Anda di halaman 1dari 5

Kebijakan Kesehatan Nasional

Pembuatan SOP dan Contoh SOP

Oleh :
Kelompok 2
D-IV Keperawatan Tingkat I

Ni Made Ayu Rahayuni


Ida Ayu Rika Kusumadewi
Ni Nyoman Wita Wihayati
Ni Made Ayu Lisna Pratiwi
Made Wahyu Riantini
Putu Jana Yanti Putri
I Gusti Ayu Ari Dewi
Ida Ayu Diah Nareswari Keniten

(P07120214001)
(P07120214002)
(P07120214006)
(P07120214009)
(P07120214024)
(P07120214028)
(P07120214037)
(P07120214039)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1. Pengertian SOP

SOP (Standard Operating Procedures/Standar Operasional Prosedur) adalah


panduan hasil kerja yang diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP
dibuat dan di dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur proses) kerja
secara rinci dan sistematis. Alur kerja (prosedur) tersebut haruslah mudah dipahami dan
dapat di implementasikan dengan baik dan konsisten oleh pelaku. Implementasi SOP
yang baik akan menunjukkan konsistensi hasil kerja, hasil produk dan proses pelayanan
seluruhnya dengan mengacu kepada kemudahan, pelayanan dan pengaturan yang
seimbang.
2. Tujuan dan manfaat SOP
SOP yang baik haruslah mendasarkan pada tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Memudahkan proses pemberian tugas serta tanggung jawab kepada pegawai
yang menjalankannya.
2. Memudahkan proses pemahaman (penguasaan tugas) staff secara sistematis dan
general.
3. Menghindari error dalam proses kerja.
4. Mempermudah dan mengetahui terjadinya kegagalan, inefisiensi proses dalam
prosedur kerja, serta kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyalahgunaan
kewenangan oleh pegawai yang menjalankan.
5. Memudahkan dalam hal monitoring dan menjalankan fungsi kontrol dari setiap
proses kerja.
6. Menghemat waktu dalam program training, karena dalam SOP tersusun secara
sistematis.
7. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Tahapan membuat SOP
Setelah mengetahui apa itu SOP dan tujuan serta manfaat SOP, maka selanjutnya
adalah tahapan dalam menyusun SOP. Tahapan-tahapan ini harus dipahami terlebih
dahulu sebelum menyusun SOP yang diinginkan. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam
menyusun SOP :
1. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai proses kerja baik
kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini bisa dengan berdiskusi dan melakukan
tanya-jawab (interview) dengan Kepala Departemen yang sedang menjabat pada
posisi yang akan dibuat SOP.
2. Interview dilakukan agar dapat memahami secara lebih detail proses kerja yang
akan dibuat.

3. Gunakan perbandingan dengan lebih dari satu proses kerja agar alur proses kerja
mendekati efektif.
4. Gunakan setiap instrumen yang ada dan diperlukan pada setiap proses kerja
(tools, hardware, software) untuk di masukkan ke dalam SOP yang akan dibuat.
5. Catat efisiensi waktu, biaya (cost) dan energi lainnya untuk kemungkinan sistem
yang akan digunakan.
6. Sistem yang dipilih dapat sebelumnya dilakukan brain storming terlebih dahulu
dengan Kepala Departemen yang bersangkutan untuk menerima pendapat dan
masukan. Brainstrorming juga bisa melibatkan staff, customer dan pihak-pihak
lain yang terlibat.
7. Buat terlebih dahulu draft baku untuk dilakukan pembahasan dengan team yang
ada (jika menggunakan sistem ISO, ikuti prosedur atau proses yang berlaku)
8. Lakukan uji coba instrumen yang ada dengan draft SOP yang telah menjalani
proses pembahasan.
9. Jika dirasa sudah mewakili alur proses yang sesungguhnya serta cukup efektif
dan efisien, maka minta persetujuan dari pimpinan, setelah sebelumnya dibuat
draft revisi final atas SOP tersebut.
10. Lakukan sosialisasi secara resmi kepada team terkait tas SOP baru tersebut yang
akan di terapkan. Beri jangka waktu untuk persiapan antara sosialisasi dengan
waktu penerapan SOP.
4. Jenis dan ruang lingkup SOP
1. SOP pelayanan profesi terdapat dua kelompok.
a. SOP untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai proses kerja untuk
diagnostik dan terapi.
b. SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang
menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasen non-keilmuan.
SOP profesi mencakup:
Pelayanan medis
Pelayanan penunjang
Pelayanan keperawatan
2. SOP administrasi mencakup:
a.
b.
c.
d.
e.

Perencanaan program/kegiatan
Keuangan
Perlengkapan
Kepegawaian
Pelaporan

5. Penyusunan SOP

SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan. Ini bisa berarti para
karyawan produksi, resepsionis, office boy, supir, staff administrasi di kantor, pabrik
atau gudang, supervisor dan manager SOP akan berbeda untuk pekerjaan yg dilakukan
sendirian, dan juga dalam bidang kesehatan. Saat menyusun SOP, perlu hendaknya
diperhatikan seperti hal-hal dibawah ini :
a. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan.
b. SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan
baik atau tidak.
c. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi setelah 1-2 bulan trial.
d. Lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang bisa diakibatkan oleh
adanya mesin baru, peralatan baru, tambahan pekerja, lokasi berbeda, dan semua
yang mempengaruhi lingkungan kerja
e. Mintakan masukan dari para pelaksana untuk menjadi bahan perbaikan SOP
secara teratur
Adanya SOP juga memberikan keuntungan bagi suatu perusahaan atau rumah
sakit, atau segala jajarannya dalam beberapa hal, yakni :
a.

SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi
antara pelaksana dan pengawas, dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara
konsisten.

b.

Para pekerja akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yg
harus dicapai dalam setiap pekerjaan.

c.

SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat training dan bisa
dipergunakan untuk mengukur kinerja karyawan.

6. Sistem, Prosedur & Langkah


a. Sistem yang ada dalam setiap perusahaan adalah sistem pemasaran, sistem
produksi, sistem keuangan dan sistem pengembangan SDM. Keberhasilan suatu
perusahaan dipengaruhi oleh seberapa jauh sistem-sistem ini bisa berjalan dan
bekerja sama.
b. Setiap sistem disusun atas beberapa prosedur kerja. Sebagai contoh, sistem
produksi terdiri atas prosedur perencanaan produksi, prosedur permintaan bahan,
prosedur pelaksanaan produksi, prosedur pengawasan produksi, prosedur
penyerahan hasil produksi, dan prosedur pembuatan laporan produksi.

c. Langkah-langkah adalah kegiatan terkecil yang menyusun sebuah prosedur.


Dalam pelaksanaan, langkah-langkah ini adalah tempat terjadinya variasi
kegiatan antara pelaksana yang berbeda jika prosedur tidak dibakukan.
7. SOP dalam Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai