SKRIPSI
Diajukan oleh:
ELVI MELINDAWATI
NIM. 00000000000000000000000
ABSTRAK
Elvi Melidawati (XXXXXXXXXXX) Pengaruh Kualitas Customer Service
terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah PT Bank Mandiri Tbk. Kantor
Cabang Pembantu Cipanas
Pembimbing:
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Atas dasar latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
kompensasi dan motivasi kerja, dengan judul Pengaruh Kualitas Customer
service terhadap Kepuasan Nasabah PT Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu
Cipanas.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan
1.3
Kegunaan Penelitian
Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan menginginkan hubungan yang baik dengan para
langsung perusahaan mendapat kepercayaan dari pelanggan dan hal ini dapat
meningkatkan citra perusahaan dan sebaliknya (Zeithmal 1990:19).
Untuk mengetahui kualitas yang ditawarkan perusahaan itu baik, maka
pelanggan perlu menilai suatu jasa tersebut. Menurut Parasuraman dkk (2008:99)
terdapat beberapa dimensi pengukuran untuk menilai kualitas layanan sebagai
variabel independent yakni:
1) Tangibles atau bukti fisik, berwujud
Penampilan bentuk-bentuk fisik yang semuanya itu menyediakan gambaran
fisik atau image pelayanan oleh pelanggan, peralatan, personil dan media
komunikasi. Khususnya pelanggan baru yang akan menggunakannya untuk
mengevaluasi kualitas.
2) Reliability atau kehandalan
Kemampuan untuk menjalankan pelayanan yang telah dijanjikan secara tepat
dan akurat atau terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan
yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan
tanpa kesalahan, sikap yang simpatik
3) Responsiveness atau ketanggapan
Kesediaan dan Kemauan karyawan untuk menolong pelanggan dan untuk menyediakan pelayanan dengan segera serta penyampaian informasi yang jelas.
Dimensi ini mengutamakan pada perhatian (attentiveness), dan kesigapan
(promptness) yang berkaitan dengan permintaan, pernyataan, keluhan, per-
10
Masalah Penelitian:
1) Kualitas customer service pada PT Bank Mandiri Cabang
Cipanas.
2) Tingkat kepuasan nasabah PT Bank Mandiri Cabang Cipanas
3) Pengaruh kualitas customer service terhadap tingkat kepuasan
nasabah PT Bank Mandiri Cabang Cipanas.
Tangible
Reliability
Responsiveness
Assurance
Emphaty
Hipotesis:
Terdapat pengaruh kualitas customer service terhadap tingkat
kepuasan nasabah PT Bank Mandiri Cabang Cipanas
Keterangan:
X
= Kompensasi
11
1.6
No
Kegiatan
Kegiatan Prapenelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyusunan Laporan
Bimbingan dan
Perbaikan
Sidang Skripsi
1.7
Agst
2013
Sept
2013
Okt
2013
Nov
2013
Des
2013
Jan
2014
X X X
X X X
X X X X X
X X X X
X X X X
Sistematika Penulisan
Secara sistematis, karya tulis ini dikembangkan dalam lima bagian
sebagai berikut.
1) Bagian pertama merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
kerangka pemikiran dan hipotesis, waktu dan lokasi penelitian, serta
sistematika pengembangan skripsi.
12
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
2.1.1
suatu perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena
itu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan
yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia.
Panggabean (2007: 15) mengemukakan pengertian manajemen sumber
daya
manusia
adalah:
Suatu
proses
yang
terdiri
dari
perencanaan,
14
15
demikian fokus yang dipelajari MSDM hanyalah yang berhubungan dengan tenaga
kerja manusia saja.
Selanjutnya definisi lain yang dikemukakan oleh Dessler (1997:30)
menyatakan bahwa: MSDM adalah kebijakan dan praktek yang dibutuhkan
sesorang untuk menjalankan aspek orang atau sumber daya manusia dari posisi
seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan
dan penilaian.
Lalu menurut pendapat Cushway (1996: 45) MSDM adalah: sebagai
rangkaian strategis, proses, dan aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan
perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu.
Organisasi/perusahaan harus menyiapkan biaya atau dana untuk memberi imbalan
atas pekerjaan dan jasa-jasa kepada para karyawannya, imbalan tersebut adalah
merupakan penghargaan atau ganjaran agar karyawan lebih maksimal dalam
memberi kontribusi kepada perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Manajemen SDM diperlukan untuk menigkatkan efisiensi dan efektivitas
pendayagunaan SDM. Hal ini merupakan kegiatan penting, karena mengelola
SDM lebih sulit dibandingkan dengan mengelola sumber-sumber daya lainnya.
Peranan SDM sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Sebagaimana dimaklumi bahwa manusia selalu mencari metode untuk
mencapai tujuannya karena manusia cenderung utnuk dapat memenuhi
kebutuhannya.
16
2.1.2
tivitas, kinerja, prestasi dan juga mutu pelanan, karena itu unit organisasi yang
menangani manajemen sumber daya manusia harus tidak kalah menariknya dalam
hal sistem penggajian dan promosi. Sistem penggajian dan promosi yang efisien
hendaknya mampu menginformasikan secara terbuka kepada para karyawan
mengenai apa saja yang menjadi kualifikasi dan penilaian kinerja. Sistem
penggajian dan promosi merupakan bagian integrasi dari pelaksanaan manajemen
sumber daya manusia yang baik.
Sulistiyani dan Rosidah dalam bukunya (2008:7) bahwa: Manejemen
sumber daya manusia adalah usaha untuk menggerakkan dan mengelola sumber
daya manusia di dalam organisasi agar mampu berpikir dan bertindak
sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi.
Secara umum, fungsi-fungsi sumber daya manusia menurut Panggabean
(2007:15):
1) Pengadaan
2) Pengembangan
3) Perencanaan dan pengembangan karir
4) Penilaian prestasi
5) Kompensasi
6) Keselamatan dan kesehatan kerja
7) Pemutusan hubungan kerja
18
19
sebagai calon pembeli. Adapun pelanggan suatu perusahaan dibagi menjadi dua
yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan eksternal merupakan
20
pelangggan yang berasal dari lingkungan luar perusahaan dalam hal ini pembeli,
calon pembeli ataupun pengunjung. Pelanggan internal merupakan pelanggan
yang berasal dari dalam perusahaan yang membantu kita dalam operasional
perusahaan dan mempengaruhi capaian perusahaan.
Service artinya pelayanan membantu orang lain dalam melakukan sesatu.
jadi customer sevice artinya pelayanan pelanggan. yaitu melayani sebelum
pelanggan membeli suatu produk, melayani selama proses pembelian, dan
melayani setelah pembelian. Semua itu tujuannya adalah demi kepuasan
pelanggan, agar pelanggan bisa memperoleh kepastian terhadap suatu produk,
baik kepastian harga maupun informasi produk. Jadi, ada dua hal yang menjadi
tujuan utama adanya Customer service, yaitu melayani pelanggan atau calon
pembeli dan membantunya dengan memberikan informasi yang jelas tentang
produk.
Inti pekerjaan dari seorang Customer service adalah melayani, dan senjata
utama seorang Customer service adalah informasi tentang segala hal yang
berkaitan dengan perusahaan, baik profil, produk dan segala yang berkaitan
dengan system yang diterapkan dalam perusahaan. Jadi, Customer service harus
menguasai semua hal yang berbau informasi tentang perusahaan. dan menjadi
kewajiban perusahaan untuk memberikan informasi sekecil apapun kepada
Customer servicenya, kecuali yang berkaitan dengan keuangan.
Kita semua harus dapat memahami bahwa layanan (service) berasal dari
orang-orang bukan dari organisasi atau perusahaan. Suatu pelayanan akan
21
terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia
layanan kepada pihak yang dilayani.
Menurut Barata (2004: 23) bahwa: Pelayanan adalah daya tarik yang
besar bagi para pelanggan, sehingga korporat bisnis seringkali menggunakannya
sebagai alat promosi untuk menarik minat nasabah.
Menurut Aritonang (2005: 26) bahwa: Pelayanan adalah kemampuan
perusahaan untuk memberikan pelayanan secara akurat, andal dapat dipercaya,
bertanggung jawabatas apa yang dijanjikann, tidak pernah memberikan janji yang
berlebihan dan elalu memberikan janjinya.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan
pelanggan adalah kemampuan perusahaan memberikan pelayanan yang baik atau
memuaskan sehingga prlanggan tertarik akan produk atau jasa tersebut.
Dalam kaitannya dengan pelayanan dengan pelanggan eksternal, semua
pihak yang bergerak dalam pemberian layanan yang bersifat komersial maupun
non-komersial harus menyadari, bahwa keberadaan konsumen yang setia (loyal)
merupakan pendukung untuk kesuksesan bagi perusahaan maupun organisasi
lainnya. Dengan demikian, mereka harus menempatkan konsumen sebagai asset
yang sangat berharga, karena dalam kenyataannya tidak akan ada satupun
organisasi, terutama perusahaan yang akan mampu bertahan hidup bila
ditinggalkan oleh pelanggannya.
Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep
kepedulian kepada konsumen terus dikembangkan sedemikian rupa, sehingga
22
sekarang ini program layanan/pelayanan telah menjadi salah satu alat utama
dalam melaksanakan strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan.
Kepedulian kepada pelanggan dalam manajemen telah dikembangkan menjadi
suatu pola layanan terbaik yang disebut sebagai layanan prima atau pelayanan
prima. Satu-satunya jalan untuk mempertahankan agar organisasi/perusahaan
selalu diingat oleh pelanggan adalah dengan mengembangkan pola layanan yang
terbaik.
2.2.2
23
dari apa yang diterima secara aktual oleh pelanggan (kualitas teknis) dan
bagaimana cara layanan tersebut disampaikan (kualitas fungsional).
Dengan demikian kepuasan yang dirasakan konsumen merupakan elemen
kualitas dari suatu produk atau jasa, dan bukan dari harga produk tersebut. Maka
secara eksplisit dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen dirasakan setelah
konsumen menerima atau menikmati produk tersebut.
Mahmoedin (1992) menyatakan bahwa kualitas layanan adalah suatu
proses untuk mencapai kepuasan nasabah, dalam hal ini proses pemenuhan
kebutuhan melalui efektivitas orang lain yang langsung dinamakan pelayanan.
Persaingan di dalam industri
menampilkan layanan yang lebih baik untuk dapat menarik minat calon pelanggan
maupun pelanggan yang telah ada, sehingga kualitas layanan merupakan faktor
vital dalam menciptakan Superior Value untuk pelanggan. Terciptannya Superior
Value bagi pelanggan merupakan batu loncatan bagi perubahan untuk
mendapatkan Keunggulan Bersaing, (Menon, Jaworski dan Kohli, 1997).
Kualitas layanan yang baik yang mampu menciptakan kepuasan nasabah
dapat dijadikan saranan untuk meningkatkan keunggulan berasaing. Hal tersebut
ditunjukan dalam penelitian Zeithaml (dalam Chang & Chen, 1998) dimana
dalam penelitian tersebut peneliti menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap perilaku konsumen seperti
loyalitas terhadap produk perusahaan sebagai bagian dari rasa puas serta adanya
kemauan untuk membayar lebih dan keengganan untuk berpindah ke produk lain.
Dengan demikian, berarti kualitas pelayanan membuat perusahaan pada kinerja
24
yang lebih baik. Hasil peneliti, Chang & Chen (1998) yang meneliti dampak
orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan dalam konteks perusahaan. Jasa juga
ditunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai keterkaitan erat dengan
peningkatan keunggulan bersaing.
2.2.3
25
26
4) Access
Meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi
fasilitas jasa yang mudah terjangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu
lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi, dan lain-lain.
5) Courtesy
Meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang
dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, operator telepon, dan
lain-lain).
6) Communication
Artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang
dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan.
7) Credibility
Yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama
perusahaan, reputasi perusahaan karakteristik pribadi contact personnel,
dan interaksi dengan pelanggan.
8) Security
Yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi
keamanan secara fisik (psysical safety), keamanan financial (financial
security), dan kerahasiaan (confidentiality).
27
28
29
30
2.3
2.3.1
konsep
kepuasan
pelanggan
masih
bersifat
abstrak.
31
32
33
2.3.2
penting bagi perbankan. Hal ini disebabkan karena kepuasan nasabah dapat
menjadi umpan balik dan masukan bagi pengembangan dan implementasi strategi
peningkatan kepuasan nasabah.
Buchari Alma (2002:232), mengemukakan cara-cara mengukur kepuasan
konsumen (disini berarti nasabah debitur) sebagai berikut.
1) Sistem Keluhan dan Saran (Complaint and Suggestion System)
Banyak perusahaan yang berhubungan dengan konsumennya untuk
menerima keluhan/keluhan yang dialami oleh konsumen. Perusahaan perlu
memberikan kesempatan yang luas kepada para konsumennya untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang bisa
digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakkan ditempat-tempat
strategis (yang mudah dijangkau), kartu komentar, saluran telepon khusus
bebas pulsa, dan lain-lain.
2) Survey Kepuasan Konsumen
Tingkat keluhan yang disampaikan oleh konsumen tidak bisa disimpulkan
secara umum untuk mengukur kepuasan konsumen pada umumnya.
3) Pembeli Bayangan (Ghost Shopping)
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
konsumen adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan
atau bersikap sebagai konsumen atau pembeli potensial produk perusahaan
34
35
36
37
38
39
40
terhadap produk kepada orang lain. Sebaliknya dengan asumsi pelanggan yang
tidak puas .
Kesimpulan, apabila kepuasan pelanggan dapat tercapai, maka akan
diperoleh beberapa manfaat yaitu:
1) Hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis.
2) Mendorong terciptanya loyalitas dan kesetiaan pelanggan terhadap jasa
yang dihasilkan.
3) Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan
perusahaan. Reputasi perusahaan menjadi baik di kalangan para
pelanggan.
4) Pangsa pasar dan laba perusahaan akan meningkat.
41
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1
3.1.1
Objek Penelitian
Profil PT Bank Mandiri Tbk.
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di
Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan
deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia.
Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi
Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indomesia (Bank
Exim), dan Bak Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank
Mandiri.
Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut
sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun
yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat
perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan
peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Bank Mandiri dibentuk pada 2 Oktober 1998, dan empat bank asalnya
efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999.
Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses
konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti
dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.
42
43
simpanan, e-banking, dan kartu kredit. Secara rinci, produk tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
1) Produk Simpanan
a) Mandiri Tabungan Rupiah, yang terdiri atas:
(2) Mandiri Tabungan Rencana Rupiah
44
45
3.1.3
Itulah visi misi bank Mandiri yang selama ini telah diaplikasikan dan terus
dikembangkan oleh pihak perusahaan agar bisa selalu menjadi yang terdepan,
menjadi yang terbaik diantara yang terbaik dalam dunia industri perbankan,
sehingga tersemat sebagai bank mandiri bank terbaik di Indonesia.
3.2
Metode Penelitian
Penelitian tentang Pengaruh Kualitas Customer service Terhadap
Kepuasan Nasabah pada PT Bank Mandiri Tbk. Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Cipanas ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam penelitian. Pendekatan ini
menekankan pada prosedur yang ketat dalam menentukan variabel-variabel
46
dengan
menggunakan
teknik
survei.
Singarimbun
(2003:3)
47
variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah (1) Kualitas Customer service dan (2) Kepuasan Nasabah pada PT Bank
Mandiri Tbk. KCP Cipanas, Cianjur.
3.2.1
Prosedur Penelitian
Menurut Neuman, W. Lawrence (2006: 209-219) terdapat tujuh langkah
48
5) Kerja lapangan
Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan
dalam wawancara serta pelaksanaan wawancara.
6) Editing dan Coding
Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam daftar
pertanyaan ke dalam berbagai kelompok jawaban yang disusun dalam
angka dan ditabulasi.
7) Analisis dan Laporan
Meliputi berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting pula
dalam suatu proses penelitian.
3.2.2
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan tentang bagaimana penelitian
dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain
cross sectional, desain penelitian ini mendalami tentang dinamika korelasi antar
beberapa faktor resiko dan juga efeknya. Desain seperti ini menggabungkan
pendekatan dan juga pengumpulan data dalam satu waktu tertentu secara
bersamaan. Desain penelitian ini digunakan dengan mempertimbangkan waktu
yang lebih cepat dan biaya yang murah, serta mampu menghasilkan sebuah
hipotesis yang lebih spesifik terutama pada penelitian analitik.
Paradigma dan konstelasi masalah yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
49
R2xy
yx
R2xy
3.2.3
3.2.3.1 Populasi
Sumber data mengacu kepada populasi penelitian serta penentuan sampel
yang digunakan dalam penelitian. Populasi menurut Husaeni (2008: 41) adalah
semua nilai baik melalui perhitungan kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai objek yang lengkap dan jelas. Ditinjau dari banyaknya
anggota populasi, maka populasi terdiri dari populasi terbatas (terhingga) dan
populasi tak terbatas (tak terhingga), dan dilihat dari sifatnya populasi dapat
bersifat homogen dan heterogen. Menurut Sugiyono (2004:4) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.
50
51
Berdasarkan pendapat di atas, untuk mendapatkan sampel yang representatif dan berukuran sesuai dengan kebutuhan, maka dalam pelaksanaan
penelitian ini diambil 20 % dari jumlah populasi 91 orang. Jadi jumlah sampelnya
adalah 18,2 orang atau dibulatkan menjadi 18 orang. Penentuan kelas ini sebagai
sampel dilakukan karena diasumsikan seluruh populasi homogen.
3.2.4
instrumen ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang
akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan,
serta beragam fakta yang berpengaruh terhadap fokus penelitian yang sedang
diteliti. Sesuai dengan pengertian teknik penelitian di atas, teknik pengumpulan
data yang digunakan pada penelitian ini terutama ada dua macam, yakni studi
dokumentasi dan teknik angket.
1) Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan
sebagai cara pengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagianbagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di
lokasi penelitian maupun di instansi lain yang ada pengaruhnya dengan lokasi
penelitian. Studi dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
instansi/lembaga meliputi buku-buku, laporan kegiatan dan keuangan, serta
dokumen lain yang relevan dengan fokus penelitian.
52
2) Teknik Angket
Angket yang disusun dan dipersiapkan disebar kepada responden
sebagaimana ditetapkan sebagai sampel penelitian. Jumlah angket yang
disebarkan seluruhnya adalah 31 perangkat angket. Pemilihan dengan model
angket ini didasarkan atas alasan bahwa (a) responden memiliki waktu untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang diajukan,
(b) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas
pertanyaan yang diajukan, (c) responden mempunyai kebebasan dalam
memilih jawaban, dan (d) dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau
keterangan dari banyak responden dalam waktu yang cepat dan tepat.
Untuk mengungkap data ini digunakan angket yang berbentuk skala
Likert. Adapun alasan menggunakan skala Likert ini untuk mengukur sikap,
pendapat dan profesi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu
fenomena sosial. Permasalahan strategi pemasaran dan keputusan pembelian
produk dapat dikategorikan sebagai fenomena sosial. Oleh karena itu,
penggunaan skala Likert pada penelitian ini dapat diterima.
Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Penskoran Skala Likert
Pernyataan
Bobot
Penilaian
Pernyataan
Bobot
Penilaian
Sangat setuju
Skor : 5
Sangat baik
Skor : 5
Setuju
Skor : 4
Baik
Skor : 4
Netral
Skor : 3
Netral
Skor : 3
53
3.2.5
Tidak setuju
Skor : 2
Tidak baik
Skor : 2
Skor : 1
Skor : 1
Dimensi
Tangible
Indikator
1. Bank memiliki tempat
dan lingkungan yang
memberikan kenyamanan
pelanggan.
Item
Skala
Ordinal
2. Bank menggunakan
teknologi secara mutakhir
dan mudah diakses
pelanggan.
Reliability
3. Bank menunjukkan
penampilan yang dapat
dipercaya.
Ordinal
54
Variabel
Dimensi
Indikator
Item
Skala
4. Bank memberikan
pelayanan secara
konsisten.
Responsiveness
Ordinal
7. Bank memberikan
jaminan kepastian atas
pelayanan dan
kepentingan pelanggan.
Ordinal
9. Petugas selalu
memberikan perhatian
penuh atas kepentingan
pelanggan.
Ordinal
Attributes related
to product
Ordinal
55
Variabel
Dimensi
Indikator
Item
Skala
Ordinal
Ordinal
56
3.2.6
rxy =
n XY - ( X )( Y )
[n( X ) ( X) ] [n( Y ) ( Y) ]
2
Keterangan:
rxy
: Koefisien korelasi
: jumlah responden
2
k
Si
= k 1 1 S 2
i
Keterangan :
Si2
Si2
= varians total
58
persyaratan
kesahihan
(validity)
dan
keterandalan
59
Rendah
Sedang
Tinggi
20
40
60
80
100
c)
61
(2)
Menghitung nilai d
(dengan
menggunakan aplikasi
komputer).
(3)
(4)
Menghitung nilai d-dL dan 4-dU dan kemudian membandingkannya dengan nilai d pada daerah berikut.
dL
dU
4-dL
4-dU
1,660
1,660
2,340
2,340
Autokorelasi
(+)
Tidak
meyakinkan
Tidak
meyakinkan
Autokorelasi
(-)
62
63
thitung =
n-2
atau thitung = r
SE
1- r2
Keterangan:
= koefisien regresi
= koefisien korelasi
= ukuran sampel
64
KD = R x 100%
Untuk mempermudah pengolahan dan analisis, maka dalam
penelitian ini digunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) for Windows Release 18. Langkah ini ditempuh mengingat
pengolahan data pada paket program tersebut lebih cepat dan
mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perhitungan secara manual.
65
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1
Profil Responden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 dengan responden
Jumlah
Persentase
< 30
5.56
31 35
22.22
36 40
33.33
41 45
27.78
46 50
5.56
> 51
5.56
18
100
Jumlah Seluruh
66
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Laki-laki
38.89
Perempuan
11
61.11
18
100
Jumlah Seluruh
Tingkat Pendidikan
Responden
Jumlah
Persentase
Pascasarjana
22.22
Sarjana
33.33
27.78
SLTA
16.67
18
100
Jumlah Seluruh
67
Uji Instrumen
Uji Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas internal,
68
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Kualitas Customer service (X)
Scale Mean if
Item Deleted
Item-Total Statistics
Corrected ItemScale Variance
Total
if Item Deleted
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1
33,7778
27,359
,524
,525
,771
Item 2
33,5000
29,206
,606
,652
,783
Item 3
33,7222
24,095
,727
,758
,732
Item 4
34,3889
25,546
,554
,713
,768
Item 5
33,9444
25,703
,644
,609
,747
Item 6
33,7778
27,124
,571
,577
,778
Item 7
33,9444
27,232
,562
,526
,797
Item 8
34,0556
24,879
,732
,739
,757
Item 9
33,6667
25,294
,717
,661
,759
Item 10
33,7222
28,095
,602
,626
,774
69
5) Skor Item 5. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,644 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 5 dinyatakan
Valid.
6) Skor Item 6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,571 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 6 dinyatakan
Valid.
7) Skor Item 7. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,562 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 7 dinyatakan
Valid.
8) Skor Item 8. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,732 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 8 dinyatakan
Valid.
9) Skor Item 9. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,717 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 9 dinyatakan
Valid.
10) Skor Item 10. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,602 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 10 dinyatakan
Valid.
Dasar penentuan validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai kritis
pada tabel r Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan N=18, yakni sebesar
0,468. Pada tabel di atas pun tampak pula bahwa seluruh item memiliki validitas
cukup tinggi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi item yang
terletak antara 0,400 0,699 (Sugiyono, 2001:149).
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Tingkat Kepuasan Nasabah (Y)
Item-Total Statistics
70
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1
31,5556
31,320
,667
,569
,711
Item 2
31,7778
36,301
,557
,582
,755
Item 3
32,0556
32,056
,579
,747
,723
Item 4
31,3333
38,000
,484
,575
,776
Item 5
31,6111
35,546
,521
,664
,761
Item 6
31,5000
34,500
,609
,675
,737
Item 7
31,7222
35,507
,519
,595
,761
Item 8
32,0000
33,529
,514
,504
,734
Item 9
32,2778
33,389
,519
,610
,733
Item 10
31,6667
34,824
,550
,653
,758
71
6) Skor Item 6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,609 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 6 dinyatakan
Valid.
7) Skor Item 7. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,519 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 7 dinyatakan
Valid.
8) Skor Item 8. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,514 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 8 dinyatakan
Valid.
9) Skor Item 9. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,519 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 9 dinyatakan
Valid.
10) Skor Item 10. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
0,550 > r kritis = 0,468. Dengan demikian instrumen Item 10 dinyatakan
Valid.
Dasar penentuan validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai kritis
pada tabel r Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan N=18, yakni sebesar
0,468. Pada tabel di atas pun tampak pula bahwa seluruh item memiliki validitas
cukup tinggi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi item yang
terletak antara 0,400 0,699 (Sugiyono, 2001:149).
4.2.2
72
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Kualitas Customer service
(X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1
Value
N of Items
Part 2
Value
N of Items
Total N of Items
Correlation Between Forms
Spearman-Brown Coefficient
,715
5a
,754
5
10
,656
Equal Length
,793
Unequal Length
,793
,793
Part 1
Value
,644
73
N of Items
Part 2
Value
,662
5b
N of Items
Total N of Items
Correlation Between Forms
Spearman-Brown Coefficient
10
,634
Equal Length
,796
Unequal Length
,796
,796
tingkat kepuasan nasabah PT Bank Mandiri Tbk. KCP Cipanas, pada bagian ini
74
4.3.1
Dimensi
Tangible
Reliability
Item
76.67
82.22
77.78
64.44
Rata-rata
%
79.45
71.11
75
No.
Dimensi
Responsiveness
Assurance
Emphaty
Item
73.33
76.67
73.33
71.11
78.89
10
77.78
Rata-rata
%
75.00
72.22
78.34
Jumlah
752.22
376.11
Rata-rata = 752,22 : 10
75.222
75.222
75.22
75.22
Rendah
Sedang
Tinggi
20
40
60
80
100
75,22
76
Dengan perolehan nilai sebagaimana terlihat pada tabel di atas, ratarata persentase kualitas pelayanan pelanggan menunjukkan pada skala yang
sedang dan cenderung tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa sekalipun
belum sempurna dan sesuai dengan kaidah yang berlaku, pelayanan
pelanggan (customer service) pada PT Bank Mandiri Tbk Kantor Cabang
Pembantu Cipanas telah relatif cukup baik serta ada kecenderungan sesuai
dengan keempat dimensi yang dikemukakan.
Dengan perolehan skor rata-rata sebesar itu mencerminkan bahwa
pelayanan pelanggan (customer service) pada PT Bank Mandiri Tbk Kantor
Cabang Pembantu Cipanas relatif cukup baik meskipun masih terdapat
kekurangan atau ketidaksempurnaan dari dimensi-dimensi yang dikemukakan, yaitu yang terdiri atas (1) tangibles atau bukti fisik, (2) reliability atau
kehandalan, (3) responsiveness atau ketanggapan, (4) assurance atau
jaminan kepastian, dan (5)empaty, yaitu memberikan perhatian.
4.3.2
77
No.
Dimensi
Item
74.44
70.00
64.44
78.89
73.33
75.56
71.11
65.56
60.00
10
72.22
Jumlah %
69.63
75.93
67.22
Jumlah
709.27
212.78
70.927
70.93
78
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
20
40
60
80
100
70,93
dan (3) attributes related to purchase atau dimensi kepuasan yang berkaitan
dengan atribut dari keputusan untuk membeli atau tidaknya pelanggan.
4.4
Analisis Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel
79
4.4.1
1)
Tingkat
kepuasan
nasabah
18
18
Mean
37,6111
35,2778
Std. Deviation
5,64789
6,44256
Absolute
,097
,117
Positive
,072
,117
Negative
-,097
-,087
Kolmogorov-Smirnov Z
,412
,496
,996
,967
Normal Parameters
a,b
80
tersebut nampak bahwa pada variabel Y dan X memiliki distribusi data yang
normal.
2)
Spearman's
Kualitas
Correlation Coefficient
rho
customer service
Sig. (2-tailed)
Kualitas
Tingkat
customer
kepuasan
service
nasabah
1,000
.
N
Tingkat kepuasan Correlation Coefficient
nasabah
Sig. (2-tailed)
N
-,355
,149
18
18
-,355
1,000
,149 .
18
18
81
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig = 0,149 > 0.05 sehingga dapat
diasumsikan bahwa tidak terjadi heterokesdasitas dalam model regresi ini.
3)
b) Kriteria pegujian :
82
Jika d-hitung < dL atau d-hitung > (4-dL), Ho ditolak, berarti ada
autokorelasi.
Jika dL < d-hitung < dU atau (4-dU) < d-hitung < (4-dL), maka tidak
dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi.
Gambar 4.1
Daerah Penerimaan & Penolakan Ho, Uji Autokorelasi
,234a
R Square
,055
Adjusted R
Square
Estimate
-,004
6,45566
Durbin-Watson
1,844
83
nilai DW = 1,844 berada di antara nilai dU dan 4-dU atau 1,39133 < 1,844 <
2,60867 yang berarti nilai DW berada pada daerah penerimaan HO. Artinya,
pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
4.4.2
84
Model
B
1
(Constant)
Kualitas customer
service
Standardized
Coefficients
Std. Error
21,590
,388
9,614
,253
Beta
,358
4,246
2,532
Sig.
,039
,145
85
Uji Hipotesis
Untuk membuktikan apakah model regresi yang telah diperoleh di atas
dapat digunakan atau tidak, akan dilakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t.
Berdasarkan output pada tabel 4.28 dapat diketahui nilai thitung untuk X
adalah sebesar 2,532 sedangkan ttabel pada (tingkat kekeliruan) 0,05 dan db =
18 2 = 16 untuk pengujian satu sisi adalah 2,120. Kriteria pengujian satu sisi
adalah tolak Ho jika thitung > ttabel.
Karena nilai thitung (2,532) lebih besar daripada nilai ttabel (2,120) pada
tingkat kekeliruan 5% dan db = 16, maka HO ditolak dan HA diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
pengaruh kualitas customer service terhadap tingkat kepuasan nasabah PT
Bank Mandiri Tbk Kantor Cabang Pembantu Cipanas.
Besar pengaruh antar kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.14
Model Summary
Model
1
R
,358
R Square
a
,128
Adjusted R
Square
Estimate
,073
5,88986
86
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan atas data hasil penelitian,
5.1.2
5.1.3
5.1.4
88
5.2
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan maka saran yang penulis dapat sampaikan adalah
bahwa tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh para petugas bank sebagai
penyedia jasa perbankan harus lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat memberikan
kepuasan pada para nasabah. Dengan melihat pentingnya akan tingkat
kepentingan nasabah terhadap tingkat kinerja, maka pelayanan-pelayanan yang
harus ditingkatkan adalah sebagai berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
89
DAFTAR PUSTAKA
Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin. 2006. Aplikasi Statistik dalam
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Gasperz, Vincent. 2009. ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik (Konsep, Dimensi, Indikator dan
Implementasinya). Yogyakarta : Gava Media.
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Kartajaya, Hermawan. 2009. Service Operation. Jakarta: Airlangga.
Kasmir. 2011. Etika Customer Service. Jakarta: Rajawali Pers.
Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta: PPM.
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Majid, Suharto Abdul. 2009. Customer Service dalam Bisnis jasa Transportasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Masri Singarimbun & Sofian Effendi, 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Muhammad, Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Parasuraman A, Leonard Berry, and Valarie A. Zeithaml. 1993. The Nature and
Determinant of Custumer Expectations of Service. Journal of the Academy
of Marketing Science Volume 21, Number 1, Page 1-12.
Rahmayanty, Nina. 2012. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riswandi. 2009. Ilmu komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Samsuddin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama.
Bandung : Pustaka Setia.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
90
91
Kuesioner Penelitian
PENGARUH KUALITAS CUSTOMER SERVICE TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN NASABAH PADA PT BANK MANDIRI TBK. KANTOR
CABANG PEMBANTU CIPANAS
Dalam rangka meneliti pengaruh kualitas customer service terhadap
tingkat kepuasan nasabah PT Bank Mandiri Tbk. KCP Cipanas, berikut ini kami
sampaikan sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang kami anggap relevan untuk
hal tersebut. Untuk itu, kami memohon bantuan Bapak/Ibu untuk dapat mengisi
kuesioner ini.
Kami sangat berharap Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini sesuai
dengan yang diketahui dan dialami sendiri oleh Bapak/Ibu/Saudara, se-hingga
data yang kami peroleh memiliki validitas yang dapat dipertanggung-jawabkan.
1. PETUNJUK PENGISIAN
a. Sangat diharapkan Bapak/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan pada
kuesioner ini dengan jujur dan sesuai dengan yang diketahui dan dialami
sendiri oleh Bapak/Ibu sebenarnya.
b. Bapak/Ibu dapat memberikan tanda silang (X) pada angka yang terdapat
pada kolom pilihan jawaban sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan.
c. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan tidak berpengaruh apa pun terhadap
kedudukan Bapak/Ibu sebagai nasabah PT Bank Mandiri Tbk. KCP
Cipanas.
d. Bapak/Ibu dapat memilih salah satu alternatif jawaban sebagai yang
disediakan pada masing-masing item angket.
2. KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. Umur
: ....................... tahun
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan *)
c. Pendidikan
: ..........................................................................
92
Bapak/Ibu dapat memberikan tanda silang (X) pada kolom alternatif jawaban
dengan ketentuan pilihlah:
-
STS jika Bapak/Ibu Sangat Tidak Setuju atas isi pernyataan yang diberikan
Pertanyaan/Pernyataan
Alternatif Jawaban
SS
KS
STS
93
Pertanyaan/Pernyataan
Alternatif Jawaban
SS
KS
STS
94
Pertanyaan/Pernyataan
Alternatif Jawaban
SS
KS
STS
95