Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.
Analisa : kasus terbesar adalah kasus preeklamsia yaitu sekitar 16 % dari semua
kasus yang ada
Jumlah persalinan
2.
3.
pasien eklamsia
Jumlah kunjungan neonatal
6.
Pelaksanaan IMD
7.
8.
Normal
SC
Persalinan dengan
tindakan
2
2012
271
387
2013
337
376
2014
306
456
2015
418
543
22
Jan-Mei 2016
264
272
HPP
Eklamsi
Kelainan
Anemia
jantung
Emboli
Rupture
air
Uteri
ketuban
2012
2013
2014
2015
Jan-
2
3
2
1
1
1
3
Mei
2016
Ekslamsia
RTL
1. Melakukan AMP Internal di RS dan AMP Kabupaten oleh dinas kesehatan
kabupaten
2. Memperbaiki sistem rujukan dan menyusun buku pedoman rujukan.
3. Pemantapan ANC dan rujukan dini kasus Pre eklamsia
4. Melakukan screening Preeklamsia pada semua ibu hamil
a. KASUS NEONATAL
1) KELAHIRAN BAYI HIDUP DAN KEMATIAN BAYI
TAHUN
KELAHIRAN
BBL
KEMATIAN
2012
667
14
2013
775
43
2014
818
25
2015
994
61
Juni-Juni 2016
577
47
RTL :
1. Melakukan AMP Internal dan Eksternal di kabupaten oleh dinas kesehatan
2. Memperbaiki sistem rujukan untuk bayi yang dirujuk ke RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan
3. Mencegah kelahiran prematur dengan ANC yang optimal.
4. Memberikan HE pada ibu hamil tentang gizi ibu hamil
5. Pengoptimalkan akses terhadap kontrasepsi terutama pada ibu dengan
resiko tinggi
6. Pelatihan tenaga kesehatan tentang kasus
2) PELAKSANAAN IMD
TAHUN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
JAN- JUNI 2016
JUMLAH
718
952
704
STANDAR 70%
70% ( 503)
70% (667)
70% (493)
PENCAPAIAN
412 ( 57%)
656 (69%)
491 ( 70%)
2. Analisis :
4
Pencatatan dilakukan sejak terbitnya SK, pancapaian IMD belum mencapai standart
70%, dikarenakan :
1. waktu pelaksanaan IMD terlalu singkat dikarenakan petugas terbatasnya
2. Belum optimalnya komitmen Rumah Sakit dan penolong persalinan untuk
selalu melakukan Inisiasi Menyusu Dini pada bayi baru lahir,
3. Gempuran promosi susu formula dengan iming-iming bonus yang begitu besar
kepada petugas kesehatan.
4. Faktor ibu bersalin juga berperan pada kegagalan Inisiasi Menyusu Dini antara
lain rendahnya pengetahuan ibu dan sikap ibu yang kurang mendukung Inisiasi
Menyusu dini.
RTL :
1. Meningkatkan program pembinaan ANC yang berkualitas dengan mengenalkan
IMD selama ANC
2. Dukungan seluruh DPJP dan staf kamar bersalin.
3. Melakukan penambahan petugas
4. Perlu dibuat regulasi yang jelas dan tegas serta pengawasan terhadap kinerja
5.
Dini
6. Perlu ditingkatkan. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat
tentang Program Inisiasi Menyusu Dini.
7. Penolong persalinan merupakan tenaga kesehatan yang paling berperan dalam
melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini karena ibu tidak dapat melakukan Inisiasi
Menyusu Dini tanpa bantuan dan fasilitasi dari bidan
3)
PELAKSANAAN PMK
TAHUN 2016
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
KEJADIAN BBLR
PELAKSANAAN PMK
21
36
52
53
36
24
10 ( 48%)
18 (50%)
36 (69%)
21(40%)
24 (67%)
18 (75%)
Analisis : Sebagian besar bayi dengan BBLR belum dilakukan Perawatan Metode
Kangguru untuk mencegah hipotermi pada bayi
RTL:
1. Meningkatkan pelayanan PMK dan sosialisasi oleh petugas dan PKRS pada pasien
dan keluarga.
2. Melaksanakan pelayanan PMK pada semua bayi BBLR yang telah stabil
5
4) RAWAT GABUNG
JUMLAH BBL
PELAKSANAAN RAWAT
GABUNG
JANUARI
94
FEBRUARI
112
42 (45%)
44 (39%)
MARET
132
APRIL
108
MEI
120
JUNI
111
TAHUN 2016
55 (42%)
41(38%)
64 (53%)
59 (53%)
Anali
Analisis : sebagian kecil bayi sudah dilaksanakan rawat gabung dikarenakan :
1. Sulit memantau kondisi bayi yang menjalani rawat gabung. Cukup satu petugas untuk
memantau semua bayi bila dirawat di ruang bayi sehat.
2. Ibu perlu istirahat setelah melahirkan, terutama di malam hari, dan bayi harus minum.
Terutama setelah operasi sesar, ibu perlu waktu untuk pemulihan. Pada saat tersebut
bayi harus diberi pengganti ASI
3. Adanya pengunjung diperbolehkan memasuki ruang rawat gabung, bahaya infeksi
dan kontaminasi akan meningkat. Sebagian ibu merasa perlu menerima tamu, dan
dapat mengurusi bayinya nanti setelah pulang dari rumah sakit.
4. Faktor keamanan bayi seperti antisipasi bayi bisa jatuh dari tempat tidur ibu dan
adanya resiko bayi hilang
5. Rawat gabung penuh
sulit
dilakukan
karena
ada
prosedur
prosedur
3. Ajak para petugas untuk meyakinkan ibu bahwa dengan rawat gabung ibu
memberikan yang terbaik untuk bayinya bahwa para petugas siap membantu bila
dibutuhkan.
Beri pengertian pada petugas bahwa setelah menyusui dengan baik, ibu dapat
tidur lebih nyenyak bila bayinya bersamanya.
Pastikan bahwa petugas tahu bagaimana menolong ibu yang menjalani bedah
sesar untuk memilih tehnik dan posisi menyusui yang nyaman dan efektif.
Bila operasi Caesar memakai anestesi regional atau lokal, menyusui dini kurang
menjadi masalah. Walaupun begitu, ibu yang mendapat anestesi umum pun
dapat segera menyusui begitu ibu sadar, bila petugas mendukung ibu.
Unit kerja
Jenis barang
jml
Ket. Alat
Data
pendukung
IGD PONEK
NEONATUS
VK
Monitor pasien
Belum ada
Buku
Inventaris
Bed Obstetri
Rusak 1
Infant warmer
Sering mati
Incubator transport
Belum ada
Inventaris IGD
NST
Belum ada
Inventaris IGD
Stetoskop bayi
ruangan
1 rusak
Buku
Kurang
inventaris
Ruang laktasi
Belum tersedia
Kasur bayi
10
Sudah kempes
Timbangan darah
Belum ada
ruangan
Buku
7
No
Unit kerja
Jenis barang
jml
Ket. Alat
Data
pendukung
BERSALIN
Inventaris
Sandal tertutup petugas
20
Sandal pasien
15
Belum ada
Jemuran
Kurang
Lemari linen
Sudah rusak
Regulator O2 sentral
Kurang
Sudah jelek
EDELWEIS
ruangan
Kurang
Couter ESV
Sudah rusak
Belum ada
Kurang
Infus pump
Belum ada
Tensimeter
Rusak
Stetoskop
2 rusak, kurang
Nebulizer
Belum ada
Oksimetri
Kurang
Sendok kuret
Tumpul
Gunting episiotomi
15
Tumpul
15
Tumpul
Lemari linen
Sudah rusak
Buku
Sudah jelek
Inventaris
Tensimeter
Rusak
Komputer
Kurang
Kurang
Belum ada
Ring tang
Belum ada
AC ruangan
Rusak
TV ruang tunggu
Stetoskop dewasa
2 rusak
Lampu tindakan/periksa
Belum ada
Belum ada
ruangan
No
Unit kerja
Jenis barang
jml
Ket. Alat
Data
pendukung
POLI
Bed ginek
1 rusak
Buku
Doppler
Rusak
Inventaris
ruangan
Analisis : sarana dan prasarana sebagian besar sudah tersedia, dan beberapa bagian
perlu pengadaan dan perbaikan
RTL : - Pengadaan sarana dan prasarana yang belum tersedia
- Perbaikan sarana dan prasarana yang rusak tapi masih bisa digunakan
- Penarikan alat yang sudah tidak digunakan
d. DATA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
NO
1.
TINGKAT
PENDIDIKAN
Pendidikan formal
D III
D IV
SI
Spesialis OBGIN
Spesialis Anak
Sub Spesialis
Pendidikan non formal
Pelatihan
PONEK
MLS
APN
NLS
PPGD/BCLS/
CODE BLUE
Seminar
Workshop MDGs
2013
2014
2015
2016
44
2
2
2
2
-
51
2
4
3
3
1
71
3
7
6
4
1
90
7
7
6
4
1
4
35
4
40
7
20
50
7
20
60
56
+
-
+
3
+
3
+
3
(PONEK)
Analisis: Jumlah petugas baik dokter, perawat maupun bidan sudah cukup. Petugas
yang sudah mendapatkan pelatihan masih kurang. Minimnya pengalaman dalam
memberikan pelayanan merupakan kendala dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas, sehingga diperlukan tambahan pelatihan.
RTL: Pengembangan SDM dengan :
-
9.
di RSUD Syarifah
11.
Maternal Perinatal)
Evaluasi hasil program dan Rencana tindak Lanjut
6) Pimpinan rapat membacakan pokok rekomendasi notulen yang lalu yang belum
maupun yang sudah terlaksana
7) Notulen dilaksanakan oleh sekretaris dan membacakannya pada akhir rapat.
8) Semua peserta rapat menanndatangani notulen rapat, yang diketahui oleh ketua
rapat dengan membubuhkan tanda tangan
9) Membuat laporan hasil rapat kepada direktur.
b. Melaksanakan Audit
Audit dilakukan, bila ada masalah PONEK yang masuk atau teramati melalui
survey. Audit dilakukan dengan mengundang pihak terkait. Pemberitahuan kepada
pihak terkait tentang Audit. Audit dilakukan dengan mendasarkan cara mekanisme
persidangan.
1) Audit dilakukan secara tertutup, terbuka, jujur, sopan dan adil, kekeluargaan serta
pikiran positif (praduga tak bersalah).
2) Dibuka oleh pimpinan Audit.
3) Dilanjutkan dengan pembacaan paparan/masalah.
4) Dialog dilakukan sedemikian rupa, sehingga jelas, teratur, dan terarah guna
mencapai pokok yang mengerucut.
5) Bila belum dapat kata sepakat, dapat dilakukan mediasi oleh yang ditunjuk dan
dipercaya.
6) Audit dilanjutkan setelah mediasi mencapai final. Dan ditutup setelah ada
keputusan akhir.
7) Pembacaan kesimpulan Audit ; faktor predisposisi, penyebab, tindakan
pencegahan dan solusi masalah.
8) Penutupan audit oleh pembawa acara, dilanjutkan semua yang hadir bersalaman.
9) Hasil Audit didokumentasikan dan dilaporkan kepada Direktur, secara lisan dan
tertulis dalam laporan bulanan atau tahunan
c. Menerima keluhan dan masukan pada masing-masing instalansi terkait PONEK
1) Keluhan atau masalah PONEK dapat berasal dari manajemen, karyawan, pasien,
keluarga pasien maupun masyarakat
2) Keluhan harusnya tertulis
Semua keluhan didokumentasi dan diagendakan dalam laporan PONEK
12.
SASARAN
a. Petugas yang terkait pelayanan PONEK, 90% tahu program PONEK dalam waktu 3
bulan sejak sosialisasi program.
b. Sarana dan prasarana penunjang pelayanan PONEK tersedia pada masing-masing
c.
11
13.
No
1
2
3
4
5
6
7
Menyusun rencana
program
Soaialisasi program ke
unit terkait ponek
Pengadaan sarana
prasarana pada unit
terkait PONEK
Pelaksanaan IMD
Pelaksanaan Rawat
Gabung
Pelaksanaan PMK pada
BBLR
Pelaksanaan AMP
Bulan ke5
6
7
8
10
11
12
NO
1
PIC
PELATIHAN
RENCANA PELAKSANAAN
1
10
ANGGARAN
11
12
Orientasi
Pegawai Baru
di rumah sakit.
PONEK
Non budgeting
@ Rp.
5.000.000,-
APN
@ Rp.
3.000.000,-
MLS
@ Rp. 600.000,-
@ Rp.
(maternal life
support)
5
NLS (neonatal
life support)
PPGD
2.016.000,1
/ACLS
@ Rp.
2.400.000,-
/BTCLS
7
Manejemen
Laktasi
@ Rp.
2.000.000,-
14.
a.
b.
Laporan tahunan dibuat pada akhir tahun untuk mengetahui pelaksanaan program,
c.
15.
16.
PENUTUP
Dengan adanya program kerja PONEK tahun 2016 diharapkan dapat menjadi
acuan atau pedoman untuk melakukan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dalam hal pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Mengetahui
DIREKTUR
RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
BANGKALAN
drg. Y U S R O
Pembina Utama Muda
13
LAMPIRAN
A. LAPORAN PROGRAM KERJA TIM PONEK
NO
1
KEGIATAN
Menyususn
TARGET
WAKTU
Januari
INDIKATOR
KEBERHASILAN
- Program ponek
KETERANGAN
BIAYA
Lampiran ada
RS dan
APBD
sudah disetujui
Direktur
Sosialisasi
Pebruari -
program ke unit
Maret
2016
terkait PONEK
Pengadaan
Adanya program,
RS dan
PONEK sudah
pedoman,
APBD
tersosialisasi dan
panduan, SPO
paham program
PONEK disetiap
pONEK
Maret 2016 - Semua sarana
unit PONEK
Dokumen data
RS dan
APBD
sarana prasarana
prasarana unit
sudah ada:
terkait PONEK
terkait PONEK
laporan
sudah lengkap
permintaan dan
penerimaan
Pelaksanaan
April 2016
IMD
Pelaksanaan
April 2016
Rawat Gabung
- IMD dilaksanakan
barang di ruangan
Register
RS dan
persalinan dan
persalinan dengan
dokumentasi
syarat IMD
rekam medik
terpenuhi
- Rawat Gabung
APBD
Register
RS dan
dilaksanakan 80%
persalinan dan
APBD
pada semua
dokumentasi
persalinan dengan
rekam medik
syarat Rawat
6
Pelaksanaan
April 2016
Gabung terpenuhi
- PMK dilaksanakan
Register
RS dan
APBD
PMK pada
persalinan dan
BBLR
persalinan dengan
dokumentasi
rekam medik
Pelaksanaan
Setiap 2
terpenuhi
- Angka kejadian
Laporan kegiatan
RS dan
14
NO
KEGIATAN
AMP
TARGET
INDIKATOR
WAKTU
bulan atau
KEBERHASILAN
kematian ibu dan
KETERANGAN
BIAYA
AMP di Rumah
APBD
bila ada
Sakit maupun
kebutuhan
8
Evaluasi dan
Desember
perbaikan
2016
diluar Rumah
-
Sakit
Buku laporan
RS dan
tahunan PONEK
APBD
program,
pedoman, dan
8
panduan.
Monev
2 x tiap 6
RS dan
bulan (Mei
ya program,
laporan kegiatan
APBD
dan
pedoman, panduan
pONEK di
November)
masing-masing
pelayanan
unit PONEK
Formulir
Kegiatan
: Pengadaan Alat, Sarana Prasarana dan Pelatihan Pegawai Unit Kerja PONEK
Visi
: Menjadi Rumah Sakit Pilihan dan Unggulan Dalam Pelayanan dan pendidikan di Kota
Surabaya
Misi
Tujuan
:
:
Total Nilai
: Rp. 2.062.740.357.-
Output Kegiatan
Target
Satuan
15
:
Output
Subtitle
Target
Satuan
Komponen
Satua
n
Koefisien
Harga
Hasil
PPN
Total
IGD PONEK
Unit
240.000.00
0
240.000.000
Pph
10%
264.000.000
Infant Warmer
Unit
59.481.300
59.481.300
Pph
10%
65.429.430
Incubator Transport
Unit
925.000.00
0
925.000.000
Pph
10%
1.017.500.00
0
Set
13.568.168
13.568.168
Pph
10%
14.924.984
NST set
set
64.344.000
64.344.000
Pph
10%
70.778.400
Set
11.823.485
11.823.485
Pph
10%
13.005.833
Monitor pasien
Paket
74.090.909
74.090.909
Pph
10%
81.500.000
NEONATUS
Unit
942.300
1.884.600
Pph
10%
2.073.060
Unit
300.000
1.500.000
Pph
10%
1.650.000
Unit
Tersedia
Pph
16
10%
Kasur bayi
Unit
10
1.200.000
12.000.000
Pph
10%
13.200.000
VK BERSALIN
Timbangan darah
Unit
200.000
200.000
Pph
10%
220.000
Unit
20
562.500
11.250.000
Pph
10%
12.375.000
Sandal pasien
Unit
15
11.500
172.500
Pph
10%
189.750
Jemuran
Unit
200.000
400.000
Pph
10%
440.000
Lemari linen
Unit
4.411.000
4.411.000
Pph
10%
4.852.100
Regulator O2 sentral
Set
2.750.000
16.500.000
Pph
10%
18.150.000
Unit
3.500.000
28.000.000
Pph
10%
30.800.000
Unit
4/2
8.637.700
8.637.700
Pph
10%
9.501.470
Couter ESV
Set
9 pcs
7.500.000
7.500.000
Pph
10%
8.250.000
Unit
500.000
4.000.000
Pph
10%
4.400.000
Set
2.198.700
2.198.700
Pph
10%
2.418.570
Infus pump
Unit
20.909.000
20.909.000
Pph
10%
22.999.900
Syringe pump
Unit
15.472.000
15.472.000
Pph
10%
17.019.200
Tensimeter
Set
3.195.000
12.780.000
Pph
10%
14.058.000
Stetoskop
Unit
942.300
3.769.200
Pph
10%
4.146.120
Nebulizer
Paket
16.000.000
16.000.000
Pph
10%
17.600.000
Oksimetri
Set
950.000
2.850.000
Pph
10%
3.135.000
Sendok kuret
5 set
5 set
314.100
1.570.500
Pph
10%
1.727.550
Gunting Episiotomi
Unit
15
1.452.000
21.780.000
Pph
10%
23.968.000
Unit
15
1.616.000
24.240.000
Pph
10%
26.664.000
17
RUANG EDELWEIS
Lemari Linen
Unit
4.411.000
4.411.000
Pph
10%
4.852.100
Unit
1.485.000
7.600.000
Pph
10%
8.360.000
Tensimeter
Unit
3.195.000
9.585.000
Pph
10%
10.543.500
Komputer
Unit
1 set
8.165.500
8.165.500
Pph
10%
8.982.050
Unit
2.198.700
2.198.700
Pph
10%
2.418.570
Unit
5.200.000
10.400.000
Pph
10%
11.440.000
Ring tang
Unit
700.000
2.800.000
Pph
10%
3.080.000
AC ruangan
Paket
6.963.000
34.815.000
Pph
10%
38.296.500
TV ruang tunggu
Unit
6.948.900
13.897.800
Pph
10%
15.287.580
Stetoskop littman
Unit
942.300
2.826.900
Pph
10%
3.109.590
Lampu Tindakan
Set
2.000.000
2.000.000
Pph
10%
2.200.000
Unit
207.000
207.000
Pph
10%
227.700
Unit
4.900.000
4.900.000
Pph
10%
5.390.000
Unit
43.200.000
43.200.000
Pph
10%
47.520.000
POLI
Doppler
Bed Gynec
Pelatihan PONEK
Orang
12
5.000.000
60.000.000
Pph 0%
60.000.000
Pelatihan APN
Orang
12
3.000.000
36.000.000
Pph 0%
36.000.000
18
Pelatihan MLS
Orang
12
600.000
7.200.000
Pph 0%
7.200.000
Pelatihan NLS
Orang
2.016.000
12.096.000
Pph 0%
12.096.000
PPGD / GELS
Orang
2.400.000
14.400.000
Pph 0%
14.400.000
Manajemen Laktasi
Orang
2.000.000
12.000.000
Pph 0%
12.000.000
141.696.00
0
Total
141.696.00
0
:: Sosialisasi Program
1 kertas HVS F4
rim
10
38.700
387.000
Pph 0%
255.420
lembar
1500
300
450.000
Pph 0%
495.000
19
orang
350
10.500
3.675.000
Pph 0%
3.675.000
4 Leaflet
rim
604.100
2.416.400
Pph 0%
2.658.040
buah
10
200.000
2.000.000
Pph 0%
2.200.000
9.283.460
Grand Total Rp
2.062.740.357
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
3.
4.
5.
Tim Anggaran PONEK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
N
o.
Nama
NIP
Jabatan
Tanda Tangan
20
19600720 1988 02 1
001
Dr Masyhudi, SpOG
Ketua PONEK
19570810 1988 02 1
001
PJ Pelayanan PONEK
19790619 2005 01 2
016
Sekertaris PONEK
Kesepakatan yang
dibuat hanya sekedar
kesepakatan saja.
Laporan Bumil kategori
A dan B belum terkirim
ke RS, Kadang2 pasien
ditahan di puskesmas
sering terjadi vulva sdh
bergantungan, kepala
macet baru dikirim ke
RS.
6. Kerjasama dan
koordinasi antara
22
Dinkes - RS belum
berjalan dengan baik,
shg sistem rujukan dari
puskesmas ke RS
belum berjalan dengan
baik.
7. Koordinasi belum
terbangun dengan baik
diantara lintas sektor.
7.
8.
Komitmen Pemda perlu
ditingkatkan lagi
9.
Pelatihan-pelatihan terkait rujukan,
kegawat daruratan ibu-anak harus
berkesinambungan dan melibatkan
semua Puskesmas
10. Pelatihan deteksi dini di hulu lebih
ditingkatkan dan bekerjasama dg
program dinkeskab.
11. Pemda perlu meningkatkan
dukungan anggaran untuk pengadaan
obat.
12.
24