DASGEN
DASGEN
: L22115301
1.)
2.)
Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus
sel. Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan
pembukaan utas ganda DNA, sehingga memungkinkan terjadinya
perpasangan basa untuk membentuk utas baru.
Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A
dengan T dan G dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama
berperan sebagai cetakan untuk membentuk DNA baru. Model DNA Watson
dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi, masing-masing
dari kedua molekul anak akan mempunyai satu untai lama yang erasal dari
satu molekul induk dan satu untai yang baru.
Model replikasi ini disebut model semikonservatif. Model lainnya
adalah model konservatif dimana molekul induk tetap dan molekul baru
disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa
keempat untai DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran
anatara DNA baru dan DNA lama. Pengujian yang dilakukan oleh Meselson
dan Stahl menunjukkan bahwa replikasi DNA terjadi secara semikonservatif.
Daerah penggandaan bergerak sepanjang DNA induk membentuk replication
fork.
Pada daerah ini, kedua utas DNA yang baru, disintesis dengan
bantuan sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA polimerase. Sintesis
DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini
karena kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah atau antiparalel.
Maka utas DNA baru akan tumbuh dari 5 - 3 sedang yang lainnya dari 3 - 5
pada cetakan. Sintesis dari 3 - 5 tidak mungkin dilakukan karena tidak ada
DNA polymerase untuk arah 3 - 5. Replikasi DNA pada cetakan 3 - 5 terjadi
seutas demi seutas dengan arah 5 - 3 yang berarti replikasi berjalan
meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut kemudian
dihubungkan oleh enzim ligase DNA. Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA
yang disintesis secara kontinu yang terjadi pada cetakan 5 - 3.
Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini disebut utas utama atau
leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang disintesis pendek-pendek
seutas-demi seutas disebut utas lambat atau lagging strand. Utas-utas
pendek atau fragmen-fragmen pendek yang terbentuk disebut fragmen
Okazaki. Sintesis pada leading strand memerlukan molekul primer pada
permulaan replikasi Setelah replication fork terbentuk, polymerase akan
bekerja secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada
sintesis lagging strand, diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA
terbuka untuk melakukan replikasi, dan setelah terbuka pada lagging strand,
utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam proses replikasi DNA
melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non-enzim yaitu :
Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas
lagging Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi
DNA pada lagging strand Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka
jalinan DNA double heliks Single strand DNA-binding protein : mestabilkan
DNA induk yang terbuka
Transkripsi
Translasi
Pada prokariota yang terdiri dari satu ruang, proses transkripsi dan
translasi terjadi bersama-sama. Translasi merupakan proses penerjemahan
kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida.
Dalam proses translasi, kode genetic merupakan aturan yang penting.
Dalam kode genetic, urutan nukleotida mRNA dibawa dalam gugus tiga tiga.
Setiap gugus tiga disebut kodon. Dalam translasi, kodon dikenali oleh
lengan antikodon yang terdapat pada tRNA. Mekanisme translasi adalah:
Inisiasi. Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke
mRNA. Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5-AGGAGGU-3,
sedang pada eukariot terjadi pada struktur tudung (7mGpppNpN).
Selanjutnya ribosom bergeser ke arah 3 sampai bertemu dengan kodon
AUG. Kodon ini menjadi kodon awal.
Asam amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin
adalah asam amino yang disandi oleh AUG. pada bakteri, metionin diubah
menjadi Nformil metionin. Struktur gabungan antara mRNA, ribosom sub unit
kecil dan tRNA-Nformil metionin disebut kompleks inisiasi. Pada eukariot,
kompleks inisiasi terbentuk dengan cara yang lebih rumit yang melibatkan
banyak protein initiation factor. Elongation. Tahap selanjutnya adalah
penempelan sub unit besar pada sub unit kecil menghasilkan dua tempat
yang terpisah. Tempat pertama adalah tempat P (peptidil) yang ditempati
oleh tRNA-Nformil metionin. Tempat kedua adalah tempat A (aminoasil) yang
terletak pada kodon ke dua dan kosong.
Proses elongasi terjadi saat tRNA dengan antikodon dan asam amino
yang tepat masuk ke tempat A. Akibatnya kedua tempat di ribosom terisi,
lalu terjadi ikatan peptide antara kedua asam amino. Ikatan tRNA dengan
Nformil metionin lalu lepas, sehingga kedua asam amino yang berangkai
berada pada tempat A. Ribosom kemudian bergeser sehingga asam aminoasam amino-tRNA berada pada tempat P dan tempat A menjadi kosong.
Selanjutnya tRNA dengan antikodon yang tepat dengan kodon ketiga
akan masuk ke tempat A, dan proses berlanjut seperti sebelumnya.
Terminasi. Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir
yaitu UAA, UAG, UGA. Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa
antikodon yang sesuai. Selanjutnya masuklah release factor (RF) ke tempat A
dan melepaska rantai polipeptida yang terbentuk dari tRNA yang terakhir.
Kemudian ribosom berubah menjadi sub unit kecil dan besar.
Fungsi mRNA
Setiap molekul, atau rantai, mRNA membawa petunjuk tentang cara untuk
menghubungkan beberapa asam amino menjadi rantai peptida, yang
menjadi protein. Dengan cara yang sama bahwa nukleotida merupakan
balok pembangun untuk RNA, asam amino adalah blok bangunan untuk
protein. Perkembangan telah menghasilkan kode genetik dimana masingmasing 20 asam amino hidup dikodekan oleh serangkaian tiga basa nitrogen
dalam nukleotida RNA. Dengan demikian, setiap triplet nukleotida RNA
sesuai dengan satu asam amino, dan urutan nukleotida menentukan urutan
asam amino yang akan dihubungkan ke dalam rantai peptida yang membuat
protein. Sementara dalam beberapa kasus asam amino dapat diwakili oleh
beberapa triplet nukleotida, yang disebut kodon, setiap kodon pada RNA
hanya mewakili satu asam amino. Untuk alasan ini, kode genetik dikatakan
degenerasi.
-
Fungsi tRNA
Fungsi rRNA