NIM
: P07134014038
Semester
: IV
TUJUAN
a. Pregnancy Test Strip
Test immunokromatografi untuk determinasi kualitatif adanya
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) dalam sampel urine sebagai
deteksi awal kehamilan.
b. Pregnancy Latex Test
Test serologi untuk determinasi kualitatif adanya HCG (Human
Chorionic Gonadotrophin) dalam sampel urine sebagai deteksi awal
kehamilan secara aglutinasi latex.
II.
METODE
a. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Pregnancy Test Strip
adalah Imunokromatografi
b. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Pregnancy Latex Test
adalah Slide Aglutination Test
III.
PRINSIP
a. Prinsip Pregnancy Test Strip
Pregnancy Test Strip adalah Test Immunochromatographic untuk
determinasi kualitatif adanya
b. Prinsip Pregnancy Latex Test
Test HCG Latex adalah uji aglutinasi slide yang dikembangkan
untuk mendeteksi secara langsung HCG dalam urine pasien. Test ini
DASAR TEORI
Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon khas
kehamilan (ditemukan dalam darah dan urine perempuan hamil). Hormon
yang dibentuk oleh sinsiotrofoblast (lapisan bagian luar janin yang
terbentuk pada awal pembentukan janin atau plasenta) ini berfungsi
mempertahankan
korpus
luteum
yang
membuat
ekstrogen
dan
dengan epitop yang bervariasi karena berasal dari sel B yang berbedabeda. Sedangkan antibodi monoklonal lebih spesifik mengenali antigen
pada satu epitop tertentu karena berasal dari satu sel B yang dibiakan. (C,
Gnoth, 2014)
V.
VI.
CARA KERJA
A. Cara Kerja Pregnancy Test Strip
1. Alat, Bahan dan sampel dikondisikan disuhu ruang sebelum
digunakan
2. Strip test dibuka dari pembungkusnya
3. Strip test dimasukkan ke dalam spesimen urine secara tegak lurus
hingga menyentuh batas maksimal dan ditunggu 10 15 detik
4. Strip test diangkat dan diletakkan pada tempat yang tidak meyerap,
datar dan kering
5. Timer mulai dihidupkan
6. Hasil dibaca pada waktu 3 menit
Catatan : tidak direkomendasikan test dibaca lebih dari 10 menit.
Pembacaan hasil terlalu lama/lebih dari 10 menit dapat memberi hasil
salah.
INTERPRETASI HASIL
a. Pregnancy Strip Test
Negative
Hanya terdapat garis pada control line saja
Positive
Terdapat garis pada control line (C) dan Test (T)
Invalid
Tidak terdapat garis pada control dan test atau hanya terdapat garis
pada test line (T)
b. Pregnancy Latex Test
Negative
Tidak terjadi aglutinasi
Positive
Terjadi aglutinasi
Nama
: Putu Novi
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 24 tahun
Sampel
: Sampel urine pagi
Hasil
:
Pada Uji Pregnancy Strip Test
Positif (+) = Terdapat 2 garis (pada line Kontrol dan Test)
Gambar :
Hasil pengamatan Pregnancy Test Strip :
Sampel urine
Control line yang menunjukkan garis merah dan Test line yang
menunjukkan garis merah = Penanda hasil positif
IX.
PEMBAHASAN
Hormon Chorionic
Gonadotropin
(hCG)
adalah
hormon
gonadotropin yang disekresi oleh wanita hamil dan disintesa oleh sel-sel
sinsitropoblas dari placenta. Hormon hCG mempunyai dua rangkaian
rantai peptide yaitu yang mengandung 92 asam amino dan
mengandung 145 asam amin. Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG)
mempertahankan korpus luteum yang terbentuk ketika sel telur dibuahi
yang dilanjutkan dengan terjadinya ovulasi. Hormon hCG berdampak
pada meningkatnya produksi progesterone oleh indung telur sehingga
menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi hormon hCG akan
meningkat hingga hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan.
Hormon ini di ekskresikan melalui urin juga terdapat dalam serum. Kali
ini kta akan mendeteksi hormon hormon hCG di urin wanita hamil.
(Rolando Valenzuela. 2011)
Deteksi hormon ini dalam urin atau serum merupakan metode
pertama yang mudah diagnosis kehamilan. hormon dapat dideteksi sedini
hari keenam setelah pembuahan. hCG juga merupakan penanda tumor
penting karena diproduksi oleh beberapa jenis tumor, seperti: seminoma,
koriokarsinoma, tumor sel germinal, pembentukan mola hidatidosa,
teratoma dengan unsur koriokarsinoma.
Pada praktikum pemeriksaan hCG pregnancy test dilakukan
dengan menggunakan dua metode, yaitu dengan metode strip test atau
Kemudian strip test diangkat dan diletakkan pada tempat yang datar dan
kering untuk menghindari kontaminasi, lalu dihidupkan timer lalu
pembacaan hasil dilakukan pada waktu 3 menit. Waktu pembacaan hasil
pun harus diperhatikan dan tidak direkomendasikan test dibaca lebih dari
10 menit karena pembacaan yang terlalu lama atau lebih dari 10 menit
dapat memberikan hasil yang salah atau invalid. Ketika test strip
dicelupkan ke dalam sejumlah sampel urin yang mengandung hCG akan
bereaksi dengan konjugat secara kromatografi dengan bantuan gaya
kapilaritas menuju daerah test yang mengandung antibody spesifik anti
hCG sehingga membentuk kompleks antigen-antibodi yang menimbulkan
reaksi warna, sedangkat sisa konjugat akan menuju daerah c yang
mengandung antibody poliklonal dal colloidal gold sehingga akan
membentuk reaksi warna pula. Hasil positif ditunjukkan apabila terdapat
garis pada control line (C) dan garis pada test (T), hasil negative
ditunjukkan dengan hanya terdapat garis pada control line saja, sedangkan
bila tidak terdapat garis pada control dan test maka hasil tersebut invalid.
Pada strip test reaksi pencampuran berlanjut di sepanjang absorban
melewati daerah tes dan kontrol. Konjugasi yang tidak berikatan ke reagen
pada daerah kontrol menghasilkan pita berwarna ungu, yang menunjukkan
bahwa reagen dan peralatan masih berfungsi secara baik. Sampel urin
yang diperiksa akan bergerak dari zona yang satu ke zona yang lain,
dimulai dari zona yang terdapat mobile anti hCG1. Anti hcG1 akan ikut
terbawa oleh urin ke zona anti hCG2 (test area). Disinilah penentuan
positif atau negatifnya suatu tes. Jika pada urin terdapat molekul hCG,
maka molekul ini yang sebelumnya sudah berikatan dengan anti-hCG1
akan berikatan dengan anti-hCG 2 sehingga akan terbentuk warna atau
garis pada strip ataupun kaset pemeriksaan. Jika pada urin tidak terdapat
molekul hCG, maka anti-hCG 2 tidak akan terikat. Selanjutnya urin
bergerak ke zona anti-anti hCG (kontrol area). Pada zona ini, baik urin
yang mengandung molekul hCG maupun yang tidak, akan terbentuk
warna ataupun garis. Hal ini dikarenakan anti-anti hCG berikatan dengan
anti-hCG1 yang ikut terbawa oleh urin. Anti HCG-1 merupakan antibodi
monoklonal sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal. Anti HCG-2 di
area T dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed atau tertanam, artinya
tidak dapat berpindah sehingga tidak ikut mengalir/berpindah tempat.
Dalam uji aglutinasi latex, slide test yang digunakan berwarna
hitam agar mudah dalam melakukan pengamatan pada saat terjadi reaksi
aglutinasi, dimana warna antara dasar / slide test dengan reagen yang
berwarna putih pekat saling bertolak belakang sehingga dapat lebih mudah
dalam
proses
pengamatan.
Sebelum
digunakan
reagen
harus
dihomogenkan.
Pemeriksaan pun dilakukan dengan cara memipipet 50 mikron
sampel dan diteteskan pada petak slide. Kemudian disebelah serum
diteteskan
dengan
reagen
latex.
Kemudian
serum
dan
reagen
harus
dihomogenkan
terlebih
dahulu
umutk
X.
SIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengenai pemeriksaan
pregnancy dengan menggunakan metode test strip dan latex test pada urin
pasien atas nama Putu Novi di dapatkan hasil positif mengandung
hormone hCG.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
C, Gnoth. 2014. Strips of Hope: Accuracy of Home Pregnancy Tests and
New Developments. [online]. tersedia : http://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pmc/articles/PMC4119102/ Diakses 13 Mei 2016
Jesse Olszynko-Gryn. 2013. The demand for pregnancy testing: The
AschheimZondek
reaction,
diagnostic
versatility,
and