Ti Pak Nyt 160413
Ti Pak Nyt 160413
Cara cepat input data: liat dulu datanya paling banyak apa (mis jawaban 0 atau 1), ntar tulis itu
semua, ntar baru ganti yang beda.
Klo salah input, pengaruh ke mean; sig ndak begitu ngefek.
ANALISIS KORELASI
Sebelum analisis, harus paham antara korelasi dan regresi adalah korelasi sampai apa dan regresi
sampai apa. >>
1) Korelasi = ada hubungan tidak.
"knaikan var x diikuti knaikan var y?" = korelasi positif
"knaikan var x diikuti penurunan var y?" = korelasi negatif
Koef korelasi ditandai dengan "r"
Klo korelasi, munculnya p value dulu baru "r"
Contoh kasus di sini krn yang data numerik cuma BB dan TB, maka mau liat uji korelasi BB dan TB.
Steps:
1. Uji normalitas
Klik OK.
3. Output
Interpretasi:
Liat signifikansinya, krn p valuenya adalah 0,0001 (p < 0,05; H0 ditolak); maka ada
hubungan yang signfikan.
Hbgnnya (+)/(-)? >> liat dari koef korelasi >> di sini r = 0,558; (semakin mendekati 1,
makin kuat hubungannya.) dan angka r-nya positif.
Maka ada hubungan positif antara BB dan TB, dan hubungannya (+).
Kesimpulan: Ada hubungan positif antara berat badan dengan tinggi badan responden
(r=0,558 ; p = 0,0001)
Tulis r dulu baru p
Klo hubungannya negatif, nilai r ada tanda (-)
Klo p valuenya lebih dari 0,05; maka ndak usah cek r, krn uda pasti tidak ada hubungan. TAPI r
TETAP DITULIS!!!!
Utk nulis artikel, uji hubungan tidak cuma tulis tabel, tapi buatSCATTER PLOT.
2. Simple scatter
3. Masukkan BB di x; TB di Y
3. Masukkan BB di x; TB di Y
4. OK
7. Copy
7. Copy
Gambar ini menunjukkan klo BB naik, Tbnya juga semakin baik >> PAKE SCATTER PLOT
Klo p value deket2 0,05; bisa ngeles ini klo mungkin ada hubungan klo jumlah n lebih banyak.
Klo ga ada hubungan, boleh tulis p dan r.
Penentuan x dan y tgt mana yang kita var dep dan indep!!!!!!