Anda di halaman 1dari 1

Si Monyet dan Kura-Kura

Dahulu, hiduplah seekor


monyet dan seekor kurakura.
Mereka
adalah
sahabat yang akrab. Tak
pernah terpisahkan oleh
jarak dan waktu. Setiap
pagi, mereka selalu jalan
bersama, makan bersama, semua selalu bersama. Suatu hari, mereka menemukan
beberapa biji pisang. "Hei, Ra. Gimana kalau kita tanam biji pisang ini? Siapa tahu
berbuah," kata monyet. "Ya, ya. Ayo kita tanam biji pisang ini," kata kura-kura semangat.
Mereka pun kembali ke rumah mereka masing-masing. Di rumah monyet, ia menanam
biji pisang itu di halaman rumahnya. Tapi, monyet tidak rajin merawatnya. Terkadang
seminggu sekali. Bahkan pernah dalam seminggu tidak dirawat sedikitpun. Maka, pohon
pisang monyet masih kecil sekali. Sementara itu, kura-kura menanam pohon pisang itu
dengan rajin. Dia selalu menyiramnya setiap hari. Akhirnya pohon pisang kura-kura
sudah besar dan berbuah.
Suatu hari, monyet pergi ke rumah kura-kura. Dilihatnya pisang yang sudah besar dan
matang. Kebetulan juga kura-kura meminta tolong pada monyet. "Sahabat baikku,
maukah kau petikkan untukku pisang itu? Tenang saja, kau juga akan kubagi," kata kurakura. Dalam hati monyet, monyet senang. Tapi, ada suatu niat jahat. Dia akan memanjat
pohon lalu memakan semua pisang kura-kura tanpa memberinya. "Baiklah, aku akan
mengambilnya," kata monyet. Monyet lalu memanjat pohon itu.
Begitu sampai di atas, monyet langsung memakan pisang yang ada di pohon itu. Kurakura kaget dan marah. "Hei sahabatku! Mengapa kau makan pisangku?!" tanya kura-kura
marah. Si monyet tak menghiraukannya lagi. Dimakannya semua pisang itu sampai
kenyang. Tapi salah satu dari dahan pisang itu retak. Akhirnya dahan itu jatuh bersama
monyet. Si monyet itu pun meringis kesakitan. Tulang punggungnya patah.

Anda mungkin juga menyukai