Anda di halaman 1dari 6

Kintika&Katalis

CHP 5
>Penggunaan katalis dalam reaksi
pembentukan
:etenna,as sulfat,as nitrat,dan 1,2dikloroetana(katalis homogen)
:akrolonitril(katalis homogen)
:urea,as klorida,amonium nitrat(precursor
katalis)
>Hal penting dlm katalis:selektivitas,clean
process,mild condition(low
energy),increasingly important in
synthesis,production of high-tech product
>kegunaan katalis: mempercepat trjdnya rx
&produk,mnurunkan biaya produksi,
selektivitas pd produksi fine chem
(naik),sdkt limbah,cracking(pmutusan
iktn)shg hemat enrgi,mnurunkan energi
aktivasi.
>urutan indstri yg produksi rasio limbh
trhdp produksiny dr trkcil:oil-bulk-finepharmaceutical
>fine chem:jmlh produksi sdkt,relative
mahal
>bulk chem:jmlh produksi bnyk, relative
murah
>urutan industri dg prod byk,limbah dikitprod sdkt,lmbh byk:
(oil,bulk,fine,pharmaceuticals)
>peringkat bhn kimia plg byk
diproduksi:etena&propana (hidro- karbon
cracking,kat hetero), h2so4(oksidasi SO2,
kat hetero)
>Ttg kat: kat mmbuat jalur baru spy Ea
rendah, kat tdk merubah
termodinamika(H,S,G),kat merubah kinetika
(kcptn,selektivitas),kat hrs berikatan kuat
dg reaktan(spy ga lepas sblm be-rx,hrs
brikatan lmh dg produk(spy kat ga teracuni
shg bs dipake lg),kat mmprcpt rx majumundur sm besar
>hal penting kat: hrs aktif (rx cpt,wkt
cpt,reaktor ga prlu bsr2), slektivitas
tinggi(mmaxkan prod utama),umur kat hrs
lama, harga (harga hrs sesuai dg
umur&kualitas kat)
>properties kat (homo,hetero):
activity(mmprcpt rx);selektivitas
(tinggi,rendah);kondisi rx(T&P rendah,T&P
tinggi);variasi aplikasi
(terbatas,bnyk);pmisahan kat(susah,gmpg)
>biokat:contoh enzim, bentuk enzim hrs
brgntung pd proteinnya, P&T harus sesuai
kalo ga bs brubah bntuk,bergntg pH dan T
>kat homogen:reaktan&kat mmiliki fasa
yg sama
-Dlm hidrolisis ester(kat asm basa); dlm rx
diels-alder rx antra diena trkonjugasi dg
alkena trsubtitusi (kat asm2 lewis,asm:
pnerima e-,bsa:donor e-);dlm industri(kat
organometalic komplek); thiazolium ion in
cannizaro rx(kat organik);dlm
epoxidation&hydro- xylation(porphyrin
complexes); polyester kondens(coordination complexes); enzymatic proses;
catalytic antibodies.
-keuntungan:kinetika mdh
dipahami,reproduksibilitas(jika dipake lg
bisa mnghsilkn produk yg sama), kondisi

sdg(Trendah), selektivitas tinggi,mudah


dimodif,efisien(smw molekul bs diakses)
-kerugian:sensitif thdp h2o&o2,kat&prod
susah dipisahkan
-thp rx kat homo: Asosiasi/disosiasi
ligan(ligan&pusat brikatan dg
ik.Koordinasi,ligan hrs pny e- bbs);rx
insersi&eliminasi; serangan nukleofilik pd
ligan koordinasi; redoks pd pusat logam;
adisi oksidatif/eliminasi reduktif.
>kat heterogen:reaktan&kat mmiliki fasa
yg brbeda.
-ciri:kat hete kbnykn multifasa,hrs sgt
berpori(pst aktif dlm pori), Lperm bsr shg rx
brjln cpt,kat hrs kuat krn bkrj pd kondisi
drastis
-keuntungan:mdh dipisahkan,sensitivitas
thdp udr rndh, Ttinggi stabil,selektivitas
tinggi, pd zoelite (ada shape
acticity:mnyaring mol dg ukuran ttt), kat
dpt diregenerasi
-kerugian:rx kinetik kompleks, bth T&P
tinggi,gas co&co2 hrs dibuang bs bikin kat
mati,sintering(pusat aktf lm klamaan lepas.
-co pusat aktf: logm transisi(bs mmbntk
snyw kompleks, krn ada ik kov
koor,chemisorp yg baik); asm/basa dr
alumina u/rx alikasi
>chemisorption:mmbntk iktn kimia dg
surface area
>physisorption:tdk ad iktn kimia, hny ad gy
van der waals
>Effisiensi kat terletak pd luas pusat aktif
>ktdksrgman struktur&susunan pd pusat
aktif:mngakibatkan kat
tdk breaksi dg spesifik,dan dpt digunakan
dlm rx kim yg beragam
CHP 6
>Boltzman distribusi:menjelaskan
mekanisme reaksi berdasarkan energi
aktivasinya,energi aktivasi menggunakan
katalis akan bernilai jauh lebih rendah
dibandingkan tanpa menggunakan katalis
>Dlm indstri,terbagi bbrp thap penting dlm
proses produksi:
1.proses pretreatment:penghilngan zat
pngotor(CO,CO2,S)yg dpt ganggu rx(racun
katalis) 2.pengmbilan produk:rx
kestimbangn(sbgian besar)konversi tdk
100% dan komposisi keluaran(prduk
bercmpur kat,sisa reaktan,prduk smping).
>Pran kat:meminimalkn prduk smping,dan
mningktkn yield
>Rx perlu diatur agar:berlngsng pd T&P
rndah,high yield,laju yg diinginkn
>hal penting kat:Ea<< ,selektif,homogenheterogen,dibthkn sdikit
>Pemilihan kat yg diprioritaskn(scra
umum):selektif,stabil(umur
panjang),keaktifan tinggi,harga murah & Pd
hetero kat:pressuredrop kcil,aliran
seragm,pnghntar panas yg baik
>Pd kat hetero(solid) mengandung:1.pusat
aktif(laju naik,rx yg dinginkn)
2.support(mningkatkn kereaktifan pusat
aktif,memberikn surface area yg luas)
3.promoters(meningkatkn performa kat dlm
interaksi fisik dan interaksi kimia)

1.pusat aktif (kat solid hetero):pusat aktif


metal(gugus transisi,PEB),monometallic or
bimetallic,penyrapn tinggi pd bbrp reaktn
tertentu,dapat terdeaktivasi(cat
poisoning)permanen ataupun
berthp,daerah terjdi chemisorption dan
surface rx
2.promoter:meningkatkn performa kat tapi
tdk terjdi rx seperti kat,dibutuhkn dlm jmlh
yg kecil,tipe(fisik,kimia,elektron,catalyst
poison resistant)
Pemilihan promoter:inert,stabil,dapat
diregenerasi,harga murah,memiliki
kekuatan yg cukup dibwh tekanan reaktor.
Co promoter:Sio2,Zro2(meningkatkan
stabilitas termal),K2o(mencegah
pembentukan cake pada pusat
aktif),Hcl(meningktkn
keasaman),MgO(meminimalkn
sintering),Pt(meningktkan oksidasi
CO),Re(lowers hydrogenolysis activitysintering),Al2O3(struktur
promoter),K(improve coke
removal),ZnO(mengurangi sintering
Cu),K2o(donor elektron)
Contoh jenis support yang
baik:Al2O3,Sio2,zeolite,karbon aktif
>perbedaan kat homo dan hetero:
1.efisiensi:pusat
aktif(metal,surface),konsentrasi(low,high),k
ondisi reaksi(50-200oC, >250oC),variasi
aplikasi(terbtas,luas),reaksi poison(dgn
produk,sintering metal)
2.krkteristik kat:struktur(dpt diketahui,tdk
diketahui/luas),stabilitas
termal(low,high),pemisahan(ekstraksi,filtras
i),daur ulang(dpt tapi
sulit,mudah),biaya(tinggi-kat terbawa
produk,rendah-mengendap)
>homo kat:mengandung organometallic
kompleks,pusat reaktif pd ligan
organik,perubahan molekular,koordinasi
reaktan ke pusat atom,logam komplek
membentuk ikatan ligan,terjadi rx redoks,rx
eliminasi,rx insersi dan rx di
ligankoordinasi,mengikuti 16/18 elektron
rule.
>aplikasi penggunaan homo
kat:methatesis,fine,hidrogenasi,oksidasi,oli
gomerasi,polimerisasi,reaksi dengan
CO,hydrocyanation,isomerisasi,hidrosilasi.
>homo kat(enzim) reaksi(lock and
key):oxidoreductase(redoks),transferase(tra
nsfer gugus
kimia),hidrolase(hidrolisis),lyase(eliminasi
gugus),isomerase(penyusunan struktur
molekul),ligase(pembentukan ikatan
menjadi gugus dengan hidrolisis)
>aplikasi penggunaan hetero kat:produksi
bahan organik dan anorganik,pemurnian
minyak bumi,rx industri petrokimia
>Jenis kat dan produknya:
1.steam reforming of
methane:h2o+ch43h2+co (kat Ni)
2.Konversi CO:co+h2h2+co2 (kat Fe dan
Cu)
3.Methanization(SNG):co+h2ch4+h2o
(kat Ni)
4.amonia:n2+h2nh3 (kat fe3o4)

5.oksidasi so2+o2so3 (kat v2o5)


6.clauss process (sulfur): 2h2s+so23s+
2h2o (kat bauksit)
CHAPTER 6
INTRODUCTION dalam industri kimia,
reaksi harus dikontrol agat bisa tercapai:
%yield yang tinggi=konversi tinggi &
selektivitas. Reaksinya paralel karena di
industri ada bahan lain yg bersifat inert/tdk
inert. Katalis penting untuk maksimalin
hasil, minimalin produk samping. Bahan
industri=bahan alam(campuran), bahan
lab=bahan kmurnian tinggi.
Laju yg cukup cepat. Reaksi dipercepat
dengan adanya katalis pda suhu sedang,
kesetimbangan dioptimalkan.
Kondisi T,P yg lebih rendah. Ditrunkan dgn
menggunakan katalis.
Katalis industri punya karakteristik: Ea<170
kj/mol, spesifik atau selektif, hanya
dibutuhkan dalam jumlah sdikit, katalis
homogen/heterogen.
Sifat katalis yg ideal (dr plg prioritas)
secara umum:
Selektif. Mengurangi produk samping.
Umurnya panjang. Harus berumur pnjg krn
mahal. Untuk bulk industry continue, kalo
katalis umurnya pendek maka pabrik hrs
ngeluarin dana yang lebih banyak karena
selama proses shut down (1/2 hr) dan shut
up (1-2 hr) produk ga bs dijual dan pabrik
akan merugi krn semua proses ttp berjalan.
Sangat aktif-laju reaksi cepat. Katalis
memepercepat laju reaksi secara signifikan.
Relatif murah.
Sifat katalis heterogen yg ideal:
Konduktivitas termal tinggi. Bisa dgn
mudah dan cepat mindahin panas. Kalo
konduktivitas rendah, penghantaran panas
ga maksimal jd menimbulkan hotspot
(sintering, collaps seleektif pori). Kalo ga
maksimal ini maka panas akan berkumpul
pada bagian bawah (katalis+produk) dgn
keadaa suhu di bawah tlalu tinggi yg akan
merusak katalis.
Memberikan laju fluida yg sama dan
penurunan tekanan yg rendah. Penurunan
tekanan tinggi maka tekanan umpan hrs
lebih besar.
SOLID
KATALIS
katalis
heterogen
padat normalnya mengandung:
Pusat aktif (phases): menaikkan kecepatan,
tempat dimana katalisis terjadi.
Promoter:
meningkatkan
performance
katalis scara interaksi fisik (tekstural) atau
interaksi kimia (struktural). Ga selalu ada tp
kadang dibutuhkan.
Support: menyediakan luas area sebesarbesarnya dan meningkatkan rekativitas
pusat aktif, harus luas karena sifatnya
monolayer. Tempat dimana pusat aktif
berada. Kadang support yg kompatibel tdk
memberi luas ara yg maksimal.
Pusat aktif:
Atom active metal (biasanya bagian
transisi)
terdispersi
pada
permukaan
support.

Bisa berupa monometallic atau bimetallic


Menyerap molekul secara berbeda (daya
serap molekul berbeda)
Tmpat dimana chemisorption dan reaksi
permukaan terjadi.
Bisa tidak aktif sementara atau permanen
(keracunan katalis).
Promoter (ditambahkan sedikiit sekali
kalo dibutuhin):
Bahan tambahan yg meningkatkan akivitas
katalis tp tidak aktif secara katalisis.
Fungsinya berbeda dengan pusat aktif.
Tipe: fisika (tekstural; menguatkan sistem
katalis), kimia (struktural; mengurangi
terbentuknya racun katalis), elektronik
(benerin
sistem
elektron
katalis
yg
membentuk
ikatan
reaktan-produk),
catalyst-poison-resistant (tahan thdp racun
katalis).
Syarat sebuah support:
Harus inert (stabil)
Kekuatan mekanik yang cukup di bawah
tekanan reaktor. Kalo ga tar bisa hancur ->
pori collapse -> banyak pusat aktif yg ga bs
dipake.
Stabil dalam batas kondisi reaksi tertentu
(P,T)
Bisa diregenasi kalo terjadi keracunan
sementara.
Luas permukaan yang tinggi
Porositas
Ekonomis
Contoh support yg baik: alumina (

alumina

silika,

alumina-

silika (zeolit), karbon aktif.


Contoh lainnya: MgO (kekuatan mekanik
rndah), ZnO (stabilitas rendah), Cr2O3
(pusat akrif asam), TiO2 (sangat stabil pd
suhu tingggi tp mahal).
katali
prom
Fungsi
s
oter
Al2O3
SiO2,
Meningkatk
ZnO2,
an
P
stabilitas
termal
K2O
Poison
coke
di
pusat aktif
HCl
Meningkata
kn
keasaman
MgO
Memperla
mbat
sintering
SiO2/A
Pt
Meningkatk
l2O3
an oksidasi
CO
Pt/Al2
Re
Aktivitas
O3
hidrogeolisi
s
dan
sintering
rendah
MoO3/
Ni, Co
Meningkatk
Al2O3
an
hidrogenoli

sisC-s dan
C-N
Cu/Zn
ZnO
Menurunka
O,Al2
n sintering
O3
Cu
Fe3O4
K2O
Donor
elektron
Al2O3
Promoter
struktur
KATALIS INDUSTRIAL
Homo
gen
Efektivitas
Pusat
Semua
aktif
atom
metal
Konse
renda
ntrasi
h
Selekt
Tinggi
ivitas
Masal
Pratica
ah
lluy
difusi
absent
Kondi
si
reaksi
penga
plikasi
an
Aktivit
as yg
hilang

Heterogen
Hanya
permukaan
atom
Tinggi
rendah

50200 C

Reaksi
transfer
massa
terkontrol *)
Kadang
>
250 C

terbat
as

Tdk
terbatas

Reaksi
Sintering
bolak
kristalitas
balik,
metal,
**)
keracu
keracunan
nan
Sifat katalis
Strukt
terdefi
Tdk
ur
nisi
terdefinisi
Kemu
tinggi
rendah
ngkin
an
modif
kasi
Pemis
Kdg2
Fixed-bed,
ahan
secara
filtrasi
katali
lab
s
(deko
mposi
si
kimia,
distila
si,
ekstra
ksi)
Daur
mungk
Fixed-bed /
ulang
in
suspensi
katali
s
Biaya
tinggi
rendah
*)
difusinya lambat sehingga mengapa
dilakukan secara skala lab -> pilo scale
->industry scale. Karena kalo langsung dari
lab scale ke industry scale bisa terjadi
difusi. Difusinya: difusi eksternal (molekul
gas nempel di permukaan katalis) dan
difusi internal (dari permukaan k tengah
katalis).

katalis homogen ada pengotor yang


mengikat
katalis
->
katalis
rusak
->keaktifan menurun. Katalis heterogen
terjadi sintering.
KATALIS INDUSTRIAL HOMOGEN
Merupakan organometalik kompleks (ikatan
logam-C) dengan atom pusat dan logan.
Syaratnya salah satu ligan bisa dengan
mudah
dilepas.
Sebagai
katalis
homogen:
Reakstivitas dari ligan organik. Syarat ligan
harus punya pasangan elektron bebas.
Trasformasi
molekular
membutuhkan
koordinasu dari reaktan ke pusat atom.
Kompleks
metal
yang
sangat
labil
dibutuhkan dimana mempunyai setidaknya
satu ikatan ligan yang lemah.
Reaksi
transisi
logam
homogen:
hidrogenasi,
oksidasi,
oligomerisasi,
polimerisasi, rekasi dgn CO, hidrokanasi,
isomerasi, hidrosilasi, metatesis, fines
chemicals.
16/18-electron rule dan siklus katalitik
katalis organometalik.
16/18-electron rule -> adaya ligan labil
yang nempel di komplek organometalik.
Saturated 18 e complex (disosiasi)
unsaturated 16 e complex (adisi) +
**)

substrat saturated

complex, 18 e

(insertion) unsaturated 16 e complex


(adisi) ***) saturated 18 e complex
(eliminasi) product + unsatrurated 16 e
complex (adisi) + substrat dst
*)
terjadi pepindahan ligan sehingga
elektron berkurang.
**)
terjadi penambahan ligan dan reaktan
***)
terjadi penambahan ligan
Proses industrial dengan katalis logam
transisi homogen
Dimerisasi olefin dimerisasi monoolefin
(proses dimersol; sintesis 1.4-hexadiene
dari butadiene dan etilen
Oligomerisasi olefin trimerisasi butadiene
menjadi cyclododecatriene
Polimerisasi olefin polimer dari olefin dan
dienes
Reaksi CO karbonilasi metanol menjadi
asam asetat
Oksidasi oksidasi sikloheksana, produksi
asam karbosilat, epoksida (propylene
oxide)
Isomerisasi isomerisasi ikatan rangkap
Contoh
industri
dengan
katalis
homogen (logam transisi)
Oxo synthesis: hidroformilasi propana
dengan CO dan H2. Produk utamanya 1butanol- dan 2-etilheksanol.;
Produksi asam asetat: dengan karbonilasi
metanol denga CO
Wacker process: oksidasi selektif etilen
menjadi bentuk asetaldehid
Oksidasi
sikoloheksana
menghasilkan
sikloheksanon dan sikloheksanol
*)

**)

Suzuki coupling: coupling silang antara


asam organoboronik dan halida, biasa
digunakan dalam fines chemical.
Oligomerisasi etilen: sintesis rantai panjang
olefin
untuk
detergen,
plastik
dan
lubricants.
Polimerisasi olefin dalam pabrik dengan
molekul olefin yang berat (polietilen dan
polipropilen).
Contoh lain industri dengan katalis
homogen adalah reaksi katalis enzim.
Jenisnya:
Oxidoreductase
(oksidasireduksi), Transferases (transfer molekul
kimia dari satu substrat ke substrat lain),
Hydrolases
(reaksi
hidrolisis),
Lyases
(eliminasi
dan
adisi),
Isomerases
(pengaturan ulang atom dalam struktur
molekul), Ligases (formasi ikatan dengan
hidrolisis).
Beberapa contoh industrinya: produksi
akrilamida dari penambahan air pada
akrilonitril
menggunakan
enzim
nitril
hidratase (akrilamida merupakan dasar dari
polimer tahan air), sintesis aspartam
dengan enzim termolisin.
INDUSTRI KATALIS HETEROGEN (BULK
CHEMICAL)
Digunakan untuk produksi bahan kimia
organik dan non organik, industri minyak
bumi dan petrochemical (pupuk, plastik).
Industri gas dan bahan kimia non
organik
menggunakan
katalis
heterogen:
Steam reforming metana (750-950 C, 30-35
bar)
Katalis:
Ni/Al2O3
(support/promotor),
produksi H2 termurah
H2O + CH4 3H2 + CO
Konversi CO
Katalis: Fe/Cr oxides (350-450 C), Cu/Zn
oxides (140-250 C)
CO + H2O H2 + CO2
Methaization (500-700 C, 20-40 bar)
Katalis : Ni/Al2O3 CO + 3H2 CH4 +
H2O
Sintesis amonia (450-500 C, 250-400 bar)
Katalis: Fe3O4(K2O,Al2O3) ga pake
support
N2 + 3H2 2NH3; P 200 atm konversi
15%.
Oksidasi So2 menjadi SO3 (400-500 C)
Katalis: V2O5/support (alumina)
Melarutkan O2 dalam air. Di industri, SO3
dalam H2SO4 mudah
teradsorp.
SO3 didapat dari oksidasi SO2, SO2 didapat
dari S + SO2. S + SO2 burner SO2 +
O2 SO3. Suhu < 500 C maka
kesetimbangannya kurang. Dengan P
1atm dan suhu 400- 500 C, konversinya
95%.
Oksidasi NH3 menjadi NO (asam nitrit) (900
C)
Katalis: Pt/support (Rh nets)
Clauss process (sulfur) (300-350 C)
Katalis: bauksit, Al2O3
2H2S + SO2
3S + 2H2O
CO merupakan racun katalis dan tidak
dibutuhkan dalam reaksi, maka CO

dikonversi dan sisanya dikonversi menjadi


metana.
Contoh
industri
dengan
katalis
heterogen adalah pabrik urea/NH3
Katalis pada bagian atas dan bawah
berbeda jenis. Bagian atas katalis dengan
rongga banyak, sedangkan bagian bawah
katalis dengan 1 ronggga besar di tengah.
Natural gas masuk reaktor sulfur
removal ditambahkan H2O primary
reforming ditambahkan udara
secondary reforming shift reactions
menghasilkan CO2 yang dibuang, sisa
lainnya
mengalami
metanisasi

kompresor reaktor NH3 amonia


reactor.
Primary reformer: Ni based
Shift reactor: HTCS (Fe based), LTSC (Cu
based). Ada dua tahap pada shift reaction,
pertama suhu tinggi sampai tercapai
ksetimbangan lalu kedua diturunkan saat
kesetimbangan tercapai.
Methanator: Ni based dengan support
alumina.
Methanator
mengubah
CO
(menjadi CH4) yang belum terkonversi agar
NH3 yang dihasilkan aman.
NH3 reactor: promoted Fe (ga pake
support)
Kegunaan
katalis
heterogen
berdasarkan skala produksi

volume
Harga
($/kg)
umur

Bulk
chemic
al
>10.00
0
<10

Fine
chemi
cal
<10.00
0
>10

panjang

Relatif
pendek
komple
ks
terbata
s
Banyak
langka
h,
beraga
m jalur

molekul

simple

aplikasi

banyak

sintesis

Bebera
pa
langkah
,
1/beber
apa
jalur

proses

Continu
e,
kebany
kan
fasa
gas,
fixed
bed
rendah

Batch,
multi
step,
kebany
akan
fasa
cair

Relatif
rendah

tinggi

Produk
(kg/kg)
Produk
yg
terbuan
g
(kg/kg)

Tinggi

Contoh
bulk
and
fne
chemical:
hidrogenasi (margarin), sintesis metanol,
oksidasi selektif alkena, polimerisasi olefin,
katalitik hidrogenasi (vitamin), oksidasi.
CHAPTER 7
Katalis homogen yg umum digunakan dlm
industri
kimia
:
katalis
asam,
k.organometalik kompleks(yg plg sering
digunakan), k.enzim.
Co/ koloid homogen : susu cair (stabil pada
rentang suhu dan pH tertentu) kalo ngga
bisa presipitasi.
Rx berkatalis homogen berfasa gas :
sintesis oksidasi CO (katalis NO2), rx
hidrolisis, rx esterifikasi.
Laju reaksi tak berkatalis dinyatakan
melalui power law (dipengaruhi oleh
konsentrasi
reaktan),
yaitu
pada
temperatur yang sama, bisa didapatkan
konsentrasi laju reaksi yang lebih besar,
katalis akan menurunkan energi aktivasi ;
memperbesar teori tumbukan agar bisa
menghasilkan produk. Jika tumbukan lemah
dan e.aktivasi lebih besar, maka laju reaksi
akan turun dan produk berkurang (berlaku
sebaliknya).
Energi aktivasi : energi minimum yang
diperlukan untuk menghasilkan tumbukan.
k=

A .e

-Ea/RT

Perbedaan
penting
k.homogen
&
k.heterogen dilihat dari suhunya:
o K.homogen suhunya tidak jauh dari suhu
ruang
o K.heterogen suhunya tinggi di atas suhu
ruang
Laju reaksi mekanistik berdasarkan 2 fakta:
o Tiap tahapan = reaksi erlementer
Orde reaksi = koefisien reaktan
o Ada salah satu tahap dengan laju jauh lebih
lambat= rate determining step.
Persamaan laju reaksi mekanistik laju rx
yang diturunkan dari tahapan tahapan
reaksi.
RC = C (olefin/alkena) + H2(dihidrogenasi)
R C C (alkana)
Antara katalis dan alkena membentuk
kompleks kompleks mengikat hidrogen
(membentuk kompleks baru) kompleks
membentuk produk.
r = f(Co, CH 2, CA, Cwo) dapat diukur
langsung ; Co = konsentrasi Olefin , Cwo
= kons. Katalis awal.
(1) R C = C (O) + W (R C = C )
W(W*)
(2) W (RC = C) + H2 H2W(R C = C) (W**)
rds (tahap lambat)
(3) H2W(RC = C) (W**) W + R C C (A)
*O=olefin
;
W*=kompleks
1
;
W**=kompleks 2 ; A = alkana ; CW=kons.
katalis yg belum mengikat siapa pun
(single).
roverall = r (2)= k2 . CW* . CH2
rx 1 : sangat cepat akan setimbang
dengan cepat ;
rmaju = rmundur

rx 2 : sangat lambat

k1
=K 1
k1
rmaju = rmundur

k3
=K 3
k3

k1 . Co . CW

= k-1 . CW*

k1
k1

1
r

1 Km 1
1
=
.
+
ro Vm [ S ] o Vm

1
11
CA
1
+
=x
=y +
K 2 . K 1 .CWo . Co. CH 2 k 2 . CWoro. CH 2 K[ 3S .] ok 2. K 1. CWo .Co .CH 2

y = X +
X2 + X3
Protein : * polimer dari asam asam amino
*range BM 6x103 6x105 ENZIM
(mudah terdenaturasi)
CW
*size koloid range (1nm - 1m)
CW*
= K1 . Co . CW
*memiliki temperatur optimum. Semakin
Neraca Katalis
:CW + CW* +CW** =
tinggi suhunya maka lajunya akan
Cwo
semakin
lambat.
Karena
enzim
CW** ditinjau dari rx (2) & (3) ; rx (3) =
merupakan
protein
yang
dapat
setimbang
r3maju
=
mengalami denaturasi pada suhu tinggi)
r3mundur
K3 . CW** = K-3 . CW . CA
pH isoelektrik pH suatu asam amino /
protein netral
reaksi yang mengandung enzim pH
CW** =
harus dijaga (pake larutan buffer)
inhibitor
enzim
dan
co-enzyme

mempengaruhi enzim.
CWo = CW + CW* + CW**
CWo = CW + K1 . Co. CW + 6 kelas reaksi enzim:
1) Oxidoreductases (RedOX)

Ox : elektron dilepaskan ; menambah


oksigen ; mengambil H2

Red : elektron diambil ; menambah


hidrogen ; mengambil O2
AH2 + B + E A + BH2 + E
2) Transferases reaksi substitusi
AB + C + E AC + B + E
3) Hydrolases polimer terhidrolisis di dalam
air menjadi glukosa (pati). AB + H2O +
E AH + BOH + E
roverall
=4) Isomerases konversi gula dan fruktosa
(sama monosakarida tetapi struktur
ruang dan gugus fungsi nya beda).
A + E A + E (konversi glukosa)
5) Lyases

reaksi
pemecahan
/
penghancuran
AB + E A + B + E
6) Ligases reaksi penggabungan
Kemungkinan penentu laju reaksi
A + B + E AB + E
hipotesa (melalui eksperimen) ; kalo Konsentrasi enzim yg belum berikatan
hipotesa belum valid, harus dilakukan + konsentrasi enzim kompleks =
pengubahan / pembetulan hipotesa.
KONSENTRASI ENZIM TOTAL
Untuk mendapatkan parameter konstanta:
S + E P + E
reaksi paling sederhana
karena hanya mengandung satu substrat
o Linierisasi
( seperti isomerases & lyases)
Harus mencari konsentrasi enzim yang
optimum cost = benefit
=
Rx. Enzimatis makin tinggi temperatur,
laju rx. melambat (memiliki T.optimum ;
dipengaruhi pH)
Rx. non enzimatis mengikuti Hk.
Arrhenius ; T> A> ; tidak dipengaruhi pH
CW*

CW . CA
K3

CW . CA
K3

CW =

CWo

CA
(1+K 1 .Co+
)
K3

K 2 . K 1 .Co . CH 2 .CWo
CA
(1+ K 1 . Co+
)
K3

. Co .

(adsorption) dan reaksi. Lalu terbentuk


produk dan desorpsi produk dari pori ke
;
perm. terluar partikel katalis karena
konsentrasi produk yang meningkat di
dalam pori katalis. Produk pun menembus
keluar ke lapisan tipis film fluida pada
perm. katalis.
;
Difusi eksternal antara fasa curah (aliran
gas) dgn perm. terluar dri partikel katalis
reaktan masuk, produk keluar.
Yang mendorong difusi adalah perbedaan
konsentrasi.
Difusi : peristiwa perpindahan massa akibat
terjadinya perbedaan konsentrasi antara 2
fluida yang stagnant (diam)
Dispersi : berbalik arah dari difusi
(batch / V=C)
Konveksi : perpindahan massa yang
terbawa dalam fluida yang bergerak akibat
mendapatkan kecepatan
integral method
Peristiwa fisik (perpindahan massa) difusi
eksternal dan internal yang mendorong
difusi reaktan adalah karena reaktan di luar
(integrasi
konsentrasinya lebih besar, jadi pindah
masuk ke dalam perm. katalis.
@t=0)
Terkadang, tahap diffusi pori paling lambat
menjadi penentu sehingga diperlukan relasi
antara
difusi
pori
dengan
kinetika
intrinsiknya.
Dalam skala lab, yang dikuru chemical
phenomananya : microkinetics.
Skala lab (chemical) skala pilot (fisika
difusi transport) skala industry
Film diffusion : difusi menembus film
Fluida
semakin
viskos,
temperatur
;
; semakin tinggi, film semakin tebal sulit
berdifusi menembus film
Konsentrasi produk di dalam partikel >
konsentrasi
produk
di
luar
partikel
(permukaan)
Semakin kiri-atas, logam semakin mudah
diadsorpsi dan disosiasi
Periode waktu reaktor baru start up
reaktor
belum
steady
state

konsentrasinya
akan berubah namun
konstan terhadap waktu. Pada saat sudah
mencapai steady state, laju tahap 1 < laju
tahap 2= laju tahap 3, kalau tidak sama
akan
terjadi
perubahan
konsentrasi
terhadap waktu.
Nilai
bertambah nilai r Terkadang laju pada salah satu tahap
berjalan jauh lebih lambat disebut
tahapan rds.
turun
o Kalau tahap 1 lebih lambat berarti rx
disebut berada dalam regime difusi
eksternal / film
CHAPTER 8A
o Kalau tahap 2 lebih lambat berarti rx
Tempat terjadinya adsorpsi, reaksi dan
disebut berada dalam regime difusi pori
desorpsi = pusat aktif (di seantero pori
o Kalau tahap 3 lebih lambat berarti rx
katalis pada kondisi molekular)
disebut berada dalam regime kinetik
Difusi eksternal reaktan adlh perpindahan
Perpindahan maasa oleh difusi : the ficks
massa dari fasa gas (bulk phase dari fluida)
law
ke permukaan terluar dr partikel katalis,
Flux laju alir yang berpindah per luas
lalu setelah reaktan sampai menyelimuti
permukaan perpindahan difusi dan per
seluruh perm. pori katalis, selanjutnya
unit waktu
terhadi difusi scr internal (difusi pori),
*konsentrasi berbeda semakin jauh
reaktan bergerak di perm. menuju ke pori
perpindahan semakin cepat
katalis. Sepanjang pergerakan di perm.
katalis ke pori katalis, terjadi chemisorption

r=

Vm[S ]
Km+[S ]

D
mol
( CbCs ) [ 2 ]

m s

J=

laju perpindahan massa per mo


laju penampang perpindaha
;

r=

Cs
)
Cso
1
Vm
t
=

(CsoCs) Km Km (CsoCs)
Cs
)
Cso
=y
(CsoCs)

t
=x
(CsoCs)

1
r

[=]

J []

mol
m s

mol
volunggun katalis . s

a[]

ln(

ln(

tanda minus menunjukkan konsentrasi


berlawanan dengan besargradien, dan
menunjukkan adanya perpindahan massa ;
=thickness of the external film

dCs Vm . Cs
=
dt
Km+Cs

1
1
CA
+
+
K 2 . K 1 .CWo . Co. CH 2 k 2 . CWo . CH 2 K 3 . k 2. K 1. CWo .Co .CH 2

o Regresi multi linier

J=

dCs
=r
dt

inhibitor=racun katalis ; mengurangi laju reaksi

1
r

EXTERNAL DIFFUSION : u/ katalis tidak


berpori

external surface area( A exter


volunggun

m
m

Cs (konsentrasi tepat di perm. katalis)


sulit untuk diukur sehingga Cs diganti
dengan Cb

r= . a . ( CbCs )

k.

Csn

untuk keadaan steady state (persamaan


umum)
Untuk orde 1:
r = . a . (Cb Cs) =
k . Cs @steadystate
. a . Cb . a . Cs = k . Cs
. a . Cb
= ( . a+k) .

Cs=

Cs

r=k .Cs=
r=

. a . Cb
. a+k

k . . a. Cb
( . a+ k)

Cb
1
1
( +
)
k .a

1
=chemical resistance
k

kasus ekstrim (1) robs = k.Cb ; e =

robs k . Cb
=
=1
rb
k . Cb

1
dipengaruhi difusi)
=external mass transfer resistance
Kasus ekstrim (2)

a . Cb a
=
Dalam difusi eksternal, terjadi 2 kasus
k .Cb
k
ekstrim:

1) Konsentrasi solid mendekati konsentrasi


curah

1
k

terlalu besar,

a
<e <1
k

kecil

dlm
kinetika
regime,
pindahnya cepet tapi rx lama.
Konsentrasi di permukaan hampir
sama dengan konsentrasi di fasa
curah.

k a.

, maka r = k.Cb ;

( 1k + a1 ) 1k
r=

2)

1
k

si orde 1)
terlalu kecil,

Cb

1 1
+
k a
1

(reak

o
terlalu besar

, maka r = a..Cb ;

1 1
1
( + )
k a
a

1.

Faktor efektivitas Eksternal (e)

robs
e=
k .Cb

2.
; robs = e .

rb = e . k . Cb
*dalam reaktor skala lab, robs = rb

robs = a.Cb ; e =

di
:

p
1
1
+
Dm Dk

Faktor efektivitas internal (i)

i=

(dipengaruhi

robs
k .Cs

3.
4.

Cs=konsentrasi

di

Cb=konsentrasi

bulk

permukaan
;

bergantung pada:
- Thiele modulus ()
Pers. Umum :

=L(

k
)
De

1/2

Dalam percobaan kinetika, faktor fisik


dihilangkan (film dibuat tipis sekali), difusi
L=faktor geometri ; De=tahanan difusi
cepat sekali, r nya kecil dipakai dalam
; k=tahanan rx. Kimia
skala lab.
- Untuk katalis berpori:
Reaktor pilot harus dilihat sebagai proyeksi a.
>> , i <<
reaktor skala industri. Laju rx skala pilot
laju rx di seantero pori = laju rx di
seringkali tidak sama dengan laju r skala
permukaan (regime kinetik) ;
lab (e=1). Dalam skala besar, laju rx
saat < , i = 1
belum tenti ditentukan oleh laju rx intrinsik
laju rx lambat, difusi cepat, akan
saja sehingga perlu diukur e pada skala
didapat i yang sangat kecil
pilot
b.
Pada regime difusi internal, difusi
Laju perngurangan reaktor (r) dipengaruhi
berjalan lambat
SURFACE REACTION (INTERNAL PORE
oleh:
Cb (konsentrasi reaktan di fasa curah) r DIFFUSION)
berubah dalam reaktor. Oleh karena itu, Terjadi pada temperatur rendah
untuk mengetahui secara keseluruhan, Reaksinya lambat sekali
perlu diintegralkan.
Terjadi pada rigeme kinetic
(koefisien difusi) semakin besar , kecil, i mendekati 1
difusi makin cepat.
robs = k.Cb
; k <<<<<<< ; robs
DIFUSI INTERNAL / DIFUSI DENGAN
= laju rx. interinsik
KATALIS BERPORI
Berhadapan dengan material katalis
Porositas
Difusi molekular : ada tabrakan antar
molekul, dan tabrakan antara dinding pori
dengan molekul ; semakin ringan, difusi
makin cepat, dan tumbukan makin besar ;
pergerakan molekul yang bertabrakan EXTERNAL DIFFUSION
high temperature
dengan sesamanya
Difusi pori / difusi efektif (De) dipengaruhi k >>>>>>>>>> ~ <<<<<<<<<<
k.i
oleh:
mengukur nilai
Faktor porositas dari partikel katalis (p)
Partikel yang banyak porinya difusi robs = . a . Cb
(perpindahan dari luar ke dalam)
semakin mudah karena jalannya semakin
banyak
Tortuosity () ukuran tingkat kerumitan
pori katalis. Semakin bercabang &
berkelok pori katalis, semakin besar
nilai tortuosity, semakin sulit difusi ke
yang sering kali menjadi rds :
dalam
Knudsen Diffusity (Dk) menunjukkano difusi pori k diperhitungkan dengan
reaktor skala pilot
tumbukan molekul reaktan dengan
o difusi eksternal k nya tidak terlalu
dinding. Bergantung pada materialnya
penting
Difusi mokeular (Dm)

robs=

dlm regime difusi eksternal, pindahnya


lama tapi rx nya cepet banget,
konsentrasi Cs nya besar sekali. Difusi
berjalan lambat, permukaan langsung
bereaksi, konsentrasi reaktan mendekati
nol.

k a.

(tidak

difusi)
Laju yang paling lambat laju
permukaan
Menurut
perhitungan
skala
pilot

terlalu

De=

i . k
Cb
i. k
1+
.a

i . k . Cb
robs=
i. k
1+
.a

CHAPTER 8B Reaktan bergerak menuju


permukaan katalis adsorpsi (reaktan
berikatan dengan pusat aktif d permukaan)
reaction (tjd reaksi kimia, ikatan
putus/ikatan baru terbentuk, reaksi hrs
bjalan
cepat
krn
krja
katalis
hrs
dioptimalkan) desorpsi (produk lepas,
katalis hrs bias melepas produk dengan
mudah). Makin banyak reaktan nempel di
permukaan katalis, reaksi makin cepat.
Laju intrinsic adalah laju yg diukur saat 3
tahapan reaksi di atas tjadi. Laju ini
ditentukan dgn percobaan skala lab,
dimana difusi internal maupun external
minimum. Laju reaksi di permukaan katalis
dapat
langsung
digunakan
sebagai
pendekatan dalam perancangan rekator
heterogen.
Pendekatan
yang
paling
sederhana disebut pseudo-homogenous
model
(laju
reaksi
di
permukaan
disamakan/dianalogikan sama dgn reaksi
homogen). Pendekatan rancangan reactor
hterogen lainnya bias dipakai terutama
kalau bentuk dan pola aliran di reactor
industry sangat jauh berbeda dgn reactor
skala lab yg digunakan dalam penentuan
laju
intrinsic.
Pilot-scale
reactor
digunakan untuk melengkapi data-data
langkah fisika di dalam reactor yg tdk bs
diukur dgn skala lab (difusi film&difusi
internal). Dari data pilot-scale dan laju
intrinsic, maka reactor skala industry dpt
dibuat. Berbeda dgn power law untuk
membuat
design,
persamaan
laju
mekanistik/kinetka didapatkan dgn melihat
langkah kimia yg tjadi (adsorpsi, rekasi
permukaan, desorpsi) di permukaan katalis.
Kinetika mekanik ini membantu kita
mengetahui formula katalis yg baik. Laju
mekanistik kinetic/intrinsic ditentukan dari
banyaknya
(konsentrasi)
reaktan
yg
teradsorpsi di pusat aktif (permukaan)
katalis. Hanya konsentrasi reaktan fasa
bulk/curah yg dpt terukur.
ISOTERM ADSORPSI : persamaan yg
menghubungkan konsetrasi fasa curah
dengan konsentrasi reaktan yg sudah
teradsorpsi saat setimbang. Freundlich
and Kuster membuat persamaan untuk
1
n
absorbat
gas
,

x
=k P
m

x=jumlah teradsorb, m=massa absorben,


P=tekanan
absorbat,
k&n=konstanta
empiris fungsi T.
Irving
Langmuir
mengajukan model baru dgn 4 asumsi:
semua bagian dr absorbat dan kekuatan
adsorpsinya sama untuk smua bagian, yg
terserap tidak saling berinteraksi dan
menggangu, adsorpsi tjadi dgn mekanisme
yg sama, dan adsorbat yang menempel
hanya yg monolayer saja saat adsorpsi
maksimum. Namun pada knyataannya,
molekul teradsorp tdk semua inert,
mekanismeny tdk sama buat semua

tahapan.
Masalah
ini
disebut
BET
isotherm for relativity flat surface.
LANGMUIR ISOTHERM
S = populasi pusat aktif kosong
SA = poupulasi pusat aktif terisi oleh A
= konsentrasi di pusat aktif
A = fraksi pusat aktif yg terisi oleh A
v = fraksi pusat aktif kosong
B = fraksi pusat aktif terisi oleh B
i = fraksi pusat aktif terisi oleh i
vx = fraksi pusat aktif kosong pusat x
Ax = fraksi pusat aktif terisi oleh A dpusat
x
vy = fraksi pusat aktif kosong di pusat y
Ay = fraksi pusat aktif terisi A di pusat y
Kasus single adsorbat
Adsorpsi: A + S SA
Desorpsi: SA
A+S
Awalnya laju adsorpsi > laju desorpsi, A
lebih cpt nempel tp lama2 A berkurang
dan lajunya < laju desorpsi sehingga A
yg nempel banyak lepas lagi disbanding
A yg teradsorpsi.
@equilibrium : rads = rdes
kads x CA x v = kdes x A

A=

kads
CA v
kdes

A = KA x CA x v
Neraca pusat aktif: 1 = v + A
1 = v + KA x CA x v

v =

1
1+ K A CA

Isotherm

K A CA
A=
(1+ K A CA)

Langmuir:

Kasus dua adsorbat berbeda


Ad-des A: A + S
KA x CA x v
Ad-des B: B + S

SA

A =

SB

B =

KB x CB x v
Neraca pusat aktif: 1 = A + B + v
1 = (1 + KA x CA + KB x CB) v

v =

1
1+ K A CA+ K B CB

3.

4.

Isotherm

Langmuir:

K A CA
A=
1+ K A CA+K B CB

Kasus
single
adsorbat
dengan
disosiasi
Disosiasi: misahnya dua atom missal H2
H-H
Ad-des A (disosiasi): A2 + 2S

B=

2SA
Neraca: 1 = A + v

KB C B
1+ K A CA + K B CB

1= KA CA 2 v+ v

Kasus single adsorbat dan inert


Ad-des A: A + S
KA x CA x v
Ad-des i: i + S

SA

A =

v=

Si

i = Ki

Isotherm

x Ci x v
Neraca pusat aktif: 1 = A + i + v
1 = (1 + KA x CA + Ki x Ci) v

v=

(1)
Langmuir:

A = KA x CA x vx
Ad-des B di pusat y : B + y

By=

K A CA
1+ K A CA

K B C B
1+ K B CB

Reaksi pmukaan: SA SP

(3)

Des

xA

yB

B = KB x CB x vy
Isotherm
Langmuir:

Ax=

(2)

Kasus dua adsorbat berbeda di dua


pusat berbeda
kalo selektif, pusat aktif x hany snang
mnarik A dan pusat aktif y hanya senang
mnarik B.
Ad-des A di pusat X : A + x

A:

SA

k1
KA=
k 1

K i C i
1+ K A CA + K I Ci

Ads

P:

SP

k3
Kp=
k 3
kdes , P=1/ Kp=

k2

k3
k3

Rds = reaksi permukaan


roverall = r2 = k2 x A = k2 x KA x CA
xv
karna (2) sgt lambat maka (1) dan (3)
setimbang.
A = KA x CA x v
p = Kp x Cp
x v
Neraca pusat aktif: : 1 = A + p + v
1 = (1 + KA x CA + Kp x Cp) v

1
v=
1+ K A CA+ K p Cp

Des P: SP

jika konsentrasi A diperbanyak, laju


reaksi akan naik terus lalu konstan.
Setelah A pada konsentrasi yg sgt besar,
laju tdk lagi mempengaruhi.
Rds = adsorpsi A
roverall = r1 = k1 x A = k1 x KA x CA x
v (k-1) A
kalau (1) jauh sangat lambat maka A yg
nempel di pusat aktif sedikit banget. Anya langsung dipakai di reaksi (2)
sehingga akan sulit menemukan A di
permukaan A~0.
Neraca pusat aktif: A~0 1 ~= v +
p
1 ~= v + (Kp x Cp x v)

r = laju reaksi mekanistik


r = r1 = k1 x CA

k 1 CA
( 1+ KpCp )

REAKSI
MEKANISTIK
KINETIK
BIMOLECULAR HETEROGEN
A + B P + R Ada dua macam: salah satu
reaktan teradsorp (Eley-Rideal) dan kedua
reaktan teradsorp (Langmuir-Hinselwood),
Eley-Rideal
mechanism,
hanya
1
reaktan teradsorp
Ads A: A + S

SA

Reaksi permukaan: SA + B SP + R ; B
tdk teradsorp, msih berupa fasa gas.
De P: SP

P+S

Langmuir-Hinselwood
22ny teradsorp

mechanism,
SA

Des R: SR

roverall = r = r3 = k-3
laju reaksi tidak dipengaruhi konsentrasi.
Mau
diperbanyak
atau
dikurangim
lajunya tetap, konstan thadap CA, CB
dan Cp.

P+S

R+S

ELEY-RIEDEL MECHANISM
Rds = reaksi permukaan
roverall = r2 = k2 x A = k2 x KA x CA x
v
karna (2) sgt lambat maka (1) dan (3)
setimbang.
A = KA x CA x v
p = Kp x Cp
x v
Neraca pusat aktif: : 1 = A + p + v
1 = (1 + KA x CA + Kp x Cp) v

v=

jika konsentrasi P diperbesar maka


lajunya akan makin lambat. Jika A
diperbanyak, lajunya akan semakin
cepat.
Rds = desorpsi P
Karena (1) dan (2) berjalan jauh lebih cpat
disbanding
(3)
maka
P-nya
akan
menumpuk sehingga p~1 A dan v
<<<<< 1
roverall = r = r3 = k-3 x p
laju reaksi tidak dipengaruhi konsentrasi.
Mau diperbanyak atau dikurangim lajunya
tetap.

Ads A: A + S
r = laju reaksi mekanistik

1
v=
1+K p Cp

REAKSI
MEKANISTIK
KINETIK
MONOMOLECULAR HETEROGEN

K A CA
A=
1+ K A CA+ K I Ci

i=

langmuir:

KA 2 CA 2
A=
1+ KA 2 CA 2

1
1+ K A CA+ K I Ci

Isotherm

1
1+ KA 2 CA 2

=
SB
Ads B: B + S
1
k 2 KA CA
Reaksi permukaan: SA + SB SP + SR
( 1+ KA CA+ Kp Cp
)

LANGMUIR-HINSELWOOD MECHANISM
Rds = reaksi permukaan
roverall = r = r3 = k3 x A x B
Karena (3) <<< tahapan lain maka
tahapan adsorpsi dan desorpsi dalam
keadaan setimbang.
A = KA x CA x v
B = KB x
CB x v
p = Kp x Cp x v
R = KR x
CR x v
Neraca pusat aktif: 1 = v + A +B +
p + R

v=

1
1+ K A CA+ K p Cp

1
(1+ KA CA+ KB CB+ KpCP

A=

KACA
(1+ KBCB+ Kp Cp+ KRCR

jika A diperbanyak, lajunya akan


meningkat
lalu
konstan.
Jika
B
dieprbanyak
maka
lajunya
akan
meningkat terus.
Rds = adsorpsi A
roverall = r1 = k1 x A = k1 x KA x CA x
v (k-1) A
kalau (1) jauh sangat lambat maka A yg
nempel di pusat aktif sedikit banget. Anya langsung dipakai di reaksi (2)
sehingga akan sulit menemukan A di
permukaan A~0.
Neraca pusat aktif: A~0 1 ~= v +
p
1 ~= v + (Kp x Cp x v)

B=

KBCB
(1+ KA CA+ KpCp + KR CR

k2

k 2 K A CA CB
1+K A CA+ K p Cp

v=

1
1+ K p Cp

r = laju reaksi mekanistik


r = r1 = k1 x CA

k 1 CA
( 1+ KpCp )

jika B diperbanyak maka laju konstan.


Jika A diperbanyak maka laju akan naik
trs. Jika P diperbanyak maka laju akan
menurun.
Rds = desorpsi P
Karena (1) dan (2) berjalan jauh lebih
cpat disbanding (3) maka P-nya akan
menumpuk sehingga p~1 A dan v
<<<<< 1

r=k 3CA KA v KBCB v


r=k 3 KA KB CACB v 2
r=

k 3 KA CA KB CB
(1+ KA CA + Kp Cp+ KB CB + K

jika konsentrasi A diperbanyak, laju


reaksi akan naik terus lalu konstan. Jika
konsentrasi B diperbanyak maka lajuny
naik trus.
Rds = adsorpsi A
roverall = r = r1 = k1 x CA x v
kalau (1) jauh sangat lambat maka A yg
nempel di pusat aktif sedikit banget. Anya
langsung
dipakai
di
reaksi
selanjutnya
sehingga
akan
sulit
menemukan A di permukaan A~0.
B = KB x CB x v
p = Kp x Cp
x v
R = KR x CR x v

v=

1
k 1CA
r=
1+ KBCB+ KpCp + KR CR
1+KBCB+ Kp Cp+ KRCR

Rds = desorption R
r = k-5 x R
jika tahapan lainnya berjala jauh lebih
cepat daripada tahapan ke-5 maka
R~=1 sehingga tahapan lainnya <<<<
1.

roverall =r ~= k-5

Anda mungkin juga menyukai