12/331375/PA/14634
ANALISIS GRAVIMETRI MASIH DI PERLUKAN DALAM ANALISIS KIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kimia analitik adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara
melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia. Analisis kimia diperoleh
dengan dua metode yakni analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Kedua metode analisis ini
memiliki
tujuan
penggunaan
yang
berbeda.
Analisis
kualitatif
dilakukan
untuk
BAB II
PEMBAHASAN
I.1 Gravimetri
Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk
menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur
berat komponen dalam keadaan murni, setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri
adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar
dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsure atau radikal senyawa
murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat
diuji dan bila perlu faktor-faktor dapat digunakan, Zat ini mempunyai ion yang sejenis dengan
endapan primernya. Postpresipitasi dan kopresipitasi merupakan dua phenomena yang
berbeda. Sebagai contoh pada postpresipitasi, semakin lama waktunya maka kontaminasi
bertambah, sedangkan pada kopresipitasi sebaliknya. Kontaminasi bertambah akibat
pengadukan larutan hanya pada postpresipitasi tetapi tidak pada kopresipitasi (Khopkar, S.
M,1990). Dalam analisis Gravimetri terdapat tiga metode yang digunakan yaitu : metode
pengendapan, metode penguapan, dan metode elektrolisis. Metode gravimetri memakan
waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktorfaktor koreksi dapat digunakan. Untuk metode pengandapan prinsip kerjanya yaitu senyawa
yang akan dianalisis diendapkan dengan menambahkan pereaksi yang sesuai dan selanjutnya
dipisahkan endapannya. Untuk metode Penguapan prinsipnya yaitu zat yang mudah menguap
diadsorpsi dengan adsorben yang sesuai, dimana sebelumnya bisa ditambahkan pereaksi
untuk membuat suatu zat menjadi lebih mudah menguap atau lebih sulit menguap. Untuk
metode elektrolisis prinsipnya senyawa ion
Analisis gravimetri atau analisa kuantitatif berdasakan bobot adalah proses isolasi
serta pertimbangan suatu unsur atau senyawa tertentu dari unsur tersebut dalam bentuk yang
semurni mungkin. Bagian besar penetapan-penetapan pada gravrimetri menyangkut
pengubaahan unsur atau radikal yang akan ditetapkan menjadi sebuah senyawa yang murni
dan stabilyang dapat dengan mudah diubah menjadi satu bentuk yang sesuai dan
ditimbang. Metode pengendapan adalah metode yang paling penting dalam analisis gravimetri
( Vogel, 1994 ).
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Berat molekul dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur
yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu seperti metode penguapan, pengendapan elektroanalisis atauberbagai metode
lainnya. Kekurangan dari metode gravimetri adalah memakan banyak waktu, sedangkan
kelebihan dari analisa gravimetri adalah bahan penyususn zat telah diisolasi ( Khopkar, 2002).
Analisis gravimetri merupakan salah satu divisi dari kimia analitik. Tahap pengukuran
dari metode gravimetrik adalah timbangan. Analit fisik dipisahkan dari semua komponen lain
dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan tehnik yang paling meluas
penggunaannya untuk memisahkan analit-analit dari pelarutnya (Underwood, 1998).
Dasar-dasar Analisis Gravimetri :
a. Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan
penimbangan.
b. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari
komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan
pengendapan.
c. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan, banyaknya
komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang hendak
dianalisis, massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.
d. Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan dan
elektrolisis.
Sumber-sumber kesalahan analisis gravimetri
a. Metode tidak sesuai (kadar terlalu rendah)
b. Penyiapan contoh tidak tepat: tercemar, tidak mencerminkan keseluruhan
bahan, contoh berubah selama penyimpanan.
c. Penimbangan: pengeringan bahan/wadah belum cukup, cara menimbang salah.
d. Kurang sempurna melarutkan komponen yang dicari.
e. Bahan pengganggu tidak tersingkir seluruhnya, atau penyingkiran penggangu
menyebabkan komponen yang dicari ikut hilang.
f. Pengendapan, penyaringan dan pencucian : pengendapan belum sempurna,
kontaminasi karena endapan lain, kehilangan endapan sewaktu menyaring dan
karena air pencuci.
g. Pemijaran dan pengeringan endapan: belum tercapai bentuk penimbangan yang
tepat, kertas saring belum habis terbakar, penguraian endapan karena
pemijaran/pemanasan berlebihan, kerusakan wadah pengeringan/pemijaran,
reduksi endapan oleh kertas saring, penyerapan H2O dari udara atau dari bahan
pengering yang sudah jenuh.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar S.M, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitk, UI, Jakarta.