsur yang merupakan indikator pengotoran.
Persyaratan Bakteriologi
Dalam persyaratan ini ditentukan batasan tentang jumlah bakteri pada
umumnya dan khususnya bakteri penyebab penyakit (ekoli).
Kualitas air yang baik adalah :
a. Secara fisik
1. Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan
karena adanya zat organik atau bakteri / unsur lain yang masuk ke badan air.
2. Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan
akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3. Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan
aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan
suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan
vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya
cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara
langsung atau tidak langsung (Chay, 1995: 54 ).
4. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan bahan organik dan
anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi
estetika kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran
melalui buangan dan warna air tergantung pada warna buangan yang
memasuki badan air.
5. TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Bahan pada adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan
dan pengeringan pada suhu 1030 105oC, dalam portable water kebanyakan
bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik
selain itu juga gas-gas yang terlarut. Kandungan total solids pada portable water
biasanya berkisar antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai satu pedoman
kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, disamping itu pada semua
bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan
meningkat sesuai derajat dari pencemaran (Sutrisno, 1991 : 33). Zat pada selalu
terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk air minum,
banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500
mg/l. pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan

kualitas air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan meberikan
rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.
b.

Secara kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat
beracun.
1. pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya
Cdisebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida.
Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar
kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2
akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun
yang sangat mengganggUkesehatan.
2. Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan
nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan
Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air
hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat
(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat,
Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan
Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75
mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang
lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air.
Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat
menyebabkan rasa mual.
3. Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan
menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan
yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil
pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas
maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l
4. Aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak
aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
5. Zat organic
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara
makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di
perairan (Chay, 1995:541)
6. Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak
air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan

korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air
bekas.
7. Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.
Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter.
Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi
Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah
membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen
didalam tubuh.
8. Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida
dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan
berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa
air.
9. Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.
penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit,
sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting
untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan
pada pertumbuhan anak.
c.
1.

Secara Biologis
Colli
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen)
sama sekali tidak boleh mengandung bakteri coli melebihi batasbatas yang
telah ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air (Sutrisno, 1991 : 23).
2. COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan
oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan
organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD
dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001
mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah
12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut
buruk.
3. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
memecah bahan bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15).
Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi
hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan
oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme
tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air
minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air
minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l
Pengendalian Kualitas Air
Upaya untuk mempertahankan kualitas air, dilakukan penggantian air 10%
20% per hari. dengan kriteria parameter kualitas air sebagai berikut:
a. Parameter fisika
1. Suhu : 28 C 32 C.
2. pH : 7,5 8,5.
3. Salinitas : 10 ppt 35 ppt .
4. Kedalaman air : 100 cm 120 cm (semi intensif) dan >120 cm (intensif).
5. Kecerahan : 35 cm 40 cm.
b.

Parameter kimia
1. Oksigen terlarut : > 3,5 ppm.
2. Amonia : < 0,01 ppm.
3. Nitrit : < 1 ppm.
4. Nitrat : < 10 ppm.
5. BOD : < 3 ppm.
6. Clorine : < 0,8 ppm.
7. Bahan organik : < 50 ppm.

Parameter biologis
Kepadatan plankton : 104 sel/ml 109 sel/ml.
Tata cara pengukuran
1. Parameter fisika
a. Suhu
Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan termometer, yang
dinyatakan dalam satuan oC.
b. pH
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter atau kertas
lakmus.
c. Salinitas
Pengukuran
salinitas
air
dilakukan
dengan
menggunakan
salinometer/refraktometer, yang dinyatakan dalam satuan ppt.
d. Kedalaman
Pengukuran kedalaman air dilakukan dengan menggunakan papan skala,
yangdinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).
e. Kecerahan
Pengukuran kecerahan air dilakukan dengan menggunakan piringan
berwarna hitam putih (secchi disk), yang dinyatakan dalam satuan
sentimeter (cm).
2. Parameter kimia
c.

Pengukuran kualitas air seperti oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat


dan bahan organiksesuai dengan APHA (American Public Health
Association) dan AWWA (American WaterWorks Association).
3. Parameter biologi
Cara pengukuran plankton adalah dengan menghitung jumlah
plankton dalam haemocytometer dengan menggunakan mikroskop, yang
dinyatakan dalam satuan sel permililiter (sel/ml). Ada banyak cara yang
dapat dilakukan untuk mengembalikan suatu kondisi lingkungan seperti
semula selain dengan teknik Bioremediation. Salah satunya adalah dengan
Artificial Wetland, yaitu suatu teknik dalam pengembalian suatu kualitas
lingkungan dengan suatu metode pemanfaatan lahan basah untuk
mengembalikan kondisi lingkungan, dimana lingkungan yang telah
mengalami penurunan kualitas dengan suatu treatment dialirkan pada suatu
instalasi
pengolahan
lingkungan.
Biasanya
digunakan
untuk
mengembalikan kualitas air tambak, dimana air yang telah digunakan
dialirkan pada suatu tangki pengendapan untuk mengendapkan zat padat
yang selanjutnya masuk pada tangki yang berisikan aerator untuk
membunuh bakteri yang bersifat anaerob dan selanjutnya masuk kedalam
wetland yang terdapat tumbuhan yang berperan dalam menjernihkan air
tambak dan menambah kandungan oksigen dalam air selanjutnya air dapat
digunakan kembali untuk tambak. Akan tetapi Secara ekonomis
Bioremediation dengan organism lebih kompetitif dari pada teknik yang
lain.

IV.

LANGKAH KERJA
a. Petunjuk penggunaan alat
Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiaannya memakai 2
sumber arus listrik yaitu dari batere dan sumber arus listrik PLN, jika
pengoperasiaannya akan memakai sumber arus PLN pastikan batere yang
terdapat didalam alat dilepas terlebih dahulu untuk menghindari korseleting yang
berakibat akan merusak alat.
Alat waterproof Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang memiliki tingkat
akurasi dan presisi yang tinggi jadi pastikan setelah memakai alat elektroda
dibilas dan dibersihkan.
Tidak dibenarkan dan dianjurkan merubah setingan alat selain yang diberikan
oleh instruktur dan teknisi.
b. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan 4 jenis air kemasan dan air got, memasukkan sample kedalam gelas
kimia dan memberi label.
2. Menghubungkan kabel daya ke sumber arus PLN dan menekan tombol F4 (ON)
selama 3 detik.

3.

Memasukkan elektroda kedalam larutan atau sample yang akan diukur, minimal
1/3 bagian elektroda terendam, tunggu beberapa saat sampai pembacaannya
stabil, mencatat pH yang terlihat dilayar.
4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai dilayar terdapat tulisan
measurring cound di layar.
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan measurring
TDS di layar.
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
8. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan measurring res
di layar.
9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
10. Untuk pembacaan % Dissolved Oxygent dan Oxygent Concentration
menggunakan cara yang sama seperti langkah di atas.
c. Larutan Elektrolit
1. membuat larutan NaCl masing-masing dengan konsentrasi 0,1; 0,25; 0,50; 0,75;
dan 1 m sebanyak 250 ml, beri label
2. Menghubungkan daya ke sumber arus PLN dan tekan tombol F4 (ON) selama 3
detik
3. Memasukkan elektroda ke dalam larutan atau cairan yang akan diukur, minimal
1/3 bagian elektroda terendam, catat mV yang terlihat di layar
4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan ion di layar
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, catat hasilnya
6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan measuring
NaCl di layar
7.Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, catat hasilnya.

V.DATA PENGAMATAN
Sampel

Ph

TDS
(ppm)
212

Resistivity
(K)
2,384

%DO

3,62

Conductivity
(s)
219,1

75,7

Konsentrasi
(ppm)
5,8

Aqua
Total 8

3,01

293,4

282,9

1,776

75,5

Alfa

2,68

25,45

23,32

21,20

Galon

2,63

33,13

31,23

Ledeng

2,52

64

Mizone

3,88

3,382

VI.

NaCl

Suhu

258,8

204,7

30,1

6,05

292,7

277,9

25,8

72,7

5,64

312,7

29,80

29,7

15,96

59,3

4,58

316,4

36,64

29,9

60,58

8,271

59,2

4,58

324

62,69

29,8

3,063

161,4

69,4

5,35

242

3,371

30,1

ANALISA PERCOBAAN

DO mv

Setelah melakukan percobaan analisa air dengan menggunakan sampel air


aqua,total 8+,alfa,galon,air ledeng,mizone dengan menggunakan alat cyberscan PSD
waterproof.
Setelah menganalisa semua sampel didapatkan bahwa air ledeng ph terendah,ph
air yang baik adalah 7 namun jika asam lambung kita tinggi minuman ber ph basa
baik di minum untuk menurunkan kadar asam lambung. Sedangkanbila asam lambung
kita rendah maka sangat dianjurkan meminum minuman ber ph asam.
Daya hantar listrik total 8+ sangat timggi karna total 8+ mengandung banyak
ion.banyak ion bebas juga mempengaruhi daya hantar listrik suatu sampel.
Kandungan TDS pada sampel yang terbanyak dimiliki oleh aqua, banyaknya
TDS berarti banyak mineral aeperti Ca,Na,Fe yang terkandung dalam sampel. Mineral
ini sangat baik bagi tubuh dalam kebutuhan yang cukup.
Kandungan DO yang terbanyak dimiliki oleh sampel total 8 + dan aqua.semakin
banyak DO maka semakin sehat air tersebut karna memiliki banyak oksigen yang
terkandung.

VII.

KESIMPULAN

Semakin banyak DO yang terkandung maka air tersebut semakin sehat

Banyaknya TDS berarti kandungan mineral dalam sampel tinggi

Ph air yang baik adalah 7, ph sampel yng mendekati 7 adalah aqua

VIII.

DAFTAR PUSTAKA
Kasie laboratorium.Jobsheet.Analisa Air.2016.Palembang.Politeknik Negeri
Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai