PEMBAHASAN
A PT METEC Semarang
a. Sejarah Perusahaan
Maret 1996
Vending Machine).
Mei 1997
: Mulai merakit Vending Machine Rokok (Produk
setengah jadi).
Maret 1999
April 2003
April 2006
Mudah dipakai
c. Proses kerja
Komposisi pekerja yang ada di PT METEC Semarang didominasi oleh
pekerja wanita. Hampir 75% pekerja dalah wanita dan sisanya 25% pekerja
pria. Pengalaman kerja para karyawan rata rata 13,1 tahun. Dan semua
pemimpin bagian telah ditraining oleh perusahaan di Jepang sesuai dengan
standar pelatihan Jepang, sehingga para pemimpin yang ada adalah pemimpin
yang sangat displin dan memiliki kemampuan yang sangat baik.
Proses kerja/produksi yang ada di perusahaan ini dimulai
dari foaming (pembuatan sekat) hingga proses pengemasan ekspor hasil
produksi. Semua proses produksi dilakuakan sebaik mungkin agar tidak terjadi
kecelakaan kerja dan kesalahan produksi. Proses produksi secara kasar dimulai
dari pembuatan sekat, pengecatan sekat, merangkai komponen yang ada di
dalam, mendesain tampilan, mengatur suhu, mebuat penutup vending
machine, kemudian finishing produk. Produk yang sudah jadi sesuai pesanan
akan dikemas kemudian dikirim sesuai jumlah pesanan yang diminta.
Komponen komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah vending
machine hampir 90% sudah diproduksi sendiri di perusahaan ini dan beberapa
komponen lain diimpor dari Jepang.
Untuk pemesanan sendiri yang diwilayah yang dekat contohnya
Jakarta dan sekitarnya memakai sistem Just In Time sehari sebelumnya. Dan
untuk wilayah luar Indonesia khusus negara yang jauh harus pesan 3 bulan
sebelumnya karena akan lama di proses transportasi.
Selama produksi berlangsung ada beberapa aturan yang berlaku di
perusahaan ini antara lain:
Wajib menggunakan alat keamanan diri untuk mencegah terjadinya
keselamatan kerja.
Dilarang merokok di sembarang tempat untuk menghindari terjadinya
kebakaran.
Budaya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan
Di area produksi sudah terdapat jalur khusus pejalan kaki yang ditandai
Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap
2) Kacamata
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan debu.
Berbagai jenis kacamata pengaman mempunyai kegunaan yang berbeda.
Kacamata debu berguna melindungi mata dari bahaya debu, bram (tatal)
pada saat menggerinda, memahat dan mengebor. Kacamata las berguna
melindungi mata dari bahaya sinar yang menyilaukan (kerusakan retina
mata) pada saat melaksanakan pengelasan. Kacamata las dapat dibedakan
terutama pada kacanya, antara pekerjaan las asetilin dan las listrik.
Kacamata las listrik lebih gelap dibandingkan dengan kacamata las
asetilin. Selain kacamata las terdapat juga kedok yang lazim disebut helm
las atau kacamata las yang dipadukan dengan topi.
3) Sepatu Pengaman
Sepatu pengaman harus dapat melindungi tenaga kerja terhadap
kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh beban berat yang menimpa
kaki, paku-paku atau benda tajam lain yang mungkin terinjak, logam pijar,
larutan asam dan sebagainya. Untuk keadaan tertentu kadang-kadang
harus diberikan kepada tenaga kerja sepatu pengaman yang lain.
Misalnya, tenaga pekerja yang bekerja dibidang listrik harus mengenakan
sepatu konduktor, yaitu sepatu tanpa paku dan logam, atau tenaga kerja
Penanganan mesin
Penanganan listrik
Transportasi
Komite Peningkatan 5S
limbah padat hampir semua berupa logam yang bisa di daur ulang menjadi
logam baru. Logam hasil potong yang berukuran besar akan digunakan
kembali untuk menghasilkan bentuk bentuk yang lebih kecil berupa baut, dan
sebagainya. Sisa hasil perpotongan itu akan didaur ulang membentuk logam
yang baru sehingga tidak ada yang dibuang di alam.