Anda di halaman 1dari 15

Pembudidayaan Kelapa Sawit

Nama Kelompok: Jonathan Kristian


Aginna
Jheva
Ismi
Kelas

: X IPA-1

SMAN 51 Jakarta Timur

Kata Pengantar

Puji syukur kepada TUHAN yang Maha Esa yang telah


memberikan rahmat dan hidahyahnya sehingga penulisan
karya ilmiah ini dapat selesai.Harapan penulisan ini dapat
bermanfaat walaupun penulisan karya ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan.
Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kelompok kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
penyusunan karya ilmiah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan pendengar.
Seperti diketahui bersama bahwa Indonesia mempunyai lahan
perkebunan kelapa sawit. Bila ditinjau dari segi produktivitas,
Indonesia dari tahun 2006 sudah mengalami peningkatan dan
mengalahkan produktivitas Malaysia. Ini memperlihatkan
efisiennya pengolahan kelapa sawit di Indonesia selama ini.
Dengan melihat kondisi potensi lahan, industri minyak kelapa
sawit, pasar hasil industri kelapa sawit baik dalam negeri
maupun luar negeri serta membandingkannya dengan nilai
perdagangan kelapa sawit Indonesia dan dunia, karya ilmiah ini
menyajikan informasi berkaitan dengan minyak kelapa sawit.
Unsurunsur penunjang perekonomian nasional seperti sektor
perkebunan, industri minyak kelapa sawit.

A. Bagian Pengantar
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................
....1
KATA
PENGANTAR..................................................................................
...........2
DAFTAR
ISI.................................................................................................
........3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..............................................................................
....................4
B. Rumusan
Masalah................................................................................
....................4
C. Tujuan......................................................................
.....................4
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELAPA
SAWIT...................................................................................
......................5

B. KARAKATERISTIK KELAPA
SAWIT.............................................................5
C. SEJARAH PERKEMBANGAN KELAPA SAWIT DI
INDONESIA....................6
D. PEMASARAN KELAPA
SAWIT.....................................................................7
E. KANDUNGAN YANG TERDAPAT DALAM KELAPA
SAWIT..........................8
F. MANFAAT KELAPA
SAWIT..........................................................................8
G. CARA PEMBUDIDAYAAN KELAPA
SAWIT..................................................9
H. CARA PEMELIHARAAN KELAPA
SAWIT...................................................11
I. HASIL OLAHAN DARI KELAPA
SAWIT......................................................11

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN.........................................................................
..................12
B. SARAN..................................................................................
....................12

DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................
.......13

B. Bagian Isi Pokok

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
4

Di Indonesia, tanaman kelapa sawit banyak dibudidayakan oleh


perusahaan-perusahaan besar, baik pemerintah maupun
swasta. Bahkan masyarakat pun banyak bertanam kelapa
sawit. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit sangat
cocok tumbuh di Indonesia. Jika Indonesia ditargetkan untuk
menjadi negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di
dunia, tentunya banyak
orang-orang yang mengelolanya,
mulai dari pembibitan, penanaman sampai ke teknik
pengelolahan hasil panen harus berlaku profesional.

Tujuan
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
Sebagai pemahaman dalam budidaya tanaman kelapa sawit.
Sebagai cara untuk mempelajari berbagai cara panen dan
penanganan pasca panen pada tanaman kelapa sawit.
Sebagai syarat untuk melaksanakan tugas individu dari guru
pembimbing.

Rumusan Masalah
Apa itu Kelapa Sawit ?
Bagaimana karakteristik dari Kelapa Sawit ?
Bagaimana sejarah penyebaran Kelapa Sawit di
Indonesia ?
Bagaimana cara pemasaran Kelapa Sawit ?
Apa saja kandungan yang terdapat dalam Kelapa Sawit ?
Apa saja manfaat Kelapa Sawit ?
Bagaimana cara pembudidayaan dan cara pemeliharaan
Kelapa Sawit ?
Apa sajakah hasil olahan yang dihasilkan dari Kelapa Sawit
?

BAB 2
PEMBAHASAN

Pengertian Kelapa Sawit


5

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting


penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar
(biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar
sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi
menjadi perkebunan kelapa sawit.

Karakteristik Kelapa Sawit


1.

Daun
Daunnya merupakan daun yang majemuk. Berwarna hijau
tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda.
Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya
saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. bentuk
daunnya termasuk majemuk menyirip, tersusun rozet pada
ujung batang.

2.

Batang
Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur 12
tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering
akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman
kelapa.

3. Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan
samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang
tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan
tambahan aerasi.
4. Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu
pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi
penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip
dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar
dan mekar.

Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat


female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan
buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai
tetua jantan

5. Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu,
hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah
bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.
Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah.
Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak
bebas (FFA, Free Fatty Acid) akan meningkat dan buah akan
rontok dengan sendirinya.
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan
20% persen buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak
dalam perikarp sekitar 34 - 40 persen.

Buah terdiri dari tiga lapisan:

a.
Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan
dan licin.
b.

Mesoskarp, serabut buah

c.

Endoskarp, cangkang pelindung inti

Sejarah Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia


Pada awalnya bangsa Portugis mengenal tanaman kelapa sawit
saat melakukan perjalanan ke Pantai Gading (Ghana). Mereka
heran
ketika
menyaksikan
penduduk
setempat
menggunakannya untuk memasak dan sebagai bahan
7

kecantikan. Tanaman kelapa sawit masuk ke Indonesia dan


daerah-daerah lain di Asia sebagai tanaman hias sekitar tahun
1848. Daerah pertama di Indonesia yang diketahui sangat
cocok untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit ini adalah
Sumatera Utara.

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia dilakukan oleh beberapa


perusahaan perkebunan kelapa sawit. Di pulau Sumatera saja
hingga tahun 1920 sudah puluhan perusahaan perkebunan
yang menanam kelapa sawit. Masa suram bagi tanaman kelapa
sawit sempat terjadi pada waktu penjajahan Jepang, yang
mengakibatkan kebun kelapa sawit diganti dengan tanaman
pangan. Hal itu menyebabkan pabrik-pabrik pengolahan tidak
lagi berproduksi.
Potensi areal perkebunan Indonesia masih terbuka luas untuk
tanaman kelapa sawit. Upaya perluasan perkebunan komoditas
kelapa sawit dilaksanakan dengan jangkauan daerah
penanaman meluas ke luar dari daerah serta kelapa sawit
sebelumnya,
yaitu
dengan
membangun
perkebunanperkebunan baru di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Data
menunjukkan
kecendrungan
peningkatan
luas
areal
perkebunan kelapa sawit, khususnya perkebunan rakyat.

Pemasaran Kelapa Sawit


Tanaman kelapa sawit merupakan komoditi yang sangat
menguntungkan, sehingga perluasan areal sangat maju pesat.
Industri pengolahan kelapa sawit di Indonesia terus mengalami
peningkatan. Sejumlah pabrik dengan kapasitas produksi
minyak sawit CPO (Crude Palm Oil) tersebar hampir di seluruh
provinsi di Indonesia.
Pemasaran produk kelapa sawit pada perkebunan besar negara
dilakukan secara bersama melalui kantor pemasaran yang
sudah ditunjuk bersama, sedangkan untuk perkebunan besar
swasta, pemasaran dilakukan oleh masing-masing perusahaan.
Pada umumnya perusahaan besar, baik negara maupun swasta
8

menjual produk kelapa sawit dalam bentuk olahan, yaitu


minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit (PKO).
Penjualan langsung kepada eksportir ataupun ke pedagang
atau industri dalam negeri.
Perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh rakyat yang hasil
produksinya terbatas, penjualan sulit dilakukan apabila ingin
menjualnya langsung ke industri pengolah. Oleh karena itu,
petani harus menjualnya melalui pedagang tingkat desa atau
melalui KUD, kemudian berlanjut ke pedagang besar hingga ke
industri pengolah. Penjangnya rantai pemasaran hasil
perkebunan rakyat ini menyebabkan tingkat keuntungan yang
diperoleh para petani relatif kecil.

Kandungan yang Terdapat dalam Kelapa Sawit


Kelapa sawit merupakan minyak nabati yang penting, di
samping kelapa, kacang-kacangan, jagung, bunga matahari,
dan sebagainya. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas
perdagangan yang menjanjikan. Minyak kelapa sawit mampu
menghasilkan berbagai hasil industri hilir yang dibutuhkan
manusia, seperti minyak goreng, mentega, sabun, kosmetik,
dan lain sebagainya.
Minyak kelapa sawit yang mengandung asam lemak jenuh dan
tidak jenuh dalam proses selanjutnya akan menghasilkan fraksi
olein, stearin, dan fatty acid. Olein dipergunakan untuk
pembuatan minyak goreng, stearin digunakan untuk
pembuatan
mentega,
sedangkan
fatty
acid
dalam
pengembangannya dapat digunakan sebagai bahan dasar
oleokimia.

Manfaat Kelapa Sawit


Hasil utama tanaman kelapa sawit adalah minyak sawit atau
yang sering dikenal dengan nama CPO (Crude Palm Oil) dan inti
9

sawit. Minyak sawit dapat dimanfaatkan di berbagai industri


karena memiliki susunan dan kandungan gizi yang cukup
lengkap. Industri yang banyak menggunakan minyak sawit
sebagai bahan baku adalah industri pangan, industri kosmetik,
dan farmasi. Bahkan minyak sawit telah dikembangkan sebagai
sakah satu bahan bakar.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki
keuntungan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
Keunggulan tersebut antara lain:
a. Menjadi sumber minyak nabati termurah karena efisiensi
minyak kelapa sawit ini tinggi.

b. Dibanding minyak lainnya, minyak kelapa sawit


mempunyai produktivitas yang tinggi.
c. Dibanding minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit
mempunyai manfaat yang lebih luas, baik pada industri
pangan, maupun pada industri non pangan.
d. Kandungan gizi minyak kelapa sawit lebih unggul daripada
minyak nabati lainnya.

Cara Pembudidayaan Kelapa Sawit


1. Syarat Tumbuh
Sebagai tanaman yang dibudidayakan, tanaman kelapa
sawit memerlukan kondisi lingkungan yang baik atau cocok,
agar mampu tumbuh subur dan dapat berproduksi secara
maksimal.
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan kelapa sawit antara lain keadaan iklim dan
tanah. Selain itu, faktor yang juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelapa sawit adalah faktor genetis, perlakuan
budidaya, dan penerapan teknologi.

A.

Iklim
10

Curah Hujan dan Kelembaban


Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan di
daerah tropik, dataran rendah yang panas, dan
lembab. Curah hujan yang baik adalah 2.500-3.000
mm per tahun yang turun merata sepanjang tahun.
Daerah pertanaman yang ideal untuk bertanam
kelapa sawit adalah dataran rendah yakni antara
200-400 meter di atas permukaan laut. Pada
ketinggian tempat lebih 500 meter di atas
permukaan laut, pertumbuhan kelapa sawit ini akan
terhambat dan produksinya pun akan rendah.
Penyinaran Matahari
Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa
sawit adalah 7-5 jam per hari.pertumbuhan kelapa
sawit di Sumatera Utara terkanal baik karena berkat
iklim yang sesuai yaitu lama penyinaran matahari
yang tinggi dan curah hujan yang cukup. Umumnya
turun pada sore atau malam hari
Suhu
Suhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan
dan hasil kelapa sawit. Suhu rata-rata tahunan
daerah-daerah pertanaman kelapa sawit berada
antara 25-27 0C, yang menghasilkan banyak tandan.
Variasi suhu yang baik jangan terlalu tinggi. Semakin
besar variasi suhu semakin rendah hasil yang
diperoleh. Suhu, dingin dapat membuat tandan
bunga mengalami merata sepanjang tahun.

B.

Tanah
Pertumbuhan dan produksi kelapa sawit dalam banyak
hal bergantung pada karakter lingkungan fisik tempat
pertanaman kelapa sawit itu dibudidayakan. Jenis tanah
yang baik untuk bertanam kelapa sawit adalah tanah

11

latosol, podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, aluvial


dan organosol/gambut tipis.
Kesesuaian tanah untuk bercocok tanam kelapa sawit
ditentukan oleh dua hal, yaitu sifat-sifat fisis dan kimia
tanah.
Sifat Fisis Tanah
Pertumbuhan kelapa sawit akan baik pada tanah yang
datar atau sedikit miring, solum dalam dan
mempunyai drainase yang baik, tanah gembur, subur,
permeabilitas sedang, dan lapisan padas tidak terlalu
dekat dengan permukaan tanah.
Tanah yang baik bagi pertumbuhan juga harus mampu
menahan air yang cukup dan hara yang tinggi secara
alamiah maupun hara tambahan. Tanah yang kurang
cocok adalah tanah pantai berpasir dan tanah gambut
tebal. Dalam menentukan batas-batas yang tajam
mengenai kesesuaian sifat fisis tanah di antara tipetipe tanah memang relatif sulit.
Sifat Kimia Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik pada tanah
pH 4,0-6,5 dan pH optimumnya antara 5,0-5,5. Tanah
yang memiliki pH rendah biasanya dijumpai pada
daerah pasang surut, terutama tanah gambut. Tanah
organosol atau gambut mengandung lapisan yang
terdiri atas lapisan mineral dengan lapisan bahan
organik yang belum terhumifikasi lebih lanjut memiliki
pH rendah.

Cara Pemeliharaan Kelapa Sawit


Pemeliharaan tanaman merupakan hal yang sangat penting
dalam usaha budidaya tanaman karena menentukan masa
perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Perawatan tidak
hanya ditujukan pada tanamannya, tetapi juga pada media
12

tanah pada lahan pertanaman tersebut. Perawatan tanaman


kelapa sawit meliputi penyulaman, pembuatan piringan,
penanaman tanaman sela, pengendalian gulma, pemangkasan,
pemupukan, dan penyerbukan buatan.

Hasil Olahan dari Kelapa Sawit


Hasil utama tanaman kelapa sawit adalah minyak sawit atau
yang sering dikenal dengan nama CPO (Crude Palm Oil) dan inti
sawit. Minyak sawit dapat dimanfaatkan di berbagai industri
karena memiliki susunan dan kandungan gizi yang cukup
lengkap. Industri yang banyak menggunakan minyak sawit
sebagai bahan baku adalah industri pangan, industri kosmetik,
dan farmasi. Bahkan minyak sawit telah dikembangkan sebagai
salah satu bahan bakar.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki
keuntungan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
Keunggulan tersebut antara lain:
1. Menjadi sumber minyak nabati termurah karena efisiensi
minyak kelapa sawit ini tinggi.
2. Dibanding minyak lainnya, minyak kelapa sawit mempunyai
produktivitas yang tinggi.
3. Dibanding minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit
mempunyai manfaat yang lebih luas, baik pada industri
pangan, maupun pada industri non pangan.
4. Kandungan gizi minyak kelapa sawit lebih unggul daripada
minyak nabati lainnya.

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
13

Dari Karya Ilmiah yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan


bahwa :

a. Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang


dibudidayakan yang memerlukan kondisi lingkungan yang
baik atau cocok, agar mampu tumbuh subur dan dapat
berproduksi secara maksimal.
b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
kelapa sawit antara lain keadaan iklim dan tanah.
c. Cara pemeliharan tanaman Kelapa Sawit meliputi
penyulaman, pembuatan piringan, penanaman tanaman
sela, pengendalian gulma, pemangkasan, pemupukan, dan
penyerbukan buatan.
d. Hasil Olahan yang dihasilkan oleh kelapa sawit, diantaranya
adalah industri pangan, industri kosmetik, dan farmasi.

Saran
Kita hendaknya memelihara dan membudidayakan Kelapa
Sawit dengan baik, sehingga manfaat dan hasil olahannya
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh orang banyak

DAFTAR PUSTAKA

1. Dudung Muhidin, 1999, Agroindustri Papain dan Pektin,


Penerbit Penebar Swadaya.

14

2. Muchtar Lutfi, Prof. DR., Et. Al, 1984, Buku Panduan


Penulisan Makalah dan Skripsi, PKIP UNRI Pekanbaru.
3. ..........................., Kumpulan Materi Dari Internet

15

Anda mungkin juga menyukai