Anda di halaman 1dari 4

SUKARNO : Temukan Makam Imam al-Bukhori, Atau Saya Tidak Akan Datang Ke

Moskow...
https://www.facebook.com/ali.assegaf.dpd/posts/924919654233423

~ SUKARNO : Temukan Makam Imam al-Bukhori, Atau Saya Tidak Akan Datang Ke
Moskow...
# sejarahdunia # islam # Bukhari # Sukarno # indonesia
Tidak ada seorang Muslim pun didunia ini yang tidak mengenal Al-Imam Al-Bukhari
rahimahullah, begitu juga dengan karya monumentalnya yaitu Kitab Al-Jami'al Shalil atau
lebih dikenal Kitab Shahih Bukhari, semua muslim pastilah tau karena para ulama' sepakat
bahwa kitab yang wajib dipelajari setelah Al-Qur'anul Karim adalah Kitab Shahih Bukhari,
lalu Kitab Shahih Muslim.
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi alBukhari atau lebih dikenal Imam Bukhari, adalah ulama' perawi hadits yang memiliko
tingkatan yang tertinggi,maka sering sekali beliau mendapat gelar Imamnya para imam ahli
hadits, atau juga sering disebut Amirul Mu'minin Fil Hadits.
Jaman sekarang kita semua pasti tau dimana makam dari Imam al-Bukhari, tapi coba
tanyakan orang yang hidup sebelum tahun 1960, dimanakah makam Imam al-Bukhari berada.
Hampir dapat dipastikanjarang ada orang yang mengetahui keberadaannya. Tapi hal tersebut
berubah setelah presiden Sukarno menekan Uni Soviet untuk menemukannya. Kok bisa?
Bagaimana ceritanya? KISAH INI diceritakan oleh Tim Ekspedisi Fastron Indonesia waktu
singgah di Kota Samarkand (Uzbekistan) sekitar tahun 2011.[Talk show Kick Andy, edisi
jumat,
10 februari 2012]
*
"Ceritanya Tim Ekspedisi Fastron Indonesia mengunjungi Samarkand. Memang di kota ini
tidak ada yang bercitra atau memiliki nama jalan atau tempat yang bernuansa Indonesia, tapi
bukan berarti Indonesia tidak dikenal disini.
Justru Indonesia begitu dikenal dan dihormati di Samarkand."Tim Ekspedisi Fastron
Indonesia berniat untuk mengunjungi sebuah masjid yang di dalamnya terdapat makam Imam
Besar Bukhari. Namun ketika mereka datang, waktu telah menunjukkan pukul setengah
delapan malam waktu setempat, dan masjid telah gelap.
Namun mereka telah terlanjur disambut oleh pengurus masjid tersebut dan mempersilahkan
mereka masuk. Lampu-lampu masjid pun dinyalakan kembali. Tim Ekspedisi begitu terpukau
dengan interior masjid yang begitu megah. Namun masih tersiratkan dalam hati mereka,
mengapa pengurus masjid itu begitu berkenan mempersilahkan orang-orang Indonesia ini
untuk masuk masjid untuk berziarah, padahal waktu telah gelap, dan lampu-lampu masjid
telah dimatikan.

Setelah itu, Tim Ekspedisi Indonesia ini kemudian dipersilahkan menuju ruang bawah tanah
untuk menziarahi makam Imam Bukhari Rahimahullah. Ziarah pun berlangsung. Setelah itu,
mereka berbincang dengan pengurus masjid tersebut, dan menanyakan hal yang tadi menjadi
pertanyaan mereka. Mendengar jawaban dan penjabaran si pengurus masjid, Tim Ekspedisi
Indonesia ini sangat kaget. Ternyata, si pengurus masjid dan kebanyakan umat Muslim di
Uzbekistan sangat hormat kepada orang-orang Indonesia.
Dalam situs lain, seorang teman menceritakan betapa ramah orang-orang Muslim di
Uzbekistan pada orang-orang Indonesia. Makam Imam Bukhori selalu ditutup untuk umum,
namun bila ada orang Indonesia datang untuk berziarah, dengan senang hati mereka akan
mempersilahkannya untuk masuk ke ruangan tempat makam Imam Bukhari berada. Dan ini
ada sebab historisnya.
TERNYATA, masjid yang saat ini mereka kunjungi, dibangun adalah berkat saran dan
permintaan Presiden Soekarno kepada Nikita Khrushchev, penguasa tertinggi Uni Soviet kala
itu, yakni tahun 1961. Dan memang saat itu Uzbekistan masih masuk dalam wilayah negara
Uni Soviet. Bukan hanya itu yang
membuat masyarakat Muslim Uzbekistan begitu hormat pada orang-orang Indonesia, hal
yang paling dikenang adalah ternyata Presiden Bung Karno-lah yang telah menyelamatkan
keberadaan makam Imam Besar Bukhari.
Kisahnya seperti ini, pada tahun 1961 pemimpin partai Komunis Uni Soviet sekaligus
penguasa tertinggi Uni Soviet, yang tadi kami sebutkan di atas yakni Nikita Sergeyevich
Khrushchev mengundang Bung Karno untuk datang ke Moskow. Sepertinya Khrushchev
ingin menunjukkan pada Amerika bahwa Indonesia berdiri di belakang Uni Soviet. Karena
bukan orang lugu, Bung Karno tidak mau begitu saja datang ke Moskow. Bung Karno tahu
kalau Indonesia terjebak, yang paling rugi dan menderita adalah rakyat Indonesia. Bung
Karno tidak mau membawa Indonesia pada situasi yang tidak menguntungkan.
Bung Karno juga tidak mau Indonesia dipermainkan negara manapun. Kemudian Bung
Karno mengajukan syarat untuk memenuhi undangan Khrushchev. Diilustrasikan Bung
Karno berkata seperti ini; Saya mau datang ke Moskow dengan satu syarat mutlak yang
harus dipenuhi, tidak boleh tidak. Kemudian Khrushchev balik bertanya, Apa syarat yang
Paduka Presiden ajukan? Bung Karno menjawab, Temukan makam Imam Bukhari, saya
sangat ingin menziarahinya.
Jelas saja Khrushchev terheran-heran. Siapa pula itu Imam Bukhari. Dasar orang Indonesia,
mungkin begitu sungutnya dalam hati. Tanpa buang waktu, Khrushchev segera
memerintahkan pasukan elitnya untuk menemukan makam yang dimaksud. Entah berapa
lama waktunya yang diperlukan anak buah Khrushchev untuk menemukan makam tersebut,
yang pasti hasilnya nihil. Khrushchev kembali menghubungi Bung Karno, Maaf Paduka
Presiden, kami tidak menemukan makam orang yang Paduka cari. Apa Anda berkenan
mengganti syarat Anda? Bung Karno tersenyum sinis. Kalau tidak ditemukan ya sudah.
Saya urungkan niat untuk ke negara Anda.
Kalimat singkat Bung Karno ini membuat kuping Khrushchev panas memerah. Khrushchev
balik kanan dan memrintahkan orang-orang nomor satunya untuk memecahkan masalah ini.
Akhirnya, setelah bolak-balik sana-sini, serta mengumpulkan informasi dari orang-orang tua

Muslim di sekitar Samarkand, anak buah Khrushchev berhasil menemukan makam Imam
Besar kelahiran kota Bukhara tahun 810 Masehi itu. Makamnya dalam kondisi rusak tak
terawat.
Imam Bukhari yang memiliki jasa yang begitu besar bagi agama dan umat Islam itu
dimakamkan diSamarkand pada tahun 870 Masehi. Khrushchev pun meminta agarmakam itu
dibersihkan dan dipugar sebaik mungkin. Selesai renovasi Khrushchev kembali menghubungi
Bung Karno. Intinya misi pencarian makam Imam Bukhari telah berhasil. Sambil tersenyum
Bung Karno mengatakan, Baik, saya akan datang ke negara Anda.
Setelah dari Moskow, Bung Karno tiba di kota Samarkand pada tanggal 12 Juni 1961. Sehari
sebelumnya puluhan ribu orang menyambut kehadiran Pemimpin Besar Revolusi Indonesia
ini di kota Tashkent.
Kini kita semua mengetahui betapa luar biasa peran seorang Bung Karno. Tidak saja dia
banyak berjasa di dalam negeri, namun dilingkup internasional pun diapunya peran yang
tidak main-main.Kita juga ingat sepak terjang beliau dalam mengadakan Konferensi Asia
Afrika, dan ketika beliau menggagas Gerakan Non Blok.
Kita bisa mengambil banyak keteladanan dari sosok Presiden pertama Republik Indonesia
sekaligus salah satu founding father bangsa ini. Doa dan cinta tulus bangsa ini untukmu
Bapak. Semoga akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa hebat seperti Bapak kelak di
kemudian hari.....Aamiin...
Saatnya belajar sejarah....pendahulu kita

Anda mungkin juga menyukai