AlgoritmaKriptografiModern Part1 1 2
AlgoritmaKriptografiModern Part1 1 2
Convidentiality
Yaitu memberikan kerahasiaan pesan dn
menyimpan data dengan menyembunyikan
informasi lewat teknik-teknik enripsi.
Data Integrity
Yaitu memberikan jaminan untuk tiap bagian
bahwa pesan tidak akan mengalami perubahan
dari saat data dibuat/dikirim sampai dengan saat
data tersebut dibuka.
Non-repudiation
Yaitu memberikan cara untuk membuktikan bahwa
suatu dokumen datang dari seseorang, Terjadi jika ia
mencoba menyangkal memiliki dokumen tersebut.
Authentication
Yaitu memberikan dua layanan.
- PertamaMengidentifikasikan keaslian suatu pesan
dan memberikan jaminan keotentikannya.
- Kedua untuk menguji identitas seseorang apabila
ia akan memasuki sebuah sistem.
=
=
=
=
0
4
8
C
0001
0101
1001
1101
=
=
=
=
1
5
9
D
0010
0011
1010
1110
=
=
=
=
2
6
A
E
0011
0111
1011
1111
=
=
=
=
3
7
B
F
1101
0110
Tabel ASCII
Operasi XOR
Notasi:
Operasi:
00=0
10=1
01=1
11=0
0 + 0 (mod 2) = 0
0 + 1 (mod 2) = 1
0 + 1 (mod 2) = 1
1 + 1 (mod 2) = 0
Enkripsi: C = P K
Dekripsi: P = C K
Contoh:
plainteks
kunci
01100101
00110101
(karakter e)
(karakter 5)
cipherteks
kunci
01010000
00110101
(karakter P)
(karakter 5)
plainteks
01100101
(karakter e)
Algoritma Simetri
a. Blok Chiper : DES, IDEA, AES
b. Stream Chiper : OTP, A5 dan RC4
Algoritma Simetri :
Stream Chiper
Perhatikan bahwa
ci ki = (pi ki) ki
= pi (ki ki)
= pi 0 = pi
17
Contoh:
Plainteks:
Keystream:
Cipherteks:
1100101
1000110
0100011
Algoritma Simetri :
Konsep Blok Chiper
Contoh:
Plainteks: 10100010001110101001
Bagi plainteks menjadi blok-blok 4-bit:
1010 0010 0011 1010 1001
( dalam notasi HEX :A23A9)
Enkripsi:
Contoh:
Cipher-Feedback (CFB)
Pada mode CFB, data dienkripsikan dalam unit
yang lebih kecil daripada ukuran blok. Unit yang
dienkripsikan dapat berupa bit per bit, 2 bit, 3 bit,
dan seterusnya.
Bila unit yang dienkripsikan satu karakter setiap
kalinya, maka mode CFBnya disebut CFB 8-bit.
Secara umum CFB n-bit mengenkripsi plainteks
sebanyak n bit setiap kalinya, yang mana n m (m
= ukuran blok). Mode CFB membutuhkan sebuah
antrian (queue) yang berukuran sama dengan
ukuran blok masukan.
3)
3)
Left-most byte
Left-most byte
ki
pi
(a) Enciphering
ki
ci
ci
(b) Deciphering
Gambar Mode CFB 8-bit
pi
Ci = Pi MSBm(EK (Xi))
Xi+1 = LSBm n(Xi) || Ci
Proses Dekripsi:
Pi = Ci MSBm(DK (Xi))
Xi+1 = LSBm n(Xi) || Ci
Pi
Ek
Ci 1
Pi+1
Ek
Ci
Ci+1
Enkripsi CFB
Ci 1
Pi 1
Ci
Dk
Pi
Dekripsi CFB
Ci+1
Dk
Pi+1
Output-Feedback (OFB)
3)
3)
Left-most byte
Left-most byte
ki
pi
(a) Enciphering
ki
ci
ci
(b) Deciphering
Gambar Mode CFB 8-bit
pi
Pi 1
Pi
Pi+1
Ek
Ci 1
Ek
Ci
Ci+1
Enkripsi OFB
Proses Dekripsi:
Pi = Ci MSBm(Dk(Xi))
Xi+1 = LSBm-n(Xi) || LSBn(Ek(Xi))
Ket:
Xi = isi antrian dengan Xi adalah IV
E = fungsi enkripsi dengan algoritma cipher blok
D = fungsi dekripsi dengan algoritma cipher blok
K = kunci
m = panjang blok enkripsi/dekripsi
n = panjang unit enkripsi/dekripsi
|| = operator penyambungan (concatenation)
MSB = Most Significant Byte
LSB = Least Significant Byte
To Be Continue