Anda di halaman 1dari 4

1.

1 Latar Belakang
Demam dengue (DD) dan Demam berdarah
Dengue(DBD) adalah penyakit demam akut yang
dapat menyebabkan kematian dan di sebabkan oleh
virus dan masih menjadi problem kesehatan
masyarakat. Dengue di tularkan oleh genus Aedes,
nyamuk yang tersebar luas di daerah tropis dan
subtropics di seluruh dunia.(soedarto)
Menurut WHO (world Health Organization) selama
tahun 1960-an dan 1970-an DBD secara progresif
meningkat sebagai masalah kesehatan. Penyakit ini
mempunyai pola epidemic berdasarkan musiman
dan sikus. Dengan wabah besar terjadi pada interval
2-3 tahun. Selama priode ini. 1070207 kasus dan
42808 kematian di laporkan, sebagian besar
menyerang anak-anak. Selama hampir sepanjang
tahun 1980-an pada Negara-negara endemic Cina,
Indonesia, Malaysia, mianmar, Filipina, Thailand dan
Vietnam, DBD menyebar secara perifer, yang
menyerang daerah pedesaan. Wabah yang sangat
luar biasa besar yang terjadi di Vietnam (354517
kasus pada tahun 1987) dan Thailand (174285 kasus
pada tahun 1987). Jumlah total orang yang terjangkit
dan meninggal karena DBD di laporkan di semua
Negara Pasifik Barat dan Asia Tenggara selama
decade tahun 1980-an di perkitakan 1946965 dan
23793. (who hal 2)
Pada 50 tahun terakhir insidens penderita demam
berdarah dengue meningkat dari 7000 orang pada

tahun 1995 menjadi 26.00 orang (hampir 4 kali lipat)


pada tahun 2007. (soedarto)
Pada tahun 1968 Demam Berdarah Dengue pertama
kali di laporkan di Surabaya dengan penderita
sebanyak 58 orang, dan 24 orang di antaranya
kemudian meninggal dunia (1,3%). DBD kemudian
keseluruh dunia dan pada tahun 1988 jumlah
penderita mencapai 13, 45per 100.000 penduduk.
Menurut laporan Depkes seluruh Provinsi di Indonesia
telah terjangkit penyakit ini dengan angka kejadian
pada tahun 1994 sebesar 9,2% dan angka kematian
4,5%. (soedarto).
Indonesia merupakan wilayah endemis dengan
sebaran di seluruh wilayah tanah air. Inseiden DBD di
Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk
(1989 hingga 1995) dan pernah miningkat tajam saat
kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk
pada tahun 1998. (ipd)
Dari tahun 1996 samapai-2000 kasus DBD terbanyak
pada kelompok umur 4-5 tahun (kelompok umur
sekolah). Tetapi pada tahun 1998 dan 2000 kasus
DBD 15-44 tahun meningkat. (soegeng hal 3)
Dari tahun 1996 sampai dengan 2000 angka
kesakitan terendah pada tahun 1999 dan teringgi
pada tahun 1996. Pada tahun 2000 terjadi kejadian
luar biasa (KLB) di 4 kabupaten dan 3 kota.
Kabupaten yang mengalami KLB adalah Kabupaten
Gresik, Kediri, Pacitan, dan madiun. Sedangkan kota
yang mengalami KLB adalah Kota Madiun, Mojokerto,

dan Probolingo. (soegeng). Pada tahun 2004


penyakit ini menjadi berita utama di hampir semua
surat kabar nasional dan tidak sedikit kasusu
berakhir kematian.
Dengan pertimbangan dari uraian di atas tetnang
perlunya pengetahuan dan penanganan dini yang
mengalami penyakit DBD, maka penulis memiliki
keinginan mengadakan penelitian dengan judul
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Kebersihan
Lingkungan Terhadap Penyakit DBD Di Kec.Sei
Wampu Kab.Langkat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah yang akan di bahas adalah tingkat
pengetahunan masyarakan tetang kebersihan
lingkungan terhadap penyakit demam bedarah pada
kec. Sei Wampu Kab. Langkat tahun 2014.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang
kebersihan lingkungan terhadap penyakit demam
berdarah pada kec. Sei Wampu, Kab. Langkat than
2014.

1.4 Manfaat penelitian


Hasil penelitian di harapkan dapat memberi manfaat
untuk :
A. Peneliti
Menambah wawasan khususnya mengenai
pengetahuan masyarakat mengenai kebersiahn
lngkungan terhadap demam berdarah dan cara
mencegah penyakit demam berdarah.
B. Responden
Hasil penelitian ini di harapkan menambah
wawasan dan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga
tentang kebersiahan terhadap penyakit demam
berdarah.
C. Peneliti selanjutnya
Sebagai bahan bacaan dan bahan perbandingan.

Anda mungkin juga menyukai