Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kelompok 2
D-IV Keperawatan Tingkat I
(P07120214001)
(P07120214002)
(P07120214006)
(P07120214009)
(P07120214024)
(P07120214028)
(P07120214037)
(P07120214039)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1. Pengertian SOP
3. Gunakan perbandingan dengan lebih dari satu proses kerja agar alur proses kerja
mendekati efektif.
4. Gunakan setiap instrumen yang ada dan diperlukan pada setiap proses kerja
(tools, hardware, software) untuk di masukkan ke dalam SOP yang akan dibuat.
5. Catat efisiensi waktu, biaya (cost) dan energi lainnya untuk kemungkinan sistem
yang akan digunakan.
6. Sistem yang dipilih dapat sebelumnya dilakukan brain storming terlebih dahulu
dengan Kepala Departemen yang bersangkutan untuk menerima pendapat dan
masukan. Brainstrorming juga bisa melibatkan staff, customer dan pihak-pihak
lain yang terlibat.
7. Buat terlebih dahulu draft baku untuk dilakukan pembahasan dengan team yang
ada (jika menggunakan sistem ISO, ikuti prosedur atau proses yang berlaku)
8. Lakukan uji coba instrumen yang ada dengan draft SOP yang telah menjalani
proses pembahasan.
9. Jika dirasa sudah mewakili alur proses yang sesungguhnya serta cukup efektif
dan efisien, maka minta persetujuan dari pimpinan, setelah sebelumnya dibuat
draft revisi final atas SOP tersebut.
10. Lakukan sosialisasi secara resmi kepada team terkait tas SOP baru tersebut yang
akan di terapkan. Beri jangka waktu untuk persiapan antara sosialisasi dengan
waktu penerapan SOP.
4. Jenis dan ruang lingkup SOP
1. SOP pelayanan profesi terdapat dua kelompok.
a. SOP untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai proses kerja untuk
diagnostik dan terapi.
b. SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang
menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasen non-keilmuan.
SOP profesi mencakup:
Pelayanan medis
Pelayanan penunjang
Pelayanan keperawatan
2. SOP administrasi mencakup:
a.
b.
c.
d.
e.
Perencanaan program/kegiatan
Keuangan
Perlengkapan
Kepegawaian
Pelaporan
5. Penyusunan SOP
SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan. Ini bisa berarti para
karyawan produksi, resepsionis, office boy, supir, staff administrasi di kantor, pabrik
atau gudang, supervisor dan manager SOP akan berbeda untuk pekerjaan yg dilakukan
sendirian, dan juga dalam bidang kesehatan. Saat menyusun SOP, perlu hendaknya
diperhatikan seperti hal-hal dibawah ini :
a. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan.
b. SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan
baik atau tidak.
c. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi setelah 1-2 bulan trial.
d. Lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang bisa diakibatkan oleh
adanya mesin baru, peralatan baru, tambahan pekerja, lokasi berbeda, dan semua
yang mempengaruhi lingkungan kerja
e. Mintakan masukan dari para pelaksana untuk menjadi bahan perbaikan SOP
secara teratur
Adanya SOP juga memberikan keuntungan bagi suatu perusahaan atau rumah
sakit, atau segala jajarannya dalam beberapa hal, yakni :
a.
SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi
antara pelaksana dan pengawas, dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara
konsisten.
b.
Para pekerja akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yg
harus dicapai dalam setiap pekerjaan.
c.
SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat training dan bisa
dipergunakan untuk mengukur kinerja karyawan.