Anda di halaman 1dari 5

BAB I

D. Perspektif Kualitas
Persperktif kualitas yaitu pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan
kualitas suatu produk. Garvin (dalam Lovelock, 1994 : 98-99; Ross, 1993 : 97-98)
menyebutkan ada lima alternatif pendekatan perspektif kualitas yang bisa
digunakan, yaitu sebagai berikut.
1. Transcendental Approach
Dalam pendekatan ini, kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit
dioperasionalkan. Dengan demikian, fungsi perencanaan produksi dan
pelayanan suatu perusahaan sulit menggunakan pendekatan ini sebagai
dasar manajemen kualitas karena sulitnya mendesain produk secara tepat.
Hal ini akan mengakibatkan implementasinya juga sulit.
2. Product-base Approach
Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik yang dapat
diukur. Perbedaan yang ada dalam kualitas mencerminkan perbedaan
dalam jumlah unsur yang dimiliki suatu produk. Karena pendekatan ini
sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera,
kebutuhan, dan keinginan individual.
3. User-based Approach
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada
orang yang menggunakannya. Pendekatan ini juga menyatakan bahwa
pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda
pula. Dengan demikian, kualitas bagi seseorang adalah sama dengan
kepuasan maksimum yang dirasakannya.
4. Manufacturing-based Approach
Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan
secara internal, seringkali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas
dan penekanan biaya. Jadi yang menentukan kualitas adalah standarstandar

yang

ditetapkan

perusahaan,

bukan

konsumen

yang

menggunakannya.
5. Value-based Approach
Pendekatan ini memendang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas
dalam pendekatan ini bersifat relative sehingga produk yang memiliki

kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi
produk yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat dibeli.
Perbedaan perspektif sebagaimana diuraikan di atas dapat bermanfaat
dalam mengatasi konflik yang kadangkala timbul di antara manajer dalam
departemen yang berbeda. Untuk mempermudahnya, dapat digunakan perpaduan
antara beberapa perspektif kualitas dan menyesuaikannya setiap kondisi berubah
E. Sejarah Kualitas dan Sejarah TQM
1. Sejarah Kualitas
Kualitas sebagai suatu

konsep

sudah

lama

dikenal,

tetapi

kemunculannya sebagai fungsi manajemen baru terjadi akhir-akhir ini.


Garvin (dalam Bounds, et.al., 1994 : 46-84; Lovelock, 1994 : 101-107)
membagi pendekatan kualitas modern dalam empat era kualitas, yaitu
inspeksi, pengendalian kualitas secara statistic, jaminan kualitas, dan
manajemen kualitas strategik. Keempat era kualitas tersebut secara
ringkas tersaji dalam table berikut ini.

TAHAP GERAKAN KUALITAS


KARAKTERISTI
K

INSPEKSI
(1800-an)

PENGENDALIA
N KUALITAS
SECARA
STATISTIK
(1930-an)

Perhatian utama

Deteksi

Pengendalian

Pandangan
terhadap kualitas

Suatu
masalah
untuk
dipecahkan

Penekanan

Keseragaman
produk

Suatu masalah
untuk dipecahkan
Keseragaman
produk dengan
pengurangan
inspeksi

JAMINAN
KUALITAS
(1950-an)

MANAJEMEN
KUALITAS
STRATEGIK
(1980-an)

Koordinasi

Pengaruh strategik

Suatu masalah
untuk
dipecahkan,
tetapi diatasi
secara proaktif
Jaringan
produksi
keseluruhan,
dari desain
sampai pasar,
dan kontribusi
dari semua
kelompok

Peluang kompetitif

Kebutuhan pasar
dan konsumen

fungsional untuk
mencegah
kegagalan
kualitas

Metode

Penaksiran
dan
pengukuran

Alat dan taknik


statistic

Program dan
sistem

Peranan
professional
kualitas

Inspeksi,
penyortiran,
penghitungan
, dan
penggolongan

Mencari dan
memecahkan
masalah dan
penerapan metode
statistic

Pengukuran
kualitas,
perencanaan
kualitas, dan
perancangan
program

Yang bertanggung
jawab atas kualitas

Departemen
inspeksi

Departemen
menufakturing dan
perekayasaan

Semua
departemen

Orientasi dan
pendekatan

Perencanaan
strategic,
penentuan tujuan,
dan pengerahan
organisasi
Penetapan tujuan,
pendidikan dan
pelatihan
kerjasama
antardepartemen,
dan perancangan
program
Setiap orang dalam
organisasi, dengan
kepemimpinan
yang kuat dari
manajemen puncak
Kualitas manages
in

Kualitas
Kualitas control
Kualitas build
inspect in
in
in
2. Sejarah Singkat Perkembangan TQM
Evolusi gerakan total quality dimulai dari masa studi waktu dan gerak

oleh Bapak Manajemen Ilmiah, Frederick Winston Taylor, pada decade


1920-an. Berikut ini adalah tabel singkat yang menunjukkan beberapa
peristiwa dalam evolusi gerakan total quality di Amerika Serikat.
Beberapa Kejadian Penting dalam Gerakan Kualitas di USA
Tahun
1911

Kejadian Bersejarah
Frederick W. Taylor mempublikasikan bukunya The Principles of
Scientific Management, yang melahirkan berbagai teknik, seperti studi
waktu dan gerak.
Walter A. Shewhart dari Bell Laboratories memperkenalkan statistical

1931

1940
1941

quality control dalam bukunya Economic Control of Quality of


Manufactured Products
W. Edwards Deming membantu U. S. Bureau of Census dalam menerapkan
teknik-teknik sampling statistik.
W. Edwards Deming mengajarkan teknik-teknik pengendalian kualitas di

1950
1951
1961
1970
1979
1980

1981

1982
1984
1987
1988
1989
1993

U.S. War Department.


W. Edwards Deming mengajarkan mata kuliah mengenai kualitas kepada
para ilmuan, insinyur, dan eksekutif perusahaan Jepang.
Joseph M. Juran mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality Control
Handbook.
Martin Company (kemudian bernama Martin-Marietta) membangun rudal
Pershing yang memiliki tingkat kerusakan nol.
Philip Crosby memperkenalkan konsep zero defects
Philip Crosby mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality is Free.
Siaran dokumentasi TV If Japan Can Why Cant We? member
pengakuan kepada W. Edwards Deming di USA.
Ford Motor Company mengundang W. Edwards Deming untuk berbicara
dihadapan eksekutif puncaknya, memelopori hubungan produktif antara
produsen mobil dan pakar kualitas.
W. Edwards Deming menerbitkan buku berjudul Quality. Productivity, and
Competitive Position.
Philip Crosby menerbitkan buku berjudul Quality Without Tears: The Art
of Hassle Free Management.
Kongres Amerika Serikat menetapkan Malcom Baldrige National Quality
Award.
Secretary of Detense Frank Carlucci memerintahkan U.S. Department of
Defense untuk mengadopsi total quality.
Florida Power and Light berhasil menjadi perusahaan non-Jepang pertama
yang beerhasil memenangkan Deming Prize.
Total Quality Approach diajarkan di universitas-universitas di Amerika
Serikat.
Meskipun konsep TQM banyak dipengaruhi oles perkembanganperkembangan di Jepang, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa TQM
adalah made in Japan. Hal ini dikarenakan banyak aspek yang
bersumber dari Amerika. Yang antara lain sebagai berikut.
a. Manajemen ilmiah, yaitu berupaya menemukan suatu cara terbaik
dalam melakukan suatu pekerjaan.
b. Dinamika kelompok, yaitu mengupayakan dan mengorganisasikan
kekuatan pengalaman kelompok.
c. Pelatihan dan pengembangan yang merupakan investasi dalam
sumber daya manusia.
d. Motivasi berprestasi.
e. Keterlibatan karyawan.

f. System sosioteknika, dimana organisasi beroperasi sebagai system


yang terbuka.
g. Pengembangan organisasi.
h. Budaya organisasi, yakni menyangkut keakinan, mitos, dan nilainilai yang mengarahkan perilaku setiap orang dalam organisasi.
i. Teori kepemimpinan baru, yakni menginspirasikan dan
memberdayakan orang lain untuk bertindak.
j. Konsep lingking-pin dalam organisasi, yaitu membentuk tim
fungsional silang.
k. Perencanaan strategic.

Anda mungkin juga menyukai