BAB I
ATEROSKLEROSIS
A. Defenisi
Aterosklerosis juga dikenal sebagai penyakit Vaskuler arteriosclerotic atau ASVD
berasal dari bahasa Yunani: athero (yang berarti bubur atau pasta) dan sklerosis
(indurasi dan pengerasan). Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu
keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh deposit substansi berupa
endapan lemak, trombosit, makrofag, leukosit, kolesterol, produk sampah seluler,
kalsium dan berbagai substansi lainnya yang terbentuk di dalam lapisan arteri di
seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media.
(www.medicastore.com)
Aterosklerosis merupakan proses yang berbeda. yang menyerang intima arteri
besar dan medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium.
komponen darah, karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri.
Penimbunan tersebut dikenal sebagai aleroma atau plak. Karena aterosklerosis
merupakan penyakit arteri umum, maka bila kita menjumpainya di ekstremitas,
maka penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh yang lain. (Brunner &
Suddarth, 2002).
Pertumbuhan ini disebut dengan plak. Plak tersebut berwarna kuning karena
mengandung lipid dan kolesterol. Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah
suatu proses berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan fase stabil
dan fase tidak stabil yang silih berganti. Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba
dan tidak terduga berkaitan dengan rupture plak, meskipun rupture tidak selalu
diikuti gejala klinik. Seringkali rupture plak segera pulih, dengan cara inilah
proses plak berlangsung. (Hanafi, Muin R, & Harun, 1997)
Aterosklerosis adalah kondisi dimana terjadi penyempitan pembuluh darah
akibat timbunan lemak yang meningkat dalam dinding pembuluh darah yang
akan menghambat aliran darah. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak,
jantung, ginjal, dan organ vital lainnya serta pada lengan dan tungkai. Jika
aterosklerosis terjadi didalam arteri yang menuju ke otak (arteri karoid) maka
bisa terjadi stroke. Namun jika terjadi didalam arteri yang menuju kejantung
(arteri koroner), maka bisa terjadi serangan jantung. Biasanya arteri yang paling
sering terkena adalah arteri koroner, aorta, dan arteri-arteri serbrum.
Beberapa pengerasan dari arteri biasanya terjadi ketika seseorang mulai tua.
Namun sekarang bukan hanya pada orang yang mulai tua, tetapi juga pada
kanak-kanak. Karena timbulnya bercak-bercak di dinding arteri koroner telah
menjadi fenomena alamiah yang tidak selalu harus terjadi lesi aterosklerosis
terlebih dahulu.
B. Etiologi
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari
aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini
akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan yang biasa disebut plak aterosklerotik atau
ateroma, terisi dengan bahan lembut seperti keju yang mengandung sejumlah
bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan juga arteri besar, tetapi
biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi
di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih
mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan
karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama
ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga ateroma menjadi rapuh
dan bisa pecah. Dan kemudian darah bisa masuk ke dalam ateroma yang telah
pecah, sehingga ateroma akan menjadi lebih besar dan lebih mempersempit
arteri.
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan
memicu pembentukan bekuan darah atau trombus. Selanjutnya bekuan ini akan
mempersempit bahkan menyumbat arteri, dan bekuan darah tersebut akan
terlepas dan mengalir bersama aliran darah sehingga menyebabkan sumbatan di
tempat lain (emboli).
1. kadar kolesterol darah - ini termasuk kolesterol LDL tinggi (kadangkadang disebut kolesterol jahat) dan kolesterol HDL rendah (kadang-kadang
disebut kolesterol baik).
2. Tekanan darah tinggi - tekanan darah dianggap tinggi jika tetap pada atau
di atas 140/90 mmHg selama periode waktu.
3. Merokok - ini bisa merusak dan mengencangkan pembuluh darah,
meningkatkan kadar kolesterol, dan meningkatkan tekanan darah - merokok juga
tidak memungkinkan oksigen yang cukup untuk mencapai jaringan tubuh.
4. Resistensi insulin - Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan
darah gula ke dalam sel di mana itu digunakan dan resistensi insulin terjadi
ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin sendiri dengan benar.
5. Diabetes - ini adalah penyakit di mana tingkat gula darah tubuh tinggi
karena tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak menggunakan insulin
dengan benar.
6. Kegemukan atau obesitas - kegemukan adalah memiliki berat badan
ekstra dari otot, tulang, lemak, dan / atau air - obesitas adalah memiliki jumlah
tinggi lemak tubuh ekstra.
7. Kurangnya aktivitas fisik - kurangnya aktivitas dapat memperburuk
faktor risiko lain untuk aterosklerosis.
8. Umur - sebagai usia tubuh meningkatkan risiko aterosklerosis dan atau gaya
hidup faktor genetik menyebabkan plak untuk secara bertahap membangun di
arteri - pada pertengahan usia atau lebih, plak cukup telah membangun
menyebabkan tanda-tanda atau gejala, pada pria, risiko meningkat setelah usia
45, sedangkan pada wanita, risiko meningkat setelah usia 55.
9. Riwayat keluarga penyakit jantung dini - risiko aterosklerosis meningkat
jika ayah atau saudara laki-laki didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum
usia 55 tahun, atau jika ibu atau saudara perempuan didiagnosis dengan
penyakit jantung sebelum usia 65 tahun tetapi meskipun usia dan riwayat
keluarga penyakit jantung dini faktor risiko, itu tidak berarti bahwa Anda akan
mengembangkan atherosclerosis jika Anda memiliki satu atau keduanya.
Membuat perubahan gaya hidup dan / atau mengambil obat-obatan untuk
mengobati faktor risiko lainnya seringkali dapat mengurangi pengaruh genetik
dan mencegah aterosklerosis dari berkembang, bahkan pada orang dewasa yang
lebih tua.
C. Patofisiologi
Sistem kardiovaskuler bekerja secara terus-menerus dan pada kebanyakan
kasus, secara efisien. Tapi masalah dapat muncul ketika aliran darah berkurang
atau tersumbat. Bila pembuluh darah ke jantung tersumbat total, jantung tidak
mendapatkan oksigen secara cukup dan suatu serangan jantung dapat terjadi.
Hal ini dapat berakibat fatal, dan pada kenyataannya, menghasilkan jumlah
jutaan kematian setiap tahun, membuat penyakit kardiovaskuler adalah
penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Penyakit jantung dapat bersiklus
fatal, karena pembuluh darah terbatas, tidak hanya dapat merusak jantung, tapi
juga membuatnya bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui sistem
sirkulasi. Lagipula, kerusakan jantung menjadikan jantung kurang efisien dan
harus bekerja walaupun dengan keras untuk tetap melanjutkan suplai oksigen ke
seluruh tubuh. Dari waktu ke waktu, penyakit jantung memimpin masalah utama
penglibatan jantung, paru-paru, ginjal, dan segera keseluruhan sistem, sebab
setiap organ dalam tubuh mempercayakan kecukupan oksigen dan nutrisinya
pada jantung. Secara khusus, sumbatan yang menyebabkan masalah dibentuk
oleh suatu pertumbuhan lekatan yang dikenal sebagai plak aterosklerotik.
Arterosklerosismerupakan suatu proses yang kompleks. Secara tepat bagaimana
arterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya tidaklah diketahui, tetapi
beberapa teori telah dikemukakan.
Kebanyakan peneliti berpendapat aterosklerosis dimulai karena lapisan paling
dalam arteri, endotel, menjadi rusak. Sepanjang waktu, lemak, kolesterol, fibrin,
platelet, sampah seluler dan kalsium terdeposit pada dinding arteri.
Timbul berbagai pendapat yang saling berlawanan sehubungan dengan
patogenesis aterosklerosis pembuluh koroner. Namun perubahan patologis yang
terjadi pada pembuluh yang mengalami kerusakan dapat diringkaskan sebagai
berikut:
Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang tampak
bagaikan garis lemak.
D. Factor Resiko
1.
Usia
Jenis kelamin
Riwayat keluarga
Ras
2.
a.
Mayor
Minor
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik dari proses aterosklerosis kompleks adalah penyakit jantung
koroner, stroke bahkan kematian. Sebelum terjadinya penyempitan atau
penyumbatan mendadak, aterosklerosis tidak menimbulkan gejala. Gejalanya
tergantung dari lokasi terbentuknya, sehinnga bisa berupa gejala jantung, otak,
tungkai atau tempat lainnya. Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan
arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinnya tidak akan
mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke
jaringan
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi
pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen. Yang khas
gejala aterosklerosis timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya
penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan.Tetapi
jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan
menyumbat arteri ) maka gejalanya akan timbul secara mendadak.
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
aterosklerosis yaitu dengan cara:
1. ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di
pergelangan kaki dan lengan,
2.
3.
4.
5.
6.
G. Penatalaksanaan Medis
Pada tingkat tertentu, tubuh akan melindungi dirinya dengan membentuk
pembuluh darah baru di daerah yang terkena. Bisa diberikan obat-obatan untuk
menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah seperti kolestiramin,
kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, dan lovastatin. Untuk
mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah, dapat diberikan obat-obatan
seperti aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan.
Sementara angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan
aliran darah yang melalui endapan lemak. Enarterektomi merupakan suatu
pembedahan untuk mengangkat endapan. Pembedahan bypass merupakan
prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari
penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang
tersumbat.
H. Asuhan Keparawatan
1.
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluruh, semua data atau informasi klien yang dibutuhkan dikumpulkan
untuk menentukan masalah keperawatan pengkajian pada klien aterosklerosis.
a.
b.
Sirkulasi
Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan darah tinggi,
diabetes melitus.
Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau
terlambatnnya capilary refill time, distritmia.
Suara jantung, suara jantung tambahan S3 atau S4 mungkin mencerminkan
terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilangan kontraktilitasnya.
Heaet rate munkin meningkat atau mengalami penurunan (tachy bradi
cardia ).
Irama jantung mungkin ireguler atau juga normaI.
Edama:Jugular vena distension,odema anasarka,crackles mungkin juga timbul
dengaan gagal jantung.
Warna kulit mungkin pucat baik bibir dan di kuku.
c.
Eliminasi.
d. Nutrisi
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak,
muntah dan perubahan barat badan.
e.
Hygiene perseorangan
f.
Neoru sensori
g.
Kenyamanan
Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau
dengan dengan nitrogliserin.
Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai
ke lengan, rahang dan wajah.
Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang pernah
dialami.Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang
menyeringai, perubahan postur tubuh, menangis, penurunan kontak mata
,perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta
tingkat kesadaran.
h.
Respirasi
Dispnea dengan atau tanpa aktifitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan
penyakit pernafasan kronis.Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan
respirasi, pucat atau cyanisis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga
vesukuler.Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged.
i.
Interaksi social
j.
Pengetahuan
2.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa adalah masalah keperawatan yang actual (yang sudah terjadi) dan
potensial (kemungkinan akan terjadi) yang dapat ditangani dengan intervensi
keperawatan, maka diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada penderita
aterosklerosis adalah:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung
atau sumbatan pada arteri koronaria.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen,adanya jaringan yang nekrotik dan iskemi pada miokard.
3. Resiko terjadinya penurunan kardiac output berhubungan dengan perubahan
dalam rate, irama konduksi jantuna, menurunnya preload atau peningkatatan
SVR, miocardial infark.
4. Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan tekanan darah, hopovolemia
5. Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan exsess berhubungan dengan
penurunan perfusi organ (renal ), peningkatan retensi natrium, penurunan
plasma prottein.
I.
Rencana Keperawatan
Rasional
Kolaborasi:
Pantau CVP17
Observasi/pantau adanya
cemas/gelisah
Catat/pantau TTV
dini
Berikan posisi nyaman dan ajarkan
tehnik relaksasi
Identifikasi/dorong penggunaan
prilaku adaptif