ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. MFD
MR
: 876052
Umur
: 16 tahun
Pekerjaan
: Pelajar
Pasien langung dibawa ke IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pasien tidak
mendapatkan pengobatan lain sebelumnya.
: Sedang
- Kesadaran
: CMC
- Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
- Frekuensi Nafas
: 18x/menit
- Nadi
: 88 x/menit
- Suhu
: 36,8 OC
5/6
-
5/5
-
Refleks Fundus
(+) menurun
(+)
Supersilia
Silia
Madarosis (-)
Trichiasis (-)
Madarosis (-)
Trichiasis (-)
Palpebra Superior
Madarosis (-)
Edema (-)
Madarosis (-)
Edema (-)
Laserasi (-)
Laserasi (-)
Entropion (-)
Entropion (-)
Ekstropion (-)
Edema (-)
Ekstropion (-)
Edema (-)
Laserasi (-)
Laserasi (-)
Entropion (-)
Entropion (-)
Aparat Lakrimalis
Ekstropion (-)
Hiperlakrimasi(-)
Ekstropion (-)
Hiperlakrimasi (-)
Konjungtiva Tarsalis
Epifora (-)
Hiperemis (-)
Epifora (-)
Hiperemis (-)
Papil (-)
Papil (-)
Folikel (-)
Hiperemis (-)
Folikel (-)
Hiperemis (-)
Papil (-)
Papil (-)
Palpebra Inferior
Konjungtiva Forniks
OD
OS
Konjungtiva Bulbi
Folikel (-)
Injeksi konjungtiva (+)
Folikel (-)
Injeksi konjungtiva
Sklera
Kornea
(-)
Bening
Oedem (+)
Hifema (+),
Iris
Pupil
koagulasi (+)
Iridodialisis arah jam 10
3 mm, bentuk bulat
lokasi di sentral
mm,
Cukup dalam
Coklat, ruggae (+)
3 mm, bentuk bulat
lokasi di sentral
tak langsung :
+/+ normal
Lensa
Bening
+/+ normal
Bening
Korpus Vitreum
Jernih
Jernih
Funduskopi :
- Media
- Papil
Tidak Dilakukan
Tidak Dilakukan
Ortho
Ortho
- Pembuluh darah
- Retina
- Makula
Pemeriksaan Lain
Gambar
OD
OS
5/6
-
5/5
-
Refleks Fundus
(+)
(+)
Supersilia
Silia
Madarosis (-)
Trichiasis (-)
Madarosis (-)
Trichiasis (-)
Palpebra Superior
Madarosis (-)
Edema (-)
Madarosis (-)
Edema (-)
Laserasi (-)
Laserasi (-)
Entropion (-)
Entropion (-)
Ekstropion (-)
Edema (-)
Ekstropion (-)
Edema (-)
Laserasi (-)
Laserasi (-)
Entropion (-)
Entropion (-)
Aparat Lakrimalis
Ekstropion (-)
Hiperlakrimasi (-)
Ekstropion (-)
Hiperlakrimasi (-)
Konjungtiva Tarsalis
Epifora (-)
Hiperemis (-)
Epifora (-)
Hiperemis (-)
Papil (-)
Papil (-)
Folikel (-)
Hiperemis (-)
Folikel (-)
Hiperemis (-)
Papil (-)
Papil (-)
Konjungtiva Bulbi
Folikel (-)
Injeksi konjungtiva (+)
Folikel (-)
Injeksi konjungtiva
Sklera
Kornea
Kamera Okuli Anterior
Iris
Pupil
lokasi di sentral
lokasi di sentral
Palpebra Inferior
Konjungtiva Forniks
(-)
tak langsung :
+/+ normal
Lensa
Bening
+/+ normal
Bening
Korpus Vitreum
Jernih
Jernih
Funduskopi :
- Media
- Papil
Tidak Dilakukan
Tidak Dilakukan
Ortho
Ortho
- Pembuluh darah
- Retina
- Makula
Pemeriksaan Lain
Gambar
BAB III
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien laki-laki berusia 16 tahun datang ke IGD RSUP Dr. M
Djamil Padang tanggal 30 Juli 2014 dengan diagnosis hifema traumatika grade I OD disertai
dengan iridodialisis OD dan erosi kornea OD. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik pada mata.
Berdasarkan literatur, hifema traumatika adalah terdapatnya darah pada kamera okuli
anterior yang disebabkan oleh robeknya pembuluh darah iris atau badan siliar akibat trauma
tumpul pada regio orbita. Gejala dan tanda dari hifema traumatika adalah rasa nyeri,
penglihatan kabur, juga dapat disertai dengan blefarospasme dan epifora. Pada pasien juga
ditemukan iridodialisis pada mata kanan yaitu merupakan robeknya akar iris dari badan siliar,
juga ditemukan erosi kornea yang merupakan terkelupasnya epitel kornea yang disebabkan
oleh gesekan keras pada epitel kornea.
Pada pasien ini ditemukan gejala klinis berupa nyeri, mata merah dan berair disertai
pandangan kabur. Nyeri timbul akibat trauma tumpul yang terjadi langsung mencederai
kornea sehingga terjadi erosi. Pada erosi kornea pasien akan merasakan sangat nyeri karena
pada kornea terdapat banyak serabut nyeri. Selain itu erosi kornea dapat menyebabkan mata
berair, blefarospasme, lakrimasi, fotofobia dan gangguan penglihatan disebabkan oleh
keruhnya media kornea. Mata merah merupakan manifestasi klinis dari injeksi konjungtiva
dan injeksi siliar. Hal ini terjadi akibat pelebaran dari arteri konjungtiva dan arteri siliaris,
selain disebabkan oleh infeksi, pelebaran arteri konjungtiva dapat disebabkan oleh pengaruh
mekanis seperti trauma, sedangkan pelebaran arteri siliaris terjadi akibat proses radang yang
menyertai erosi kornea.
Pada pasien ini, trauma tumpul yang disebabkan oleh peluru pistol mainan
menyebabkan tekanan yang kuat pada kornea dan iris, hal ini menyebabkan erosi kornea dan
robeknya akar iris. Robekan akar iris dari badan siliar disertai dengan robeknya arteri siliaris.
Perdarahan pada arteri siliaris menyebabkan darah terkumpul di kamera okuli anterior. Pada
pemeriksaan dengan slit lamp yang dilakukan pada pasien dapat terlihat darah mengumpul
pada kurang dari dari 1/3 bagian kamera okuli anterior sehingga didiagnosis sebagai hifema
traumatika grade I. Selain itu, juga terlihat erosi kornea pada arah jam 11 hingga 12 dan
iridodialisis pada jam 10.