Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam sebuah Workshop pasti terdapat alat perkakas kerja tangan untuk memudahkan
ataupun merapikan suatu proses akhir . Dalam hal ini fungsi Ragum sebagai alat untuk menjepit
benda kerja sangat penting.
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat,digergaji,di
tap,di
sney,dan
lain
lain.
Dengan adanya Ragum,benda kerja yang akan digergaji,di sney,dikikir ataupun dipahat bisa
dengan kencang dijepit sehingga memudahkan dalam proses pengerjaan dan hasil dari sebuah
proses akan maksimal.
Ragum sendiri memiliki komponen yang melengkapinya,antara lain tangkai
ragum,rahang tetap dan rahang gerak.
Komponen yang terdapat pada sebuah ragum masing-masing memiliki fungsi tersendiri.
Karena sangat pentingnya kegunaan sebuah Ragum pada proses pekerjaan tangan maka
diperlukan perawatan agar tidak mudah rusak.
Makalah ini akan menerangkan tentang kelengkapan pada ragum,Fungsi ragum,jenisjenis ragum dan kegunaannya.
Maka penulis akan mengambil judul makalah sebagai berikut:
Ragum Sebagai Alat Perkakas Tangan .
BAB I PENDAHULUAN
Diuraikan
secara
singkat
mengenai latar
belakang
masalah,perumusan
masalah,tujuan dan manfaat makalah,dan sistematika penulisan makalah.
BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang berhubungan tentang Ragum.
BAB III KESIMPULAN
Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengumpulan data di
lapangan dan saran yang dapat diberikan kepada masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian tentang Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat,digergaji,di
tap,di
sney,dan
lain
lain.
Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit atau
membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga
jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
gambar 1 Ragum
2.2 Bagian-bagian pada Ragum
Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :
1. Rahang gerak
2. Rahang tetap
3. Tangkai
RAHANG RAGUM UNTUK FUNGSI-FUNGSI KHUSUS
Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan
tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam produksi di
bengkel-bengkel kecil dimana umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode
untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar
akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain
dari ragum biasa.
Satu masalah yang timbul adalah bagaimana mencekam benda kerja dengan kuat
tanpa meninggalkan bekas kasar dari ragum; masalah lain yaitu bagaimana memegang part
kecil dengan ragum yang relatif besar. Ada solusi mudah untuk masalah-masalah tersebut.
Terlepas dari alas penyelip atau jepitan lunak yang dapat digunakan untuk melindungi
benda kerja, seringkali hal ini cukup untuk memegang benda kerja dengan kardus seperti pada
kardus rokok. Karena ketipisannya dan disokong dengan jepitan logam, hal ini akan memberikan
cekaman yang lebih kuat pada benda kerja daripada jepitan fiber yang tebal. Lembaran logam
seperti alumunium dan kuningan, serta semua material logam lunak juga dapat digunakan.
Jika bagian utama dari benda kerja mengalami permesinan atau akan mengalami
kerusakan akibat dari jepitan ragum standar, sepasang permukaan halus dari baja lunak akan
mengubah bangku ragum, untuk fungsi ini, menjadi sebuah mesin ragum tetap.
Saat ini, memegang sebuah mesin ragum lebih nyaman dilakukan pada bagian
dasar/kaki bangku ragum, dengan menggunakan mesin ragum untuk memasang benda kerja,
dan berdasar prinsipnya, ragum kecil tertentu, atau penjepit ragum, dan bahkan tempa pembuat
perkakas dapat dipasang untuk benda kerja kecil.
Gambar 2 bagian-bagian ragum
2.3 CARA PENGGUNAAN RAGUM
Cara penggunaan Ragum yang benar,yaitu:
a.Memilih
tinggi
ragum
yang
sesuai
Cara
memilih
ragum
yang
sesuai
dengan
tinggi
badan
anda
:
1.
berdiri
tegak
di
ragum
2.
tempelkan
kepalan
tangan
pada
dagu
3. sukut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut jangan
sampai
menyentuh
bibir
mulut
ragum.
b.Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari mulut
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam
tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil
daripada bagian yang terjepit.
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis bisa dibuat dari
bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
Ragum
biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan
biasanya
hanya
digunakan
untuk
mengefrais
bidang
datar
saja.
b)
Ragum
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut
spindle(poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada
bawahnya
terdapat
alas
yang
dapat
diputar
360
berputar
terhadap
bagaian
derajat.
c)
Ragum
universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara
datar dan tegak.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Pemisahan
jenis
ragum
berdasarkan
kegunaannya
pada
workshopi
didalam PT FEDERAL IZUMI MANUFACTURING PISTON merupakan ragum yang memiliki
fungsi khusus.
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat,digergaji,di
tap,di
sney,dan
lain
lain.
Dengan adanya Ragum,benda kerja yang akan digergaji,disney,dikir ataupun dipahat
bisa dengan kencang dijepit sehingga memudahkan dalam proses pengerjaan dan hasil dari
sebuah proses akan maksimal.
3.2 SARAN
Makalah ini menjelaskan tentang jenis-jenis ragum yang digunakan di workshop .
Penulis berharap masyarakat mengetahui bahwa Ragum sangat berguna pada alat perkakas
tangan. Marilah kita bersama-sama mempelajari ilmu pengetahuan agar pengetahuan tentang
perlengkapan di workshop mampu digunakan secara maksimal.
Kerja Bangku
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Kerja Bangku
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerja bangku
penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alat tangan,dan dilakukan
di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi pelbagai jenis kontruksi
geometris, membuat geometris secara terukur, membuat sambungan, dan
merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja
bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan
dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat
kepresisian hasil karya. Untuk memperolih hasil yang presisi pekerjaan kerja
bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal,
disamping untuk mempercepat proses kerja.
Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat
potong, serut, pahat alat penghalus sangat menentukan hasil produk Peralatan
tangan untuk kerja bangku dan kerja mesin semi masinal banyak dijumpai di
pasaran . Alat tersebut tidak hanya ditawarkan kepada pengrajin kayu atau
mebel, tetapi juga digunakan oleh masyarakat umum sebagai perlegkapan
rumah tangga, atau mungkin sebagai alat untuk mengerjakan pekerjaan yang
bersifat hobi pada waktu luang Pembelian alat tangan kayu harus dilakukan
secara teliti dengan mempertimbangkan data data teknis yang ada . Harga alat
tangan dan mesin sangat berfariasi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kwalitas dan
fungsi alat tersebut.
2.2 Mengikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan
ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Adapun fungsi utama dari
kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan benda kerja, ukuran
panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah dengan tangkainya.
Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir
semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah
patah. Kikir diklasifikasikan menurut jenis gigi, kekasaran gigi, penampang, dan
panjang.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat halus.
Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda
dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat
sudut 45, yang lain 70, kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir.
Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya
alumunium. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus
disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir
diklasifikasikan menurut jenis gigi, kekasaran gigi, penampang, dan panjang.
Kikir dapat digunakan untuk meratakan atau menghaluskan permukaan benda,
dalam pekerjaan kerja bangku kikir sangan di perlukan.
2.3 Macam-macam Kikir
a.
Picak
Kikir ini untuk pekerjaan yang bersifat umum, guratannya ganda,
ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm. Kikir picak tirus badannya
berbentuk persegi empat panjang dan ukuran lebarnya menirus sekitar sepertiga
dari ujungnya. Tidak mempunyai tepi polos, kedua tepi digurat tunggal. Kikir ini
digunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum.
b.
c.
Bujursangkar
Guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur,
menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100 mm
hingga 500 mm.
d.
Segitiga
Guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang canggung
dan lebih kecil daripada 90. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 300 mm.
e.
Bulat
Guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung,
meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat kecil
dikenal sebagai alat kikir buntut tikus.
f.
Setengah bulat
Guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk
pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Ukuran
panjangnya 100 mm hingga 450 mm.
g.
Kikir tipis
Guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis
daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang sempit,
misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.
A.
B.
Menggunakan Kikir
Semua kikir harus memakai gagang agar enak dipakai untuk keamanan. Kikir
yang macet-keadaan yang dikenal sebagai tersumbat akan menggores benda
kerja, harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau karton. Untuk
mencegah kemacetan kikir sebaiknya dioles dengan kapur tulis. Kikir mengikir
pada langkah ke depan. Setiap penekanan yang diterapkan, dilepaskan pada
langkah balik. Kikir harus dipegang mendatar dan jangan sampai mengayun.
Bagi pengukuran yang berat, gagang dipegang dengan telapak tangan, ujung
kikir digenggam dengan tangan kiri dan ditekan sedikit. Jika ingin mengikir halus,
ujung kikir diletakkan antara ibu jari dan jarik telunjuk. Saat mengikir melintang
kikir harus diletakkan melintang benda kerja, tegak lurus padanya. Jari-jari kedua
belah tangan menggengam kikir yang digerakkan ke belakang dan ke depan
sepanjang benda kerja.
Pemegangan kikir
Gerakan kikir
Kebersihan kikir
Langkah pengikiran yang baik:
a.
Pemegangan
Cara pemegangan tangkai kikir pihak pabrik sudah memperhatikan anatomi
tangan kita. Tangan kanan memegang tangkai dan tangan kiri memegang ujung
kikir sebagai pengarah dan pengimbang tenaga dan dorongan.
b.
c.
Langkah Pengikiran
1.
2.
3.
d.
2.5 Menggergaji
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah
gergaji buasanya bergerigi, dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan
yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Antaranya
merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa
gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat
dari gergaji tangan. Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan
gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya kerana tepinya yang tajam.
Bahagian suatu benda yang dipotong gergaji boleh terbang tanpa disedari dan
berbahaya buat pernafasan, mata dan kulit.
Gergaji dapat digunakan untuk penceraian, pemotongan benda kerja dan
untuk penggergajian alur dan celah-celah di dalam benda kerja. Pada saat
penuntunan gergaji secara tepat dapat dihasilkan bidang pemotongan yang
datar dan licin serta pemotongan yang berukuran tepat dengan bagian bahan
yang sedikit.
Jika gergaji dilakukan diatas benda kerja dibawah tekanan maka (gerakan
pemotongan, maka setiap gergaji yang berbentuk pasak akan mengangkat
serpihan kecil. Serpih ini ditampung oleh lekukan suatu gigi dan kemudian jatuh
pada ujung sayatan dari batas yang akan disayat.
b.
c.
Pengikiran Rata
1.
2.
Ratakan mata gergaji menggunakan kikir, dengan bantuan blok dari kayu.
3.
Jika semua pucuk gigi sudah berada dalam satu garis lurus maka setiap gigi
akan menunjukkan permukaan rata pada puncaknya.
b.
Pengikiran Rapi
1.
2.
Lakukan pengikiran rapi, tangan kiri memegang ujung kikir dan tangan kanan
memegang tangkai kikir. Kikir pada posisi daun gergaji tegak lurus.
c.
Penguakan
1.
2.
3.
Lakukan penguakan secara selang-seling (artinya satu dikuak ke kiri satu dikuak
ke kanan) deret gerigi telah dikuak, gergaji dibalik, kemudian deret lainnya
dibengkokkan.
4.
d.
5. Posisikan gergaji pada kayu yang tidak terpakai, tepat pada garis tanda dan
diarahkan oleh ibu jari tangan kiri yang ditempatkan disisi daun gergaji.
6. Tarik gergaji mundur beberapa kali untuk mendapatkan takik awal sehingga
gergaji tidak akan loncat dari posisi yang dikehendaki.
7. Dalam penggunaan selanjutnya, gergaji harus berada dalam satu garis dengan
lengan dan mata.
8. Lakukan penggergajian hingga 1/2 panjang papan.
9. Keluarkan papan dari klam, dan baliklah papan sehingga ujung yang belum
digergaji berada di atas.
10. Lakukan penggergajian seperti pada awal penggergajian, sampai sayatan
pertama bertemu sayatan kedua.
b.
Gergaji potong
1. Lukislah garis batas dimana tempat gerigi gergaji akan memotong.
kayu
dengan
mendorong
dan
menarik
daun
gergaji
7. Perhatikan dan periksalah bahwa bidang daun gergaji harus selalu tegak lurus
pada permukaan kayu.
8. Pada akhir pemotongan, peganglah ujung yang terpotong supaya kayu tidak
robek (pecah-pecah).
c.
Gergaji punggung
1. Gunakan gigi gergaji yang tajam.
2. Tempatkan kayu yang akan dipotong pada klos penggergaji.
3. Tempatkan gergaji di sudut kayu, dibantu dengan ibu jari tangan kiri.
e.
Gergaji kurva
1. Siapkan kayu yang akan dibentuk dengan gergaji kurva, lengkap dengan
gambarnya.
2. Jepitlah benda kerja pada sebuah klam bangku kerja dan lakukan penggergajian
sesuai garis gambar.
3. Lakukan penggergajian dengan penuh hati-hati, karena mata gergaji kurva
mudah putus bila lama kena tekanan.
f.
Gergaji gerek
1. Siapkan kayu yang akan digergaji, beri batas penggergajian dengan pensil dan
beri tanda titik pada ke empat sudut yang akan di bor.
2. Tempatkan kayu pekerjaan pada bangku kerja dan jepitlah dengan klam bangku
kerja, dan lakukan pengeboran.
3. Sisipkan gergaji gerek pada sebuah lubang dan mulailah penggergajian.
4. Untuk memudahkan penggergajian jepitlah benda kerja pada bangku dengan
klam C.
5. Lakukan penggergajian hingga semua sisi terpotong dengan baik.
g.
Gergaji vinir
1. Siapkan vinir yang akan dipotong.
2. Siapkan alat untuk memotong supaya tidak mengenai bangku kerja.
3. Potonglah vinir sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dengan satu arah
pemotongan.
pada umumnya memiliki dua galur, tetapi mungkin juga digunakan tiga atau
empat galur, maka gurdi kemudian dikenal sebagai penggurdi inti. Penggurdi
semacam ini tidak dipakai untuk memulai sebuah lubang, melainkan untuk
meluaskan lubang atau menyesuaikan lubang yang telah digurdi atau diberi inti.
Mesin yang digunakan untuk melakukan proses gurdi adalah Mesin Gurdi/Drilling
Machine. Proses pembuatan lubang bisa dilakukan untuk satu pahat saja atau
dengan banyak pahat. Dalam proses produksi pemesinan sebagian besar lubang
dihasilkan dengan menggunakan Mesin Gurdi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Ragum
Ragum untuk Mesin Gurdi digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat
akan di bor.
b.
Klem set
Klem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam
dengan ragum.
c.
d.
e.
f.
Mata bor
Mata bor merupakan alat potong pada Mesin Gurdi, yang terdiri dari bor spiral,
mata bor pemotong lurus, mata bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill),
mata bor skop (spade drill), dan mata bor stelite.
Kerja bangku merupakan kerja yang dilakukan langsung oleh tangan. Alat-alatnya
disebut alat-alat tangan. Alat-alat tangan yaitu alat-alat yang tidak menggunakan
mesin atau energi luar. Alat kerja bangku yang dikerjakan dengan tangan sematamata digunakan untuk memudahkan atau meringankan kerja bangku kita.
Alat-alat kerja bangku diantaranya : kikir, ragum, gergaji, obeng, vernier caliper,
meja, palu, tang, snie, stap, drifftang, pahat, square, dll. Dalam hal ini kita akan
membahas salah satu alat dari kerja bangku yaitu kikir atau file.
Kikir dibuat dari steel dan dikeraskan sampai batas minimum 62 Hrc. Kikir umumnya
sedikit cekung membujur ke permukaan. Kalau tidak begitu, akan banyak gigi yang
kontak dengan permukaan.
Kikir diklasifikasikan menurut tiga prinsip yaitu nama, ukuran, bentuk, dan jenis gigi
potong pada permukaan. Kikir, menurut bentuknya diklasifikasikan menjadi
beberapa macam, yaitu :
Kikir Flat
Kikir ini digunakan untuk mengikir permukaan luar yang luas dan membutuhkan
kerataan atau level juga dapat digunakan untuk mengikir permukaan dalam dengan
syarat lebarnya harus lebih besar dari lebar kikir.
Kikir Segiempat
Kikir ini digunakan untuk mengikir alur sempit dengan permukaan lubang segiempat
bagian dalam.
Kikir Segitiga
Kikir ini digunakan untuk mengikir sudut 60 0 atau lebih dan untuk mengikir
permukaan lubang yang berbentuk segitiga.
Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk mengikir alur dengan kerataan radius dan juga mengikir
permukaan lubang dengan radius kecil.
Sedangkan kikir menurut jenis gigi potong pada permukaan diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu:
Kikir ganda tunggal tidak dapat untuk mengikir material dengan cepat seperti kikir
gigi ganda, tetapi hasil pengikiran kikir tersebut lebih halus daripada kikir gigi ganda.