FEUG
1150
100 209.1
550
I 2005
4500
100 818.1
550
Karena tahun 1990 sebagai tahun dasar, maka indeks harganya I 1990 = 100. Sehingga
indeks harga tahun 2000 yaitu I 2000 = 209.1 dapat diartikan bahwa harga bensin premium
pada tahun 2000 telah naik sebesar 109.1% dibanding harga pada tahun 1990, dan
tahun 2005 telah naik sebesar 718.2% dibanding harga pada tahun 1990.
Untuk mendapatkan angka indeks dari serangkaian data time series harus ditetapkan
waktu dasarnya, baik berupa tahun dasar (base year) maupun periode dasar (base
periode).
Base year atau base period ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan :
1. Masalah yang sedang dianalisa
2. Kedalaman pengetahuan dan pengalaman si penganalisa
3. Tujuan analisa
Cara untuk mendapatkan angka indeks :
1. Binary comparison. Angka indeks diperoleh dengan membandingkan data untuk dua
waktu berbeda, dengan waktu sebelumnya sebagai waktu dasar.
2. In-series comparison. Angka indeks diperoleh dengan membandingkan data pada
waktu tertentu terhadap waktu dasar
Tabel berikut menunjukkan rata-rata harga beras per liter di Jakarta selama Januari s/d
April tahun 2007. Indeks harganya dihitung dengan cara binary comparison dan in-series
comparison.
Rina Sugiarti
Bulan
Harga
Jan
Peb
Mrt
Apr
3750
3800
4000
4500
Indeks
Harga
100.00
101.82
96.43
92.59
Indeks Harga
100.00
101.82
98.18
90.91
Page 1
STATISTIKA 1
FEUG
it
It
i1
k
100
io
i1
I2000
1990
975.000
785.000
2000
1.800.000
2.400.000
250.000
650.000
2.700.000
4.710.000
5.300.000
10.150.000
10.150.000
100 215.50
4.710.000
. 100
n
. 100
n
Rina Sugiarti
Page 2
STATISTIKA 1
FEUG
Tabel III. 2. dan Tabel III.3. contoh penghitungan indeks harga secara rata-rata relatif
harga dengan rata-rata hitung dan rata-rata ukur untuk 4 jenis barang elektronik di
Jakarta, tahun 1990 dan tahun 2000, dengan tahun 1990 sebagai tahun dasar (th 1990 =
100).
Jenis Barang
TV 20"
Lemari Es
Radio
Cassetes
Komputer
Jumlah
TABEL III.2.
1990
2000
975.00 1.800.00
0
0
785.00 2.400.00
0
0
250.00
650.000
0
2.700.0 5.300.00
00
0
4.710.0 10.150.0
00
00
Pit/Pio
1,8462
3,0573
2,6
1,963
9,4664
. 100 = 236,66
4
Jenis Barang
TV 20"
Lemari Es
Radio Cassetes
TABEL III.3.
1990
2000
1.800.00
975.000
0
2.400.00
785.000
0
250.000
650.000
2.700.00 5.300.00
0
0
4.710.00 10.150.0
0
00
Komputer
Jumlah
Pit/Pio
1,8462
3,0573
2,6
1,963
9,4664
log(Pit/Pio)
0,2662678
89
0,4853415
85
0,4149733
48
0,2929121
05
1,4594949
28
. 100
4
I2000 = [inv log(0,364873732)].100 = 231,67
INDEKS HARGA DIBOBOTI (WEIGHTED)
Metode Agregatif
Pit.w
Rina Sugiarti
Page 3
STATISTIKA 1
FEUG
Rumus umum :
It =
. 100
Pio.w
dimana w adalah pembobot (weighted) berupa jumlah atau kuantitas barang yang
diproduksi, dijual, dibeli, atau dikonsumsi.
Formulasi Laspayres Indeks Laspayres (IL)
Pit.Qio
ILt =
. 100
Pio.Qio
Tabel III.4. contoh penghitungan indeks harga ekspor kayu olahan selama tahun 1997 s/d
1999 menggunakan formulasi Laspeyres dengan tahun 1997 = 100, berdasarkan data
pada tabel berikut :
Harga dan Volume Ekspor Kayu Olahan, tahun 1997 s/d 1999
Harga dalam US$ dan Volume dalam M3
Jenis
Jati
Meranti
Pulai
Kapur
1997
Harga
Volume
756
40.128
1.274.23
195,4
9
176,2
49.561
185 212.674
1998
Harga
Volume
700
42.983
1.389.40
199,6
6
176,5
69.742
178,9 389.063
1999
Harga
Volume
635,5
46.261
1.407.88
213,6
0
205,9
89.725
214,4 463.189
TABEL III.4
1997
Jenis
Jati
Meranti
Pulai
Kapur
Jumlah
PioQio
30.336.7
68
2,49E+0
8
8.732.64
8
39.344.6
90
3,27E+0
8
Indeks
PitQio
30.336.7
68
2,49E+0
8
8.732.64
8
39.344.6
90
3,27E+0
8
100
1998
PioQio
PitQio
28.089.6
00
2,54E+0
8
8.747.51
7
38.047.3
79
3,29E+0
8
100,56
1999
PioQio
PitQio
25.501.3
44
2,72E+08
10.204.6
10
45.597.3
06
3,53E+08
107,97
Rina Sugiarti
. 100
Pio.Qit
Page 4
STATISTIKA 1
FEUG
Tabel III.5. contoh penghitungan indeks harga ekspor kayu olahan selama tahun 1997 s/d
1999, menggunakan formulasi Paasche.
Formulasi Drobisch Indeks Drobisch (ID)
ILt + IPt
IDt =
2
Formulasi Fisher Indeks Fisher (IF)
IFt =
ILt . IPt
Contohnya, perhatikan Tabel III.6. untuk penghitungan indeks harga ekspor kayu olahan
selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan formulasi Drobisch dan Fisher.
Metode Rata-Rata Relatif Harga.
(Pit/Pio).w
Rumus umum : It =
w
. 100
w adalah pembobot (weighted) berupa nilai, yaitu Pio.Qio untuk nilai pada tahun dasar
dan Pit.Qit untuk nilai pada tahun ke-t.
It =
(Pit/Pio).PioQio
. 100
PioQio
Contohnya, perhatikan Tabel III.7. untuk penghitungan indeks harga ekspor kayu olahan
selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan metode rata-rata relatif harga dengan tahun
1997 sebagai tahun dasar.
(Pit/Pio).PitQit
It =
. 100
PitQit
Contohnya, perhatikan Tabel III.8. untuk penghitungan indeks harga ekspor kayu olahan
selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan metode rata-rata relatif harga.
INDEKS KUANTITAS (QUANTITY INDEX)
Indeks Kuantitas Tidak Diboboti (Unweighted)
Rina Sugiarti
Page 5
STATISTIKA 1
FEUG
. 100
It =
. 100
Qio.w
dimana w adalah pembobot (weighted) berupa harga barang yang diproduksi, dijual,
dibeli, atau dikonsumsi.
Formulasi Laspayres Indeks Laspayres (IL)
Qit.Pio
ILt =
Rina Sugiarti
. 100
Qio.Pio
Page 6
STATISTIKA 1
FEUG
Contohnya, perhatikan Tabel III.12. untuk penghitungan indeks kuantitas (volume) ekspor
kayu olahan selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan formulasi Laspeyres dengan
tahun 1997 sebagai tahun dasar.
Formulasi Paasche Indeks Paasche (IP)
Qit.Pit
IPt =
. 100
Qio.Pit
Contohnya, perhatikan Tabel III.13. untuk penghitungan indeks kuantitas (volume) ekspor
kayu olahan selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan formulasi Paasche.
Formulasi Drobisch Indeks Drobisch (ID)
ILt + IPt
IDt =
2
Formulasi Fisher Indeks Fisher (IF)
IFt =
ILt . IPt
Contohnya, perhatikan Tabel III.14. untuk penghitungan indeks kuantitas (volume) ekspor
kayu olahan selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan formulasi Drobisch dan Fisher.
Metode Rata-Rata Relatif Kuantitas.
(Qit/Qio).w
Rumus umum : It =
w
. 100
w adalah pembobot (weighted) berupa nilai, yaitu Pio.Qio untuk nilai pada tahun dasar
dan Pit.Qit untuk nilai pada tahun ke-t.
It =
(Qit/Qio).PioQio
. 100
PioQio
Contohnya, perhatikan Tabel III.15. untuk penghitungan indeks kuantitas (volume) ekspor
kayu olahan selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan metode rata-rata relatif
kuantitas dengan tahun 1997 sebagai tahun dasar.
(Qit/Qio).PitQit
Rina Sugiarti
Page 7
STATISTIKA 1
FEUG
It =
. 100
PitQit
Contohnya, perhatikan Tabel III.16. untuk penghitungan indeks kuantitas (volume) ekspor
kayu olahan selama tahun 1997 s/d 1999, menggunakan metode rata-rata relatif
kuantitas.
INDEKS NILAI (VALUE INDEX)
It =
PitQit
. 100
PioQio
Contohnya, perhatikan Tabel III.17. untuk penghitungan indeks nilai ekspor kayu olahan
selama tahun 1997 s/d 1999, dengan tahun 1997 sebagai tahun dasar.
PENDEFLASIAN
adalah cara untuk mendapatkan nilai riil suatu variabel ekonomi dengan mendeflasikan
nilai nominalnya terhadap deflator yang sesuai.
Upah riil diperoleh dengan mendeflasikan upah nominalnya terhadap IHK. Nilai ekspor
riil diperoleh dengan mendeflasikan nilai ekspor nominal terhadap indeks harga barang
ekspor sebagai deflatornya. Real GDP diperoleh dengan mendeflasikan GDP nominal
terhadap GDP deflator.
Nilai riil suatu variabel ekonomi adalah nilai yang dihitung dengan harga konstan
(constant price), sedangkan nilai nominalnya adalah nilai yang dihitung dengan harga
berlaku (current price)
INDEKS RANTAI (CHAIN INDEX)
Adalah angka indeks yang dihitung secara berantai dari waktu ke waktu, yang
penghitunganya dilakukan dengan cara perbandingan berpasangan (binary comparison).
It x IRt-1
IRt =
100
Suatu perusahaan sepatu yang memproduksi sepatu olah raga, selama tahun 2000 dari
bulan Januari s/d Agustus jumlah produksinya (dalam ribu unit) adalah sebagai berikut :
Bulan
Produksi
Bulan
Produksi
Januari
15.3
Mei
25.9
Pebruari
16.9
Juni
31.3
Maret
21.9
Juli
31.7
April
26.9
Agustus
32.2
Tentukanlah indeks rantai untuk data tersebut dengan menetapkan indeks rantai bulan
Januari = 100.
Rina Sugiarti
Page 8
STATISTIKA 1
FEUG
Bulan
It
100.0
Januari
0
Pebrua 110.4
ri
6
Pebrua 100.0
ri
0
129.5
Maret
9
100.0
Maret
0
122.8
April
3
100.0
April
0
Mei
96.28
Mei
Juni
Juni
Juli
Juli
Agustu
s
100.0
0
120.8
5
100.0
0
101.2
8
100.0
0
101.5
8
Page 9
STATISTIKA 1
FEUG
Yt = a + b Xt + cXt2
Kurva persamaan trend linear akan berupa garis lurus, dengan kemiringan (slope) garis
menunjukkan besarnya koefisien trend (b) dan titik potong kurva dengan sumbu vertikal
menunjukkan besarnya intersep (a).
Untuk menentukan intersep (a) dan koefisien trend (b) digunakan Metode kuadrat
kekeliruan terkecil (least-square error), se-hingga diperoleh rumus :
n XtYt - Xt Yt
b=
n Xt2 - ( Xt)2
a = ( Yt/n) - b( Xt/n)
Perbedaan nilai observasi dengan nilai ramalan merupakan kekeliruan peramalan
(forecasting error) et
Rina Sugiarti
10
Page