Percobaan Multimeter
Percobaan Multimeter
BAB 1
MULTIMETER
A. TUJUAN
a.
B.
a.
Multimeter Analog
b. Multimeter Digital
c.
Power Supply DC
d. Sumber Tegangan AC
e.
Tahanan
f.
Kabel
g. Jek
h. Resistor
C. DASAR TEORI
1. Multimeter
Multimeter elektronik kadang-kadang disebut juga AVO-meter, Pada dasarnya alat ini
merupakan gabungan dari alat ukur searah, tegangan searah, resistansi, tegangan bolak-balik.
Untuk mengetahui fungsi dan sifat multimeter yang dipergunakan pelajarilah baik-baik
spesifikasi dan penggunaan alat tersebut.
Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama adalah batas ukur dan skala pada setiap
besaran yang diukur arus, tegangan searah atau tegangan bolak-balik dan resistansi. Serta
harus bisa mengira satuannya, bilamana tidak diketahui maka bisa menggunkan skala yang
lebih besar. Dalam pengukuran sensitivitas yang dinyatakan dalam ohm-per-volt pada
pengukuran tegangan searah dan bolak-balik dan ketelitian yang dinyatakan dalam %. Serta
hanya mampu mengukur daerah frekuensi yang mampu diukur pada pengukuran tegangan
bolak-balik (misalnya antara 20 Hz sampai dengan 30 KHz). Tidah kalh penting adalah batere
yang diperlukan untuk mensuplay alat ukur. Sebelum menggunakan alat tersebut, perlu
dipelajari cara membaca skala serta melakukan zero adjustment (membuat jarum pada
kedudukan nol). Mampu memilih batas ukur dan tahu memilih terminal, yaitu
mempergunakan polaritas (tanda + dan -) pada pengukuran tegangan dan arus searah.
Jadi, dengan memilih harga RP tertentu maka akan mendapatkan pengaturan besaran arus IX
yang diukur. Resistor RP disebut resistor paralel atau "shunt dari rangkaian ammeter.
3. Alat Ukur Tegangan Searah
Suatu alat ukur tegangan searah umumnya terdiri dari: meter dasar (Amperemeter)
dan rangkaian tambahan untuk memperoleh hubungan antara tegangan searah yang diukur
dengan arus searah yang mengalir melalui meter dasar. Meter dasar merupakan suatu alat
yang bekerja (merupakan stator), dan suatu kumparan yang akan dilalui arus yang bebas
bergerak dalam medan magnet tetap tersebut. Rangkaian dasar voltmeter dapat digambarkan
seperti pada Gambar 2.
Ket:
VX
RS
= resistor seri
RM
Bila IM adalah batas ukur meter M atau skala penuh maka RS harus dipilih sehingga VX
merupakan batas ukur dari seluruh rangkaian sebagai voltmeter.
4. Alat Ukur Tegangan Bolak-Balik
Pada dasarnya voltmeter bolak-balik terdiri dari: rangkaian penyearah, meter dasar
(misalnya mA-meter searah) dan resistor seri (lihat Gambar 3).
V merupakan sumber tegangan searah atau baterai dan RM adalah resistansi dalam meter
dasar M. a) Mula-mula diambil RX = nol atau A-B dihubungkan sehingga diperoleh arus
melalui meter M adalah:
atau
Pada keadaan tersebut R2 diatur
agar meter M menunjukan harga maksimum. Imaks = arus skala penuh (full-scale). b) Bila
diambil RX = tak terhingga atau A-B dalam keadaan terbuka, maka diperoleh I M = 0 c)
Sekarang dimisalkan suatu resistor RX dipasang pada A-B, maka arus melalui M adalah
Sehingga
Dalam persamaan tersebut IM = arus yang mengalir melalui meter M dan RX = resistansi yang
diukur.
RM
menjadi lemah. Bila ohmmeter dipergunakan, maka saklar S akan ditutup. Mula-mula
diambil RX = tak terhingga atau A-B dalam keadaan terbuka, sehingga diperoleh arus melalui
M + IM. Pada keadaan ini pontensiometer R2 diatur agar arus melalui M mencapai harga
Perhatikan baik-baik beberapa catatan tentang penggunaan multimeter yaitu dalam kesalahan
penggunaan multimeter dapat menyebabkan fuse pada multimeter putus. Putusnya fuse dapat
mengakibatkan pemotongan nilai praktek sebesar min. 10 point.
b. Dalam keadaan tidak dipakai, selector sebaiknya pada kedudukan AC volt pada harga skala
cukup besar (misalnya 250 volt). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pakai
yang membahayakan multimeter.
c.
Sebelum mulai mengukur suatu besaran listrik perhatikanlah lebih dahulu besaran apakah
yang hendak diukur dan kira-kira berapakah besaranya, kemudian pilihlah kedudukan
selector dan skala manakah yang akan dipergunakan. Perhatikan pula polaritas (tanda + dan -)
bila diperlukan.
d. Jangan menyambungkan multimeter pada rangkaian. Tetapi bila rangkaian siap baru
kemudian memilih kedudukan selector dan skala yang akan digunakan. Jika arus/tegangan
melebihi batas maksimal pengukuran multimeter fuse akan putus.
e.
Pada waktu mulai melakukan pengukuran arus dan tegangan dan besarnya tidak dapat
dipastikan, maka mulailah dari batas ukur yang paling besar. Setelah itu selector dapat
dipindahkan ke batas ukur yang lebih rendah untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
f.
Pada pengukuran tegangan dan arus, pembacaan meter akan teliti bila penunjukan jarum
terletak di daerah dekat skala penuh, sedangkan pada pengukuran resistansi bila penunjukan
jarum terletak di daerah pertengahan skala.
g. Harus diperhatikan: pengukuran resistansi hanya boleh dilakukan pada komponen atau
rangkaian tidak mengandung sumber tegangan.
E.
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Mengukur Tahanan
a.
f.
Resisto
r
Warna 1
Warna 2
Warna 3
Warna 4
1
2
3
R1
R2
R3
Merah
Orange
Cokelat
Ungu
Hitam
Hitam
Merah
Emas
Merah
Emas
Emas
Emas
R4
Merah
Ungu
Merah
Emas
R5
Orange
Orange
Merah
Emas
Nilai
Hasil ukur
47 kohm
5%
3ohm 5%
1kohm 5%
2,7kohm
5%
3,3kohm
5%
Sekarang ukurlah arus searah I tersebut dengan multimeter analog. (Perhatikan polaritas
meter!). Sesuaikan batas ukur dengan nilai arus terhitung. Ulangilah pengukuran arus searah I
dengan memodifikasi parameter rangkaian menjadi R1 = R2 = 1,5 k dan R1 = R2 = 1,5 M
e.
Lakukan kembali pengukuran arus searah I (dengan tiga harga R yang berbeda)
menggunakan multimeter digital.
f.
digunakan
Vs
6V
Multimeter Analog
R1
R2
120
120
Ohm
Ohm
Terhitung
dst.
Batas
Ukur
Nilai Arus
Terukur
(Ampere)
Multimeter Digital
Nilai Arus Terukur
(Ampere)
2,5 mA
dst.
3. Mengukur Tegangan Arus Searah
a.
d. Kemudian ukurlah tegangan Vab dengan multimeter analog. (Perhatikanlah polaritas meter!)
Sesuaikan batas ukur yang dipilih dengan hasil perhitungan Vab. Batas ukur manakah yang
dipilih? Adakah pengaruh resistansi dalam meter terhadap hasil pengukuran?
e.
f.
g. Lakukan kembali pengukuran tegangan searah Vab tersebut (dengan tiga harga R yang
berbeda) menggunakan multimeter digital.
h. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran tegangan Vab tersebut (Tabel 3).
Multimeter Analog
digunakan
R1
Vs
(ohm)
R2
6V
120
120
(ohm)
Multimeter Digital
Batas
Sensitivita Vab
Ukur
(Volt)
10V
200 k
ohm
dst.
Vab (Volt)
dst.
dst.
4. Mengukur Tegangan Arus Bolak-Balik
a.
Pada bagian ini akan digunakan generator sinyal untuk menghasilkan tegangan bolak-balik
dengan frekuensi yang dapat diubah-ubah.
b. Buatlah rangkaian berikut pada rangkaian ini digunakan G (PLN) sebagai sumber tegangan
arus bolak-balik.
c.
Aturlah frekuensi generator sinyal pada 50 Hz. Ukur dan aturlah amplitude generator sinyal
tersebut sebesar 6 Volt efektif dengan multimeter.
d. Hambatan yang dipiilh adalah R1 = R2 = 120 Ohm. Gunakan kedua multimeter analog dan
digital secara parallel untuk mengukur tegangan Vab.
e.
f.
Frekuensi
R1, R2
(Hz)
(Ohm)
Vab (Volt)
Multimeter Analog
Multimeter Digital
1.
dst.
50
120
dst.
Sumber:
Percobaan I Multimeter Lab.Dasar Teknik Elektro STEI-ITB
Laboratorium Fisika Fakultas Teknik UNP Padang, Labsheet Fisika Terapan Edisi 2007