Halaman Sampuli
Kata Pengantar.. ii
Daftar Isi iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..... 1
1.2 Rumusan Masalah .. 2
1.3 Tujuan . 3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sejarah HAM.
13
3.2 Saran..
14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Yang mana hak adalah sesuatu
yang harus ia peroleh dan kewajiban adalah sesuatu yang harus ia lakukan.
Berbicara mengenai hak, sudah tidak asing lagi di teling kita, istilah Hak
Asasi Manusia. Sedangkan HAM itu sendiri merupakan hak-hak yang melekat pada
manusia, sebagai anugerah yang diberikan Tuhan yang harus dihormati oleh semua
orang dan negara. Jadi hak itu harus ia peroleh agar ia dapat menjalani kehidupannya
dengan tenang dan damai tanpa adanya gangguan dari pihak manapun.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang
sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih
dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum
reformasi.
Kemunculan aturan Hak Asasi Manusia sebagai mana wujud dari upaya
penghormatan dan perlindungan terhadap hak-hak yang dimiliki oleh manusia. Hal
ini karena muncul begitu banyaknya pelanggaran yang terjadi, seperti kekerasan,
perbudakan, pembunuhan dan lain sebagainya baik yang dilakukan oleh individu
ataupun negara.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apakah HAM itu, bagaimana
pemikiran-pemikiran dalam perkembangannya, mari kita lihat dalam makalah Hak
Asasi Manusia di bawah ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah HAM
Sejarah Hak Asasi Manusia dimulai dari gagasan hak asasi manusia.
Gagasan hak asasi manusia muncul sebagai reaksi atas kesewenang-wenangan
penguasa yang memerintah secara otoriter. Munculnya penguasa yang otoriter
mendorong orang yang tertekan hak asasinya untuk berjuang menyatakan
keberadaannya sebagai makhluk bermartabat. Nah, Zona Siswa pada kesempatan kali
ini akan membahas mengenai Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM). Semoga
bermanfaat. Check this out!!!
A. Sejarah Perkembangan HAM di Dunia
Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang
filsuf Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah
(natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup,
hak kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang
sipil (pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai
adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Prancis.
1. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para
bangsawan disebut Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa
hak oleh raja kepada para bangsawan beserta keturunannya, seperti hak untuk
tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu
diberikan sebagai balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang telah
diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut
berkembang dan menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.
2. Revolusi Amerika (1776)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan
Inggris disebut Revolusi Amerika. Declaration of Independence (Deklarasi
Kemerdekaan) dan Amerika Serikat menjadi negara merdeka tanggal 4 Juli
1776 merupakan hasil dari revolusi ini.
3. Revolusi Prancis (1789)
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada
rajanya sendiri (Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan
absolut. Declaration des droits de Ihomme et du citoyen (Pernyataan HakHak Manusia dan Warga Negara) dihasilkan oleh Revolusi Prancis.
Pernyataan ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan
(egality), dan persaudaraan (fraternite).
segala
bentuk
kolonialisme
dari
Afrika,
untuk
istilah droits de Ihomme dalam bahasa Prancis yang bearti hak manusia,
atau dalam bahasa Inggris HAM berarti human rights. HAM dalam bahasa
Belanda berarti menselijke rechten. Di negara kita sendiri, Indonesia,
digunakan istilah hak-hak asasi yang berasal dari kata basic rights(Inggris)
dan grondrocten(Belanda). Beberapa ahli menyebutnya sebagai hak hak
fundamental yang diterjemahkan dari kata fundamental rights dan
fundamentele rechten (Belanda). Di negara Amerika Serikat selain
menggunakan istilah human rights juga digunakan istilah civil rights.
Pengertian Hak hak asasi manusia(HAM) yang merupakan ahli bahasa
dai istilah de Ilhomme, yang rangkaian lengkapnya berbunyi Declaration
des troits d Ihomme et du citoyen
B. Konsep HAM
Hak Asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat
keberadaannya. Hak-hak tersebut telah dibawa sejak lahir dan melekat pada
diri manusia sebagai makhluk Tuhan. Setiap manusia memiliki derajat dan
martabat yang sama . Pada masa yang lalu, manusia belum mengakui akan
adanya derajat manusia yang lain sehingga mengakibatkan terjadinya
penindasan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Contoh yang
paling kongkret dapat dilihat pada penjajahan dari satu bangsa ke bangsa yang
lain. Indonesia yang dijajah dengan sangat tidak berperikemanusiaan oleh
kaum kolonialisme dengan menindas, dan menyengsarakan bangsa ini.
Sehingga, dilakukan perjuangan terus menerus untuk tetap mempertahankan
hak asasi manusia yang dimilikinya.
Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia. Hak asasi manusia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999, adalah:
1. Hak untuk hidup,
2. Hak untuk berkeluarga,
3. Hak mengembangkan diri,
4. Hak keadilan,
5. Hak kemerdekaan,
6. Hak berkomunikasi,
7. Hak keamanan,
8. Hak kesejahteraan, dan
9. Hak perlindungan
Ciri pokok dari hakikat hak asasi manusia adalah
1. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. Hak
asasi manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis
2. Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, dan pandangan politik.
3. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai
hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap memiliki
hak asasi manusia meskipun sebuah negara membuat hukum yang tidak
melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.
Hak asasi manusia atau biasa disingkat HAM merupakan sebuah hal
yang menjadi keharusan dari sebuah negara untuk menjaminnya dalam
konstitusinya. Melalui Deklarasi Universal HAM 10 desember 1948
merupakan tonggak bersejarah berlakunya penjaminan hak mengenai manusia
sebagai manusia. Naskah tersebut meruakan pernyataan sedunia tentang hakhak asasi manusia, sehingga tanggal 10 Desmber sering diperingati sebagai
hari hak asasi manusia. Isi pokok deklarasi tersebut tertuang pada Pasal 1
yang menyatakan bahwa Sekalian orang dilahirkan merdeka dan
mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan
budi, hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan. Hak- hak
yang diatur menurut Piagam PBB tentang deklarasi Universal Human Rights
1948 itu adalah:
1. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat,
2. Hak memiliki sesuatu,
3. Hak mendapatkan aliran kepercayaan atau agama
4. Hak untuk hidup,
5. Hak untuk kemerdekaan hidup,
6. Hak untuk memperoleh nama baik,
7. Hak untuk memperoleh pekerjaan,
8. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.
2.3 Fungsi dan Tujuan Badan HAM
A. KOMNAS HAM PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA
Sebagai lembaga yang bergerak di issue anak, Komnas PA memiliki tugas sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
Sebagai lembaga yang bergerak di issue anak, Komnas PA memiliki fungsi sebagai
berikut :
1.
anak
2.
Melakukan kajian hukum dan kebijakan regional dan nasional yang tidak
(penindasan
dan
dominasiterhadap
suatu
kelompok
rasdemi
hak hidup,
hak kebebasan beragama,
hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
hak berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat
hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar
hak memperoleh pendidikan dan ipteks
hak untuk memperoleh perlindungan hukum dan kewarganegaraan
sama di depan hukum. Tidak seorangpun dapat diperlakukan secara diskriminiatif di depan
hukum. Oleh karena itu harus ada sistem peradilan yang jujur dan terbuka.
Perlindungan yang sama di depan hukum membawa implikasi pada proses yang wajar.
Sebab ada kecenderungan bahwa orang yang menjalankan kekuasaan peradilan akan
menyalahgunakan kekuasaan. Atas nama negara banyak individu dipenjarakan, dirampas
kebebasan dan hartanya, bahkan dihukum mati tanpa dikenai dengan tuduhan resmi dan
disertai bukti-bukti yang cukup. Jika ada tuduhan terhadap seseorang telah melakukan tindak
pidana, maka selama belum ada keputusan hakim atau hukum dari pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, ia harus dianggap sebagai orang yang tidak bersalah
(presumption innocense). Ia harus diperlakukan sama dan tidak disiksa. Ia tetap diperlakukan
secara sama dan manusiawi. Penegak hukum tidak boleh melakukan penahanan terhadap
seseorang tanpa tunduhan resmi yang jelas, apalagi menggunakan cara-cara penyiksaan fisik
dan psikologis untuk melakukan mendapatkan keterangan. Memang, setiap negara manapun
di dunia mempunyai tugas dan tanggung jawab menjaga ketertiban masyarakat. Tetapi,
prosedur dan aturan yang digunakan oleh negara untuk menjaga ketertiban masyarakat
tersebut tidak boleh sewenang-wenang melainkan harus sesuai dengan hukum yang adil. Apa
saja syarat adanya proses hukum yang wajar dan adil itu? Suatu proses hukum dikatakan
wajar apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. hukum tidak berlaku surut artinya hukum itu tidak diberlakukan kepada para pelaku
pelanggaran hukum sebelum aturan hukum itu dibuat dan ditetapkan secara sah.
b. tidak seorangpun dapat dituduh dua kali melakukan tindak kejahatan yang sama
c. seseorang dianggap tidak bersalah selama belum ada keputusan hakim yang
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, presumtion of innosence.
d. semua orang diperlakukan sama di depan hukum, artinya tidak ada diskriminasi di
dalam proses hukum
e. proses hukum yang dilakukan sesuai dengan keadilan hukum dan keadilan
masyarakat.
f. setiap orang tidak boleh dihukum tanpa ada ketentuan hukum yang berlaku
g. setiap orang berhak didampingi pembela di dalam proses peradilan, mulai dari
pemeriksaan sampai dengan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan yang
tetap
Implementasi HAM didalam kehidupan hukum secara yuridis konstitusional telah diatur
di dalam UUD 1945. Sebagai hukum positif dan menjadi sumber hukum bagi peraturan
hukum di bawahnya, UUD 1945 telah meletakkan dasar-dasar implementasi HAM dalam
kehidupan hukum sekalipun masih bersifat umum.
mengeluarkan pendapat. Dari ketentuan pasal tersebut di atas maka dapat diketahui
bahwa impelmentasi HAM di dalam bidang politik perlu memperhatikan:
a. peraturan hukum yang berlaku sebagaimana dituangkan dalam UUD, UU, dan
PP serta peraturan pelaksanan lainnya agar hak-hak politik tidak dilanggar
oleh orang atau pihak lain
b. etika dan moral politik agar di dalam melaksanakan hak politik dilakukan
dengan baik dan bertanggungjawab
c. ajaran Tuhan sebagaimana diatur dalam agama yang diyakini sehingga
pelaksanaan hak politik itu dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa
d. budaya masyarakat Indonesia sehingga hak-hak politik dilakukan secara
santun dan bermartabat serta berkepribadian Indonesia
e. di dalam melaksanakan hak politik tetap perlu menjaga integritas nasional dan
tidak menimbulkan perpecahan nasional.
Hak-hak politik dimiliki setiap warga negara Indonesia. Hak politik tersebut
dijamin oleh UUD. Penyampaian aspirasi melalui demonstrasi dilakukan sesuai
dengan aturan hukum dan norma yang berlaku sehingga tertib dan santun. Dari
gambar di atas dapat dilihat bahwa polisi bertugas mengatur ketertiban sehingga
demonstrasi berjalan tertib dan aman. Para demonstran menyampaikan orasi aspirasi
korban bencana lumpur panas di Sidoarjo yang belum mendapat ganti rugi yang
memuaskan. Demonstrasi berlangsung secara damai dan tidak ada tindak kekerasan.
Bentuk-bentuk hak politik lainnya adalah sebagai berikut:
a. hak berserikat dan berkumpul dapat dilakukan melalui organisasi massa dan
politik. Untuk menyalurkan aspirasi politik setiap warga negara mempunyai
hak pilih dan dipilih melalui pemilu. Pemilu di Indonesia telah dilakukan pada
tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004. Sejak tahun
2004 pemilihan umum untuk calon legislatif (DPR, DPD, DPRD) dan
pemilihan pasangan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung
oleh rakyat. Hak politik rakyat sebagai wujud teori kedaulatan rakyat (pasal 1
ayat 2 UUD 1945) merupakan implementasi HAM di dalam bidang politik.
LSM
(lembaga
swadaya
masyarakat),
status
itu dapat mensejahterakan dan sekaligus melahirkan sistem sosial dalam masyarakat.
Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa negara ini didirikan untuk memajukan
kesejahteraan umum. Supaya kesejahteraan umum itu dapat dirasakan secara adil dan
merata oleh seluruh rakyat, maka bumi, air, dan segala isinya dikuasai negara dan
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia (pasal 33
UUD 1945 ayat 3). Dari ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan ekonomi
itu berpusat pada kegiatan kerakyatan.
Ekonomi kerakyatan tidak sama dengan ekonomi rakyat. Istilah ekonomi rakyat
mempunyai konotasi negatif dan diskriminatif (Mubyarto, 2000). Dikatakan negatif
karena ekonomi rakyat dilawankan dengan ekonomi konglomerat. Dikatakan
diskriminatif karena konsep tersebut dipandang memihak salah satu pelaku ekonomi,
yaitu rakyat kecil. Ekonomi kerakyatan merupakan aturan main berekonomi (sistem)
yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh anggota masyarakat
untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Ketentuan pasal 33 UUD 1945 ayat (1)
menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Artinya dalam menjalankan hak ekonomi tidak didasarkan atas
persaingan tetapi kerjasama saling menguntungkan. Sekarang ini hampir tidak ada
satu negara manapun di dunia yang hanya mengandalkan persaingan dan tidak
membutuhkan kerjasama internasional. Sebab setiap negara memiliki potensi yang
masing-masing yang berbeda.
Lebih lanjut ayat (2) menjelaskan bahwa cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara. Indonesia
sebagai negara yang bertumpu pada ekonomi agribsinis memiliki potensi yang sangat
besar. Tanah yang luas dan subur dapat dijadikan lahan perkebunan yang produktif
menunjang ekonomi nasional. Wilayah lautan yang sangat luas dengan potensi
kekayaan hasil laut belum diekplorasi dan dieksploitasi untuk kesejahteraan bersama.
Ketentuan ayat (3) menjelaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasasi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat. Dari ketentuan ini dapat diketahui bahwa rakyat Indonesia
mempunyai hak untuk dapat menikmati semua kekayaan alam demi kesejahteraan
dan kemamuran. Atas dasr ini maka negara Indonesia menganut sistem negara
kesejahteraan (welfare state). Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi
ekonomi
dengan
prinsip
kebersamaan,
efisiensi,
berkeadilan,
dipenuhi tanpa bekerja sama dengan orang lain. Kebutuhan bersama yang harus
dipenuhi merupakan hak publik. Untuk memenuhi hak publik itu diperlukan sarana
atau fasilitas publik
1.
2.
3.
4.
5.
Layanan transportasi
layanan kesehatan (lingkungan sehat)
perumahan sehat
layanan pendidikan
kelestarian warisan budaya
kerajinan batik ini sehingga beberapa diantaranya bahkan sudah diklaim sebagai
karya intelektual.
Kemampuan manusia untuk membuat sesuatu yang baru menimbulkan banyak
temuan baru. Tamuan baru tersebut sebagai karya intelektual harus dilindungi karena
merupakan hak yang dimiliki seseorang dan orang lain tidak mampu membuatnya.
Temuan baru tersebut dapat merupa barang dan jasa hasil temuan ilmiah ataupun
temuan intelektual. Supaya tidak terjadi pembajakan yang merampas hak
intelektual orang lain maka diperlukan perlindungan hukum. Hak atas karya
intelektual bermacam-macam. Setiap produk baik bersifat konkrit maupun abstrak
sebagai karya intelektual harus dihormati dan dihargai. Beberapa karya intelektual
yang menjadi hak setiap pemiliknya adalah sebagai berikut.
1. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
memngumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin unuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menuut perundangan yang
berlaku. Siapa saja yang dapat dikatakan pencipta? Mereka ialah seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama dengan inspirasinya melahirkan suatu ciptaan
berdasarkan kemampuan imajinasi, pikiran, kecekatan, keterampilan atau keahlian
yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas atau bersifat pribadi. Ukuran suatu
ciptaan adalah didasarkan atas keaslian karya cipta tersebut. Apa saja ciptaan yang
dilindungi oleh UU No. 19 tahun 2002 tentang hak cipta? Ciptaan yang dilindungi
(UU No. 19 tahun 2002 pasal 12) adalah sebagai berikut:
1)
buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang
2)
3)
4)
5)
6)
pengetahuan
lagu atau musik dengan atau tanpa teks
drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim
seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
7)
8)
9)
10)
11)
peta
seni batik, fotografi.
Sinematografi
Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, data base dan karya lain dari
12)
Apakah ada karya yang tidak dapat memiliki hak cipta? Karya-karya apa saja yang
tidak dikategorikan melanggar hak cipta tersebut? Beberapa karya yang tidak ada atau
tidak melanggar hak cipta adalah sebagai berikut:
1) hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara
2) peraturan perundang-undangan
3) pidato kenegaraan atau pidato pejabat Pemerintah
4) putusan pengadilan atau penetapan hakim
5) keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya.
6) pengumuman atau memperbanyak lambang negara dan lagu kebangsaan
7) pengumuman atau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan pemerintah
kecuali memang yang sudah dilndungi undang-undang
8) pengambilan berita aktual baik seluruhnya atau sebagian dari lembaga penyiaran
atau surat kabar
Hak cipta yang dimiliki seseorang atau lembaga agar tidak dilanggar pihak lainnya
perlu dilindungi undang-undang.
2. Hak Paten
Peraturan perundangan yang mengatur hak atas karya intelektual tentang Paten
di Indonesia ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang
Paten. Menurut pasal 1 UU tersebut, paten adalah hak eksklusif yang diberikan
negara kepada inventor (penemu) atas hasil invensinya di bidang teknologi selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa paten adalah hak yang
dimiliki seseorang karena:
a.
b.
c.
d.
e.
hak ekslusif
hak ekslusif tersebut diberikan negara
orang menemukan sesuatu yang baru (invensi)
kegiatan penemuan itu dilakukan sendiri
mendapat persetujuan dari pihak inventor untuk melaksanakan kegiatan
penemuan
f. invensi dalam teknologi selama kurun waktu tertentu.
Berdasarkan pengertian paten tersebut di atas, dapat diketahui bahwa setiap
pemegang paten memiliki hak yang tidak boleh dilanggar pihak lainnya. Hak tersebut
adalah melarang pihak lain tanpa persetujuannya untuk membuat, menggunakan,
menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual
atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten. Di samping itu juga
melarang pihak lain tanpa persetujuannya menggunakan proses produksi yang diberi
paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana pada produk paten
tersebut di atas.
Bagaimana cara mengajukan hak paten? Paten dapat dimiliki dengan cara (pasal
15 - 44 UU Nomor 14 tahun 2001):
(1) paten diberikan atas dasar permohonan. Pemohonan tersebut memuat: (a) tanggal,
bulan, dan tahun permohonan, (b) alamat lengkap dan jelas dari pemohon, (c) nama
lengkap dan kewarganegaraan inventor, (d) nama dan alamat lengkap kuasa bila
permohonan diajukan melalui kuasa, (e) surat kuasa khusus bila diajukan melalui
kuasa, (f) pernyataan permohonan untuk diberi paten, (g) judul invensi, (h) klaim
yang terkandung dalam invensi.
(2) Permohonan dapat diajukan Pemohon atau Kuasanya yaitu konsultan Haki yang
terdaftar pada Direktorat Jenderal.
(3) setiap permohonan hanya diajukan untuk satu atau beberapa invensi yang merupakan
satu kesatuan invensi
(4) permohonan dikenai biaya yang harus dibayarkan keada Direktoral Jenderal
(5) permohonan disertai dengan pernyataan bukti cukup tentang invensinya, dapat berupa
gambar
(6) pemeriksaan substantif atas permohonan paten
(7) Direktorat Jenderal mengumumkan permohonan yang dinyatakan lengkap selama 30
hari sejak tanggal permohonan lengkap
(8) Pengumuman dilakukan dengan (a) dimuat dalam Berita Resmi Paten yang
diterbitkan Direktorat Jenderal, (b) sarana khusus yang disediakan Direktorat
Jenderal.
(9) Pengumuman permohonan dilakukan dengan mencantumkan:
a. nama dan kewarganegaraan inventor
b. nama dan alamat lengkap pemohon atau Kuasa
c. judul invensi
d. tanggal penerimaan
e. abstrak
f. klasifikasi abstrak
g. gambar jika ada,
h. nomor pengumuman
j. nomor permohonan.
(10) Direktorat Jenderal mengumumkan permohonan yang telah memenuhi syarat.
(11) Pengumuman Paten dilakukan segera setelah 18 hari sejak tanggal penerimaan dan
pengumamuman Paten sederhana segera setelah tiga bulan sejak tanggal penerimaan.
3. Hak atas Merek
Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang hampir tak terbatas, manusi menciptakan
berbagai produk barang dan jasa. Produktivitas barang dan jasa itu bila dilakukan
secara manual maka hasilnya masih terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
penerapan teknologi sehingga produksi barang dan jasa dapat dilakukan secara
massal. Perkembangan ipteks yang sangat cepat dan canggih menuntut produksi
barang dan jasa memperoleh perlindungan hukum. Barang dan jasa sebagai karya
manusia diberi penanda yang disebut merek.
mewakilkan
6) permohonan yang diajukan dengan Kuasa, harus ditandatangani oleh oleh semua
pihak yang berhak atas merek tersebut.
Setelah permohonan tersebut di atas diajukan kepada Direktorat Jenderal, maka
akan dilakukan pemeriksaan kelengkapan persayaratan pendaftaran. Bila belum
lengkap, maka pemohon diminta melengkapinya paling lama dalam waktu dua bulan.
Apabila
persyaratannya
tidak
lengkap,
maka
Direktorat
Jenderal
akan
negara
yang
sedang
tumbuh
industrinya,
Indonesia
perlu
mengupayakan persaingan yang sehat dan tangguh dalam dunia usaha. Untuk
memajukan industri agar memiliki daya kompetetif yang tinggi di dunia internasional,
perlu diciptakan iklim yang mendorong kreasi dan inovasi di kalangan masyarakat.
Caranya adalah dengan memberikan perlindungan hukum terhadap rahasia dagang.
Sebagai bagian dari hak karya intelektual, tidak semua temuan diungkapkan oleh
penemunya. Mereka ingin tetap menjaga kerahasiaan karya intelektualnya.
Kebutuhan akan perlindungan terhadap karya intelektual dalam bentuk rahasia
dagang tersebut merupakan salah satu bagian dari Agreement Establishing of The
World Trade Organization (Persetujuan Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO).
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/ata bisnis, mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang (pasal 1 UU No. 30
tahun 2000). Rahasia dagang dapat diberikan kepada pihak lain dalam bentuk lisensi.
Lisensi ini merupakan izin yang diberikan kepada pihak lain untuk menikmati
manfaat ekonomi dari suatu rahasia dagang melalui perjanjian. Pemberiuan lisensi ini
tidak dimaksudkan sebagai pengalihan hak tetapi hanya pemberian hak berupa izin
memanfaatkan nilai ekonomis rahasia dagang.
Rahasia dagang memperoleh perlindungan apabila informasi bersifat rahasia
dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan tidak dapat diketahui umum.
Informasi dikatakan memiliki nilai ekonomis jika informasi tersebut dapat digunakan
untuk menjalankan kegiatan usaha yangbersifat komersial atau mendapatkan
keuntungan. Informasi tersebut dianggap dijaga kerahasiaannya apabila pemilik telah
melakukan langkah-langkah yang layak dan patut. (pasal 3 UU No. 30 tahun 2000).
Ruang lingkup rahasia dagang yang memperoleh perlindungan dari negara adalah:
a.
b.
c.
d.
metode produksi
metode pengolahan
metode penjualan atau marketing
atau metode lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi, misalnya sofware, mesin pengupas kacang tanah,
perdagangan waralaba dan lain sebagainya.
Apa saja hak yang dimiliki oleh pemilik rahasia dagang? Setiap pemilik rahasia
dagang memiliki hak: (a) menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya, (b)
memberikan lisensi kepada pihak lain, (c) melarang pihak lain menggunakan lisensi
rahasia dagang tanpa izin, (d) mengungkapkan rahasia dagang kepada pihak ketiga
untuk tujuan komersial.
Bagaimana cara pengalihan hak dan lisensi rahasia dagang? Hak atau lisensi
rahasia dagang dapat dialihkan jika tidak menimbulkan akibat hukum pada pihak
ketiga dan dilakukan dengan dokumen pengalihan hak yang sah. Cara pengalihan hak
tersebut dapat melalui:
1)
2)
3)
4)
5)
pewarisan
hibah
wasiat
perjanjian tertulis
sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundangan, misalnya putusan
pengadilan tentang kepailitan.
Seseorang atau pihak lain dapat melakukan pelanggaran rahasia dagang apabila
mengungkapkan rahasia dagang, mengingkari kesepakatan,
atau mengingkari
kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga rahasia dangan yang
bersangkutan. Perbuatan pengungkapan rahasia dagang tersebut dianggap tidak
melanggar apabila: (a) untuk alasan pertahanan dan keamanan negara, (b) kesehatan,
(c) atau keselamatan masyarakat, (d) rekayasa produk atas penggunaan rahasia
Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam memiliki pekerjaan yang layak.
Hak Asasi Politik dalam memilih dalam suatu pemilihan contohnya pemilihan
presiden dan kepala daerah
Hak Asasi Politik dalam Dipilih dalam pemilihan contohnya pemilihan bupati
atau presiden
Hak Asasi Politik tentang kebebasan ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
Hak untuk mendapatkan hal yang sama dalam berlangsungnya proses hukum
baik itu penyelidikan, penggeledahan, penangkapan, dan penahanan.
demikian konsep Islam tentang HAM berpijak pada ajaran tauhid.Konsep tauhid
mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia.Konsep tauhid juga mencakup
ide parsamaan dan persatuan semua mahluk yang oleh Harun Nasution dan Bakhtiar
Efendi disebut dengan ide peri kemahlukan.Peri kemahlukan memuat nilai-nilai
kemanusiaan dalam arti sempit.Ide Peri Kemahlukan mengandung makna bahwa
manusia tidak boleh sewenang-wenang terhadap sesama mahluk termasuk juga pada
binatang dan alam sekitar.
HAM dalam Islam sebenarnya bukan barang asing, kerena wacana tentang
HAM dalam Islam lebih awal dibandingkan dengan konsep atau ajaran lainnya.
Dengan kata lain Islam datang secara inhern membawa ajaran entang HAM. Ajaran
tentang HAM yang terkandung dalam Piagam Magna Carta tercipta 600 tahun setelah
kedatangan Islam. Selain itu juga diperkuat oleh pandangan Weeramantry bahwa
pemikiran Islam mengenai hak-hak dibidang sosial, ekonomi dan budaya telah jauh
mendahului pemikiran barat (Bambang Cipto, dkk, 2002).
Ajaran Islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam yaitu
Al-Qur-andan Al-Hadits, yang merupakan sumber ajaran normative, juga terdapat
dalam praktek kehidupan umat Islam.Tonggak sejarah keberpihakan Islam terhadap
HAM, yaitu pada pendeklarasian Piagam Madinah yang dilanjutkan dengan
deklarasi Kairo (Cairo Declaration).
3. Pemahaman HAM dari Beberapa Perspektif Teori berikut ini:
sudah melekat pada manusia sejak lahir) dan jika manusia tersebut meninggal maka
hak-hak yang dimilikinya pun akan hilang. Hak asasi Manusia dimiliki secara otonom
(Independent) terlepas dari pengaruh Negara sehingga tidak ada alasan Negara untuk
membatasi HAM tersebut.Jika hak-hak tersebut diserahkan kepada Negara, Negara
boleh membatasi hak-hak yang melekat pada manusia itu. Menurut John Locke,
semua individu dikaruniai oleh alam, hak yang inheren atas kehidupan, kebebasan
dan harta, yang merupakan milik mereka sendiri dan tidak dapat dipindahkan atau
dicabut oleh Negara. Tetapi Locke juga mempostulatkan bahwa untuk menghindari
ketidakpastian hidup dalam alam ini, umat manusia telah mengambil bagian dalam
suatu kontrak sosial atau ikatan sukarela, dimana hak tersebut diserahkan kepada
penguasa Negara.
Apabila penguasa Negara memutuskan kontrak social itu dengan melanggar hakhak kodrati individu, para kawula Negara itu bebas untuk menyingkirkan sang
Penguasa dan menggantikannya dengan suatu pemerintah yang bersedia menghormati
hak-hak itu. Menurut Hugo De groot, eksistensi hukum kodrati yang merupakan
landasan semua hukum positif atau hukum tertulis dapat dirasionalkan dengan
landasan nalar yang benar.Sedangkan menurut JJ.Rosseau dan Immanuel Kant, rakyat
yang mempunyai hak-hak otonom tersebut menyerahkan sebagian hak-haknya
kepada Negara yang kemudian diatur atau dimuat dalam suatu konstitusi (untuk
mengetahui mana yang merupakan perintah atau larangan). Jika Negara gagal maka
rakyat bisa mengambil kembali hak-hak yang telah diserahkan kepada Negara
melalui dua cara yaitu:
a. Konstitusional, contohnya : melalui pemilu
b. In-konstitusional, seperti memaksa wakil rakyat turun sebelum waktunya
(masa jabatannya berakhir).
Teori Hukum alam Melahirkan Fundamental Rights atau Basic Rights yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Hak Hidup
Hak bebas dari penyiksaan
Hak untuk bebas dari perbudakan
Hak untuk bebas beragama
Equlity before the law
Hak untuk tidak dituntut oleh hukum yang berlaku surut atau non retroaktif
Teori Positivisme
Dalam teori ini, setiap warga Negara baru mempunyai Hak setelah ada aturan
yang jelas dan tertulis yang mengatur tentang hak-hak warga Negara tersebut.Jika
terdapat pengabaian atas hak-hak warga Negara tersebut dapat diajukan gugatan atau
klaim. Individu hanya menikmati hak-hak yang diberikan Negara.
Indonesia
memiliki
krisis
multi
dimensional
sebagai
akibat
Penganiayaan
Pemerkosaan
Kekerasan dalam rumah tangga
Penjualan anak dan perempuan
Pembakaran tempat ibadah.
Kondisi tersebut tidak boleh di biarkan begitu saja, karena akan berdampak
pada mental anak cucu bangsa ini. Contoh penerapan HAM dalam kehidupan seharihari, antara lain :
1. Melarang anggota masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dalam menghadapi
pelanggaran HAM atau kejahatan yang terjadi di lingkungan masyarakat setempat.
2. Memberi contoh/tauladan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat seharhhari
dengan berperilaku yang baik dan sopan misalnya dalam menjalankan kendaraan
bermotor dijalan umum atau jalan raya dengan tidak mentang-mentang bahwa
ia aparat kepolisian.
3. Cepat tanggap dan membantu kesulitan yang terjadi di lingkungannya.
4. Memberi pertolongan baik di llingkungan tugasnya maupun di tempat-tempat lain
bila ada orang/anggota masyarakat yang memerlukan pertolongan.
5. Sopan berkendaraan di jalan raya/umum, dengan mengikuti peraturan/rambu-rambu
lalulintas yang berlaku.
6. Dalam menggunakan fasilitas Rumah Tangga di-usahakan tidak mengganggu
lingkungan disekitarnya.
HAM merupakan hak asasi manusia yang dimana hak tersebut melekat dan
dimiliki seseorang ketika ia dilahirkan didunia ini. Pelanggaran HAM merupakan
sesuatu hal yang merugikan dan memandang rendah martabat seorang manusia
hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Pengertian Pelanggaran HAM menurut Pasal 1 UU UU no 26 Tahun 2000
Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM
adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara
baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksn
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.
Dengan demikian pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran
kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau
institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau alasan
terpendam
dan
ia
Orde Baru. Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat menjadi
semacam boneka yang dikendalikan oleh pemimpin negara, oleh karena itu aspirasi
masyarakat hanya sebatas pendengaran yang tak bernilai.
d.
hanya berlaku bagi masyarakat biasa atau masyarakat menengah ke bawah. Pejabat
dan kelas atas menjadi golongan yang kebal hukum. Hak yang tak sepadan oleh
masyarakat atas dengan bawah.
-
dalam
bentuk
sementara,
belum
berdasarkan
undang-undang
Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun
1997 . Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan
krisis keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin
merajalela, sementara kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan
sosial yang sangat mencolok menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul
demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran
adalah
perbaikan
ekonomi
dan
reformasi
total.
1.
Pemukulan
Penganiayaan
ada beberapa peristiiwa besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan
mendapat perhatian yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat Indonesia,
seperti :
a. Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang
berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi
pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan
dan penembakan.
b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya
Porong, Jatim (1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT
Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan
diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan
pembunuhan.
c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)
Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian
Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan
sudah tewas.
d. Peristiwa Aceh (1990)
Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik
dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga
dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan
Aceh merdeka.
e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para
aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang
dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2.
Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap
mahasiswa.
3.
4.
5.
Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga
seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
2.5 Instrumen Nasional HAM
1. UUD 1945 : Pembukaan UUD 1945, alenia I IV; Pasal 28A sampai dengan 28J;
Pasal 27 sampai dengan 34
2. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
3. UU No. 36 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
4. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
5.UU No. 7 Tahun 1984 tentang Rativikasi Konvensi PBB tentang penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
6.UU No. 8 tahun 1998 tentang pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau penghukuman lain yang Kejam, tidak Manusiawi atau Merendahkan
Martabat Manusia
7.UU No. 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO nomor 182 mengenai
pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk
untuk Anak
8.UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang hak-hak
ekonomi, Sosial dan Budaya
9. UU No. 12 tahun 2005 tentang Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan
Politik
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu
hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang
lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam
sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai
dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Quran dan Hadits yang merupakan
sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundangundangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui
hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.
3.2 Saran
Sebagai
makhluk
sosial
kita
harus
mampu
mempertahankan
dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati
dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan
Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.